002 Hijrah Nabi34
002 Hijrah Nabi34
2
HIJRAH NABI: UPAYA MEMBANGUN
MASYARAKAT MADANI
11
Kapita Selekta Syarhil Qur`an
12
Hijrah Nabi: Upaya Membangun Masyarakat Madani
13
Kapita Selekta Syarhil Qur`an
14
Hijrah Nabi: Upaya Membangun Masyarakat Madani
15
Kapita Selekta Syarhil Qur`an
16
Hijrah Nabi: Upaya Membangun Masyarakat Madani
17
Kapita Selekta Syarhil Qur`an
18
Hijrah Nabi: Upaya Membangun Masyarakat Madani
19
Kapita Selekta Syarhil Qur`an
صنموا ذبنحوبذل الللذه نجذميِععا نونلا نتنفلرنقوا نواوذنكنروا ذنوعنمنة الللذه نعنلويِنكوما إذوذ نواوعنت ذ
صنبوحنتوما ذبذنوعنمذتذه إذوخنواعنا نونكوننتوما نعنلى نشنفا نحوفنرةَة نكوننتوما أنوعنداعء نفنأللنف نبويِنن نقنلوذبنكوما نفنأ و
:ذمنن اللناذر نفنأوننقنذنكوما ذموننها نكنذذلنك نيِنبييِنن الللنه نلنكوما نءانيِاذتذه نلنعللنكوما نتوهنتندونن )آل عمران
(103
“Dan berpeganglah kamu semuanya
kepada tali (agama) Allah, dan janganlah
kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan
ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu
(masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka
Allah menjinakkan antara hatimu, lalu
menjadikan kamu karena nikmat Allah
orang-orang yang ber-saudara: dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah
menyelamatkan kamu daripadanya.
Demikianlah Allah mene-rangkan ayat-ayat-
Nya kepadamu, agar kamu mendapat pe-
tunjuk”. (QS. Ali-Imran: 103)
20
Hijrah Nabi: Upaya Membangun Masyarakat Madani
21
Kapita Selekta Syarhil Qur`an
22
Hijrah Nabi: Upaya Membangun Masyarakat Madani
Hadirin rahimakumullah!
Langkah terakhir yang ditempuh oleh
Nabi ketika berada di Madinah adalah
membumikan piagan Madinah yang terdiri
dari 47 butir dan enam azas. Bermasyarakat.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya
membangunan iklim demokratis, agar saling
menghargai di tengah-tengah rea-litas
kebhinekaan yang plural, sebagai inner
power bagi tercip-tanya kehidupan
bermasyarakat.
Hadirin dan pemirsa yang berbahagia!
Dengan demikian, dari syarahan ini,
dengan meng-gunakan metoda istidlal qiyasi
dapat disimpulkan langkah Hijrah Rasul,
yaitu merubah nama kota dari Yastrib
menjadi Madinah, membangun dan
memvitalisasi peran masjid dan madrasah,
menghilangkan sektarianisme yang
primordial, serta membumikan piagam
23
Kapita Selekta Syarhil Qur`an
24