1)
Template
Spesifikasi Kebutuhan
[NamaAplikasi]
Versi 1.0
Daftar Revisi
Daftar Revisi ini mencatat semua revisi yang pernah dilakukan pada Dokumen Spesifikasi
Kebutuhan.
Dari gambar di atas, terdapat 3 aplikasi yang dibutuhkan untuk SIPATUH 2018 ini yakni:
Proses
No Fungsi
Aturan Penyelesaian Urutan Proses Metode
Output
No Fungsi
Pengguna Tipe Volume Frekuensi Item Data
4. Permintaan Performance
4.1. Response Time Sistem
Jelaskan response time untuk periode sibuk dan normal. Response time sistem untuk
tipe transaksi yang berbeda mungkin berbeda pula. Tipe transaksi yang mungkin
terjadi adalah entry/update, enquiry (apakah tipe pencarian yang mudah atau
pencarian karakter), image. Biasanya, response time sistem pada periode sibuk dan
harian mungkin berbeda.
Untuk fungsi batch, spesifikasikan waktu yang dibutuhkan antara waktu penerimaan
permintaan sampai laporan dihasilkan. Apabila performance termasuk kategori kritis,
hitung response time-nya.
Template Dokumen Spesifikasi Kebutuhan T.1.1 Halaman : 8
Pedoman Pengajuan, Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Aplikasi (P3SA)
Pembatasn Layanan
Peran/Roles
Keterangan
Transaksi
Identitas
Lokasi
Waktu
No Kelompok User
Manajemen Senior
Pemilik Aplikasi
Pemilik Informasi
Pemelihara Aplikasi
Database Administrator
User
Kelompok User Lain
6. Permintaan Khusus
6.1. Konversi
Pada dasarnya terdapat 2 macam konversi yaitu :
a. Konversi data manual kedalam file komputer.
b. Konversi dari data yang telah dikomputerisasi.
Catat apakah dibutuhkan konversi data manual ke dalam file komputer. Jika dibutuhkan,
tetapkan tanggal cut-off data yang harus dikonversi.
6.2. Penyimpanan
Apa yang
Harus
Media Offline
Tipe Jadwal Dilakukan Keterangan
No (Jika
Informasi Retensi Setelah /Alasan
Diperlukan)
Jadwal
Retensi
8. Keterbatasan
Keterbatasan sistem misalnya hukum dan kebijakan kritis yang ada, ketergantungan
terhadap sistem lain, platform yang ada (h/w, s/w, komunikasi dsb), lingkungan operasi
dan arah teknologi harus dijelaskan.
9. Dampak dari Permintaan
Membuat kesimpulan akibat permintaan sistem baru dari sudut pandang user termasuk
struktur organisasi, sumber daya dan alur kerja.
10. Manajemen Risiko
Risiko yang terkait dengan Sistem Aplikasi yang akan dikembangkan, baik risiko yang
terkait dengan proses bisnis maupun risiko proyek harus dikelola dengan efektif dan
efisien dengan mengacu kepada ketentuan mengenai Manajemen Risiko Bank Indonesia.
Pengelolaan risiko dilakukan dengan cara:
Identifikasi risiko
Pengukuran risiko
Pengendalian risiko
Pemantauan risiko
Contoh matriks risiko:
Level
Tingkat Tingkat
Dampak
Kemungkinan Risiko
Risiko Penanggung
No Risiko (Probability) (Dampak x Mitigasi Risiko
(High, jawab
Risiko (High, Kemungkina
Medium,
Medium, Low) n)
Low)
I. Risiko terkait proyek
1. Perubahan High Low High - -
organisasi Bank
Indonesia terkait
dengan rencana
restrukturisasi
Direktorat...
2. Pengembangan High Medium High - Menyusun
aplikasi tidak rencana
sesuai dengan pengembangan
jadwal yang serinci mungkin
direncanakan
- Personil yang
karena target
menangani
waktu yang ketat
proyek baik di
(diamanatkan
satker user dan
oleh PBI/PDG)
DTI harus
ditugaskan
khusus
(dedicated)
II. Risiko terkait aplikasi
1. Perubahan High Medium High Sedapat mungkin DPAS
ketentuan yang program dirancang
dapat secara fleksibel
mempengaruhi (dengan
perhitungan menggunakan
parameter)
2. Adanya Medium Medium Medium Perlu koordinasi Direktorat
perubahan pada dengan pihak yang Pemilik
aplikasi yang terkait dengan Aplikasi,,
terkait dengan aplikasi-aplikasi DPAS
aplikasi yang tersebut
sedang
dikembangkan
3. Risiko terjadinya High Low High Perlu dirancang Direktorat
keadaan tidak kebutuhan sistem Pemilik
normal dan TI pengganti Aplikasi,
keadaan (DRC) serta BCP DOS, DPAS
darurat/bencana yang memadai
yang dapat
mempengaruhi
operasional
sistem aplikasi
4. Risiko terjadinya Medium Low Medium Perlu
perubahan dipertimbangkan
teknologi Benefit-Cost Ratio
teknologi baru
tersebut
11. Lain-Lain