Anda di halaman 1dari 79

INOVBIZ

Jurnal Inovasi & Bisnis


ISSN 2338-4840
Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, Halaman 114-182

Diterbitkan oleh:
Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Politeknik Negeri Bengkalis

Pemimpin Redaksi :
Nazrantika Sunarto, SE., MM

Penyunting/ Editor:
Rosmida, SE., M.Si
Shinta Wahyu Hati, S.Sos., M.AB
Teguh Widodo, S.Sos., M.SM., M.Rech

Mitra Bestari/Reviewer :
Dr. Muafi, SE., M.Si
, Dr. Dian Indri Purnamasari, SE., M.Si., Ak., CA

Sirkulasi dan Administrasi :


Wahyu Triyono, A.Md

Alamat Redaksi :
Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
Politeknik Negeri Bengkalis
Jln. Bathin Alam, Sungai Alam
Bengkalis
Telepon: (0766) 7008877 Fax (0766) 8001000
e-mail : p3m@polbeng.ac.id

Penerbitan JURNAL INOVBIZ dilakukan dua kali setahun pada bulan Juni dan Desember. Jurnal Inovbiz
ini sebagai sebuah media komunikasi dan sekaligus pembahasan permasalahan yang menyangkut tentang
inovasi, ekonomi dan bisnis. Jurnal ini mewadahi ringkasan hasil penelitian, studi literatur, tinjauan kritis,
atau sebuah gagasan orisinal yang bersifat kritis dan update. Redaksi menerima kontribusi tulisan yang
datang dari berbagai pihak terutama dari staf pengajar di perguruan tinggi untuk mengisi jurnal ilmiah ini.
Panjang naskah antara 12-20 halaman kertas A4 diketik dengan jenis font Times New Roman 1 spasi
dengan margin kiri 4 cm, margin atas 3,5 cm, serta margin kanan dan bawah masing-masing 2,5 cm.
INOVBIZ
Naskah dilampiri biografi singkat penulis dan foto ukuran 3 x 4 cm, dikirim ke Redaksi JURNAL
INOVBIZ : Jurnal Ekonomi & Bisnis, u.p. Teguh Widodo, dengan alamat yang tercantum di atas.
Redaksi berhak menyingkat atau memperbaiki tulisan yang akan dimuat tanpa mengubah maksud dan
isinya.
JURNAL INOVASI & BISNIS
ISSN 2338-4840
Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, Halaman 114-182

DAFTAR ISI

“Unrationality Study Double Entry Bookkeeping” Solusi


Pengembangan Persamaan Akuntansi pada Presfektif Pembelajaran,
Kasus dan Pemahaman yang Universal
Husni Mubarak - Politeknik Negeri Bengkalis 114-121

Analisis Pemilihan Supplier Pupuk NPK dengan Metode Analytical


Hierarchy Process (AHP)
Shinta Wahyu Hati; Nelmi Sabrina Fitri – Politeknik Negeri
Batam 122-132

Pengaruh Punishment Terhadap Disiplin Mahasiswa (Studi Kasus pada


Program Studi D-4 Administrasi Negara Jurusan Administrasi Bisnis
Polnep)
Evi Sofiana, Tri Wahyuarini, Syarifah Novieyana – Politeknik
Negeri Pontianak 133-148

Keberhasilan Program “Yuk Nabung Saham” Oleh Bursa Efek


Indonesia dalam Meningkatkan Penjualan Instrumen Pasar Modal di
Indonesia
Rosmida; Endang Sri Wahyuni – Politeknik Negeri Bengkalis 149-154

Persepsi Wajib Pajak terhadap Tax Amnesty


Mujiono dan Suharyono – Politeknik Negeri Bengkalis 155-163

Skenario Pembiayaan Mikro BUMDes Berbasis Potensielit Desa


Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
Didi Zulyanto, Dedi Herdiansyah, Sri Syabanita Elida –
Politeknik Negeri Pontianak 164-182
DARI REDAKSI

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya Redaksi mampu
menyelesaikan Jurnal Inovbiz Volume 5 Nomor 2 Bulan Desember 2017. Semoga
jurnal ini dapat memberikan kemanfaatan dalam menambah dan mendalami
pengetahun kita dalam bidang inovasi, ekonomi dan bisnis.

Jurnal Inovbiz adalah publikasi ilmiah yang diterbitkan secara berkala setiap 6
(enam) bulan atau dua kali dalam setahun oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat Politeknik Negeri Bengkalis. Jurnal ini diterbitkan dalam upaya
untuk memberikan wadah kreatif bagi sejumlah penulis artikel, baik yang berasal
dari kalangan dosen di Jurusan Admninistrasi Niaga Politeknik Negeri Bengkalis
maupun para dosen atau praktisi yang berasal dari perguruan tinggi atau lembaga
lain. Media jurnal ini diterbitkan dengan tujuan untuk menyalurkan minat publikasi
hasil penelitian sendiri maupun bersama mitra peneliti guna berbagi dan
menyebarluaskan pengetahuan pada para akademisi, mahasiswa, praktisi, dan
pemerhati ilmu pengetahuan. Pada penerbitan Volume 5 Nomor 2 kali ini, Kami
berusaha tetap konsisten untuk menyajikan sejumlah artikel berdasarkan hasil
penelitian dan hasil telaah (artikel konseptual) dalam bidang inovasi, ekonomi dan
bisnis dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita yang dilakukan oleh
para penulis artikel. Kami menyadari sepenuhnya, jika sekiranya pada penerbitan
Volume 5 Nomor 2 ini terdapat berbagai rintangan dan kelemahan dalam penyajian
yang mewarnainya. Baik rintangan itu datang dari diri Tim Redaksi sendiri, maupun
yang datang dari luar. Namun Tim Redaksi Inovbiz senantiasa mencoba dengan
penuh kesabaran untuk mengatasi segala rintangan dan kelemahan yang dijumpai.
Kami bersyukur, berkat adanya pertolongan dari Allah, akhirnya Jurnal Inovbiz
Volume 5 Nomor 2 ini dapat terselesaikan..

Semoga melalui jurnal ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran yang berharga kepada para pembaca, khususnya kalangan
akademisi di perguruan tinggi. Kami sadar sepenuhnya bahwa kesempurnaan hanya
milik Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, jika mungkin masih ada kekurangan
yang ada dalam jurnal ini, kepada khalayak pembaca jurnal ini, kami
mengharapkan masukan berupa kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan pada penerbitan berikutnya.

Bengkalis, Desember 2017

Redaksi
Petunjuk Bagi (Calon) Penulis
JURNAL INOVBIZ – P3M POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

Jurnal Inovbiz adalah publikasi ilmiah yang diterbitkan secara berkala setiap 6 (enam)
bulan atau dua kali dalam setahun oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Politeknik Negeri Bengkalis. Untuk mendukung penerbitan, selanjutnya
redaksi menerima artikel ilmiah berupa hasil penelitian dan hasil telaah (artikel
konseptual) dalam bidang ekonomi dan bisnis. Tujuan penerbitan Jurnal Inovbiz adalah
menyalurkan minat berbagi dan menyebarluaskan pengetahuan bagi para akademisi,
mahasiswa, praktisi, dan pemerhati ilmu pengetahuan.

Artikel yang akan dipublikasikan harus sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Ketentuan umum yang berlaku untuk artikel yang akan dimuat di Jurnal Inovbiz adalah
sebagai berikut:

Ketentuan Umum
1. Artikel adalah karya ilmiah hasil penelitian atau kajian pustaka di bidang Ekonomi
dan Bisnis yang belum pernah diterbitkan dalam jurnal atau penerbitan lain dan
penulis adalah pihak yang bertanggungjawab terhadap isi Artikel.
2. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa resmi PBB sesuai dengan format
yang ditentukan.
3. Artikel akan ditelaah oleh redaktur untuk kesesuaian format, penerimaan maupun
penolakan pemuatan artikel akan diberitahukan kepada penulis dan penulis artikel
berkesempatan melakukan revisi berdasarkan catatan dari redaktur.
4. Penulis mengirimkan Artikel dalam print out sebanyak 3 eksemplar beserta bentuk
soft copy yang dikirimkan ke alamat Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Politeknik Negeri Bengkalis Jalan Bathin Alam Desa Sungai Alam
Bengkalis, Kabupaten Bengkalis - Riau.
5. Pengiriman naskah dapat juga dapat melalui email: p3m@polbeng.ac.id

Format Penulisan Artikel


1. Artikel diketik menggunakan program Microsoft Word pada ukuran kertas A4,
jarak 1 spasi, 2 kolom, jenis huruf Times New Roman berukuran 12 point, margin
kiri 4 cm, serta margin atas 3,5 cm, kanan, dan bawah masing-masing 2,5 cm.
2. Setiap halaman diberi nomor secara berurutan di kiri atas.
3. Angka dan huruf pada gambar, tabel, atau histogram menggunakan jenis huruf
Times New Roman berukuran 10 point.
4. Artikel ditulis 12-20 halaman termasuk daftar pustaka, gambar dan tabel.
5. Pengutipan dan Pengacuan dilakukan sesuai aturan anti-plagiarisme sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 17
Tahun 2010.
6. Kutipan, gambar atau rujukan harus menyebutkan sumber dan tahun. Format
sumber kutipan atau rujukan: Nama Penulis, Tahun, halaman yang dikutip. Cara
penulisan nama penulis yang karyanya dikutip konsisten dengan cara penulisan
nama di daftar rujukan.
7. Nama penulis dari Indonesia tidak perlu dibalik. Contoh: Layung Putri, 2010, hal.
90.
8. Tabel dan gambar dibuat sedemikian rupa sehingga ukuran tabel dan gambar tidak
terlalu kecil namun juga tidak melebihi satu halaman. Tabel dan gambar diberi
judul dengan penomoran yang berurutan dimana judul tabel diletakkan di atas tabel
sedangkan judul gambar diletakkan di bawah gambar. Judul tabel maupun gambar
ditebalkan (bold) dengan menggunakan huruf besar di awal kata.
9. Tabel dan gambar harus mencantumkan rujukannya, apabila tabel dan gambar
merupakan hasil primer maka disebut sebagai hasil penelitian dan disebutkan
tahunnya. Rujukan ini disebutkan dengan kata “Sumber:” yang diletakkan di bagian
kiri bawah dari tabel dan gambar.
10. Minimal 80% dari rujukan yang digunakan berasal dari sumber yang up to date
(diterbitkan tidak lebih dari 10 tahun terakhir).

Urutan Penulisan Artikel


1. Artikel hasil penelitian terdiri atas judul, nama penulis, alamat penulis, abstrak,
pendahuluan, dasar teori, metode penelitian, analisis data, pembahasan, kesimpulan,
dan daftar rujukan.
2. Artikel kajian pustaka terdiri atas judul, nama penulis, alamat penulis, abstrak,
pendahuluan, dasar teori, masalah dan pembahasan, kesimpulan, dan daftar rujukan.
3. Judul ditulis singkat, spesifik, dan informatif yang menggambarkan isi naskah
maksimal 15 kata. Untuk kajian pustaka, di belakang judul harap ditulis Suatu
Kajian Pustaka. Judul ditulis dengan huruf kapital dengan jenis huruf Times New
Roman berukuran 14 point, jarak satu spasi, dan terletak di tengah-tengah tanpa
titik.
4. Nama Penulis ditulis lengkap tanpa gelar akademis disertai alamat institusi penulis
yang dilengkapi dengan nomor kode pos, nomor telepon, fax, dan e-mail.
5. Abstrak ditulis dalam satu paragraf dengan jumlah kata 150-200 kata menggunakan
bahasa Indonesia dan bahasa Inggris jika artikel dalam ditulis dalam bahasa Inggris.
Selanjutnya apabila atikel ditulis dalam bahasa Indonesia maka abstraknya cukup
dalam bahasa Inggris saja. Abstrak mengandung uraian secara singkat tentang
materi, tujuan, metode, hasil utama, dan simpulan yang ditulis dalam satu spasi.
6. Kata Kunci (Keywords) ditulis miring, maksimal 5 (lima) kata, satu spasi setelah
abstrak.
7. Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan, dan pustaka yang mendukung. Dalam
mengutip pendapat orang lain dipakai sistem nama penulis dan tahun. Contoh:
Zahra (2010); Azzam dkk. (2012).
8. Dasar teori dan metode penelitian ditulis jelas.
9. Analisis data ditulis padat dan jelas, bukan merupakan barisan tabel data.
10. Pembahasan memuat diskusi hasil penelitian sendiri yang dikaitkan dengan tujuan
penelitian (pengujian hipotesis).
11. Pembahasan (review/kajian pustaka/telaah) memuat bahasan ringkas mencakup
masalah yang dikaji.
12. Kesimpulan merupakan penutup artikel, pada bagian ini saran bisa dituliskan jika
dipandang perlu.
13. Daftar rujukan
Hanya memuat rujukan yang diacu dalam artikel dan ditulis secara alfabetik
berdasarkan huruf awal dari nama penulis pertama.
Dari Buku oleh Satu Pengarang
Bambang Riyanto.1984. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Kedua.
Yogyakarta: Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada.
Indra Bastian. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Dari Buku oleh Dua Pengarang


Cohen, Morris R, dan Ernest Nagel. 1939. An Introduction to Logic and Scientific
Method. New York: Harcourt, Brace & Co.

Dari Buku oleh Tiga Pengarang atau Lebih


Sukanto R., et al. 1980. Business Forecasting, Yogyakarta: Bagian Penerbitan Fakultas
Ekonomi UGM.

Dari Buku oleh Pengarang yang Sama


Van Horne, James C. 1986. Financial Management and Policy, Ninth Edition, New
Jersey: Prentice-Hall International Editions.
_______, 1990. Fundamentals of Financial Management, Sixth Edition, New Jersey:
Prentice-Hall Inc.

Dari Buku tanpa pengarang


Author’s Guide. 1975. Englewood Cliffs: Prentice-Hall. Undang-Undang RI No. 7
tahun 1992 tentang Perbankan, Penerbit Handayani, 1992.

Buku oleh Lembaga, Pemerintah dan Organisasi Lain


R.I., Majelis Musyawarah Rakyat Sementara. 1966. Hasil-hasil Sidang Umum ke IV
Tahun 1966, Jakarta: Departemen Penerangan R.I.

Surat Kabar
 Artikel tanpa nama penulis :
Kompas (Jakarta), 28 Pebruari 1995
 Artikel dengan judul dan nama penulis :
Allen, Maury. “A Grwowing Union,” New York Post. March 20, 1998. P. 4.
 Artikel dengan judul tetapi tanpa penulis :
“Terpuruknya Dunia Bisnis Perbankan”, Jawa Pos, 30 September 1998. hal. 3.

Jurnal, Buletin, Majalah dan Penerbitan Berkala


Irlan Soejono dan A.T. Birowo. 1976. “Distribusi Pendapatan di Pedesaan Padi Sawah
di Jawa Tengah”, Prisma, 1, hal. 26-32
Snitzler, James R. 1958. “How Wholesalers Can Cut Delivery Costs”, Journal of
Marketing, 23: pp. 21-28

Hasil Penelitian
Faisal Kasryno et al. 1981. Perkembangan Institusi dan Pengaruhnya terhadap
Distribusi Pendapatan dan Penyerapan Tenaga Kerja: Studi kasus di Empat
Desa di Jawa Barat, Bogor: Studi Dinamika Pedesaan.

Kertas Kerja Diskusi Panel, Seminar dan Lokakarya


M. Damiri. 1993. “Perbankan di Indonesia, Suatu Tinjauan Era Deregulasi”, Makalah
disampaikan pada ceramah Deregulasi Perbankan di Politeknik Negeri
Bengkalis, Bengkalis.
Tim Dosen Politeknik Begeri Bengkalis. 1994. “Upaya Pemerataan Pembangunan
Melalui Sektor Moneter”, Makalah Pelengkap Seminar Perbankan, Bengkalis.

Bahan Tidak Diterbitkan (Mimeographed)


“Perkembangan Sektor Pertanian 1971/1972”. 1972. Jakarta: Departemen Pertanian.
(Mimeographed)

Skripsi, Tesis dan Disertasi


Ida Ayuningtyas. 1994. “Pentingnya Analisis Umur Piutang dalam Hubungannya
dengan Pengendalian Outstanding Freight di Divisi Feeder PT. Samudera
Indonesia Surabaya”, Skripsi Sarjana tidak diterbitkan, Universitas Indonesia,
Jakarta.

Artikel dalam Ensiklopedia


Banta, Richard E., “New Harmony”, Encyclopedia Britanica (1968 ed.), Vol, 16, p.
305

Wawancara
Burrows, Dr. Lewis. Personal Interview on Puerto Rican Workers in a New York City
Hospital, Mt. Sinai Hospital, New York, N.Y., 3 Juni 1998.

Terjemahan dari Pengarang Lain


Klinchin, A.I. 1957. Mathematical Foundations of Information Theory, diterjemahkan
oleh Silverman, R.A. dan Friedman, M.D. New York: Dover.

Internet
 Rujukan dari Internet berupa Karya Individual
Donald, P., Harby, L. & Gary , W. 1998. A Study on Agricultural Area Online
Journals, 193-1997: The Poverty among the Rich, (Online),
(http://journal.ccs.soton. ac.uk/study.html, diakses 12 Juni 1998).
 Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal
Hartono. 1999. Peningkatan Kenerrja Buruh Perusahaan melalui Reward System.
Jurnal Manajemen , (Online), Jilid 7, No. 3, (http://www.malang.ac.id, diakses
10 Mei 2000).
 Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi
Sinaga, Jane S. (sinaga@gmail.com, 31 Oktober 1999. Artikel untuk PPPM, e-mail
kepada Jane Sianipari. (p3m@polbeng.ac.id)
“Unrationality Study Double Entry Bookkeeping”
Solusi Pengembangan Persamaan Akuntansi pada Presfektif Pembelajaran,
Kasus dan Pemahaman yang Universal

Husni Mubarak bin Mukhtar


Jurusan Administrasi Niaga Program Studi Akuntansi Sektor Publik
Politeknik Negeri Bengkalis
Jl. Bathin Alam Sungai Alam-Bengkalis-Riau 28711
Telp.(0766) 7008877 Fax. (0766) 8001000
Email: husnimubarak@polbeng.ac.id

Abstract: This article investigated about double entry bookkeeping (DEB) on


the usage side of the learning process, it is not like the previous accounting
experts who repeatedly deeply reviewed DEB. Focus assessment of this article
is on the develop use of accounting equations Assets = Liabilities + Equity
(A=L+E) which is commonly used for approach to understand accounting in
introductory accounting study and courses. Development of this concept is a
change in equation A = L + E to become A-L = E for transformation from
complexcity of transaction. This accounting equiation (A-E = L or L=A-E) just
only the consept is for complex understanding and totality frmawork using part
of accoutning consept, but the weakness and limitations this article only use
argument, assumtion and basic analisys in define framework modification.

Keywords : DEB, acounting,introduction,concept, develop.

PENDAHULUAN kemampuan analisis yang terstruktur.


Keluasan penggunaan informasi akun- Hal ini menunjukkan bahwa bukan
tansi mempengaruhi seluruh lini disip- konsep yang dipaksakan untuk meme-
lin ilmu, kepentingan terhadap infor- nuhi rasionalitas, melainkan rasiona-
masi tersebut mempengaruhi bidang litas tersebut belum memenuhi kreteria
perpajakan, keuangan, audit, manaje- pemenuhan konsep yang tepat, meski-
men, dan lingkup akuntansi itu sendiri. pun terkadang jawaban itu memenuhi
Ketika permasalahan utama dari disip- unsur entitas kebenaran sementara.
lin ilmu akuntansi menjadi akar perma- Artikel ini ditulis sebagai sebuah
salahan, maka efek yang timbul akibat rekonstruksi pemikiran awal penulis
dari hal itu mendelegasikan dampak dengan konsep yang sama bahwa per-
dan keterbatasannya terhadap ilmu la- bedaan disiplin ilmu membentuk se-
innya. buah analisis kebutuhan pemahaman
Pengajaran akuntansi saat ini yang berbeda. Kelanjutan dari pemiki-
terlalu menekankan kepada konsep ran tersebut menemukan adanya unsur
standar. Beberapa isu kritis yang mung- kejanggalan antara dua kolompok
kin dipertanyakan oleh siswa dijawab kiblat pemikiran dengan disiplin pema-
hanya berdasarkan peraturan (Warsono, haman dan kematangan konsep yang
2009). Sehingg implementasi untuk pe- berbeda. Padahal sebenarnya persa-
ngembangan dan pendalaman disiplin maan itu bisa di kembangkan menjadi
pengetahuan dan konsep sangat jauh berbagai bentuk persamaan. Menurut
dari unsur yang menekankan sebuah Mubarak (2017) menjelaskan bahwa
konsep kesempurnaan pemikiran dan beberapa penulis sebelumnya, baik Og-

ISSN 2338-4840 114


115 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 115-121

bonnaya (2015), Nobes, (2015), Eller- lities (A-E=L) atau Liabilities = Assets
man (2014), Ijiri (1989) Persson & - Equity (L=A-E). Kenyataan konstruk
Napier (2014), Elizabeth (2012), Ka- pemikiran yang terbentuk adalah bah-
jiwara (2012), Ellerman & Hlaciuca wa persamaan terakhir ini tidak pernah
George (2011), Christiaanse & Hulstijn di ungkapkan oleh para ahli akuntansi.
(2013), Espeland & Vannebo 2007, Fu- Terlepas dari pernyataan akuntansi ada-
kui, (2007) Carruthers & Espeland, lah disiplin ilmu sosial, seni, sains atau
(1991), Warsono, (2009, 2013), meru- teknologi dan sebagiannya (Suwadjono
pakan ahli yang selalu fokus membahas 2006), namun para ahli akuntansi
teori Luca Pacioli ini. menyadari bahwa hakikat akuntansi
Ellerman (1985) menegaskan adalah konsep matematika sederhana
bahwa DEB (double entry book- dalam aktifitas persamaan dan penggu-
keeping) sistem adalah murni pene- naannya.
rapan sains matematika. Artinya jika Jika pengungkapan ini memiliki
unsur pada komponen akuntansi adalah unsur kesengajaan untuk tidak mem-
persamaan akuntansi Assets = Liabili- publis dan memikirkan hal tersebut,
ties + Equity (A=L+E), maka unsur pendapat ini sangat jauh dari kebe-
tersebut memiliki entitas yang setara naran. Pada hakikatnya para pemikir
dengan nilai apapun bentuk desain akuntansi justru mampu menghasilkan
perubahan dari persamaan. Berarti jika pemikiran tentang kompleksitas tran-
hal itu seperti yang diungkapkan saksi yang jauh dari unsur kesederha-
Weetmen (2011) dan Alexander & naan persamaan diatas.
Nobes (2010) dalam persamaan Assets Menurut Nobes (2015), justru
- Liabilities = Equity (A-L=E) dimana dengan kebutuhan dan kompleksnya
dasar pemikiran ini menjelaskan bahwa transaksi bisnis terebut, fungsi akun-
hasil Assets - Liabilities (A-L) sama tansi menjadi lebih bermanfaat luas.
nilai dengan net assets (NA) sehingga Dengan tingkat dilema etis ini, penulis
penyempurnaan transaksi itu adalah net jadi lebih tertarik untuk mencoba men-
assets = equity (NA=E). cari jawaban dan referensi yang bisa
Kedua konsep ini di kembangkan memberi informasi bahwa sebenarnya
oleh beberapa ahli akuntansi karena hal tersebut adalah sebuah legalitas il-
unsur persamaan matematika tersebut mu akuntansi yang derajat pemaha-
adalah sebuah raisonalitas utuh mannya disadari keberadaannya.
meskipun mengalami perubahan dan
/atau modifikasi pada konstruk. Untuk FASE PEMIKIRAN AWAL
disiplin akuntansi itu sendiri, peng- Pengembangan fase awal akuntansi
gunaan perspektif matematika sudah merupakan pengembangan murni dari
sesuai dan valid, karena akuntansi itu gagasan rumus dan konsep yang di
sendiri telah didokumentasikan secara adopsi dari teori matematika Pacioli
akademisi dalam buku matematika oleh dengan persamaan akuntansi Assets =
Luca Pacioli sebagai seorang professor Liabilities + Equity (A=L+E). Dasar
disiplin ilmu matematika (discussed in inilah yang menjadi gagasan awal
the second section) (Warsono, 2009). penetapan konsep persamaan akuntansi
Untuk memenuhi kompunen un- untuk seluruh standar pembelajaran dan
sur matematika tersebut, kenyataannya pengajaran akuntansi, sehingga peng-
persamaan tersebut tidak hanya ber- gunaan persamaan ini menjadi sebuah
henti di situ saja. Perubahan selan- standar internasional oleh Dewan Stan-
jutnya entitas ini memiliki unsur mate- dar Akuntansi Internasional dan Dewan
matika bahwa Assets - Equity = Liabi- Standar Akuntansi Keuangan (selan-

ISSN 2338-4840
Mubarak, Unrationality Study Double Entry…116

jutnya disebut IASB / FASB) (War- nya Shareholders’ Equity merupakan


sono, 2009). kompenen Contributed Capital +
Pemahaman dan penggunaan Retained Earnings, sehingga penja-
konsep ini banyak ditemukan pada baran rumus ini dimodifikasi menjadi
beberapa literatur dan referensi buku Asset = Liabilities + Contributed
akuntansi, misalnya pada Pengantar Capital + Retained Earnings
Akuntansi (accounting principle) dan (A=L+CC+RE). Retained Earnings
buku Akuntansi Keuangan (finance merupakan komponen unsur penja-
accounting) yang menjadi sumber baran Retained Earnings Beginning of
referensi awal studi tentang konsep dan Period + Net Income for Period -
pemahaman akuntansi, baik Britton & Dividends for Period.
Waterston (2006) Libby et al, (2009), Pengembangan formula persa-
Needles & Powers (2007), Barry and man ini menjadi kompleksitas transaksi
Jamie (2009), Werren et al, (2008), dengan persamaan; Asset = Liabilities
Albrecht, et al, (2008), Weygandt et al, + Contributed Capital + Retained Ear-
(2010, 2012) Stickney et al, (2010), nings Beginning of Period + Net Inco-
Weetmen (2011), menjabarkan konsep me for Period - Dividends (A=L+CC
persamaan yang hampir sama. +RE+NI-D). Dalam pelaporan entitas
Mubarak (2017) menjelaskan Net Income for Period (laba priode)
bahwa konsep Pacioli ini banyak di merupakan kombinasi untuk komponen
kembangkan oeleh para ahli baik oleh dari; Revenues for Period – Expenses
Weygendt et al, (2010) atau Needles & for Period. Penjabaran dari rangka
Powers (2007) dengan mengembang- konsep ini membentuk kombinasi rum-
kan persamaan akuntansi sebagai us akuntansi yang disempurnakan men-
sebuah entitas kesatuan bisnis/usaha. jadi; Asset = Liabilities + Contributed
Adapun perluasan konsep penjabaran Capital + Retained Earnings Beginning
tersebut; Asset = liabilities + Common of Period + Revenue – Expense -
Stock + Retained Earning - Devident + Dividends (A=L+CC+RE+R–Ex-D).
Revenues - Expense (A=L+CS/E+RE-
D+R-Ex). Untuk persamaan ini jika A = L+SE
menggunakan penyetaraan persamaan A = L+CC+RE
maka konsep penjelasan persamaan A = L+CC+RE+RI-D
akuntansi menjadi Asset + Devident + A = L+CC+RE+R-Ex-D
Expense = Liabilities + Common Stock
+ Retained Earning + Revenues FASE KEDUA; PEMIKIRAN
(A+D+Ex=L+CS+RE+R). PEMBAHARUAN
Pada kelompok fase pengembangan
A = L+E konsep kedua merupakan kelompok
A = L+CS/E+RE-D+R-Ex pemikiran pembaharuan yang mengem-
A+D+Ex = L+ CS/E+RE+R bangkan konsep persamaan akuntansi
Selanjutnya Mubarak (2017) me- dengan memodifikasi persamaan terse-
ngatakan bahwa persamaan tersebut ju- but namun tidak mengurangi entitas
ga diperluas pengembangannya oleh dari unsur akuntansi. Pengembangan
Stickney et al, (2010) mengembangkan konsep ini di kemukakan oleh Weet-
kompleksitas transaksi untuk persa- men (2011) dan Alexander & Nobes
maan akuntansi hampir sama dengan (2010) yang menampilkan persamaan
Weygandt (2012) dan yang lainnya, akuntansi pada perspektif yang berbeda
yakni; Asset = Liabilities + Share- dari Pacioli. Weygendt (2012) dan
holders’ Equity (A=L+SE). Selanjut- yang lainnya yang semula adalah

ISSN 2338-4840
117 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 117-121

Assets = Liabilities + Equity (A=L+E), Mubarak (2017) mengatakan


mengalami perubahan dan modifikasi konsep pengembangan Alexander &
dengan persamaan akuntansi menjadi Nobes (2010) pada persamaan akun-
Assets - Liabilities = Equity (A-L=E). tansi dalam perspektif akuntansi sama
Konsep ini merupakan gagasan untuk dengan konsep yang di kembangkan
mengukur unsur kepemilikan murni oleh Weetmen (2011). Persamaan ter-
secara totalitas terhadap usaha dengan sebut mengemukakan konsep diantara-
menyampingkan unsur kewajiban. Na- nya Assets = Owner’s Equity +
mun inti dari gagasan akhir ini tetap Liabilities (A=OE-L) atau persamaan
mengemukakan pola akuntansi yang itu disederhanakan untuk Owner’s
sama untuk interaksi pelaporan. Equity = Assets - Liabilities (OE=A-L).
Mubarak (2017) mengatakan un- Selanjutnya persamaan itu dikembang-
tuk konsep pengembangan akuntansi kan menjadi Owner’s equity = Assets -
berikutnya di kembangkan Weetmen Liabilities = Net assets (OE=A-L=NA)
(2011), dimana merupakan suatu enti- atau sama artinya persamaan itu sama
tas bisnis untuk mengukur nilai kepe- dengan penyederhanaan kesep kepemi-
milikan murni. Adapun persamaannya likan; Owner’s equity = Net assets
antara lain yang di kembangkan oleh (OE= NA). Selanjutnya perubahan
Weetmen (2011) tersebut adalah ben- kepemilikan dari priode sebelumnya;
tuk persamaan dari; Assets - Liabilities (1) menuju periode selanjutnya (2) di
= Ownership Interest (A-L=OI/E) atau samakan dengan perubahan Owner’s
persamaan itu bisa di simulasikan equity - Owner’s equity sebelumnya =
berbeda; Assets = Ownership Interest + perubahan Profit - perubahan Drawings
Liabilities (A= OI/E+ L) selanjutnya (OE2-OE1 = P2- D2). Persamaan
persamaan tersebut untuk kompleks tersebut bisa disamakan Owner’s equity
transaksi; Assets - Liabilities = Ow- sebelumnya + perubahan Profit -
nership Interest +/- Capital Contri- perubahan Drawings = perubahan
bution or Withdrawn + Profit (A- Owner’s equity (OE1 + P2- D2 =
L=OI+/-CC/W+P). Selanjutnya kon- OE2). Untuk mencari entisa laba;
sep untuk persamaan mencari Pro-fit, Profit = Revenue – Expense (P2 = R2 −
untuk persamaan pada pelaporan rugi Ex2) maka untuk perubahan A- L = OE
laba (income statement) dengan rumus; + R – Ex atau persamaan bisa dengan
Profit = Revenue – Expense (P=R-Ex). A + Ex = OE + R + L.
Rumus tersebut bisa di kembangkan
menjadi; Revenue – Expense = Profit FASE KETIGA; KETIDAK RASIO-
(R-Ex= P) untuk konsep yang sama, NALAN PERSAMAAN
penyempurnakan persamaan akuntansi Dasar asumsi ilmiah adalah ketika se-
dengan mengembangkan terobosan buah unsur logika persamaan mampu
baru untuk laporan arus kas (Statement dijelaskan pada konsep dan kaidah
Cash Flow) dengan membuat persa- yang tepat dalam penggunaannya. Na-
maan Cash Flow = Cash inflows to the mun jika unsur itu hanya memenuhi
enterprise - Cash outflows from the kriteria persamaan, dan tidak mampu
enterprise (CF= Ci-Co) atau persamaan mengungkapkan untuk konsep keil-
itu sama dengan Cash inflows - Cash muan serta kaidah keilmiahannya, baru
outflows = change in cash asset (Ci- berdampak fatal. Seperti pada konsep
Co=CF). berikut ini bahwa untuk persamaan
A-L = OI/E akuntansi teori pengembangan Pacioli
A = OI/E+ L bahwa persamaan akuntansi pertama
A-L = OI+/-CC/W+P Assets = Liabilities + Equity (A = L +

ISSN 2338-4840
Mubarak, Unrationality Study Double Entry…118

E) ini mampu di terima secara konsep Dividends = Liabilities (A-CC-RE-


dan keilmiahannya ketika diungkapkan R+Ex+D=L). jika teori sebelumnya
menjadi persamaan kedua yang ber- mengungkapkan bahwa A-L=E berarti
beda Assets - Liabilities = Equity (A- sama Nett Asset = Equity (NA=E),
L=E). Selanjutnya persamaan ketiga ini maka untuk persamaan ini Asset -
juga memenuhi unsur perubahan mate- Equity = Liabilities (A-E=L) atau per-
matika Assets - Equity = Liabilities (A- samaan Asset - Net Equity = Liabilities
E=L) adalah sangat memungkinkan. (A-NE=L) sama berarti Nett Asset =
Dari sekian banyak pendapat para ahli, Liabilities (NA=L).
untuk persamaan yang ketiga ini tidak A-E = L
ada yang mengungkapkan tentang per- A-CC/E +D+Ex = L
samaan tersebut bisa diterima untuk A-CC/E-RE+D-R+Ex = L
logika dan alasannya. Pada bagian ini A-NE = L
penulis hanya mengungkapkan analisis NA = L
persamaan matematikanya.
Ketika Asset - Equity = Liabi- UN-RASIONALITAS TINGKAT
lities (A-E=L), persamaan ini bisa PENGUNGKAPAN
dikembangkan dengan persamaan ma- Ketidak rasionalan pengungkapan enti-
tematika sederhana dimana A-E=L tas persamaan akuntansi terjadi ketika
sama artinya dengan L=A-E. Selan- entitas tidak memenuhi kaidah dan
jutnya untuk penjabaran perluasan per- rasionalitas unsur pelaporan keuangan.
samaan ketika menambah unsur penda- Laporan keuangan merupakan suatu
patan, maka persamaan ini menjadi; kesatuan entitas pelaporan, tidak bisa
Asset - Contributed Capital - Net dipisahkan antar satu dengan yang lain-
Income = Liabilities (A-CC-NI=L), dan nya, meski perwujudannya adalah pe-
ketika persamaan ini memiliki unsur ngelompokan yang terpisah. Asumsi
pendapatan dan biaya maka; Asset - dasar ketika laporan akuntansi menge-
Contributed Capital - Net Income depankan konsep kesatuan usaha untuk
(Revenues + Expense) = Liabilities (A- profit, dan kepemilikan (equity), kedua
CC-NI(R-Ex)=L), dengan perluasan laporan ini adalah entitas yang muncul
persamaan akan menjadi; Asset - setelah kewajiban dijelaskan selama
Contributed Capital - Retained ini. Tidak mungkin bahwa suatu entitas
Earning + Devident - Revenues + untuk profit dan equitas bisa diketahui
Expense = Liabilities (A-CC/E-RE+D- lebih dahulu dengan mengabaikan enti-
R+Ex=L). Jika berdasarkan persamaan tas kewajiban.
diatas, pengungkapan unsur pendapatan Bagi penulis, dengan adanya per-
sudah lebih dahulu diketahui tanpa samaan baru tersebut, transformasi ke-
harus mengetahui komponen kewajiban tidak rasionalan ditujukan untuk pe-
terlebih dahulu. nambahan permasalahan yang terjadi
Untuk kombinasi pelaporan Net pada beberapa kasus dan tugas pembe-
Income for Period merupakan kombi- lajaran yang tidak semudah pemaha-
nasi untuk komponen dari Revenues for man teori sebelumnya. Sebagai perum-
Period – Expenses for Period. Penja- pamaan, permasalahan kemungkinan
baran dari rangka konsep ini untuk perubahan tidak mempengaruhi pada
pembentukan perbedaan dari kombi- sisi persamaan dasar akuntansi, namun
nasi rumus akuntansi yang telah disem- pengungkapan untuk persamaan terse-
purnakan menjadi Asset - Contributed but belum tentu memenuhi kaidah teori
Capital - Retained Earnings Beginning dan aplikasi yang layak pada fungsi
of Period - Revenue + Expense + dan penempatannya.

ISSN 2338-4840
119 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 119-121

Pada kasus tertentu, bisa saja kewajiban dengan tidak mengabaikan


suatu asset dimiliki secara berkom- entitas kepemilikan. Dalam arti lain
binasi dari dua unsur. Misalnya asset bahwa entitas bisnis kepemilikannya
produksi proses kepemilikan dengan adalah murni mayoritas unsur kewa-
penyertaan modal sendiri dan seba- jiban.
gaian lainnya diperoleh dari utang Perubahan untuk persamaan
usaha. Namun ketika entitas kepemi- akuntansi pada konsep Asset - Equity =
likan asset tersebut adalah murni dari Liabilities (A-E=L) atau Liabilities =
utang, misalnya memiliki asset yang Asset - Equity (L=A-E) pengungkapan
sama dengan modal kepercayaan dan entitas ini adalah sebuah kewajaran dan
/atau relasi, mampu memberi jaminan kebenaran dari persamaan matematika
untuk proses bisnis dengan totalitas, se- akuntansi. Namun entitas tersebut tidak
hingga asset dimiliki dengan cara utang sebanyak yang di ungkapkan pada
usaha murni ataupun me-lalui utang tingkat kepentingannya. Sedikitnya
dengan kerjasama lembaga dan institusi jumlah kepentingan pada penggunaan
lainnya, maka unsur kepemilikan (Equ- maupun tingkat pengetahuan untuk
ity) tidak ada pada kondisi ini, bisa meyakinkan adanya wujud entitas ter-
dikatakan bahwa Asset = Liabilities sebut menjadi faktor kendala dan bisa
(A=L) Juga bisa dimaklumi bahwa menjadi faktor pemicu untuk entitas
persamaan (A-E=L atau L=A-E) tersebut tidak diperkenalkan atau tidak
berlaku pada entitas tersebut. selazimnya. Atas dasar itu memung-
Pengungkapan untuk dua bentuk kinkan menjadi alasan yang tepat me-
persamaan pengembangan konsep se- ngapa persamaan tersebut tidak muncul
belumnya adalah konsep yang wajar untuk dipublikasikan.
karena memenuhi entitas konsep ra- Namun untuk persamaan ini ada-
sionalitas. Menurut penulis, persama- lah sebuah pemikiran yang lumrah di-
an awal (A=L+E) tersebut dibuat untuk kalangan para ahli akuntansi. Hal itu
penjelasan dan pengembangan persa- menandakan bahwa unsur pemikiran
maan akuntansi apa yang disebut oleh terhadap hal tersebut sebenarnya ada,
Suwardjono (2006) sebagai sebuah namun tingkat pengungkapannya be-
entitas kesatuan bisnis/ usaha. Semen- lum dipublikasikan. Sehingga rasiona-
tara pada pendekatan Weetmen (2011) litas penggunaan dan kebutuhan yang
dan Alexander & Nobes (2010) ada menjadi dasar pengungkapan terhadap
benarnya jika persamaan tersebut bisa teori akuntansi yang digunakan. Na-
dikembangkan dengan cara yang mun alangkah baiknya jika kemungki-
berbeda (A-L=E atau E=A-L). Persa- nan ini diperkenalkan secara univer-sal
maan ini mengenalkan konsep akun- meskipun tingkat kebermanfaatannya
tansi berbeda dari Weygandt (2010) tidak sebesar gema proses pengena-
dan lainnya, yang merupakan suatu lannya, dengan harapan tidak ada
entitas bisnis untuk mengukur nilai konektisitas informasi yang hilang dan
kepemilikan murni sebagaimana di- putus. Sehingga informasi tersebut ber-
ungkapkan Suwardjono (2006) ketika manfaat dan mempunyai kontribusi
suatu entitas bisnis mengukur nilai nyata pada pelaporan suatu entitas.
kepemilikan murni maka harus menge-
depankan kewajiban berbanding ekui- ENTITAS KEWAJIBAN YANG
tas. Pada kasus artikel ini, entitas peng- MENJADI PRIORITAS
ungkapan persamaan ke tiga (A-E=L) Warsono, (2009) menyatakan bahwa
ini bisa di katakan bahwa entitas bisnis semakin baik akuntansi sebagai sistem
merupakan pengungkapan murni unsur pelaporan keuangan, semakin tinggi

ISSN 2338-4840
Mubarak, Unrationality Study Double Entry…120

kualitas hasil informasi keuangan yang diungkapkan ketika hanya mengguna-


dihasilkan. Kualitas informasi yang di- kan rasionalitas terbatas. Namun entitas
hasilkan harus bisa memberi cakupan ini akan terlihat mudah jika dalam pe-
dari keterwakilan harapan dan penge- ngungkapannya menggunakan alat ban-
tahaun untuk kepentingan. Jika hasil tu aplikasi atau system yang di modi-
akhir dari sebuah entitas merupakan fikasi sedemikan rupa untuk peng-ung-
pengungkapan dasar yang wajar deng- kapan entitas ini dalam aktifitas akun-
an argument yang bisa di nalar logis, tansinya. Di masa depan, disiplin ilmu
maka unsur penguatan tersebut sudah akuntansi akan berkembang seiri-ng
semestinya harus di terima. perkembangan teknologi, system dan
Hal ini dipandang perlu untuk aplikasi yang sangat dititik berat-kan
disajikan. Penulis berpendapat pada untuk membantu kerja manusia. Se-
suatu waktu tertentu, perusahaan harus hingga berbagai kemungkinan akan
mengedepakan entitas kepemilikan non selalu hadir sebagai sebuah rangkaian
perusahaan, dalam arti luas adalah ke- perkembangan akuntansi dalam pencip-
wajiban, yang diprioritaskan untuk para taan informasi keuangan yang lebih
calon kreditur, ataupun untuk para akuntabel dari yang di tawarkan. Se-
kreditur yang telah berinvestasi pada hingga (Warsono, 2009) mengatkan
perusahaan. Terkadang mereka mem- semakin baik akuntansi sebagai pelapo-
beri kepercayaan kepada perusahaan ran keuangan, maka semakin tinggi
melebihi dari entitas kepemilikan yang kualitas hasil informasi keuangan. Ti-
dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. dak mustahil untuk argument dari arti-
Dengan kata lain bahwa bisa jadi dalam kel tersebut diatas bukanlah suatu hal
upaya menyalurkan kredit, fasilitas ya- yang tabu di masa mendatang.
ng diberikan adalah sepadan dengan
keberadaan asset atau sebesar total Saran
asset. Jika hal ini terjadi maka perusa- 1. Artikel penelitian ini masih belum
haan harus lebih mengutamakan entitas menemukan komparasi penyempur-
pelaporan kewajiban berbanding kepe- naan dalam rerangka konsep pene-
milikan. litian untuk persamaan A-E=L, sehi-
Asumsi yang muncul untuk peng- ngga butuh pendalaman teori dan
ungkapan aset bersih sama dengan kajian bukti empiris bahwa per-
kewajiban (A-E=L) artinya akan ada samaan tersebutkan mampu di bu-
pengungkapan kelebihan atas entitas ktikan kebenarannya.
yang kepemilikannya tidak memiliki 2. Pembahasan ini tidak hanya untuk
identitas (utang tanpa pemilik) untuk persamaan akuntansi, masih banyak
perusahaan tertentu yang berbasis non konsep akuntansi lainnya yang bu-
profit oriented. Berbeda halnya dengan tuh penyempurnaan untuk kemata-
konsep pengungkapan bahwa entitas ngan pemahaman, asumsi sederha-
bersih adalah ekuitas atau kepemilikan, na adalah untuk untuk unsure kom-
karena unsur kelebihan segala sesua- ponen Debit dan Kredit yang mem-
tunya adalah menjadi hak milik pemilik beri pengaruh nyata terhadap persa-
entitas (A-L=E). maan ini. Sehingga perlu pem-baha-
san khusus.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan Alexander, D and Nobes, C, 2010,
Sebuah keyakinan yang kuat di diri Financial Accountingan Interna-
penulis bahwa entitas ini akan sulit tional Introduction Fourth Edi-

ISSN 2338-4840
121 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 121-121

tion, Pearson Education Limited, Ogbonnaya, A.K, 2015, Accounting


England history; defenition and relevance,
SSRN´s eLibrary Id No. 2650396
Anne Britton and Chris Waterston,
2006, Financial Accounting, 4 Robert Libby, Patricia Libby, Daniel
edition, Pearson Education Limi- Short, 2009, Financial Accoun-
ted, England ting, 6 edition, Mc. Grow Hill,
New York
Barry Elliott and Jamie Elliott, 2009,
Financial Accounting and Repor- Suwardjono, 2006, Teori Akuntansi
ting, 13 edition, Pearson Educa- Perekayasaan Pelaporan Keua-
tion Limited, England ngan, Edisi 3, BPFE Yogyakarta

Belverd E. Needles & Marian Powers, Stickney,P.C, Weil,R.L, Schipper,K,


2007, Financial Accounting, 9 and Francis, J, 2010, Financial
edition, Houghton Mifflin Com- Accounting An Introduction To
pany, New York Concepts, Methods and Uses,
2edition, south-western cengage
Carl S. Warren, James M. Reeve, Jona- learning, USA
than E. Duchac, 2008, Financial
Accounting 12edition, south- Weetman, Pauline, 2011, Financial
western cengage learning, USA Accounting An Introduction, 5
edition, Pearson Education
Ellerman, D, 1985, double entry Limited
multidimensional Accounting,
omega, int j. of management sci- Warsono, S, 2009, Using mathematics
ent vol. 14. No. 1 pp 13-22 to answer correctly the mecha-
nism of debit and credit, SSRN´s
____, 2014, On double-entry book- eLibrary Id No. 1439057
keeping: The mathematical treat-
ment, Accounting Education: An Weygant, (2012) Accounting Princip-
International Journal, 23(5), les, 5 edition, John Wiley &
483-501 Sons, Inc. England

Mubarak, Husni, 2017, Double Entry Weygandt, J.J, Kimmel, P.D, and
Bookkeeping transformasi penye- Kieso, D.E, 2010, Financial Acc-
derhanaan konsep dan pema- ounting, 7th Edition, John Wiley
haman pada perbedaan presfektif & Sons, Inc. England
pembelajaran akuntansi, Prosi-
ding SNIT, Politeknik Negeri Albrecht, W. Steve, Stice, Earl K., and
Bengkalis, hal.181-189 Stice, James D. 2008, Financial
Accounting, 10 edition, Thomson
Nobes, C, 2015, The International Higher Education, USA
Transfer of Technology: Exam-
ples from the Development of
Accounting European Accoun-
ting and Management Review,
vol 2 Issue 1

ISSN 2338-4840
ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER PUPUK NPK DENGAN
METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
Shinta Wahyu Hati; Nelmi Sabrina Fitri
Prodi Administrasi Bisnis Terapan
Politeknik Negeri Batam
Batam Centre, Jl Ahmad Yani Kepulauan Riau
29461 Telepon (0778) 469856
Email: shinta@polibatam.ac.id; nelmisabrina204@gmail.com

Abstract : Supplier selection is a chain in supply chain management. Supplier


selection is one of the most important things in purchasing activity for the
company. Companies should be selective in choosing suppliers because the
right supplier selection will support the output of the company. This research
was conducted at oil palm agribusiness company which will develop
cooperative relationship with NPK fertilizer supplier. The purpose of this study
is to select the best NPK fertilizer suppliers that meet the company's criteria.
The criteria specified in choosing NPK fertilizer suppliers are cost, quality,
delivery and service. While the suppliers who have worked with PT ABC
Batam are suppliers X, supplier Y and supplier Z. This research uses AHP
method assisted with expert choice v.11 software. From the assessment of the
importance of criteria in the selection of suppliers, cost criteria get the highest
weight of 0.452, then followed by the quality criteria with weight 0.234, service
criteria with weight 0.163 and delivery criteria with weight 0.151. For supplier
score starting from supplier X get highest weight 0.528, supplier Y with weight
0.325 and supplier Z with weight 0.148

Keywords : Supplier, AHP, Supply Chain Management

PENDAHULUAN Bahan baku memegang peranan


Di era globalisasi saat ini persaingan yang sangat penting karena berhu-
global yang tajam merupakan tanda bungan dengan kelangsungan proses
semakin pesatnya persaingan bisnis produksi perusahaan. Persediaan dan
yang akan mendorong masing-masing kualitas bahan baku sangat berpenga-
perusahaan untuk memberikan produk ruh terhadap proses produksi perusa-
terbaik mereka. Dengan keadaan ter- haan, oleh karena itu perusahaan harus
sebut, perusahaan harus mampu mem- dapat mengendalikan masalah perse-
pertahankan dan menjaga kelangsu- diaan dan kualitas bahan baku dengan
ngan proses produksi agar tidak me- baik. Untuk menghasilkan produk
ngalami hambatan. Kegiatan paling terbaik, perusahaan harus memperoleh
penting perusahaan dalam menjaga bahan baku berkualitas. Keberhasilan
proses produksi adalah melakukan ma- dalam memenuhi bahan baku tidak
najemen persediaan. Salah satu akti- terlepas dari peran supplier.
vitas yang dilakukan manajemen per- Menurut Shahroudi (2012)
sediaan adalah menyediakan bahan pemilihan supplier adalah salah satu
baku yang berkualitas. kegiatan paling penting dari suatu
perusahaan, karena pembelian bahan

ISSN 2338-4840 122


123 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 123-132

baku dan komponen mewakili 40 sam- puk yang tidak memenuhi persyaratan
pai 80 persen dari total biaya produk kualitas. Sedangkan General Manager
dan berdampak terhadap kinerja per- Production menginginkan kesesuaian
usahaan. Setiap perusahaan tentu kualitas bahan baku yang dikirim
mempunyai kriteria yang berbeda da- dengan yang dipesan.
lam memilih supplier sebagai mitra Uraian tersebut di atas menjadi
bisnis. Tergantung pada tujuan yang latar belakang untuk melakukan pene-
ingin dicapai perusahaan, demi kelan- litian dengan judul “Analisis Pemi-
caran produksi dan operasional per- lihan Supplier Pupuk NPK dengan
usahaan. Banyak perusahaan yang me- Menggunakan Metode Analytical
lakukan kesalahan fatal dalam memi- Hierarchy Process (AHP) di PT ABC
lih supplier sehingga berakibat pada Batam.
kerugian perusahaan. Penilaian pada Berdasarkan latar belakang di
supplier membutuhkan berbagai krite- atas maka rumusan masalah pada
ria yang dapat menggambarkan perfo- penelitian ini adalah bagaimana memi-
rmance supplier secara keseluruhan. lih supplier pupuk NPK dengan meng-
Dalam mengambil keputusan gunakan metode Analytical Hierarchy
untuk memilih supplier, perusahaan Process (AHP)
membutuhkan alat analisis untuk me- Adapun tujuan dari penelitian
mecahkan masalah yang bersifat kom- ini adalah untuk memilih supplier
plek sehingga keputusan yang diambil pupuk NPK terbaik yang memenuhi
lebih efektif dan efisien. Beberapa kri- kriteria perusahaan. Tujuan lain adalah
teria yang berpengaruh pada kepu- untuk mengetahui kriteria-kriteria ya-
tusan pemilihan supplier ini ada yang ng menjadi keunggulan dan kelema-
bersifat kualitatif dan kuantitatif. Oleh han dari setiap supplier pupuk NPK
karena itu diperlukan suatu me-tode yang telah menjalin kerja sama dengan
yang bisa mencakup keduanya. Salah perusahaan.
satu metode yang efektif digunakan Manfaat dari penelitian ini dibe-
untuk pemilihan supplier adalah dakan menjadi dua yaitu manfaat
metode Analytical Hyrarchy Process praktis dan manfaat teoritis :
(AHP). 1. Manfaat Praktis
PT. ABC Batam adalah salah a. Bagi Perusahaan
satu perusahaan agribisnis di kota Hasil Penelitian ini diharapkan
Batam yang memproduksi kecambah dapat memberikan masukan ya-
kelapa sawit. Dalam melaksanakan ke- ng berharga bagi perusahaan da-
giatan operasionalnya, PT. ABC Ba- lam memilih supplier pupuk
tam mendapatkan pasokan pupuk dari NPK terbaik dengan metode
para supplier. AHP, mengetahui kualitas dan
Proses pemilihan supplier pu- kinerja supplier, dan menentu-
puk NPK yang dilakukan PT. ABC kan supplier yang layak dijadi-
Batam dirasa kurang efisien. Permasa- kan mitra bisnis.
lahan pada supplier selama ini adalah b. Bagi Umum
belum mampu memenuhi kriteria yang Hasil penelitian ini diharapkan
ditetapkan oleh perusahaan. Bagian akan menambah referensi tenta-
purchasing sering kali berorientasi ng pemilihan supplier dengan
pada harga terendah. Kenyataannya, metode AHP
supplier yang dipilih berdasarkan har- 2. Manfaat Teoritis
ga terendah ternyata menyediakan pu- a. Bagi Peneliti Selanjutnya

ISSN 2338-4840
Hati, Analisis Pemilihan Supplier Pupuk…124

Hasil penelitian ini diharapkan sumen tanpa menciptakan stok yang


dapat memberikan manfaat be- berlebihan atau kekurangan. Sebuah
rupa tambahan pengetahuan dan operasi yang efisien dari supply chain
wawasan kepada peneliti selan- tergantung pada lengkap dan akurat-
jutnya . nya aliran data yang berhubungan de-
b. Bagi Pembaca ngan produk yang diminta dari retailer
Hasil penelitian ini diharapkan kepada pembeli, sistem transportasi
dapat dijadikan pengembangan dan kembali ke manufaktur.
ilmu pengetahuan dan referensi
terutama yang berkaitan dengan Pemilihan Supplier
pengambilan keputusan dan pe- Menurut (Herbon et al.2012), pemi-
milihan supplier. lihan supplier berpotensi memiliki da-
mpak signifikan terhadap kinerja ber-
KAJIAN PUSTAKA langsungnya perusahaan. Dampak ya-
Supply Chain Management ng signifikan dapat terasa pada keu-
Menurut Pujawan (2005), supply angan perusahaan. Hal ini tidak dapat
chain management adalah jaringan dengan mudah diabaikan karena mela-
perusahaan-perusahaan yang secara kukan kontrak pada supplier yang
bersama-sama bekerja untuk mencip- tepat dan terbaik dapat menyebabkan
takan dan menghantarkan suatu pro- pengurangan biaya yang signifikan
duk ke tangan pemakai akhir. Perusa- (Asamoah, 2012).
haan-perusahaan tersebut biasanya Salah satu biaya utama dalam
termasuk supplier, pabrik, distributor, proses manajemen produksi adalah to-
toko atau ritel, serta perusahaan- tal omset pembelian yang biasanya
perusahaan pendukung seperti perusa- berkisar antara 50-90% (Mirabi2010).
haan jasa logistik. Oleh karena itu, pemilihan supplier ju-
Pada suatu supply chain bia- ga merupakan masalah yang penting
sanya ada 3 macam aliran yang harus bagi perusahaan.
dikelola. Pertama adalah aliran barang
yang mengalir dari hulu (upstream) ke 1. Kriteria Pemilihan Supplier
hilir (downstream). Contohnya adalah Menurut (Pujawan, 2005) pemi-
bahan baku yang dikirim dari supplier lihan pemasok merupakan kegia-
ke pabrik. Setelah produk selesai di- tan strategis, terutama apabila pe-
produksi, dikirim ke distributor, lalu masok tersebut akan memasok
ke pengecer atau ritel, kemudian ke item yang akan digunakan dalam
pemakai akhir. Kedua adalah aliran jangka panjang sebagai pemasok
uang dan sejenisnya yang mengalir penting. Kriteria pemilihan adalah
dari hilir ke hulu. Ketiga adalah aliran salah satu hal penting dalam
informasi yang bisa terjadi dari hulu pemilihan pemasok. Kriteria yang
ke hilir ataupun sebaliknya. Informasi digunakan tentunya harus mencer-
tentang persediaan produk yang masih minkan strategi rantai pasok mau-
ada di masing-masing supermarket se- pun karakteristik dari item yang
ring dibutuhkan oleh distributor mau- akan dipasok. Secara umum, ba-
pun pabrik nyak perusahaan yang menggu-
Tujuan dari supply chain adalah nakan kriteria-kriteria dasar seper-
untuk memastikan sebuah produk be- ti kualitas barang yang ditawar-
rada pada tempat dan waktu yang tepat kan, harga dan ketepatan waktu
untuk memenuhi permintaan kon- pengiriman. Namun, seringkali

ISSN 2338-4840
125 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 125-132

pemilihan pemasok membutuhkan lakukan sebagai bahan evaluasi


berbagai kriteria lain yang diang- yang nantinya bisa digunakan un-
gap penting oleh perusahaan. tuk meningkatkan kinerja atau se-
PT. ABC Batam tidak bagai bahan pertimbangan perlu
memiliki kriteria khusus yang tidaknya mencari supplier alter-
ditetapkan untuk memilih sup- natif. Penilaian kinerja supplier
plier. Penetapan kriteria selan- harus dibedakan dalam mengeva-
jutnya berdasarkan (Wirdianto, el luasi calon supplier. Umumnya
al 2008) ada 4 kriteria yang dite- evaluasi kinerja supplier dilaku-
tapkan dalam memilih supplier kan setelah pemilihan supplier
pupuk NPK di PT. ABC Batam, dilakukan dan kegiatan ini dilaku-
yaitu: kan secara berkala.
a. Cost
Pada kriteria cost dibagi men- ANALYTICAL HIRARCHY PRO-
jadi 3 subkriteria yaitu harga CESS (AHP)
sesuai dengan anggaran pem- Metode Analytic Hierarchy Process
belian, harga selalu tetap da- (AHP) dikembangkan oleh Prof.
lam masa validity, dan mem- Thomas Lorie Saaty dari Wharston
berikan diskon pembelian da- Business School untuk mencari rank-
lam jumlah besar ing atau urutan prioritas dari berbagai
b. Quality alternatif dalam pemecahan suatu per-
Pada kriteria quality dibagi masalahan. Dalam kehidupan se-hari
menjadi 3 subkriteria yaitu kua- hari, seseorang senantiasa diha-dapkan
litas pupuk NPK sesuai dengan untuk melakukan pilihan dari berbagai
spesifikasi, pupuk NPK sudah alternatif. Disini diperlukan penentuan
lulus uji lab, dan dapat mem- prioritas dan uji konsistensi terhadap
buktikan keaslian pupuk NPK. pilihan-pilihan yang telah dilakukan.
c. Delivery Dalam situasi yang kompleks, pe-
Pada kriteria delivery dibagi ngambilan keputusan tidak dipenga-
menjadi 3 subkriteria yaitu ruhi oleh satu faktor saja melainkan
quantity pupuk NPK yang diki- multifaktor dan mencakup berbagai
rim sesuai dengan PO, pengi- jenjang maupun kepentingan.
riman tepat waktu, dan tidak Penilaian ini dapat disajikan
meminta perpanjangan waktu dalam bentuk matriks yang disebut
pengiriman. matriks pairwise comparison yaitu
d. Service matriks perbandingan berpasangan ya-
Pada kriteria service dibagi ng memuat tingkat preferensi bebe-
menjadi 3 subkriteria yaitu rapa alternatif untuk kriteria. Skala
memberikan jaminan garansi, preferensi dengan skala 1 menunjukan
memberikan bantuan dalam tingkat paling rendah sampai dengan
keadaan darurat, dan mena- skala 9 tingkatan paling tinggi.
ngani keluhan pembeli dengan
baik KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Pemikiran dalam penelitian
2. Menilai Kinerja Supplier ini adalah sebagai berikut
Menurut (Pujawan, 2005), kinerja
supplier perlu dimonitor secara
kontiniu. Penilaian atau moni-
toring kinerja ini penting di-

ISSN 2338-4840
Hati, Analisis Pemilihan Supplier Pupuk…126

untuk penelitian ini berjumlah 5 orang


yaitu Purchasing, Bagian Logistik,
Seed Garden Unit (SGU), Kepala Gu-
dang dan Finance. Kriteria dan sub-
kriteria dalam penelitian ini adalah pa-
da tabel 1dibawah ini :

Tabel 1 Kriteria dan Subkriteria Pemilihan


Supplier
Kriteria Subkriteria

Cost 1. Harga sesuai dengan anggaran


pembelian
2. Harga selalu tetap dalam masa
validity
3. Memberikan diskon pembelian
dalam jumlah besar
Quality 1. Kualitas pupuk NPK sesuai dengan
spesifikasi
2. Pupuk NPK sudah lulus uji lab
3. Dapat membuktikan keaslian pupuk
Delivery 1. Quantity pupuk NPK yang dikirim
sesuai PO
2. Pengiriman tepat waktu
3. Dapat membuktikan keaslian pupuk
NPK
Service 1. Memberikan jaminan garansi
2. Memberikan bantuan dalam
keadaan darurat
3. Menangani keluhan pembeli dengan
baik
(Sumber: Data perusahaan 2017)

Langkah-langkah dalam metode AHP


adalah:
1. Mendefinisikan masalah dan
menentukan solusi yang di ingin-
kan, lalu menyusun hirarki dan
permasalahan yang dihadapi.
2. Menentukan prioritas elemen de-
ngan perbandingan berpasangan
Langkah 1:
aij = (i,j = 1,2,…, n)
(1)
Dimana n menyatakan jumlah
kriteria yang dibandingkan, wi
bobot untuk kriteria ke-i dan aij
Gambar 1 Kerangka Pemikiran adalah perbandingan bobot kriteria
ke i dan j.
METODE PENELITIAN Langkah 2:
Jenis penelitian ini merupakan pene- wi = aij wj ( i,j = 1,2,…n)
litan kualitatif. Objek dalam penelitian (2)
ini adalah supplier pupuk NPK. Ada 3
supplier X, supplier Y dan supplier Z. wi = (i = 1, 2,… n)
Responden yang menjadi sumber
(3)
informasi mengenai kebutuhan data

ISSN 2338-4840
127 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 127-132

Dimana wi rataan dari ai1w1, …, Dimana: CI: Consistency Index


ain wn : Eigen Value
n : Banyak elemen
3. Sintesis.
Hal yang dilakukan pada langkah 6. Menghitung Rasio Konsistensi de-
ini adalah: ngan rumus:
a. Menjumlahkan nilai dari setiap CR= (9)
kolom pada matriks
b. Membagi setiap nilai dari ko- Dimana
lom dengan total kolom ber- CR : Consistency Ratio
sangkutan untuk memperoleh CI : Consistency Index
normalisasi matriks IR :Index Random Consistncy
c. Menjumlahkan nilai dari setiap
baris dan membaginya dengan 7. Memeriksa konsistensi hirarki jika
jumlah elemen untuk menda- Jika nilainya lebih dari 10%, maka
patkan nilai rata-rata penilaian data judgment harus di-
perbaiki. Namun, jika rasio konsi-
4. Mengukur Konsistensi stensi (CI/RC) kurang atau sama
a. Mengalikan nilai pada kolom dengan 0,1 maka hasil perhitungan-
pertama dengan prioritas relatif nya bisa dinyatakan benar.
Tabel 2 Nilai Konsistensi Acak
elemen pertama, nilai pada ko-
Ukuran
lom kedua dengan prioritas
Matriks Konsistensi Acak
relatif elemen kedua, dan sete-
rusnya. 1 0,0
Perkalian baris z dengan 2 0,0
rumus: 3 0,58
Z1 = j=1 4 0,90
(5) 5 1,12
b. Menjumlahkan setiap baris 6 1,24
c. Perhitungan vektor prioritas 7 1,32
atau vektor eigen 8 1,41
9 1,45
10 1,49
(6) 11 1,51
12 1,54
eVP1 : elemen vektor prioritas 13 1,56
ke-1 14 1,57
15 1,58
d. Membagi hasil diatas dengan
banyak elemen yang ada, hasilnya
8. Menentukan bobot prioritas diper-
disebut eigen value ( ) oleh dari penjumahan nilai bobot
Eigen maks = = (7) perbandingan antar kriteria dikali-
kan dengan nilai bobot perbandi-
5. Menghitung indeks konsistensi ngan alternatif jawaban.
dengan rumus: NPpq = (t, q – 1) x NPTt (q
CI = (8) – 1)

ISSN 2338-4840
Hati, Analisis Pemilihan Supplier Pupuk…128

HASIL DAN PEMBAHASAN nakan rata-rata geometrik mean.


1. Menyusun Hirarki Penelitian. Hal ini dilakukan karena AHP ha-
Penyusunan hirarki dilakukan dengan nya memerlukan satu jawaban
cara menyusun suatu hirarki yang untuk matriks perbandingan berpa-
diawali dengan tujuan umum (level sangan.
0), kritera (level 1), subkriteria
(level 2) dan alternatif jawaban
(level 3) Dimana:
2. Membuat matriks perbandingan G : Geometrik Mean
berpasangan. X1 : Penilaian responden 1
Pada tahap ini, perbandingan berpa- X2 : Penilaian responden 2
sangan dilakukan untuk menda- Xn : Penilaian responden ke n
patkan tingkat kepentingan dari n : Jumlah responden
masing-masing kriteria dan sub-
kriteria. Untuk mendapatkan
perban-dingan berpasangan, peneli-
ti menyebarkan kuesioner yang ber-
isi pertanyaan tentang tingkat ke-
pentingan dari masing-masing kri-
teria dan subkriteria. Penilaian
dilakukan oleh 5 responden, kemu-
dian hasilnya dirata-rata menggu-

Tabel 3. Matriks Perbandingan Berpasangan Antar Kriteria


KRITERIA Cost Quality Delivery Service
Cost 1 3 2 3
Quality 0.333 1 3 1
Delivery 0.5 0.333 1 1
Service 0.333 1 1 1
JUMLAH 2.167 5.333 7 6
Sumber data diolah, 2017
Tabel 4 Prioritas Kepentingan Antar Kriteria
KRITERIA Cost Quality Delivery Service Bobot Prioritas
Cost 0.462 0.563 0.286 0.500 0.452 1
Quality 0.154 0.188 0.429 0.167 0.234 2
Delivery 0.231 0.063 0.143 0.167 0.151 4
Service 0.154 0.188 0.143 0.167 0.163 3
Sumber data diolah, 2017

Setelah bobot kriteria diperoleh, langkah selanjutnya adalah menghitung matriks perbandingan
berpasangan pada tingkat level II dan level 3. Caranya sama dengan matriks perbandingan
berpasangan antar kritera diaatas sehingga menghasilkan bobot global dan bobot lokal seperti tabel 5
berikut ini.

Tabel 5 Bobot Lokal dan Bobot Global B1 0.568 0.133 2


Keseluruhan Kriteria dan Subkriteria Quality B2 0.334 0.078 6
Sub Bobot Bobot
Kriteria kriteria Lokal Global Prioritas B3 0.098 0.023 10
A1 0.655 0.297 1 5
C1 0.525 0.079
Cost A1 0.158 0.071 7
Delivery C2 0.334 0.050 9
A3 0.187 0.084 4
C3 0.142 0.021 11

ISSN 2338-4840
129 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 129-132

D1 0.557 0.091 3 dan kriteria service dengan bobot 0.290.


Service 8
Bukan berarti supplier Y tidak bisa men-
D2 0.320 0.052 jadi supplier yang diinginkan PT. ABC
12
D3 0.123 0.020 Batam, hanya saja supplier Y harus lebih
JUMLAH 1.00 meningkatkan segala aspek dan pelaya-
Sumber data diolah, 2017 nannya agar bisa menjadi supplier yang
diinginkan PT. ABC Batam.
Setelah bobot global didapatkan, bobot
Hasil perhitungan terkecil dipero-leh
masing-masing alternatif secara keseluruhan
supplier Z dengan nilai bobot kese-luruhan
dapat dihitung dengan menjumlahkan se-
adalah 0.148. Dengan bobot yang paling
mua bobot keseluruhan antara masing-ma-
rendah, supplier Z tidak bisa menjadi
sing supplier. Hasilnya ditunjukkan pada
supplier yang diinginkan PT. ABC Batam.
tabel di bawah ini
Keunggulan supplier Z hanya menawarkan
Tabel 6 Bobot Keseluruhan Supplier pengiriman tepat waktu dengan nilai bobot
Sub Supplier Supplier Supplier 0.156. Tapi tidak diim-bangi dengan cost,
Kriteria
Kriteria X Y Z quality dan service yang bagus. Oleh kare-
A1 0.525 0.334 0.142 na itu supplier Z ha-rus memperbaiki se-
Cost A2 0.472 0.377 0.151
mua kekurangannya dan berusaha semak-
A3 0.525 0.334 0.142
simal mungkin untuk memperbaiki segala
Cost 0.507 0.348 0.145
aspek dan pelayanannya.
B1 0.429 0.429 0.143
Berikut adalah grafik hasil perhi-
Quality B2 0.480 0.405 0.115
0.493 0.368 0.139
tungan keseluruhan supplier di PT. ABC
B3
Quality 0.467 0.401 0.132
Batam
C1 0.525 0.334 0.142
0.708 0.136 0.156
Grafik 1 Hasil Perhitungan Keseluruhan
Delivery C2
Supplier
C3 0.581 0.309 0.110
Delivery 0.605 0.260 0.136
D1 0.525 0.334 0.142
Service D2 0.525 0.334 0.142
D3 0.5 0.25 0.25
Service 0.532 0.290 0.178

JUMLAH 0.528 0.325 0.148


Sumber data diolah, 2017

Tabel di atas menunjukkan bahwa


supplier X memiliki bobot paling besar
yaitu 0.528 itu berarti supplier X mampu 3. Konsistensi
menjadi supplier pupuk NPK yang Setelah bobot didapat, langkah selanjutnya
diinginkan PT. ABC Batam. Supplier X adalah menghitung rasio konsistensi. Pe-
unggul pada semua kriteria yaitu kriteria ngukuran konsistensi ini dimaksud kan
cost dengan bobot 0.507, kriteria quality untuk melihat ketidakkonsistenan respon
dengan bobot 0.467, kriteria delivery yang diberikan responden. Jika CR < 0.1
dengan bobot 0.605, kriteria service maka nilai perbandingan berpasangan pada
dengan bobot 0.532. matriks kriteria yang diberikan konsisten.
Sedangkan supplier Y memiliki total Jika CR > 0.1 maka nilai perbandingan
bobot keseluruhan yaitu 0.325. pada kri- berpasangan pada matriks kriteria yang
teria cost, supplier X mendapatkan nilai diberikan tidak konsisten. Sehingga pengi-
bobot 0.348. kriteria quality dengan bobot sian kuisioner harus diulang.
0.401, kriteria delivery dengan bobot 0.260

ISSN 2338-4840
Hati, Analisis Pemilihan Supplier Pupuk…130

Untuk menghitung nilai rasio konsi- SIMPULAN DAN SARAN


stensi, terlebih dahulu harus menghitung SIMPULAN
max, lalu kemudian mencari nilai konsi- Kriteria yang paling berpengaruh
stensi acak. Nilai konsistensi acak sendiri terhadap pemilihan supplier pupuk NPK di
telah ditetapkan oleh Saaty seperti yang PT. ABC Batam, prioritas pertama adalah
dijelaskan di atas. Berikut contoh menghi- cost dengan bobot tertinggi 0.452, prioritas
tung max pada tabel berikut: kedua quality dengan bobot 0.234, prio-
ritas ketiga adalah service dengan bobot
Tabel 7 Menghitung Max 0.163 dan prioritas terakhir adalah delivery
dengan bobot paling rendah yaitu 0.151.
Berdasarkan kriteria cost, supplier
X menempati prioritas pertama dengan
bobot 0.507, prioritas kedua adalah
supplier Y dengan bobot 0.348 dan
prioritas terakhir adalah supplier Z dengan
bobot 0.145. Berdasarkan kriteria quality,
supplier X menempati prioritas pertama
dengan bobot 0.467, prioritas kedua adalah
supplier Y dengan bobot 0.401 dan
prioritas terakhir adalah supplier Z dengan
Sumber data diolah 2017 bobot 0.132. Berdasarkan kriteria quality,
supplier X menempati prioritas pertama
Penilaian untuk kriteria dalam dengan nilai bobot 0.605, supplier Y
memilih supplier pupuk NPK dinyatakan menempati prio-ritas kedua dengan nilai
konsisten karena nilai rasio konsistensi bobot 0.260 dan supplier Z di prioritas
lebih kecil dari pada 0.1. Tabel berikut ini terakhir dengan nilai bobot 0.136.
menunjukkan nilai konsistensi rasio (CR) Berdasarkan kriteria delivery, supplier X
dari penilaian responden : menempati prioritas pertama dengan nilai
Tabel 8 Nilai CR Keseluruhan Supplier bobot 0.532, supplier Y me-nempati
prioritas kedua dengan nilai bobot 0.325
dan supplier Z menempati prioritas
terakhir dengan nilai bobot 0.148.
Berdasarkan kriteria-kriteria dan
subkriteria dalam pemilihan supplier, seca-
ra keseluruhan supplier X dinilai sebagai
supplier terbaik dengan bobot 0.528.
Prioritas kedua adalah supplier Y dengan
bobot 0.325 dan prioritas terakhir adalah
supplier Z dengan bobot 0.148. Hal ini
menunjukkan secara keseluruhan supplier
pupuk NPK terbaik bagi perusahan untuk
dijadikan sebagai rekan/mitra jangka pan-
jang adalah supplier X karena secara
keseluruhan supplier ini memiliki nilai bo-
Berdasarkan tabel di atas, didapatkan bot paling tinggi dibandingkan dengan
nilai CR keseluruhan supplier yang menya- supplier Y dan Z.
takan nilai CR lebih kecil dari 0.1. Maka dapat
SARAN
disimpulkan bahwa penelitian ini konsisten
dan tidak perlu diulang. Dalam memenuhi kebutuhan pupuk NPK
perusahaan sebaiknya memperhatikan bo-

ISSN 2338-4840
131 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 131-132

bot kriteria pemilihan supplier karena Bhutia, Wangchen Pema, et al. (2012).
setiap kriteria mempunyai nilai bobot yang Application Of AHP And TOPSIS
berbeda. Dengan begitu, perusahaan bisa Method For Supplier Selection Pro-
mempertimbangkan hal tersebut untuk blem. IOSR Journal Of Engine-
mendapatkan supplier yang tepat dan se- ering, Manipal Institute Of Techno-
suai kriteria perusahaan. Perusahaan dapat logy Sikkim India ISSN 2278-8719.
melakukan kerjasama dan bermitra dengan Kartikasari, Dwi, (2009), Penentuan
supplier X sebagai supplier pupuk NPK, Komoditi Unggulan UKM Kota
karena hasil perhitungan AHP supplier X Batam Menggunakan Analytical
memiliki bobot tertinggi. Alternatif lain, Hierarchy Process. Jurnal Integrasi
perusahaan bisa menggunakan supplier Y Volume 1 (1) 2009, ISSN : 2085-
yang juga unggul pada kriteria quality dan 3858
cost, namun kinerja supplier Y tidak sesuai Kasmawati, Desty (2015). Evaluasi
pada kriteria delivery sehingga barang ya- Kinerja Supplier Dengan Mengguna-
ng dipesan tidak memungkinkan datang te- kan Metode Analytical Hierarchy
pat waktu. Perusahaan dapat melakukan Process (AHP). Skripsi, Manajemen
evaluasi atau pemilihan supplier baru apa- Bisnis, Program Studi D4 Adminis-
bila kedepannya kinerja dan kualitas sup- trasi Bisnis Terapan, Politeknik
plier X, Y dan Z mengalami penurunan. Negeri Batam
Kusrini. (2007). Konsep Dan Aplikasi
DAFTAR PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan. Pener-
Batarius, Patrisius (2013). Analisis Metode bit ANDI, Yogyakarta.
AHP Dalam Penentuan Prestasi Munawir, Hafidh (2013). Analisis Faktor-
Gabungan Kelompok Tani. Jurnal Faktor Pemilihan Supplier dengan
Teknik Informatika, Universitas Metode Analytical Hierarchy
Katolik Widya Mandira Kupang
Process. Jurnal Teknik Industri, Uni- pean Journal Of Operational
versitas Muhammadiyah Surakarta Research, University of Pittsburgh.
Ngatawi, et al. (2011). Analisis Pemilihan pp 85-91
Supplier Menggunakan Metode Saaty, Thomas L. (2008). Decision Making
Analytical Hierarchy Process (AHP). With The Analytic Hierarchy
Jurnal Ilmiah Teknik Industri, Uni- Process. International Journal Of
versitas Islam Negeri Sunan Kali- Services Sciences, Vol 1, pp 83-97,
jaga. ISSN 1412-6869 Salahuddin, Hartati Sri. (2012). Sistem
Riyanto, Agus. (2008). Penentuan Prioritas Pendukung Keputusan Dalam
Dalam Pemilihan Komponen Gravel Menentukan Supplier Jeruk Ponti-
Pump Menggunakan Analytic anak Berbasis Fuzzy AHP. IJCCS,
Hierarchy Process. Jurnal Teknik Vol.6, No.1, pp. 67~78, ISSN: 1978-
Industri, Universitas Komputer Indo- 1520
nesia (UNIKOM). ISSN: 1907-5022 Satori, Djam’an dan Aan Komariah,
Saaty, Thomas L. (1990). How To Make a Metodologi Penelitian Kualitatif,
Decision: The Analytic Hierarchy Alfabeta, Bandung
Process. European Journal Of Siahaan, Rimbun DR. (2011). Pendekatan
Operational Research, University of Analytical Hierarchy Process (AHP)
Pittsburgh.hlm 9-26. Dalam Pemilihan Supplier (Pema-
Saaty, Thomas L. (2003). Decision Making sok). Skripsi, FMIPA, Universitas
With The AHP: Why Is The Prin- Sumatera Utara (USU)
cipal Eigenvector Necessary. Euro-

ISSN 2338-4840
Hati, Analisis Pemilihan Supplier Pupuk…132

Sugiarto, dkk, 2002, Ekonomi Mikro Hierarchy Process Di Proyek Inda-


Sebuah Kajian Komprehensif, Pener- rung VI Semen Padang. Jurnal
bit PT Gramedia Pustaka Utama, Teknik Industri, Universitas Andalas
Jakarta Padang
Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Kuan- Wulan, Ambar. (2016). Analisis Pemilihan
titatif, Kualitatif, dan R&D, Penerbit Jasa Forwarder Dengan Menggu-
Alfabeta CV, Bandung nakan Metode Analytical Hierarchy
Sugiyono, 2015, Metode Penelitian Mana- Process (AHP) Skripsi, Manajemen
jemen, Penerbit Alfabeta CV, Bisnis, Program Studi D4 Adminis-
Bandung trasi Bisnis Terapan, Politeknik
Viarani, Suci O. (2015). Analisa Pemilihan Negeri Batam.
Pemasok Dengan Metode Analytical

ISSN 2338-4840
PENGARUH PUNISHMENT TERHADAP DISIPLIN
MAHASISWA (STUDI KASUS PADA PROGRAM STUDI
D-4 ADMINISTRASI NEGARA JURUSAN ADMINISTRASI
BISNIS POLNEP)

Evi Sofiana, Tri Wahyuarini, Syarifah Novieyana


Prodi Administrasi Negara – Jurusan Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Pontianak
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat 78124
Telepon +62 0561 736180 +62 0561 740143.
evisofiana_76@yahoo.com, rienn08@gmail.com, novieyana77@yahoo.com

Abstract: Business Administrastion Department especially Public Adminis-


trastion study program of Pontianak State Polytechnic try to create profes-
sional alumni whose have some competencies dan disciplines in following the
rules at the institution. Pontianak State Polytechnic has a motto which said
“on time, perecise on regulation and standard” . One of the effort done by
Public Administration study program in creating disciplines alumni is by
implementing punishment for students who break the rules. The objectives of
this research is to test empirically the relation between punishment and dis-
ciplines dan to find out, thetype of punishment that mostly received by Public
Administration students. Research method being used is survey and quis-
tionnaire is used as collecting data tool. Sampling method is non probability
sampling (purposive sampling). The result shows that the test on hypothesis,
confirming the positive effect from punishment to students disciplines. Its was
marked with regression coefficient or sig. value 0.013. The second objective
which confirming the type of punishment which received by mostly students,
taken from the value of descriptive statistics, it was found that filling the
statement form of guilty and promise is the mostly punishment that received by
students. The average value of this type of punishment is 3.7300

Keywords : Punishment, discipline, rules, students, administration

PENDAHULUAN nya mempunyai kekurangan. Namun


Setiap manusia pasti pernah mela- kesalahan yang telah dilakukan hen-
kukan kesalahan, baik itu kesalahan daknya tidak terjadi berulang kali
yang disengaja maupun yang tidak karena pada dasarnya manusia dapat
disengaja. Hal ini dianggap lumrah belajar dari kesalahan yang telah dila-
karena manusia bukanlah makhluk ya- kukannya. Untuk itu perlu adanya
ng sempurna dan setiap manusia tentu- sebuah hukuman (punishment) yang

ISSN 2338-484 133


Sofiana, Pengaruh Punishment terhadap Disiplin …134

dapat membuat jera pembuat kesala- dalam bentuk Indeks Prestasi (IP)
han. Menurut Mursal (2004:86) pu- merupakan salah satu faktor yang
nishmenta dalah suatu perbuatan di- dapat menentukan apakah mahasiswa
mana orang sadar dan sengaja men- tersebut bisa melanjutkan ke semester
jatuhkan nestapa pada orang lain berikutnya atau tidak. Selain IP, ada
dengan tujuan untuk memperbaiki atau juga faktor lain yang juga menentukan
melindungi dirinya sendiri dari kele- keberhasilan mahasiswa dalam studi
mahan jasmani dan rohani sehing-ga yaitu kedisiplinan.
terhindar dari segala macam pelang- Politeknik Negeri Pontianak,
garan. khususnya jurusan Administrasi Bisnis
Hukuman yang diberikan kepada terkenal dengan penerapan disiplin
si pelanggar peraturan tentunya mem- kepada mahasiswa. Hal ini sesuai de-
punyai tujuan. Salah satu tujuan dari ngan motto Polnep yaitu “tepat waktu,
pemberian hukuman ini adalah mem- ukuran dan aturan”. Penerapan disip-
perbaiki si pelanggar agar tidak mela- lin ini terdiri dari kedisiplinan pada
kukan kesalahan yang sama dan mem- saat pelaksanaan kuliah baik teori
berikan efek jerasehingga dengan maupun praktik, kepatuhan pada per-
pemberian hukuman ini diharapkan aturan akademik serta bagaimana
terjadi perubahan ke arah yang lebih mahasiswa berperilaku di lingkungan
baik dari si pelanggar. Selain itu pem- kampus Polnep. Apabila mahasiswa
berian hukuman ini diharapkan dapat melanggar kedisiplinan tersebut, maka
meningkatkan kualitas mental dan mahasiswa dapat dikenakan hukuman
moral seseorang sehingga dapat mun- atau sanksi. Sanksi yang diberikan ke-
cul perilaku disiplin pada si pelanggar. pada mahasiswa di jurusan Adminis-
Menurut Tu’u (2004) yang dimaksud trasi Bisnis dimulai dengan surat per-
dengan disiplin adalah upaya mengen- nyataan, surat peringatan 1 (SP 1),
dalikan diri dan sikap mental individu surat Peringatan 2 (SP 2), surat peri-
atau masyarakat dalam mengembang- ngatan 3 (SP 3) bahkan sampai pada
kan kepatuhan dan keta-atan terhadap dikeluarkan dari Polnep (Drop out).
peraturan dan tata tertib berdasarkan Adanya sanksi-sanksi yang di-
dorongan dan kesadaran yang muncul berikan sebelum mahasiswa tersebut
dari dalam hatinya. dinyatakan drop out merupakan kate-
Pemberian hukuman dalam gori peringatan dini/awal kepada
rangka menerapkan disiplin ini juga mahasiswa tersebut. Happen dan Ther-
terjadi di Politeknik Negeri Pontianak riaut (2008) dalam Subyantoro (2012)
(Polnep). Polnep merupakan salah satu menyatakan bahwa “harapan dari sis-
Perguruan Tinggi yang bertujuan men- tem peringatan dini adalah penerima
ciptakan tenaga kerja yang profe- sanksi dapat merespon informasi de-
ssional yaitu tenaga kerja yang me- ngan cepat dan tepat. Sistem peringa-
miliki keterampilan, keahlian dan di- tan dini dapat memicu perhatian awal
siplin yang tinggi serta merupakan yang diperlukan dan meng-hindarkan
penyelenggara pendidikan vokasi yang beberapa potensi drop outsecara tepat
menerapkan program pendidikan Dip- dari seluruh individu drop out pada
loma 1 (D-1), Diploma 3 (D-3) dan mahasiswa.
Diploma 4 (D-4). Untuk menciptakan disiplin pada
Dalam pendidikan vokasi mau- mahasiswa, Polnep menetapkan tata
pun universitas, tentu saja nilai maha- tertib perkuliahan sebagai berikut :
siswa yang diterima setiap semester 1. Tidak hadir dengan ijin :

ISSN 2338-484
135 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 135-148

a. Tidak hadir perkuliahan hanya b. Jika jumlah jam ketidakhadiran


diizinkan dengan alasan sakit (alpa, izin dan sakit) secara
atau ada keperluan penting yang komulatif melebihi 114 (seratus
amat mendesak. empat belas) jam dalam satu se-
b. Izin pada waktu perkuliahan ha- mester, maka mahasiswa yang
nya diberikan dengan mengisi bersangkutan akan diberhentikan
blanko izin dan mendapat perse- pada semester tersebut melalui
tujuan dari pejabat yang ber- SK Direktur dan diberikan ke-
wenang sempatan mengulang kembali
c. Izin untuk tidak hadir selama 1 pada semester yang sama pada
(satu) hari atau lebih harus men- tahun akademik berikutnya.
dapat persetujuan dari Ketua 5. Jumlah ketidakhadiran mahasiswa
Program Studi berdasarkan surat direkapitulasi setiap hari oleh staf
yang diketahui oleh orang tua administrasi
atau wali mahasiswa. 6. Surat Peringatan (SP) dan Surat
d. Bila mahasiswa tidak dapat Pemberhentian (Drop out) sebagai
hadir lebih dari 1 (satu) hari ka- mahasiswa Politeknik diberikan ke-
rena sakit atau kecelakaan, pada mahasiswa yang jumlah ke-
mahasiswa diharuskan mengi- tidakhadirannya tanpa izin secara
rimkan surat izin dengan melam- akumulasi memenuhi ketentuan
pirkan surat keterangan dari berikut :
dokter. a. Tidak hadir tanpa izin ≥ 16 jam
2. Pelanggaran terhadap ketentuan- mendapat Surat Peringatan
ketentuan di atas dapat dikenakan (SP1)
sanksi berupa tugas kompensasi, b. Tidak hadir tanpa izin ≥ 32 jam
peringatan tertulis atau diberhen- mendapat Surat Peringatan (SP-
tikan (Drop out) sebagai mahasiswa 2)
Politeknik. c. Tidak hadir tanpa izin ≥ 38 jam
3. Tidak hadir tanpa izin (Alpa) mendapat Surat Peringa-tan (SP-
Tidak hadir tanpa izin atau terlam- 3)
bat hadir atau meninggalkan kuliah d. Tidak hadir tanpa izin ≥ 46 jam
sebelum waktunya tanpa izin, akan mendapat Surat Pember-hentian
dikenakan peringattan tertulis, de- (DO)
ngan sanksi sebagai berikut : (Peraturan Akademik dan Kemahasis-
waan, 2014 : 11-12)
Selain peraturan yang telah
ditetapkan oleh lembaga, setiap juru-
san mempunyai peraturan tamba-han
selain yang telah tercantum di dalam
buku panduan peraturan akade-mik
tersebut. Jurusan Administrasi Bisnis
4. Batas maksimum ketidakhadiran (AB) merupakan salah satu dari 8
a. Jika mahasiswa tidak hadir tanpa (delapan) jurusan yang ada di Polnep.
izin berturut-turut selama lebih Jurusan AB juga menerapkan disiplin
dari atau sama dengan 46 (empat yang ketat kepada seluruh mahasiswa.
puluh enam) jam, maka maha- Adapun peraturan yang ditetapkan
siswa yang bersangkutan diber- oleh jurusan yang harus harus dipatuhi
hentikan (DO) dari Polnep.

ISSN 2338-484
Sofiana, Pengaruh Punishment terhadap Disiplin …136

oleh mahasiwa/i juru-san AB Polnep batan yang akan dikomulatifkan


adalah sebagai berikut: diakhir semester dan akan dibayar
1. Perkuliahan dimulai pada pukul dalam bentuk uang sejumlah kom-
07.00 s/d 14.00 untuk Prodi D-3, pensasi sebelum pelaksanaan Ujian
sedangkan untuk Prodi D-4 Akhir Semester (UAS). Apabila
dimulai pada pukul 14.00 s/d yang bersangkutan tidak memba-
20.30. yar, maka tidak diperkenankan
2. Menggunakan seragam yang telah untuk mengikuti ujian akhir semes-
ditetapkan pada hari Senin dan ter.
Kamis, dengan memakai dasi dan 2. Bagi mahasiswa yang tidak mema-
untuk hari selain itu, mengguna- tuhi ketentuan mengenai busana,
kan baju kemeja (tidak boleh kaus rambut, sepatu dan lainnya, maka
walaupun berkerah). akan diberikan surat pernyataan
3. Menggunakan sepatu pantofel (format surat pernyataan terlampir).
warna hitam pada hari senin dan
kamis, dan sepatu lain (bukan san- Selain hukuman yang ditetapkan
dal) pada hari lainnya. oleh jurusan, staf pengajar juga terka-
4. Rambut tidak boleh diwarnai se- dang memberikan hukuman bagi ma-
lain hitam. hasiswa yang terlambat masuk ke
dalam kelas. Ketentuan ini biasanya
Bagi mahasiswa/i yang melang- sudah disepakati dari awal perkulia-
gar peraturan yang telah dibuat, ten- han. Hukuman tersebut seperti tidak
tunya ada hukuman atau punishment diperkenankan memasuki kelas apa-
yang diberikan kepada si pelanggar. bila terlambat sekian menit dari jadwal
Adapun hukuman-hukuman jurusan yang telah ditetapkan.
yang diberikan kepada pelanggar se- Walaupun jurusan telah mene-
lain yang telah ditetapkan dalam pera- tapkan punishment yang diberikan
turan akademik Polnep adalah sebagai kepada mahasiswa/i yang melanggar
berikut : peraturan, ternyata masih cukup ba-
1. Bagi mahasiswa yang terlambat nyak mahasiswa/i prodi Administrasi
masuk ke dalam kelas, akan diberi- Negara yang mendapatkan hukuman
kan hukuman berupa pemberian tersebut. Hal ini dapat dilihat pada
kompensasi sesuai waktu keterlam- Tabel 1.1 berikut ini

Tabel 1: Jumlah Penerima Punishment Pada Prodi Administrasi Negara Jurusan Administrasi
Bisnis Polnep Tahun Akademik 2014/2015
No Jenis Hukuman Semester Persentase Semester Persentase
Ganjil (%) Genap %
1 Surat Peringatan 1 11 4 7 2
2 Surat Peringatan 2 0 0 4 1,48
3 Surat Peringatan 3 0 0 3 1,11
4 Drop out 1 0,36 2 0,74
5 Kompensasi 76 27,64 116 42,8
Total 88 32 132 48,71
Jumlah Mahasiswa 275 100 271 100
Sumber : Data olahan, 2015

Dari Tabel 1 terlihat bahwa dari mahasiswa semester ganjil pada Tahun
275 (dua ratus tujuh puluh lima)orang Akademik 2014/2015 di Prodi D-4

ISSN 2338-484
137 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 137-148

AN, terdapat 88 (delapan puluh dela- sengaja menjatuhkan nestapa pada


pan) orang yang mendapat punish- orang lain dengan tujuan untuk mem-
ment atau sebesar 32% dan pada perbaiki atau melindungi dirinya sen-
semester genap, dari 271 (dua ratus diri dari kelemahan jasmani dan roha-
tujuh puluh satu) orang mahasiswa, ni sehingga terhindar dari segala ma-
jumlah penerima hukuman meningkat cam pelanggaran.
menjadi 132 (seratus tiga puluh dua) Dari beberapa definisi tersebut
orang atau meningkat menjadi dapat disimpulkan bahwa yang dimak-
48,71%. Dari 132(seratus tiga puluh sud dengan hukuman adalah sanksi
dua) orang itu, terdapat 2 (dua) orang yang diberikan kepada seseorang yang
mahasiswa yang di Drop outkarena melanggar peraturan yang telah dite-
ketidakhadiran tanpa izin melebihi 46 tapkan.
(empat puluh enam) jam. Dari latar
belakang tersebut, maka peneliti ter- Jenis-Jenis Punishment
tarik untuk melakukan penelitian ten- Hukuman atau punishment adalah
tang pengaruh punishment terhadap sanksi yang diberikan kepada pihak
disiplin mahasiswa (studi kasus pada yang melakukan pelanggaran pada
Program Studi D-4 Administrasi Ne- peraturan yang telah ditetapkan.
gara Jurusan Administrasi Bisnis Poli- Punishment itu sendiri terdiri dari be-
teknik Negeri Pontianak. berapa jenis. Menurut Rivai (2005:45)
jenis-jenis punishment adalah sebagai
RERANGKA TEORI berikut :
Pengertian Punishment 1. Hukuman ringan
Sebuah peraturan dibuat tentunya Hukuman ringan ini diberikan ke-
dengan harapan dapat dipatuhi. Na- pada pelanggar dengan jenis:
mun ternyata tidak semua orang bisa teguran lisan kepada karyawan
mematuhi peraturan tersebut. Ada saja yang bersangkutan, teguran ter-
pelanggaran-pelanggaran yang dilaku- tulis dan pernyataan tidak puas
kan. Agar peraturan yang sudah dibuat secara tidak tertulis.
dapat dipatuhi oleh semua pihak, maka 2. Hukuman sedang,
dibuatlah sanksi atau hukuman (punis- Hukuman sedang dengan jenis:
hment) bagi pihak-pihak yang melaku- penundaan kenaikan gaji yang
kan pelanggaran. sebelumnya telah direncanakan,
Menurut Ivancevich, Konopaske sebagaimana karyawan lainnya,
dan Matteson dalam Gania (2006:266) penurunan gaji yang besarannya
punishmentdidefinisikan sebagai tin- disesuai dengan peraturan peru-
dakan menyajikan konsekuensi yang sahaan dan penundaan kenaikan
tidak menyenangkan atau tidak di- pangkat atau promosi.
inginkan sebagai hasil dari dilaku- 3. Hukuman berat,
kannya perilaku tertentu. Selain itu Hukuman berat dengan jenis:
menurut Tanlain (2006 :57) hukuman Penurunan pangkat atau demosi,
(punishment) ialah tindakan pendi- pembebasan dari jabatan, pem-
dikan terhadap anak didik karena berhentian kerja atas permintaan
melakukan kesalahan, dan dilakukan karyawan yang bersangkutan dan
agar anak didik tidak lagi melaku- pemutusan hubungan kerja seba-
kannya.Mursal (2004:86) juga mende- gai karyawan di perusahaan.
finisikan punishmentsebagai suatu
perbuatan dimana orang sadar dan Tujuan Pemberian Punishment

ISSN 2338-484
Sofiana, Pengaruh Punishment terhadap Disiplin …138

Punishment yang diberikan kepada Dalam suatu perusahaan atau or-


pihak yang melakukan pelanggaran ganisasi, karyawan harus bisa me-
tentunya mempunyai tujuan. Adapun minimalisir kesalahan yang di-
tujuan pemberian punishment menurut buatnya dalam bekerja, karena
Purwanto (1993:238) adalah sebagai jika karyawan tersebut terus-
berikut: menerus melakukan kesalahan,
1. Teori Pembalasan tentunya perusahaan tersebut akan
Hukuman diadakan sebagai pem- member-kan punishmentnya.
balasan terhadap kelalaian dan pe- 2. Adanya hukuman yang lebih berat
langgaran yang telah dilakukan bila kesalahan yang sama dilaku-
seseorang (karyawan). kan.
2. Teori Perbaikan Hukuman yang diberikan oleh
Hukuman diberikan untuk mem- atasan semata-mata tidak hanya
basmi kejahatan, untuk memper- akan membuat karyawan jera me-
baiki si pelanggar agar jangan ber- lakukan kesalahan, tetapi jika kar-
buat kesalahan itu lagi. yawan tersebut melakukan kesala-
3. Teori Perlindungan han yang sama dilakukan, atasan
Hukuman diadakan untuk melin- akan memberikan hukuman yang
dungi masyarakat dari perbuatan- lebih berat.
perbuatan yang tidak wajar.Dengan 3. Hukuman diberikan dengan ada-
adanya hukuman ini, masyarakat nya penjelasan.
dapat dilindungi dari kejahatan- Seseorang karyawan perlu me-
kejahatan yang telah dilakukan oleh nanyakan kejelasan kepada ata-
sipelanggar. sannya, apa hukumannya jika
4. Teori Ganti Rugi karyawan tersebut melakukan ke-
Hukuman diadakan untuk meng- salahan ringan, dan apa huku-
ganti kerugian-kerugian yang telah mannya jika karyawan melakukan
diderita akibat dari kejahatan-keja- kesalahan yang berat.
hatan atau pelanggaran-pelanggaran 4. Hukuman segera diberikan setelah
itu. terbukti adanya penyimpangan.
5. Teori Menakut-nakuti Dengan adanya pengawasan ke-
Hukuman diadakan untuk menim- pada karyawan, atasan bisa me-
bulkan perasaan takut kepada si pe- mantau para karyawannya yang
langgar akibat perbuatannya yang bekerja pada perusahaan tersebut.
melanggar itu sehingga selalu takut Jika karyawan tersebut melakukan
melakukan perbuatan itu dan mau kesalahan dan terbukti melakukan
meninggalkannya. kesalahaan tersebut, maka atasan
langsung memberikan hukuman
Indikator Punishment yang sesuai dengan kesalahannya
Sebagai tindakan dari konsekuensi tersebut.
yang tidak menyenangkan akibat per-
ilaku yang menyimpang dari aturan, Disiplin
hukuman atau punishment mempunyai Kedisiplinan merupakan salah satu
indikator. Menurut Siagian (2006) ter- faktor yang penting dalam melakukan
dapat beberapa indikator punishment suatu kegiatan, baik itu dalam bekerja,
yaitu sebagai berikut: belajar maupun aktivitas lainnya se-
1. Usaha meminimalisir kesalahan perti olahraga, istirahat, maupun ma-
yang akan terjadi. kan. Disiplin perlu diterapkan disegala

ISSN 2338-484
139 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 139-148

aspek kehidupan. Disiplin merupakan jukkan siswa terhadap lingku-


pengaruh yang dirancang untuk mem- ngannya.
bantu mahasiswa dalam menghadapi 4. Untuk mengatur keseimbangan
lingkungan. Disiplin tumbuh dari ke- keinginan individu satu dengan
butuhan menjaga keseimbangan antara individu lain.
kecenderungan keinginan individu un- 5. Menjauhkan siswa melakukan
tuk berbuat agar memperoleh sesuatu hal-hal yang dilarang sekolah
dengan pembatasan atau peraturan ya- 6. Mendorong siswa melakukan hal-
ng diperlukan oleh lingkungan terha- hal yang baik dan benar
dap dirinya, 7. Siswa belajar hidup dengan kebia-
Menurut Tu’u (2004) yang saan-kebiasaan yang baik, positif,
dimaksud dengan disiplin adalah up- dan bermanfaat bagi diri sendiri
aya mengendalikan diri dan sikap dan lingkungannya.
mental individu atau mayarakat dalam 8. Kebiasaan yang baik itu menye-
mengembangkan kepatuhan dan keta- babkan ketenangan jiwa dan ling-
atan terhadap peraturan dan tata tertib kungannya.
berdasarkan dorongan dan kesadaran
yang muncul dari dalam hatinya. Se- Fungsi Disiplin
lain itu menurut Zainal (2009 : 2) Sebagai salah satu faktor yang men-
disiplin adalah salah satu aspek kehi- dukung dalam melakukan berbagai
dupan yang mesti wujud dalam mas- kegiatan, kedisiplinan menjadi penting
yarakat. Oleh karena itu ia hen-daklah untuk diperhatikan. Disiplin itu sendiri
mendapat perhatian berat dari semua mempunyai fungsi bagi pihak-pihak
pihak yang ada di sekolah atau di luar yang menerapkannya. Beberapa fungsi
sekolah. Berdasarkan beberapa pen- disiplin menurut Tu’u (2004) yaitu
dapat di atas dapat disimpulkan bahwa sebagai berikut:
yang dimaksud dengan disiplin adalah 1. Menata kehidupan bersama
suatu cara untuk mengikuti ketentuan Disiplin mengatur tata kehidupan
yang telah ditetapkan agar dapat men- manusia, dalam kelompok tertentu
capai tujuan. atau dalam masyarakat. Hubungan
antara satu denganyang lainnya
Pentingnya Disiplin akan menjadi baik dan lancar de-
Setiap orang memerlukan sikap disi- ngan adanya disiplin.
plin dalam menjalani kehidupan. Ini 2. Membangun kepribadian
berarti disiplin mempunyai peranan Lingkungan yang berdisplin baik
yang penting dalam menunjang kehi- akan sangat berpengaruh pada
dupan seseorang. Menurut Tu,u ( kepribadian seseorang. Apalagi
2004) pentingnya disiplin adalah seba- seorang siswa yang sedang tum-
gai berikut : buh kepribadiannya, tentu lingku-
1. Memberi dukungan bagi tercipta- ngan sekolah yang tertib, teratur,
nya perilaku yang tidak menyim- tenang, tenteram sangat berperan
pang. dalam membangun kepribadian
2. Membantu siswa memahami dan yang baik.
menyesuaikan diri dengan tuntu- 3. Melatih kepribadian
tan lingkungan. Kepribadian yang tertib, teratur,
3. Menjadi cara untuk menyelesai- taat dan patuh perlu dibiasakan
kan tuntutan yang ingin ditun- serta dilatih.
4. Pemaksaan

ISSN 2338-484
Sofiana, Pengaruh Punishment terhadap Disiplin …140

Disiplin dapat berfungsi sebagai dengan nilai yang ditentukan dan


pemaksaan kepada seseorang un- diajarkan.
tuk mengikuti peraturan-peraturan 4. Hukuman, sebagai upaya menya-
yang berlaku di lingkungan ini. darkan, mengoreksi dan melurus-
5. Hukuman kan yang salah sehingga orang
Sanksi disiplin berupa hukuman kembali pada perilaku yang sesuai
tidak boleh dilihat hanya sebagai dengan harapan.
cara untuk menakut-nakuti atau
untuk mengancam supaya orang METODE PENELITIAN
tidak berani berbuat salah. Anca- Jenis, Waktu dan Tempat Penelitian
man atau hukuman sangat penting Penelitian ini dilakukan dengan
karena dapat memberi dorongan menggunakan metode survei dengan
dan keku-atan bagi siswa untuk menggunakan daftar pertanyaan (kue-
menaati dan mematuhinya. sioner) sebagai instrumen utama da-
6. Mencipta lingkungan kondusif lam pengumpulan data primer. Peng-
Peraturan sekolah yang dirancang ambilan data dilakukan selama Bulan
dan diimplementasikan dengan Oktober tahun 2015 di Politeknik Ne-
baik, memberi pengaruh bagi ter- geri Pontianak. Unit analisisnya dila-
ciptanya sekolah sebagai lingku- kukan pada level individu.
ngan pendidikan yang kondusif
bagi kegiatan pembelajaran. Populasi dan Sampel
Populasi mengacu pada keseluruhan
Faktor-Faktor yang Mempenga- kelompok orang, kejadian, atau minat
ruhi Disiplin yang akan diteliti (Sekaran, 2006).
Ada banyak hal yang dapat membuat Dengan demikian populasi adalah
seseorang menjadi disiplin atau seba- semua orang yang memiliki informasi
liknya. Menurut Tu’u (2004), bebe- yang menjadi fokus penelitian. Se-
rapa faktor yang dapat mempengaruhi dangkan sampel adlah bagian atau
disiplin adalah sebagai berikut : subkelompok dari populasi. Hasil ya-
1. Kesadaran diri, berfingsi sebagai ng didapatkan dari sample ini akan
pemahaman diri bahwa disiplin digunakan untuk keperluan generali-
di-anggap penting bagi kebaikan sasi terhadap populasi. Populasi yang
dan keberhasilan dirinya. Selain akan dijadikan subyek dalam pene-
kesa-daran diri menjadi motif sa- litian ini adalah mahasiswa pada Prodi
ngat kuat bagi terbentuknya disi- Administrasi Negara Jurusan Adm.
plin. Bisnis Politeknik Negeri Pontianak
2. Pengikut dan ketaatan, sebagai yang sudah mengikuti perkuliahan
langkah penerapan dan praktik minimal 1 (satu) semester. Ini berarti
atas peraturan-peraturan yang me- yang menjadi responden dalam pene-
ngatur perilaku individunya. Hal litian ini adalah mahasiswa semester
ini sebagai kelanjutan dari adanya 2, semester 4 dan semester 6.
kesa-daran diri yang dihasilkan Pemilihan sampel menggunakan
oleh kemampuan dan kemauan non probability sampling dengan tek-
diri yang kuat. nik purposive sampling. Non proba-
3. Alat pendidikan, untuk mempe- bility sampling berarti peneliti mem-
ngaruhi, mengubah, membina dan batasi jumlah sample yang diambil
membentuk perilaku yang sesuai dimana tidak semua anggota populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk

ISSN 2338-484
141 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 141-148

dijadikan sample. Purposive sampling kualitas alat ukur (instrumen) yang


digunakan untuk memilih populasi digunakan, sehingga ketepatan pengu-
berdasarkan kriteria-kriteria tertentu jian yang mengukur hubungan antara
yang sudah ditetapkan (Sekaran, dua variabel atau lebih tidak diragukan
2006). Adapun kriteria yang digu- lagi.
nakan adalah mahasiswa laki-laki dan Dilakukan pengujian ulang me-
perempuan yang pernah menda-patkan ngingat adanya perubahan setting
punishment. penelitian saat ini dengan penelitian-
Berdasarkan pertimbangan esti- penelitian sebelumnya. Properti psiko-
masi kemungkinan maksimum, Hair et metrik dari skala-skala yang digu-
al. (2006) menyatakan bahwa jumlah nakan dinilai melalui item loadings
sampel sebanyak 50 sudah dapat dan internal consistency. Untuk ke-
memberikan hasil yang valid, walau- perluan ini, peneliti menggunakan
pun sampel sekecil ini tidak direko- Confirmatory Factor Analysis.
mendasikan untuk suatu penelitian.
Dengan pertimbangan di atas, peneliti Uji Reliabilitas
merencanakan untuk mendapatkan Pengujian reliabilitas dilakukan untuk
sampel sebanyak 100 responden. mengetahui sejauh mana alat ukur
memberikan hasil yang konsisten apa-
Definisi Operasional dan Penguku- bila dilakukan pengulangan. Konsis-
ran Variabel tens-i internal item-item dalam kue-
Dependent Variabel (variabel teri- sioner akan diuji dengan Cronbach
kat) alpha. Nilai rule of thumb yang di-
Yang menjadi variabel terikat dalam gunakan untuk nilai Cronbach alpha
penelitian ini adalah disiplin maha- harus lebih besar dari 0,7meskipun
siswa yang diukur dengan 15 (lima nilai 0,6 masih dapat diterima (Hair et
belas) item pertanyaan yang diukur al., 2006).
dengan menggunakan skala Likert 5
point yang dimulai dari sangat tidak Alat Analisis Dan Teknik Pengujian
setuju (1) hingga sangat setuju (5). Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah regresi berganda
Independent Variabel (variabel- (multiple regression) karena variabel
bebas) independent lebih dari satu dan peng-
Yang menjadi variabel bebas dalam ujian akan dilakukan sekaligus, mes-
penelitian ini adalahpunishment yang kipun hasilnya dapat dilihat secara
akan dioperasionalkan dengan 10 (se- terpisah atau per variabel. Perhitungan
puluh) item pertanyaan. Diukur de- ini akan dilakukan dengan bantuan
ngan menggunakan 5 point skala Li- program software SPSS 17 for
kert yang dimulai dari sangat tidak Windows.
setuju (1) sampai sangat setuju (5).
6. Rancangan Penelitian
Uji Validitas dan Reliabilitas Penelitian ini menggunakan pen-
Uji Validitas dekatan ilmiah yang dilakukan dengan
Validitas adalah suatu ukuran yang membangun satu atau lebih hipotesis-
menunjukkan tingkat-tingkat kevali- hipotesis berdasarkan suatu struktur
dan atau kesahihan suatu intrumen atau kerangka teori dan kemudian
(Arikunto, 2002). Tujuan mengetahui menguji hipotesis tersebut secara
validitas adalah untuk mengetahui empiris. Penelitian dengan metode il-

ISSN 2338-484
Sofiana, Pengaruh Punishment terhadap Disiplin …142

miah akan melibatkan kegiatan pem- bermanfaat tidak hanya untuk peneliti
bentukan struktur atau kerangka teori. tetapi juga untuk institusi dan rekan-
Kerangka teori ini merupakan hubu- rekan seprofesi
ngan sebab akibat antara variable-
variabel yang akan diteliti yang didu- HASIL DAN PEMBAHASAN
kung oleh suatu teori yang sudah ada Hasil Pengumpulan Data
atau hasil-hasil penelitian sebelumnya. Pengumpulan data dilakukan dengan
Dari struktur teori tersebut kemudian cara membagikan kuesioner secara
dikembangkan suatu hipotesis yang langsung kepada responden. Hal ini
relevan dengan struktur teorinya. Hi- dilakukan untuk mempertinggi tingkat
potesis ini kemudian akan diuji secara pengembalian kuesioner (resp-onse
empiris. Pendekatan ini disebut juga rate). Pengumpulan data dilaku-kan
pendekatan kuantitatif karena memer- selama bulan Maret 2016 di semester
lukan pengujian secara kuantitatif dan 2 (dua), 4 (empat) dan se-mester 6
statistic (Hartono, 2006). (enam) pada mahasiswa Pro-di
Pada penelitian ini hipotesis- Administrasi Negara Jurusan Adm.
hipotesis yang dikembangkan meru- Bisnis. Semua semester diambil secara
pakan pertanyaan riset. Untuk men- proporsional karena mahasiswa prodi
jawab pertanyaan-pertanyaan riset di- Adm. Negara yang mendapatkan ber-
gunakan hipotesis sehingga pene-litian bagai tindakan punishment untuk pe-
yang akan dilakukan adalah un-tuk langgaran disiplin, berada di semua
menjawab menguji hipotesis yang ada semester secara merata.
sehingga tujuan riset bisa dike-tahui. Kuesioner yang disebarkan seba-
Rancangan penelitian ini dipilih ka- nyak 100 (seratus) kuesioner dan se-
rena sesuai dengan tujuan riset adalah muanya kembali. Artinya tingkat
untuk menguji secara empiris per- pengembalian kuesionar adalah 100%.
tanyaan riset yang telah ditentukan Semua kuesioner bisa diolah selan-
sejak awal. Pendekatan yang tepat jutnya ke pengolahan data.
untuk melakukan pengujian secara
empiris adalah penelitian ilmiah atau Karakteristik responden
kuantitatif. Kuesioner yang berjumlah 100 ini
Adapun model penelitiannya adalah kemudian dianalisis, disesuaikan de-
sebagai berikut: ngan tujuan penelitian. Dari statistik
deksriptif diketahui bahwa ada 40
Punishment Disiplin (empat puluh)orangresponden laki-laki
(Hukuman) (40%) dan ada 60 (enam puluh) orang
responden perempuan (60%). Jadi da-
Gambar 4.1. Model Penelitian pat disimpulkan bahwa responden pa-
Sumber :data olahan, 2015 da penelitian ini mayoritas adalah pe-
rempuan.
Hasil yang Diharapkan Untuk mendapatkan data yang
Hasil yang diharapkan dalam pene- mewakili, responden penelitian ini
litian ini adalah terjawabnya tujuan- terdistribusi dalam tiga semester yang
tujuan penelitian. Adapun tuju-an saat ini sedang menempuh perkuliahan
penelitian ini adalah untuk menguji secara aktif, yaitu semester 2 (dua), 4
secara empiris hipotesis yang diaju- (empat) dan 6 (enam). Responden
kan. Selain itu analisis dari hasil peng- penelitian ini terdiri dari 29 responden
ujian secara empiris ini diharapkan yang berada pada semester 2 (dua)

ISSN 2338-484
143 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 143-148

atau sebesar 29%, ada 36 orang res- dengan angka tersebut, maka hanya
pondenyangberada pada semester 4 ada satu butir pertanyaan yang tidak
(empat)atau sebesar 36% dan 35 res- valid, yaitu butir Y1.11 karena nilainya
ponden yang berada pada semester 6 hanya 0,033. Oleh karena itu ítem
(enam) atau sebesar 35%. Dari data pertanyaan ini harus dihilangkan ter-
tersebut dapat disimpulkan bahwa ma- lebih dahulu agar semua item menjadi
yoritas responden penelitian ini berada valid. Selain itu, penghapusan butir
pada semester 4 (empat). Y1.11ini juga dilakukan untuk me-
Responden dalam penelitian ini ningkatkan nilai alphanya agar lebih
juga memiliki usia yang berbeda-beda. reliabel.
Dari 100 (seratus) orang yang mengisi Ternyata penghapusan ítem Y1.11
kuesioner, terdapat 1 (satu) orang yang me-nyebabkan semua ítem menjadi
tidak mengisi usia. Dari 99 (sembilan valid. Karena semua ítem pertanyaan
puluh sembilan) responden tersebut, sudah dianggap valid, maka dilakukan
42 (empat puluh dua) responden beru- pe-ngujian berikutnya yaitu pengujian
sia kurang dari 20 (dua puluh) tahun reliabilitas.
atau sebesar 42,4%, 33 (tiga puluh
tiga) responden atau 33,3% berusia 20 Uji Reliabilitas
(dua puluh) tahun dan sisanya seba- Uji Reliabilitas digunakan untuk
nyak 24 (dua puluh em-pat) responden mengetahui tingkat konsistensi terha-
berusia lebih dari 20 (dua puluh) tahun dap instrumen-instrumen yang mengu-
atau sebesar 24,3%. Ini berarti may- kur konsep. Reliabilitas merupakan
oritas responden mempunyai umur syarat untuk tercapainya validitas sua-
kurang dari 20 (dua puluh) tahun. tu kuesioner dengan tujuan tertentu.
Dalam penelitian ini digunakan koefi-
Uji Validitas sien Cronbach Alpha untuk menguji
Sebelum melakukan pengujian dengan reliabilitas tersebut. Hair etal (2006)
bantuan regresi, diperlukan uji va- menyatakan bahwa suatu alat ukur
liditas terlebih dahulu untuk me- dikatakan reliabel apabila Cron-bach
ngetahui apakah instrumen penelitian Alpha nya memiliki rule of thumb >
benar-benar mengukur variabel yang 0,6
digunakan. Cooper dan Schindler Hasil pengujian memperlihatkan
(2003) menyatakan bahwa validitas bahwa variabel punishment tidak reli-
suatu alat ukur mengacu pada apakah abel. Salah satu ítem yang menye-
suatu alat ukur dapat mengukur apa babkan variabel ini tidak reliabel
yang sebenarnya ingin diukur. Peng- adalah ítem pertanyaan X1.10. Karena
ujian validitas yang dilakukan dalam jika ítem pertanyaan ini dihilangkan
penelitian ini menggunakan perban- maka nilai alpha akan naik menjadi
dingan antara nilai Corrected Item 0,763. Untuk itu, X1.10 dihilangkan
total Correlation dengan nilai R tabel dan dilakukan pengujian ulang.
untuk jumlah sampel sebesar 100 Setelah pengujian, nilai alpha untuk
sampel punsihment adalah sebesar 0,763
Penentuan valid atau tidaknya sedangkan untuk disiplin sebesar
ítem pertanyaan adalah dengan mem- 0,811.
bandingkan nilai Corrected Item Total
Correlationdengan nilai R tabel de- Uji Asumsi Klasik
ngan DF (100 sampel, keakuratan 5%) Uji asumsi klasik dilakukan untuk
yaitu 0,1966. Setelah diban-dingkan mengetahui bahwa data siap un-tuk

ISSN 2338-484
Sofiana, Pengaruh Punishment terhadap Disiplin …144

diolah karena terhindar dari penyakit- Uji Multikolinieritas


penyakit data. Adapun uji asumsi kla- Uji ini bertujuan untuk menguji
sik yang dilakukan adalah Uji Norma- apakah pada model regresi ditemukan
litas, Uji Multikolinieritas, Uji Auto- adanya korelasi antar variabel bebas,
korelasi dan Uji Heteroke-dastisitas. karena model regresi yang baik seha-
rusnya tidak terjadi korelasi di antara
Uji Normalitas variabel bebas. Jika variabel bebas
Uji normalitas adalah pengujian ten- saling berkorelasi, maka variabel-
tang kenormalan distribusi data atau variabel ini tidak ortogonal (Ghozali,
dengan kata lain asumsi yang harus 2007). Untuk mendeteksi adanya mul-
dimiliki oleh data adalah bahwa data tikolinearitas, dapat dilihat dari Value
tersebut harus terdistribusi secara nor- Inflation Factor (VIF). Apabila nilai
mal. Maksudnya bahwa data pene- VIF > 10, terjadi multikolinieritas. Se-
litian mengikuti bentuk distribusi nor- baliknya, jika VIF < 10, tidak terjadi
mal. Uji ini dilakukan dengan melihat multikolinearitas. Data ini tidak me-
normal P Plot. Pada Normal P-P Plot merlukan uji multikolinieritas karena
prinsipnya normalitas dapat dideteksi hanya ada satu variabel bebas dan satu
dengan melihat penyebaran data (titik) variabel ter-ikat.
pada sumbu diagonal grafik atau
dengan melihat histogram dari resi- Uji Heteroskedastisitas
dualnya. Dasar pengambilan keputu- Pengujian ini digunakan untuk melihat
sannya adalah (Ghozali, 2007): apakah variabel pengganggu mem-
1. Jika data menyebar di sekitar punyai varian yang sama atau tidak.
garis diagonal dan mengikuti arah Pengujiannya dilakukan dengan meli-
garis diagonal atau grafik histo- hat scatter plot SDRESID dan
gramnya menunjukkan pola distri- ZPRED. Data ini pun tidak terkena
busi normal, maka model regresi penyakit heteroskedastisitas karena
memenuhi asumsi normalitas. data tersebar di sekitar diagram tanpa
2. Jika data menyebar jauh garis membentuk pola tertentu yang berarti
diagonal dan/atau tidak mengikuti data tersebut homoskedastisitas.
arah garis diagonal atau grafik
his-togram tidak menunjukkan Uji Autokorelasi
pola distribusi normal, maka Uji autokorelasi merupakan penguji-
model reg-resi tidak memenuhi an asumsi dalam regresi dimana varia-
asumsi nor-malitas. bel dependen tidak berkorelasi dengan
dirinya sendiri. Maksud korelasi - diri
Adapun data penelitian yang sendiri adalah bahwa nilai dari va-
digunakan untuk pengujian hipotesis riabel dependen tidak berhubungan
semuanya berdistribusi normal, karena dengan nilai vari-abel itu sendiri, baik
dapat dilihat bahwa data menyebar di nilai variabel sebelumnya atau nilai
sekitar garis diagonal dan mengikuti periode sesudahnya. Pengujiannya
arah garis diagonal. Sehingga dapat dilakukan dengan melihat nilai Durbin
diambil keputusan bahwa kedua data Watson pada Coefficient. Dasar pe-
tersebut berdistribusi normal. Untuk ngambilan keputusannya adalah seba-
lebih jelasnya dapat dilihat pada gai berikut :Angka D-W di bawah -2
gambar di lampiran. berarti ada autokorelasi positif, Angka
D-W diantara -2 sampai +2 berarti
tidak ada autokorelasi.

ISSN 2338-484
145 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 145-148

Dari angka D-W data penelitian, kesalahan yang sama. Selain itu Pur-
didapatkan angka 1,943 yang berarti wanto juga menyatakan bahwa punis-
tidak terkena autokorelasi karena hment juga ditujukan untuk menakut-
berada di antara -2 sampai +2. Untuk nakuti yaitu menimbulkan perasaan
lebih jelasnya, tabelnya dapat dilihat takut pada si pelanggar sehi-ngga akan
pada lampiran. menimbulkan keinginan untuk mela-
kukan pelanggaran yang sama.
Uji Hipotesis Siagian (2006) menyatakan bah-
Tahap selanjutnya adalah uji wa indikator dari punishment adalah
hipótesis yang dilakukan dengan alat untuk meminimalisir kesalahan yang
análisis regresi sederhana mengguna- terjadi dan adanya pemberian huku-
kan bantuan software SPSS 17.00. man yang lebih berat jika dilakukan
Pengujian hipótesis dilakukan seba- pelanggaran yang sama. Pada kasus di
nyak satu kali. Jurusan Adm. Bisnis khususnya pada
prodi Administrasi Negara ini, diberi-
Tujuan Penelitian Pertama kan hukuman yang lebih berat kepada
Tujuan penelitian yang pertama adalah mahasiswa yang melakukan pelangga-
untuk mengetahui adanya pengaruh ran yang sama. Misal-nya jika terjadi
positif dari Punishment terhadap Disi- pelanggaran pada aturan berpakaian,
plin mahasiswa. Untuk itu diturunkan maka pertama kali punishment yang
Hipotesis pertama yang menduga bah- diberikan kepada mahasiswa yang
wa ada pengaruh dari Punishment ter- melakukan pelanggaran adalah pem-
hadap Disiplin maha-siswa. Prosedur buatan surat pernyataan. Tapi jika pe-
pengujian dilakukan sebagai berikut: langgaran yang sama dilakukan lagi,
1. H0 : Tidak ada pengaruh dari maka hukumannya diperberat sesuai
Punishment pada Disiplin maha- dengan surat pernyataan yang dibuat
siswa oleh pelanggar disiplin karena dalam
Ha : Ada pengaruh dari Punishment surat pernyataan yang dibuat oleh
pada Disiplin mahasiswa mahasiswa ditetapkan sanksi yang ha-
Tingkat signifikansi α = 0,05 rus diterima oleh pelanggar disiplin
2. Kriteria: H0ditolak apabila α <0,05 jika melakukan kesalahan yang sama.
Contohnya seperti dikeluarkan dari
H0 diterima apabila α >0,05
kelas dan dianggap tidak hadir pada
3. Nilai yang diperoleh dari peri-
jam yang bersangkutan. Demikian ju-
tungan adalah 0,013
ga jika dilakukan pelanggaran menge-
Berarti α <0,05 nai kehadiran, diberlakukan pemberian
4. Hal ini menunjukkan bahwa H0 Surat Peringatan (SP) secara bertahap
ditolak atau Ha diterima. Artinya yaitu SP 1, SP2 dan SP 3.
ada pengaruh dari Punishment SP 1 akan diberikan kepada ma-
terhadap disiplin mahasiswa. hasiswa yang tidak hadir tanpa kete-
rangan ataupun terlambat lebih dari
Penelitian ini mengkonfirmasi sama dengan 16 (enam belas) jam, SP
teori yang dinyatakan sebelumnya, 2 tidak hadir tanpa keterangan ataupun
bahwa punishment yang diberikan terlambat lebih dari sama dengan 32
akan mempengaruhi disiplin. Pur- (tiga puluh dua) jam dan SP 3 diberi-
wanto (1993:238) menyatakan bahwa kan kepada mahasiswa yang tidak
tujuan punishment antara lain adalah hadir tanpa keterangan dan terlambat
untuk memperbaiki para pelanggar lebih dari sama dengan 36 (tiga puluh
kesalahan sehingga tidak melakukan

ISSN 2338-484
Sofiana, Pengaruh Punishment terhadap Disiplin …146

enam) jam. Apabila mahasiswa yang representasi dari beberapa jenis punis-
mendapatkan punishment masih mela- hment yang biasanya diterima maha-
kukan kesalahan yang sama, yaitu siswa seperti keharusan membuat per-
tidak hadir tanpa keterangan dan nyataan karena adanya pelanggaran
masuk kelas terlambat dari jadwal disiplin mengenai penampilan seperti
yang telah ditentukan yaitu lebih dari pakaian, sepatu dan rambut, atau pe-
sama dengan 42 (empat pu-luh dua) langgaran disiplin lainnya. Yang
jam, maka akan dikeluarkan dari Poli- mendapat nilai rata-rata cukup tinggi
teknik Negeri Pontianak atau Drop adalah item pertanyaan No X1.1, X1.2,
Out (DO) X1.3, X1.4, dan X1.9.X1.1. merupakan
Pengujian secara simultan men- punishmentsurat peringatan dari Juru-
dapatkan koefisien determinasi sebe- san, baik Surat Peringatan 1, 2 ataupun
sar 0,062 yang ditunjukkan oleh R 3 dengan nilai 3.5758. X1.2merupakan
Square. Berarti 6,2% kedisiplinan punishment membuat surat pernyataan
mahasiswa bisa dijelaskan oleh vari- karena melanggar aturan tentang
abel punishment. Sedangkan sisanya busana dengan nilai rata-rata 3.6800.
sebesar 93,8% dijelaskan oleh variabel X1.3 merupakan punishment membuat
lain yang tidak diteliti dalam pene- surat pernyataan karena melanggar
litian ini. aturan tentang sepatu dengan nilai
Angka R square yang cukup ren- rata-rata 3.7300. X1.4 merupakan
dah pada penelitian ini menunjukkan punishment membuat surat pernyataan
bahwa ada banyak faktor yang mem- karena me-langgar aturan tentang
pengaruhi kedisiplinan, bukan hanya rambut dengan nilai rata-rata 3.7300.
punishment yang diberikan oleh ins- X1.9 merupakan punishment membuat
titusi lembaga pendidikan. Seperti surat pernyataan karena melanggar
yang dinyatakan oleh Tu’u (2004) aturan yang sama beberapa kali
bahwa ada beberapa faktor yang dapat dengan nilai rata-rata 3.5500.
mempengaruhi kedisiplinan, antara Dari kelima nilai rata-rata ter-
lain: kesadaran diri, pengikut dan tinggi tersebut dapat disimpulkan bah-
ketaatan, alat pendidikan dan huku- wa jenis punishment yang paling ba-
man. Jadi hukuman atau punishment nyak diterima oleh mahasiswa ada-lah
hanya merupakan salah satu dari punishment pembuatan surat per-
faktor yang dapat mempengaruhi kedi- nyataan karena melanggar aturan me-
siplinan. Masih ada tiga faktor lain ngenai sepatu dan rambut.
menurut Tu’u yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Statistik Deskriptif
Untuk melengkapi pengujian yang
Tujuan Penelitian Kedua telah dilakukan dengan regresi, maka
Tujuan Penelitian yang kedua yaitu berikut akan ditampilkan pula statistik
untuk mengetahui jenis Punish-ment deksriptif untuk memperkuat hasil pe-
yang paling banyak diterima oleh ngujian dengan regresi. Dari statis-tik
mahasiswa karena melakukan pelang- deskriptif diketahui kecenderungan
garan aturantertentu. Untuk menjawab jawaban responden, yang dilihat ber-
pertanyaan ini, maka dapat dilihat dari dasarkan nilai rata-ratanya, untuk
statistic deskriptif jawaban responden semua variabel yang ada, baik jawa-
terhadap variabel punishment. Pada ban secara keseluruhan per variabel
variabel punishment tercantum bebera- maupun jawaban per butir.
pa item pertanyaan yang merupakan

ISSN 2338-484
147 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 147-148

Untuk variabel pertama yaitu dak bermain hp di kelas ketika kuliah


Punishment, butir pertanyaan yang sedang berlangsung. Pertanyaan Y1.6
memiliki nilai rata-rata paling tinggi merupakan reverse question yang arti-
adalah butir pertanyaan nomor tiga nya semakin rendah hasil rata-rata
dan empat yaitu X1.3 dan X1.4. Butir menunjukkan bahwa mahasiswa cen-
pertanyaan ini adalah tentang pem- derung lebih disiplin daripada jika
buatan surat perrnyatan karena me- nilai rata-ratanya tinggi.
lakukan pelanggaran disiplin meng- Dari seluruh pembahasan nilai
enai sepatu dan rambut yang memiliki rata-rata variabel, dapat ditarik sim-
nilai rata-rata 3,7300 yang artinya pulan bahwa mayoritas mahasiswa
mahasiswa paling sering mendapatkan pernah mendapatkan punishment seba-
punishment dengan mendapatkan hu- gai bentuk dari pelanggaran yang per-
kuman membuat surat pernyataan ka- nah mereka lakukan. Juga dapat disim-
rena telah melanggar peraturan kedisi- pulkan bahwa mereka merasa punish-
plinan. Sedangkan nilai rata-rata teren- ment yang mereka dapatkan meru-
dah adalah butir pertanyaan nomor pakan suatu pendorong bagi me-reka
tujuh atau X1.7 yaitu 3,0964 tentang untuk tidak melakukan kesalahan yang
pembayaran kompensasi semester ini sama.
yang meningkat dibandingkan semes-
ter sebelumnya. Semakin rendah rata- KESIMPULAN DAN SARAN
rata untuk pernyatan ini sebenarnya Bagian ini merupakan bagian terakhir
semakin baik karena artinya tidak ada dari laporan penelitian ini yang akan
peningkatan pembayaran kompensasi menyimpulkan hasil penelitian, keter-
yang artinya lebih banyak pelanggaran batasan serta saran bagi penelitian
aturan kehadiran dalam proses selanjutnya.
pembelajaran.
Untuk variabel kedua yaitu Kesimpulan
Disiplin, nilai rata-rata tertinggi ada Berdasarkan pembahasan pada bab
pada butir pertanyaan pertama atau sebelumnya, maka dapat disimpulkan
Y1.1 dengan nilai 3.6667. Butir Y1.1 beberapa hal sebagai berikut sesuai
tersebut merupakan pertanyaan ten- dengan tujuan penelitian, yaitu:
tang kedisiplinan mahasiswa menge- 1. Berdasarkan hasil pengujian ter-
nai pakaian yang sesuai dengan aturan hadap hipótesis 1, yaitu perta-
jurusan. Artinya, mahasiswa Prodi nyaan penelitian yang pertama,
Administrasi Negara mayoritas selalu secara keseluruhanterbukti adanya
meng-gunakan pakaian yang sesuai pengaruh positif dari punishment
dengan aturan jurusan. Hal ini mudah terhadap kedisiplinan mahasiswa.
dimengerti karena pakaian merupakan Hal ini ditandai dengan koefisien
tampilan yang sangat mudah terdeteksi regresi atau sig. sebesar 0,013.
jika dilakukan pelanggaran.Sedangkan 2. Pertanyaan penelitian kedua, me-
nilai terendah ada pada butir perta- ngenai jenis punishment mana
nyaan nomor enam atau Y1.6 yaitu yang paling sering diterima oleh
2.2347. Butir pertanyaan ini adalah maha-siswa, maka dari statistik
mengenai kedisiplinan mahasiswa deskriptif yaitu dari nilai rata-rata
yang tidak bermain dengan hp ketika jawaban responden diketahui bah-
kuliah sedang berlangsung. Artinya wa pembuatan surat pernyataan
mayoritas mahasiswa merasa mereka karena adanya pelanggaran aturan
menunjukkan kedisiplinan dengan ti- mengenai sepatu dan rambut

ISSN 2338-484
Sofiana, Pengaruh Punishment terhadap Disiplin …148

merupakan jenis punishment yang 5th ed. Upper Saddle River,


paling sering diterima dengan NJ: Prentice-Hall, Inc.
nilai rata-rata 3,7300. Hartono, J. M. 2006. Metodologi
Penelitian Bisnis: Salah Ka-
Keterbatasan dan Saran untuk Pe- prah dan Pengalaman-Pe-
nelitian Selanjutnya ngalaman. Yogyakarta:
Penelitian ini memiliki berbagai keter- BPFE
batasan. Pertama, seperti kita ketahui Ivancevich, Konopaske Dan Matteson.
bahwa ada beberapa faktor yang mem- 2006. Perilaku Manajemen
pengaruhi kedisiplinan dan punish- Dan Organisasi alih bahasa
ment bukan merupakan satu-satunya Gina Gania. Jakarta : Erlang-
faktor tersebut. Penelitian di masa ga.
mendatang bisa dilakukan dengan Peraturan Akademik dan Kemahasis-
melakukan pengukuran terhadap fak- waan. 2014. Politeknik Nege-
tor lain yang mempengaruhi kedisip- ri Pontianak
linan. Keterbatasan kedua, penelitian Purwanto, Ngalim. 1993. Administrasi
ini hanya dilakukan pada lingkup yang & Supervisi pendidikan. Ban-
kecil yaitu di Prodi Administrasi dung. Remaja Karya.
Negara, sehingga untuk keperluan Sekaran, U. 2006. Research Methods
generalisasi kurang bisa digunakan. for Business, Buku 2 ed.5,
Penelitian pada lingkup yang lebih Jakarta: Penerbit Salemba
besarseperti Jurusan atau lembaga Empat
pendidikan secara keseluruhan memi- Siagian. 2006. Teori Reward dan
liki potensi untuk mendapatkan hasil Punishment. Paper Academia.
yang berbeda. berdasarkan keterba- www.academia.edu. Diakses
tasan tersebut ada beberapa saran yang 13 Maret 2015
dikemukakan, yaitu: Subyantoro, Eko. 2012. Studi Imple-
1. Mengikutsertakan faktor-faktor mentasi Fralook For Appli-
lain yang mempengaruhi kedisi- cation of System Think-ing
plinan. (FAST) untuk Peringatan
2. Memperbesar ruang lingkup pene- Dini Sanksi Akademik Maha-
litian pada tingkatan organisasi siswa Politeknik Menggu-
yang lebih besar, sehingga hasil nakan SMS (Studi Kasus
penelitian bisa lebih digenerali- pada Program Studi Mana-
sasikan jemen Informatika Politeknik
Negeri Malang), Universitas
DAFTAR PUSTAKA Diponegoro, Semarang.
Tulus, Tu’u. 2004. Peran disiplin pa-
Arifin, Zainal. 2009. Evaluasi Pem-
da Perilaku dan Prestasi
belajaran. PT. Remaja Rosda-
Siswa. Grafindo, Jakarta.
karya: Bandung.
Veithzal, Rivai. 2005. Manajemen
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur
Sumber Daya Manusia Untuk
Penelitian, Suatu Pendekatan
Perusahaan. Jakarta : PT.
Praktek. Edisi Revisi. Rineka
Raja Grafindo Persada
Cipta. Jakarta.
Hair, J. R., R. E. Anderson, R. L.
Tatham, W. C. Black. 2006.
Multivariate Data Analysis,

ISSN 2338-484
KEBERHASILAN PROGRAM “YUK NABUNG SAHAM”
OLEH BURSA EFEK INDONESIA DALAM MENINGKATKAN
PENJUALAN INSTRUMEN PASAR MODAL DI INDONESIA

Rosmida, dan Endang Sri Wahyuni


Jurusan Administrasi Niaga Program Studi D IV Akuntansi Keuangan Publik
Politeknik Negeri Bengkalis
Jl. Bathin Alam Sungai Alam Sungai Alam - Bengkalis - Riau Kode Pos 28711
Telp. (0766) 7008877 Fax. (0766) 8001000
Email: rosmida@polbeng.ac.id

Abstract: Research entitled The Success of "Yuk Nabung Saham" Program by


Indonesia Stock Exchange in Increasing the Sales of Capital Market
Instruments In Indonesia is a descriptive study aimed at knowing what exactly
is the program Yuk Nabung Saham and how much investment people invest in
Indonesia capital market in 2016 with the program Yuk Nabung Saham. Yuk
Nabung Saham was launched on 12 November 2016 by the Vice-President of
the Republic of Indonesia Mr. Muhammad Jusuf Kalla. Yuk Nabung Saham
there is a campaign that invites the people of Indonesia to invest in the capital
market through share saving. Currently there are 37 securities companies that
have been working with the Indonesia Stock Exchange to join the Yuk Nabung
Saham program. Data obtained from Indonesia's Financial Services Authority
in 2013 and then compared with data in 2016. From these data recorded the
increase in literacy and financial inclusion that initially 3.79% to 4.40% and
0.11% to 1.25%. In addition, there is also an increase in the number of active
investors of Indonesian society in the Indonesian capital market which was
originally 12.88% to 16.29%.

Keywords: Literacy, Financial Inclusion, Active Investors.

PENDAHULUAN
Pada dasarnya, investasi merupakan data Kustodian Sentral Efek Indonesia
kegiatan yang mengalokasikan sejum- (KSEI), per November 2015, jumlah
lah dana yang diharapkan pada masa subrekening efek di C-BEST baru men-
depan, juga dapat mendatangkan keun- capai 539.698 rekening. Sementara ber-
tungan. Investasi bagi suatu negara, da- dasarkan data resmi Badan Pusat Sta-
pat mendorong pertumbuhan ekonomi, tistik (BPS) 2010, jumlah penduduk
karena dengan tingginya tingkat in- Indonesia sebanyak 237.641.326 jiwa.
vestasi menandakan aktifnya perpu- Berarti secara persentase, investor tidak
taran dan aliran uang dalam suatu ne- sampai 1% dari jumlah penduduk. Itu
gara. Bila dibandingkan dengan negara pun tidak semua investor tercatat aktif
tetangga seperti Malaysia, Singapura, melakukan transaksi di pasar modal
dan Thailand, persentase investtor lokal (Koran sindo, 2016).
di Indonesia masih sangat minim. Di Investasi dapat dilakukan di Pa-
Malaysia, jumlah investor lokalnya sar Modal. Pada hakekatnya, pasar mo-
mencapai 18% dari jumlah penduduk. dal (capital market) merupakan pasar
Begitu pula di Singapura yang menca- untuk yang menyediakan berbagai ins-
pai 30%. Sementara itu, berdasarkan trumen investasi keuangan jangka pan-

ISSN 2338-4840 149


Rosmida, Keberhasilan Program “Yuk Nabung …150

jang yang bisa diperjualbelikan, baik tinggi. Total transaksi pemodal asing
surat utang (obligasi), ekuiti (saham), selama sebulan tercatat Rp. 79,01
reksadana, instrumen derivatif maupun triliun. Sedangkan transaksi pemodal
instrumen lainnya. Pasar Modal memi- lokal mencapai Rp.134,27 triliun. (IDX
liki peran sebagai sarana bagi penda- Newsletter, 2016). Untuk meningkat-
naan usaha atau sebagai sarana bagi kan literasi sekaligus jumlah investor di
perusahaan untuk mendapatkan dana pasar modal maka PT. Bursa Efek In-
dari masyarakat pemodal (investor). donesia (BEI) bersama dengan Otoritas
Dana yang diperoleh dari pasar modal Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya
dapat digunakan untuk pengembangan untuk mendorong masyarakat untuk
usaha, ekspansi, penambahan modal masuk ke pasar modal. Salah satu ino-
kerja dan lain-lain. Selanjutnya, pasar vasi terbarunya adalah “Yuk Nabung
modal juga menjadi sarana bagi ma- Saham” (Detik Finance, 2016).
syarakat untuk berinvestasi pada instru- Yuk Nabung Saham (YNS)
men keuangan seperti saham, obligasi, merupakan kampanye yang diselengga-
reksadana, dan lain-lain. Dengan demi- rakan oleh PT Bursa Efek Indonesia
kian, masyarakat dapat menempatkan (BEI) untuk mengajak masyarakat se-
dana yang dimilikinya sesuai dengan bagai calon investor untuk berinvestasi
karakteristik keuntungan dan risiko ma- di pasar modal dengan membeli saham
sing-masing instrumen (IDX Newslet- secara rutin dan berkala. Sebagai upaya
ter, 2016). dalam mengembangkan industri pasar
Seiring menurunnya aktivitas modal di Indonesia, PT Bursa Efek
transaksi investor asing pada bulan De- Indonesia (BEI) senantiasa mengedu-
sember 2014, investor lokal pun secara kasi dan mengembangkan industri ke
bersamaan menjadi lebih dominan. Da- arah yang lebih baik. Tujuan BEI tidak
lam beberapa hari bursa, transaksi pe- semata fokus pada penambahan jumlah
modal lokal bahkan mendekati porsi investor baru, namun juga berupaya un-
70% dari nilai transaksi BEI. Ini mem- tuk menanamkan kebutuhan berinves-
buktikan investor lokal lebih optimistis tasi di pasar modal, yang secara tidak
masuk pasar saham, walaupun investor langsung akan meningkatkan jumlah
asing mengurangi aktivitas transaksi. investor aktif di pasar modal Indonesia.
Imbas positif dari optimis investor lo- Berikut disajikan kondisi pasar modal
kal, IHSG tetap bertahan pada level di Indonesia:

Gambar 1. Grafik Pasar Modal di Indonesia


Sumber: Indonesia’s Financial Services
Authority, 2013

ISSN 2338-4840
151 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 151-157

Berdasarkan gambar di atas, ting- rian jaminan keamanan yang baik, upah
kat pemahaman (literasi) masyarakat buruh dan lain.
Indonesia terhadap pasar modal dan
tingkat utilitas produk pasar modal Perusahaan Go Public
masih sangat rendah dan yang terkecil Go public berarti menjual saham peru-
dibandingkan dengan 5 industri jasa sahaan ke para investor dan membi-
keuangan lainnya di Indonesia. arkan saham tersebut diperdagangkan
Dengan melihat kondisi tingkat di pasar saham. Sebagai contoh, PT.
literasi dan jumlah investor di pasar Indofood, PT. Aneka Tambang, PT.
modal Indonesia, BEI membuat sebuah Unilever, PT. Indo Kordsa, dan lain-
konsep kampanye industri pasar modal lainnya. Sedangkan perusahaan public
yang kuat dan berskala nasional dengan adalah proses perusahaan yang menjadi
tujuan untuk meningkatkan awareness perusahaan terbuka tanpa lewat proses
masyarakat terhadap pasar modal In- penawaran umum. Perusahaan terbuka
donesia, dengan judul kampanye "Yuk diketahui dengan penempatan kata
Nabung Saham". Kampanye ini dimak- “Tbk” dibelakang nama perusahaan.
sudkan agar merubah kebiasaan masya- Misalnya: PT. Telkom Tbk, dan PT.
rakat Indonesia dari kebiasaan mena- Kalbe Farma Tbk. Sedangkan perusa-
bung menjadi berinvestasi, sehingga haan tertutup adalah suatu perseroan
masyarakat Indonesia mulai bergerak terbatas yang saham-sahamnya masih
dari saving society menjadi investing dipegang oleh beberapa orang/perusa-
society. haan saja, sehingga jual-beli sahamnya
Berdasarkan penjelasan di atas, dilakukan dengan cara-cara yang diten-
yang menjadi pertanyaan pada peneli- tukan oleh anggaran dasar perseroan,
tian ini adalah seberapa besar pening- yang pada umumnya diserahkan ke-
katan masyarakat berinvestasi di Pasar pada kebijaksanaan pemegang saham
Modal Indonesia pada tahun 2016? yang bersangkutan. Bedanya dengan
perseroan terbuka adalah suatu per-
DASAR TEORI seroan terbatas yang modal dan saham-
Investasi dan Investor sahamnya dipegang oleh banyak orang-
Menurut sunariyah (2011), investasi ia- /banyak perusahaan, yang penawaran
lah penanaman modal untuk satu atau- sahamnya dilakukan kepada publik se-
pun lebih aset yang dimiliki dan juga hingga jual-beli sahamnya dilakukan
biasanya berjangka waktu lama dengan melalui pasar modal. Salah satu ciri
harapan untuk mendapatkan keuntu- perusahaan terbuka adalah perlunya
ngan di masa-masa yang akan datang. keterbukaan (disclosure) atas informasi
Menurut Mulyadi (2016), investasi ia- perusahaan kepada publik.
lah pengaitan sumber-sumber dalam Bagi perusahaan yang telah go
jangka panjang untuk mendapatkan ha- public, pasar modal merupakan sarana
sil laba di masa yang akan datang. Dari bagi peningkatan nilai perusahaan. Pa-
dua pendapat ahli diatas, maka dapat sar modal memberikan sarana bagi
disimpulkan bahwa investasi adalah peningkatan nilai melalui berbagai aksi
kegiatan menanamkan modal berjangka korporasi yang didukung oleh keterbu-
waktu lama untuk mendapatkan hasil kaan informasi secara penuh. Transpa-
laba dimasa yang akan datang. Sedang- ransi berdampak pada efisiensi usaha,
kan investor adalah pelaku investasi peningkatan laba, peningkatan harga
yang menanam modal berupa pembe- saham, competitive position, dan pe-

ISSN 2338-4840
Rosmida, Keberhasilan Program “Yuk Nabung …152

ningkatan kemakmuran pemegang sa- uangan, serta keseluruhan surat-surat


ham. berharga yang beredar. Dalam arti sem-
Menurut Tandelilin (2012) go pit, pasar modal adalah suatu pasar
public atau penawaran umum meru- (tempat, berupa gedung) yang disiap-
pakan kegiatan yang dilakukan emiten kan guna memperdagangkan saham-sa-
untuk menjual sekuritas kepada ma- ham, obligasi-obligasi, dan jenis surat
syarakat, berdasarkan tata cara yang di- berharga lainnya dengan memakai jasa
atur oleh undang-undang dan peraturan para perantara pedagang efek (Suna-
pelaksanaannya. Tahap paling awal ba- riyah, 2011). Dilihat dari pengertian
gi perusahaan yang akan go public bia- akan pasar modal diatas, maka jelaslah
sanya disebut penawaran saham per- bahwa pasar modal juga merupakan
dana atau initial public offring-IPO. salah satu cara bagi perusahaan dalam
mencari dana dengan menjual hak ke-
Pasar Modal pemilikkan perusahaan kepada masya-
Menurut Husnan (2003) adalah pasar rakat.
untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang bisa diperjualbeli- Saham
kan, baik dalam bentuk hutang maupun Saham merupakan salah satu instrumen
modal sendiri, baik yang diterbitkan pasar modal yang paling diminati in-
oleh pemerintah, public authorities, vestor karena memberikan tingkat ke-
maupun perusahaan swasta. Menurut untungan yang menarik. Saham dapat
Usman (2010), umumnya surat-surat didefinisikan sebagai tanda penyertaan
berharga yang diperdagangkan di pasar modal seorang atau sepihak (badan
modal dapat dibedakan menjadi surat usaha) dalam suatu perusahaan atau
berharga bersifat hutang dan surat ber- perseroan terbatas. Dengan menyer-
harga yang bersifat pemilikan. Surat takan modal tersebut, maka pihak ter-
berharga yang bersifat hutang umum- sebut memiliki klaim atas pendapatan
nya dikenal nama obligasi dan surat perusahaan, klaim atas aset perusahaan,
berharga yang bersifat pemilikan dike- dan berhak hadir dalam rapat umum
nal dengan nama saham. Lebih jauh da- pemegang saham (RUPS).
pat juga didefinisikan bahwa obligasi Menurut Sapto (2012) saham
adalah bukti pengakuan hutang dari adalah surat berharga yang merupakan
perusahaan, sedangkan saham adalah instrumen bukti kepemilikan atau pe-
bukti penyertaan dari perusahaan. nyertaan dari individu atau institusi da-
Pengertian pasar modal menurut lam suatu perusahaan. Sedangkan me-
Undang-undang Pasar Modal No. 8 ta- nurut istilah umumnya, saham meru-
hun 1995: ”Pasar Modal yaitu sebagai pakan bukti penyertaan modal dalam
suatu kegiatan yang bersangkutan de- suatu kepemilikan saham perusahaan.
ngan penawaran umum dan perdaga- Menurut Husnan Suad (2010) penger-
ngan efek, perusahaan publik yang ber- tian saham adalah secarik kertas yang
kaitan dengan efek yang diterbitkan- menunjukkan hak pemodal yaitu pihak
nya, serta lembaga dan profesi yang yang memiliki kertas tersebut untuk
berkaitan dengan efek.” memperoleh bagian dari prospek atau
Pengertian pasar modal secara kekayaan organisasi yang menerbitkan
umum adalah suatu sistem keuangan sekuritas tersebut, dan berbagai kondisi
yang terorganisasi, termasuk didalam- yang memungkinkan pemodal tersebut
nya adalah bank-bank komersial dan menjalankan haknya. Sedangkan menu-
semua lembaga perantara dibidang ke- rut Fahmi (2012), saham merupakan

ISSN 2338-4840
153 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 153-157

salah satu instrument pasar modal yang b. Saham atas nama (registered
paling banyak diminati oleh investor, stock), merupakan saham yang
karena mampu memberikan tingkat ditulis dengan jelas siapa pemi-
pengembalian yang menarik. Saham liknya, dan dimana cara perali-
adalah kertas yang tercantum dengan hannya harus melalui prosedur
jelas nilai nominal, nama perusahaan, tertentu.
dan diikuti dengan hak dan kewajiban 3. Ditinjau dari kinerja perdagangan-
yang telah dijelaskan kepada setiap nya, maka saham dapat dikategori-
pemegangnya. kan menjadi:
Berdasarkan pengertian para ahli a. Saham unggulan (blue-chip
diatas maka dapat disimpulkan saham stock), yaitu saham biasa dari
merupakan surat bukti tanda kepemi- suatu perusahaan yang memiliki
likan suartu perusahaan yang didalam- reputasi tinggi, sebagai leader di
nya tercantum nilai nominal, nama pe- industri sejenis, memiliki pen-
rusahaan, dan di ikuti dengan hak dan dapatan yang stabil dan kon-
kewajiban yang dijelaskan kepada se- sisten dalam membayar dividen.
tiap pemegangnya. b. Saham pendapatan (income
Menurut Darmadji dan Fakhrud- stock), yaitu saham biasa dari
din (2012), ada beberapa jenis saham suatu emiten yang memiliki ke-
yaitu: mampuan membayar dividen le-
1. Ditinjau dari segi kemampuan da- bih tinggi dari rata-rata dividen
lam hak tagih atau klaim, maka sa- yang dibayarkan pada tahun se-
ham terbagi atas: belumnya.
a. Saham biasa (common stock), c. Saham pertumbuhan (growth
yaitu merupakan saham yang stock-well known), yaitu saham-
menempatkan pemiliknya pa- saham dari emiten yang memi-
ling junior terhadap pembagian liki pertumbuhan pendapatan
dividen, dan hak atas harta ke- yang tinggi, sebagai leader di
kayaan perusahaan apabila pe- industri sejenis yang mempu-
rusahaan tersebut dilikuidasi. nyai reputasi tinggi. Selain itu
b. Saham preferen (preferred terdapat juga growth stock les-
stock), merupakan saham yang ser known, yaitu saham dari
memiliki karakteristik gabu- emiten yang tidak sebagai lea-
ngan antara obligasi dan saham der dalam industri namun me-
biasa, karena bisa menghasilkan miliki cirri growth stock.
pendapatan tetap (seperti bunga d. Saham spekulatif (spekulative
obligasi), tetapi juga bisa tidak stock), yaitu saham suatu peru-
mendatangkan hasil seperti ini sahaan yang tidak bisa secara
dikehendaki oleh investor. konsisten memperoleh pengha-
2. Dilihat dari cara pemeliharaannya, silan yang tinggi di masa men-
saham dibedakan menjadi: datang, meskipun belum pasti.
a. Saham atas unjuk (bearer stock) e. Saham siklikal (counter cyclical
artinya pada saham tersebut ti- stock), yaitu saham yang tidak
dak tertulis nama pemiliknya, terpengaruh oleh kondisi ekono-
agar mudah dipindahtangankan mi makro maupun situasi bisnis
dari satu investor ke investor secara umum.
lain.
Literasi dan Inklusi

ISSN 2338-4840
Rosmida, Keberhasilan Program “Yuk Nabung …154

Secara keseluruhan literasi keuangan Metode penelitian ini adalah penelitian


dapat diartikan sebagai suatu rangkaian deskriptif. Menurut Sugiyono (2012)
proses atau kegiatan untuk mening- menyatakan bahwa metode deskriptif
katkan pengetahuan (knowledge), kete- adalah suatu metode yang digunakan
rampilan (skill) dan keyakinan (confi- untuk menggambarkan atau mengana-
dendence) konsumen maupun masya- lisis suatu hasil penelitian tetapi tidak
rakat agar mereka mampu mengelola digunakan untuk membuat kesimpulan
keuangan pribadi dengan lebih baik. yang lebih luas. Penelitian dengan
Dengan definisi seperti itu, masyarakat metode survei sehingga dapat diketahui
diberikan bekal edukasi yang memadai apakah terjadi peningkatan investasi
dan mencukupi untuk mengambil ke- masyarakat di Pasar Modal Indonesia
putusan keuangan dengan lebih baik, pada tahun 2016.
sesuai dengan apa yang mereka bu-
tuhkan dan memberikan manfaat yang HASIL PENELITIAN DAN PEM-
lebih besar. Sedangkan Inklusi keu- BAHASAN
angan (financial inclusi) merujuk pada Program “Yuk Nabung Saham”
jumlah orang yang menjadi nasabah Sebagai upaya dalam mengembangkan
atau pengguna jasa keuangan di Indo- industri pasar modal di Indonesia, PT
nesia. Bursa Efek Indonesia (BEI) senantiasa
Kondisi inklusif keuangan diha- mengedukasi dan mengembangkan in-
rapkan dapat memberikan manfaat se- dustri ke arah yang lebih baik. Tujuan
bagai berikut: BEI tidak semata fokus pada penam-
1. Meningkatkan efisiensi bahan jumlah investor baru, namun ju-
ekonomi. ga berupaya untuk menanamkan kebu-
2. Mendukung stabilitas sistem tuhan berinvestasi di pasar modal, yang
keuangan. secara tidak langsung akan mening-
3. Mengurangi shadow banking atau- katkan jumlah investor aktif di pasar
irresponsible finance. modal Indonesia.
4. Mendukung pendalaman pasar Program Yuk Nabung Saham ini
keuangan. diluncurkan pada tanggal 12 November
5. Memberikan potensi pasar baru 2015 oleh Wakil Presiden Republik
bagi perbankan. Indonesia Bapak Muhammad Jusuf
6. Mendukung peningkatan Kalla di Main Hall Gedung Indonesia
Human Development Index (HDI) Stock Exchange. Logo program Yuk
Indonesia. Nabung Saham terlihat pada gambar di
7. Berkontribusi positif terhadap bawah ini:
pertumbuhan ekonomi lokal dan
nasional yang berkelanjutan.
8. Mengurangi kesenjangan
(inequality) dan rigiditas low
income trap, sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat yang pada akhirnya
berujung pada penurunan tingkat
kemiskinan.

METODE PENELITIAN

ISSN 2338-4840
155 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 155-157

Gambar 2. Logo Program “Yuk Nabung Setiap orang, baik mahasiswa, ibu ru-
Saham” mah tangga, dosen, guru dan semua
Sumber: http://yuknabungsaham.idx.co.id
profesi bisa mengikuti program YNS
Yuk Nabung Saham (YNS) ada-
ini, asalkan memiliki Kartu Tanda Pen-
lah sebuah kampanye yang mengajak
duduk terkait keperluan pembukaan re-
masyarakat Indonesia untuk berin-
kening efek.
vestasi di pasar modal melalui share
Saat ini ada 37 perusahaan seku-
saving. Dengan berbekal mulai dari
ritas yang telah bekerja sama dengan
Rp100.000 setiap bulan, masyarakat di
BEI untuk menjalankan Program YNS,
ajak untuk menabung saham secara
sebagai berikut:
rutin dan berkala.
Program Yuk Nabung Saham Tabel 1. Perusahaan Sekuritas Program
ingin merubah pola pikir masyarakat YNS
yang awalnya menabung harus ke bank No. Nama Perusahaan
menjadi menabung bisa pula ke pasar 1 PT. Asjaya Indosurya Securities
modal. Skema menabung saham juga 2 PT. Bahana Securities
hampir sama dengan menabung ke 3 PT. BCA Securities
bank, yaitu masyarakat bisa menyi- 4 PT. BNI Securities
sihkan sebagian dana (mulai dari 5 PT. CIMB Securities
Rp100.000) per bulan untuk menabung 6 PT. Danareksa Securities
saham.
7 PT. Dhanawibawa Artha Cemerlang
Produk dari Program Yuk Na-
8 PT. Erdhika Elit Securities
bung Saham adalah saham dan reksa-
dana yang rutin diinvestasikan tiap 9 PT. First Asia Capital
bulannya. Masing-masing perusahaan 10 PT. Henan Putihrai Securities
efek/sekuritas memiliki nama produk 11 PT. Indo Premier Securities
tabungan saham YNS yang berbeda- 12 PT. Jasa Utama Kapital
beda. Menabung saham dapat dilaku- 13 PT. Kiwoom Sekuritas Indonesia
kan dengan langkah-langkah sebagai 14 PT. Kresna Securities
berikut: 15 PT. Mandiri Securities
1. Memilih perusahaan sekuritas. Un- 16 PT. Maybank Kim Eng Securities
tuk memulai menabung saham di 17 PT. Mega Capital Indonesia
BEI maka harus memilih perusa-
18 PT. Mina Padi Investama
haan sekuritas yang bekerjasama/
19 PT. Mirae Asset Sekuritas Indonesia
menjadi partner YNS.
2. Membuka rekening efek/rekening 20 PT. MNC Securities
saham. Seperti halnya menabung 21 PT. NH Korindo Sekuritas Indonesia
uang di bank, untuk menabung 22 PT. NISP Sekuritas
saham pun diperlukan membuka 23 PT. OSO Securities
rekening efek di perusahaan seku- 24 PT. Pacific 2000
ritas yang dipilih. 25 PT. Panin Sekuritas Tbk
3. Tentukan nominal dana yang disi- 26 PT. Philip Securities Indonesia
sihkan untuk nabung saham. 27 PT. Phintraco Securities
4. Tentukan saham yang ingin dita- 28 PT. Profindo International Securities
bung. 29 PT. Reliance Securities
5. Setor dana secara rutin.
30 PT. RHB Securities
31 PT. Samuel Securities
Tidak ada syarat-syarat khusus
dalam mengikuti program YNS ini. 32 PT. Sinarmas Securities

ISSN 2338-4840
Rosmida, Keberhasilan Program “Yuk Nabung …156

33 PT. Suconinvest Central Gani rity pada tahun 2013 didominasi oleh 6
34 PT. Trimegah Sekuritas Indonesia (enam) industri dimana yang paling
Tbk tinggi adalah kategori Banking, Isuran-
35 PT. Universal Broker Indonesia ce, Financing, Pawnshop, Pension dan
Sekuritas
terakhir adalah Capital Market. Ting-
36 PT. UOB Kay Hian Securities
kat pemahaman (literasi) masyarakat
37 PT. Valbury Asia Securities
Indonesia terhadap pasar modal dan
Sumber: idx.co.id
tingkat utilitas produk pasar modal
Transaksi pembelian saham di masih sangat rendah dan yang terkecil
program YNS dapat dilakukan secara dibandingkan dengan 5 (lima) industri
autodebet melalui perusahaan efek/se- jasa keuangan lainnya di Indonesia.
kuritas yang telah memiliki produk ta- Kondisi pasar modal di Indonesia de-
bungan saham, ataupun dengan men- ngan persentase literasi adalah 3.79%
datangi bank dan melakukan transaksi dan inklusi sebesar 0.11%. Sedangkan
berkala kepada ke-37 anggota bursa untuk jumlah investor aktif pada Sep-
yang telah menyediakan fitur Yuk Na- tember 2015 di Indonesia per bulan ha-
bung Saham. Kedepannya, pemerintah nya sebesar 12,88% dari total investor
adalah akan mengupayakan agar jum- pasar modal di Indonesia.
lah perusahaan/sekuritas yang ikut serta
Setelah tahun ke-2 program YNS
dalam program Yuk Nabung Saham ini
dijalankan dan disosialisasikan oleh pe-
dapat bertambah sehingga dapat sema-
kin memudahkan masyarakat yang merintah, tercatat adanya peningkatan
ingin mengikuti program Yuk Nabung persentase literasi dan inklusi masyara-
Saham. kat Indonesia terhadap pasar modal.
Seperti terlihat pada gambar grafik di
Keberhasilan Program “Yuk Na- bawah ini:
bung Saham”
Kondisi pasar di Indonesia menurut
Indonesia’s Financial Services Autho-

Gambar 3. Grafik Pasar Modal di Indonesia


Sumber: Indonesia’s Financial Services

ISSN 2338-4840
157 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 157-157

Authority, 2016

Dari grafik diatas, terlihat bahwa nesia. Edisi Ketiga. Salemba


pada tahun 2016 persentase literasi dan Empat: Jakarta
inklusi masing-masing menjadi 4.40% Fahmi, Irham (2011). Analisis Kinerja
dan 1.25%. Persentase tersebut mem- Keuangan. Edisi Pertama. Alfa-
buktikan bahwa terjadi peningkatan se- beta: Bandung
besar 0.61% untuk literasi dan 1.14% Fahmi, Irham (2012). Pengantar Pasar
untuk inklusi keuangan. Modal. Edisi Pertama. Alfabeta:
Data yang diperoleh dari IDX pa- Bandung
da bulan September 2017 menunjukkan Husnan, Suad. 2010. Manajemen Keu-
investor aktif per bulan di Indonesia angan Teori dan Penerapan (Ke-
meningkat menjadi sebesar 16,26% putusan Jangka Panjang). Edisi
dari total investor. Keempat. BPFE :Yogyakarta.
Peningkatan literasi dan inklusi Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi. Sa-
keuangan yang terjadi pada tahun 2016 lemba Empat: Jakarta.
tidak terlepas dari peran berbagai pihak Sugiyono (2012). Metode Penelitian
terutama pemerintah dalam meng- Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
himbau pentingnya investasi melalui Alfabeta: Bandung
program Yuk Nabung Saham. Sunariyah (2011). Pengantar Penge-
tahuan Pasar Modal. Edisi Ke-
KESIMPULAN DAN SARAN enam. UPP-AMP YKPN: Yogya-
Berdasarkan hasil penelitian dan pem- karta.
bahasan yang telah dilakukan dapat Tandellin, Eduardus (2010). Portofolio
disimpulkan bahwa Program Yuk Na- dan Investasi. Edisi Pertama. Ka-
bung Saham adalah sebuah kampanye nisius: Yogyakarta.
yang mengajak masyarakat Indonesia https://yuknabungsaham.idx.co.id/
untuk berinvestasi di pasar modal melalui https://finance.detik.com/
share saving. Saat ini ada 37 perusahaan
sekuritas yang telah bekerja sama de-
ngan Bursa Efek Indonesia untuk men-
jalankan program Yuk Nabung Saham.
Program Yuk Nabung Saham berhasil
meningkatkan persentase literasi dan
inklusi keuangan pada pasar modal di
Indonesia. Pada tahun 2013, persentase
literasi yaitu 3.79% dan inklusi sebesar
0.11%. Sedangkan pada tahun 2016
persentase literasi berubah menjadi
4.40% dan inklusi sebesar 1.25%.
Selain terjadi peningkatan literasi dan
inklusi keuangan, jumlah investor aktif
per bulan juga meningkat pada awalnya
yaitu bulan September 2015 sebesar
12.88% menjadi 16,29%.

DAFTAR PUSTAKA
Darmadji, Tjiptono dan Fakhruddin
(2012). Pasar Modal Di Indo-

ISSN 2338-4840
PERSEPSI WAJIB PAJAK TERHADAP TAX AMNESTY

Mujiono; Suharyono
Program Studi Akuntansi Keuangan Publik – Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Bengkalis
Jl. Bathin Alam Sungai Alam Sungai Alam - Bengkalis - Riau Kode Pos 28711
Telp. (0766) 7008877 Fax. (0766) 8001000
Email: mujiono2476.polbeng@gmail.com, suharyono@polbeng.ac.id

Abstract: In Indonesia, various problems occur such as a high practice of tax


avoidance, tax evasion, the morality of taxation, administrative requirements, trust
institutions, implementation capacity and lower tax payments. The objective of this
study to analyze and obtain empirical evidence, as well as examine whether the
experience have significant effect on the name, quality and sacrifice, then to
test whether the name, quality and sacrifice have a significant effect on the
perception of the taxpayer. The total sample consisted of 100 taxpayers both
corporate taxpayers and individual. The results of this study prove that the
experience have an impact on the name, quality and sacrifice. But the name,
quality and sacrifice have not an impact on the perception of the taxpayer.

Keywords: Tax, amnesty, name, quality, sacrifice.

PENDAHULUAN silan berpengaruh secara bersama-sa-


Latar Belakang ma terhadap terbentuknya persepsi wa-
Di Indonesia penyelenggaraan perpajakan jib pajak dan tidak mempunyai per-
tidak dikelola dan diatur dengan baik. bedaan yang nyata.
Akibatnya timbul berbagai masalah seperti Suparyadi (2002) terdapat 4 fak-
tingginya praktek penghindaran pajak (tax tor yang mempengaruhi persepsi yaitu:
avoidance), penggelapan pajak (tax eva- name, store, quality, dan sacrifice.
sion), moralitas perpajakan, kelengkapan
(1) name, merupakan identitas kebija-
administrasi, kepercayaan lembaga, ka-
pasitas implementasi dan rendahnya pem- kan Dirjen Pajak yaitu sunset policy,
bayaran pajak. (2) store, merupakan penampilan yang
Masalah-masalah yang berkaitan terdapat pada objek wisata itu, (3) qua-
dengan persepsi wajib pajak, telah lity, merupakan kualitas kebijakan
menjadi fokus banyak peneliti, khusus- yang ditawarkan kepada subjek pa-
nya dalam domain akuntansi perpaja- jak, untuk diperhatikan, diperoleh, di-
kan. Penelitian-penelitian tersebut anta- manfaatkan, antara lain berupa fasilitas
ra lain dilakukan oleh Kartawan dan sunset policy, sarana dan prasarana ser-
Kusmayadi (2002), tentang pengaruh ta pelayanan yang tersedia, dan (4) sa-
persepsi wajib pajak badan mengenai crifice, merupakan pengorbanan yang
undang-undang pajak penghasilan ter- diberikan kepada wajib pajak baik be-
hadap pelaksanaan sistem self assess- rupa waktu, tenaga, maupun biaya yang
ment pada BUMS dan BUMD kantor dikeluarkan dalam memanfaatkan fasi-
pelayanan pajak Tasikmalaya. Temu- litas sunset policy. Penelitian ini mem-
an menunjukkan bahwa persepsi wajib bangun variabel independen dan varia-
pajak badan BUMS dan BUMD me- bel dependen, yaitu name, quality, dan
ngenai undang-undang pajak pengha- sacrifice dari pendapat Menroe and

ISSN 2338-4840 158


159 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 159-166

Crewel (1994) dan pendapat Krech kualitas tidak berpengaruh secara sig-
et. al. (dalam Sugiharto, 2001:19) se- nifikan terhadap pengalaman.
bagai variabel intervening yaitu penga-
laman, baik pengalaman masa lalu dan TINJAUAN PUSTAKA
pengalaman pribadi. Landasan Teori
Ritsema et al. (2003) menunjuk- Penelitian Alm and Beck (1990, 1991)
kan bahwa program tax amnesty yang and Andreoni (1991) dalam Luitel dan
dilakukan di Amerika Serikat berdam- Sobel (2005) menunjukkan bahwa tax
pak positif terhadap tingkat kepatuhan amnesty yang diterapkan diberbagai
wajib pajak dan pendapatan negara. negara mempunyai perspektif yang
Sehingga dengan berhasilnya penera- berbeda dan menunjukkan bahwa tax
pan kebijakan tersebut di Amerika amnesty berpengaruh positif terhadap
Serikat, Indonesia mengadopsi kebija- kepatuhan wajib pajak dan mening-
kan tersebut dengan nama yang sa- katkan pungutan pajak, karena setiap
ma pada tahun 1984. Kemudian pada individu membayar pajak. Penelitian
tahun 2008, nama tax amnesty berubah Andreoni (1991) dalam Luitel dan
menjadi sunset policy. Sobel (2005) yang menguji tentang
Temuan Alm and Beck (1990, antisipasi dan cara menghindari tax
1991) and Andreoni (1991) dalam evasion, dalam temuannya menunjuk-
Luitel dan Sobel (2005) menunjukkan kan bahwa tax amnesty dapat mening-
bahwa tax amnesty yang diterapkan di katkan penerimaan pajak, karena me-
berbagai negara mempunyai perspek- nurunnya tax evasion di masyarakat.
tif yang berbeda dan menunjukkan Penelitian Ritsema, et al. (2003)
bahwa tax amnesty berpengaruh positif menyatakan bahwa tax amnesty ber-
terhadap wajib pajak, khususnya jika pengaruh positif terhadap tingkat ke-
setiap individu membayar pajak. Te- patuhan wajib pajak dan pendapatan
muan Andreoni (1991) dalam Luitel negara. Penelitian tersebut dilakukan di
dan Sobel yang menguji tentang anti- Amerika Serikat dengan menggunakan
sipasi dan cara menghindari tax eva- data dari pemerintah pusat dan survei
sion, dalam temuannya menunjukkan dari wajib pajak. Selama 47 tahun,
bahwa tax amnesty dapat meningkat- Amerika Serikat sudah melaksanakan
kan penerimaan pajak, karena menu- program tax amnesty 23 kali. Hal ini
runnya tax evasion di masyarakat. mengindikasikan bahwa di satu sisi
Fisher, et al. (1989), Joulfaian pelaksanaan tax amnesty mengalami
(1988) and Christian, Gupta and Young kegagalan, sehingga perlu dilaksana-
(2002) dalam Luitel and Sobel (2005) kan ulang. Di sisi lain tax amnesty
menunjukkan bahwa hanya sebagian berhasil meningkatkan penerimaan, se-
kecil wajib pajak yang menghindar hingga perlu dilaksanakan ulang guna
dari pajak yang jumlah besar untuk meningkatkan penerimaan negara.
jangka panjang. Temuan Luitel and Fisher, et al. (1989), Joulfaian
Sobel (2005) menunjukkan bahwa tax (1988) and Christian, Gupta and Young
amnesty tidak berpengaruh signifikan, (2002) dalam Luitel and Sobel (2005)
karena seringnya program itu dijalan- menunjukkan bahwa hanya sebagian
kan pada tahun-tahun sebelumnya, se- kecil wajib pajak yang menghindar
hingga minat wajib pajak dengan dari pajak yang jumlah besar dalam
adanya tax amnesty berkurang. Suka- jangka panjang. Penelitian Bremer and
ratha, et al. (2008) menunjukkan bahwa Morgan (2004) menunjukkan bahwa
tax amnesty yang dilaksanakan di

ISSN 2338-4840
Mujiono, Persepsi Wajib Pajak terhadap …160

Amerika Serikat berpengaruh signifi- Penelitian Fitriana (2007) me-


kan. Di Illionis program tax amnesty nunjukkan hasil yang berbeda dari pe-
dapat meningkatkan penerimaan ne- nelitian sebelumnya yaitu bahwa tidak
gara $500 milliar. Penelitian Luitel ada hubungan antara persepsi Wajib
and Sobel (2005) menunjukkan bahwa Pajak terhadap kualitas pelayanan KPP
tax amnesty tidak berpengaruh signi- dalam menagih dan melunasi pajak ter-
fikan, karena seringnya program itu utang. Penelitian tersebut dilakukan
dijalankan pada tahun-tahun sebelum- di KPP di Surabaya. Kalau persepsi
nya. wajib pajak terhadap tindakan fiskus
Tahun 1984 Indonesia pernah dalam menagih, hal ini menunjukkan
melakukan program pengampunan pa- kualitas pelayanan yang diberikan KPP
jak (tax amnesty). Berdasarkan insentif tersebut. Raharjo (1997) menemukan
perpajakan tersebut dapat dilihat dari hasil yang berbeda dari penelitian se-
dua sisi, di satu sisi wajib pajak lama belumnya tentang persepsi, bahwa kua-
yang sudah pernah memanfaatkan ke- litas yang baik belum tentu menghasil-
bijakan akan mempunyai persepsi yang kan persepsi yang baik pula di ma-
positif, jika kebijakan itu memberikan syarakat. Hal ini menunjukkan bahwa
pelayanan yang baik dan sebaliknya. Di kualitas tidak mutlak menjadi faktor
sisi lain, wajib pajak yang belum per- penentu dalam suatu kebijakan.
nah memanfaatkan kebijakan tersebut,
akan mempunyai persepsi negatif atau Persepsi
positif. Penelitian Sukaratha, et al. Persepsi menurut Kamus Bahasa Indo-
(2008) menunjukkan bahwa pengala- nesia (1995) adalah tanggapan (pene-
man dan disiplin tidak terbukti signifi- rimaan) langsung dari sesuatu, atau
kan mempengaruhi kemampuan man- merupakan proses seseorang menge-
dor dalam menerapkan manajemen tahui beberapa hal melalui panca inde-
kualitas. ranya. Cravens (1997) mendefinisikan
Untachai and Mizerski dalam pe- persepsi sebagai proses bagi individu
nelitiannya menunjukkan bahwa name untuk memilih, mengorganisir dan
berpengaruh positif terhadap persepsi. menginterpretasikan stimuli ke dalam
Hal ini menunjukkan bahwa perkemba- gambaran yang mempunyai arti dan
ngan sektor ritel di Thailand mempu- masuk akal sehingga dapat dimengerti.
nyai reputasi yang baik di mata kon- Raharjo (1997) dan Suparyadi
sumen, sehingga dapat menciptakan (2002) dalam penelitiannya tentang
persepsi yang positif. Persepsi ini akan persepsi menemukan bahwa dengan
berpengaruh pada pertumbuhan ekono- pengorbanan (sacrifice) yang tinggi,
mi di Thailand. Hasil penelitian yang maka nilai yang di dapat oleh Wajib
berlawanan dengan yang tersebut di Pajak akan tinggi pula. Tetapi adapula
atas antara lain Raharjo (1997). Mere- dengan pengorbanan sekecil mungkin
ka tidak menemukan hubungan antara tapi nilai akhir meyakinkan. Arifian-
name dan persepsi wajib pajak. Name to (2005) menemukan bahwa adanya
tidak berpengaruh terhadap kualitas kenaikan harga atau biaya berpenga-
persepsi. Hal ini menunjukkan bahwa ruh signifikan terhadap pelayanan. Ha-
name yang bagus belum tentu menarik sil tersebut menunjukkan bahwa ada-
wajib pajak untuk memanfaatkan kebi- nya kenaikan variabel harga yang dapat
jakan tersebut, tetapi yang lebih pen- meningkatkan keputusan konsumen un-
ting adalan kualitas, fasilitas, dan bia- tuk menggunakan jasa shipping.
ya.

ISSN 2338-4840
161 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 161-166

Tax Amnesty antara lain akan berdampak terhadap


Tax amnesty adalah program pengam- peningkatan likuiditas domestik, per-
punan yang diberikan oleh Pemerintah baikan nilai tukar rupiah, penurunan
kepada wajib pajak meliputi pengha- suku bunga, dan peningkatan investasi
pusan pajak terutang, penghapusan merupakan bagian dari reformasi per-
sanksi administrasi perpajakan serta pajakan menuju sistem perpajakan
penghapusan sanksi pidana di bidang yang lebih berkeadilan serta perluasan
perpajakan atas harta yang diperoleh basis data perpajakan yang lebih valid,
pada tahun 2015 dan sebelumnya yang komprehensif, dan terintegrasi; serta
belum dilaporkan dalam SPT, dengan meningkatkan penerimaan pajak, yang
cara melunasi seluruh tunggakan pajak antara lain akan digunakan untuk pem-
yang dimiliki dan membayar uang biayaan pembangunan.
tebusan. Tax amnesty berlaku sejak di-
sahkan hingga 31 Maret 2017. METODE PENELITIAN
Kebijakan tax amnesty adalah te- Populasi dan Sampel
robosan kebijakan yang didorong oleh Populasi dalam penelitian ini adalah
semakin kecilnya kemungkinan untuk seluruh wajib pajak yang berada di
menyembunyikan kekayaan di luar wi- wilayah Kabupaten Bengkalis, Provinsi
layah Negara Kesatuan Republik Indo- Riau. Sampel dalam penelitian ini
nesia karena semakin transparannya terdiri atas 100 wajib pajak.
sektor keuangan global dan mening-
katnya intensitas pertukaran informasi Variabel Penelitian
antarnegara. Kebijakan tax amnesty ju- Variabel yang digunakan dalam pene-
ga tidak akan diberikan secara berkala. litian ini terdiri atas 3 variabel. Penga-
Setidaknya, hingga beberapa puluh ta- laman sebagai variabel independent.
hun ke depan, kebijakan tax amnesty ti- Name, quality, dan sacrifice sebagai
dak akan diberikan lagi. variabel intervening. Persepsi sebagai
Kebijakan tax amnesty, dalam variabel dependent.
penjelasan umum Undang-Undang Pe-
ngampunan Pajak, hendak diikuti de- Model yang Digunakan
ngan kebijakan lain seperti penegakan Variabel independen dalam studi ini
hukum yang lebih tegas dan penyem- adalah pengalaman. Kamus Bahasa
purnaan Undang-Undang tentang Ke- Indonesia (1995) pengalaman adalah
tentuan Umum dan Tata Cara Per- sesuatu yang pernah dialami (dijalani)
pajakan, Undang-Undang tentang Pajak dan dirasakan.
Penghasilan, Undang-Undang tentang Variabel Intervening dalam pene-
Pajak Pertambahan Nilai Barang dan litian ini adalah name, quality, dan
Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang sacrifice. Name yang dimaksud dalam
Mewah, serta kebijakan strategis lain di studi ini adalah identitas kebijakan
bidang perpajakan dan perbankan se- pajak Direktorat Jenderal Pajak yaitu
hingga membuat ketidakpatuhan Wajib tax amnesty. Quality yang dimaksud
Pajak akan tergerus di kemudian hari dalam studi ini adalah kualitas kebi-
melalui basis data kuat yang dihasilkan jakan yang ditawarkan kepada subjek
oleh pelaksanaan Undang-Undang ini. pajak untuk diperhatikan, diperoleh,
Ikut serta dalam tax amnesty juga atau dimanfaatkan seperti berupa fasi-
membantu Pemerintah mempercepat litas, sarana dan prasarana serta pe-
pertumbuhan dan restrukturisasi ekono- layanan yang tersedia. Sacrifice yang
mi melalui pengalihan harta, yang dimaksud dalam studi ini adalah pe-

ISSN 2338-4840
Mujiono, Persepsi Wajib Pajak terhadap …162

ngorbanan yang diberikan kepada wa- Dalam penelitian ini, uji nor-
jib pajak baik berupa waktu, tenaga, malitas data dilakukan dengan meng-
maupun biaya yang dikeluarkan dalam gunakan Kolmogorov-Smirnov. Hasil
menikmati fasilitas tax amnesty. uji normalitas data adalah sebagai be-
Variabel dependen dalam studi rikut:
ini adalah persepsi. Persepsi adalah
gambaran menyeluruh tentang nilai Tabel 1. Uji normalitas Kolmogo-rov-
tax amnesty yang meliputi pengalaman, Smirnov
No Variabel Hasil Tes Ket.
name, quality, dan sacrifice yang dimi-
(Sign)
liki wajib pajak. 1 Pengalaman 5,5% Normal
Untuk lebih menjelaskan penga- 2 Name 8,8% Normal
ruh antara variabel independen dengan 3 Quality 6,2% Normal
variabel dependen yang digunakan 4 Sacrifice 6,5% Normal
dalam penelitian ini, maka digambar- 5 Persepsi 5,1% Normal
kan model penelitian sebagai berikut:
Dari tabel diatas dapat dilihat
Independen Intervening Dependen bahwa hasil tes normalitas variabel pe-
ngalaman, name, quality, sacrifice dan
Name (Y1) persepsi berdistribusi normal karena
Pengala- Persepsi nilai sign lebih besar dari 5%. Dengan
man (X) Quality (Y) demikian, pengujian hipotesis dapat di-
(Y2)
lakukan dengan menggunakan uji non-
Sacrifice
(Y3)
parametrik regression.

Pengaruh Pengalaman Terhadap


Gambar 3.1 Model Penelitian Name
Hasil uji t menunjukkan nilai t hitung
Teknik Pengumpulan dan Analisis sebesar 3,544, sedangkan nilai t tabel
Data adalah 1,984 (d.f = 99, signifikansi
Data yang dikumpulkan untuk pene- 5%), maka diketahui bahwa koefisien
litian ini adalah data primer. Data pri- regresi yang mengukur pengaruh pe-
mer diperoleh dengan menyebarkan ngalaman terhadap name dinyatakan
kuisioner. Analisis data dilakukan de- signifikan. Hal ini disebabkan nilai t hi-
ngan menggunakan bantuan program tung ≥ nilai t tabel atau nilai p yaitu
komputer SPSS (statistical package for 0,001<0.05. Dapat disimpulkan bahwa
sosial science) versi 22. Pengolahan pengalaman berpengaruh signifikan
data menggunakan alat uji regression. terhadap name. Artinya, wajib pajak
yang mempunyai pengalaman masa
HASIL PENELITIAN DAN PEM- lampau tentang kebijakan perpajakan
BAHASAN yang sama atau serupa, maka penga-
Uji Normalitas laman itu digunakan sebagai pemban-
Uji normalitas adalah uji yang dila- ding dengan kebijakan sekarang dan
kukan untuk mengukur apakah data sekaligus sebagai modal untuk me-
yang diperoleh berdistribusi normal ngambil keputusan tersebut.
atau tidak normal. Uji normalitas akan Temuan studi ini konsisten de-
menentukan apakah data penelitian da- ngan temuan Luitel and Sobel (2005),
pat dianalisis dengan menggunakan sta- Ritsema et.al. (2003), Bremen and
tistik parametrik atau nonparametrik. Morgan (2004) tentang tax amnesty

ISSN 2338-4840
163 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 163-166

yang diterapkan di Amerika Serikat, rangi ketidakpatuhan pembayar pajak,


Argentina, France, India, Ireland, Ve- meningkatkan pembayar pajak, dan
nezuela, Panama, Argentina, dan Italy. menurunkan tingkat kriminalitas per-
Temuan tersebut menunjukkan bahwa pajakan.
penerapan tax amnesty dapat mengu-
Tabel 2. Output Uji t Pengaruh Pengalaman Terhadap Name
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.390 2.443 4.254 .000
Pengalaman .429 .121 .337 3.544 .001
a. Dependent Variable: Name

Pengaruh Pengalaman Terhadap tung ≥ nilai t tabel atau nilai p yaitu


Quality 0,000 < 0.05. Dengan demikian dapat
Hasil uji t menunjukkan nilai t hitung disimpulkan bahwa pengalaman
sebesar 3,733, sedangkan nilai t tabel berpengaruh signifikan terhadap
adalah 1,984(d.f = 99, signifikansi 5%), quality. Artinya, tersimpannya kesan
maka diketahui bahwa koefisien regresi yang mendalam tentang kualitas
yang mengukur pengaruh pengala- kebijakan masa lalu oleh wajib pajak,
man terhadap quality dinyatakan sig- akan berdampak pada pemanfaatan
nifikan. Hal ini disebabkan nilai t hi- kebijakan saat ini.
Tabel 3. Output Uji t Pengaruh Pengalaman Terhadap Quality
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10.024 2.421 4.141 .000
Pengalaman .447 .120 .353 3.733 .000
a. Dependent Variable: Quality

Pengaruh Pengalaman Terhadap Sa- nilai t tabel atau nilai p yaitu 0,043 <
crifice 0.05. Dengan demikian dapat katakan
Hasil uji t menunjukkan nilai t hitung bahwa pengalaman berpengaruh signi-
sebesar 2,047, sedangkan nilai t tabel fikan terhadap sacrifice. Artinya, se-
adalah 1,98 (d.f = 99, signifikansi 5%), makin tinggi pengalaman wajib pa-
maka diketahui bahwa koefisien regresi jak dalam memanfaatkan suatu kebi-
yang mengukur pengaruh pengalaman jakan yang sama, maka wajib pajak
terhadap sacrifice dinyatakan signifi- akan semakin selektif dalam memilih
kan. Hal ini disebabkan nilai t hitung ≥ kebijakan tersebut.

Tabel 4. Output Uji t Pengaruh Pengalaman Terhadap Sacrifice


Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 24.587 2.664 9.229 .000
Pengalaman -.270 .132 -.202 -2.047 .043
a. Dependent Variable: Sacrifice

ISSN 2338-4840
1 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 1-166

Pengaruh Name Terhadap Persepsi 0.05. Dengan demikian dapat disim-


Hasil uji t menunjukkan nilai t hitung pulkan bahwa name tidak berpengaruh
sebesar 0,03, sedangkan nilai t tabel signifikan terhadap persepsi. Artinya,
adalah 1,984 (d.f= 99, signifikansi 5%), semakin logo, nama dan arti slogan
maka diketahui bahwa koefisien regresi yang terkandung dalam tax amnesty,
yang mengukur pengaruh name ter- tak mampu menarik perhatian wajib
hadap persepsi dinyatakan tidak signi- pajak untuk memanfaatkan tax amnes-
fikan. Hal ini disebabkan nilai t hitung ty.
≤ nilai t tabel atau nilai p yaitu 0,976 >
Tabel 5. Output Uji t Pengaruh Name Terhadap Persepsi
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 20.053 1.565 12.816 .000
Name .002 .081 .003 .030 .976
a. Dependent Variable: Persepsi

Pengaruh Quality Terhadap Persepsi


Hasil uji t menunjukkan nilai t hitung lam tax amnesty, tak mampu menarik
sebesar 0,244, sedangkan nilai t tabel perhatian wajib pajak untuk meman-
adalah 1,984 (d.f= 99, signifikansi 5%), faatkan tax amnesty.
maka diketahui bahwa koefisien regresi Hasil temuan ini sejalan dengan
yang mengukur pengaruh quality ter- penelitian Fitriana (2007) tentang per-
hadap persepsi dinyatakan tidak signi- sepsi wajib pajak terhadap kualitas pe-
fikan. Hal ini disebabkan nilai t hitung layanan Kantor Pelayanan Pajak dalam
≤ nilai t tabel atau nilai p yaitu 0,807 > menagih dan melunasi pajak terutang.
0.05. Dengan demikian dapat disimpul- Hasil penelitiannya menunjukkan bah-
kan bahwa quality tidak berpengaruh wa kualitas yang baik belum tentu
signifikan terhadap persepsi. Artinya menghasilkan persepsi yang baik pula
kualitas kebijakan yang ditawarkan da- dimasyarakat.
Tabel 6. Output Uji t Pengaruh Quality Terhadap Persepsi
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 19.721 1.570 12.564 .000
Quality .020 .082 .025 .244 .807
a. Dependent Variable: Persepsi

Pengaruh Sacrifice Terhadap Persepsi


Hasil uji t menunjukkan nilai t hitung 0.05. Dengan demikian dapat disimpul-
sebesar 0,763, sedangkan nilai t tabel kan bahwa sacrifice tidak berpengaruh
adalah 1,984 (d.f=99, signifikansi 5%), signifikan terhadap persepsi. Penjela-
maka diketahui bahwa koefisien regresi san yang dapat dikemukakan dari ha-
yang mengukur pengaruh sacrifice ter- sil penelitian ini adalah ada anggapan
hadap persepsi dinyatakan tidak signi- lamanya waktu tempuh, jarak dari ru-
fikan. Hal ini disebabkan nilai t hitung mah ke Kantor Pelayanan Pajak dan
≤ nilai t tabel atau nilai p yaitu 0,447 > biaya perjalanan tidak menjadi fokus

ISSN 2338-4840
165 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 165-166

perhatian wajib pajak. Dalam prak- biaya yang berhubungan dengan pe-
tiknya wajib pajak merespon tax am- ngorbanan waktu, tenaga dan biaya.
nesty tanpa mempertimbangkan faktor
Tabel 7. Output Uji t Pengaruh Sacrifice Terhadap Persepsi
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 21.233 1.503 14.123 .000
Sacrifice -.059 .077 -.077 -.763 .447
a. Dependent Variable: Persepsi

KESIMPULAN DAN SARAN Cravens, D.W, 1996. Pemasaran Stra-


Penelitian ini dilakukan untuk menga- tegi. Edisi Keempat-Jilid1, Er-
nalisa dan memperoleh bukti empiris, langga, Ciracas-Jakarta.
serta menguji apakah pengalaman ber-
pengaruh signifikan terhadap name, Fitriana, Ika Yuni. 2007. Perbedaan
quality dan sacrifice. Penelitian ini ju- Persepsi Wajib Pajak Kantor
ga menguji apakah name, quality dan Pelayanan Pajak X Terhadap
sacrifice berpengaruh signifikan ter- Tindakan Penagihan Dalam Pe-
hadap persepsi wajib pajak. lunasan Pajak Terutang. Skripsi
Hasil penelitian ini adalah bahwa Fakultas Ekonomi, UNAIR Sura-
pengalaman berpengaruh terhadap na- baya.
me, quality dan sacrifice. Namun na-
me, quality dan sacrifice tidak ber- Kartawan dan Kusmayadi, Dedi,
pengaruh terhadap persepsi wajib pa- 2002. Pengaruh Persepsi Wajib
jak. Untuk penelitian selanjutnya disa- Pajak Badan Mengenai Undang-
rankan dapat membedakan antara wa- undang Pajak Penghasilan ter-
jib pajak badan dengan wajib pajak hadap Pelaksanaan Sistem Self
orang pribadi, menambah sampel pe- Assessment pada BUMS dan
nelitian dan melakukan uji F. BUMD Kantor Pelayanan Pajak
Tasikmalaya, Jurnal Ekonomi
DAFTAR PUSTAKA dan Bisnis No. 2 Jilid 7.
Arifianto, Tommy.2005. Analisis Fak-
tor Harga, Pelayanan, dan Penga- Luitel, S. Hary and Sobel, S. Russell.
laman Kerja Terhadap Keputusan 2005. The Revenue Impact Of
Konsumen dalam Menggunakan Repeated Tax Amnesties.
Jasa Shipping Agent di Surabaya. Working Paper. http://www.pa-
Thesis.Magister Manajemen UN- pers.ssrn.com, di download tang-
TAG. Surabaya. gal 14 Maret 2009, pp 1-37.

Bremen, A.Jason and Morgan, S. Be- Menroe, Store Wa. B. Dodds Kent
linda. 2004. States Adopt a Pro- and Crewel, Dhruv. 1994. Effect
fitable ‘Carrot and Stick’ App- Product Evaluation” Brand of
roach to Tax Amnesty. Journal of Marketing Reseach. pp. 358
Multistate Taxation and Incen-
tives, Jul 2004, pp. 1-7. Peraturan Menteri Keuangan No. 118/
PMK.03/2016 tentang Pelaksana-
an Undang-undang No. 11 Tahun

ISSN 2338-4840
Mujiono, Persepsi Wajib Pajak terhadap …166

2016 tentang Pengampunan Pa- Kawasan BTDC-Nusa Dua, Bali,


jak. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.
12 No. 1.
Ritsema, Christina and Thomas, De-
borah and Ferrier, Gary. 2003. Suparyadi, 2002. Faktor-faktor yang
Economic and behavioral Deter- Mempengaruhi Persepsi dan
minants of tax compliance: Evi- Dampaknya terhadap Minat Ber-
dence from the 1997 Arkansas kunjung Wisatawan ke Objek
tax penalty amnesty program. Wisata Alam di Kabupaten Ke-
diri, Jurnal Ekuitas Vol. 6 No. 1.
Presented at the 2003 IRS Research
Conference. Working Paper, Untachai, Subchat and Mizerski, Ka-
http://www.papers.ssrn.com di therine. An Examination of Cus-
download tanggal 14 Maret 2009, tomers’ Perceived Quality–Value
pp 1-27 Model for the Thai Retail Sector.
UdonThani Rajabhat University
Sukaratha, Gde dan Yansen, I Wayan and Edith Cowan University.
dan Diputra, I Gde Astawa.
2008. Analisis Kinerja Mandor Undang-undang No. 11 Tahun 2016
dalam Menerapkan Manajemen tentang Pengampunan Pajak.
Kualitas pada Proyek Pemba-
ngunan Nusa Dua Golf Resort

ISSN 2338-4840
SKENARIO PEMBIAYAAN MIKRO BUMDes
BERBASIS POTENSI ELIT DESA SUNGAI KAKAP
KABUPATEN KUBU RAYA

Didi Zulyanto; Dedi Herdiansyah; Sri Syabanita Elida


Prodi Administrasi Negara – Jurusan Administrasi Bisnis
Politeknik Negeri Pontianak
Jl. Jenderal Ahmad Yani, Bansir Laut, Pontianak Tenggara, Kota Pontianak,
Kalimantan Barat 78124
Telepon +62 0561 736180 +62 0561 740143.

Abstrack: Dalam upaya memberdayakan seluruh potensi elit/aktor desa, maka


kami mengkaji desain Skenario Pembiayaan Mikro BUMDes Berbasis
Potensi Elit Desa Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat.
Hal ini terutama dikarenakan bahwa di Kabupaten Kubu Raya yang
merupakan daerah pemekaran terbaru di Provinsi Kalimantan Barat dalam
beberapa tahun terakhir ini mengalami perkembangan dan kemajuan yang
cukup pesat. namun eksistensi seluruh potensi yang ada seperti kelompok tani/
perikanan belum mendapat perlindungan hukum dari pemerintah. Melalui
metode penelitian kualitatid dengan menggunakan teknik PRA dan FGD kajian
mendalam dilakukan penelitian ini. Tujuannya adalah untuk merancang
desain implementasi dengan model penguatan pembiayaan mikro melalui
pelembagaan BUMDes yang berbasis masyarakat di desa Sungai Kakap
Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat. Namun
jika sudah ada tetapi kedudukan hukumnya yang masih belum jelas, ini berarti
tinggal menndaklanjuti kepastian hukumnya saja.Kerumitan dan resiko
pengelolaan pembiayaan mikro pada BUMDes membutuhkan kematangan
kelembagaan yang memadai. Kondisi ini menjadi warga lebih berhati-hati
ladi. Posisi desa yang memadai yakni dengan berbagai potensi yang ada
membuat masih belum dan sulit untuk menyepakati keberadaan BUMDes.

Keywords: Skenario, BUMDes, Kredit Mikro, Koperasi.

LATAR BELAKANG kin bersih dengan efektivitas dan efi-


Kabupaten Kubu Raya yang merupa- siensi yang tinggi.
kan daerah pemekaran terbaru di Khususnya di bidang pertanian/
Provinsi Kalimantan Barat dalam be- perikanan perlu diperhatikan secara
berapa tahun terakhir ini mengalami sungguh-sungguh bahwa pertumbuhan
perkembangan dan kemajuan yang kelompok pertanian/perikanan sangat
cukup pesat. Dalam bidang trans- maju. Baik kelompok budidaya perta-
portasi sangat tidak perlu diragukan nian/perikanan, kelompok pengolahan
lagi dengan perkembangan bandara hasil perikanan dan kelompok-kelom-
internasionalnya. Dalam bidang perta- pok lain yang masih berkaitan dengan
nian dan perkebunan semakin luas dan petanian/perikanan yang cukup ba-
variatif bahkan melibatkan masyarakat nyak. Hal semacam ini terjadi juga di
banyak. Demikian juga dalam bidang Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten
manajemen pemerintahan yang sema- Kubu Raya dengan beberapa desanya.

ISSN 2338-4840 167


Zulyanto, Skenario Pembiayaan Mikro Bumdes…168

Kelompok pertanian/perikanan di ke- mikro memberi kemudahan diakses


camatan ini cukup banyak namun warga dan dikembangkan ke berbagai
eksistensinya belum mendapat perlin- sektor usaha.
dungan hukum dari pemerintah. Kon- Kemandirian warga, di sisi lain,
disi ini membuat kenyaman mereka secara bertahap bisa menjadi peng-
cukup mengkhawatirkan. ganggu bagi kalangan elit politik.
Sering dijadikan pilot projek Inovasi ekonomi kerap menjadi kon-
daerah meskipun syarat kelembagaan traproduktif dengan kepentingan me-
dan keberlanjutan masih lemah, Desa reka sehingga menyediakan berbagai
Sungai Kakap Kecamatan Sungai Ka- hambatan politis maupun sosial. Disi-
kap Kabupaten Kubu Raya memiliki nilah peran politis desa dan kabupaten
organisasi Kelompok Perikanan/Perta- juga dibutuhkan untuk memodernisasi
nian sekitar 10 buah yang belum dilin- potensi-potensi resistensi dari elit desa
dungi oleh Badan hukum, Perdes tersebut. Posisi dan legitimasi elit desa
(Peraturan Desa) dan Perda (Peraturan dan kabupaten lebih tinggi dan memi-
Daerah). Gabungan Kelompok Perta- liki daya penetrasi yang lebih baik.
nian (GAPOKTAN) meskipun sebuah Kemudian, pelibatan elit ekonomi de-
Koperasi Desa sudah ada, namun ke- sa ini sebenarnya dapat diakomodir
berdayaannya masih belum bisa diha- pula dalam desain inovasi dengan tata
rapkan. Justeru semakin hari keliha- cara yang lebih formal dan adil
tannya semakin lemah dan lumpuh tentnunya bagi masyarakat umum.
karena tanpa sentuhan pemerintah dae- Oleh karena itu, kompromi bisa saja
rah, dan apalagi dari pemerintah pusat. dilakukan asalkan ada niat baik dan
Berdasarkan pemaparan-pema- ketegasan pada elit ini untuk berbagi
paran ini menimbulkan gagasan dari kesempatan dan sumberdaya dengan
kami untuk ikut serta urun-rembug masyrakat desa yang kurang mampu.
memikirkan tentang bagaimana me- Semua agenda ini mengarah
ngembangkan potensi yang ada ini se- pada upaya Desa merintis kemandirian
hingga bisa banyak membantu masya- lokalnya. Kesempatan kemandirian ini
rakat Desa Sungai Kakap Kecamatan telah terbuka, tidak hanya diukur dari
Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya. kian kuatnya posisi desa dalam struk-
Perlu upaya pembentukan Badan Usa- tur pemerintahan nasional tetapi telah
ha Milik Desa (BUMDes). Pengang- diperkuat pula dengan berbagai skema
garan oleh masyarakat perlu dibantu kebijakan pada tingkat local sendiri
secara proporsional dan rasional oleh baik dari indikator provinsi maupun
pemerintah: Dibutuhkan payung ke- dari kabupaten. Perluasan otonomi dan
lembagaan dan peran jejaring mewu- kewenangan ini semakin menguat de-
judkan Perda, Perdes dan legalitas ngan disertainnya berbagai skema de-
badan hukum sehingga GAPOKTAN sentralisasi keuangan yang merupakan
bisa lebih kuat. konsekwensi penyebaran fungsi peme-
Kerumitan dan resiko pengelo- rintahan. Hal ini akan membentuk
laan pembiayaan mikro pada BUMDes inovatif yang efektif ketika aktor
membutuhkan kematangan kelemba- pemerintah desa terutama Kabuapten
gaan yang memadai. Posisi desa yang dan desa mampu mengorganisir sege-
memadai yakni dengan Alokasi Dana nap sumberdaya tersebut menuju pro-
Desa dan program ini disebut strategis gram strategis dan lebih inovatif.
mengingat desa sudah memiliki sum- Pada saatnya pelaksanaan pro-
ber pembiayaan permanennya.. Kredit gram ini akan meningkatkan kemam-

ISSN 2338-4840
169 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 169-182

puan pemerintah desa dalam menja- dari berbagai sumber, dan member-
lankan roda pemerintahan dan me- kan pelayanan terhadap kebutuhan
ningkatkan kuantitas dan kualitas masyarakat bisa tercapai.
pendapatan masyarakat melalui ber-
bagai kegiatan usaha ekonomi masya- Teori Kelembagaan dan Jaringan
rakat perdesaan. Kehendak untuk Dalam kebijakan publik konteks per-
mengadopsi model inovatif BUMDes kembangan teori ada kecenderungan
akan memperhatikan segenap factor untuk melihat kebijakan sebagai hasil
kunci diatas. Upaya pemerintah me- dari interaksi para aktor, baik pasar,
ngeluarkan Peraturan Menteri Dalam negara, atau pun masyarakat. Oleh
Negeri nomor 39 tahun 2010 tentang karenanya, analisis kebijakan publik
Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dilihat sebagai sesuatu yang dinamis
yang didirikan sesuai dengan kebutu- di antara proses interaksi. Hal ini
han dan potensi desa. BUMDes sesuai kemudian akan membentuk regulasi
Permendagri nomor 39 tahun 2010 ya- atau pola tertentu tertentu. Regulasi
itu usaha desa yang dibentuk/didirikan atau pola itu dalam konteks interaksi
oleh pemerintah desa yang kepemili- dapat kita sebut sebagai jaringan.
kan dan pengelolaannya dilakukan pe- Jaringan (network) ini dapat dibedakan
merintah desa dan masyarakat bisa ter- dengan kelembagaan (institution). Ta-
wujud. hap berikutnya lebih merupakan
“hasil” dari interaksi dinamis kelom-
DASAR TEORI pok aktor yang ada dalam jaringan.
Kelompok masyarakat memegang Pemaknaan ini merupakan konse-
peranan penting dalam ekonomi se- kuensi dari konsep yang memahami
buah desa, sebab masyarakat lingkup kebijakan “...is a result of governing
desa yang mengetahui segala potensi processes that are no longer fully
yang dimiliki desa tersebut. Demikian controlled by the government, but
menurut pendapat Afifatur Rohimah subject to negotiations between a wide
dalam judul Memperkuat Basis Eko- range of public, semi-public and
nomi Desa melalui Pemberdayaan Ke- private actors…” (Torfing, 2007)
lompok Dimasyarakat, (2014) Relasi antar pelaku pemerin-
Bertitik tolak dari kajian Sutik- tahan yang awalnya lebih bersifat
no, dkk (2012) menyatakan bahwa vertikal, hierarkis dan regulatif kemu-
membutuhkan pelembagaan bermitra dian mendekat ke arah horizontal,
dengan pemerintah dan swasta mela- kesetaraan, dan konsensus. Mekanis-
lui: (1) pelatihan, (2) adopsi inovasi, me regulasi tetap relevan, tetapi me-
(3) pendampingan, serta (4) kemitraan ngalami pemudaran. Oleh karenannya,
desa dengan pemerintah Kabupaten. pensinergian politik dan pengelolaan
Sedangkan menurut Soebianto- sumber daya memerlukan mekanisme
ro, dkk (2013) komprehensifnya suatu baru melalui managemen jaringan
riset sangat perlu untuk memberikan antar aktor yang efektif. Secara teo-
solusi terbaik bagi pelembagaan ritik paradigma pengelolaan jaringan
BUMDes bermitra dengan pemerintah baik untuk fungsi publik maupun
dan swasta agar tujuan awal dari di- privat dapat dikaji dengan meminjam
bentuknya BUMDes untuk memper- kerangka teoritik yang dikembangkan
kuat Pendapatan Asli Desa, memaju- oleh K Klijn, dkk (dalam Pratikno,
kan dan mengembangkan perekono- 2007).
mian desa, pengumpulan modal usaha

ISSN 2338-4840
Zulyanto, Skenario Pembiayaan Mikro Bumdes…170

Belajar dari kasus Afrika, menu- politik dan konsensus merupakan


rut Pratikno, Bank Dunia memberi prasyarat bagi pembangunan berkelan-
pemaknaan baru terhadap istilah jeja- jutan. Pemerintah, bisnis dan masya-
ring dalam paradigma governance ini rakat harus bersinergi membangun
yang mulai dipopulerkan secara efektif konsensus, fasilitatif, dan melibatkan
sejak tahun 1989. Dalam laporannya aktor non-negara. Dalam Tabel 1 di-
berjudul “Sub-Saharan Africa: From tampilkan Tabel Pola Relasi sebagai
Crisis to Sustainable Growth”. Lapo- berikut:
ran ini menekankan bahwa legitimasi
Tabel 1: Tabel Pola Relasi
Perspektif Hierarkis Intra Perspektif Jaringan
Dimensi
Organisasional Interorganisasional
Obyek analisis Relasi antara pemerintah dan yang Jejaring antar berbagai aktor
diperintah
Karakter relasi Otoritatif Saling ketergantungan
Karakter proses Implementasi kaku terhadap Proses interaksi antar aktor untuk
kebijakan kebijakan yang telah bertukar informasi, tujuan dan
diformulasikan sumber daya
Kriteria keberhasilan Pencapaian tujuan formal Realisasi aksi kolektif
kebijakan
Penyebab kegagalan Tujuan-tujuan yang Kurang insentif atau banyak
ambigu;terlalu banyak penghalang untuk aksi kolektif
aktor;kurang kontrol
Rekomendasi bagi Koordinasi dan sentralisasi Menfasilitasi dan membangun
governance insentif untuk berinteraksi
Sumber : adaptasi dari Klijn, E-H (1997) dan Klijn, EH dan Koppenjan (2000).

Pendekatan atau teori kelemba- Institutionlism mendefinisikan lemba-


gaan (institusionalisme) dari para ahli ga sebagai “sistem-sistem yang tersu-
yang sering digunakan yakni mende- sun dari gagasan-gagasan dan praktik-
finisikan lembaga dalam beragam praktik” (Hay dalam Rhodes, 2006).
pengertian. Definisi tentang kelemba- Sekalipun terdapat perbedaan persp-
gaan yang berbeda-beda sering sekali ektif, pada umumnya unsur-unsur ke-
kita jumpai. Namun, paling tidak ada lembagaan meliputi yaitu unsur Ak-
empat kelompok besar perspektif da- tor/agen/organisasi, unsur Aturan Ma-
lam pendekatan atau teori kelem- in, unsur Desain, dan unsur Struktur.
bagaan yang dapat kita kemukakkan. Penelitian lain yaitu Healey
Pertama; Rational Choice Insti- (1992) dengan tema kelembagaan me-
tutionalism memahami lembaga seba- ngambil lokasi di Tyneside Inggris.
gai “aturan main dalam sebuah masya- Fokus perhatiannya tentang keterliba-
rakat”. Kedua; Historical Institutio- tan lembaga dalam proses pembangu-
nalism mendefinisikan lembaga seba- nan, relasi kuasa antar lembaga dan
gai “prosedur formal atau informal, aktivitas-aktivitas lembaga dalam pro-
kebiasaan sehari-hari, norma-norma yek pembangunan. Bertitik tolak dari
dan konvensi”. Ketiga; dalam perspek- Healey, disimpulkan bahwa peran
tif Sociological Institutionalism, lem- aktor dalam setiap kejadian sangat
baga adalah “konvensi budaya, norma- bervariasi baik dalam input maupun
norma dan kerangka kognitif”. Se- output pembangunan. Variasi peran ini
dangkan yang keempat; Constructivist berkaitan dengan relasi, strategi dan

ISSN 2338-4840
171 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 171-182

kepentingan yang terjadi di antara peraturan daerah juga memberikan


mereka, peraturan yang berlaku, mode bantuan dana, serta menjadi fasilitator
produksi, sumber daya dan ide, regu- dalam mendirikan dan evaluator kerja
lasi, dan ideologi. Kajian ini membuk- BUMDes.
tikan bahwa kelembagaan merupakan Berdasarkan pada kebutuhan dan
faktor penting dalam mencapai tujuan potensi desa, maka mendirikan BUM-
pembangunan terutama masyarakat Des menjadi sangat penting untuk
pedesaan. meningkatkan kesejahteraan masya-
rakat desa. Namun hal ini akan sulit
Pembangunan Partisipatif, Kredit dicapai jika dibuat dengan logika top-
Mikro, dan Badan Usaha down. Logika dasar dari gagasan
UU. No. 32 tahun 2004 merupakan mendirikan BUMDes yakni konsep
sumber hukum bagi pendirian Badan pembangunan partisipatif. Oleh kare-
Usaha Milik Desa (BUMDes) yang nanya perencanaan dan pendiriannya
mengacu pada Pemerintahan Daerah. harus berlandaskan tekad kerja yang
Pada pasal 213 ayat (1) undang- partisipatif, transparansi, kooperatif,
undang ini menyatakan bahwa “Desa emansipatif, akuntabel, dan keberlan-
dapat mendirikan badan usaha milik jutan. Dengan mengacu pada prinsip
desa sesuai dengan kebutuhan dan ini, pelibatan masyarakat dilakukan
potensi desa”. Secara terinci tentang sejak awal. Pemerintah daerah dan
BUMDes dalam PP No. 72 tahun 2005 pemerintah desa lebih cenderung ber-
tentang Desa. Berdasarkan PP terse- peran sebagai fasilitator saja. Dengan
but, BUMDes didirikan untuk mening- demikian, dalam bahasa yang lebih
katkan pendapatan masyarakat dan tegas, BUMDes bukan merupakan
desa itu sendiri. Pendirian BUMDes di paket kebijakan instruksional dari
desa hanya dimungkinkan jika menga- pemerintah pusat atau pun daerah
cu pada tata cara pembentukkan dan kepada desa tetapi nyaris sepenuhnya
pengelolaan BUMdes menurut Peratu- merupakan gagasan masyarakat desa
ran Daerah Kabupaten/Kota yang me- tersebut.
naunginya. Peran Pemerintah kabupa- Penelitian ini memberikan pe-
ten/kota disini menjadi nilai strategis ngertian bahwa pelembagaan BUM-
dalam pendirian BUMdes. Des mengacu pada upaya pembentu-
Peran masyarakat dan sektor kan aturan main (regulasi), pendirian
swasta tidak hanya dalam pengelolaan, organisasi, pemantapan nilai dan bu-
akan tetapi lebih mendasar dari itu daya kerja serta rutinisasi aktivitas
apabila mengacu pada uraian tentang dari pihak-pihak yang terlibat. Mak-
teori kelembagaan dan jaringan. Pen- sudnya adalah aturan main yang legal
dirian BUMDes dapat kita letakkan formal dari Perda dan Perdes. Penca-
sebagai titik temu di jejaring interaksi paian kelembagaan BUMDes hanya
antara pemerintah daerah, pemerintah dapat tercapai melalui pembentukan
desa, sektor swasta, dan masyarakat. jaringan governance yang melibatkan
Pemerintah desa memiliki peran yang semua aktor. Dengan logika rasional
hampir sama dengan pemerintah dae- partisipatif, maka proses perajutan
rah, perbedaan utamanya adalah dia jejaring itu tentu akan membutuhkan
juga bertindak sebagai pengelolanya waktu dan pentahapan. Pemerintah
bersama dengan masyarakat. Peran daerah dan desa harus benar-benar
yang dijalankan pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator dan mam-
selain mengatur secara legal melalui pu meyakinkan masyarakat bahwa

ISSN 2338-4840
Zulyanto, Skenario Pembiayaan Mikro Bumdes…172

aspirasi dan partisipasi mereka meru- together to plan context appropriate


pakan komponen inti dari BUMDes. programs” (Syahyuti, 2006)
Di sinilah baru dapat terwujud impian
besar masyarakat desa sejahtera. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa
METODE PENELITIAN Sungai Kakap Kecamatan Sungai
Metode Participatory Rural Appra- Kakap Kabupaten Kubu Raya Propinsi
sial (PRA) Kalimantan Barat yang menjadi stra-
Participatory Rural Appraisal (PRA) tegis karena berbagai rintisan usaha
adalah Metode yang secara harfiah kelompok tani yang mengakomodir
artinya pengkajian desa secara parti- kelompok produktif dan berbasis mata
sipatif. Syahyuti (2006 : 215) menya- pencaharian andalan warga sendiri.
takan bahwa riset dengan metode Pemilihan lokasi tersebut, dengan per-
Participatory Rural Appraisal(PRA) timbangan hasil penelitian dilaksana-
merupakan salah satu contoh riset kan oleh Chamid Sutikno dkk (2011)
yang menghargai dan mengimplemen- untuk percontohan di desa ini tentang
tasikan prinsip-prinsip pemberdayaan Masyarakat Desa yang belum menda-
bagi masyarakat. patkan perhatian berkelanjutan mulai
Dalam Mikkelsen, (2011) dari pemerintahan terdekat yakni desa
Chambers mengatakan Participatory hingga kabupaten. Ada harapan dan
Rural Apprasial (PRA) memungkin- keinginan bersama yang belum tereali-
kan orang-orang desa memungkinkan sasi dengan masyarakat agar Pemerin-
dan menganalisis situasi mereka sen- tah Desa dan kabupaten melindungi
diri, dan secara optimal merencanakan dan membantu kemajuan Gapoktan
dan melaksanakan tekad itu di desanya ini. Kemajuan dan inovasi Gapoktan
sendiri, sehingga PRA adalah penilain dapat ditunjang melalui regulasi yang
pedesaan yang sangat kondusif parti- kuat yakni Perdes ditingkat desa dan
sipatoris. Perda ditingkat Kabupaten. Peningkat-
Dengan demikian PRA adalah kan kelembagaan dan pemberdayaan
istilah yang diberikan kepada pende- bagi potensi dan sumberdaya yang ada
katan penelitian yang menggunakan ini dapat ditempuh melalui proses
metode partisipatif dengan menekan- Penyuluhan, Pelatihan, Pendampi-
kan kepada pengetahuan lokal dan ngan dan Kemitraan, dengan bantuan
kemampuan masyarakat untuk mem- berbagai pihak baik pemerintah, per-
buat menganalisis sendiri, penilaian guruan tinggi dan penguasaha.
sendiri, dan merencanakan sendiri apa
yang mereka butuhkan. Meskipun Penentuan Informan atau Sasaran
pada awalnya pendekatan ini diguna- Penelitian
kan di pedesaan, namun terbukti juga Penelitian Participatory Rural
sesuai pada berbagai kondisi, terma- Appraisal adalah menggunakan model
suk masyarakat perkotaan. PRA mem- metoda riset yang melibatkan masya-
fasilitasi proses saling berbagi rakat desa sendiri untuk mengiden-
informasi (information sharing), anali- tifikasi dan mencari solusi serta me-
sis dan aktifitas antar stakeholders. nentukan kebutuhan yang harus diwu-
Intinya PRA adalah “...to enable judkan masyarakat tersebut. Dalam
development practiotioners, gover- penelitian ini yang menjadi pelaku
ment official, and local people to work atau peserta pemberdayaan berjumlah
15 – 20 orang setiap desa, yaitu

ISSN 2338-4840
173 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 173-182

pemangku kepentingan lokal (local dah dipersiapkan pertanyaan-pertanya-


stakeholder) yaitu ketua RT, RW, ke- an yang telah dipersiapkan.
pala dusun, perangkat desa dan atau
kepala desa, ketua koperasi, tokoh Teknik Observasi
masyarakat, tokoh agama, pelaku Observasi atau pengamatan disebut
usaha (kelompok usaha), dan tokoh juga observer partisipan (Kriyantono,
pemuda. Perinsipnya penentuan peser- 2009) yaitu orang luar yang netral
ta didasarkan pada konsultasi dan di- (outsider) yang mempunyai kesempa-
koordinisasikan dengan kepala desa tan untuk bergabung dalam kelom-pok
serta kepala dusun. Harapannya para dan berpartisipasi dalam kegiatan dan
peserta dari pemangku kepentingan pola hidup kelompok tersebut sambil
lokal (local stakeholder) akan menjadi melakukan pengamatan.
pionir (penggiat), motivator, dan ino- Denzin (Mulyana, 2006) me-
vator pemberdayaan bagi masyarakat nambahkan bahwa pengamatan berpe-
lainnya yang merupakan penduduk ran serta adalah strategi lapangan yang
setempat. secara simultan memadukan analisis
dokumen, wawancara dengan respon-
Teknik Pengumpulan Data den, dan informan, partisipasi, obser-
Penyebaran Angket vasi langsung dan introspeksi.
Ada dua cara untuk penyebaran angket
yaitu: Pertama; Penyebaran angket un- Dokumentasi
tuk mengidentifikasi motif, potensi, Teknik Dokumentasi dalam penelitian
dan permasalahan serta jenis kebutu- ini dilakukan untuk penelusuran dan
han yang disebar ketika sebelum kegi- memperoleh informasi serta data-data
atan FGD (Focus Group Discussion) sebagai bukti atau fakta otentik. Baik
dilaksanakan. Hal tersebut sebagai yang melalui proses perekaman suara
bahan masukan dan rekomendasi bagi (audio), foto atau rekaman gambar
pembahasan materi FGD dan masukan (audio visual) atau dokumen data
perencanaan program pemberdayaan tertulis (hardcopy atau softcopy) bagi
masyarakat. Kedua; Penyebaran ang- penelitian.
ket untuk kebutuhan evaluasi pelaksa-
naan kegiatan yang disebarkan sesu- Teknik Focus Group Discussion
dah FGD dan atau sesudah pelatihan (FGD)
serta praktek pemberdayaan. FGD sebagai teknik pengumpulan
data untuk memahami sikap dan
Wawancara perilaku khalayak serta diskusi yang
Wawancara dilakukan terbuka (open- tidak terstruktur dengan topik yang
ed interview) atau tidak terstruktur dipersiapkan. Adapun yang perlu
atau disebut juga wawancara menda- dipertimbangkan, yaitu : (1) Tidak ada
lam yang memungkinkan pewawan- jawaban yang benar atau salah setiap
cara dan juga responden memperoleh orang peserta FGD harus merasa
keleluasaan. (Moss, 2005) bebas untuk menjawab sesuai dengan
Selanjutnya wawancara semi permasalahan diskusi. (2) segala inter-
terstruktur (Mikkelsen, 2011) yaitu aksi dan perbincangan harus terekam
terhadap informan kunci, kelompok- dengan baik. (3) diskusi harus berjalan
kelomok yang difokuskan baik yang dengan suasana informal, sehingga
homogen maupun campuran dan su- peserta dapat memberikan komentar
(antusias-aktif) sekalipun tidak ditanya

ISSN 2338-4840
Zulyanto, Skenario Pembiayaan Mikro Bumdes…174

langsung sehingga terjadi tukar penda- telah dimulai sejak merumuskan dan
pat secara dinamis. (Kriyantono, 2009) menjelaskan masalah, sebelum terjun
Bungin (2008) selanjutnya men- kelapangan dan berlangsung terus
jelaskan lagi pelaksanaan diskusi da- sampai penulisan hasil penelitian.
lam FGD di pimpin oleh seorang pim- Analisis data juga merupakan proses
pinan diskusi dan juga dibantu oleh penyusunan dan penyederhanaan data
notulen yang akan mencatat jalannya agar lebih mudah di baca dan diinter-
diskusi. Namun bisa saja pimpinan pretasikan.
diskusi mencatat sendiri jalannya dis- Miles dan Huberman (2007)
kusi. Pada awal diskusi pimpinan dis- menjelaskan lebih lanjut dari ketiga
kusi mengarahkan fokus dan jalannya komponen yaitu:
diskusi serata hal-hal yang akan dica- 1. Reduksi data, yang merupakan
pai pada akhir diskusi. Peserta benar- proses pemilihan, pemusatan, pe-
benar diharapkan dengan satu fokus nyederhanaan dan klasifikasi data
persoalan yang sedang dihadapi dan mentah yang muncul dari catatan-
dibahas bersama. catatan tertulis dilapangan, yang
Sasaran diskusi dapat dirumus- berlangsung secara terus-menerus
kan sendiri oleh pimpinan diskusi agar selama penelitian.
peserta melakukan diskusi secara ter- 2. Penyajian data adalah kumpulan
fokus. Bahan diskusi dicatat dalam informasi yang tersusun yang
transkip yang lengkap, semua percaka- memberi kemungkinan adanya
pan dicatat sebagaiman adanya, terma- penarikan kesimpulan dan pe-
suk komentar peserta kepada peserta ngambilan tindakan.
yang lain, dan kejadian-kejadian khu- 3. Penarikan kesimpulan atau verify-
sus saat diskusi. Transkip FGD dibuat kasi, setelah data dikumpulkan,
berdasarkan kronologi pembicara agar selanjutnya dianalisis secara kua-
memudahkan analisis. litatif mulai dari mencari, men-
catat keteraturan, pola-pola, pen-
Teknik Analisis Data Penelitian jelasan, konfigurasi yang utuh, se-
Uraian dan paparan di atas membe- hingga kesimpulan juga diverifi-
rikan makna bahwa dengan metode kasi selama penelitian, sebagai
Participatory Rural Appraisal (PRA) tinjauan ulang pada catatan lapa-
sebagaimana menurut Syahyuti (2006) ngan, dan tukar pikiran diantara
bahwa dalam validasi data ada trian- teman sejawat untuk mengem-
gulasi untuk menganalisis data, yaitu : bangkan ”kesepakatan intersub-
1. Dilakukan prinsip triangulasi ya- jektif”.
ng digunakan baik pada metode, Ketiga hal utama tersebut seba-
sumber maupun disiplin. gai suatu kesatuan yang saling berhu-
2. Mencari keragaman dan sekaligus bungan pada saat sebelum, selama dan
perbedaan. sesudah pengumpulan data dalam ben-
3. Investigasi secara langsung dari tuk yang sejajar untuk membangun
dan dengan masyarakat lokal. suatu analisis yang merupakan proses
dan interaktif.
Lebih lanjut penjelasan analisis Begitupun proses analisis data
triangulasi bahwa proses menyusun FGD merupakan tahapan reduksi data
data agar dapat ditafsirkan. Menyusun dan pengumpulan. Seperti menurut
data berarti menggolongkannya dalam Bungin (2008) analisis data FGD ya-
pola, tema atau katagori. Analisis data itu :

ISSN 2338-4840
175 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 175-182

1. Melakukan koding terhadap sikap Selama ini sudah lebih dari 10


dan pendapat pertama yang memi- tahun kondisi ekonomi masyarakat de-
liki kesamaan. sa tetap kondusif dan bahkan mudah-
2. Menentukan kesamaan sikap dan mudahan ke depan semakin baik mes-
pendapat berdasarkan konteks ya- ki tidak ada sentuhan dari lembaga
ng berbeda. ekonomi yang lain. Berdasar kondisi
3. Menentukan persamaan istilah terkini jumlah Gabungan Kelompok
yang digunakan termasuk perbe- Tani dan kelompok tani ini dengan
daan pendapat terhadap istilah 1097 orang anggota dengan luas areal
yang sama. perkebunan sebesar 1030 ha.
4. Melakukan klasifikasi dan katago- Kondisi ini memberikan pema-
risasi terhadap sikap dan pendapat haman kepada kami bahwa jarak
peserta. antara desa dengan Ibu Kota Provinsi
5. Mencari hubungan diantara ma- Kalimantan Barat relatif dekat sehing-
sing-masing katagori yang ada ga warga tidak terlalu menekankan
untuk membentuk bangunan hasil pentingnya pembentukan suatu lemba-
diskusi. ga ekonomi. Kondisi sarana dan prasa-
6. Teknik dalam pelaksanaan FGD rana transportasi relatif lancar dan cu-
dilakukan dengan cara berdialog kup mudah dijangkau. Justru yang
atau wawancara mendalam de- sangat dibutuihkan adalah berbagai
ngan suasana keterbukaan. latihan pertanian dan pengadaan pu-
puk serta kalaupun memungkinkan
HASIL DAN PEMBAHASAN adalah penyediaan modal.
Hasil Metode “PRA” tentang Jarak
yang Dilematis Hasil Angket FGD Relatif Stabil
Berdasarkan Metode Participatory Berdasarkan dari hasil penyebaran
Rural Appraisal (PRA) Tim Peneliti angket penelitian baik sebelum dilak-
datang berkunjung ke tengah-tengah sanakan kegiatan FGD (Focus Group
masyarakat untuk untuk bersama-sama Discussion) maupun setelah kegiatan
membicarakan seluruh hal berkaitan FGD dapat dijelaskan bahwa motivasi
dengan kesepakatan dalam rangka me- warga relatif tidak berubahwa berkai-
mberdayakan segala potensi masya- tan dengan pembentukan lembaga
rakat dalam membentuk skenario eknomi. Jika pada waktu sebelum ke-
kekuatan ekonomi. Skenario kekuatan giatan FGD warga relatif belum bisa
ekonomi ini dapat berupa kesepakatan menyepakati mengenai pembentukan
untuk mendirikan BUMDes, atau se- lembaga ekonomi seperti BUMDes
pakat untuk membentuk dan mendi- bagi warga pedesaan, maka ketika
rikan Koperasi Unit Desa (KUD) atau setelah atau pada saat dilaksanakan
mungkin ada bentuk pilihan lain yang kegiatan FGD ternyata kondisi terse-
tentu harus merupakan suatu kesepa- but tidak banyak berubah.
katan masyarakat desa. Atau mungkin Memang ada terlihat potensi
justru masyarakat lebih bersepakat warga ke arah pembentukan lembaga
untuk tidak perlu lagi mendirikan ekonomi namun hal itu hanya berkai-
sebuah kekuatan ekonomi tertentum tan dengan pelatihan berbagai kete-
dan cukuplah menerima apa-apa yang rampilan yang terkait peningkatan
sudah ada sebagai sebuah kekuatan pertanian. Bentuk lainnya adalah ber-
asli. Mudah-mudahan hal ini malah hubungan dengan pengadaan pupuk
sudah sesuai dengan potensi masyara-
kat desa yang ada dan solid.

ISSN 2338-4840
Zulyanto, Skenario Pembiayaan Mikro Bumdes…176

yang cukup sulit untuk memenuhi kemudian membuat para warga khu-
kebutuhan petani. susnya yang diwawancarai agak sulit
Permasalahan yang sering terjadi mengambil sikap bahwa keberadaan
hanya dalam hal pemasaran produk. lembaga ekonomi itu benar-benar di-
Kepemilikian kendaraan sebagai sara- butuhkan atau tidak.
na angkutan yang tidak semua warga Selanjutnya dengan wawancara
memilikinya sedikit menjadi kendala. semi terstruktur juga dilakukan per-
Ada kecenderungan harga yang relatif tanyaan yang sama namun dengan
bebeda, ada harga perseorangan, ada upaya yang lebih mendalam ternyata
harga kelompok tani, ada harga GA- diperoleh hasil yang tdak terlalu ber-
POKTAN dan bahkan ada harga teng- beda. Dengan 13 informan yang diwa-
kulak. wancarai dari 43 kelmpok tani atau
Harga tengkulak relatif tidak 1097 anggota yang memiliki luas areal
terlalu mengkhawatirkan. Di sinilah lahan pertanian didapat data bahwa
muncul sekelumit harapan apabila ada memang keberadaan lembaga ekono-
lembaga ekonomi masyarakat untuk mi masyarakat tidak terlalu mendesak
dapat menyediakan kendaraan angku- realisasinya. Apalagi jika hal ini mau
tan produk pertanian, namun ini juga diserahkan kepada elit warga desa
bukanlah kbutuhan yang terlalu men- tentu akan banyak membutuhkan ber-
desak. bagai persiapan.
Seandainya benar-benar bisa “Masyarakat perdesaan di Kali-
diharapkan bahwa para petani, kelom- mantan Barat masih asing Badan Usa-
pok tani dan GAPOKTAN bisa ber- ha Milik Desa (BUMDes), Faisal Reza
satu padu dan bersepakat tanpa penge- dari Pusat Penelitian Pembangunan
cualan untuk membentuk BUMDes Desa (Puslitbangdes) UNTAN menga-
dan melupakan segala yang pernah di- takan pemerintah perlu lebih meng-
bicarakan dan disepakati dulu, mung- gencarkan pembentukkan BUMDes
kin ada semacam harapan lain. kepada masyarakat. Sejauh ini dilihat
dari relasi Kelembagaan BUMDes
Hasil Wawancara idak Terlalu sendiri masih banyak masyarakat yang
Mendesak Membentuk BUMDes tidak memahami tentang keberadaan
Wawancara yang dilakukan terbuka BUMDes/” ujarnya kemarin (Ponti-
(opened interview) atau tidak terstruk- anak Post 3 November 2017).
tur atau disebut juga wawancara Pernyataan pakar pedesaan dari
mendalam yang memungkinkan pewa- Untan ini memberikan deskripsi kepa-
wancara dan juga responden mem- da kita bahwa upaya pemerintah da-
peroleh keleluasaan menunjukkan lam melakukan sosialisasi BUMDes
bahwa usaha yang telah banyak dila- ini masih sangat perlu ditingkatkan
kukan warga selama ini mulai menam- dan terus didorong sampai masyarakat
pakkan hasil. merasakan benar manfaatnya.isi lain
Dengan jumlah GAPOKTAN dapat dikatakan bahwa masyarakat
sebanyak 6 buah dan Kelompok Tani masih jauh sekali dalam memiliki
sebanyak 43 kelompok tanik sangat kepahaman tentang BUMDes dan
memungkinkan bahwa banyak hal bisa manfaatnya bagi warga pedesaan.
dilakukan dan besar kemungkinan
keberhasilan bisa diraih khususnya di Hasil Observasi Meminta
bidang palawija dan termasuk sawah Pemerintah Mendorong Sosialisasi
padi serta sayuran. Kondisi inilah yang

ISSN 2338-4840
177 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 177-182

Observasi atau pengamatan disebut pulkan bahwa upaya yang terus-


juga observer partisipan (Kriyantono, menerus dalam mendorong iklim pem-
2009 : 109) yaitu orang luar yang bentukan BMDes ini sangat perlu di-
netral (outsider) yang mempunyai realisasikan.
kesempatan untuk bergabung dalam Pembentukan BUMDes sudah
kelompok dan berpartisipasi dalam semakin urgen dan mendesak. Manfa-
kegiatan dan pola hidup kelompok atnya tentu akan sangat dibutuhkan
tersebut sambil melakukan pengama- warga desa diberbagai daerah atau
tan. Dari observer partisipan ini diper- wilayah. Meski khususnya di Desa Su-
oleh informasi bahwa memang dipan- ngai Kakap Kabupaten Kubu Raya hal
dang perlu sekali mendorng pihak ini belum terlalu mendesak dibutuh-
pemerintah untuk terus melakukan kan, namun di desa lain dengan kon-
program sosialisasi BUMDes ini ke- disi yang berbeda tentu berbeda pula
pada masyarakat desa. Hal senada kebutuhannya. Apalagi dengan kondisi
dengan pendapat Hotler Panjaitan kebijakan pemerintah pusat yang me-
bahwa pemerintah mendorong masya- nggulirkan sejumlah dana dari pusat
rakat desa untuk terus menggalakkan ke desa tentu akan menjadi semakin
dan mendorong terbentuknya BUM- penting dan diperlukan keseriusan
Des kareana pada tahun 2018 terdapat dalam banyak hal agar efektif dan
tujuh desa yang mendapat pilot proyek efisien.
dalam pembentukan BUMDes di Ka- Berdasarkan data yang tertera
bupaten Sintang. (HU. Pontianak Post sebagaimana terlampir dalam Lam-
27 Oktober 2017). piran Tabel 1, dapat dijelaskan bahwa:
Denzin (Mulyana, 2006 : 163) 1. Ada GAPOKTAN yang berjumlah
menambahkan bahwa pengamatan 6 buah;
berperan-serta adalah strategi lapa- 2. Ada Kelompok Tani yang berjum-
ngan yang dapat mendorong secara lah 43 kelompok
simultan untuk memadukan analisis 3. Jumlah petani di Desa Sungai
dokumen, wawancara dengan respon- Kakap yang berjumlah 1097 orang
den, dan informan, partisipasi, obser- 4. Luas lahan pertanian aktif 1030 ha
vasi langsung dan introspeksi dalam 5. Beberapa foto kondisi lapangan
mewujudkan keberadaan lembaga dapat kami tampilkan sebagai beri-
ekonomi masyarakat desa ini. Ber- kut:
dasarkan pendapat ini dapat disim-

Tabel 1: Rekapitulasi Gabungan Kelompok Tani Dan Kelompok Tani Desa Sungai Kakap

ISSN 2338-4840
Zulyanto, Skenario Pembiayaan Mikro Bumdes…178

ISSN 2338-4840
179 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 179-182

Hasil Studi Dokumentasi yang sebagai bukti atau fakta otentik. Baik
Menggembirakan yang melalui proses perekaman suara
Teknik Dokumentasi dalam penelitian (audio), foto atau rekaman Data se-
ini dilakukan untuk penelusuran dan lengkapnya dapat dilihat sebagaimana
memperoleh informasi serta data-data terlampir.

Gambar 1: Saat turun lapangan jumpa dengan Kepala Desa

Gambar 2: Saat wawancara dengan wakil Kelompok Tani

Gambar 3: Saat kegiatan FGD

ISSN 2338-4840
Zulyanto, Skenario Pembiayaan Mikro Bumdes…180

Gambar 4: Kondisi lahan pertanian

Hasil “FGD” Meminta Diklat dan Hal ini senada dengan ung-
Pengadaan Pupuk kapan bahwa Dinas Koperasi dan
FGD dilakukan sebagai upaya untuk UMKM Kalimantan Barat mendo-
memahami sikap dan perilaku khala- rong Badan Usaha Milik Desa
yak serta diskusi yang tidak terstruktur (BUMDes) menjadi Koperasi, ini
dengan topik yang dipersiapkan. Ada- berkaitan dengan tempat pelaksana-
pun yang didapat dari kegiatan FGD annya masih di tingkat desa . “Jika
ini, yaitu : di tingkat desa maka idealnya kope-
1. Begitu seru dan intensnya kegiatan rasi. Badan Hukumnya Koperasi
FGD ini dan sangat sulit untuk sehingga didukung oleh seluruh
menetapkan dan mengambil sebe- masyarakat di tingkat desa. Keun-
lah mana yang dominan karena tungan dibagikan ke masyarakat di
kekuatan idealisme yang relatif ber- desa. Itu essensi dari koperasi.”
imbang. Akan tetapi sebenarnya Demikian dikatakan Kepala Dinas
bukanlah sebelah mana saja yang Koperasi dan UMKM Kalbar Ba-
dominan, karena kondisi saat ini pak Marsianus SY di Pontianak.
memang pendapat yang manapun (HU Pontianak Post 4 September
yang mau dibenarkan. Sesungguh- 2017).
nya pembentukan lembaga ekono- 3. Kondisi dinamis dalam FGD ini
mi desa tidaklah terlalu mendesak (Kriyantono, 2009 : 116-117) me-
kecuali pelatihan atau diklat dan munculkan sedikit informasi yang
pengadaan dan supply pupuk untuk cukup tidak disangka-sangka bah-
meningkatkan produktifitas perta- wa mendirikan BUMDes ternyata
nian. hanya memberikan konstribusi ke-
2. Ditambahkan lagi bahwa pemben- pada sedikit orang sedangkan jika
tukan BUMDes tersebut juga ma- mendirikan koperasi maka seluruh
sih harus dikaji dan ditinjau secara warga desa akan lebih banyak yang
mendalam karena bukankah dengan bisa menikmati hasilnya.
membentuk Koperasi Unit Desa Tetapi keadaan ini tidak
(KUD) inipun tidak kalah penting seperti yang terlintas dalam pikiran
dan manfaatnya bagi warga desa. para pengamat, Hal ini lebih dikare-

ISSN 2338-4840
181 Inovbiz, Volume 5, Nomor 2, Desember 2017, hlm 181-182

nakan adanya ide dan gagasan dari Berdasarkan hasil penelitian yang
para kelompok tertentu yang lebih dilakukan dapat ditarik beberapa ke-
mengemukakan unsur pribadi. simpulan sebagai berikut:
1. Sesungguhnya pembentukan lem-
Diskusi baga ekonomi desa tidaklah terlalu
Kondisi dimana letak daerah Kabupa- mendesak kecuali pelatihan atau
ten Kubu Raya yang memang hanya diklat dan pengadaan dan supply
dipisahkan oleh saluran parit dengan pupuk untuk meningkatkan produk-
Ibu Kota Provinsi atai Ibu Kota Ponti- tifitas pertanian.
anak menjadikan permasalahn peneli- 2. Jika di tingkat desa maka idealnya
tian ini serba tanggung dan relatif. koperasi. Badan Hukumnya Kope-
Lembaga ekonomi seperti BUMDes rasi didukung oleh seluruh masya-
sangat mungkin memang dibutuhkan, rakat di tingkat desa. Keuntungan
namun jaraknya dengan ibu kota yang dibagikan ke masyarakat di desa.
tidak jauh membuat kondisi ini hampir Itu essensi dari koperasi.
belum terlalu diperlukan. Jika ada ke- 3. Mendirikan BUMDes ternyata ha-
butuhan yang tidak ada di desa, maka nya memberikan konstribusi kepa-
hanya dalam waktu sebentar saja war- da sedikit orang sedangkan jika
ga bisa mencarinya ke arah kota saja. mendirikan koperasi maka seluruh
Kemudian dengan jumlah petani warga desa akan lebih banyak yang
sebanyak 1097 orang dan dengan jum- bisa menikmati hasilnya.
lah kelompok tani sebanyak 43 kelom-
pok serta Gabungan Kelompok Tani Adapun beberapa implikasi yang
(GAPOKTAN) ada 6 buah hal relatif dapat dikemukakan di dalam peneli-
sudah cukup memenuhi berbagai ke- tian ini adalah sebagai berikut:
butuhan khususnya di bidang perta- 1. Pendirian atau pembentukan BUM-
nian. Kalaupun nantinya didirikan ju- Des sangat memungkinkan, namun
ga BUMDes akan menjadi sangat sulit kaji terlebih dahulu kesiapan kon-
perkembangannya dan pengelolaan- disi sosial, ekonomi dan politisnya
nya. untuk kebaikan desa.
Meski dengan jumlah penduduk 2. Utamakanlah kesepakatan yang
11479 orang berdasarkan data BPS ideal dalam menyepakati segala ter-
Kalbar dalam angka pada tahun 2014, masuk pendirian BUMDes agar ter-
dan dengan jumlah KK 2575 hal ini hindar dari berbagai hal yang meru-
tidak terlalu merepotkan. Di Desa Su- gikan banyak pihak.
ngai Kakap ini terdapat 1097 orang
petani. Ini berarti hampir separuhnya Penelitian ini masih jauh dari
dari jumlah KK yang ada. kesempurnaan. Masih dibutuhkan ba-
Luas lahan di desa ini yang ber- nyak waktu untuk melengkapinya. Se-
jumlah 2862 Ha sebagian besarnya baiknya yang tepat kapan diperlukan
yaitu berjumlah 1030 Ha sudah men- waktunya untuk mendirikan BUMDes
jadi lahan aktif yang digarap warga bagi warga desa, Bagaimana sebaik-
desa. nya dengan jika mendirikan koperasi.
Mungkin akan banyak dibu-tuhkan
Simpulan, Implikasi dan Keterba- lembaga atau sarana dan prasa-rana
tasan Penelitian lain untuk lebih menyempur-nakan
ondisi di tengah masyarakat.

ISSN 2338-4840
Zulyanto, Skenario Pembiayaan Mikro Bumdes…182

DAFTAR RUJUKAN kanisasi Pertanian. IPB Press.


Permendagri Nomor 39 tahun 2010 Bogor.
tentang Badan Usaha Milik Desa Rohimah, AfifaturL,2014, Memper-
Pratikno, 2007, “Sub-Saharan Africa: kuat Basis Ekonomi Desa
From Crisis to Sustainable melalui Pemberdayaan Kelom-
Growth. pok Dimasyarakat, Jakarta.
Rangkuti, Adil Parlaungan, 2011, Ko- Syahyuti : Metode Participatory Rural
munikasi Pembangunan dan Me- Appraisal(PRA), Jakaera, 2006

ISSN 2338-4840

Anda mungkin juga menyukai