DEWAN REDAKSI
Penasehat
Kepala Disdikpora Kabupaten Karangasem
Pembina
Kabid PK Disdikpora Kabupaten Karangasem
Sekretaris Redaksi
I Made Ludragama, S.Pd
Bendahara
Ni Luh Sriasih, S.Pd
Layout
I Wayan Putra, M.Pd (Web Design, Admin Manager)
Ida Bagus Eka Putrawan, M.Pd (Cover Ilustrator)
Editor
Ida Bagus Nyoman Japa, S.Pd, M.Pd
I Ketut Latri, S.Pd, M.Pd
Mitra Bestari
Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten, S.Pd, M.Hum (Pengawas Disdikpora Provinsi Bali)
Dr Ida Bagus Nyoman Mantra, SH., S.Pd.,M.Pd (Dosen Universitas Mahasaraswati
Denpasar)
Dr. Drs. I Made Suyasa, M.Hum. (Dosen Univ.Muhammadiyah Mataram)
Dr. Drs. Cornelius Sri Murdo Yowono, M.Si (Dosen Universitas Mahasaraswati Denpasar)
Dr. Ida Ayu Made Sri Widiastuti, S.Pd., M.Pd., M.Hum. (Dosen Universitas Mahasaraswati
Denpasar)
Distributor
Ketua KKKS Kecamatan Karangasem
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Inovasi Jurnal Guru Volume
7 No 16 Bulan September Tahun 2021 dapat diterbitkan. Melalui penerbitan edisi online
berbasis OJS ini akan meningkatkan jangkauan publikasi hasil penelitian, praktik baik dan
gagasan ilmiah yang akan memperkaya khasanah karya inovatif guru. Guru yang senantiasa
berkarya, berinovasi dan berbagi merupakan pertanda terjaminnya profesionalitas guru.
Pendidik profesional adalah guru yang mampu berbuat sepenuhnya untuk semata-mata
meningkatkan capaian dari kegiatan belajar yang dilakukan, dan mampu menggerakan guru
lainnya melalui prinsip berbagi.
Tim Dewan redaksi yang telah berupaya dan bekerja keras menghadirkan versi online (Open
Journal System) dari Inovasi Jurnal Guru. Hal ini merupakan langkah maju dalam memenuhi
kebutuhan berbagi karya publikasi ilmiah sehingga bermanfaat untuk pengembangan profesi
guru baik untuk dirinya maupun orang lain. Prinsip berbagi yang dianut oleh guru, selain dapat
mengoptimalkan kinerjanya, juga akan dapat menggerakkan guru lainnya.
Atas capaian itu, Tim Dewan Redaksi Jurnal Inovasi menampaikan ucapan terimakasih yang
sedalam-dalamnya, atas dukungan dari beberapa pihak yaitu :
1. Kepala Disdikpora Kabupaten Karangasem atas pembinaaan dan bimbinganya.
2. Kepala Bidang Tenaga Pendidik Kependidikan Disdikpora Kabupaten Karanagsem atas
bimbinganya dan arahnya.
3. Seluruh relawan yang telah berkontribusi baik tulisan maupun pendanaan.
4. Seluruh mitra bestari yang telah rela meluangkan waktunyua untuk berkontribusi dalam
mereview artikel-artikel dalam jurnal ini.
5. Pihak-pihak lain yang juga telah membantu dalam penerbitan jurnal ini.
Saran dan kritik selalu kami harapkan dalam rangka penyempurnaan karya maupun proses
penerbitan jurnal ini.
Terimakasih
Oleh
NI MADE SUTRI, S.PD
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya pemahaman konsep siswa dan kinerja ilmiah
siswa dalam pembelajaran biologi. Penilaian pembelajaran biologi di SMA menyangkut ranah
kognitif (pemahaman konsep), sikap, dan ranah keterampilan (kinerja ilmiah). Namun
penilaian keterampilan siswa sering terabaikan akibatnya kinerja ilmiah siswa rendah. Untuk
mengatasi hal tersebut dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan model
pembelajaran IE melalui metode make a match di Kelas X MIPA 2 SMA PGRI 1 Amlapura
tahun pelajaran 2019/2020. Data pemahaman konsep dikumpulan dengan menggunakan tes
akhir siklus dan data kinerja ilmiah dikumpulakn dengan tes praktek. Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1) Penerapan model pembelajaran IE (Interactive
Engagement) Melalui Metode Make a Match dapat meningkatkan pemahaman konsep Siswa
Kelas X MIPA 2 SMA PGRI 1 Amlapura Tahun Pelajaran 2019/2020 Pada Materi Virus dan
Monera. Rata-rata pemahaman konsep siswa dari siklus I sebesar 78,1 meningkat 9,1% menjadi
85,2. Ketuntasan klasikal siklus I sebesar 81,3 meningkat sebesar 19,2% pada siklus II menjadi
96,9%. 2) Penerapan model pembelajaran IE (Interactive Engagement) Melalui Metode Make
a Match dapat meningkatkan kinerja ilmiah Siswa Kelas X MIPA 2 SMA PGRI 1 Amlapura
Tahun Pelajaran 2019/2020 Pada Materi Virus dan Monera. Rata-rata kinerja ilmiah siswa dari
siklus I sebesar 82,3 meningkat 7,6% menjadi 88,5. Ketuntasan klasikal siklus I sebesar 84,4%
meningkat sebesar 18,5% pada siklus II menjadi 100%.
Kata Kunci : Model Pembelajaran IE, metode make a match, Pemahaman Konsep, dan Kinerja
Ilmiah
Oleh
I KETUT WIJAYA, S.PD.
Abstrak
Penelitian ini bertolak dari adanya masalah yang teridentifikasi pada pembelajaran Fisika di
kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Selat pada semester genap tahun pelajaran 2020/2021 di masa
pandemic Covid-19, yaitu 1) belum optimalnya kemandirian belajar siswa, 2) belum
tercapainya rata-rata hasil belajar siswa sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal mata
pelajaran fisika. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka dilaksanakan penelitian tindakan
kelas dengan penerapan model pembelajaran blended learning berbantuan Google meet.
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Selat pada semester
genap tahun pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 34 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam
dua siklus. Data dikumpulkan dengan angket kemandirian belajar siswa dan tes hasil belajar
siswa. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) terjadinya peningkatkan kemandirian belajar siswa dari siklus I
sebesar 66,9 kategori sedang meningkat pada siklus II menjadi 80,6 kategori sangat tinggi.
Secara kuantitatif terjadi peningkatan kemandirian belajar siswa sebesar 20,5%. (2) terjadi
peningkatan hasil belajar fisika siswa, yaitu skor rata-rata hasil belajar fisika siswa pada siklus
I adalah 69,7 dan meningkat pada siklus II menjadi 80,3. Hasil ini mengindikasikan terjadi
peningkatan hasil belajar fisika siswa sebesar 15,2%. Ketuntasan klasikal meningkat dari siklus
I sebesar 70,6% menjadi 100% pada siklus II. Hasil ini mengindikasikan terjadi peningkatan
ketuntasan klasikal sebesar 29,4%.Berdasarkan hasil penelitian ini maka kedua hipotesis
tindakan yang diajukan dapat diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa Penerapan model
pembelajaran blended learning berbantuan Google meet dapat meningkatkan kemandirian
belajar dan hasil belajar fisika siswa kelas X MIPA 3 SMA Negeri 1 Selat pada semester genap
tahun pelajaran 2020/2021.
Kata Kunci : Pembelajaran Blended learning, Kemandirian Belajar, dan Hasil Belajar.
Oleh
I WAYAN SUTAMA, S.PD.,M.PD.H
Abstrak
Penelitian ini bertolak dari adanya masalah yang teridentifikasi pada pembelajaran Fisika di
kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Selat pada semester ganjil tahun pelajaran 2018/2019, yaitu
1) rendahnya motivasi belajar siswa, 2) belum tercapainya rata-rata hasil belajar (pengetahuan
dan keterampilan) siswa sesuai dengan KKM mata pelajaran Fisika. Untuk mengatasi masalah
tersebut, maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas dengan tujuan: meningkatkan motivasi
dan hasil belajar fisika siswa melalui implementasi model pembelajaran quantum. Subjek dari
penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA 1 SMA Negeri 1 Selat pada semester Genap Tahun
Pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 30 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus.
Data dikumpulkan dengan angket motivasi belajar, tes pengetahuan, dan lembar observasi
keterampilan siswa. Data yang terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) terjadinya peningkatkan motivasi belajar fisika siswa dari
siklus I sebesar 66,6 kategori sedang meningkat menjadi 80,0 kategori sangat tinggi, terjadi
peningkatan motivasi belajar fisika siswa sebesar 20,1%. (2) terjadi peningkatan hasil belajar
fisika siswa, yaitu Nilai rata-rata aspek pengetahuan siswa pada siklus I adalah 70,8 dan
meningkat pada siklus II menjadi 80,5, terjadi peningkatan hasil belajar aspek pengetahuan
siswa sebesar 13,6%. Ketuntasan Klasikal terjadi peningkatan dari 76,7% menjadi 100%. Nilai
rata-rata hasil belajar aspek keterampilan siswa pada siklus I adalah 69,5 dan meningkat pada
siklus II menjadi 85,1, terjadi peningkatan hasil belajar aspek keterampilan siswa sebesar
22,5%. Berdasarkan hasil penelitian ini maka kedua hipotesis tindakan yang diajukan dapat
diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa implementasi model pembelajaran quantum dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar (pengetahuan dan keterampilan) fisika siswa kelas XI
MIPA 1 SMA Negeri 1 Selat Pada Semester Genap Tahun Pelajaran 2018/2019.
Oleh
IDA BAGUS NYOMAN GELGEL, S.PD
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas X MIPA
1 SMA Negeri 1 Selat melalui penerapan Model Pembelajaran Preskriptif; (2) Untuk
meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1 Selat dengan
penerapan Model Pembelajaran Preskriptif. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan
penelitian tindakan pada siswa kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1 Selat tahun pelajaran 2018/2019
yang berjumlah 30 orang siswa. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Model
pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Model Pembelajaran Preskriptif dan
obyek penelitian berupa motivasi belajar dan hasil belajar matematika. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh bahwa: (1) Penerapan Model Pembelajaran Preskriptif dapat
Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1 Selat Tahun
Pelajaran 2018/2019. Rata-rata hasi belajar matematika siswa siklus I adalah 71 dengan
ketuntasan 67% meningkat sebesar 21,7% ke siklus II menjadi 86 dengan ketuntasan klasikal
100%. (2) Penerapan Model Pembelajaran Preskriptif dapat Meningkatkan Motivasi Belajar
Matematika Siswa Kelas X MIPA 1 SMA Negeri 1 Selat Tahun Pelajaran 2018/2019. Rata-
rata motivasi belajar siklus I sebesar 68,9 dengan kualifikasi sedang meningkat sebesar 23,4%
menjadi 85,1 di siklus II dengan kualifikasi tinggi. Berdasarkan hasil penelitian ini,
disampaikan saran sebagai berikut. (1) Diharapkan kepada guru untuk menerapkan Model
Pembelajaran Preskriptif sebagai salah satu alternatif dalam melaksanakan pembelajaran yang
lebih bermakna. (2) Memberikan motivasi kepada semua siswa untuk menyukai pelajaran
matematika, dan menanamkan pemahaman bahwa matematika amat berguna dalam kehidupan
sehari-hari.
Kata-kata kunci : Model Pembelajaran Preskriptif, Hasil Belajar dan Motivasi Belajar
Matematika
Oleh
NI KADEK ARINI, S.PD
Abstrak
Guru dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di era pandemi memerlukan kejelian
dalam memilih media pembelajaran, media yang di pilih harus sesuai dengan kondisi
lingkungan peserta didik, kemapuan peserta didik, dan kesiapan jaringan online yang tersedia.
Penulisan Media Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bertujuan memberikan pemahaman berbagai
pilihan media pembelajaran, kelebihan dan kekurangan yang menjadi acuan guru-guru dalam
pembelajaran jarak jauh di sekolah
Oleh
NI LUH SARI SURYASTINI, S.PD.SD.
Abstrak
Kemampuan guru dalam menyelenggarakan pembelajaran diukur dari bagaimana kemampuan
guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menyelenggarakan evaluasi pembelajaran.
Kondisi tersebut di SD Negeri 3 Padangkerta belum terwujud maksimal sehingga pada
pengamtan awal diperoleh capaian kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajran sebesar
57,78% dengan tingkat ketuntasan 0%. Berdasarkan hal tersebut dilaksanakan penelitian
tindakan sekolah yang mengacu pada program supervisi akademik kepala sekolah, yang
menyasar pada subjek penelitian sebanyak 8 orang guru. Penelitian yang diukur dengan
instrumen pengamatan tersebut memperoleh data yang diolah dengan menggunakan metode
deskriptif. Hasil penelitian telah berhasil, yang ditunjukkan dengan data siklus I dengan
capaian sebesar 68,45% dengan tingkat ketuntasan 37,50%, yang selanjutnya dituntaskan
dengan peningkatan pada siklus II dengan capaian 83,63% dengan tingkat ketuntasan sebesar
100%. Peningkatan tersebut telah melampaui indikator keberhasilan penelitian yang ditetapkan
dengan capaian sebesar 70% dan ketuntasan sebesar 85%. Berdasarkan capaian supervisi
akademik kepala sekolah tersebut capaian belajar siswa telah menempati katagori baik, dengan
tingkat ketuntasan baik individu maupun kelasikal yang baik.
Oleh
I MADE RAGA JENYANA, S.PD.SD
Abstrak
Beberapa orang berpandangan tentang kecerdasan mengacu pada nilai tinggi di semua mata
pelajaran, adanya perbedaan pandangan tentang kecerdasan membuat penulis perlu
menjelaskan tentang kecerdasan. Penulisan artikel Kecerdasan Jamak (Multiple Intelligences)
bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang teori kecerdasan jamak dari berbagai sumber.
Metode penulisan artikel ini adalah mengkaji tentang teori Howard Gardner dan ahli
pendidikan lainnya tentang kecerdasan jamak (multiple intelligences). Hal ini diperlukan
sebagai acuan guru-guru dan masyarakat pada umumnya untuk menerapkan dalam
pembelajaran anak didik.
Oleh
NI WAYAN PUTU
Abstrak
Penelitian ini dilakukan karena pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang baru
diterapkan sehingga guru dan siswa mendapatkan kesulitan serta perlu beradaptasi untuk dapat
melakukan pembelajaran secara daring. Penelitian ini bertuan untuk : 1) Mengetahui kendala-
kendala yang dirasakan oleh guru maupun siswa, dan 2) Mengetahui strategi pembelajaran
yang dilakukan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran agaman hindu
dan budi pekerti. Jenis penelitian yakni penelitian tidakan kelas (PTK) dengan pendekatan
kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Kendala yang rasakan guru yaitu sinyal yang
idak memadai, sulitnya mengelola pembelajaran dan membuat penilaian siswa karena tidak
mengawasi secara langsung, sedangkan kendala yang dirasakan siswa yaitu sulitnya
memahami materi dan kendala sinyal. 2) Strategi yang dilakukan guru yaitu membuat
pembelajaran berbasis masalah pada mata pelajaran agama hindu dan budi pekerti, membuat
media power point yang menarik, dan memberikan siswa kesempatan untuk mengamati
lingkunagnnya sesuai dengan materi pelajaran agama hindu dan budi pekerti sehingga siswa
mudah dalam memahami materi yang diberikan guru.
Kata Kunci : Pembelajaran, Agama Hindu dan Budi Pekerti, WhatsApp Group
Abstrak
This research was conducted because online learning is learning that has just been applied so
that teachers and students have difficulties and need to adapt to be able to do online learning.
This study aims to: 1) Determine the constraints felt by teachers and students, and 2) Know the
learning strategies undertaken to improve students' understanding of Hindu religious subjects
and character. This type of research is classroom action research (PTK) with a qualitative
approach. The results showed that: 1) The obstacles that the teacher felt were inadequate
signals, difficulty managing learning and making student assessments because they did not
directly supervise, while the obstacles felt by students were the difficulty of understanding the
material and signal constraints. 2) The strategy carried out by the teacher is making problem-
based learning in Hindu religion and character subjects, making interesting power point
media, and giving students the opportunity to observe the environment according to Hindu
religion subject matter and character so that students can easily understand the material that
is given the teacher.
Oleh :
Abstrak
Kemampuan Anak Mengenal huruf masih rendah. Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan kemampuan anak mengenal huruf melalui permainan menguraikan kata. Metode
penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas, dengan subjek penelitian
kelompok BI di Taman Kanak-kanak. Teknik dalam pengumpulan data berupa observasi, yang
diolah dengan teknik persentase. Hasil penelitian pada setiap siklus telah menunjukan adanya
peningkatan kemampuan anak mengenal huruf dari kondisi awal, siklus I sampai siklus I.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa permainan menguraikan kata dapat meningkatkan
kemampuan anak mengenal huruf. Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina
Kabupaten Karangasem.
Daftar Rujukan
Arikunto, suharsimi. 2006. Penelitian
tindakan kelas. Jakarta: PT. Bumi
Aksara.
Depdiknas. 1996. Metodik khusus
pengembangan bahasa di TK.
Jakarta.
Depdiknas.2000. Metode pengembangan
kemampuan berbahasa. Bandung.
Depdiknas.2000. Permainan membaca dan
menulis di taman kanak-kanak.
Jakarta.
Muliawan, jasa ungguh. 2009. Manajemen
play group dan TK. Yogyakarta: Diva
press.
Sudono, Anggani. 1995. Alat permainan
dan sumber belajar. TK. Jakarta.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan
Anak Usia Dini. Kencana Prenada
Media Group
Jurnal Pesona PAUD, Vol.1, No.1, E-mail :
pebrianiria25@yahoo.com 12
Jurnal Pesona PAUD, Vol.1, No.1, E-mail :
pebrianiria25@yahoo.com 13
Jurnal Pesona PAUD, Vol.1, No.1, E-mail :
pebrianiria25@yahoo.com
Oleh
I NENGAH TETEP, S.PD
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan sikap kreatif siswa kelas VII H SMP Negeri
1 Kubu melalui Implementasi strategi MASTER dalam pembelajaran PKn, (2) meningkatkan
hasil belajar PKn siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Kubu melalui Implementasi strategi
MASTER dalam pembelajaran PKn. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian
tindakan pada siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Kubu yang berjumlah 33 siswa. Penelitian ini
dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran akselerasi melalui Strategi MASTER dalam
pembelajaran PKn. Obyek penelitian berupa peningkatan sikap kretaif dan hasil belajar. Untuk
mengukur sikap kreatif siswa digunakan pedoman observasi sikap, sedangkan untuk mengukur
hasil belajar digunakan tes prestasi belajar yang diberikan pada akhir tiap siklus. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Hasil analisis data, diperoleh
beberapa hal sebagai berikut. Pertama, implementasi strategi “MASTER” dalam pembelajaran
PKn dapat meningkatkan sikap kreatif siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Kubu tahun pelajaran
2018/2019. Nilai rata-rata sikap kreatif siswa siswa meningkat dari 41,98 dengan kategori
cukup kreatif pada siklus I menjadi 59,48 dengan kategori kreatif pada siklus II. Hal ini
mengindikasikan terjadi peningkatan sikap kreatif siswa dari siklus I ke siklus II sebesar
41,71%. Kedua, implementasi strategi “MASTER” dalam pembelajaran PKn dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII H SMP Negeri 1 Kubu tahun pelajaran 2018/2019.
Nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat dari 73,64 pada siklus I menjadi 86,67 pada siklus
II hal ini mengindikasikan terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 17,70%. Pada siklus I
ketuntasan klasikal siswa adalah 60,61% (KK<85%) berada pada kategori belum tuntas, dan
pada siklus II adalah 93,94% (KK>85%) berada pada kategori tuntas. Bagi peneliti yang ingin
mengimplementasikan model belajar akselerasi dengan strategi MASTER diharapkan
mencermati kendala-kendala yang peneliti alami ketika pelaksanaan proses pembelajaran
sehingga nantinya akan diperoleh hasil yang lebih baik daripada penelitian yang telah peneliti
lakukan.
Kata-kata kunci: Strategi MASTER, sikap kreatif dan hasil belajar PKn
Oleh
DRS.I GUSTI LANANG WEDA
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah-langkah supervisi edukatif
kolaboratif secara periodik dalam menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai prestasi belajar, melaksanakan tindak lanjut penilaian prestasi belajar
siswa yang dapat meningkatkan kinerja guru. Peningkatan kinerja ini melalui supervisi edukatif
kolaboratif secara periodik. Berdasarkan hasil supervisi edukatif siklus I dan siklus II kinerja
guru meningkat, yakni siklus I Kinerja guru dalam menyusun rencana pembelajaran siklus I
mencapai 68,98% sedangkan siklus II 94,91%. Kinerja guru dalam melaksanakan
pembelajaran siklus I mencapai 64,77% sedangkan siklus II mencapai 89,77%. Kinerja guru
dalam menilai prestasi belajar siklus I mencapai 66,67% sedangkan siklus II 88,89%. Kinerja
guru dalam melaksanakan tindak lanjut penilaian prestasi belajar siswa pada siklus I mencapai
60,00% sedangkan siklus II 86,67%. Dengan demikian tindakan siklus II rata-rata sudah di atas
75%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja guru meningkat
dalam menyusun rencana pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai prestasi belajar,
melaksanakan tindak lanjut penilaian prestasi belajar siswa.
Oleh:
I GUSTI AYU TRISNAWATI, S.PD
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPA pada siswa Kelas
VII A SMP Negeri 1 Sidemen semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020 melalui penerapan
strategi KWL. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil subjek kelas VII A. Jumlah subjek
penelitian adalah 31 orang siswa yang terdiri dari 15 laki-laki dan 16 perempuan. Objek
penelitian yang diambil meliputi dua tipe yaitu objek perlakuan dan objek amatan. Objek
perlakuan dalam penelitian ini adalah implementasi pembelajaran dengan strategi KWL,
sedangkan objek amatan adalah prestasi belajar IPA. Prestasi belajar IPA dikumpulkan dengan
menggunkan tes prestasi belajar IPA. Hasil analisis data menunjukkan bahwa Penerapan
strategi KWL dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa Kelas VII A SMP Negeri 1
Sidemen semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Pada siklus I nilai rata-rata prestasi belajar
IPA siswa adalah 67 dengan kualifikasi cukup, meningkat 21% (55) dari tes awal. Pada siklus
II, nilai rata-rata prestasi belajar IPA siswa adalah 80 dengan kualifikasi baik. Hal ini
menunjukkan terjadi peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar IPA siswa sebesar 19% dari
siklus I. Penggunaan strategi KWL dapat meningkatkan prestasi belajar IPA siswa. Oleh kerena
itu, guru dapat memanfaatkan pembelajaran dengan strategi KWL dalam pembelajaran IPA di
kelas.
Oleh :
Nyoman Agus Udayana
Abstrak
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pemanfaatan What-O-Tik dengan teknik diferensiasi
sadar konstitusi di dalam membangun karakter peserta didik di kelas VIII A, dan mengetahui
bagaimana hasil pemanfaatan What-O-Tik dengan teknik diferensiasi sadar konstitusi dalam
meningkatkan motivasi belajar peserta didik di kelas VIII A. Diperlukan Teknik yang menarik
dengan memanfaatkan media sosial yang di kuasai oleh siswa, apalagi di tengah pandemi
Covid -19 ini, pendidik harus mampu menawarkan dan memberikan pembelajaran yang mudah
di pahami siswa, tidak memberatkan siswa namun dapat mensosialisasikan konstitusi dalam
rangka menyadarkan masyarakat akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan serta
membangun karakter siswa melalui media komunikasi whatshaff dan Classroom, serta
menumbuhkan motivasi dalam menggali potensi yang mereka miliki dengan pemberian tugas
yang diferensial berupa WhatsApp, Screen-o matik dan juga tiktok dipakai sebagi simulator
dan multimedia sederhana. Bahwa nilai rata-rata karakter data awal adalah 2.94 dan kategori
masih rendah, Motivasi belajar siswa memperoleh nilai rata-rata 2.14 berada pada kualifikasi
kurang aktif. Bila diperhatikan masing-masing responden pada siklus I yang berada di atas rata-
rata 2.28 mencapai 17 orang dan di bawah rata-rata 2,28 mencapai 15 orang. Nilai tertinggi
3.82 nilai terendah 1.80 terdapat perbedaan 2.02 pada pelaksanaan siklus kedua meningkat
menjadi 2,61 dan menjadi 3,76 pada siklus III, perkembangan karakter siswa yang awalnya
2.94 setelah di berikan perlakuan menjadi 3,52 jadi penelitian ini dapat dikatakan berhasil pada
siklus ke III.
Grafik 2
Rerata Hasil Penilaian Karakter Siswa Grafik 5
Siswa Awal Pertemuan Grafik Hasil Karya Siswa Pada Siklus II
Grafik 3
Dari grafik siklus II tersebut diatas
Hasil Kiriman poto / Video Sadar
dijelaskan bahwa data siswa yang
Konstitusi
mengunggah karya untuk
mensosialisasikan konstitusi dengan media
Tiktok ada sebanyak 8 orang, dengan Video
Screen O Matik 6 orang, dengan Puisi
sebanyak 8 0rang dan dengan Gambar
Oleh
I Wayan Sugiartana
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keterlaksanaan penerapan model kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT), mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siswa di
kelas VIII-C SMP Negeri 3 Tegallalang setelah dilaksanakan model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Head Together (NHT). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian PTK dilakukan sebanyak 2 siklus
dengan 4 kali pertemuan pada setiap siklus. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2019
sampai dengan Nopember 2019. Data penelitian berupa motivasi belajar siswa yang diperoleh
melalui observasi dan angket, sedangkan data hasil belajar siswa diperoleh melalui tes pada
setiap akhir siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT pada siklus I sebesar 89.69% termasuk dalam kategori
sangat baik, sedangkan pada siklus II motivasi belajar siswa meningkat menjadi 96.75%
termasuk dalam kategori sangat baik. Motivasi belajar siswa berdasarkan observasi mengalami
peningkatan sebesar 7.06%. Motivasi belajar belajar berdasarkan angket pada siklus I sebesar
78.28% termasuk kategori baik, sedangkan pada siklus II sebesar 80.04% termasuk kategori
sangat baik. Motivasi belajar siswa berdasarkan angket mengalami peningkatan sebesar 1.76%.
Hasil belajar siswa sebelum siklus I diperoleh ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 55%,
sedangkan hasil belajar siswa setelah siklus I dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
menunjukkan ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 80.55%, dan setelah siklus II
ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 100%. Ketuntasan belajar secara klasikal dari siklus
I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 19%. Keterlaksanaan pembelajaran dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT berjalan lancar, respon siswa sangat baik,
siswa senang belajar IPA.
Oleh :
I WAYAN JENDRA ASTAWAN,S.PD
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VII B
semester II di satuan Pendidikan SMP Negeri 4 Kubu tahun pelajaran 2018/2019 melalui
penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dengan pendekatan saintifik. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang terdiri dari dua siklus. Masing-masing
siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi/evaluasi, dan refleksi. Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII B di Satuan
Pendidikan SMP Negeri 4 Kubu dengan melibatkan 32 siswa tahun pelajaran 2018/2019. Data
tentang Hasil belajar siswa dikumpulkan dengan metode tes, selanjutnya data dianalisis secara
deskriptif. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Two
Stay Two Stray melalui pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa
Indonesia siswa kelas VII B semester II di Satuan Pendidikan SMP Negeri 4 Kubu tahun
pelajarn 2018/2019, hal ini dapat kita lihat pada skor perolehan peningkatan pada setiap siklus,
rata-rata pra siklus yaitu; 70, daya serap; 70, ketuntasan klasikal: 63%, Siklus I yaitu; 70, daya
serap: 70%, ketuntasan klasikal: 66%, siklus II yaitu 95, daya serap 95%, ketuntasan klasikal:
100%. Pada siklus II hasil belajar siswa melebihi ketuntasan kreteria minimal (KKM) yaitu;
<71, dan melebihi ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan yaitu; <85%. Penelitian dihentikan
pada siklus II, karena hasil belajar Bahasa Indonesia melebihi nilai yang telah ditetapkan.
Kata Kunci : Model pembelajaran two stay two stray, hasil belajar, Pendekatan saintifik.
JURNAL INOVASI | Penerapan Model Pembelajaran Two Stay Two Stray Dengan Pendekatan
102
Saintifik Untuk Meningkatkan
http://www.jurnalinovasi.my.id Vol 7 No 16 Bulan September 2021 P~ISSN : 2407-067x
terlalu luas dan juga cenderung bersifat Dalam pendekatan saintifik guru
hafalan yang membosankan. (3) Siswa mengadakan pendekatan pada siswa yaitu:
kurang termotivasi dalam belajar sehingga (a) mengamati kesiapan belajar siswa, (b)
hasil belajar siswa rendah menanyakan kemampuan siswa pada
Dari hasil penelitian pra siklus siswa materi yang akan diajarkan, (c) siswa
kelas VII B semester II di Satuan mengumpulkan informasi jawaban
Pendidikan SMP Negeri 4 Kubu tahun berkaitan dengan materi yang diberikan
pelajaran 2018/2019, jumlah hasil belajar guru, (d) siswa mengasosiasikan atau
Bahasa Indonesia siswa yaitu; 2240, rata- mengolah informasi jawaban yang tepat
rata; 70, dan daya serap 70%, ketuntasan dari materi tugas yang diberikan pada
klasikal 63%. Hasil ini dibawah kriteria siswa, (e) siswa mengkomunikasikan hasil
ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran informasikan pada kelompoknya.
bahasa Indonesia yang telah ditetapkan Pendekatan saintifik ini siswa didorong
pada hasil belajar siswa yaitu;71 dan supaya aktif dalam proses pembelajaran,
ketuntasan klasikal 85%. Hasil data ini dan siswa mampu memecahkan
menunjukkan hasil belajar siswa masih masalahnya sendiri terhadap materi tugas
rendah. yang telah diberikan.
Untuk mengatasi masalah siswa agar Berdasarkan uraian diatas maka penulis
dapat memahami pelajaran Bahasa mengadakan sebuah penelitian dengan
Indonesia dengan baik, maka guru harus judul “penerapan model pembelajaran Two
kreatif dalam memilih model pembelajaran. Stay Two Stray dengan pendekatan
Tentu banyak model yang beragam yang saintifik untuk meningkatkan hasil belajar
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Bahasa Indonesia siswa kelas VII B
Oleh karena itu, dalam penelitian ini semester II di Satuan Pendidikan SMP
peneliti mencoba salah satu model yang Negeri 4 Kubu tahun pelajaran 2018/2019.
dinilai menarik untuk digunakan dalam Tujuan penelitian ini adalah untuk
pembelajaran Bahasa Indonesia yakni meningkatkan hasil belajar Bahasa
model pembelajaran Two Stay Two Stray Indonesia siswa kelas VII B semester II di
dengan pendekatan saintifik. Satuan Pendidikan SMP Negeri 4 Kubu
Kelebihan pada model pembelajaran tahun pelajarn 2018/2019 melalui
Two Stay Two Stray dengan pendekatan penerapan model pembelajaran Two Stay
saintifik merupakan model pembelajaran Two Stray dengan pendekatan saintifik
yang mengarahkan; (1) Siswa untuk Menurut Ibrahim (2000: 15) “Model
berkolaborasi dengan kelompoknya untuk pembelajaran adalah kerangka konseptual
membuat ringkasan mengenai konsep yang melukiskan prosedur yang sistematis
materi yang telah dipelajari. (2) Dua siswa dalam mengorganisasikan pengalaman
dari kelompok masing-masing akan belajar peserta didik untuk mencapai tujuan
meninggalkan kelompoknya dan masing- belajar tertentu, dan berfungsi sebagai
masing bertemu ke kelompok yang lain. (3) pedoman bagi perancang pembelajaran dan
Dua siswa yang tinggal dalam guru dalam merencanakan dan
kelompoknya bertugas membagikan hasil melaksanakan proses belajar mengajar.”
kerja dan informasi mereka ke tamu Karakteristik model pembelajaran
mereka. (4) Tamu mohon diri dan kembali menurut (Abdorrakhman, 2007: 54)
ke kelompok mereka sendiri dan mempunyai empat ciri khusus yaitu : 1)
melaporkan temuan mereka dari kelompok Rasional teoritik yang logis yang disusun
lain. (5) Kelompok mencocokkan dan oleh penciptanya 2) Tujuan pembelajaran
membahas hasil kerja mereka. (6) Salah yang hendak dicapai 3) Tingkah laku
satu kelompok diminta untuk mengajar yang diperlukan agar model
mempresentasikan hasil diskusinya dan tersebut berhasil 4) Lingkungan belajar
kelompok lain menanggapinya.