Anda di halaman 1dari 65

UL

SAMP

MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SENAM


SEHAT DI DUSUN BATU MENTENG KECAMATAN
BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO

Skripsi Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memeperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

SANDRA DEWI
51805006

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi ini telah kami setujui untuk selanjutnya melakukan ujian skripsi sebagai
salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat
(S.KM) pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti Makassar.

Nama : Sandra Dewi


Nim : 51805006
Konsentrasi : Promosi Kesehatan (Promkes)
Judul : Motivasi Masyarakat Dalam Melakukan Senam Sehat Di Dusun
Batu Menteng Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto

Makassar, 5 November 2022

Pembimbing I Pembimbing II

(Rama Nur Kurniawan. K, SKM.,MPH) (Ivan Wijaya, SKM.,M.Kes)

Mengetahui

Wakil Dekan FKM

(Sumardi Sudarman SKM.,M.Kes)

ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas


karunia-Nya, rahmat dan nikmat yang tiada tara kepada seluruh makhluk-Nya
terutama manusia. Skripsi ini adalah setitik dari sederetan berkah-Mu. Salam dan
shalawat atas junjungan Rasulullah Muhammad SAW yang merupakan panutan
dan contoh kita sampai akhir zaman. Yang dengan keyakinan itu sehingga penulis
dapat menyelesaikan kewajiban akademik dalam penyelesaian skripsi dengan
judul “Motivasi Masyarakat Dalam Melakukan Senam Sehat Di Dusun Batu
Menteng Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto”.
Setiap orang dalam berkarya selalu mencari kesempurnaan, tetapi
terkadang kesempurnaan itu terasa jauh dari kehidupan seseorang,
kesempurnaan bagaikan fatamorgana yang semakin dikejar semakin menghilang
dari pandangan., bagai pelangi yang terlihat indah dari kejauhan, tetapi
menghilang jika didekati. Demikian juga tulisan ini, kehendak hati ingin mencapai
kesempurnaan, tetapi kapasitas penulis dalam keterbatasan. Segala daya dan
upaya telah penulis kerahkan untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan
bermanfaat dalam dunia pendidikan, khususnya dalam ruang lingkup Fakultas
Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti Makassar.
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi dan memenuhi salah
satu syarat kelengkapan akademik dalam menyelesaikan studi guna memperoleh
gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat, pada Program Studi Promosi Kesehatan,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti Makassar. Dalam
menyelesaikan skripsi ini tentunya penulis mempunyai banyak kendala dan tidak
akan selesai tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga
hambatan atau kendala bisa diatasi. Untuk itu, penulis mengucapkan terimakasih
yang tak terhingga kepada :
1. Bapak Dr. H.M. Rusdin Nawi, MM selaku Rektor Universitas Pancasakti
Makssar.
2. Bapak Rama Nur Kurniawan K, S.KM.,M.PH selaku Dekan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti Makassar.
3. Bapak Rama Nur Kurniawan K, S.KM.,M.PH selaku pembimbing I dan
Bapak Ivan Wijaya S.KM.,M.Kes selaku pembimbing II yang banyak

iii
memberikan arahan dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan tepat waktu.
4. Ibu Hasrawati, S.KM.,M.Kes selaku penguji I dan Ibu Lusyana Aripa,
S.KM.,M.Kes selaku penguji II yang juga telah memberikan arahan dan
petunjuknya.
5. Para Wakil Dekan, serta Staf dan para Dosen pengajar atas segala
bimbingan, arahan dan ilmu pengetahuan yang telah diwariskan kepada
penulis.
6. Terima kasih penulis ucapkan yang sebesar-besarnya kepada Bapak
Sirajuddin, S.Pd selaku Kepala Desa Marayoka Kecamatan Bangkala
Kabupaten Jeneponto yang telah memberikan izin penelitian di Dusun Batu
Menteng sekaligus memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis.
7. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Syamsiah, S.Kep selaku
KTU Puskesmas Kapita Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto yang
telah membantu dan memberikan data beserta informasi kepada penulis
mengenai penyakit yang ada di Puskesmas Kapita.
8. Teristimewah penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang
tua yang sangat berpengaruh dalam hidup penulis selama ini yaitu
Ayahanda Jurmanto dan Ibunda Kartini yang senantiasa bersabar dan
penuh cinta dalam mendidik, memberi semangat, perhatian, kasih sayang
dan do’a yang tulus. Serta keluarga besarku yang selalu memberi motivasi,
menyemangati dan selalu menemaniku dengan candanya.
9. Terima kasih kepada teman seperjuanganku (Bantus Squad) Nur
Ariansyah, Huzaifah Al Ghifarhy, Seli Amelia Guntur, Sri Widiawati yang
selalu berbagi semangat selama bimbingan bersama.
10. Teruntuk sahabatku Suhasriani, S.Pd, Eka Serli Pratiwi, S.E, Rosmi, Egi
Kalmiansa, A.Ma, Nurmila, S.Pd, Mega Tri Utami, S.E dan Isnaenun Nur
Annisa, S.M yang selalu memberikan semangat.
11. Serta semua pihak yang tidak sempat penulis tuliskan satu-persatu yang
telah memberikan bantuannya kepada penulis baik secara langsung
maupun tidak langsung.

iv
Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak, selama saran dan kritikan
tersebut sifatnya membangun karena penulis yakin bahwa suatu persoalan tidak
akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-mudahan dapat memberi
manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.

Makassar, September 2022

Penulis,

Sandra Dewi

v
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL ............................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix
ABSTRACT ........................................................................................................ xi
BAB I ................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................. 8
E. Keaslian Penelitian .................................................................................................. 8
BAB II ................................................................................................................ 10
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 10
A. Tinjauan Umum Tentang Motivasi ........................................................................ 10
B. Tinjauan Umum Tentang Senam Aerobik ............................................................. 13
C. Teori Senam Aerobik ............................................................................................. 18
D. Teori-Teori Motivasi .............................................................................................. 19
E. Tinjauan Umum Variabel Yang Diteliti .................................................................. 21
BAB III ............................................................................................................... 23
KERANGKA KONSEP ....................................................................................... 23
A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Akan Diteliti ........................................................ 23
B. Kerangka Konsep Penelitian.................................................................................. 25
C. Definisi Konsep...................................................................................................... 25
BAB IV ............................................................................................................... 26
METODE PENELITIAN...................................................................................... 26
A. Jenis penelitian...................................................................................................... 26
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ................................................................................. 26
C. Subjek Penelitian................................................................................................... 26

vi
D. Metode Pengumpulan Data .................................................................................. 26
E. Instrumen Penelitian............................................................................................. 27
F. Pengolahan dan Penyajian Data ........................................................................... 27
G. Keabsahan Data .................................................................................................... 28
H. Etika Penelitian ..................................................................................................... 28
I. Faktor Pendukung dan Penghambat..................................................................... 29
BAB V ................................................................................................................ 30
HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................................. 30
A. Gambaran Umum lokasi Penelitian ...................................................................... 30
B. Gambaran Umum Subjek Penelitian ..................................................................... 30
C. Hasil Penelitian...................................................................................................... 31
D. Pembahasan .......................................................................................................... 36
BAB VI ............................................................................................................... 45
PENUTUP ......................................................................................................... 45
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 45
B. Saran ..................................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 46

vii
DAFTAR SINGKATAN
RISKESDAS : Riset Kesehatan Das
WHO : World Health Organization
RI : Republik Indonesia
DM : Diabetes Melitus
IDF : Internasional Diabetes federation
HDL : High Density Lipoprotein
LDL : Low Density Lipoprotein
PERKENI : Perkumpulan Endokrinologi Indonesia
PROMKES : Promosi Kesehatan
HP : Hand Phone

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Piramida Kebutuhan Menurut Maslow ..................................................... 20
Gambar 2 Kerangka Konsep ........................................................................................ 25
Gambar 3 Kerangka Hasil Penelitian (Sandra Dewi, 2022) .................................... 31

ix
Promosi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Pancasakti Makassar
Skripsi, November 2022

“MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SENAM SEHAT DI DUSUN


BATU MENTENG KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO”
Sandra Dewi1, Rama Nur Kurniawan K2, Ivan Wijaya3
RINGKASAN

Latar Belakang: Motivasi adalah sesuatu yang ada pada diri seseorang yang
dapat mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan mengarahkan perilaku
seseorang. Aktivitas fisik merupakan kegiatan yang terencana dan terstruktur serta
melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan bertujuan untuk meningkatkan
kebugaran jasmani juga membuat kondisi tubuh menjadi lebih sehat.
Teori Motivasi Abraham Maslow mengemukakan bahwa pada dasarnya manusia
memiliki kebutuhan pokok. (a) kebutuhan fisiologis (kebutuhan untuk dapat hidup,
mempertahan hidup secara fisik dan memotivasi hidup sendiri dalam hidup sehat),
(b) kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindungi, jauh dari bahaya), (c)
kebutuhan sosial (kebutuhan persahabatan, hubungan antar pribadi yang ramah
dan akrab, dan interaksi yang lebih erat dengan orang lain, (d) kebutuhan
penghargaan (berprestasi, berkompetisi, dan mendapatkan dukungan serta
pengakuan), dan (e) kebutuhan aktualisasi diri (mendapatkan kepuasan diri dan
menyadari potensi yang dimiliki).
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui motivasi masyarakat dalam melakukan
senam sehat di Dusun Batu Menteng Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.
Jenis Penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pemilihan informan dilakukan dengan
menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan sebanyak 6
orang. metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan
observasi.
Hasil penelitian: Kebutuhan Sosial, masyarakat ikut senam karena ajakan teman,
dan untuk menambah keakraban, 2) Kebutuhan Rasa Aman, yaitu ikut senam agar
tubuh lebih sehat, dan terhindar dari penyakit, 3) Kebutuhan Psikologis, ikut senam
untuk menghilangkan stress dan menambah kebahagiaan.
Kata Kunci : Motivasi Senam Sehat, Kebutuhan Sosial, Kebutuhan Rasa Aman,
Kebutuhan Psikologis.
1.
Jurusan Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Pancasakti Makassar
2.
Jurusan Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Pancasakti Makassar
3.
Jurusan Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Pancasakti Makassar

x
Health Promotion
Faculty Of Public Health
University Of Pancasakti Makassar
Thesis, November 2022

“COMMUNITY MOTIVATION IN DOING HELATHY EXERCISE AT BATU


MENTENG VILLAGE SUBDISTRICT OF BANGKALA DISTRICT OF
JENEPONTO”
Sandra Dewi1, Rama Nurkurniawan K2, Ivan Wijaya3

ABSTRACT
Background: Motivation is something that exists in someone that can encourage,
active, move and direct someone’s behavior. Physical activity is a planned and
structural activity that involves repetitive body movement and aims to increase
physical fitness and make the body healthier. The theory of Abraham Maslow said
humans have basic needs, which are (a) Physiological Needs (needs to survive
physically and motivation to live a healthylife). (b) Safety Needs (feeling safe and
protected, away from danger). (c) Social Needs (Friendship Needs, the relation
between a friendly personality and closer interaction with other people. (d) Esteem
Needs (Achievement, competition, and getting support and recognition), and (e)
Self-actualization Needs (Getting self-satisfaction and realizing potential).
Objective: Aims to know community motivation in doing healthy exercise at Batu
Menteng Village Subdistrict Of Bangkala District Of Jeneponto.
Method: The researchmethod using qualitative with a phenomenological
approach. Informants chose by purposive sampling technique with a total of 6
informants. Data collected by in-depth interviews and observation.
Result: (1) Social Needs, the community joins exercise because of a friend’s
invitation and to be more intimate, (2) Safety Needs, the community joins exercise
to become more healthy and stay away from the disease, (3) Physiological Needs,
the community join exercise to relieve stress and to be happier.
Keywords: Motivation Of Healthy Exercise, Social Needs, Safety Needs,
Physiological Needs.
1.
Departemen of Health Promotion, Faculty of Public Helath, Pancasakti
University Makassar
2.
Departemen of Health Promotion, Faculty of Public Health, Pancasakti
University Makassar
3.
Departemen of Health Promotion, Faculty of Public Health, Pancasakti
University makassar

xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berolahraga merupakan cara yang dapat digunakan orang untuk
menjaga kesehatan dan kebugarannya guna menyeimbangkan aktivitas dan
pekerjaan sehari-hari yang dilakukan kebanyakan orang saat ini. Sekarang
dipahami bahwa olahraga tidak lagi rutin dan rutin untuk mencapai kualitas
hidup yang lebih sehat, tetapi dapat memiliki efek yang lebih positif dari pada
yang diinginkan. Olahraga juga dapat mengembangkan manajemen diri
dengan tujuan mengembangkan dan memelihara kebugaran dan pola hidup
sehat melalui aktivitas fisik dan aktivitas olahraga lainnya (Ali, 2019)
Senam adalah rangkaian gerakan yang dipilih secara sengaja
dengan irama yang juga dipilih kondisi ritme, kontinuitas, intensitas, dan durasi
tertentu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas jantung dan paru-paru
serta melatih tubuh. Latihan senam yang dilakukan secara terus-menerus
selama lebih dari 30-60 menit dan dilakukan dengan intensitas rendah
digolongkan sebagai latihan sehat. Oleh karena itu, latihan senam juga perlu
dilatih dalam kondisi fisik untuk meningkatkan daya tahan jantung, daya tahan
otot, daya tahan otot dan kelenturan (Febriyanti et al., 2018)
Perkembangan olahraga akhir-akhir ini sangat pesat, dilihat dari
jumlah orang yang berolahraga pada pagi, siang, dan sore hari. Semakin
banyak olahraga sederhana seperti senam, lari, sepak bola, bola voli dan lain-
lain tersedia sehingga masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan
olahraga yang mereka praktikkan sesuai hati untuk menjaga pola hidup sehat
(Ali, 2019).
Data baru yang diterbitkan dalam The Lancet Global Health
menunjukkan bahwa diseluruh dunia, 28% atau 1,4 miliar orang tidak aktif
secara fisik. Selain itu, terungkap bahwa ada perbedaan 8% antara wanita
yang kurang aktif dari pada pria, yaitu (32% pria: 23% wanita). Lebih lanjut
terungkap bahwa negara-negara berpenghasilan tinggi 37% kurang aktif dari
pada negara-negara berpenghasilan menengah, 26% dan dinegara-negara
berpenghasilan rendah 16% (WHO, 2018 dalam (Kardi et al., 2019).

1
2

Data ini menunjukkan perlunya semua negara untuk


memprioritaskan tindakan nasional dan lokal guna menyediakan lingkungan
yang kondusif bagi aktivitas fisik dan meningkatkan peluang bagi semua, dari
segala usia dan kemampuan, untuk aktif setiap hari. Pemenuhan kebutuhan
akan aktivitas fisik sangat diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan
perkembangan yang baik. Aktivitas fisik adalah gerakan anggota tubuh yang
dapat mengeluarkan energi untuk menjaga kesehatan fisik dan mental, serta
menjaga kualitas hidup agar tetap fit dan sehat sepanjang hari (Kardi et al.,
2019)
Kurang beraktivitas fisik atau aktivitas fisik yang tidak teratur telah
diketahui berkaitan erat dengan risiko timbulnya penyakit tidak menular dan
penyakit degenaratif sebagai akibat proses penuaan, seperti penyakit
kardiovaskuler, hipertensi, diabetes mellitus, kolesterol, obesitas dan juga
osteoporosit (Candrawati et al., 2016))
Badan kesehatan dunia WHO menyebutkan bahwa presentase
penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat di negara berkembang.
Data Global status Report on Noncommunicable Disesases 2010 dari WHO
menyebutkan, 40 persen penderita hipertensi saat ini paling banyak terdapat
di negara berkembang sedangkan negara maju hanya 35 persen. Data 2013
penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi telah membunuh 9,4 juta warga
dunia setiap tahunnya dari jumlah penduduk dunia 7,2 miliar. Badan
Kesehatan Dunia (WHO) angka memperkirakan, jumlah penderita hipertensi
akan terus meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang membesar. Pada
2025 mendatang, diproyeksikan sekitar 29 persen warga dunia terkena
hipertensi. (Udjianti, 2011). Data statistik terbaru menyatakan bahwa terdapat
(24,7%) penduduk Asia Tenggara dan (23,3%) penduduk Indonesia berusia 18
tahun ke atas mengalami hipertensi pada tahun 2014 (WHO) (Elvira &
Anggraini, 2019)
Kasus hipertensi dibeberapa Provinsi di Indonesia sudah melebihi
rata-rata nasional, dari 33 Provinsi di Indonesia terdapat 8 provinsi yang kasus
penderita hipertensi melebihi rata-rata nasional yaitu : Sulawesi Selatan (27%),
Sumatera Barat (27%), Jawa Barat (26%), Jawa Timur (25%), Sumatera Utara
(24%), Sumatera Selatan (24%), Riau (23%), dan Kalimantan Timur (22%)
(Zamhir, 2011 dalam (Elvira & Anggraini, 2019)
3

Jumlah hipertensi di Puskesmas Kapita Kecamatan Bangkala


Kabupaten Jeneponto pada tahun 2020 yang harus dilayani di Desa Marayoka
sebanyak 2.374 orang, yang terlayani sebanyak 39 orang, belum terlayani
sebanyak 2.335 orang, dan persen pencapaian sebanyak 1,64%. Dan pada
tahun 2021 yang harus dilayani di Desa Marayoka sebanyak 2.733 orang, yang
terlayani sebanyak 122 orang, belum terlayani sebanyak 2.611 orang , dan
persen pencapaian sebanyak 4,36%.
Prevalensi hipertensi di indonesia terjadi peningkatan, secara
keseluruhan prevalensi hipertensi di indonesia tahun 2013 sebesar (26,5%),
(50%) diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga
mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat, karena tidak menghindari
dan tidak mengetahui faktor resikonya dan (90%) merupakan hipertensi
esensial (Riskesdas, 2013 dalam (Elvira & Anggraini, 2019)
Diabetes melitus (DM) adalah penyakit multi sistem kronik yang
berhubungan dengan ketidaknormalan produksi insulin, ketidakmampuan
penggunaan insulin atau keduanya. Diabetes melitus merupakan salah satu
masalah kesehatan yang berdampak pada produksivitas dan dapat
menurunkan sumber daya manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh
secara individu, tetapi sistem kesehatan suatu negara (Sunyoto, 2027 dalam
(Imelda, 2019).
Jumlah penderita diabetes melitus (DM) di Puskesmas Kapita
Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto pada tahun 2020 yang harus
dilayani di Desa Marayoka sebanyak 208 orang, yang terlayani sebanyak 107
orang, belum terlayani sebanyak 101 orang, dan persen capaian yaitu 50,6%.
Dan pada tahun 2021 yang harus dilayani di Desa Marayoka sebanyak 181
orang, yang terlayani sebanyak 27 orang, belum terlayani sebanyak 154 orang,
dan persen capain yaitu 14,9%.
Salah satu faktor penyebab tingginya prevalensi diabetes melitus
tipe 2 disebabkan oleh interaksi antara faktor-faktor kerentanan genetis dan
paparan terhadap lingkungan. Faktor lingkungan yang diperkirakan dapat
meningkatkan faktor resiko diabetes melitus tipe 2 adalah perubahan gaya
hidup seseorang, diantranya adalah kebiasaan makan yang tidak seimbang
akan menyebabkan obesitas (Imelda, 2019).
4

Jumlah penderita DM di dunia dari tahun menunjukkan adanya


peningkatan. Berdasarkan data dari Internasional Diabetes Federation (IDF)
2014, jumlah penderita DM sebanyak 366 juta jiwa di tahun 2011 meningkat
menjadi 387 juta jiwa di tahun 2014 dan diperkirakan akan bertambah menjadi
592 juta jiwa di tahun 2035. Jumlah kematian yang terjadi pada tahun 2014
sebanyak 4,9 juta jiwa dimana setiap tujuh detik terdapat satu kematian dari
penderita DM di dunia (PERKENI, 2015) (Ratna Dewi & Susilawaty, 2019)
Menurut WHO dalam Arofah (2015) sebanyak 80% penderita DM
di dunia berasal dari negara berkembang salah satunya adalah indonesia.
Laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 prevalensi penderita
DM pada tahun 2013 (2,1%) mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun
2007 (1,1%). Prevalensi DM tertinggi terdapat di provinsi D.I Yogyakarta
dengan nilai prevalensi 2,6%, yang kemudian diikuti oleh D.K.I Jakarta dengan
2,5% dan Sulawesi Utara 2,4% dan untuk Sumatera Utara 2,3% (Ratna Dewi
& Susilawaty, 2019)
Menurut Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI) tahun
2015 terdapat empat pilar penatalaksanaan DM yaitu: edukasi, terapi gizi
medis, latihan jasmani atau aktivitas fisik serta intervensi farmakologis.
Aktivitas fisik akan meningkatkan rasa nyaman, baik secara fisik, psikis
maupun sosial dan tampak sehat. Bagi pasien DM aktivitas fisik dapat
mengurangi resiko kejadian kardiovaskuler serta meningkatkan harapan hidup
(Ratna Dewi & Susilawaty, 2019)
Sukendro dan Santoso, 2019 dalam (Rahayu Dewi & Rifki, 2020),
menemukan hasil penelitian “adanya hubungan yang signifikan dari latihan
senam aerobik terhadap kebugaran jasmani siswa”. Dari hasil penelitian yang
mereka lakukan menyatakan bahwa keuntungan melakukan latihan senam
aerobik salah satunya dapat meningkatkan kebugaran bagi tubuh, dengan
intensitas yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan berkisar antara 45-60
menit, olahraga ini cocok untuk semua umum baik lansia maupun anak-anak.
Penelitian lebih lanjut yang dilakukan Atan dan Alacam, 2015 dalam
(Harianja & Garini, 2021),menunjukkan terjadi peningkatan kadar pada seluruh
profil hematologi (leukosit, hemoglobin, entrosit, hematokrit dan trombosit).
Tetapi peningkatan nilai ini tidak memberikan kesan yang melebihi nilai
5

ambang batas normal, ini menunjukkan bahwa dengan senam aerobik dengan
intensitas sedang mampu merespon sistem seluler dengan baik didalam tubuh.
Aktivitas senam aerobik pada dasarnya sangat dipengaruhi para
penggunanya. Senam aerobik itu sendiri sering diartikan sebagai olahraga
yang gerakannya dipilih dan dilakukan sesuai keinginan pelakunya dan
menggunakan iringan musik. Senam aerobik dilakukan sebagai program
peningkatan kebugaran jasmani masyarakat karena mempunyai keunggulan
bila dibandingkan kegiatan olahraga yang lain (Navera & Mistar, 2021)
Tubuh yang bugar dan sehat merupakan keinginan setiap
masyarakat pada umumnya, tuntutan tersebut nampaknya mulai disadari oleh
sebagian besar lapisan masyarakat. Hal ini terlihat dengan banyaknya orang
yang melakukan kegiatan olahraga baik secara individu maupun secara
berkelompok. Selain itu kegiatan-kegiatan olahraga juga banyak diminati dari
kalangan anak remaja, dewasa, maupun orang tua sekalipun khususnya di
Dusun Batu Menteng Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.
Berdasarkan observasi dan pengamatan yang penulis lakukan
menunjukkan bahwa kegiatan senam di Dusun Batu Menteng belum
sepenuhnya berjalan dengan maksimal sehingga hasilnya pun belum
seutuhnya mencapai apa yang diharapkan, dalam hal ini ditemukan beberapa
masalah dimana motivasi senam belum berjalan dengan baik dan lancar
sebagaimana semestinya, yaitu tidak semua masyarakat mengikuti senam
dengan serius dan semangat, ada juga masyarakat yang masih berdiri dan
tidak mau mengikuti senam karena kurang pandai dalam memperagakan
gerakan sehingga masyarakat tidak termotivasi dalam melakukan senam
bersama.
Masyarakat yang melakukan senam di Dusun Batu Menteng pada
hari minggu kebanyakan masyarakat yang mengikuti senam dari pada yang
tidak mengikuti. Berdasarkan yang peneliti amati, masyarakat yang melakukan
senam rata-rata masyarakat yang umurnya sekitar 28-40 tahun. Kegiatan
senam ini dilaksanakan dalam satu minggu sekali. Masyarakat melakukan
senam yaitu setiap hari minggu. Senam ini adalah kegiatan yang dimiliki oleh
para masyarakat dalam melakukan aktivitas fisik di sore hari. Senam sangat
penting untuk dilakukan, karena dengan melakukan senam tubuh bisa menjadi
lebih sehat dan bugar. Jika seseorang kurang melakukan olahraga atau
6

aktivitas fisik maka akan lebih mudah terkena risiko timbulnya penyakit tidak
menular dan penyakit degenaratif sebagai akibat proses penuaan, seperti
penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, kolesterol, obesitas, hipertensi, dan
juga osteoporosis. Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pikir yang telah
dikemukakan, maka dirumuskan hipotesis peneletian yaitu ibu-ibu melakukan
senam karena adanya kebutuhan yang harus terpenuhi.
Teori Abraham Maslow menjelaskan suatu Hierarki kebutuhan
(hierarchy of needs) yang menunjukkan adanya lima tingkatan kebutuhan dari
kebutuhan dasar dan keinginan dalam diri manusia, lima tingkatan kebutuhan
dasar manusia adalah sebagai berikut: kebutuhan fisiologi, rasa aman, cinta
dan memiliki, harga diri, dan aktualisasi diri (Noor & Qomariyah, 2019)
Kebutuhan fisilogis adalah prioritas tertinggi karena saat kebutuhan
ini belum terpuaskan maka kebutuhan tingkat yang lebih tinggi lainnya tidak
akan muncul untuk memotivasi tingkah laku. Kebutuhan ini adalah tingkatan
kebutuhan yang paling dasar, paling kuat, dan paling jelas antara kebutuhan
manusia adalah kebutuhannya untuk mempertahankan hidup secara fisik,
yaitu kebutuhan akan makan, minum, tempat berteduh, tidur, oksigen, dan
pemuasan terhadap kebutuhan. Kebutuhan ini sangat penting dalam
kelangsungan hidup
Kebutuhan rasa aman pada dasarnya merupakan upaya
pertahanan hidup dalam jangka panjang. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan
akan jaminan, stabilitas, proteksi, ketertiban, bebas dari ketakutan dan
kecemasan, dan struktur hukum. Hal ini sejalan dengan penelitian Muhibbin
dan Marfuatun, (2020), yang menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan
rasa aman mahasiswa dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti:
mempersiapkan program pembelajaran yang baik mulai dari materi pelajaran
dan media pembelajaran yang mendukung jalannya proses belajar. Artinya
Dosen bersifat humoris, mengarahkan mahasiswanya saat berada dikelas,
dan dosen dapat menerapkan disiplin serta lebih banyak memberikan reward
berupa pujian dari pada hukuman pada mahasiswa.
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi
(hubunga antar pribadi yang ramah dan akrab), dan iteraksi yang lebih erat
dengan orang lain. Hasil penelitian (Noor & Qomariyah, 2019) kebutuhan rasa
sayang, cinta, dimiliki dan memiliki tokoh dalam novel pesantren impian
7

terpenuhi dengan adanya hubungan yang baik antar sesama santri dan ustadz,
ustadzah dalam novel pesantren impian. Artinya kebutuhan dimiliki dan
memiliki para santri dalam pesantren impian terlihat dari hubungan harmonis
antar sesama santriwan dan santriwati. Perasaan saling peduli dan saling
memiliki mempererat ikatan kekeluargaan dalam pesantren impian.
Kebutuhan rasa penghargaan adalah kebutuhan berupa percaya
diri, prestasi, mendapat penghargaan dari orang lain, menghargai diri sendiri
dan orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi orang penting,
kebebasan, kehormatan, diterima dan apresiasi. Hasil penelitian (Zebua,
2021), menunjukkan bahwa kebutuhan penghargaan dalam kegiatan belajar
matematika terjadi dimana guru menghormati siswa, begitu juga dengan siswa
yang menghormati guru selama proses belajar matematika terjadi. Selain itu,
ada juga rasa saling menghargai antara guru dengan siswanya. Artinya dimana
terkadang sebelum proses terjadi ada yang diketahui oleh siswa sebelumnya
dan merasa dihargai atas apa yang diketahuinya. Itu dapat membuat siswa
lebih percaya diri atau harga dirinya meningkat.
Kebutuhan aktualisasi diri dapat diartikan sebagai suatu kebutuhan
seseorang dalam mewujudkan secara maksimal seluruh bakat dan
kemampuan potensinya.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat
di Dusun Batu Menteng Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas
dapat dirumuskan masalah yaitu bagaimana motivasi masyarakat dalam
melakukan senam sehat di Dusun Batu Menteng Kecamatan Bangkala
Kabupaten Jeneponto?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat di
Dusun Batu Menteng Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat
berdasasarkan kebutuhan fisiologis
8

b. Untuk mengetahui motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat


berdasarkan kebutuhan rasa aman
c. Untuk mengetahui motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat
berdasarkan kebutuhan sosial
d. Untuk mengetahui motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat
berdasarkan kebutuhan penghargaan
e. Untuk mengetahui motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat
berdasarkan kebutuhan aktualisasi diri
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menerapkan ilmu yang diperoleh dari Jurusan Promosi Kesehatan Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Pancasakti Makassar
2. Bagi Akademik
Sebagai bahan pustaka dan acuan untuk meneliti selanjutnya
3. Bagi Masyarakat
Menambah wawasan tentang pentingnya kesehatan tubuh melalui senam
E. Keaslian Penelitian
1. Sri Murniati dan Sugih Suharti (2020); Efektivitas senam aerobik
terhadap peningkatan daya tahan kardiovaskuler pada member
senam Sanggar Suta Club Citra Raya City Jambi; Metode penelitian ini
adalah penelitian kuantitatif; Hasil penelitian, berdasarkan data yang
diambil oleh peneliti member senam Hanggar Suta Club Citra Raya City
Jambi temasuk dalam kategori baik dengan rata-rata nilai 87,63. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi kebugaran jasmani, khususnya daya tahan
kardiovaskuler yang dimiliki oleh member senam sudah optimal.
2. Prista Cindy Navera dan Johaidah Mistar (2021); Pengaruh latihan
senam aerobik terhadap kebugaran jasmani pada kelompok ibu-ibu
pkk di Desa Asam Peutik Dsusun Bukit Tengah Kecamatan Langsa
Lama; metode penelitian ini menggunakan eksperimen kuasi dengan
model one group; Hasil penelitian dan pengolahan data, telah didapat nilai
rata-rata sebelum diberikannya perlakuan senam aerobik terhadap
kebugaran jasmani sebesar 19,51 dan nilai rata-rata setelah diberikannya
perlakuan latihan senam aerobik terhadap kebugaran jasmani pada
9

kelompok ibu-ibu pkk didesa asam peutik dusun bukit tengah memperoleh
nilai sebesar 20,4.
3. Asiska Doni Oktafiyanto, Donny Anhar Fahmi (2021); Motivasi peserta
pelatihan instruktur senam aerobik level 2 di LKP griya Dina
Kabupaten Demak Jawa Tengah; Metode penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kualitatif deskriptif; Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
peserta pelatihan memiliki dorongan dari dalam diri atau motivasi intrinsik
dan juga dorongan dari luar diri atau motivasi ekstrinsik yang mendorong
peserta untuk mengikuti pelatihan instruktur senam aerobik level 2 di LKP
Griya Dina Kabupaten Demak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Umum Tentang Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi berasal dari kata latin “movere” yang berarti
“dorongan atau daya penggerak”. Motivasi ini sangat diperlukan seseorang
dalam menjalankan segala aktivitasnya. Dalam menjalankan hidup,
seseorang memerlukan banyak motivasi agar dapat menjalankan segala
sesuatu yang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. Hal ini pula
yang dibutuhkan orang dalam dunia kerja. Seseorang hanya dapat bekerja
dengan baik apabila ia mendapatkan motivasi kerja yang baik pula.motivasi
kerja tidak hanya bersumber dari dalam diri orang itu saja, melainkan
memerlukan perpaduan baik dari diri sendiri, atasan,maupun lingkungan
kerja itu sendiri (Yenni, 2019)
Motivasi menurut Uno, 2007 dalam (Ernawatiningsih, 2019),
yaitu sebagai proses yang berperan dalam membantu seseorang
mencapai tujuan hidupnya dengan arah serta ketekunan yang terbentuk
karenanya. Motivasi merupakan energi dari dalam dan luar yang
mendorong manusia untuk meraih harapa dan tujuan yang telah ditentukan
atau motivasi bisa juga mengandung arti sebagai proses bagaimana orang
lain atau karyawannya bisa dipengaruhi untuk beraktivitas serta
menyelesaikan tugasnya sesuai penetapan tujuan yang telah dibuat
sebelumnya.
Menurut Fred, 1995 dalam (Ernawatiningsih, 2019),
menegaskan juga bahwa motivasi merupakan urutan kejadian yang diawali
dengan adanya situasi defisiensi kebutuhan fisiologis, psikologis dan
lainnya yang mendorong sikap atau keinginan merujuk pada suatu tujuan
tertentu atau insentif. Maka dari itu hal yang mendasar sebagai
pemahaman proses motivasi ada pada hubungan antara dorongan,
keinginan, dan insentif.
Dijelaskan juga Terry & Rue, 2019 dalam (Ernawatiningsih,
2019), bahwa motivasi adalah sesuatu yang melatarbelakangi seseorang
untuk segera berkeinginan menyelesaikan tugasnya.

10
11

Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang


ada pada diri seseorang yang dapat mendorong, mengaktifkan,
menggerakkan dan mengarahkan perilaku sesorang. Dengan kata lain
motivasi itu ada dalam diri sesorang dalam wujud niat, harapan, keinginan
dan tujuan yang ingin dicapai (Rois, 2019). Motivasi di dalam diri manusia
terdorong oleh karena adanya aspek-aspek berikut:
1. Keinginan untuk hidup
2. Keinginan unuk memiliki sesuatu
3. Keinginan akan kekuasaan
4. Keinginan akan adanya pengakuan
Menurut (Rois, 2019), motivasi adalah daya pendorong yang
mengakibatkan seseorang mau dan rela mengarahkan seluruh
kemampuan, tenaga dan waktunya untuk menyelenggarakan berbagai
kegiatan yang menjadi tanggung jawab dan menunaikan kewajibannya
dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan. ada tiga kelompok
teori motivasi yaitu:
a) Conten Teory
Teori ini menenkankan arti pentingnya pemahaman faktor-faktor yang
ada didalam indivudu yang menyebabkan mereka bertingkah laku
tertentu. teori ini mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti:
kebutuhan apa yang dipuaskan oleh sesorang? Apa yang
menyebabkan mereka melakukan sesuatu?. Dalam pandangan ini
setiap individu mempunyai kebutuhan yang ada didalam (inner needs)
yang menyebabkan mereka didorong, ditekan, atau dimotivasikan
untuk memenuhinya.
b) Process Theory
Process theory bukannya menekankan pada isi kebutuhan yang
bersifat dorongan dari kebutuhan tersebut, tetapi pendekatan ini
menekankan pada bagaimana dan dengan tujuan apa setiap indivdu
dimotivisir. Dalam pandangan ini, kebutuhan hanyalah salah satu
elemen dalam suatu proses tentang bagaimana para individu
bertingkah laku.
12

c) Reinforcement Theory
Theory ini tidak menggunakan konsep suatu motivasi atau proses
motivasi. Sebaliknya teori ini menjelaskan bagaimana konsekuensi
perilaku dimasa yang lalu mempengaruhi tindakan di masa yang akan
datang dalam suatu siklus proses belajar. Dalam pandangan ini individu
bertingkah laku tertentu karena di masa lalu mereka belajar bahwa
perilaku tertentu akan berhubungan dengan hasil yang menyenangkan,
dan perilaku tertetu akan menghasilkan akibat yang tidak
menyenangkan.
Terlepas dari berbagai macam upaya, esensinya motivasi
adalah daya atau energi yang memicu pegawai pekerja dengan penuh
semangat, antusias, berfikir positif, dan berorientasi pada hasil yang lebih
baik. Tentu bagi organisasi ini adalah perilaku yangwajib dipelihara. Namun
sebagai manusia, pegawai tidak dapat mempertahankan motivasi secara
penuh dalam waktu yang lama, dan banyak faktor yang mempengaruhinya.
Oleh karena itu, baik pegawai maupun perusahaan perlu bersama-sama
mengupayakan jenis-jenis motivasi yang ada, khususnya motivasi internal
(Anggraeni, 2020)
Berkaitan dengan pengertian motivasi, beberapa psikolog
menyebut motivasi sebagai konstruk hipotesis yang digunakan untuk
menjelaskan keinginan, arah, intensitas, dan perilaku yang diarahkan oleh
tujuan. Dalam motivasi tercakup konsep-konsep, seperti kebutuhan untuk
berprestasi, kebutuhan berafiliasi, kebiasaan, dan keingintahuan
seseorang terhadap sesuatu (Ridho, 2020)
2. Macam-macam Motivasi
Menurut (Ridho, 2020), motivasi dibedakan menjadi dua
macam, apabila dilihat dari sumber kemunculannya, yaitu motivasi
instrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1. Motivasi instrinsik bersumber dari rangsangan dari dalam diri atau tidak
memerlukan rangsangan luar disebabkan adanya rangsangan dari
dalam diri individu, karena sesuai dengan kebutuhannya. Misalnya
seseorang ingin belajar sejarah agar mendapatkan pengetahuan yang
sesuai dengan minat dan urgensi dari ilmu tersebut maka faktor ini
berasal dari dalam dirinya sendiri.
13

2. Motivasi ekstrinsik ialah motivasi yang timbul karena adanya


rangsangan dari luar individu, misalnya seseorang yang mengikuti
perlombaan karena ingin menjadi juara satu. Jadi keinginan untuk
menjadi juara satu merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu.
Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik bergantung pada
waktu dan konteks. Keduanya mencirikan individu-individu pada suatu
waktu dalam kaitannya dengan aktivitas tertentu. aktivitas yang sama bisa
jadi secara intrinsik atau secara ekstrinsik motivasi orang yang berbeda. Hal
itu dikarenakan motivasi intrinsik bersifat kontekstual, motivasi intrinsik
dapat berubah seiring waktu (Ridho, 2020)
B. Tinjauan Umum Tentang Senam Aerobik
1. Pengertian Senam Aerobik
Senam aerobik merupakan salah satu bentuk olahraga yang
banyak diminati oleh sebagian masyarakat dari golongan bawah sampai
golongan atas, khususnya wanita. Baik pria maupun wanita bersama-sama
melakukan senam aerobik demi memperoleh kebugaran dan kegembiraan.
Senam ini banyak diminati dan sifatnya yang menyenangkan, hal ini
disebabkan selain gerakan-gerakannya mudah diikuti, seseorang dapat
menghilangkan kepenatannya dengan musik yang begitu semangat dan
enerjik (Sunanto & Huda, 2018)
Pengertian senam aerobik adalah serangkaian gerak yang
dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang juga dipilih
sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kontinuitas dan durasi tertentu
(Dinata, 2007 dalam (Sunanto & Huda, 2018). Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan jantung dan paru-paru serta pembentukan
tubuh. Senam aerobik dilakukan secara kontinu lebih dari 4 menit dan
dilakukan dengan intensitas rendah. Oleh karena itu olahraga senam
aerobik juga harus dilatih kondisi fisiknya untuk meningkatkan daya tahan
jantung, kekuatan otot, ketahanan otot, dan kelenturannya.
Menurut Fajriani, 2011 dalam (Sunanto & Huda, 2018),
beberapa komponen kondisi fisik yaitu Kelentukan, Keseimbangan,
Kekuatan, Kecepatan, Kelincahan, Daya tahan, Daya ledak, Koordinasi,
Ketepatan, Reaksi.
14

Salah satu usaha dapat dilakukan untuk mewujudkan


kebugaran jasmani yaitu melakukan senam aerobik secara rutin. Senam
aerobik ialah suatu kegiatan olahraga yang dapat memberi banyak manfaat
terhadap tumbuh kembang anak. Manfaat senam aerobik tidak hanya
dapat meningkatkan kebugaran jasmani akan tetapi juga membuat kondisi
tubuh lebih sehat. Sehingga peserta didik bisa melakukan kegiatan belajar
dan bermain tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan (Rahayu Dewi &
Rifki, 2020)
Menurut (Rahayu Dewi & Rifki, 2020), Senam aerobik
merupakan latihan olahraga yang membutuhkan banyak oksigen dalam
melakukan gerakan latihannya. Gerakan dalam latihan senam aerobik
akan di pilih sesuai kebutuhan dan kemampuan pesertanya. Gerakan yang
di pilih dan di bentuk dalam senam aerobik bertujuan untuk menciptakan
pribadi yang harmonis serta melalui senam aerobik yang dilakukan dapat
memberi efek yang baik terhadap pertumbuhan perkembangan unsur
organ-organ tubuh. Pengertian lain dari senam aerobik latihan yang
dilakukan untuk membakar lemak sambil meningkatkan nada otot yang
dipimpin oleh instruktur berpengalaman bersama dan diiringi musik
mengikuti ritme atau gerakan. Senam aerobik adalah olahraga murah,
mudah dilakukan secara individu dan kelompok, tidak lepas dari itu senam
juga banyak digemari orang, anak-anak, remaja, dewasa, orang tua.
Senam aerobik adalah serangkaian gerak yang dipilih secara
sengaja dengan cara mengikuti irama yang juga dipilih ketentuan ritmiks,
kontinyuitas, intensitas dan durasi tertentu (Dinata 2007 dalam (Febriyanti
et al., 2018). Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan jantung
dan paru– paru serta pembentukan tubuh. Senam aerobik dilakukan
secara kontinyu lebih dari 30–60 menit dan dilakukan dengan intensitas
rendah. Oleh karena itu olahraga senam aerobik juga harus dilatih kondisi
fisiknya untuk meningkatkan daya tahan jantung, kekuatan otot, ketahanan
otot dan kelenturanya.
Menurut Dinata, 2007 dalam (Febriyanti et al., 2018), yang
mempengaruhi komponen kondisi fisik utama pada cabang olahraga
senam aerobik diantaranya daya tahan otot jantung, daya tahan otot
lengan, daya tahan otot perut, dan Kelenturan.
15

Olahraga senam aerobik merupakan aktivitas olahraga yang


membutuhkan oksigen dan menggunakan energi dari hasil pembakaran
tanpa menimbulkan kelelahan. Olahraga senam aerobik akan memberikan
kebugaran fisik berupa kemampuan tubuh untuk berfungsi secara efektif
saat bekerja atau melakukan aktivitas lainnya, dan masih memiliki cukup
energi tersisa. Senam aerobik dapat membantu melatih otot-otot,
melancarkan peredaran darah, mengurangi kejadian penyakit jantung, dan
dapat memberi kebahagian dan kesenangan tersendiri. Aktivitas ini bisa
kita jadikan gaya hidup sehat di zaman modern saat ini (Harianja & Garini,
2021)
2. Persiapan Senam Aerobik
Menurut (Bintari, 2019), sebelum melakukan senam aerobik,
ada beberapa persiapan yang perlu diperhatikan yaitu :
a) Kondisi Tubuh
Sebelum melakukan senam aerobik sebaiknya memperhatikan
kondisi tubuh sendiri agar meminimalisir terjadinya cedera.
Berdasarkan kondisi tubuh seseorang sekiranya dapat menentukan
statusnya sebagai pesenam pemula atau bukan.
b) Riwayat Penyakit
Riwayat penyakit turut memengaruhi atau menentukan seseorang
mampu melakukan senam aerobik atau tidak. Orang yang memiliki
riwayat penyakit tertentu harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter.
c) Kondisi Sendi
Kondisi sendi yang menunjang untuk melakukan senam aerobik yaitu
tidak ditemukan atau tedapat kelainan. Singkat kata, kondisi sendi
harus baik. Apabila terdapat cacat bawaan, rematik, keropos tulang
atau bekas patah tulang, maka orang yang bersangkutan harus
berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
d) Musik
Musik membantu menghitung irama dan membangkitkan semangat
atau motivasi apabila jenis musik yang dipilih tepat. Oleh karena itu,
kemampuan menganalisis dan memilih musik yang tepat sangat
dibutuhkan, terutama oleh instruktur senam aerobik.
16

e) Etika Berpenampilan
Perhatian terhadap penampilan ketika berolahraga tetap perlu dijaga.
Penampilan dalam olahraga yang diutamakan yaitu mengenai
kenyamanan tanpa meninggalkan etika berpakaian atau mengandung
unsur kesopanan.
f) Kondisi Lingkungan Kondisi
Lingkungan untuk melakukan senam harus aman, seperti lantai atau
permukaan saat melakukan senam, sirkulasi udara yang memadai, dan
ukuran ruangan luas atau sempit.
3. Latihan Senam Aerobik
Lakukan latihan senam aerobik secara teratur. Tidak hanya
meningkatkan penampilan fisik, senam juga bermanfaat dalam upaya
meningkatkan keterampilan motorik, meningkatkan daya kerja jantung dan
paru-paru serta meningkatkan kekuatan maupun katahanan otot. Menurut
(Hardianti, 2019), ada beberapa aturan latihan senam tersebut adalah
sebagai berikut:
a) Pemanasan
Pemanasan (warming up) adalah persiapan emosional, psikologis, dan
fisik untuk melakukan latihan. Tujuan latihan pemanasan adalah
menaikkan denyut jantung secara berangsur-angsur, mempersiapkan
otot-otot dan persendian, meningkatkan suhu inti tubuh, meningkatkan
sirkulasi cairan tubuh, dan mempersiapkan diri secara psikologis dan
emosional.
b) Gerakan Inti
Gerakan inti merupakan gerakan yang telah aktif dengan mengikuti alur
tertentu. Gerakan inti bertujuan untuk menguatkan otot-otot tubuh dan
melatih koordinasi gerak antar anggota tubuh.
c) Gerakan Pendinginan
Gerakan pendinginan bertujuan untuk mengembalikan frekuensi
denyut jantung supaya kembali mendekati normal. Pelaksanaan
gerakan dilakukan secara bertahap dari intensitas tinggi ke intensitas
yang rendah.
17

4. Macam-Macam Senam Aerobik


Menurut (Bintari, 2019), Berdasarkan cara melakukan dan
musik pengiringnya, senam aerobik dapat dibagi menjadi tiga macam,
antara lain sebagai berikut:
a) Low impact ( benturan ringan)
Gerakan senam low impact merupakan rangkain gerak yang geraknya
tidak mengandung unsur lompatan dan salah satu kaki tetap berada di
lantai Target latihan ini, gerakan-gerakan yang dilakukan tidak
melakukan gerakan melompat dari mulai awal hingga akhir latihan inti.
Target latihan ini biasanya diterapkan bagi peserta yang belum terbiasa
olahraga, kelebihan berat badan dan usia di atas 40 tahun.
b) High impact (benturan keras)
Target latihan ini, gerakan-gerakan yang dilakukan biasanya lebih
variatif disertai dengan lompatan. Pendapat ini sesuai dengan
pernyataan Brick, (2002), “ senam yang mengarah pada gerakan
lompatan, yaitu pada saat kedua kaki meninggalkan lantai”. Latihan
senam ini dianjurkan bagi orang yang sudah terbiasa melakukan
gerakan senam atau sudah terlatih, dan gerakan ini tidak boleh
dilakukan bagi orang yang pernah mengalami cidera.
c) Mix impact (gabungann benturan keras dan ringan)
Merupakan gerakan kombinasi antara lompatan dengan tidak
melompat, dengan tahapan mulai dari low impact, dilanjutkan dengan
gabungan low/high impact dan diakhiri dengan low impact kembali.
Gerakan senam ini dapat membantu menigkatkan daya tahan,
memperbaiki kondisi jantung serta peredaran darah.
5. Manfaat Senam Aerobik
Latihan senam aerobik atau kardio adalah beberapa bentuk
aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan denyut jantung selama durasi
tertentu. Senam bermanfaat dalam meningkatkan aliran oksigen ke otot
dan jantung. Semakin banyak oksigen yang masuk, maka tubuh menjadi
semakin sehat. (Hardianti, 2019), begini cara tubuh merespon gerakan
senam aerobik yang dilakukan, di antaranya:
a) Aerobik membuat lebih mudah untuk bernapas lebih panjang dan
dalam sehingga meningkatkan kadar oksigen dalam darah, otot, dan
18

jantung. Peningkatan ini akan membuat pembuluh darah melebar dan


tubuh lebih mudah untuk mengeluarkan gas buangan, seperti
karbondioksida dan asam laktat.
b) Jantung akan berdetak lebih cepat sehingga mampu memompa darah
ke otot dan kembali ke paru-paru dengan lebih baik.
c) Aerobik membuat tubuh melepaskan hormon endorfin yang berperan
sebagai pereda nyeri alami, membuat hati gembira dan meningkatkan
mood.
d) Menguatkan jantung dan paru-paru dengan cara meningkatkan aliran
darah pada kedua organ tersebut.
e) Meningkatkan efisiensi sirkulasi darah serta mengurangi tekanan
darah.
f) Meningkatkan jumlah sel darah merah dalam tubuh. Sel ini berperan
dalam menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh serta membawa
karbondioksida dari jaringan ke paru-paru.
Melakukan senam aerobik tidak hanya bermanfaat bagi tubuh,
tapi juga untuk kesehatan mental. Senam aerobik selama 30 menit dan
sebanyak tiga kali sepekan terbukti mengurangi penurunan kemampuan
kognitif pada lansia. Selain mengurangi risiko depresi dan kecemasan
dengan membuat pikiran lebih rileks, senam aerobik membuat pikiran tetap
tajam meski usia bertambah lebih jauh, sebagai hasil dari semua manfaat
di atas, mereka yang melakukan aktivitas ini lebih berpeluang berumur
lebih panjang dibandingkan mereka yang jarang berolahraga (Hardianti,
2019)
C. Teori Senam Aerobik
1. Menurut Dr. Kenneth cooper (1960). Senam aerobik adalah konsep ritme
musik yang teratur sehingga membuat tubuh dapat
mengembangkan/memompa oksigen dan meningkatkan denyut jantung.
2. Menurut Marta Dinata (2007). Senam aerobik adalah serangkaian gerak
yang dipilih secara sengaja dengan cara mengikuti irama musik yang dipilih
sehingga melahirkan ketentuan ritmis, kuntinuitas dan durasi tertentu.
3. Sedangkan menurut Mahendra (2000:14), senam aerobik ialah kegiatan
utama yang paling bermanfaat dalam mengembangkan komponen fisik
dan kemampuan gerak (motorability).
19

4. Menurut Jackie Sorenses. Senam aerobik adalah suatu program


kesegaran jasmani yang lengkap, meliputi latihan dan kegembiraan
dengan mengekspresikan segala perasaan dengan tertawa, melompat,
menendang, jogging, meregang, bergoyang dengan mengombinasikan
gerakan dansa atau gerakan tarian tarian tradisional, tari rakyat, dan tari
kontemporer.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
bahwa, senam adalah sebagai salah satu cabang olahraga merupakan
terjemahan langsung dari bahasa Inggris Gymnastics. Senam merupakan
suatu latihan tubuh yang terpilih dan dikonstruk dengan sengaja, dilakukan
secara sadar dan terencana disusun secara sistematis dengan tujuan
meningkatkan kesegaran jasmani, mengembangkan keterampilan, dan
menanamkan nilai-nilai mental spiritual (Hardianti, 2019)
D. Teori-Teori Motivasi
1. Teori Motivasi Kepuasan (Content Theory)
Teori ini mencoba mencari tahu tentang kebutuhan apa yang dapat
memuaskan dan yang dapat mendorong semangat kerja seseorang.
Semakin tinggi standar kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan, maka
semakin giat seseorang untuk bekerja (Sari & Dwiarti, 2018)
2. Teori Motivasi Proses (Process Theory)
Teori ini berusaha agar setiap karyawan mau bekerja giat sesuai dengan
harapan. Daya penggerak yang memotivasi semangat kerja terkandung
dari harapan yang akan diperolehnya. Jika harapan menjadi kenyataan
maka karyawan cenderung akan meningkatkan kualitas kerjanya, begitu
pula sebaliknya. Ada 3 macam teori motivasi proses yang utama menurut
Husein Umar (1998) dalam Sunyoto (2013) yakni meliputi teori
penghargaan (Expectancy theory), teori keadilan, dan teori penguatan
(Sari & Dwiarti, 2018)
Abraham Maslow meyakinkan bahwa pada dasarnya manusia itu
baik dan menunjukkan bahwa individu memliki dorongan yang tumbuh secara
terus menerus yang memiliki potensi. Sistem hirarki kebutuhan, dikembangkan
oleh Maslow, merupakan pola yang biasa digunakan untuk menggolongkan
motif manusia. Sistem hirarki kebutuhan meliputi kategori motif yang disusun
dari kebutuhan yang paling rendah yang harus dipenuhi terlebih dahulu
20

sebelum memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi: kebutuhan rasa aman,


kebutuhan akan rasa cinta, dan kebutuhan akan penghargaan (Andjarwati,
2015)
Konsep teori Abraham Maslow menjelaskan suatu Hierarki
kebutuhan (hierarchy of needs) yang menunjukkan adanya lima tingkatan
kebutuhan dari kebutuhan dasar dan keinginan dalam diri manusia, lima
tingkatan kebutuhan dasar manusia adalah sebagai berikut: kebutuhan
fisiologi, rasa aman, sosial, harga diri, dan aktualisasi diri (Noor & Qomariyah,
2019)

Aktualisasi
Diri

Penghargaan

Sosial

Rasa Aman

Fisiologis

Gambar 1 Piramida Kebutuhan Menurut Maslow

a. Kebutuhan fisilogis adalah kebutuhan manusia yang paling dasar yang


merupakan kebutuhan untuk dapat hidup meliputi sandang, pangan,
papan seperti makan, minum, perumahan, tidur, dan lain sebagainya.
b. Kebutuhan rasa aman pada dasarnya merupakan upaya pertahanan
hidup dalam jangka panjang. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan
jaminan, stabilitas, proteksi, ketertiban, bebas dari ketakutan dan
kecemasan, dan struktur hukum.
c. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi
(hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab), dan interaksi yang
lebih erat dengan orang lain.
21

d. Kebutuhan rasa penghargaan adalah kebutuhan berupa percaya diri,


prestasi, mendapat penghargaan dari orang lain, menghargai diri
sendiri dan orang lain, status, ketenaran, menjadi orang penting,
kebebasan, kehormatan, diterima dan diapresiasi.
e. Kebutuhan aktualisasi diri dapat diartikan sebagai suatu kebutuhan
seseorang dalam mewujudkan secara maksimal seluruh bakat dan
kemampuan potensinya.
Kebutuhan menurut teori Maslow tersebut bersifat hirarkis dan
berbentuk piramida. Kebutuhan biologis merupakan kebutuhan dasar
sehingga menuntut porsi yang lebih besar. Orang baru menuntut kebutuhan
rasa aman apabila kebutuhan biologisnya sudah tercukupi, demikian
seterusnya (Sejati, 2018)
E. Tinjauan Umum Variabel Yang Diteliti
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisilogis adalah kebutuhan manusia yang paling dasar yang
merupakan kebutuhan untuk dapat hidup meliputi sandang, pangan, papan
seperti makan, minum, perumahan, tidur dan lain sebagainya (Sari &
Dwiarti, 2018)
2. Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan rasa aman pada dasarnya merupakan upaya pertahanan hidup
dalam jangka panjang. Kebutuhan ini meliputi kebutuhan akan jaminan,
stabilitas, proteksi, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan, dan
struktur hukum. Hal ini sejalan dengan penelitian (Muhibbin & Marfuatun,
2020), menunjukkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan rasa aman
mahasiswa dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti, mempersiapkan
program pembelajaran yang baik mulai dari materi pelajaran dan media
pembelajaran yang mendukung jalannya proses belajar. Artinya dosen
bersifat humoris, mengarahkan mahasiswanya saat berada dikelas, dan
dosen dapat menerapkan disiplin serta lebih banyak memberikan reward
berupa pujian dari pada hukuman pada mahasiswa.
3. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk persahabatan, afiliasi
(hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab), dan interaksi yang lebih
erat dengan orang lain. Hasil penelitian (Noor & Qomariyah, 2019),
22

kebutuhan rasa sayang, cinta, dimiliki dan memliki tokoh dalam novel
pesantren impian terpenuhi dengan adanya hubungan yang baik antar
sesama santri dan ustadz, ustadzah dalam pesantren impian. Artinya
kebutuhan dimiliki dan memiliki para santri dalam pesantren impian terlihat
dari hubungan harmonis antar sesama santriwan dan santriwati. Perasaan
saling peduli dan saling memiliki mempererat ikatan kekeluargaan dalam
pesantren impian.
4. Kebutuhan rasa penghargaan
Kebutuhan rasa penghargaan adalah kebutuhan berupa percaya diri,
prestasi, mendapat penghargaan dari orang lain, menghargai diri sendiri
dan orang lain, status, ketenaran, menjadi orang penting, kebebasan,
kehormatan, diterima dan diapresiasi. Hasil penelitian (Zebua, 2021),
menunjukkan bahwa kebutuhan penghargaan dalam kegiatan belajar
matematika terjadi dimana guru menghormati siswa, begitu juga dengan
siswa yang menghormati guru selama proses belajar matematika terjadi.
Selain itu, ada juga rasa saling menghargai antara guru dengan siswanya.
Artinya dimana terkadang sebelum proses terjadi ada yang diketahui oleh
siswa sebelumnya dan merasa dihargai atas apa yang diketahuinya. Itu
dapat membuat siswa lebih percaya diri atau harga dirinya meningkat.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan aktualisasi diri dapat diartikan sebagai suatu kebutuhan
seseorang dalam mewujudkan secara maksimal seluruh bakat dan
kemampuan potensinya (Noor & Qomariyah, 2019).
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Akan Diteliti
Senam aerobik merupakan salah satu bentuk olahraga yang
banyak diminati oleh sebagian masyarakat dari golongan bawah sampai
golongan atas, khususnya wanita. Baik pria maupun wanita bersama-sama
melakukan senam aerobik demi memperoleh kebugaran dan kegembiraan.
Senam ini banyak diminati dan sifatnya yang menyenangkan, hal ini
disebabkan selain gerakan-gerakannya mudah diikuti, seseorang dapat
menghilangkan kepenatannya dengan musik aerobik yang begitu semangat
dan enerjik. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peniliti, didapatkan
keterangan beberapa motivasi masyarakat dalam melakukan aktivitas fisik
pada sore hari di Dusun Batu Menteng Kecamatan Bangkala Kabupaten
Jeneponto dengan melakukan senam.
1. Kebutuhan Fisiologis
Hubungan kebutuhan fisiologis dengan aktivitas fisik adalah seseorang
yang mampu mempertahankan hidup secara fisik dan memotivasi diri
sendiri dalam hidup sehat.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan fisilogis adalah merupakan
kebutuhan manusia yang paling dasar yang merupakan kebutuhan untuk
dapat hidup meliputi sandang, pangan, papan seperti makan, minum,
perumahan, tidur, dan lain sebagainya (Sari & Dwiarti, 2018)
2. Kebutuhan Rasa Aman
Hubungan kebutuhan rasa aman dengan aktivitas fisik adalah seseorang
yang sering melakukan aktivitas fisik akan menjadi pribadi yang sehat dan
dapat terhindar dari berbagai penyakit. Seseorang yang sehat akan menjadi
nyaman dalam kehidupannya.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan akan rasa aman apabila kebutuhan
fisiologis relatif telah terpenuhi, maka akan muncul seperangkat kebutuhan-
kebutuhan yang baru yang kurang lebih dapat dikategorisasikan
(keamanan, kemantapan, ketergantungan, perlindungan, kebebasan,
cemas dan ketakutan; kebutuhan akan struktur , ketertiban, hukum, batas-
batas, kekuatan pada diri pelindung, dan sebagainya (Sejati, 2018).

23
24

3. Kebutuhan Sosial
Hubungan kebutuhan sosial dengan aktivitas fisik adalah seseorang yang
sering melakukan aktivitas fisik akan adanya rasa kasih sayang terhadap
sesama dan akan menjadi saling rasa kekeluargaan.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan sosial apabila kebutuhan akan
keinginan untuk diterima keberadaan dirinya dalam suatu lingkungan tanpa
membedakan kondisi fisik, ras ataupun perbedaan kehidupan sosial. Yang
dimana jika kebutuhan ini dapat terpenuhi maka akan menumbuhkan sikap
kepercayaan diri yang tinggi sehingga dirinya merasa mempunyai
kesempatan untuk maju dan akan mendorong seseorang tersebut untuk
terlibat pada semua kegiatan sesuai dengan minat dan bakat yang ia miliki
(Noor & Qomariyah, 2019)
4. Kebutuhan Rasa Penghargaan
Hubungan kebutuhan penghargaan dengan aktivitas fisik adalah untuk
mendapatkan pujian dari orang-orang sekitar.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan akan penghargaan ini adalah
kebutuhan yang meliputi kebutuhan dan keinginan untuk dihormati, dihargai
atas prestasi seseorang, pengakuan atas faktor kemampuan dan keahlian
seseorang serta efektivitas kerja seseorang (Sunyoto dan Danang, 2013
dalam (Sari & Dwiarti, 2018)
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Hubungan kebutuhan aktualisasi diri dengan aktivitas fisik yaitu seseorang
menjadi lebih percaya diri dengan keahlian yang ia miliki.
Yang dimaksudkan dengan kebutuhan aktualisasi diri dapat diartikan
sebagai suatu kebutuhan seseorang dalam mewujudkan secara maksimal
seluruh bakat dan kemampuan potensinya (Noor & Qomariyah, 2019).
25

B. Kerangka Konsep Penelitian

Fisiologis

Rasa Aman
Motivasi
Senam Sehat Sosial

Penghargaan

Aktualisasi Diri
Gambar 2 Kerangka Konsep

C. Definisi Konsep
1. Kebutuhan Fisiologis
Kebutuhan fisiologis dalam penelitian ini yaitu kebutuhan tertinggi dalam
berupa kebutuhan untuk berkontribusi pada orang lain atau lingkungan
yang mendorong manusia melakukan senam
2. Kebutuhan Rasa Aman
Kebutuhan rasa aman dalam penelitian ini yaitu kebutuhan terhadap
individu untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan bugar untuk
menghindari berbagai penyakit yang menyerang
3. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial dalam penelitian ini adalah kebutuhan akan rasa senang
saat mengikuti senam dan mencari kebahagiaan serta mempererat
persahabatan.
4. Kebutuhan Akan Penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan dalam penelitian ini adalah kebutuhan
keinginan akan dihargai terhadap keahliannya dalam melakukan senam
agar dipuji oleh orang lain
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri
aktualisasi diri dalam penelitian ini yaitu pencapaian kebutuhan yang
membuat seseorang termotivasi.
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dimana
penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif tentang orang-orang melalui kata-kata tertulis atau lisan dan perilaku
yang dapat diamati. Metode penelitian kualitatif ini adalah dengan pendekatan
fenomenologi melalui teknik indepth interview (wawancara mendalam) dan
observasi langsung Di Dusun Batu Menteng Kecamatan Bangkala Kabupaten
Jeneponto, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang
mendalam tentang motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat di
Dusun Batu Menteng Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli - Agustus 2022.
lokasi penelitian ini dilakukan di Dususn Batu Menteng Kecamatan Bangkala
Kabupaten Jeneponto.
C. Subjek Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, pemilihan sampel disebut informan.
Penentuan informan dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik
purposive sampling. Metode purposive sampling adalah metode pemilihan
Informan dengan menentukan terlebih dahulu kriteria-kriteria yang akan
diikutsertakan dalam penelitian, dimana informan dapat memberikan informasi
yang dibutuhkan peneliti. Adapun kriteria informan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Perempuan yang melakukan senam
2. Perempuan yang berdomisili di Dusun Batu Menteng
D. Metode Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara mendalam
(indepth interview) memuat pokok-pokok yang akan ditanyakan, sehingga
memperoleh keterangan secara lisan antara peneliti dengan masyarakat
yang melakukan senam aerobik. Adapun langkah-langkah yang dilakukan
dalam melakukan wawancara yaitu melakukan pendekatan emosional,

26
memberikan pesan dan kesan yang baik, dan mempersiapkan pertanyaan
yang akan ditanyakan kepada informan.
2. Data Sekunder
Dalam melakukan penelitian ini diperlukan data yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan di Dusun Batu Menteng Kecamatan Bangkala
Kabupaten Jeneponto yang bersumber dari karya tulis ilmiah penelitian dan
jurnal penelitian sebelumnya.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :
1. Alat tulis
2. Pedoman Wawancara
3. Handphone (HP) untuk merekam suara dan mengambil gambar
4. Open Code
F. Pengolahan dan Penyajian Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan langkah-langkah yaitu :
1. Pengolahan Data
Data yang terkumpul dari hasil wawancara semua informan diolah dengan
menggunakan aplikasi open code. Hasil wawancara yang berupa rekaman
suara terlebih dahulu dibuat dalam bentuk transcribe dengan
menggunakan Microsoft Word dan selanjutnya file tersebut diubah dalam
bentuk format plain text. Kemudian mengimpor file dalam text dari
transcribe hasil wawancara kedalam aplikasi open code. Selanjutnya pada
aplikasi open code dilakukan coding data atau memaknai jawaban dari
setiap informan setelah itu membuat sintesys atau menentukan sub
kategori dan kategori utama.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan memberikan deskripsi hasil penelitian
yang telah diklasifikasikan sebelumnya. Dari data yang telah disajikan
kemudian dibahas dan ditafsirkan berdasarkan teori-teori yang dipilih oleh
penelitiuntuk memperoleh gambaran secara jelas mengenai motivasi
masyarakat dalam melakukan senam sehat di Dusun Batu Menteng
Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan akhir dari analisis data.
Penarikan kesimpulan berupa kegiatan interpretasi, yaitu menemukan
makna data yang telah disajikan. Dalam pengolahan data peneliti
memberikan makna, tafsiran, argumen pada data yang telah terkumpul dan
mencari arti dari penjelasannya untuk disusun kedalam pola-pola
hubungan tertentu yang mudah dipahami.
G. Keabsahan Data
Triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu. Dengan
demikian terdapat triangulasi sumber, dan triangulasi waktu.
1. Triangulasi Sumber
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Pengujian
keabsahan data dilakukan melalui dua sumber yaitu masyarakat yang
melakukan senam dan Kader Desa.
2. Triangulasi Waktu
Triangulasi waktu digunakan peneliti untuk menguji kredibilitas data
dengan cara melakukan observasi dan wawancara dengan beberapa
informan dengan waktu yang berbeda.
H. Etika Penelitian
Langkah-langkah etika dalam penelitian ini adalah :
1. Anonimitas (Anonimity)
Pada penelitian ini dilakukan prinsip dengan cara tidak mencantumkan
nama informan, tetapi hanya mencantumkan inisial dari informan yang
telah diwawancarai pada hasil penelitian ini.
2. Kerahasiaan (Confidentiay)
Identitas informan yang diwawancarai tidak ditampilkan atau dipublikasikan
secara menyeluruh kepada siapapun untuk menjaga kerahasiaan data dari
informan. Data informan disimpan dan hanya diketahui oleh peneliti.
I. Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Faktor Pendukung
a. Keluarga
b. Dosen Pembimbing Universitas Pancasakti Makassar
c. HP
d. Teman Bantus Squad
2. Faktor Penghambat
a. Laptop
b. Jaringan
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum lokasi Penelitian
Group Sokcan Aerobik Marayoka adalah salah satu group senam
yang ada di Desa marayoka, dimana setiap peserta senam berasal dari setiap
Dusun yang ada di Desa Marayoka. Kegiatan senam ini dilaksanakan dalam
satu minggu sekali di Dusun Batu Menteng, yang diadakan dilapangan Sekolah
SDN No 61 Batu Menteng pada minggu sore. Dusun Batu Menteng adalah
salah satu dusun yang berada di Desa Marayoka Kecamatan Bangkala
Kabupaten Jeneponto yang memiliki kode pos 92352. Dusun Batu Menteng
memiliki luas 1,10 Km2. Luas keseluruhan Desa Marayoka Kecamatan
Bangkala Kabupaten Jeneponto yaitu 14 Km2 dan Desa Marayoka Kecamatan
Bangkala memiliki beberapa dusun yang terdiri dari 12 dusun diantaranya:
Dusun Batu Menteng Selatan, Dusun Batu Menteng, Dusun Batu Menteng
utara, Dusun Batu Kanaya Selatan, Dusun Batu Kanaya, Dusun Batu Kanaya
Utara, Dusun Cengkong, Dusun Marayoka, Dusun Bonto Lebang, Dusun
Aragallang, Dusun Panaikang, dan Dusun Bonto Tinggi.
B. Gambaran Umum Subjek Penelitian
1. Karakteristik Informan
Karakteristik informan adalah informasi yang diberikan
langsung oleh informan yang mencakup nama, usia, jenis kelamin,
pendidikan dan pekerjaan.
Pengumpulan data primer dalam penelitian ini adalah dilakukan
metode wawancara mendalam (indepth interview). Adapun informan yang
berhasil diwawancarai berjumlah 6 orang. karakteristik informan dapat
diuraikan sebagai berikut:
a) Usia
Usia adalah umur informan pada saat dilakukan wawancara. Hasil
penelitian terhadap pengelompokan umur diperoleh sebagai berikut
yaitu dari 6 informan rata-rata 29-35 tahun.
b) Jenis Kelamin
Hasil wawancara jenis kelamin dari 6 informan adalah perempuan.

30
31

c) Pendidikan
Hasil wawancara terdapat pengelompokan dari 6 informan terdiri dari 4
orang SMA dan 2 orang SMP
d) Pekerjaan
Hasil penelitian terdapat pengelompokan pekerjaan dari 6 informan
bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT).
C. Hasil Penelitian
Dari hasil wawancara mendalam (indepth interview) terhadap
informan pada saat penelitian, maka dibuatlah kerangka hasil penelitian
sebagai berikut:

KEBUTUHAN SOSIAL
❖ Ajakan teman
❖ Menambah keakraban

KEBUTUHAN RASA AMAN


MOTIVASI
❖ Terhindar dari penyakit SENAM SEHAT
❖ Agar tubuh lebih sehat

KEBUTUHAN PSIKOLOGIS
❖ Menghilangkan stress
❖ Menambah kebahagiaan
Gambar 3 Kerangka Hasil Penelitian (Sandra Dewi, 2022)

Motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat di Dusun Batu


Menteng Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto dipengaruhi oleh
adanya kebutuhan sosial, kebutuhan rasa aman dan kebutuhan psikologis.
Dimana kebutuhan yang pertama adalah kebutuhan sosial masyarakat untuk
termotivasi melakukan senam sehat karena adanya ajakan teman dan untuk
menambah keakraban, kedua yaitu adanya kebutuhan rasa aman yang
memotivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat agar terhindar dari
penyakit dan menjadikan tubuh agar lebih sehat, dan yang ketiga adanya
kebutuhan psikologis yang memotivasi masyarakat dalam melakukan senam
sehat untuk menghilangkan stress dan menambah kebahagiaan.
32

1. Kategorisasi Penelitian atau Uraian Penelitian


a. Kebutuhan Sosial
Hasil wawancara mendalam yang dilakukan kepada
informan mengenai motivasi dalam mengikuti senam sehat, diperoleh
informasi bahwa informan termotivasi melakukan senam sehat karena
adaya ajakan teman. Informan mengatakan bahwa teman yang
mengajak untuk ikut senam sehat, awalnya telah mempunyai kebiasaan
mengikuti kebiasaan tersebut saat masih berada di Kota Makassar. Hal
inilah yang menyebabkan informan tertarik untuk melakukan senam dan
diterapkan di Dusun Batu Menteng. seperti yang diungkapkan oleh
informan berikut:

“…Awalnya itu toh ada istri tetangga sebelumnya tinggalki di kota


dan sekarang tinggalmi toh menetapmi disini, terus kebiasaanna
itu dikota nabawaki kesini salah satunyami itu senam, makanya
naajak maki senam sama-sama…”
(RIS : 25 Juli 2022)
“…Datangi kerumah terus nacatatki namayya yang mau ikut senam
terus najelaskan maki ini tentang senam bagski katanya karna dia
memang seringki senam beng waktu masih tinggal dimakassar
baguski memang ia kulihat badannya jadi itumi kaya ada juga
kemauanku toh jadi ikut karna kulihat kaya bagus memang
badannya tawwa…”
(TI, RAM : 13 Juli, 1 Agustus 2022)
“…Awalnya itu diajaka sama temanku ibu Nur Wahida nabilang
baguski bede untuk kesehatan itu senam biar mamo satu kali satu
minggu kan nda adajijuga kukerja kalau sore hari makanya
ikutma…”
(YAN : 19 Juli 2022)

Selain informasi diatas, informan lain mengatakan bahwa


mereka mengikuti senam sehat dengan tujuan agar menambah
keakraban. Ibu-ibu termotivasi melakukan senam sehat karana bisa
berkumpul bersama sehingga dapat bertukar cerita, bercanda tawa dan
dapat merasakan keseruan dalam senam. Hal ini seperti yang
diungkapkan oleh informan sebagai berikut :
33

“…Tentunya bahagia toh karna bisa kumpul sama ibu-ibu yang lain
terus bisaki lebih akrab lagi karna disinimi tempat senam bisa
bertukar cerita bercanda tawa eh pokoknya seru karna banyak juga
teman yang cerita lucu-lucu jadi itumi yang saya rasakan intinya
seru sekali deh…”
(RIS, RAM, SE, TI : 25 Juli, 1 Agustus, 10 Agustus, 13 Juli 2022)

“…Merasa bahagiaka toh karna bisaka eh kumpul-kumpul sama


ibu-ibu lain bertukar cerita supaya bisa akrab lagi…”
(MR : 10 Juli 2022)
“…Apalagi ngumpul maki sama ibu-ibu yang lain bercanda maki,
cerita pengalaman pokoknya seru deh kek lebih akrabki selama
ikutki kegiatan senam begini…”
(YAN : 19 Juli 2022)

b. Kebutuhan Rasa Aman


Wawancara mendalam yang dilakukan pada informan
mengenai motivasi mengikuti senam sehat diperoleh informasi bahwa
informan termotivasi mengikuti senam sehat dengan tujuan ikut senam
agar terhindar dari penyakit. Karena ibu-ibu termotivasi melakukan
senam karena biasanya seseorang lebih mudah terkena penyakit
karena jarang berolahraga apalagi jika ada kebiasaan makan yang sulit
dikontrol. Hal ini menurut informan akan menyebabkan terjadinya
penumpukan lemak dalam tubuh. Jika hal ini dibiarkan maka lemak yang
menumpuk akan menyebabkan kegemukan, sehingga hal tersebut
harus diantisipasi dengan cara rajin berolahraga. Informasi tersebut
seperti yang diungkapkan informan berikut :

“…Senamki begini pasti tidak mudahki juga terkena penyakit toh


karna bergerak teruski. Kan kalau jarangki olahraga baru makan
terusji dikerja pasti cepatki gemuk karna tidak berolahragaki toh
jadi itu lemak dalam tubuhta menumpuki semakin banyak nah itumi
cepat naik berat badan kalau begitu…”
(RAM, MR, SE : 1 Agustus, 10 Juli, 10 Agustus 2022)

“…Ya supaya sehatka juga supaya tidak cepatki juga kena penyakit
karna memang ini senam baguski untuk kesehatan…”
(TI : 13 Juli 2022)

“…Alasanku memang pertamanya ikut senam untuk menyehatkan


badan, menyegarkan badan ehh sama iniapa kalau seringki senam
34

toh nda mudahki kena penyakit kaya ringanki memang badanku


semenjak ikutka senam ini sehatka…”
(YAN : 19 Juli 2022)

Ada juga informasi dari informan lain bahwa mereka


mengikuti senam sehat agar tubuh menjadi lebih sehat. Informan
termotivasi melakukan senam sehat karena ibu-ibu yang sering
melakukan senam akan merasa tubuhnya menjadi lebih segar. Informan
menganggap dengan melakukan senam maka tubuh akan memproduksi
keringat dalam jumlah besar. Proses pengeluaran keringat inilah yang
diyakini sebagai proses pembakaran lemak yang terjadi dalam tubuh
yang menyebabkan tubuh seseorang dapat menjadi lebih segar. Hasil
diatas dapat dilihat dalam kutipan wawancara dibawah ini :

“…Ya sehat karna nakasi ringan badan toh karna sebelumnya


kulakukan ini senam berat kurasa badanku selama senamka begini
ya ringan sekaliki kurasa karna keluar semua keringatka kalau
senamki jadi itumi nabakarmi lemaka toh makanya bisaki nabikin
segar badanka…”
(MR, RAM, YAN, TI : 10 Juli, 1 Agustus, 19 Juli, 13 Juli 2022)

“…Kaitannya toh ini senam dengan sehat ya kalau rajinki olahraga


senam begini baguski bisa menyehatkan badan dan otot juga
semakin kuat dan kerja jantung juga stabilki supaya bisaki juga
terhindar dari penyakit…”
(SE : 10 Agustus 2022)

“…Ya baguski karna selama ikutka tawwa senam enaki kurasa


badanku terasa ringangi baru tidak pegal-pegalma…”
(RIS : 25 Juli 2022)

c. Kebutuhan Psikologis
Hasil wawancara yang telah dilakukan mengenai motivasi
dalam melakukan senam sehat diperoleh bahwa informan termotivasi
melakukan senam sehat dengan tujuan ikut senam untuk
menghilangkan stress. Informan yang melakukan senam beranggapan
bahwa sebelum senam ini diadakan informan terlalu banyak memikirkan
masalah pekerjaan yang dilakukan sehari-hari dirumah sehingga
mengakibatkan terlalu banyak beban pikiran, tetapi selama senam ini
35

diadakan informan merasa lebih bergairah karena senam ini sifatnya


riang dan penuh keseruan. Maka dari itu dengan dilakukannya senam
ini informan merasakan bahwa senam dapat menghilangkan beban
pikiran. Hal inilah yang diungkapkan informan sebagai berikut :

“…Pokoknya toh merasa senang sekali kurasa karna bisaki nakasi


hilang pusingku semenjak ikutka senam begini, ka nutaumi saya
toh banyak pekerjaanku dirumah baru kecil juga anakku jadi
pusingka biasa tapi semenjak ada ini senam bisaka nakasi hilang
pusingku nah karna hebohki ini kalau senamki seru sekali jadi nda
ada mintong dipikir-pikir kalau senamki pokoknya hilangi
pusinga…”
(RAM : 1 Agustus 2022)

“…Ya stresski toh karna banyak pekerjaan jadi selama ada senam
dan ikutka ia kaya bahagiaka karna bisa nakasi hilang pusinga
kalau senamka begitu…”
(TI : 13 Juli 2022)

Adapun informasi yang diperoleh dari informan bahwa ikut


senam supaya menambah kebahagiaan, informan termotivasi
melakukan senam sehat Karena selama melakukan senam informan
merasa bahwa senam ini memiliki keseruan dan penuh dengan
kebahagiaan. Karena dengan senam inilah yang dapat menjadikan ibu-
ibu sehingga bisa berkumpul bersama-sama melakukan senam. Seperti
yang diungkapan oleh informan berikut :

“…Seru sekali kaya ada kebahagiaan tersendirinya…”

(RIS : 25 Juli 2022)

“…Ya merasa bahagiaki karna kapanpi lagi bisa kumpul berasama


ibu-ibu…”
(SE : 10 Agustus 2022)

“…Anu juga ikutka senam toh kaya bahagia sekalika karna nutaumi
toh pekerjaan dirumah banyak sekali jadi kalau senamka bahagiaka
karna terbuang beban pikiranku selama senamka…”
(YAN, TI : 19 Juli, 13 Juli 2022)
36

D. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang diperoleh maka dibuatlah suatu
pembahasan sebagai berikut :
1. Kebutuhan Sosial
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan untuk persahabatan,
afiliasi (hubungan antar pribadi yang ramah dan akrab), dan interaksi yang
lebih erat dengan orang lain. Dalam organisasi akan berkaitan dengan
kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik,
rekreasi bersama (Sari & Dwiarti, 2018)
Menurut (Pratama, 2021), lingkungan sosial menjadi salah satu
faktor penyebab perempuan melakukan tingkat pidana penyalahgunaan
narkotika. Pengaruh lingkungan sosial sebagai salah satu faktor penyebab
kejahatan diperkuat dengan teori lingkungan sebagaimana yang
dikemukakan oleh Lacassagne. Teori lingkungan mendasarkan
masyarakat yang buruk sehingga orang menjadi jahat lebih besar karena
dipengaruhi oleh lingkungan.
Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada informan
mengenai motivasi dalam melakukan senam sehat, diperoleh informan
bahwa informan termotivasi melakukan senam sehat karena adanya
ajakan teman. Informan mengatakan bahwa teman yang mengajak untuk
ikut senam sehat, awalnya telah mempunyai kebiasaan mengikuti senam
senam sehat tersebut saat masih berada dikota Makassar. Hal inilah yang
menyebabkan informan tertarik untuk melakukan senam.
Hasil observasi yang peneliti lihat dilapangan bahwa
masyarakat yang melakukan senam dipengaruhi oleh faktor lingkungan
yang dimana ikut senam karena ajakan teman dimana teman yang
mengajak memberikan motivasi dan dorongan untuk ikut melakukan
senam supaya sama-sama mempunyai kesempatan untuk bisa hidup
sehat.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian (Rubiana et al.,
2019) yang mengatakan bahwa senam umum adalah segala jenis senam
yang menggunakan musik yang dilakukan secara massal seperi senam
aerobik, SKJ, poco-poco, maumere, dan Zumba. Istilah senam aerobik
sering dikatakan sebagai latihan olahraga yang bertujuan untuk mencapai
37

kesegaran kardiorespiratori atau kesegaran aerobik. Manfaat dengan


melakukan senam umum secara sosial akan meningkatkan tali
silahturahmi, keakraban dan kekeluargaan antar warga. Selain itu manfaat
secara kesehatan meningkatkan kebugaran dan menjaga daya tahan
tubuh. Dengan adanya pengabdian yang yang dilaksanakan di Perumahan
Margabakti Duta Pratama dan Perumahan Grand Citra Ciakar Kecamatan
Cibeureum Kota Tasikmalaya diharapakan mampu mengatasi masalah
yang terjadi dengan cara memasyarakatkan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat melalui senam umum. Melalui senam umum
masyarakat bisa beraktivitas secara bersama-sama sehingga kehangatan
dan kekeluargaan pun dapat terjalin. Dan setelah diberikan pengabdian
melalui senam umum tersebut, masing-masing warga perumahan
merasakan hal positif seperti terjalinnya keakraban dan kebersamaan
sesama warga dan terlihat antusias dalam berolahraga.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian (Wakitayanti
& Hartono, 2021), yang mengatakan bahwa masyarakat kota semarang
sangat berkeinginan melakukan aktivitas olahraga pada masa new normal
ini lebih mendominsi dari dorongan diri senidiri dari pada ajakan dari orang
lain atau teman. Dalam kebutuhan sosial, masyarakat melakukan aktivitas
olahraga untuk mendapatkan teman baru dan sebagai sarana untuk
silahturahmi dan bersosialisasi dengan orang lain.
Menurut Faridah (2013), masyarakat perumahan mempunyai
sifat yang egosentrik dan individualistik hal ini dikarenakan latar belakang
masyarakat yang datang keperumahan berbeda-beda. Perbedaan karakter
warga dalam perumahan terkadang perumahan tersebut sepi walaupun
padat, terkadang tidak mengenal dengan tetangga terjadi konflik antar
warga konflik tersebut bisa dikarenakan kesibukan dirinya masing-masing,
terkadang terjadi konflik antar warga konflik tersebut bisa dikarenakan
berbeda agama, suku atau bahasa. Oleh karena itu untuk dapat
merekatkan tali persaudaraan antar warga diperumahan maka harus ada
kegiatan rutin yang mampu mengaktifkan seluruh warga untuk berperan
serta dalam kegiatan tersebut. Banyak kegiatan yang dapat meningkatkan
persaudaraan antar warga diantaranya dengan kegiatan olahraga
(Rubiana et al., 2019)
38

Hasil wawancara terhadap informan diperoleh informasi bahwa


informan mengikut senam sehat untuk menambah keakraban. Informan
termotivasi melakukan senam sehat karena bisa berkumpul bersama
sehingga dapat bertukar cerita, bercanda tawa dan dapat merasakan
keseruan dalam senam.
Dari observasi yang peneliti lihat dilapangan bahwa dapat dilihat
dari kekompakan yang mereka miliki yaitu tertawa bersama dan tidak ada
yang diasingkan semua sama-sama memiliki kepedulian karena saling
memberikan semangat satu sama lain. Dan tentunya keseruan dalam
senam tersebut begitu terlihat sangat akrab saat ibu-ibu ada yang bercerita
lucu setelah selesai melakukan senam.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian (Wakitayanti &
Hartono, 2021) mengemukakan bahwa olahraga massal adalah suatu
bentuk kegiatan olahraga yang dapat dilakukan oleh sejumlah besar orang
secara bersamaan atau biasa disebut sebagai olahraga masyarakat yang
hakekatnya adalah olahraga kesehatan, sebab dalam melakukan kegiatan
olahraga tersebut hanya bertujuan untuk memelihara atau meningkatkan
derajat kesehatan dan aktivitas fisik. Olahraga masyarakat atau olahraga
kesehatan ini merupakan bentuk dari olahraga yang dapat mewujudkan
kebersamaan dan kesetaraan masyarakat dalam berolahraga, maka dari
itu olahraga masyarakat atau olahraga kesehatan tidak ada tuntutan
keterampilan olahraga tertentu. dengan demikian, maka olahraga
kesehatan ini menjadi solusi untuk masyarakat agar tetap menjaga
kesehatan, kebugaran jasmani dan rohani serta menjaga kekebalan imun
tubuh.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Hartini et al., 2022), yang mengatakan bahwa kegiatan senam yang
dilakukan dalam seminggu sekali yakni pada hari minggu pagi hingga
selesai yang bertempatkan didepan kecamatan weru. Senam ini dilakukan
sudah sejak lama namun sempat berhenti saat pandemi covid melunjak
dan baru dimulai lagi awal bulan agustus. Awal mulanya kegiatan senam
diikuti oleh ibu-ibu pkk namun seiring berjalannya waktu ada beberapa
warga luar wilayah kecamatan weru yang mengikuti kegiatan senam ini.
Anggota senam 20-40 orang, selain untuk menjaga keakraban antar
39

warga, senam ini juga untuk refresing dan meminimalisir stress dalam
menjalankan rutinitas sehari-hari. Olahraga ini juga bisa menjaga fungsi
otak, mencegah pikun, juga bisa mengurangi stress dan membuat lebih
bahagia karena dengan kita melakukan gerakan senam maka tubuh akan
melepaskan hormon endorphine.
2. Kebutuhan Rasa aman
Kebutuhan rasa aman adalah apabila kebutuhan fisiologis
relatif telah terpenuhi, maka akan muncul seperangkat kebutuhan-
kebutuhan yang baru yang kurang lebih dapat dikategorisasikan
(keamanan, kemantapan, ketergantungan, perlindungan, kebebasan,
cemas dan ketakutan; kebutuhan akan struktur , ketertiban, hukum, batas-
batas, kekuatan pada diri pelindung, dan sebagainya (Sejati, 2018)
Menurut (Candrawati et al., 2016) kurang beraktivitas fisik atau
aktivitas fisik yang tidak terarur berkaitan erat dengan risiko timbulnya
penyakit tidak menular dan penyakit degeneratif sebagai akibat proses
penuaan, seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes melitus, kolesterol,
obesitas dan osteoporosis.
Dari hasil wawancara yang dilakukan mengenai motivasi
mengikuti senam sehat, salah satu faktornya adalah untuk mendapatkan
rasa aman. Rasa aman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah adanya
peluang dari informan untuk terhindar dari penyakit. Ibu-ibu termotivasi
melakukan senam sehat karena kebanyakan seseorang lebih mudah
terkena penyakit karena jarang berolahraga, apalagi jika ada kebiasaan
makan yang sulit dikontrol. Hal inilah yang dianggap oleh informan sebagai
salah satu penyebab terjadinya penumpukan lemak dalam tubuh. Jika hal
ini dibiarkan maka lemak dalam tubuh akan menyebabkan kegemukan,
sehingga hal tersebut dapat diantisipasi dengan cara rajin berolahraga.
Hasil observasi yang peneliti lihat bahwa pada saat ibu-ibu
melakukan senam memang terbukti bahwa senam sangat berpengaruh
pada ibu-ibu yang melakukan senam karena terlihat begitu bersemangat
dan tidak mengenal rasa lelah. karena semakin bergerak semakin
merasakan manfaat yang didapat dari senam tersebut karena badannya
begitu ringan digerakkan karena sudah terbiasa dilakukan.
40

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan


oleh (Kardi et al., 2019) yang mengatakan bahwa olahraga merupakan
salah satu aktivitas fisik yang mudah dilakukan oleh berbagai kalangan.
Olahraga teratur bisa menjadi cara yang efektif untuk melancarkan sirkulasi
darah. selain itu, olahraga menjadi salah satu alternatif non farmakologi
yang dapat membantu masyarakat mengendalikan penyakit hipertesi.
Olahraga yang dianjurkan bagi penderita hipertensi salah satunya ialah
senam yang bersifat aerobik yang pada umumnya dilakukan dengan cara
berkelompok. Melalui kegiatan olahraga, jantung dapat bekerja secara
lebih efisien, frekuensi denyut nadi berkurang, namun kekuatan memompa
jantung semakin kuat, penurunan kebutuhan oksigen jantung pada
intensitas tertentu, penurunan lemak badan, serta menurunkan tekanan
darah.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian (Fathurrahman et
al., 2020) mengemukaan bahwa ketika melakukan olahraga, tubuh
bergerak dan membantu tubuh membakar kalori yang ada sehingga kalori
yang ada sehingga menghasilkan energi yang dibutuhkan tubuh untuk
bekerja. Sehingga membantu tubuh mengurangi tertimbunya lemak dalam
tubuh. Olahraga yang teratur juga dapat membakar kolesterol LDL dan
trigliserida serta meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL). Hal ini sangat
membantu tubuh tetap fit dan mengurangi resiko darah tinggi, stroke,
kegemukan, dan penyakit jantung.
Menurut Sadoso Sumosardjuno (1990) latihan olahraga
sebagaimana kita ketahui bersama, mempunyai pengaruh yang jelas pada
penurunan kadar lemak dan kolesterol dalam darah kita. Sementara dari
segi estetika, senam aerobik yang dilakukan secara terartur dan terukur
dapat membentuk tubuh menjadi lebih porsional, indah dipandang dan
menimbulkan daya tarik, dimana komposisi tubuh menunjukkan
perbandingan kumpulan otot, tulang, lemak, dan cairan. Senam aerobik
yang dilakukan secara teratur dapat mencegah kegemukan, membentuk
otot dan memperbaiki tonus otot. Senam aerobik juga terbukti dapat
memelihara elastisitas dan kesehatan kulit sehingga tidak cepat keriput
dan tampak awet mudah. Dengan begitu kandungan lemak didalam tubuh
41

banyak berkurang dan berimbas pada menurunnya berat badan, persen


lemak tubuh serta kolesterol dalam darah (Utomo et al., 2012)
Dari hasil wawancara yang dilakukan mengenai motivasi senam
sehat diperoleh informan bahwa dengan melakukan senam sehat agar
tubuh menjadi lebih sehat. Informan termotivasi melakukan senam sehat
karena ibu-ibu yang melakukan senam akan merasa tubuhnya menjadi
lebih segar. Informan menganggap dengan melakukan senam maka tubuh
akan memproduksi keringat dalam jumlah besar, proses pengeluaran
keringat inilah yang diyakini sebagai proses pembakaran lemak yang
terjadi dalam tubuh yang menyebabkan tubuh seseorang dapat menjadi
lebih segar.
Dari observasi yang peneliti lihat dilapangan mengenai motivasi
masyarakat dalam melakukan senam sehat bahwa terlihat begitu
semangat dan antusias dalam melakukan senam bersama karena ibu-ibu
lebih ringan menggerakkan badannya dan begitu banyak keringat yang
keluar dari dalam tubuhnya ketika melakukan senam dan dari proses
pengeluaran keringat inilah yang menjadikan tubuh ibu-ibu lebih sehat
karena sangat lincah dalam bergerak karena badannya sangat ringan
digerakkan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Majid, 2015) mengatakan bahwa untuk hidup menjadi lebih sehat
masyarakat harus meningkatkan kebugaran jasmaninya dengan
melakukan kegiatan olahraga baik dipagi hari maupun sore hari.
Pentingnya masyarakat menyadari bahwa menjaga kesehatan tubuh
dengan melakukan olahraga dengan rutin dapat meningkatkan kesehatan
pada diri kita. Tubuh yang sehat dan bugar merupakan dambaan setiap
orang yang ingin tampil bugar dan produktif. Tuntutan tersebut nampaknya
sudah semakin disadari oleh sebagian masyarakat. Hal ini terbukti dengan
semakin banyaknya orang melakukan kegiatan olahraga, apalagi pada
hari-hari libur seseorang cenderung melakukan kegiatan olahraga, baik
secara sendiri-sendiri mau berkelompok.
Hasil ini sesuai dengan penelitian (Fathurrahman et al., 2020)
mengatakan bahwa dengan berolahraga akan melancarkan peredaran
darah yang berguna untuk kesehatan jantung serta dapat meningkatkan
42

konsentrasi. Olahraga juga dapat meningkatkan kepadatan tulang,


sehingga baik mencegah osteoporosis. Berolahraga merupakan salah satu
aspek penting dalam membentuk tubuh yang sehat dan bugar. Olahraga
perlu dilakukan secara teratur dalam durasi waktu tertentu. selain itu,
olahraga yang dilakukan tidak harus membuat tubuh melakukan hal yang
berat. Olahraga juga bisa dilakukan dengan melakukan beberapa jenis
gerakan ringan, santai dan menyenangkan.
3. Kebutuhan Psikologis
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang termasuk kedalam
kebutuhan primer untuk memenuhi psikologis dan biologis manusia yang
terdiri dari kebutuhan akan oksigen, makanan, air dan suhu tubuh yang
relatif konstan. Kebutuhan fisiologis merupakan suatu kebutuhan yang
sangat penting terpenuhi karna kebutuhan fisiologis inilah yang lebih utama
untuk dicari oleh setiap orang dalam mencari kepuasan (Muhibbin &
Marfuatun, 2020)
Menurut (Turmudzi & Hamdani, 2021) ketidakstabilan emosi
dapat mengakibatkan ketidakstabilan psikologis. Gejolak emosiaonal
biasanya bermanifestasi sebagai ketegangan stress, ketakutan,
kemarahan, kegembiraan, kekecewaan dan kecemasan. Walaupun emosi
merupakan momok bagi para atlet, namun jika emosi tersebut dapat
ditekan dan dikendalikan dengan tepat, maka akan menjadi emosi yang
positif, yang dapat meningkatkan motivasi, antusiasme dan efektivitas
tempur yang tinggi, sehingga menghilangkan ketegangan, kecemasan,
amarah, ketakutan, dan kekecewaan sehingga untuk meraih kemenangan
dan prestasi. Stabilitas emosi mengacu pada kemampuan untuk mengatasi
keparahan dan stress hidup dalam keadaan emosi yang baik.
Hasil wawancara yang dilakukan terhadap informan diperoleh
informasi bahwa informan termotivasi melakukan senam sehat dengan
tujuan untuk menghilangkan stress. Informan yang melakukan senam
beranggapan bahwa sebelum senam ini diadakan terlalu banyak
memikirkan masalah pekerjaan yang dilakukan sehari-hari dirumah
sehingga mengakibatkan terlalu banyak beban pikiran, tetapi selama
senam ini diadakan informan merasa lebih bergairah karena senam ini
43

sifatnya riang dan penuh keseruan. Maka dari itu informan beranggapan
bahwa senam dapat menghilangkan beban pikiran.
Dari observasi yang peneliti lihat dilapangan bahwa masyarakat
yang melakukan senam dapat menghilangkan beban piikiran karena ibu-
ibu memiliki tingkat kepusingan masing-masing dimana pekerjaan yang
dilakukan sehari-hari membuat ibu-ibu terlalu memikirkan beban pekerjaan
yang ada dirumah, dan dengan adanya senam yang diadakan masyarakat
dapat menghilangkan beban pikirannya karena mendapatkan suasana
baru.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Listyarini, 2012) yang mengatakan bahwa olahraga aerobik untuk 10
minggu dapat berhasil dalam mengatasi stress emosi, olahraga aerobik
tersebut terdiri dari 30 menit senam dan jogging dalam 4 hari perminggu
selama 10 minggu. Olahraga aerobik tersebut juga memperbaiki denyut
jantung dan sistem anatomi tubuhnya yang sangat diperlukan dalam
menanggulangi stress, dengan demikian senam aerobik bisa bermanfaat
bagi kebugaran jasmani (physical fitness), kebugaran mental (mental
fitness), kebugaran emosi (emotional fitness) dan kebugaran sosial (social
fitness). Program kebugaran jasmani selain dapat meningkatkan semangat
kerja dan daya tahan tubuh, juga dapat mencegah dari berbagai penyakit.
Lebih dari itu, program kebugaran jasmani juga dapat menghilangkan
ketegangan, menambah rasa percaya diri, membentuk jiwa sportif,
mengajarkan sikap sabar, gembira, dan melatih konsentrasi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian (Fathurrahman et
al., 2020) yang mengatakan bahwa stress dapat terjadi pada siapa saja.
Dengan olahraga, seseorang dapat mengatasi emosi dan mengurangi
kegelisahan sehingga mengurangi stress dalam dirinya. Bagi yang rutin
melakukan olahraga memiliki tingkat kecemasan yang lebih rendah
dibandingkan orang yang tidak berolahraga. Aktivitas olahraga
menyebabkan tubuh bereaksi termasuk otak. Karena otak akan
melepaskan banyak hormon termasuk endorphin yang bisa mempengaruhi
suasana hari menjadi lebih gembira, riang dan senang.
Menurut (Listyarini, 2012), program kebugaran jasmani selain
dapat meningkatkan semangat kerja dan daya tahan tubuh, juga dapat
44

mencegah dari berbagai penyakit. Lebih dari itu, program jasmani juga
dapat menghilangkan ketegangan, menambah rasa percaya diri,
membentuk jiwa sportif, mengajarkan sikap sabar, gembira dan melatih
konsentrasi. Kebugaran jasmani merupakan kemampuan seseorang
menyelesaikan tugas sehari-hari dengan tanpa mengalami kelelahan
berarti, dengan pengeluaran energi yang cukup besar, guna memenuhi
kebutuhan geraknya dan menikmati waktu luang serta untuk memenuhi
keperluan darurat bila sewaktu-waktu diperlukan.
Dari hasil wawancara terhadap informan diperoleh infomasi
bahwa ikut senam supaya menambah kebahagiaan. Informan termotivasi
melakukan senam sehat karena selama melakukan senam informan
merasa senam ini memiliki keseruan penuh dengan kebahagiaan, karena
dengan senam inilah yang dapat menjadikan ibu-ibu bisa berkumpul
sehingga bersama-sama melakukan senam.
Hasil observasi yang peneliti lihat dilapangan bahwa
masyarakat yang melakukan senam sungguh sangat bahagia terlihat dari
kekompakan yang mereka miliki, selain dari itu musik juga sangat
berpengaruh dalam menjaga motivasi serta semangat dari para ibu-ibu
yang melakukan senam agar tetap menyala. Karena apabila musiknya
kurang riang maka itu bisa membuat ibu-ibu juga tidak tertarik melakukan
senam.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh (Ali, 2019) mengatakan bahwa olahraga dapat memberikan
kesempatan kepada masayarakat yang sangat ideal untuk dapat
menyalurkan tenaga dengan tujuan menuju kehidupan yang serasi, selaras
dan seimbang untuk mencapai kebahagiaan hidup yang sehat. Olahraga
merupakan unsur yang sangat penting dalam meningkatkan
perkembangan dan pertumbuhan manusia, melalui kegiatan olahraga
diharapkan akan dapat mencapai tingkat jasmani yang lebih baik.
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan
mengenai Motivasi Masyarakat Dalam Melakukan Senam Sehat di Dusun Batu
Menteng Kecamatan Bangkala Kabupaten Jeneponto, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1. Motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat dipengaruhi oleh
faktor sosial yakni karena ajakan dari teman dan untuk menambah
keakraban.
2. Motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat dipengaruhi oleh
faktor rasa aman yaitu agar terhindar dari penyakit dan menjadikan tubuh
tetap sehat.
3. Motivasi masyarakat dalam melakukan senam sehat dipengaruhi oleh
faktor psikologis yaitu untuk menghilangkan rasa stress dan menambah
kebahagiaan.
B. Saran
1. Bagi Pemerintah Desa Khususnya di Dusun Batu Menteng Kecamatan
Bangkala Kabupaten Jeneponto lebih memperhatikan kegiatan senam
sehat yang dilakukan masyarakat agar kiranya menyediakan tempat dan
fasilitas untuk masyarakat supaya senam ini menjadi salah satu aktivitas
yang rutin dilakukan yang dapat menjadi tempat terjalinnya masyarakat
yang aktif dalam berolahraga sehingga memiliki badan yang sehat dan
bugar, karena kegiatan senam ini sangat penting untuk kesehatan.
2. Bagi Masyarakat diharapkan agar senantiasa selalu berpartisipasi dalam
kegiatan senam, dan terus meningkatan kesadaran akan pentingnya
berolahraga.
3. Bagi Group Sokcan Aerobik Marayoka diharapakan lebih mengembangkan
senam yang dilakukan selama ini dengan cara menambah waktu latihan
senam dengan rutin melakukan senam selama 2 kali seminggu agar lebih
bisa mendapatkan tubuh yang lebih sehat dan bugar.

45
DAFTAR PUSTAKA
Ali, V. A. V. (2019). Motivasi Dan Minat Pesarta Senam Aerobik Di Sanggar
Senam Kabupaten BatangTahun 2019 [Universitas Negeri Semarang].
http://lib.unnes.ac.id/37156/
Andjarwati, T. (2015). Motivasi Dari Sudut Pandang Teori Hirarki Kebutuhan
Maslow , Teori Dua Faktor Herzberg , Teori X Y Mc Gregor , Dan Teori
Motivasi Prestasi Mc Clelland. Jurnal Ilmu Ekonomi & Manajemen, 1(1),
45–54.
Anggraeni, F. N. (2020). Determinan Motivasi Internal Terhadap Kinerja.
SCIENTIFIC JOURNAL OF REFLECTION: Economic, Accounting,
Management and Business, 3(2), 161–170.
https://doi.org/10.37481/sjr.v3i2.191
Bintari, H. D. (2019). Minat Dan Motivasi Ibu-Ibu Mengikuti Senam Aerobik Di
Embung Wonolopo Mijen Kota Semarang [Universitas Negeri Semarang].
http://lib.unnes.ac.id/37089/1/6101415042_Optimized.pdf
Candrawati, S., Sulistyoningum, E., Bramantyo, D., & Pranasari, N. (2016). Senam
Aerobik Meningkatkan Daya Tahan Jantung Paru Dan Fleksibilitas.
Jurnal Kedokteran Brawijaya, 29(1), 69–73.
https://jkb.ub.ac.id/index.php/jkb/article/view/1002
Dewi, Rahayu, & Rifki, M. S. (2020). Pengaruh Senam Aerobik Terhadap
Tingkat Kebugaran Jasmani Siswa. Jurnal Stamina, 3(6), 398–416.
Dewi, Ratna, & Susilawaty, S. A. (2019). Efektivitas Senam Aerobik Terhadap
Kontrol Kadar Glukosa Darah Pada Pasien DM Tipe 2. Jurnal Ilmiah
Keperawatan IMELDA, 5(2), 635–639.
Elvira, M., & Anggraini, N. (2019). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Hipertensi. Jurnal Akademika Baiturrahim, 8(1), 78–89.
Ernawatiningsih, E. (2019). Pengaruh Motivasi, Komunikasi Dan Budaya
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan (JMDK), 7(2), 132–138. https://doi.org/10.30997/jsh.v8i1.701
Fathurrahman, I., Aryadi, D., & Rahmat, A. (2020). Peranan Olahraga Dalam
Meningkatkan Kesehatan Dimasyarakat Kabupaten Lebak. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Setiabudhi, 1(2), 84–90.
Febriyanti, F., Jayadi, I., & Wiriawan, O. (2018). Tingkat Kondisi Fisik Member
Senam Aerobik Di Sanggar “Gleonov GYM. JSES : Journal of Sport and
Exercise Science, 1(1), 08–12. https://doi.org/10.26740/jses.v1n1.p08-12
Hardianti, S. (2019). Pengaruh Senam Aerobic Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Ibu-Ibu PKK Kelurahan Buakana Kecamatan Rappocini Kota
Makassar. Universitas Negeri Makassar.
Harianja, S. H., & Garini, A. (2021). Pengaruh Senam Aerobik Terhadap Profil
Hematologi. Jurnal Analisis Kesehatan, 10(2).

46
Hartini, Sudarsono, S., Sari, Y. K., Suryo, R., & Imron, F. (2022). Peningkatan
Imun Tubuh Melalui Gelar Senam Massal Dan Tes Kebugaran Pada
Komunitas Senam minggu Pagi Di Kecamatan Weru Kabupaten
Sukoharjo. PROFICIO Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 16–20.
Imelda, S. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya diabetes
Melitus di Puskesmas Harapan Raya Tahun 2018. Scientia Journal, 8(1),
28–39. https://doi.org/10.35141/scj.v8i1.406
Kardi, I. S., Widayati, R. S., & Wahyuni. (2019). Pengendalian Tekanan Darah
Tinggi Masyarakat Rw 12 Jebres Melalui Senam Aerobik. GEMASSIKA,
3(1), 46–59. https://doi.org/10.30787/gemassika.v3i1.379
Listyarini, A. E. (2012). Latihan Senam Aerobik Untuk Meningkatkan
Kebugaran Jasmani. Medikora, VIII(2).
https://doi.org/10.21831/medikora.v0i2.4654
Majid, I. N. (2015). Motivasi Peserta Senam Aerobik Di Eristy Management
Kota Semarang Tahun 2013. 4(2), 1590–1595.
Muhibbin, & Marfuatun. (2020). Urgensi Teori Hierarki Kebutuhan Maslow
Dalam Meminimalisir Prokrastinasi Akademik Di Kalangan Mahasiswa.
Educatio: Jurnal Ilmu Kependidikan, 15(2), 69–80.
https://doi.org/10.29408/edc.v15i2.2714
Navera, P. C., & Mistar, J. (2021). Pengaruh Latihan Senam Aerobik Terhadap
Kebugaran Jasmani Pada Kelompok Ibu-Ibu PKK Di Desa Asam Peutik
Dusun Bukit Tengah Kecamatan Langsa Lama. Jurnal Oahraga Rekreasi
Samudra (JORS), 4(2).
Noor, W. K., & Qomariyah, U. (2019). Hierarki Kebutuhan Sebagai Dasar
Refleksi Diri Tokoh Dalam Novel Pesantren Impian. Jurnal Sastra
Indonesia, 8(2). https://doi.org/10.15294/jsi.v8i2.28750
Pratama, R. R. (2021). Tinjauan Kriminologis Terhadap Tindak Pidana
Penyalahgunaan Narkotika Yang Dilakukan Oleh Perempuan. Jurnal
Ilmiah.
Ridho, M. (2020). Teori Motivasi Mc Clelland Dan Implikasinya Dalam
Pembelajaran PAI. Palapa, 8(1). https://doi.org/10.36088/palapa.v8i1.673
Rois, N. (2019). Konsep Motivasi, Perilaku, Dan Pengalaman Puncak Spritual
Manusia Dalam Psikologi Islam. Jurnal Pendidikan Agama Islam
Universitas Wahid Hasyim, 7(2), 184–198.
Rubiana, I., Mulyana, F. R., & Priana, A. (2019). Memasyarakatkan Olahraga
Dan Mengolahragakan Masyarakat Melalui Senam Umum. Abdimas
Siliwangi, 03(01), 130–137.
Sari, E., & Dwiarti, R. (2018). Pendekatan Hierarki Abraham Maslow Pada
Prestasi Kerja Karyawan PT. Madubaru (PG Madukismo) Yogyakarta.
Jurnal Perilaku Dan Strategi Bisnis, 6(1), 58–77.
https://doi.org/10.26486/jpsb.v6i1

47
Sejati, S. (2018). Hierarki Kebutuhan Menurut Abraham H. Maslow Dan
Relevansinya Dengan Kebutuhan Anak Usia Dini Dalam Pendidikan
Islam. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) BENGKULU.
Sunanto, & Huda, muchamad samsul. (2018). Survei Kondisi Fisik Anggota
Unit Kegiatan Mahasiswa Senam Aerobik Putri Unusa. Jurnal Kejaora,
3(1), 141–147.
Turmudzi, A. B., & Hamdani. (2021). Dampak Senam Pernapasan Terhadap
Stabilitas Emosional Siswa Yang Mengikuti Ekstrakurikuler Pencak
Silat. Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 9(3), 141–150.
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-
jasmani/article/view/42154
Utomo, G. T., Junaidi, S., & Rahayu, S. (2012). Latihan Senam Aerobik Untuk
Menurunkan Berat Badan, Lemak, Dan Kolesterol. JSSF (Journal of Sport
Science and Fitness), 1(1).
Wakitayanti, N. A., & Hartono, M. (2021). Motivasi dan Kesadaran Hidup Sehat
Masyarakat Untuk Berolahraga pada Masa New Normal di Kota
Semarang. Indonesian Journal for Physical Education and Sport, 2(1), 137–
144.
Yenni, M. a. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal
Menata, 2(2), 27–41. https://doi.org/10.33373/dms.v8i2.2179
Zebua, T. G. (2021). Teori Motivasi Abraham H. Maslow Dan Implikasinya
Dalam Kegiatan Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan Matematika, 3(1),
68–76. https://doi.org/10.36805/manajemen.v2i1.162

48
LAMPIRAN

L
A
M
P
I
R
A
N

49
PEDOMAN WAWANCARA
MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN SENAM SEHAT DI DUSUN
BATU MENTENG KECAMATAN BANGKALA KABUPATEN JENEPONTO

IDENTITAS INFORMAN
Tanggal Wawancara :
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :

A. KEBUTUHAN FISIOLOGIS
1. Apa motivasi ibu sehingga mau melakukan senam?

B. KEBUTUHAN RASA AMAN


1. Apakah ibu merasa lebih sehat setelah melakuan senam?

C. KEBUTUHAN SOSIAL
1. Apa yang ibu rasakan ketika berkumpul bersama melakukan senam?
2. Apakah ibu setelah melakukan senam merasa ada rasa kekeluargaan
terhadap ibu-ibu yang lainnya?

D. KEBUTUHAN PENGHARGAAN
1. Apakah ibu mendapatkan penghargaan setelah melakukan senam?
2. Apakah ibu merasa dihormati oleh orang lain setelah melakukan senam?

E. KEBUTUHAN AKTUALISASI DIRI


1. Apakah ibu merasa lebih percaya diri setelah melakukan senam?

50
KARAKTERISTIK INFORMAN

KODE JENIS
NO UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN
INFORMAN KELAMIN

1 MR Perempuan 29 Tahun SMA IRT

2 RAM Perempuan 35 Tahun SMP IRT

3 TI Perempuan 34 Tahun SMA IRT

4 YAN Perempuan 32 Tahun SMA IRT

5 SE Perempuan 31 Tahun SMP IRT

6 RIS Perempuan 30 Tahun SMA IRT

51
MATRIKS PENELITIAN MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN
SENAM SEHAT DI DUSUN BATU MENTENG KECAMATAN BANGKALA
KABUPATEN JENEPONTO

KATEGORI KODING (ETIK) KUOTASI (EMIK)


Awalnya itu toh ada istri tetangga sebelumnya
tinggalki di kota dan sekarang tinggalmi toh
menetapmi disini, terus kebiasaanna itu dikota
nabawaki kesini salah satunyami itu senam,
makanya naajak maki senam sama-sama.
(Wawancara : RIS)

Datangi kerumah terus nacatatki namayya


yang mau ikut senam terus najelaskan maki ini
tentang senam bagski katanya karna dia
memang seringki senam beng waktu masih
Ikut senam
tinggal dimakassar baguski memang ia kulihat
karena ajakan
badannya jadi itumi kaya ada juga kemauanku
teman
toh jadi ikut karna kulihat kaya bagus memang
badannya tawwa.
(Wawancara : TI, RAM)

Awalnya itu diajaka sama temanku ibu Nur


Wahida nabilang baguski bede untuk
kesehatan itu senam biar mamo satu kali satu
minggu kan nda adajijuga kukerja kalau sore
Kebutuhan hari makanya ikutma.
Sosial (Wawancara : YAN)

Tentunya bahagia toh karna bisa kumpul


sama ibu-ibu yang lain terus bisaki lebih akrab
lagi karna disinimi tempat senam bisa bertukar
cerita bercanda tawa eh pokoknya seru karna
banyak juga teman yang cerita lucu-lucu jadi
itumi yang saya rasakan intinya seru sekali
deh.
(Wawancara : RIS, RAM, SE, TI)
Ikut senam
untuk Merasa bahagiaka toh karna bisaka eh
menambah kumpul-kumpul sama ibu-ibu lain bertukar
keakraban cerita supaya bisa akrab lagi.
(Wawancara : MR)

Apalagi ngumpul maki sama ibu-ibu yang lain


bercanda maki, cerita pengalaman pokoknya
seru deh kek lebih akrabki selama ikutki
kegiatan senam begini.
(Wawancara : YAN)

52
Senamki begini pasti tidak mudahki juga
terkena penyakit toh karna bergerak teruski.
Kan kalau jarangki olahraga baru makan
terusji dikerja pasti cepatki gemuk karna tidak
berolahragaki toh jadi itu lemak dalam tubuhta
menumpuki semakin banyak nah itumi cepat
naik berat badan kalau begitu.
(Wawancara : RAM, MR, SE)

Ya supaya sehatka juga supaya tidak cepatki


Ikut senam
juga kena penyakit karna memang ini senam
supaya terhindar
baguski untuk kesehatan.
dari penyakit
(Wawancara : TI)

Alasanku memang pertamanya ikut senam


untuk menyehatkan badan, menyegarkan
badan ehh sama iniapa kalau seringki senam
toh nda mudahki kena penyakit kaya ringanki
memang badanku semenjak ikutka senam ini
sehatka.
(Wawancara : YAN)

Ya sehat karna nakasi ringan badan toh karna


sebelumnya kulakukan ini senam berat kurasa
Kebutuhan
badanku selama senamka begini ya ringan
rasa aman
sekaliki kurasa karna keluar semua keringatka
kalau senamki jadi itumi nabakarmi lemaka toh
makanya bisaki nabikin segar badanka.
(Wawancara : MR, RAM, YAN, TI)

Kaitannya toh ini senam dengan sehat ya


kalau rajinki olahraga senam begini baguski
bisa menyehatkan badan dan otot juga
semakin kuat dan kerja jantung juga stabilki
Ikut senam agar supaya bisaki juga terhindar dari penyakit.
tubuh lebih (Wawancara : SE)
sehat
Ya baguski karna selama ikutka tawwa senam
enaki kurasa badanku terasa ringangi baru
tidak pegal-pegalma.
(Wawancara : RIS)

53
Pokoknya toh merasa senang sekali kurasa
karna bisaki nakasi hilang pusingku semenjak
ikutka senam begini, ka nutaumi saya toh
banyak pekerjaanku dirumah baru kecil juga
anakku jadi pusingka biasa tapi semenjak ada
ini senam bisaka nakasi hilang pusingku nah
karna hebohki ini kalau senamki seru sekali
Ikut senam
jadi nda ada mintong dipikir-pikir kalau
untuk
senamki pokoknya hilangi pusinga.
menghilangkan
(Wawancara : RAM)
stress
Ya stresski toh karna banyak pekerjaan jadi
selama ada senam dan ikutka ia kaya
bahagiaka karna bisa nakasi hilang pusinga
kalau senamka begitu.
Kebutuhan (Wawancara : TI)
Psikologis
Seru sekali kaya ada kebahagiaan
tersendirinya.
(Wawancara : RIS)

Ya merasa bahagiaki karna kapanpi lagi bisa


kumpul berasama ibu-ibu.
Ikut senam
(Wawancara : SE)
untuk
menambah
Anu juga ikutka senam toh kaya bahagia
kebahagian
sekalika karna nutaumi toh pekerjaan dirumah
banyak sekali jadi kalau senamka bahagiaka
karna terbuang beban pikiranku selama
senamka.
(Wawancara : YAN, TI)

Tabel 1 Matriks Penelitian

54

Anda mungkin juga menyukai