Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS KESALAHAN PENULISAN BAHASA INDONESIA

PADA MEDIA MASSA CETAK

KARYA ILMIAH

oleh:

CUT RANIA NATHASA FILZA 1907101010016


ESA HUMAIRAH 1907101010011
JIHAN DALILA 1907101010015
PUTRI BALQIS 1907101010004
PUJA SARI 1907101010128
RAVESKA VETTY ELVANIA 1907101010008
SHEDIS SYIFA AZZAHRI 1907101010009
TEUKU FASYA MAULANA 1907101010005
WILDA HUSNA 1907101010001
YUSINTA MAHDA 1907101010007

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
ABSTRAK

Saat ini, orang -orang sering tidak memperhatikan tata bahasa dalam penggunaan bahasa Indonesia, baik
itu dari tata bentuk, tata kalimat, dan tata makna. Sehingga seringkali ditemukan kesalahan penulisan
bahasa Indonesia pada media massa cetak seperti koran, majalah, tabloid, dan lain sebagainya. Karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk menyajikan analisis kesalahan penulisan bahasa Indonesia pada surat
kabar harian kompas. Analisis ini menggunakan variabel berupa kesalahan bahasa, khususnya kesalahan
diksi, ejaan, dan kalimat yang ada di surat kabar.
Sampel penelitian ini adalah surat kabar harian kompas. Adapun Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif yaitu metode mendeskripsikan bentuk kesalahan ejaan, diksi dan kalimat pada surat kabar
harian kompas. Kemudian pada penelitian ini, tidak menggunakan statistik atau angka, sehingga
penelitian ini bersifat kualitatif. Sedangkan teknik yang digunakan meliputi teknik pengumpulan data dan
teknik pengolahan data.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada kesalahan ejaan,diksi, dan kalimat pada penulisan
bahasa Indonesia di surat kabar harian kompas. Meskipun sebenarnya tidak hanya kesalahan dari aspek
diksi, ejaan, dan kalimat tetapi juga ada kesalahan lainnya yang berhubungaan dengan tata bahasa
Indonesia. Penemuan kesalahan tersebut merupakan hasil analisis penelitian yang kami lakukan selama
dua minggu ini pada surat kabar harian kompas.
Kata kunci : PUEBI, surat kabar, analisis data.
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, penulisan karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik. Puji syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Analisis Kesalahan Penulisan Bahasa Indonesia pada
Surat Kabar Harian Kompas”.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada guru kami, Bapak Azwardi, S.Pd.,
M.Hum. yang telah mengajarkan kami agar dapat mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah memberi kontribusi dalam
pembuatan karya ilmiah ini.
Kami mengaku bahwa ada banyak kekurangan pada karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan demi kesempurnaan karya kami. Semoga
karya ilmiah ini dapat membawa pengetahuan bagi kita semua tentang penulisan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar.

Banda Aceh, April 2020


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………… i
ABSTRAK……………………………………………………………………………………... ii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………. iii

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………..
1.2 Tujuan Penelitian……………………………………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………………………………... 3

BAB 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………………………. 4


1. Identifikasi Data……………………………………………………………………… 4
2. Klasifikasi Data………………………………………………………………………. 5
3. Analisis Data…………………………………………………………………………. 6
4. Simpulan……………………………………………………………………………... 11

BAB 4 PENUTUP
1. Kesimpulan………………………………………………………………………….. 12
2. Saran……………………………………………………………………………….... 12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………... 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

       Fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk komunikasi dalam masyarakat. Komunikasi ini
adalah proses, maksud atau amanat orang lain dan aktivitas komunikasi itu bersifat dinamis.
Bahasa Indonesia bukanlah bahasa dengan sistem yang tunggal. Sebagai bahasa yang hidup,
bahasa Indonesia mempunyai variasi-variasi atau ragam-ragam yang masing-masing memiliki
fungsi tersendiri dalam proses komunikasi. Bahasa Indonesia yang digunakan dalam karya
ilmiah adalah bahasa baku. Oleh karena itu bahasa yang digunakan harus mengikuti kaidah-
kaidah kebahasaan yang ada. Penyusunan aspek kebahasaan itu berkaitan erat dengan bahasa
sebagai sistem lambang bunyi dengan karakteristiknya. Kesalahan penggunaan bahasa bisa
menimbulkan interpretasi yang berbeda antara orang yang satu dan yang lainnya.
       Kesalahan bahasa sering dilakukan oleh pemakai bahasa, mulai dari masyarakat awam
sampai dengan masyarakat intelektual. Dalam kenyataan penggunaan bahasa Indonesia sehari-
hari, sering kita jumpai kesalahan bahasa Indonesia yang salah atau tidak sesuai dengan kaidah
bahasa Indonesia.
Tidak semua orang benar dalam berbahasa baik secara lisan dan tulisan. Seorang yang
pandai bahasa pun tidak luput dari melakukan kesalahan berbahasa. Kita harus mengakui bahwa
belajar bahasa itu penting. Meskipun secara alamiah sejak kecil kita sudah bisa berbahasa
Indonesia. Secara ilmiah kita belum mampu berbahasa dengan baik dan benar. Jangan
menganggap bahwa berbahasa Indonesia itu mudah sehingga kita tidak merasa perlu belajar dan
menggunakan bahasa tersebut secara cermat. Agar sukses dalam belajar dan menggunakan
bahasa Indonesia kita harus secermat mungkin dalam menggunakan bahasa sehingga persentase
kesalahan yang kita lakukan relatife kecil.
      
      1.2  Rumusan Masalah

1. bagaimana cara mengetahui penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar ?
2. bagaimana mendeskripsikan wujud kesalahan penulisan bahasa indonesia pada surat

1.3 Tujuan penelitian

1. mengetahui penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar,


BAB II
PEMBAHASAN

Bahasa Indonesia merupakan bahasa asli bangsa kita yang sudah dipakai sej
nenek moyang kita, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-atu
benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai den
dan Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam baha
penting untuk mempelajari bahasa Indonesia dan bisa diterapkan dengan baik sehingga
kita sebagai warga negara Indonesia tidak akan hilang. (Ketut Wijaya, 2016)

Istilah karya ilmiah di sini mengacu kepada karya tulisan yang penyamp
penyajiannya didasarkan pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Ditinjau dari
pendeknya atau tingkat kedalaman uraiannya, karya tulis ilmiah dibedakan atas makala
dan laporan penelitian. Dalam penulisannya, baik makalah maupun laporan penelitian, d
pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan karya semacam itu didahului o
pustaka atau studi lapangan. (Azwardi, 2018: 157)

Dalam penulisan karya ilmiah kegiatan yang pertama yang harus dilakuka
mengidentifikasi topik kajian, yaitu sesuatu yang akan dibahas. Setelah berhasil me
topik, langkah selanjutnya adalah membatasi topik tersebut. Dalam hal ini perlu dipikir
yang unik, menarik, urgen, dan dikuasai dengan baik. Karya ilmiah disampaikan
menggunakan bahasa yang standar. Bahasa yang digunakan mengacu kepada bahasa ra
baku. Secara umum penggunaan bahasa yang dimaksud meliputi ejaan, diksi, kalimat,
teknik penyampaian, dan sistematika penyajian. Ejaan merujuk kepada Pedoman Um
Bahasa Indonesia (PUEBI). Diksi perpedomanan kepada prinsip pemilihan kata ya
Kalimat mengacu kepada ketentuan kalimat efektif atau kalimat yang gramatikal. Penge
paragraf berprinsip kepada kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan. (Azwardi, 2018: 189)

Laporan penelitian merupakan karya tulis ilmiah yang penyajiannya bersifat d


analitis. Artinya, dalam laporan penelitian gambaran dan analisis masalah digambark
BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian yang akan disajikan ialah berupa analisis kesalahan penulisan bahasa
Indonesia pada koran kompas. Jenis kesalahan penulisan meliputi kesalahan pada ejaan, diksi,
dan kalimat.

Tabel 1. Korpus Data

No Data
.
1. Meski sejumlah rumah sakit swasta ikut disiapkan merawat pasien Covid-19 langkah
itu tetap tak akan menolong jika kasus infeksi terus bertambah.
2. Secara terpisah, Direktur Jendral Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin
menjelaskan, pemerintah menyiapkan skema bantuan sosial khusus untuk menahan
penduduk meninggalkan Jabodetabek menjelang lebaran.
3. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
Yudistira, mengatakan, pemerintah bisa memberi bantuan ganti rugi dari rata-rata
pendapatan sehari-hari bagi pengojek dalam jaringan (daring).
4. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (7/4), mengatakan, pembatasan sosial
berskala besar (PSBB) tersebut akan berlangsung selama 14 hari. Kebijakan yang
dimaksudkan untuk mengatasi penyebaran virus korona jenis baru.
5. Hal yang mesti dicermati, menurut teguh, episentrum Covid-19 berada di tiga
provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
6. Berdasarkan pantauan kamera pengawas pada pos pemantauan Gunung Anak
Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur
dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.PVMBG mengimbau
masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua
kilometer dari Gunung Anak Krakatau.
7.  Seorang pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah,
membuat geger para pegawai dan pasien di RSUD dr Soedjati Soemdiardjo
Purwodadi. Pasalnya, pasien tersebut tidak jujur saat dilakukan pemeriksaan oleh tim
medis. Akibat ulah yang dilakukan itu, puluhan pekerja di RSUD tersebut kini harus
mengantre untuk menjalani rapid test.
2. Klasifikasi Data

Tabel 2 Aspek Kesalahan

Aspek Kesalahan
No Ejaan Diksi
1 Penggunaan tanda Penggunaan kata
koma setelah kata meski digantikan oleh
Covid-19 sebagai kata walaupun.
pemisah kalimat
majemuk.
2 Pemakaian tanda Tidak menggunakan
baca yaitu tanda kosa kata yang baku
koma yang tidak pada kata Jendral,
diletakkan sebelum seharusnya diganti
penggunaan nama dengan Jenderal.
orang.
3 Institute for
Development of
Economic and -
Finance dapat
dicetak miring karena
bahasa asing.
4 Pemakaian huruf Tidak menggunakan
kapital pada kalimat kata baku pada kata
“ pembatasan sosial korona, seharusnya
berskala besar”. diganti dengan
Seharusnya pada Corona.
setiap awal kata
harus menggunakan
huruf kapital karena
1. Sampel Data
Meski sejumlah rumah sakit swasta ikut disiapkan merawat pasien Covid-19 langkah
itu tetap tak akan menolong jika kasus infeksi terus bertambah.

Pembahasan
- Ejaan : Penggunaan tanda koma setelah kata Covid-19. Tanda koma dipakai untuk
memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.

- Diksi : Penggunaan kata meski kurang tepat. Penggunaan kata yang tepat bisa
digantikan dengan kata walaupun.
- Kalimat : -

Alternatif Pembetulan
Walaupun sejumlah rumah sakit swasta ikut disiapkan merawat pasien Covid-19,
langkah itu tetap tak akan menolong jika kasus infeksi terus bertambah.

2. Sampel Data
Secara terpisah, Direktur Jendral Perlindungan dan Jaminan Sosial Pepen Nazaruddin
menjelaskan, pemerintah menyiapkan skema bantuan sosial khusus untuk menahan
penduduk meninggalkan Jabodetabek menjelang lebaran.
Pembahasan
- Ejaan: Pemakaian tanda baca yaitu tanda koma yang tidak diletakkan sebelum
penggunaan nama orang, dan pada kalimat yang digarisbawahi tidak menggunakan
huruf abjad pada awal kata.
- Diksi: Tidak menggunakan kosa kata yang baku pada kata Jendral, seharusnya
diganti dengan Jenderal.
- Kalimat : -
Alternatif Pembetulan
Secara terpisah direktur jenderal perlindungan dan jaminan sosial pepen Nazaruddin
menjelaskan, pemerintah menyiapkan skema bantuan sosial khusus untuk menahan
penduduk meninggalkan Jabodetabek menjelang lebaran.

3. Sampel Data
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
pendapatan sehari-hari bagi pengojek dalam jaringan (daring).

Pembahasan
-Ejaan : Penulisan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) ditulis
miring. Potongan kalimat itu seharusnya di tulis miring karena merupakan bahasa
asing.
-Diksi : -
- Kalimat : -

Alternatif Pembetulan
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
Yudistira, mengatakan, pemerintah bisa memberi bantuan ganti rugi dari rata-rata
pendapatan sehari-hari bagi pengojek dalam jaringan (daring).

4.Sampel Data
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (7/4), mengatakan,
berskala besar (PSBB) tersebut akan berlangsung selama 14 hari. Kebijakan yang
dimaksudkan untuk mengatasi penyebaran virus korona jenis baru.
Pembahasan
- Ejaan: Pemakaian huruf kapital pada kalimat
“pembatasan sosial berskala besar”. Seharusnya pada setiap awal kata harus
menggunakan huruf kapital karena merupakan penjelasan dari singkatan.
- Diksi: Tidak menggunakan kata baku pada kata korona, seharusnya diganti dengan
Corona.
- Kalimat: -
Alternatif Pembetulan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (7/4), mengatakan, Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) tersebut akan berlangsung selama 14 hari. Kebijakan yang
dimaksudkan untuk mengatasi penyebaran virus corona jenis baru.
5.Sampel Data
Hal yang mesti dicermati, menurut teguh, episentrum Covid-19 berada di tiga provinsi
yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Pembahasan
-Diksi : Pengunnaan kata mesti kurang tepat, lebih baus di gantikan dengan kata
harus.
-Kalimat : -

Alternatif Pembetulan
Hal yang harus dicermati, menurut Teguh, episentrum Covid-19 berada di tiga
provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
6.Sampel Data
Berdasarkan pantauan kamera pengawas pada pos pemantauan Gunung Anak
Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu-abu itu bergerak ke arah timur
dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah.PVMBG
masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua
kilometer dari Gunung Anak Krakatau.
Pembahasan
- Ejaan: Penggunaan tanda titik yang tidak diberi spasi setelah tanda titik yang tertera
sebelum kata PVMBG
- Diksi: -
- Kalimat: Kehematan kata. Kata abu-abu itu dapat diganti dengan abu tersebut agar
lebih padu dan efektif.
Alternatif Pembetulan
Berdasarkan pantauan kamera pengawas pada pos pemantauan Gunung Anak
Krakatau, abu vulkanik berwarna hitam dan abu tersebut bergerak ke arah timur
dengan ketinggian sekitar 500 meter dari dasar kawah. PVMBG mengimbau
masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius dua
kilometer dari Gunung Anak Krakatau.
7.Sampel Data
Seorang pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah,
membuat geger para pegawai dan pasien di RSUD dr Soedjati Soemdiardjo
Purwodadi. Pasalnya, pasien tersebut tidak jujur saat dilakukan pemeriksaan oleh tim
medis. Akibat ulah yang dilakukan itu, puluhan pekerja di RSUD tersebut kini harus
mengantre untuk menjalani rapid test.
Pembahasan
- Ejaan : Penulisan kata rapid test yan seharusnya di miringkan karena bahasa asing,
Dan penggunaan kata titik setelah dr, sebagai sigkatan.
Alternatif pembetulan
Seorang pasien positif Covid-19 asal Kecamatan Geyer, Grobogan, Jawa Tengah,
membuat geger para pegawai dan pasien di RSUD dr. Soedjati Soemdiardjo
Purwodadi. Pasalnya, pasien tersebut tidak jujur saat dilakukan pemeriksaan oleh tim
medis. Akibat ulah yang dilakukan itu, puluhan pekerja di RSUD tersebut kini harus
mengantre untuk menjalani rapid test.
8.Sampel Data
“Memang GAK erupsi sejak tadi malam. Sampai pagi ini masih berlangsung erupsi
strombolian dengan lontaran lava pijar sekitar 500 meter. Namun, dari Pos
Pengamatan di Pasauran, Pantai Carita, tidak terdengar dentuman,” ujar Kasbani saat
dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).
Pemabahasan
- Ejaan: Penggunaan huruf miring pada Kompas.com karena merupakan nama surat
kabar.
- Diksi: -
- Kalimat: Pengungkapan “GAK” tidak jelas, seharusnya dapat ditambahkan
penjelasan terkait singkatan tersebut yaitu Gunung Anak Krakatau.
Alternatif Pembetulan
“Memang Gunung Anak Krakatau erupsi sejak tadi malam. Sampai pagi ini masih
berlangsung erupsi strombolian dengan lontaran lava pijar sekitar 500 meter. Namun,
dari Pos Pengamatan di Pasauran, Pantai Carita, tidak terdengar dentuman,” ujar
Kasbani saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (11/4/2020).

9.Sampel Data
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pendistribusian bantuan sosial (bansos)
untuk warga miskin dan rentan miskin terdampak virus corona (Covid-19) masih
berlangsung. Pada hari kedua pendisribusian pada Jumat (10/4/2020), Pemprov DKI
Jakarta mendistribusikan bantuan di Kelurahan Jatinegara dan Kelurahan Cililitan.
Ketua II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta Catur Laswanto
mengatakan, paket tersebut disiapkan oleh Perumda Pasar Jaya dengan pengemasan
yang rapat untuk menjaga agar barang tetap higienis.
Pembahasan
- Ejaan : -
- Diksi : Penggunaan kata terdampak tidak tepat lebih baik di ganti dengan kata akibat
- Kalimat : -
Alternatif Pembetulan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pendistribusian bantuan sosial (bansos)
untuk warga miskin dan rentan miskin akibat virus corona (Covid-19) masih
berlangsung. Pada hari kedua pendisribusian pada Jumat (10/4/2020), Pemprov DKI
Jakarta mendistribusikan bantuan di Kelurahan Jatinegara dan Kelurahan Cililitan.
Ketua II Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 DKI Jakarta Catur Laswanto
mengatakan, paket tersebut disiapkan oleh Perumda Pasar Jaya dengan pengemasan
yang rapat untuk menjaga agar barang tetap higienis.

10.Sampel Data
Untuk kendaraan pribadi, dalam satu kendaraan roda empat atau lebih,
penumpang yang bisa naik bersamaan adalah 50 persen dari kapasitas kursi yang ada.
Sedangkan untuk motor, warga hanya bisa berboncengan jika memiliki alamat dan
tujuan yang sama.
Pembahasan
- Ejaan: Penambahan kata kapasitas sesudah kata jumlah dan sebelum kata
penumpang agar lebih padu.
- Diksi: Kata motor tidak baku dapat digantikan dengan sepeda motor
- Kalimat: -
Alternatif Pembetulan
Untuk kendaraan pribadi, dalam satu kendaraan roda empat atau lebih, jumlah
kapasitas penumpang yang bisa naik bersamaan adalah 50 persen dari kapasitas kursi
yang ada. Sedangkan untuk sepeda motor, warga hanya bisa berboncengan jika
memiliki alamat dan tujuan yang sama.
Simpulan
Simpulan dari analisis kesalahan pada surat kabar harian kompas
beberapa kesalahan dimulai dari penulisaan ejaan, diksi, dan kalimat. Dimana
penulisaan ejaan banyak terjadi kesalahan pada penempatan titik, huruf kapital, huruf
miring dan singkatan. Pada diksi yaitu terjadi kesalahan pada pemilihan kata
contohnya ada kalimat yang harus menggunakan kata baku da nada kalimat yang
tidak harus menggunakan kata baku sama sekali. Pada kalimat yaitu terjadi kesalahan
dalam kata yang seharusnya jelas dalam arti sebuah kalimat dan kehematan kata
dimana tidak mubazir dalam penuturan maupun penulisan. Itulah contoh kesalahan
BAB IV
KESIMPULAN :
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan Bahasa dengan menggunakan
huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Dimana PUEBI ini, mengatur penggunaan bahsa
Indonesia dalam tulisan, mulai dari pemakaian dan penulisan huruf kapital dan huruf miring,
pemakaian tanda baca, penulisan lambang hingga penulisan kata ulang.
Berdasarkan analisis data pada bab III adalah kesalahan ejaan dan kalimat pada surat harian
kompas masih banyak. Penulis masih belum mengerti tentang cara cara penulisan ejaan dan
kalimat yang benar. Masih banyak pengunaan kata tidak baku. Kesalahan juga terdapat pada
ungkapan asing yang tidak dicetak dengan huruf miring dan banyak kesalahan lain. Dari data-
data tersebut, menunjukkan masih banyak orang tidak memahami pemakaian bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Jadi dilihat dari fungsinya bahasa itu sendiri merupakan jantung dari
kehidupan, bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting. Keadaan ini menuntut
perlunya ejaan baku bahasa Indonesia yang bisa dijadikan pedoman oleh seluruh masyarakat di
penjuru nusantara sehingga dapat menggunakan bahasa Indonesia secara benar dan baik. Baik
dan benar dalam segi pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca.

SARAN :
Setelah melakukan analisis terhadap surat harian kompas, menyadari bahwa penulis
masih jauh kata sempurna, penulis harus memahami kembali cara penulisan ejaan dan
kalimat yang benar, karena penulisan ejaan dan kalimat yang baik harus sesuai dengan
kaidah bahasa Indonesia. Kedepannya penulis diharapkan lebih fokus dan detail dalam
DAFTAR PUSTAKA

Reza,Muhammad. 2018. Jurnal Analisis Kesalahan Penulisan Ejaan Yang Disempurnakan.


Sulawesi Tengah : FKIP Universitas Tadulako http://jurnal.untad.ac.id. Diakses pada Tanggal 12
April 2020

Alisyahbana, Sutan Takdir. 200 9. Tatabahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia

Anda mungkin juga menyukai