Anda di halaman 1dari 21

KARYA TULIS ILMIAH

“ANALISIS KESALAHAN PENULISAN BAHASA INDONESIA


PADA SURAT KABAR HARIAN PROHABA”
Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia

Disusun oleh:
Kelompok 3
1. Athirah Nabila 1907101010068
2. Azzaura Defadheandra Putri Yuzzar 1907101010055
3. Sarah Ade Sellyni 1907101010060
4. Nadya Alivia Jailani 1907101010017
5. Rani Salsabila Efendi 1907101010062
6. Vara Wita Natasya 1907101010058
7. Isalati Salsabila 1907101010073
8. Nurul Afifah 1907101010063
9. Alifia Wulandari 1907101010048
10. Hafizhuddin Abdullah 1907101010065

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


2020
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena taufik dan hidayah-
Nyalah, kami dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah yang berjudul “Analisis Kesalahan
Penulisan Bahasa Indonesia pada Surat Kabar Harian PROHABA”. Shalawat dan salam kita
sanjung sajikan kehadirat Nabi Besar Muhammad SAW, beserta sahabat dan keluarga beliau
yang telah membawa umatnya dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Teriring ucapan terima kasih kepada Bapak Azwardi selaku pembimbing kami dalam
pembelajaran mata kuliah umum bahasa Indonesia dan kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan serta motivasi kepada kami dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa dalam karya ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik serta saran yang bersifat membangun guna
perbaikan dan peningkatan kualitas karya ilmiah ini di masa yang akan datang dari pembaca
adalah sangat berharga bagi kami.

Aceh Utara, 12 April 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah 4
2.2 Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah 4
2.3 Aturan Penulisan Laporan Penelitian 5
2.4 Kesalahan Berbahasa 6
BAB III METODE PENELITIAN 7
BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 8
4.1 Identifikasi Data 8
4.2 Klasifikasi Data 9
4.3 Analisis Data 12
4.3.1 Sampel Data 12
4.3.2 Pembahasan 14
4.3.3 Alternatif Pembetulan 14
4.4 Simpulan 16
BAB V SIMPULAN & SARAN 17
5.1 Simpulan 17
5.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Globalisasi telah membawa umat manusia kedalam era tanpa batas, dimana manusia di
belahan bumi yang satu dapat mengetahui informasi tentang apa yang terjadi di belahan bumi
lainnya. Informasi dapat diakses dengan cepat melalu berbagai media yang hadir saat ini.
Penyaluran informasi secara cepat ke berbagai daerah ini merupakan salah satu cara untuk
menjalin komunikasi. Komunikasi tidak hanya tejadi antar orang yang berdekatan namun juga
bisa berlangsung bagi mereka yang terpisah oleh jarak. Sebagai makhluk sosial, manusia
memerlukan dan melakukan komunikasi setiap harinya agar dapat menjalankan perannya sebagai
makhluk sosial.
Bahasafmerupakanksalahsatu aspek terpenting untuk kita dalam kegiatan
berkomunikasi.nManusia berkomunikasi dengan berbagaikmedia. Salah satu media yang
digunakan untuk berkomunikasi adalah media massa cetak seperti surat kabar ataupun koran.
Surat kabar memiliki ciri khas, yaitu menggunakan bahasa yang lugas dan sistematika penulisan
yang berpedoman kepada Ejaan Bahasa Indonesia yang benar.Tujuannya adalah agar
memberikan pengetahuan kepada pembaca melalui penulisan yang baik dan benar. Persoalan
bahasa memang sangat penting dalam bidang jurnalistik, khususnya bagi surat kabar, karena
bahasa merupakan sarana penyampaian informasi. Informasi yang mana tidak akan sampai
kepada pembaca dengan efektif jika sarana yang digunakan tidak tepat. Menurut Sutrisna
(2017:17), surat kabar merupakan salah satu media informasi tertulis yang banyak diminati oleh
masyarakat.
Surat kabar sebagai salah satu media yang menggunakan bahasa sebagai alat vital untuk
menyampaikan informasi kepada masyarakat.Dengan bahasalah segala berita disajikan,
meskipun ada pula beberapa variasi seperti gambar, diagram, tabel, dan lainya. Penulisan surat
kabar haruslah berpegang teguh pada kaidah-kaidah kebahasaan bahasa indonesia, harus
memperhatikan kepaduan antar kalimat baik dari segi bentuk maupun dari segi makna. Pada saat
seseorang membaca surat kabar, pertama kali yang dibaca adalah isi berita tersebut. Setelah
selesai dibaca, kemudian koran akan dilipat, jarang sekali seseorang meneliti kebahasanya,
padahal belum tentu setiap berita tidak terdapat kesalahan tulisan maupun ejaannya. Kesalahan-
kesalahan itu muncul karena dalam pembuatannya tidak berpedoman pada kaidah-kaidah bahasa

1
yang benar baik penggunaan ejaan yang cermat, pemilhan diksi yang tepat, serta kalimat yang
teratur juga sangat diperlukan dalam penulisan berita di surat kabar. Hal tersebut membuat
ungkapan, gagasan, atau informasi yang ingin disampaikan jurnalis menjadi tidak jelas.
Kejelasan ungkapan, gagasan, atau informasit akan memudahkan pembaca memahami informasi
yang disajikan. Surat kabar biasanya terdiri atas banyak artikel yang dimuat. Artikel yang dimuat
pada surat kabar berisi informasi yang berbeda-beda. Ada yang berisi berita mengenai peristiwa,
korupsi, kesehatan, dan lain-lain.
Akan tetapi sampai saat ini banyak surat kabar yang melakukan kesalahan dalam
penulisan, tidak hanya dari segi penulisan ejaan saja, tetapi juga kesalahan dari segi morfologi,
sintaksis, dan semantik. Kesalahan-kesalahan itu muncul karena dalam pembuatannya tidak
berpedoman pada kaidah-kaidah bahasa yang benar baik penggunaan ejaan yang cermat,
pemilhan diksi yang tepat, serta kalimat yang teratur juga sangat diperlukan dalam penulisan
berita di surat kabar. Jika hal tersebut tidak tepat maka akan membuat ungkapan, gagasan, atau
informasi yang ingin disampaikan jurnalis menjadi tidak jelas.
Kesalahan ejaan yang paling sering juga kita jumpai sampai sekarang adalah penulisan
di, partikel pun, penulisan kata gabung, penulisan kata ulang, pemakaian huruf besar atau huruf
kapital, dan pemakaian tanda titik. Ejaan yang ideal dalam penulisan berita di surat kabar adalah
ejaan yang mampu digunakan untuk melambangkan satu bunyi satu huruf. Hal-hal yang diatur
dalam kaidah ejaan adalah pemakaian huruf, pemakaian tanda baca, dan penulisan unsur serapan
(baca PUEBI, 2016). Dengan demikian, penulisan berita pada surat kabar dituntut mengikuti
kaidah kaidah ejaan bahasa Indonesia yaitu pemakaian huruf dan tanda baca.
Surat kabar daerah maupun nasional yang beredar di Aceh, khususnya surat kabar
Prohaba, masih ditemukan kekeliruan maupun kesalahan dalam penulisan, sehingga
mengakibatkan ketidakefektifan makna. Menurut Baradja dalam Susanti (2014:28), kekeliruan
adalah penyimpangan yang tidak sistematis, misalnya karena kesalahan, emosi, atau salah ucap,
sedangkan kesalahan adalah penyimpangan-penyimpangan yang sifatnya sistematis. Surat kabar
daerah maupun nasional yang beredar di Aceh, khususnya surat kabar Prohaba, masih ditemukan
kekeliruan maupun kesalahan dalam penulisan, sehingga mengakibatkan ketidakefektifan makna.
Menurut Baradja dalam Susanti (2014:28),
Bahasa surat kabar perlu dikaji dan ditinjau kembali kesalahannya melalui analisis
kesalahan berbahasa pada tataran fonologi, morfologi, frasa, kalimat, semantik, wacana, maupun

2
ejaan yang digunakan. Sementara itu, Tarigan (2011:302) mengatakan bahwa kesalahan
berbahasa merupakan bagian-bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari norma
baku atau norma terpilih dari performansi bahasa seseorang. Hal tersebut diperkuat dengan
pendapat Setyawati (2010:18), bahwa analisis kesalahan berbahasa merupakan penggunaan
bahasa, baik secara lisan maupun tulisan, yang menyimpang dari faktor-faktor penentu
berkomunikasi atau menyimpang dari norma kemasyarakatan dan menyimpang dari kaidah tata
bahasa Indonesia. Menurut Setyawati dalam Purwandari, dkk. (2014:488), kekurangpahaman
pemakai bahasa terhadap bahasa yang dipakainya akan menyebabkan munculnya kesalahan
berbahasa. Kesalahan berbahasa tersebut bisa saja terjadi pada berbagai tataran, khususnya
bidang frasa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis merumuskan beberapa
masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ilmiah, yaitu sebagai berikut:
1) Bagaimana penulisan bahasa Indonesia dalamsurat kabar harian Prohaba?
2) Apakah terdapat kesalahan dalam penulisan bahasa Indonesia dalam surat kabar harian
Prohaba?

1.3 Tujuan
Agar dapat mengetahui kesalahan penggunaan bahasa Indonesia dalam surat kabar harian
Prohaba, kemudian dapat menganalasis dan menemukan penggunaan bahasa yang tepat dari
kesalahan yang ditemukan dalam surat kabar harian Prohaba.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Istilah karya ilmiah mengacu kepada karya tulisan yang penyampaian dan penyajiannya
didasarkan pada pada kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Ditinjau dari panjang pendeknya atau
tingkat kedalaman uraiannya, karya tulis ilmiah dibedakan atas makalah (paper) dan laporan
penelitian. Dalam penulisannya, baik makalah maupun laporan penelitian, didasarkan pada
kajian ilmiah dan cara kerja ilmiah. Penyusunan karya semacam itu didahului oleh studi pustaka
atau studi lapangan (Azwardi, 2018:157).

Karya ilmiah disampaikan dengan menggunakan bahasa yang standar. Bahasa yang
digunakan mengacu pada bahasa ragam tulis baku. Secara umum penggunaan bahasa yang
dimaksud meliputi ejaan, diksi, kalimat, paragraf, teknik penyampaian, dan sistematika
penyajian.Ejaan merujuk pada Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).Diksi
perpedoman kepada prinsip pemilihan kata yang benar.Kalimat mengacu kepada ketentuan
kalimat efektif atau kalimat yang gramatikal. Pengembangan paragraf berprinsip kepada
kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan (Azwardi, 2018:189)

2.2 Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

Jenis-jenis karya tulis ilmiah adalah sebagai berikut:

1. makalah

Makalah pada umumnya merupakan karya tulis ilmiah yang penyajiannya bersifat
deskriptif dan eksplanatori, yaitu kajian yang bertujuan menguji suatu teori atau hipotesis guna
memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipotesis hasil penelitian yang sudah ada
sebelumnya.Biasanya makalah disusun oleh mahasiswa sebagai bagian dari kegiatan akademik
di peruruan tinggi. Selain itu, makalah biasanya juga ditulis oleh seseorang untuk sampaikan
dalam suatu pertemuan ilmiah, seperti diskusi, seminar, lokakarya, simposim, kongres, dan
konferensi, atau penerbitan ilmiah, seperti jurnal, prosiding, majalah, dan surat kabar. Pada
umumnya panjang makalah lebih kurang dua puluh halaman (Azwardi, 2018:157).

2. laporan penelitian

4
Laporan penelitian merupakan karya tulis ilmiah yang penyajiannya bersifat deskriptif-
analitis.Artinya, dalam laporan penelitian gambaran dan analisis masalah digambarkan secara
mendalam atau detail.Untuk itu, di dalam bagian pendahuluan harus dinyatakan secara eksplisit
latar belakang, masalah, tujuan, teori, metode, teknik, dan data.Biasanya laporan penelitian oleh
mahasiswa sebagai bagian dari karya ilmiah yang harus dibuat sebagai syarat guna memperoleh
gelar akademik strata satu (S-1), strata dua (S-2), dan strata tiga (S-3).Laporan penelitian yang
diajukan sebagai syarat guna memperoleh gelar S-1 disebut skripsi, laporan penelitian yang
diajukan sebagai syarat guna memperoleh gelar S-2 disebut tesis, dan laporan penelitian yang
diajukan sebagai syarat guna memperoleh gelar S-3 disebut disertasi. Laporan penelitian
biasanya ditulis oleh seseorang (mahasiswa, dosen, guru) untuk diajukan dalam suatu pertemuan
ilmiah, penerbitan ilmiah, atau lembaga tertentu (Azwardi, 2018:158)

Penulisan laporan adalah penyampaian informasi yang bersifat factual tentang sesuatu
dari satu pihak ke pihak yang lain. Dengan kata lain, penulisan laporan menyangkut tiga hal,
yaitu (1) apa yang dilaporkan (2) siapa yang melaporkan dan (3) kepada siapa laporan itu
disampaikan. Laporan adalah suatu tulisan berisi hasil pengamatan terhadap sebuah tempat atau
suatu pekerjaan.Laporan merupakan alat komunikasi dalam suatu organisasi untuk
menyampaikan data-data fakta secara rinci.Dengan alat inilah anggota dari suatu organisasi
memberikan umpan balik (feed back) pada pimpinan memungkinkan untuk menguji atau
mengubah kebijaksanaan yang telah dibuat.Disamping itum laporan juga sebagai alat manajerial
dalam melaksanakan tugas atau fungsi perencanan, perorganisasian, pengambilan keputusan,
pengawasan dan pengendalian (Staff UNY, 2013).

2.3 Aturan Penulisan Laporan Penelitian

Penelitian adalah suatu kerja ilmiah.Oleh karena itu, dalam penulisannya juga harus
mengikuti aturan-aturan penulisan karya ilmiah. Berikut ini adalah beberapa aturan penulisan
karya ilmiah menurut G.E.R Burrough sebagai berikut:

1) penulis laporan harus mengetahui benar kepada siapa laporan tersebut akan ditujukan.
2) penulis laporan haruslah menyadari bahwa pembaca laporan tidak mengikuti serangkaian
kegiatan dalam proses penelitian. Namun dalam hal ini, pelapor mengajar orang lain
untuk menciba mengikuti apa yang telah dilakukannya. Oleh karena itu, langkah demi

5
langkah harus dikemukakan secara jelas termasuk alasan-alasan mengapa hal tersebut
dilakukan.
3) pelapor harus menyadari bahwa latar belakang pengetahuan, pengalaman, an minat
pembaca laporan tidaklah sama. Barangkali seseorang menganggap bahwa masalah yang
dibahas merupakan hal yang sangat penting, tetapi sebagian lagi menagjap sebaliknya.
Oleh karena itu, apabila peneliti memahami betapa pentingnya penelitian itu, hendaknya
laporan tersebut dikemukakan dengan jelas letak dan kedudukan hasil penelitiannya
dalam konteks pengetahuan secara umum.
4) laporan penelitian merupakan elemen yang pokok dalam proses kemajuan ilmu
pengetahuan. Tidak semua yang dikerjakan selama penelitian berlangsung dapat
dilaporkan. Padahal umumnya laporan itu hanya dibacasatu kali. Oleh karena itu, dalam
menulis laporan penelitian, yang dipentingkan adalah jelas dan menyakinkan (Liana, dkk,
2019).

2.4 Kesalahan Berbahasa

Kesalahan berbahasa pada tataran fonologi meliputi perubahan pengucapan fonem,


penghilangan fonem, dan perubahan bunyi diftong menjadi bunyi tunggal atau fonem
tunggal.Analisis kesalahan berbahasa pada tataran morfologi terbagi atas kesalahan afiksasi,
kesalahan reduplikasi, dan kesalahan pemajemukan (Amelia, 2018).

Kesalahan berbahasa pada tataran sintaksis berupa kalimat tidak bersubjek dan tidak
berpredikat, kalimat tidak berpredikat, penggandaan subjek, antara predikat dan objek yang
tersisipi, kalimat yang tidak logis, kalimat yang ambigu, penghilangan konjungsi. Penggunaan
konjungsi yang berlebihan, urutan yang tidak paralel, penggunaan istilah asing, dan penggunaan
kata tanya yang tidak perlu. Kesalahan berbahasa pada tataran semantik meliputi kesalahan
penggunaan kata-kata yang mirip dan pilihan kata yang tidak tepat (Amelia, 2018).

6
BAB III

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yaitu berupa kata-kata
maupun kalimat. Dalam penelitian kualitatif kegiatan penyediaan data merupakan kegiatan yang
berlangsung secara simultan dengan kegiatan analisis data. Analisis kualitatif fokusnya pada
penunjukan makna, deskripsi, penjernihan, dan penempatan data pada konteksnya masing-
masing dan sering kali melukiskannya dalam bentuk kata-kata daripada angka-angka (Mahsun,
2005).
Sampel dalam penelitian ini adalah headline pada Surat Kabar Harian PROHABA yaitu
“Pedagang Sabu Terlibat Kejar-Kejaran dengan Polisi” yang diterbikan pada Jumat 27 Maret,
2020. Penulis menganalisis beberapa kesalahan pada ejaan, diksi, dan kalimat.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simak dan
catat yang diambil dari website http://www.prohaba.co/.
1. Teknik simak
Teknik simak adalah suatu metode yang dilakukan untuk memperoleh data dengan
menyimak penggunaan bahasa. Teknik ini digunakan untuk menyimak kesalahan pada ejaan,
diksi, dan kalimat pada salah satu headline Surat Kabar Harian PROHABA “Pedagang Sabu
Terlibat Kejar-Kejaran dengan Polisi” yang diterbikan pada Jumat 27 Maret, 2020.
2. Teknik catat
Teknik catat adalah teknik yang menyediakan data dengan mencatat data-data yang
diperoleh. Teknik catat yang digunakan yaitu mencatat kata atau kalimat yang merupakan bentuk
kesalahan pada ejaan, diksi, dan kalimat salah satu headline Surat Kabar Harian PROHABA
“Pedagang Sabu Terlibat Kejar-Kejaran dengan Polisi” yang diterbikan pada Jumat 27 Maret,
2020.
Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah menganalisis data dengan kajian
kesalahan pada ejaan, diksi, dan kalimat salah satu headline Surat Kabar Harian PROHABA
“Pedagang Sabu Terlibat Kejar-Kejaran dengan Polisi” yang diterbikan pada Jumat 27 Maret,
2020.

7
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Data

Identifikasi data diambil pada headline surat kabar Prohaba; “Pedagang Sabu Terlibat Kejar-
Kejaran dengan Polisi” yang diterbikan pada Jumat 27 Maret, 2020. Jenis kesalahan penulisan
meliputi kesalahan pada ejaan, diksi, dan kalimat.

Tabel 1 Korpus Data

No. Data
Layaknya adegan film action, MU (32), pria warga sebuah desa di Kecamatan
Luengbata, Banda Aceh, memacu mobil Suzuki S Cross dalam kecepatan tinggi,
1.
setelah mengetahui sedang dikejar oleh personel polisi dari Subdit I Direktorat
Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Aceh, Kamis (26/3/2020) pukul 12.00 WIB.
Akibat aksi ugal ugalan tersangka MU yang memacu Suzuki putih tersebut
menerobos jalan kota, membuat warga yang berpapasan dengannya panik. Bahkan,
2. tersangka MU yang belakangan dilaporkan sering menjual sabu sabu kepada orang
tertentu menabrak pengendara sepeda motor saat berusaha kabur dari kejaran
petugas.
Mendapat informasi itu, personel tim opsnal Subdit I Ditresnarkoba Polda Aceh
3. langsung melakukan penyelidikan dan pendalaman dengan mengitari wilayah Kota
Banda Aceh dan melihat mobil Suzuki S Cross yang dicurigai milik pelaku MU.
Dugaan awalnya, tanpa diketahui oleh tersangka personel langsung mengikuti dan
4
melakukan pembututan mobil S Cross tersebut.
Namun, pelaku yang mulai menyadari kehadiran petugas yang akan menangkapnya
dengan cara mobil tersangka diadang di Jalan Banda Aceh Medan, perbatasan Banda
5.
Aceh dan Aceh Besar, langsung direspons tersangka MU, dengan memacu Suzuki S
Crossnya itu dalam kecepatan tinggi mengarah ke Simpang Surabaya.
Aksi pelaku yang tahu dirinya sedang dikejar petugas sempat membahaya sejumlah
6. pengguna jalan. Lalu, petugas yang mencium gelagat tersangka MU bisa mengancam
keselamatan pengguna jalan lainnya, terus memacu kendaraan untuk mengejar

8
tersangka. “Tersangka langsung melajukan mobilnya ke arah Peuniti dengan
kecepatan tinggi. Bahkan di sepanjang yang dia lalui itu tersangka hampir menabrak
pengendara lainnya, sehingga personel berupaya menghentikan aksi pelaku tersebut
dengan menggunakan mobil dan sepeda motor,” sebut Kombes Rudi.
Namun, upaya yang dilakukan petugas dengan memperingatkan pelaku untuk
menghentikan kendaraannya itu, sama sekali tak digubris. Malah, pelaku semakin
nekat memacukan Suzuki S Cross nya itu sampai mengarah ke Neusu. “Begitu
7. memasuki wilayah Neusu, Banda Aceh, mobil yang dikemudikan tersangka langsung
menabrak seorang pengendara motor. Karena tersangka kehilangan kontrol, sehingga
menabrak sebuah pohon di kawasan Neusu, sehingga mobil tersangka berhenti,”
ungkap Dirnarkoba Polda Aceh ini.
Selanjutnya kata Kombes Rudi, personel yang berhasil membekuk tersangka dan ikut
mengamankan satu paket barang bukti narkotika jenis sabu dari dalam mobil
tersangka langsung membawa pelaku MU ke Rumah Sakit Bhayangkara. Karena,
akibat tabrak mobil yang diposiri tersangka ke bagian pohon kayu itu,
8.
mengakibatkan kepalanya mengalami benturan keras, di samping kaki sebelah kanan
juga terkena tabrakan. “Di samping membawa tersangka ke rumah sakit, personel
juga membawa korban tabrakan ke Rumah Sakit Bhayangkara guna mendapatkan
penangganan medis,” sebut Dirnarkoba Polda Aceh ini.

4.2 Klasifikasi Data

Penulis mengklasifikasikan data ke dalam tiga aspek kesalahan yaitu ejaan, diksi, dan
kalimat berdasarkan identifikasi data yang telah dibuat sebelumnya.

Tabel 2 Aspek Kesalahan

Aspek Kesalahan
No. Ejaan Diksi Kalimat
Akibat aksi ugal Mendapat informasi Namun, pelaku yang mulai menyadari
1. ugalan tersangka itu, personel tim kehadiran petugas yang akan
MU yang memacu opsnal Subdit I menangkapnya dengan cara mobil

9
Suzuki putih Ditresnarkoba Polda tersangka diadang di Jalan Banda Aceh
tersebut menerobos Aceh langsung Medan, perbatasan Banda Aceh dan Aceh
jalan kota, membuat melakukan Besar, langsung direspons tersangka MU,
warga yang penyelidikan dan dengan memacu Suzuki S Crossnya itu
berpapasan pendalaman dengan dalam kecepatan tinggi mengarah ke
dengannya panik. mengitari wilayah Simpang Surabaya.
Kota Banda Aceh dan
melihat mobil Suzuki
S Cross yang dicurigai
milik pelaku MU.
Bahkan, tersangka Lalu, petugas yang Karena, akibat tabrak mobil yang diposiri
MU yang mencium gelagat tersangka ke bagian pohon kayu itu,
belakangan tersangka MU bisa mengakibatkan kepalanya mengalami
dilaporkan sering mengancam benturan keras, di samping kaki sebelah
menjual sabu sabu keselamatan pengguna kanan juga terkena tabrakan.
2. kepada orang jalan lainnya, terus
tertentu menabrak memacu kendaraan
pengendara sepeda untuk mengejar
motor saat berusaha tersangka.
kabur dari kejaran
petugas.
Aksi pelaku yang Namun, upaya yang
tahu dirinya sedang dilakukan petugas
dikejar petugas dengan
sempat membahaya memperingatkan
3. sejumlah pengguna pelaku untuk
jalan. menghentikan
kendaraannya itu,
sama sekali tak
digubris.

10
Layaknya adegan Malah, pelaku
film action, MU semakin nekat
(32), pria warga memacukan Suzuki S
sebuah desa di Cross nya itu sampai
Kecamatan mengarah ke Neusu.
3.
Luengbata, Banda
Aceh, memacu
mobil Suzuki S
Cross dalam
kecepatan tinggi…
Karena, akibat Selanjutnya kata
tabrak mobil yang Kombes Rudi,
diposiri tersangka ke personel yang berhasil
bagian pohon kayu membekuk tersangka
itu, mengakibatkan dan ikut
kepalanya mengamankan satu
4. mengalami benturan paket barang bukti
keras, di samping narkotika jenis sabu
kaki sebelah kanan dari dalam mobil
juga terkena tersangka langsung
tabrakan. membawa pelaku MU
ke Rumah Sakit
Bhayangkara.
Dugaan awalnya,
tanpa diketahui oleh
tersangka personel
5. langsung mengikuti
dan melakukan
pembututan mobil S
Cross tersebut.

11
4.3 Analisis Data

4.3.1 Sampel Data

Sampel data dalam penulisan makalah ini diambil pada surat kabar Prohaba;“Pedagang
Sabu Terlibat Kejar-Kejaran dengan Polisi”, terbit pada Jumat 27 Maret, 2020. Berikut berita
yang disajikan:

Pedagang Sabu Terlibat Kejar kejaran dengan Polisi

BANDA ACEH Layaknya adegan film action, MU (32), pria warga sebuah desa di Kecamatan
Luengbata, Banda Aceh, memacu mobil Suzuki S Cross dalam kecepatan tinggi, setelah
mengetahui sedang dikejar oleh personel polisi dari Subdit I Direktorat Reserse Narkoba
(Ditresnarkoba) Polda Aceh, Kamis (26/3/2020) pukul 12.00 WIB.

Akibat aksi ugal ugalan tersangka MU yang memacu Suzuki putih tersebut menerobos jalan
kota, membuat warga yang berpapasan dengannya panik. Bahkan, tersangka MU yang
belakangan dilaporkan sering menjual sabu sabu kepada orang tertentu menabrak pengendara
sepeda motor saat berusaha kabur dari kejaran petugas.

Direktur Reserse Narkoba (Dirresnarkoba) Polda Aceh, Kombes Pol Rudi Ahmad Sudrajat SIK,
MK, yang dihubungi Prohaba kemarin sore mengakui adanya penangkapan itu.

Menurut Kombes Rudi, kemarin anggotanya dari tim opsnal Subdit I Ditresnarkoba menerima
informasi dari masyarakat bahwa ada seseorang yang sering terlihat menjual narkotika jenis
sabu menggunakan Mobil Suzuki S Cross warna putih.
Mendapat informasi itu, personel tim opsnal Subdit I Ditresnarkoba Polda Aceh langsung
melakukan penyelidikan dan pendalaman dengan mengitari wilayah Kota Banda Aceh dan
melihat mobil Suzuki S Cross yang dicurigai milik pelaku MU.

Dugaan awalnya, tanpa diketahui oleh tersangka personel langsung mengikuti dan melakukan
pembututan mobil S Cross tersebut.

12
Namun, pelaku yang mulai menyadari kehadiran petugas yang akan menangkapnya dengan cara
mobil tersangka diadang di Jalan Banda Aceh Medan, perbatasan Banda Aceh dan Aceh Besar,
langsung direspons tersangka MU, dengan memacu Suzuki S Crossnya itu dalam kecepatan
tinggi mengarah ke Simpang Surabaya.

Aksi pelaku yang tahu dirinya sedang dikejar petugas sempat membahaya sejumlah pengguna
jalan.Lalu, petugas yang mencium gelagat tersangka MU bisa mengancam keselamatan
pengguna jalan lainnya, terus memacu kendaraan untuk mengejar tersangka.“Tersangka
langsung melajukan mobilnya ke arah Peuniti dengan kecepatan tinggi.Bahkan di sepanjang
yang dia lalui itu tersangka hampir menabrak pengendara lainnya, sehingga personel berupaya
menghentikan aksi pelaku tersebut dengan menggunakan mobil dan sepeda motor,” sebut
Kombes Rudi.

Namun, upaya yang dilakukan petugas dengan memperingatkan pelaku untuk menghentikan
kendaraannya itu, sama sekali tak digubris. Malah, pelaku semakin nekat memacukan Suzuki S
Cross nya itu sampai mengarah ke Neusu.“Begitu memasuki wilayah Neusu, Banda Aceh, mobil
yang dikemudikan tersangka langsung menabrak seorang pengendara motor.Karena tersangka
kehilangan kontrol, sehingga menabrak sebuah pohon di kawasan Neusu, sehingga mobil
tersangka berhenti,” ungkap Dirnarkoba Polda Aceh ini.

Selanjutnya kata Kombes Rudi, personel yang berhasil membekuk tersangka dan ikut
mengamankan satu paket barang bukti narkotika jenis sabu dari dalam mobil tersangka langsung
membawa pelaku MU ke Rumah Sakit Bhayangkara. Karena, akibat tabrak mobil yang diposiri
tersangka ke bagian pohon kayu itu, mengakibatkan kepalanya mengalami benturan keras, di
samping kaki sebelah kanan juga terkena tabrakan. “Di samping membawa tersangka ke rumah
sakit, personel juga membawa korban tabrakan ke Rumah Sakit Bhayangkara guna mendapatkan
penangganan medis,” sebut Dirnarkoba Polda Aceh ini.

Sejauh ini pihaknya masih melakukan pengembangan dari mana tersangka MU memperoleh
barang haram tersebut.(mir)

13
4.3.2 Pembahasan

Pada berita yang diterbitkan dalam surat kabar Prohaba;“Pedagang Sabu Terlibat Kejar-
Kejaran dengan Polisi”, Jumat 27 Maret, 2020 terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan
ejaan, diksi, dan kalimat. Penulis menganalisis kesalahan-kesalahan tersebut kemudian disajikan
dalam tabel yang telah dijelaskan sebelumnya. Kemudian penulis menyajikan alternatif
pembetulan yang akan dibahas selanjutnya.

4.3.3 Alternatif Pembetulan

Penulis menyajikanalternatif pembetulan dari kesalahan-kesalahan ejaan, diksi, dan


kalimat pada surat kabar Prohaba; “Pedagang Sabu Terlibat Kejar-Kejaran dengan Polisi”, Jumat
27 Maret, 2020.

Tabel 3 Alternatif Pembetulan

No. Data Salah Alternatif Pembetulan


Akibat aksi ugal ugalan tersangka MU Akibat aksi ugal-ugalan tersangka MU yang
yang memacu Suzuki putih tersebut memacu Suzuki putih tersebut menerobos
1.
menerobos jalan kota, membuat warga jalan kota, membuat warga yang berpapasan
yang berpapasan dengannya panik. dengannya panik.
Bahkan, tersangka MU yang belakangan Bahkan, tersangka MU yang belakangan
dilaporkan sering menjual sabu sabu dilaporkan sering menjual sabu-sabu kepada
2. kepada orang tertentu menabrak orang tertentu menabrak pengendara sepeda
pengendara sepeda motor saat berusaha motor saat berusaha kabur dari kejaran
kabur dari kejaran petugas. petugas.
Aksi pelaku yang tahu dirinya sedang Aksi pelaku yang tahu dirinya sedang dikejar
3. dikejar petugas sempat membahaya petugas sempat membahayakan sejumlah
sejumlah pengguna jalan. pengguna jalan.
Layaknya adegan film action, MU (32), Layaknya adegan film action, MU (32), pria
pria warga sebuah desa di Kecamatan warga sebuah desa di Kecamatan Luengbata,
4.
Luengbata, Banda Aceh, memacu mobil Banda Aceh, memacu mobil Suzuki S Cross
Suzuki S Cross dalam kecepatan tinggi… dalam kecepatan tinggi…

14
Karena, akibat tabrak mobil yang diposiri Karena, akibat tabrak mobil yang dikendarai
tersangka ke bagian pohon kayu itu, tersangka ke bagian pohon kayu itu,
5. mengakibatkan kepalanya mengalami mengakibatkan kepalanya mengalami
benturan keras, di samping kaki sebelah benturan keras, di samping kaki sebelah
kanan juga terkena tabrakan. kanan juga terkena tabrakan.
Mendapat informasi itu, personel tim Mendapat informasi itu, personel tim opsnal
opsnal Subdit I Ditresnarkoba Polda Aceh Subdit I Ditresnarkoba Polda Aceh langsung
langsung melakukan penyelidikan dan melakukan penyelidikan dan pengkajian
6. pendalaman dengan mengitari wilayah dengan mengitari wilayah Kota Banda Aceh
Kota Banda Aceh dan melihat mobil dan melihat mobil Suzuki S Cross yang
Suzuki S Cross yang dicurigai milik dicurigai milik pelaku MU.
pelaku MU.
Lalu, petugas yang mencium gelagat Lalu, petugas yang mengetahui perilaku
tersangka MU bisa mengancam tersangka MU bisa mengancam keselamatan
7. keselamatan pengguna jalan lainnya, terus pengguna jalan lainnya, terus memacu
memacu kendaraan untuk mengejar kendaraan untuk mengejar tersangka.
tersangka.
Namun, upaya yang dilakukan petugas Namun, upaya yang dilakukan petugas
dengan memperingatkan pelaku untuk dengan memperingatkan pelaku untuk
8.
menghentikan kendaraannya itu, sama menghentikan kendaraannya itu, sama sekali
sekali tak digubris. tak diperhatikan.
Malah, pelaku semakin nekat memacukan Bahkan, pelaku semakin nekat memacukan
9. Suzuki S Cross nya itu sampai mengarah Suzuki S Cross nya itu sampai mengarah ke
ke Neusu. Neusu.
Selanjutnya kata Kombes Rudi, personel Selanjutnya kata Kombes Rudi, personel
yang berhasil membekuk tersangka dan yang berhasil menangkap tersangka dan ikut
ikut mengamankan satu paket barang bukti mengamankan satu paket barang bukti
10.
narkotika jenis sabu dari dalam mobil narkotika jenis sabu dari dalam mobil
tersangka langsung membawa pelaku MU tersangka langsung membawa pelaku MU ke
ke Rumah Sakit Bhayangkara. Rumah Sakit Bhayangkara.
11. Dugaan awalnya, tanpa diketahui oleh Dugaan awalnya, tanpa diketahui oleh

15
tersangka personel langsung mengikuti tersangka personel langsung mengikuti dan
dan melakukan pembututan mobil S Cross melakukan penyelidikan mobil S Cross
tersebut. tersebut.
Namun, pelaku yang mulai menyadari Tersangka menyadari bahwa petugas akan
kehadiran petugas yang akan menangkapnya dengan menghadang
menangkapnya dengan cara mobil tersangka di Jl. Banda Aceh-Medan tepatnya
tersangka diadang di Jalan Banda Aceh pada perbatasan Banda Aceh dan Aceh Besar,
12. Medan, perbatasan Banda Aceh dan Aceh sehingga tersangka memacu mobilnya dalam
Besar, langsung direspons tersangka MU, kecepatan tinggi mengarah ke Simpang
dengan memacu Suzuki S Crossnya itu Surabaya.
dalam kecepatan tinggi mengarah ke
Simpang Surabaya.
Karena, akibat tabrak mobil yang diposiri Akibat tersangka menabrak mobilnya ke
tersangka ke bagian pohon kayu itu, bagian pohon kayu itu, mengakibatkan
13. mengakibatkan kepalanya mengalami kepalanya mengalami benturan keras serta di
benturan keras, di samping kaki sebelah samping kaki kanan juga terkena tabrakan.
kanan juga terkena tabrakan.

4.4 Simpulan

Simpulan dari analisis kesalahan pada surat kabar Prohaba; “Pedagang Sabu Terlibat
Kejar-Kejaran dengan Polisi”, Jumat 27 Maret, 2020 yakni terdapat sebanyak 13 kesalahan
dalam penulisan ejaan, diksi, dan kalimat.

16
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1) Hasil dari penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa, penggunaaan bahasa jurnalistik
pada headline surat kabar Prohaba banyak ditemukan tidak mengikuti kaidah-kaidah
bahasa Indonesia jurnalistik.
2) Dalam mempertimbangkan Headline Prohaba memperhatikan beberapa hal, diantaranya:
Surat kabar Prohaba memilih kata-kata yang lebih menarik bagi pembaca dan lebih
mengutamakan kepentingan publik/ masyarakat, surat kabar Prohaba memilih isu-isu
yang aktual.
3) Sementara kategori Headline surat kabar Prohaba didominasi oleh berita: seks dan mistis
(horor).

5.2 Saran

Berdasarkan analisis pada surat kabar Prohaba yang terbit pada Jumat, 27 Maret 2020,
saya menyarankan agar jurnalis lebih memperhatikan penulisan dalam bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Mengedepankan isi artikel yang akan dimuat dengan dipaparkan secara lugas,
logis, tuntas , obyektif dan cermat, sehingga yang terpenting dalam sebuah artikel adalah isi
yang benar dan aktual.

Kemudian untuk membina dan menyebarkan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
diharapkan agar pihak media massa menempatkan penyunting yang andal pada penanganan
ejaan, diksi, dan kalimat.

17
DAFTAR PUSTAKA

Azwardi. 2018. Menulis Ilmiah (Edisi Revisi). Banda Aceh: Bina Karya Akademika.

Liana, E. Dkk. 2019. Makalah Penulisan Laporan. Tangerang: Universitas Esa Unggul.

Amelia, D. dan Nurwicaksono, B.D. 2018. Analisis Kesalahan Berbahasa Indonesia Pada Teks
Ilmiah Mahasiswa. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 2(2): 138-152.

Staff UNY. 2013. Menulis Laporan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

iii

Anda mungkin juga menyukai