Anda di halaman 1dari 3

Nama : Pegi Dwi Agustin

NIM : 1606440
Kelas : Kimia 1C
Matkul : Fisika Umum

SOAL !
Bagaimanakah cara para ilmuwan jaman dulu (tahun sebelum masehi) menentukan :
1. Ukuran Bumi
2. Ukuran Bulan
3. Ukuran Matahari
4. Jarak Bumi-Bulan
5. Jarak Bumi- Matahari

JAWABAN !
1. Ukuran Bumi
Ditengah hari pada tanggal 22 Juni, Eratosthenes menhitung bayangan dari
pilar vertikal di Alexandria dan menemukan 1/8 dari tinggi pilar. Ini sesuai dengan
7,2 1
sudut 7,20 antara sinar matahari dengan pilar vertikal. Dari 7,20 berarti atau
360 50

lingkaran. Eratosthenes beralasan bahwa jarak antara Alexandria dengan Syene harus
1
keliling bumi. Dengan demikian keliling bumi menjadi 50 kalidari jarak antara dua
50

kota tersebut. Jarak ini cukup datar dan sering dilalui, dan dihitung oleh seorang
suryeyors menjadi 5000 stadia (800 kilometer). Jadi Eratosthenes mengitung lingkar
keliling bumi menjadi 50 x 5000 stadia = 25000 stadia.
Pemikiran geometri menunjukan alasan untuk pendekatan perkiraan rasio
antara panjang bayangan dengan tinggi pilar sama dengan jarak antara Alexandria
dengan Syene di jari-jari. Jadi hanya jika pilar delapan kali lebih besar dari bayangan,
maka jari-jari bumi juga harus delapan kali lebih besar dari jarak antara Alexandria
dan Syene.
Karena keliling lingkaran setara dengan 2π kali jari-jari, sehingga jari-jari
bumi sama dengan keliling bumi dibagi oleh 2π. Menurut pemikiran modern jari-jari
bumi adalah 6370 km, dan kelilingnya adalah 40000 km.
2. Ukuran Bulan
Aristarkhus membandingkan ukuran bulan dengan ukuran bumi dengan melihat
gerhana bulan. Bumi, seperti tubuh di bawah sinar matahari melemparkan bayangan.
Gerhana bulan adalah sebuah peristiwa dimana bulan melewati bayangan ini.
Aristarkhus dengan hati-hati mempelajari kejadian ini dan menemukan bahwa lebar
bayangan bumi yang terdapat pada bulan berukuran 2,5 kali ukuran bulan, ini
menunjukan bahwa diameter bulan 2,5 kali lebih kecil dari bumi. Tetapi karena
ukuran matahari yang besar sehingga menyebabkan bayangan bumi meruncing. Pada
waktu itu bumi hampir menangkap bayangan bulan. Bayangan bulan meruncing
hampir ke satu titik di permukaan bumi. Mengambil kemiringan dari sinar
matahari,diameter bumi harus (2,5+1) kali diameter bulan. Oleh karena itu
1
Aristarkhus menunjukan bahwa diameter bulan 3,5 diameter bumi. Sekarang diketahui

diameter bulan adalah 3640 km.

3. Ukuran Matahari.
1
Jarak ke matahari seperti sudah diketahui rasio dari diameter/jarak yang
110

dihitung dari diameter matahari. Cara lain untuk menghitung rasio tersebut adalah
dengan menghitung diameter gambar matahari melalui lubang jarum yang dibuka.
Buatlah lubang pada lembar kardus buram dan biarkan cahaya matahari masuk
kedalamnya. Gambar bulat yang dilemparkan pada permukaan bawah sebenarnya
gambar matahari yang terlihat bahwa ukuran gambar tidak tergantung pada ukuran
lubang jarum tapi seberapa jauh gambar ini dari permukaan. Lubang yang lebih besar
maka gambar lebih cerah, tentu saja jika lubang terlalu besar maka gambar tdiak
terlihat jelas. Perhitungan yang hati-hati akan menunjukan rasio ukuran gambar
1
dengan lubang jarum yaitu 110 sama dengan diameter matahari/jarak matahari-bumi.
4. Jarak Bumi-Bulan
Sebuah koin diletakkan di dekat jendela dan melihatnya dengan satu mata
sehingga hanya menutupi bulan penuh. Ini terjadi ketika jarak mata dengan koin
adalah 110 diameter koin. Maka rasio diameter koin dengan jarak koin adalah 1/110.
Penalaran geometris juga menunjukan hal yang sama dengan rasio antara diameter
bulan dengan jarak ke bulan. Jadi jarak ke bulan adalah 110 kali diameter bulan.
Aristarkhus mengukur diameter bulan untuk semua yang diperlukan termasuk untuk
menghitung jarak Bumi-Bulan.

5. Jarak Bumi-Matahari
Aturan trigonometri berlaku apabila semua sudut di segitiga diketahui ditambah
salah satu panjang sisi segitiga diketahui, maka dapat dihitung panjang sisi segitiga
yang lainnya. Aristarkhus mengetahi jarak dari bumi ke matahari. Pada saat bulan
setengah penuh juga diketahui salah satu sudutnya yaitu 900. Semua yang dilakukan
untuk menghitung sudut kedua antara garis cahaya bulan dan garis cahaya matahari,
kemudian sudut ketiga, paling kecil adalah 1800 dikurangi jumlah dua sudut pertama
(jumlah sudut segitiga =1800)
Menghitung sudut antara garis cahaya bulan dan matahari sangat sulit untuk
dilakukan tanpa alat modern. Hal pertama, matahari dan bulan tidak diperhitungkan
karena ukuran yang relativ besar. Aristarkhus menemukan satu hal dan menghitung
sudut anatara keduanya adalah hampir sama dengan itu sendiri. Berdasarkan
perhitungan modern, perhitungannya sangat krusial. Dia menghitung 870, sementara
yang benar adalah 89,80. Dia berfikir bahwa jarak matahari 20 kali jarak bulan,
sedangkan pada faktanya ini sekitar 400 kali. Mungkin Aristarkhus menemukan ini
sulit dipercaya bahwa matahari sangat jauh dan dia keliru di jarak yang dekat.

Anda mungkin juga menyukai