Anda di halaman 1dari 6

Bintang Mahaputera Adipradana, merupakan Tanda Kehormatan tertinggi setelah Tanda Kehormatan

Bintang Republik Indonesia. Bintang ini adalah Bintang Mahaputera Tingkat II. Tanda Kehormatan
Bintang Republik Indonesia dapat dianugerahkan kepada WNI dan WNA yang memenuhi persyaratan.
Wikipedia

Kategori: Bintang berkelas

Rupa: Pita selempang

Penerima: Sipil (WNI dan WNA)

Tujuan: Untuk memberi kehormatan tinggi kepada mereka yang berjasa luar biasa guna keutuhan,
kelangsungan, dan kejayaan bangsa dan negara

Kelas yang lebih tinggi: Bintang Mahaputera Adipurna

Kelas yang lebih rendah: Bintang Mahaputera Utama

Dasar hukum: Undang-undang No. 20 Tahun 2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan

Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera berpita selempang untuk semua Adipurna dan Adipradana
sedangkan untuk Utama, Pratama, dan Nararya berpita kalung.

Syarat Umum dan Khusus

Syarat –Syarat Untuk Mendapatkan Bintang Mahaputera harus sesuai dengan ketentuan dibawah ini :

Syarat Umum

Sesuai Pasal 24 huruf a Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009 yaitu,

WNI atau seseorang yang berjuang di wilayah yang sekarang menjadi wilayah NKRI

Memiliki integritas moral dan keteladanan

Berjasa terhadap bangsa dan negara


Berkelakuan baik

Setia dan tidak mengkhianati bangsa dan negara dan

Tidak pernah dipidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5
(lima) tahun.

Syarat Khusus

Sesuai Pasal 28 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2009, yaitu

Berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran
bangsa dan negara;

Pengabdian dan pengorbanannya di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, ilmu pengetahuan,
teknologi, dan beberapa bidang lain yang besar manfaatnya bagi bangsa dan negara; dan/atau

Darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional dan internasional.

Tata Cara Pemakaian

Berikut adalah Tata Cara Pemakaian Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera :

Dipakai pada pakaian resmi saat upacara hari besar nasional atau upacara besar lainnya dan pakaian
dinas harian. Pria : PSL Wanita : Pakaian Nasional

Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera dipakai dengan cara :

Diselempangkan dari pundak kanan ke pinggang kiri sehingga bintangnya terletak tepat di pinggang kiri.
(Adipurna dan Adipradana)

Dikalungkan pada leher sehingga bintangnya tepat terletak di tengah-tengah dada pada pakaian resmi.
(Utama, Pratama, dan Nararya)

Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera dilengkapi dengan Patra, pemakaian Patra di dada sebelah kiri
pada saku baju di bawah kancing dengan ketentuan sebagai berikut:

Apabila Patra berjumlah sama dengan atau kurang dari 4 (empat) buah:

1 (satu) Patra ditempatkan di tengah-tengah saku.


2 (dua) Patra ditempatkan di tengah-tengah saku dari atas ke bawah mulai dari yang lebih tinggi
derajatnya.

3 (tiga) Patra ditempatkan di tengah-tengah saku yang tertinggi derajatnya di bawahnya sebelah kanan
lebih rendah, kemudian yang terendah di bawahnya sebelah kiri.

4 (empat) Patra ditempatkan menyilang 4 (empat) yaitu 3 (tiga) Patra dan keempat di bawah tengah-
tengah.

Patra yang kelima dan seterusnya di dada sebelah kanan dan disusun dan diatur menurut keserasian.
Menurut Undang-Undang Satyalancana, Karya Satya adalah tanda
penghargaan yang dianugerahkan kepada Pegawai Negeri Sipil sebagai
penghargaan atas jasa-jasanya terhadap Negara;

Seperti Dikutip Dari Wikipedia. Satyalancana Karya Satya adalah tanda penghargaan yang diberikan
kepada pegawai negeri sipil yang berbakti selama 10 atau 20 atau 30 tahun lebih terus menerus dengan
kecakapan, kedisiplinan, kesetian dan pengabdian sehingga dapat digunakan teladan untuk setiap
pegawai lain.

Jenis Satyalancana Karya Satya

Satyalancana Karya Satya Sepuluh Tahun berwarna perunggu;

Satyalancana Karya Satya Dua Puluh Tahun ber-warna perak;

Satyalancana Karya Satya Tiga Puluh Tahun ber-warna emas;

Bentuk Satyalancana Karya Satya

Bentuk lingkaran dengan sisi luar setangkai kapas dan setangkai padi, masing-masing terdiri dari 17 daun
bersama 8 bunga kapas dan 45 butir padi. Ditulis di tengah-tengah antara perisai dan bintang yang
dituliskan perkataan “KARYA SATYA“ yang diuraikan di bawah ini dituliskan angka X untuk Satyalancana
Karya Satya Sepuluh Tahun, XX untuk Satyalancana Karya Satya Dua Puluh Tahun, dan XXX untuk
Satyalancana Karya Satya Tiga Puluh Tahun.

Ukuran Satyalancana Karya Satya

Jari-jari Satyalancana berikut tangkai padi dan kapas 17,50 mm

Jari-jari Satyalancana tidak mengikuti padi dan kapas 15mm

Jari-jari bintang 2mm

Jarak antara titik tengah bintang dengan titik tengah Satyalancana 15 mm

Jari-jari titik-titik sebelah luar 14 mm

Jari-jari titik-titik sebelah dalam 13,30 mm


Tulisan Karya Satya dan angka Romawi tepat ditengah-tengah titik tengah tersebut dengan tinggi

Huruf 2 mm

Angka Romawi 2 mm

Lebar perisai 10,50 mm

Tinggi perisai 13,60 mm

Jari-jari cincin penggantung bagian luar 3,75 mm

Jari-jari cincin penggantung bagian dalam 2,75 mm

Ukuran Pita Penggantung Satyalancana Karya Satya

Lebar pita berwarna dasar biru 35 mm

Panjang pita 50 mm

Tiga buah lajur abu-abu kecil masing-masing 2mm

Dua buah lajur abu-abu besar masing-masing 4 mm

Jarak antara pinggir pita dan lajur besar 2 mm

Jarak antara lajur besar dengan lajur kecil pertama 2mm

Jarak antara lajur kecil dengan lajur kecil lainnya masing-masing 6,50 mm

TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA A. DASAR HUKUM : PERATURAN PEMERINTAH


NOMOR 25 TAHUN 1994 B. PENGERTIAN TANDA KEHORMATAN YANG DIANUGERAHKAN KEPADA
PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI PENGHARGAAN YANG MELAKSANAKAN TUGASNYA TELAH
MENUNJUKAN KESETIAAN, PENGABDIAN, KECAKAPAN, KEJUJURAN DAN KEDISIPLINAN SERTA TELAH
BEKERJA TERUS MENERUS SEKURANG-KURANGNYA 10 TAHUN, 20 TAHUN, ATAU 30 TAHUN C. TUJUAN
SATYALANCANA KARYA SATYA DIADAKAN UNTUK MEMBERI PENGHARGAAN KEPADA PEGAWAI NEGERI
SIPIL YANG DALAM WAKTU LAMA SEKALI SETIA TERHDAP NEGARA, CAKAP DAN RAJIN DALAM
MELAKUKAN TUGASNYA SEHINGGA DAPAT DIJADIKAN TELADAN BAGI PEGAWAI LAIN D. MACAM KARYA
SATYA DIBEDAKAN DALAM LAMA/MASA KERJA SECARA TERUS MENERUS DAN TIDAK TERPUTUS-
PUTUSSATYALANCANA KARYA SATYA, TERDIRI DARI SATYALANCANA 10 TAHUN, 20 TAHUN DAN 30
TAHUN BENTUK DAN WARNA PITA SAMA, DASAR BIRU DENGAN 5 LAJUR BERWARNA ABU-ABU WARNA
MEDALI DIBEDAKAN : A. KARYA SATYA X TAHUN BERWARNA PERUNGGU B. KARYA SATYA XX TAHUN
BERWARNA PERAK C. KARYA SATYA XXX TAHUN BERWARNA EMAS E. TATA CARA PENGUSULAN
SATYALANCANA KARYA SATYA 1. SATYALANCANA KARYA SATYA 30 TAHUN A. MEMILIKI MASA KERJA
SEKURANG-KURANGNYA 30 TAHUN B. DIPRIORITASKAN YANG MENGHADAPI MASA PENSIUN 2.
SATYALANCANA KARYA SATYA 20 TAHUN A. MEMILIKI MASA KERJA SEKURANG-KURANGNYA 20 TAHUN B.
BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG TELAH MEMILIKI SATYALANCANA KARYA SATYA YANG LAMA (PP NO.
31 TAHUN 1959) TIDAK DAPAT DIUSULKAN UNTUK SATYALANCANA KARYA SATYA 20 TAHUN (PP NO. 254
TAHUN 1994) C. AKAN MEMASUKI MASA PENSIUN DENGAN MASA KERJA KURANG DARI 30 TAHUN 3.
SATYALANCANA KARYA SATYA 10 TAHUN A. MEMILIKI MASA KERJA SEKURANG-KURANGNYA 15 TAHUN B.
AKAN MEMASUKI MASA PENSIUN DENGAN MASA KERJA KURANG DARI 20 TAHUN F. BAGI PEGAWAI
NEGERI SIPIL YANG BERADA DIDAERAH-DAERAH AGAR DIPERHATIKAN: 1. PERSYARATAN A. DALAM
MELAKSANAKAN TUGAS, TELAH MENUNJUKKAN KESETIAAN PENGABDIAN, KECAKAPAN, KEJUJURAN
DAN KEDISIPLINAN B. BEKERJA SECARA TERUS MENERUS DAN TIDAK TERPUTUS-PUTUS C. TIDAK
PERNAH DIJATUHI HUKUMAN DISIPLIN TINGKAT SEDANG DAN BERAT 2. KELENGKAPAN DATA / BERKAS
USULAN A. RIWAYAT HIDUP B. RIWAYAT PEKERJAAN C. TANDA KEHORMATAN YANG DIMILIKI D. SK
PERTAMA (PEGAWAI BULANAN, CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL) E. SK TERAKHIR (JABATAN, PANGKAT)

Anda mungkin juga menyukai