Laporan - Pendahuluan - SC Ok 1
Laporan - Pendahuluan - SC Ok 1
DISUSUN OLEH :
Amin Diah Rahayu
d. Persiapan pasien
1. Persetujuan operasi
2. Puasa
3. Memasang Volley Chatether
4. Memasang plat diathermi
Setelah Instrumen dan alat habis pakai siap pakai dalam keadaan steril, maka
Instrumentasi membuat instrumen sesuai urutan prioritas, dan meminta bantuan perawat
sirkuler jika ada sesuatu yang perlu disediakan saat habis pakai yang telah disediakan
tidak cukup saat operasi berlangsung, karena ada sesuatu dan lain hal .
Urutan kerja pembedahan Sectio Carsaria. Langkah sistematis sebagai berikut:
1. Pertama-tama, Instrumentasi mencuci tangan steril, kemudian menginstalasi
jas, memasang sarung tangan dan mengatur instrumen di atas meja
instrumen yang telah di alas duk steril.
2. Langkah selanjutnya, asisten (dokter) dan operator (dokter ahli) juga
memasang baju dan sarung tangan dengan cara di pasangkan oleh
Instrumentator.
8. Kemudian otot perut di kuak oleh 4 tangan, assisten dan operator, hingga
menganga lebar, sampai terlihat lapisan peritoneum, yaitu jaringan tipis
pelindung rongga perut.
12. Pada langkah no.11 diatas, ada cara lainnya, operator tidak langsung
menyayat dengan pisau, tapi di gunting perimetrium (dinding luar rahim)
dan di kelupas selebar 2 cm, kemudian baru menggunakan pisau untuk
menyayat miometrium (otot tengah rahim) hingga kepala/ rambut bayi
kelihatan.
13. Setelah kepala bayi kelihatan, operator memasukan lengan pada dinding
rahim yang telah bolong tadi, untuk menarik kepala bayi agar pas untuk di
dorong dan di keluarkan.
14. Setelah bayi keluar dari rahim melalui dinding perut, maka instrumentator
memberikan 2 buah klem lurus dan 1 gunting kepada assisten. Dan, assisten
menjepit tali pusat, di antara 2 jepitan, di tengahnya di potong oleh assisten,
sementara operator membersihkan jalan nafas bayi dengan alat hisap suction
pump.
15. Plasenta dikeluarkan dari rahim pasien oleh operator, sementara itu
Instrumentator memberikan ovarium klem kepada operator, dan operator
menjepit rahim bekas sayatan sebanyak 3-4 lokasi dengan ovarium klem.
16. Sisa-sisa plasenta yang tertinggal dalam rahim dikeruk oleh operator dengan
tangan kiri di alas pakai kassa dilumuri betadin.
17. Setelah bersih, otot rahim, endometrium dan miometrium di satukan kembali
dengan jahitan benang Silkam no. 0. Sedangkan perimetrium dijahit dengan
benang chromich no. 2/0.
18. Setelah merasa aman, dinding rahim tidak lagi berdarah, maka
Instrumentator memberikan Kocher sebanyak 4 buah untuk menjepit
peritoneum, dan memberikan hak blass pada assisten untuk menguak perut
yang menganga, lalu Instrumentator memberikan ovarium klem yang
ujungnya dijepitkan kassa (depper) untuk mengeksplorasi rongga perut, serta
mengeluarkan sisa-sisa darah yang ada dalam rongga perut. Jika sudah
bersih dari sisa-sisa darah, Instrumentator memberikan depper lagi yang
telah di lumuri betadin kepada operator, dan operator mengusapkan depper
betadin pada bekas sayatan dinding rahim.