0
Pada Pembelajaran di SMK
SMK adalah lembaga yang melayani masyarakat mempersiapkan calon tenaga kerja tingkat
menengah yang trampil sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan. Persyaratan
keterampilan tersebut erat hubungannya dengan teknologi yang sedang dan akan
dipergunakan di tempat kerja. Pada kondisi ini SMK memiliki permasalahan serius
mengingat teknologi yang sedang dipergunakan di tempat kerja yang selalu berkembang.
SMK memiliki tantangan terhadap perkembangan teknologi bidang manufaktur berbasis
Information Technology and Computer (ITC) dengan Artificial Intelligent secara masif dan
global saat ini yang dikenal dengan Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0) Fenomena RI 4.0
berdampak pada SMK, khususnya perubahan kompetensi dan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan. Terkait dengan situasi tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan (Direktorat PSMK) dalam rangka menyiapkan tenaga terampil, kompeten, dan siap
kerja mendorong sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang bermuatan RI 4.0.
1. Latar Belakang
Dinamika perkembangan kebutuhan tenaga kerja tamatan SMK bergerak sangat cepat,
meliputi kuantitas dan kualitas serta variasi pekerjaan. Perkembangan dan penerapan
teknologi di bidang manufaktur berbasis Information Technology and Computer (ITC)
dengan Artificial Intelligent secara masif dan global yang kemudian popular dengan
sebutan Revolusi Industri 4.0, berdampak terhadap perubahan struktur jenis dan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan. Otomasi dan robotik tidak bisa dihindari menggantikan
posisi sejumlah besar tenaga operator terampil, utamanya di DUDI manufaktur yang
tidak lain merupakan pasar kerja terbesar bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Begitu juga program pengembangan dan percepatan ekonomi pemerintah yang
difokuskan terhadap 4 (empat) sektor atau bidang; pertanian, perikanan, pariwisata dan
industri kreatif juga sangat mempengaruhi struktur ketenagakerjaan yang ada. Sedangkan
ketenagakerjaan Indonesia masih memiliki permasalahan terutama pemenuhan
kebutuhan DUDI dengan tenaga terampil, kompeten, dan siap kerja.
2. Tujuan
Membekali lulusan SMK dengan muatan RI 4.0 pada kompetensi keahliannya untuk
membentuk karakter kinerja yang sesuai kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta
memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja dan atau mengembangkan usaha secara
mandiri.
3. Manfaat
a. Jangka Pendek
1) Menyiapkan sarana prasarana yang sesuai dengan program terkait dengan RI 4.0.
2) Memperoleh Sumber Daya Manusia yang kompeten tentang pengembangan RI
4.0.
3) Menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan implementasi RI 4.0.
c. Jangka Panjang
4. Dasar Hukum
1. Pengertian RI 4.0
Sebelum membahas pembelajaran SMK dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 (RI
4.0) terlebih dahulu disampaikan definisi oleh beberapa sumber. Pertama Wikipedia,
mendefenisikan revolusi industri 4.0 merupakan otomatisasi sistem produksi dengan
memanfaatkan teknologi dan big data. Sedangkan www.id.wikipedia.org menyampaikan
industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik.
Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan,
dan komputasi kognitif. Dan menurut www.maxmanroe.com, industri 4.0 adalah tren di
dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.
Berdasarkan definisi tersebut terlihat adanya fenomena baru yang terjadi, yaitu:
pemanfatan internet untuk segala kepentingan kehidupan. Internet yang dimaksud
meliputi komunikasi close loop antar sistem kerja dan pemanfaatan big data.
Tanpa kita sadari saat ini kita telah memanfaatkan fenomena RI 4.0, misalnya: gojek,
grab, bukalapak, shopee, amazone, dll. Dampak fenomena RI 4.0 terhadap layanan dan
produk adalah: cepat, mudah, murah. Dalam konteks kejuruan fenomena yang terjadi
diantaranya adalah penggabungan sistem kerja otomasi yang memanfaatkan teknologi
cyber.
Perkembangan RI 4.0 adalah lanjutan dari revolusi industri yang terjadi sebelumnya.
Secara singkut perkembangan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri
Hannover Messe di kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga
sebetulnya ide “Industri 2.0” dan “Industri 3.0” baru muncul, sebelumnya dikenal dengan
nama “Revolusi Teknologi” dan “Revolusi Digital”. Setiap revolusi menggunakan
revolusi sebelumnya sebagai dasar. Industri 1.0 muncul memperbaiki tenaga otot, angin,
Kemajuan yang paling terasa pada RI 4.0 adalah internet. Semua komputer tersambung
ke sebuah jaringan bersama. Selain itu komputer sudah berubah menjadi smartphone.
Inilah bagian pertama RI 4.0: “Internet of Things” saat komputer-komputer yang ada di
pabrik itu tersambung ke internet, saat setiap masalah yang ada di lini produksi bisa
langsung diketahui secara hard real time oleh pemilik dimanapun berada.
Kemajuan kedua, teknologi telah menciptakan ribuan sensor baru, dan ribuan cara untuk
memanfaatkan informasi yang didapat dari sensor-sensor tersebut dan merekam selama
24 jam. Informasi ini bahkan menyangkut kinerja pegawai. Kini perusahaan dapat
melacak gerakan semua dan setiap pegawainya selama berada di dalam pabrik. Masih
ada ribuan informasi lainnya yang bisa didapat dari ribuan data berbeda, sehingga masih
ada ribuan cara meningkatkan produktivitas pabrik yang semula tak terpikirkan. Karena
begitu banyaknya ragam maupun jumlah data baru ini, aspek ini sering disebut Big Data.
Kemajuan ketiga, berhubungan dengan yang pertama dan kedua, adalah Cloud
Computing. Perhitungan-perhitungan rumit tetap memerlukan komputer canggih yang
besar, tapi karena sudah terhubung dengan internet, karena ada banyak data yang bisa
dikirim melalui internet, semua perhitungan tersebut bisa dilakukan di tempat lain,
bukannya di pabrik. Sebuah perusahaan yang punya 5 pabrik di 5 negara berbeda tinggal
membeli sebuah superkomputer untuk mengolah data yang diperlukan secara bersamaan
untuk kelima pabriknya. Tidak perlu lagi membeli 5 superkomputer untuk melakukannya
secara terpisah.
Kemajuan keempat, yang paling besar: Machine learning, yaitu mesin yang memiliki
kemampuan untuk belajar, yang bisa sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan sehingga
melakukan koreksi yang tepat untuk memperbaiki hasil berikutnya. Ini bisa dilukiskan
dengan cerita “Alpha Zero AI” (Artificial Intelligence). Sebelum Machine Learning,
sebuah komputer melakukan tugasnya dengan “Diperintahkan” atau “Diinstruksikan”
oleh manusia.
AI dan Machine Learning, masih terbatas untuk tugas-tugas tertentu. Bukan cuma
Indonesia, negara-negara maju seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat saja masih
terus menerus memperdebatkan konsekuensi dari revolusi industri keempat ini, sebab
revolusi ini masih berlangsung, atau bahkan baru dimulai. Tantangannya masih
banyak. Koneksi internet misalnya, belum universal. Masih ada beberapa daerah yang
tak memiliki koneksi internet, bahkan di Amerika Serikat sekalipun. Selain itu, koneksi
internet berarti munculnya celah keamanan baru.
Ada lima teknologi utama yang menopang pembangunan sistem Industry 4.0, yaitu
Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence(AI), Human–Machine Interface, teknologi
robotik dan sensor, serta teknologi 3D Printing. Dari teknologi utama tersebut yang
harus diketahui masyarakat pendidikan diantaranya: internet of things (IoT), artificial
intelligence (AI), virtual reality (VR) dan Cryptocurrency.
“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam
merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada
bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan
berdasarkan sejumlah aturan” (Encyclopedia Britannica):
Cryptocurrency adalah media pertukaran, yang dirancang untuk bekerja seperti mata
uang. Biasanya, cryptocurrency menggunakan fitur-fitur yang terdapat dalam kriptografi
yang kuat, seperti tanda tangan digital untuk mengamankan transaksi keuangan,
mengontrol pembuatan unit tambahan, dan memverifikasi transfer aset.
Profesi pendidikan merupakan salah satu profesi yang yang masih bertahan pada era RI
4.0. Profesi lain yang juga bertahan pada era RI 4.0 adalah industri kreatif, IT,
Profesional, manajer, pelayanan kesehatan dan jasa konstruksi. Namun demikian untuk
meningkatkan layanan dan kualitasnya sektor pendidikan harus melakukan beberapa
perubahan. Perubahan yang pasti terjadi, mengingat banyaknya perubahan kompetensi
adalah proses pembelajaran.
Perubahan proses pembelajaran akibat RI 4.0 secara khusus terjadi pada: kompetensi,
metode, dan media. Perubahan kompetensi terjadi mengiringi pergantian sistem kerja
DUDI sehingga berpengaruh pada muatan kompetensi yang harus dipelajari siswa.
Perubahan kompetensi secara otomatis akan mempengaruhi perubahan bahan
pembelajaran. Perubahan metoda dan media terkait perkembangan fasilitas di masyarakat
berpengaruh pada perubahan fasilitas pembelajaran. Selain itu dalam rangka peningkatan
layanan penerapan smart school juga merupakan target perubahan yang harus dilakukan.
Konsep pendidikan 4.0 terinspirasi dari revolusi industri 4.0. Sejarah revolusi industri
dimulai dari industri 1.0, 2.0, 3.0, hingga kini 4.0. Fase industri merupakan perubahan
nyata dari perubahan yang ada. Industri 1.0 ditandai dengan mekanisme produksi untuk
menunjang efektivitas dan efesiensi aktivitas manusia. Industri 2.0 dicirikan oleh
produksi massal dan standarisasi mutu. Industri 3.0 ditandai dengan penyesuaian massal
dan fleksibilitas manufaktur berbasis otomatis dan robot. Industri 4.0 kemudian hadir
ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasi manufaktur. Istilah industri 4.0 berasal dari
sebuah proyek yang diprakarsai oleh pemerintah Jerman untuk mempromosikan
komputerisasi manufaktur.
Pendidikan 4.0 tidak berfokus pada apa yang diajarkan, tetapi melakukan pendekatan
bernuansa cara mengajarkannya, sehingga dapat mengembangkan dan meningkatkan
pendidikan individual yang akan terus mendefinisikan cara anak masa depan bekerja dan
Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan strategis dan drastis tentang pola produksi
yang mengolaborasikan tiga dimensi utama di dalamnya, yakni manusia,
teknologi/mesin, dan big data. Dunia pendidikan dituntut untuk berubah agar dapat
mencetak tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan dunia usaha dan dunia industri.
Era pendidikan dengan adanya RI 4.0 mengharuskan pendidikan menengah juga berubah
menjadi pendidikan 4.0 yang bercirikan memanfaatkan teknologi digital dalam proses
pembelajaran atau mengimplementasikan sistem siber (Cyber system). Sistem ini mampu
membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan
waktu. Selain itu, pada pengembangan pendidikan RI 4.0 di SMK dapat dirancang
kegiatan produksi pada semua kompetensi keahlian berdasarkan kaidah RI 4.0.
1. Prinsip
Beberapa nilai dasar yang dikembangkan dan ditanamkan kepada peserta didik melalui
integrasi RI 4.0 antara lain:
a. Sense of quality (sadar mutu); memberikan keterampilan kepada peserta didik yang
berkaitan dengan standar obyektif kualitas.
b. Sense of efficiency (sadar mutu, waktu, dan biaya); membekali peserta didik
dengan kemampuan untuk bekerja secara efisien guna menciptakan efisiensi kerja
yang optimal.
c. Sense of creativity and innovation (kreatif dan inovatif), mengajarkan peserta didik
untuk bekerja secara kreatif dan inovatif, melatih kemampuan problem solving
sebagai ukuran kreativitas dan kemampuan untuk melihat peluang-peluang baru .
3. Komponen Pengembangan
a. Sistem persekolahan
b. Fasilitas
d. Bahan Pembelajaran
e. Proses Pembelajaran
Langkah yang ditempuh dalam implementasi pembelajaran RI 4.0 di SMK antara lain
adalah:
Pemilihan sistem yang akan diterapkan pada Smart School disesuaikan dengan
kondisi SMK.
c. Pengadaan Fasilitas
Pengembangan bahan ajar diperlukan bila muatan RI 4.0 terkait dengan kompetensi
keahlian. Kegiatan pengembangan bahan pembelajaran meliputi kegiatan: analisis
muatan RI 4.0 untuk setiap kompetensi keahlian yang dimiliki (Lampiran 1 dan 2).
Hasil analisis berupa judul bahan pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan. Hasil
tersebut akan dipergunakan untuk memantau penyelesaian pengembangan bahan
e. Proses Pembelajaran
1) Urban Agriculture
2) Online Modelling Tourism Promotion
3) Augmented Virtual Reality
4) Fashion Design
5) E-Commerce
6) Healthy Canteen
7) Educational Game Development
8) IoT
9) 3D Printing
10) Applied Robotic
11) Smart School
12) Waste Recycle
f. Pemanfaatan Hasil
Ada banyak hasil pembelajaran bermuatan RI 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh
siswa dalam pengembangan kompetensi maupun usaha mandiri. Kegiatan tersebut
sangat positif bagi siswa untuk membangkitkan kepercayaan diri dan membangun
sikap kewirausahaan.
D. Evaluasi
https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0
https://www.maxmanroe.com/revolusi-industri-4-0.html
https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0
Lee, J., Lapira, E., dkk. (2013). Recent Advances and Trends in Predictive Manufacturing
Systems in Big Data Environment. Manuf Journal, 1(1), hlm. 38-41.
Liffler, M., & Tschiesner, A. (2013). The Internet of Things and the Future of
Manufacturing. United States: McKinsey & Company.
Rizki Shiddiq Nugraha. 2019. Konsep Pendidikan 4.0. Tinta Pendidikan Indonesia.
Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st-Century Skills: Learning for Life in Our Times. United
States: Jossey-Bass A Wiley Imprint.
No. Fenomena Industri Kompetensi Diperlukan Kompetensi Dasar/ Bahan Kegiatan/ Pengadaan
Mapel Pembelajaran kelas/semester fasilitas
...................