Anda di halaman 1dari 19

Panduan Implementasi RI 4.

0
Pada Pembelajaran di SMK

DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2019

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm i


Kata Pengantar

SMK adalah lembaga yang melayani masyarakat mempersiapkan calon tenaga kerja tingkat
menengah yang trampil sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan. Persyaratan
keterampilan tersebut erat hubungannya dengan teknologi yang sedang dan akan
dipergunakan di tempat kerja. Pada kondisi ini SMK memiliki permasalahan serius
mengingat teknologi yang sedang dipergunakan di tempat kerja yang selalu berkembang.
SMK memiliki tantangan terhadap perkembangan teknologi bidang manufaktur berbasis
Information Technology and Computer (ITC) dengan Artificial Intelligent secara masif dan
global saat ini yang dikenal dengan Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0) Fenomena RI 4.0
berdampak pada SMK, khususnya perubahan kompetensi dan jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan. Terkait dengan situasi tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan (Direktorat PSMK) dalam rangka menyiapkan tenaga terampil, kompeten, dan siap
kerja mendorong sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang bermuatan RI 4.0.

Pedoman Pengembangan Pembelajaran SMK Bermuatan RI 4.0 berisi tentang langkah-


langkah yang harus dilakukan oleh SMK peneriman bantuan. Dengan panduan ini diharapkan
tujuan pemberian bantuan dapat tercapai sesuai harapan.

Jakarta, Maret 2019


Direktur Pembinaan SMK,

Dr. Ir. M. Bakrun, MM.


NIP. 19650412 199002 1002

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm ii


Daftar Isi

Kata Pengantar ...........................................................................................................................ii


Daftar Isi .................................................................................................................................. iii
A. Pendahuluan ....................................................................................................................... 1
1. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
2. Tujuan ............................................................................................................................. 1
3. Manfaat ........................................................................................................................... 1
a. Jangka Pendek ............................................................................................................. 1
b. Jangka Menengah ........................................................................................................ 2
c. Jangka Panjang ............................................................................................................ 2
4. Dasar Hukum .................................................................................................................. 2
B. Revolusi Industri 4.0 .......................................................................................................... 3
1. Pengertian RI 4.0 ............................................................................................................ 3
2. Dampak RI 4.0 pada Sektor Pendidikan ......................................................................... 6
C. Implementasi RI 4.0 dalam Pembelajaran ......................................................................... 7
1. Prinsip ............................................................................................................................. 7
2. Nilai Nilai Dasar ............................................................................................................. 7
3. Komponen Pengembangan ............................................................................................. 8
a. Pengelola dan Program .............................................. Error! Bookmark not defined.
b. Penerapan RI 4.0 pada sistem persekolahan (Smart School) ....................................... 8
c. Fasilitas ........................................................................................................................ 8
d. Bahan Pembelajaran .................................................................................................... 8
e. Proses Pembelajaran .................................................................................................... 9
f. Pemanfaatan Hasil ..................................................................................................... 11
4. Pengembangan Pembelajaran RI 4.0 .............................................................................. 9
a. Pengembang dan Program ........................................................................................... 9
b. Penerapan RI 4.0 pada sistem persekolahan (Smart School) ..................................... 10
c. Pengembangan Bahan Pembelajaran ......................................................................... 10
d. Proses Pembelajaran .................................................................................................. 11
e. Pemanfaatan Hasil ..................................................... Error! Bookmark not defined.
5. Profil SMK Menerapkan Pembelajaran RI 4.0 ............................................................. 12

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm iii


D. Evaluasi ............................................................................................................................ 12

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm iv


A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Dinamika perkembangan kebutuhan tenaga kerja tamatan SMK bergerak sangat cepat,
meliputi kuantitas dan kualitas serta variasi pekerjaan. Perkembangan dan penerapan
teknologi di bidang manufaktur berbasis Information Technology and Computer (ITC)
dengan Artificial Intelligent secara masif dan global yang kemudian popular dengan
sebutan Revolusi Industri 4.0, berdampak terhadap perubahan struktur jenis dan jumlah
tenaga kerja yang dibutuhkan. Otomasi dan robotik tidak bisa dihindari menggantikan
posisi sejumlah besar tenaga operator terampil, utamanya di DUDI manufaktur yang
tidak lain merupakan pasar kerja terbesar bagi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK). Begitu juga program pengembangan dan percepatan ekonomi pemerintah yang
difokuskan terhadap 4 (empat) sektor atau bidang; pertanian, perikanan, pariwisata dan
industri kreatif juga sangat mempengaruhi struktur ketenagakerjaan yang ada. Sedangkan
ketenagakerjaan Indonesia masih memiliki permasalahan terutama pemenuhan
kebutuhan DUDI dengan tenaga terampil, kompeten, dan siap kerja.

Fenomena RI 4.0 merupakan sebuah keniscayaan. Perkembangan teknologi sebagai


sarana peradaban senantiasa bergerak menuju kualitas yang lebih baik. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Direktorat PSMK) dalam rangka menyiapkan
tenaga terampil, kompeten, dan siap kerja mendorong sekolah untuk mengembangkan
pembelajaran bermuatan RI 4.0. Pengembangan pembelajaran SMK bermuatan RI 4.0
memerlukan pemahaman dan berbagai langkah yang harus dilaksanakan. Untuk
memberikan pemahaman perlu diberikan informasi tentang RI 4.0 kepada pengelola
SMK. Informasi yang perlu disampaikan meliputi fenomena RI 4.0, strategi dan
komponen pengembangan. Selain itu juga perlu disampaikan langkah yang harus
dilakukan sekolah pada setiap komponen pengembangan.

2. Tujuan

Membekali lulusan SMK dengan muatan RI 4.0 pada kompetensi keahliannya untuk
membentuk karakter kinerja yang sesuai kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta
memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja dan atau mengembangkan usaha secara
mandiri.

3. Manfaat

a. Jangka Pendek

1) Memperkenalkan muatan RI 4.0 kepada siswa yang terkait dengan bidang


keahliannya.
2) Terdapat program pengembangan sekolah yang sesuai dengan RI 4.0.
3) Memperoleh usulan sarana prasarana yang harus disediakan untuk
mengimplementasikan RI 4.0 pada semua kompetensi keahlian.

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 1


b. Jangka Menengah

1) Menyiapkan sarana prasarana yang sesuai dengan program terkait dengan RI 4.0.
2) Memperoleh Sumber Daya Manusia yang kompeten tentang pengembangan RI
4.0.
3) Menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai dengan implementasi RI 4.0.

c. Jangka Panjang

1) Layanan pendidikan SMK telah menerapkan Smart School.


2) Lulusan SMK memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan Dudi mengacu
pada standar kompetensi industri RI 4.0.
3) Sumberdaya sekolah memenuhi kriteria RI 4.0.

4. Dasar Hukum

a. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


b. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
c. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
d. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya
Industri.
e. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah
Kejuruan Dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya
Manusia Indonesia.
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah
Kejuruan (MAK).
g. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2019 tentang
Petunjuk Teknis Bantian Operasional Sekolah Reguler.

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 2


B. Revolusi Industri 4.0

1. Pengertian RI 4.0

Sebelum membahas pembelajaran SMK dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 (RI
4.0) terlebih dahulu disampaikan definisi oleh beberapa sumber. Pertama Wikipedia,
mendefenisikan revolusi industri 4.0 merupakan otomatisasi sistem produksi dengan
memanfaatkan teknologi dan big data. Sedangkan www.id.wikipedia.org menyampaikan
industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik.
Istilah ini mencakup sistem siber-fisik, internet untuk segala, komputasi awan,
dan komputasi kognitif. Dan menurut www.maxmanroe.com, industri 4.0 adalah tren di
dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber.
Berdasarkan definisi tersebut terlihat adanya fenomena baru yang terjadi, yaitu:
pemanfatan internet untuk segala kepentingan kehidupan. Internet yang dimaksud
meliputi komunikasi close loop antar sistem kerja dan pemanfaatan big data.

Tanpa kita sadari saat ini kita telah memanfaatkan fenomena RI 4.0, misalnya: gojek,
grab, bukalapak, shopee, amazone, dll. Dampak fenomena RI 4.0 terhadap layanan dan
produk adalah: cepat, mudah, murah. Dalam konteks kejuruan fenomena yang terjadi
diantaranya adalah penggabungan sistem kerja otomasi yang memanfaatkan teknologi
cyber.

Perkembangan RI 4.0 adalah lanjutan dari revolusi industri yang terjadi sebelumnya.
Secara singkut perkembangan tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Perkembangan Revolusi Industri.

Konsep “Industri 4.0” pertama kali digunakan di publik dalam pameran industri
Hannover Messe di kota Hannover, Jerman di tahun 2011. Dari peristiwa ini juga
sebetulnya ide “Industri 2.0” dan “Industri 3.0” baru muncul, sebelumnya dikenal dengan
nama “Revolusi Teknologi” dan “Revolusi Digital”. Setiap revolusi menggunakan
revolusi sebelumnya sebagai dasar. Industri 1.0 muncul memperbaiki tenaga otot, angin,

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 3


dan air untuk produksi. Industri 2.0 memperbaiki lini produksi. Industri 3.0 meng-
upgrade lini produksi dengan komputer dan robot. Industri 4.0 menggunakan komputer
dan robot ini sebagai dasarnya.

Kemajuan yang paling terasa pada RI 4.0 adalah internet. Semua komputer tersambung
ke sebuah jaringan bersama. Selain itu komputer sudah berubah menjadi smartphone.
Inilah bagian pertama RI 4.0: “Internet of Things” saat komputer-komputer yang ada di
pabrik itu tersambung ke internet, saat setiap masalah yang ada di lini produksi bisa
langsung diketahui secara hard real time oleh pemilik dimanapun berada.

Kemajuan kedua, teknologi telah menciptakan ribuan sensor baru, dan ribuan cara untuk
memanfaatkan informasi yang didapat dari sensor-sensor tersebut dan merekam selama
24 jam. Informasi ini bahkan menyangkut kinerja pegawai. Kini perusahaan dapat
melacak gerakan semua dan setiap pegawainya selama berada di dalam pabrik. Masih
ada ribuan informasi lainnya yang bisa didapat dari ribuan data berbeda, sehingga masih
ada ribuan cara meningkatkan produktivitas pabrik yang semula tak terpikirkan. Karena
begitu banyaknya ragam maupun jumlah data baru ini, aspek ini sering disebut Big Data.

Kemajuan ketiga, berhubungan dengan yang pertama dan kedua, adalah Cloud
Computing. Perhitungan-perhitungan rumit tetap memerlukan komputer canggih yang
besar, tapi karena sudah terhubung dengan internet, karena ada banyak data yang bisa
dikirim melalui internet, semua perhitungan tersebut bisa dilakukan di tempat lain,
bukannya di pabrik. Sebuah perusahaan yang punya 5 pabrik di 5 negara berbeda tinggal
membeli sebuah superkomputer untuk mengolah data yang diperlukan secara bersamaan
untuk kelima pabriknya. Tidak perlu lagi membeli 5 superkomputer untuk melakukannya
secara terpisah.

Kemajuan keempat, yang paling besar: Machine learning, yaitu mesin yang memiliki
kemampuan untuk belajar, yang bisa sadar bahwa dirinya melakukan kesalahan sehingga
melakukan koreksi yang tepat untuk memperbaiki hasil berikutnya. Ini bisa dilukiskan
dengan cerita “Alpha Zero AI” (Artificial Intelligence). Sebelum Machine Learning,
sebuah komputer melakukan tugasnya dengan “Diperintahkan” atau “Diinstruksikan”
oleh manusia.

AI dan Machine Learning, masih terbatas untuk tugas-tugas tertentu. Bukan cuma
Indonesia, negara-negara maju seperti Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat saja masih
terus menerus memperdebatkan konsekuensi dari revolusi industri keempat ini, sebab
revolusi ini masih berlangsung, atau bahkan baru dimulai. Tantangannya masih
banyak. Koneksi internet misalnya, belum universal. Masih ada beberapa daerah yang
tak memiliki koneksi internet, bahkan di Amerika Serikat sekalipun. Selain itu, koneksi
internet berarti munculnya celah keamanan baru.

Ada lima teknologi utama yang menopang pembangunan sistem Industry 4.0, yaitu
Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence(AI), Human–Machine Interface, teknologi
robotik dan sensor, serta teknologi 3D Printing. Dari teknologi utama tersebut yang
harus diketahui masyarakat pendidikan diantaranya: internet of things (IoT), artificial
intelligence (AI), virtual reality (VR) dan Cryptocurrency.

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 4


Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki
kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi
manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT telah berkembang dari konvergensi
teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan Internet.

Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan menurut beberapa ahli:

“Kecerdasan buatan (artificial intelligence) merupakan kawasan penelitian, aplikasi dan


instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan sesuatu hal yang
dalam pandangan manusia adalah cerdas.” (A. Simon: 1987).

“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan sebuah studi tentang bagaimana membuat


komputer melakukan hal-hal yang pada saat ini dapat dilakukan lebih baik oleh
manusia.” (Rich and Knight: 1991):

“Kecerdasan Buatan (AI) merupakan cabang dari ilmu komputer yang dalam
merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan bentuk simbol-simbol daripada
bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau dengan
berdasarkan sejumlah aturan” (Encyclopedia Britannica):

Kecerdasan buatan memiliki keuntungan untuk dunia bisnis, diantaranya adalah


membantu untuk memperbaiki pendukung keputusan yang disediakan bagi manajer dan
praktisi bisnis di banyak perusahaan. Kecerdasan buatan digunakan sebagai bagian vital
dalam aplikasi bisnis strategis seperti manufaktur, pengendalian proses, riset biomedis,
deteksi penipuan, penambangan data, dan riset pasar.

Kecerdasan buatan bersifat permanen dalam penyimpanan data penjuaan suatu


perusahaan dan tidak akan berubah sepanjang sistem komputer dan program tidak
mengubahnya. Selain itu, kecerdasan buatan lebih mudah untuk mendupikasi informasi
perusahaan bisnis dan mudah untuk menyebarkan informasi perusahaan bisnis. Jika
pengetahuan terletak pada suatu sistem komputer, pengetahuan tersebut dapat ditransfer
atau disalin dengan mudah dan cepat dari satu komputer ke komputer lain.

Virtual reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang


membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang
disimulasikan komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan
sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada
dalam imaginasi. Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman
visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil
stereokopik, tetapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil
pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.

Cryptocurrency adalah media pertukaran, yang dirancang untuk bekerja seperti mata
uang. Biasanya, cryptocurrency menggunakan fitur-fitur yang terdapat dalam kriptografi
yang kuat, seperti tanda tangan digital untuk mengamankan transaksi keuangan,
mengontrol pembuatan unit tambahan, dan memverifikasi transfer aset.

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 5


Lee, Lapira, dkk. (2013) mengemukakan, industri 4.0 ditandai dengan peningkatan
digitalisasi manufaktur yang didorong oleh empat faktor, yakni (1) peningkatan volume
data, kekuatan komputasi, dan konektivitas, (2) munculnya analisis, kemampuan, dan
kecerdasan bisnis, (3) terjadinya bentuk interaksi baru antara manusia dengan mesin, dan
(4) perbaikan instruksi transfer digital ke dunia fisik, seperti robotika dan 3D printing.
Liffler dan Tschiesner (2013) menambahkan prinsip dasar industri 4.0 adalah
penggabungan mesin, alur kerja, dan sistem, dengan menerapkan jaringan cerdas di
sepanjang rantai serta proses produksi untuk mengendalikan satu sama lain secara
mandiri.

Kemajuan teknologi memungkinkan terjadinya otomatisasi hampir di semua bidang.


Teknologi dan pendekatan baru yang menggabungkan dunia fisik, digital, dan biologi
secara fundamental akan mengubah pola hidup dan interaksi manusia. Industri 4.0
sebagai fase revolusi teknologi mengubah cara beraktifitas manusia dalam skala, ruang
lingkup, kompleksitas, dan transformasi dari pengalaman hidup sebelumnya. Manusia
bahkan akan hidup dalam ketidakpastian global. Oleh karena itu, manusia harus memiliki
kemampuan untuk memprediksi masa depan yang berubah sangat cepat, sehingga
tantangan industri 4.0 dapat dikelola menjadi peluang.

2. Dampak RI 4.0 pada Sektor Pendidikan

Profesi pendidikan merupakan salah satu profesi yang yang masih bertahan pada era RI
4.0. Profesi lain yang juga bertahan pada era RI 4.0 adalah industri kreatif, IT,
Profesional, manajer, pelayanan kesehatan dan jasa konstruksi. Namun demikian untuk
meningkatkan layanan dan kualitasnya sektor pendidikan harus melakukan beberapa
perubahan. Perubahan yang pasti terjadi, mengingat banyaknya perubahan kompetensi
adalah proses pembelajaran.

Perubahan proses pembelajaran akibat RI 4.0 secara khusus terjadi pada: kompetensi,
metode, dan media. Perubahan kompetensi terjadi mengiringi pergantian sistem kerja
DUDI sehingga berpengaruh pada muatan kompetensi yang harus dipelajari siswa.
Perubahan kompetensi secara otomatis akan mempengaruhi perubahan bahan
pembelajaran. Perubahan metoda dan media terkait perkembangan fasilitas di masyarakat
berpengaruh pada perubahan fasilitas pembelajaran. Selain itu dalam rangka peningkatan
layanan penerapan smart school juga merupakan target perubahan yang harus dilakukan.

Konsep pendidikan 4.0 terinspirasi dari revolusi industri 4.0. Sejarah revolusi industri
dimulai dari industri 1.0, 2.0, 3.0, hingga kini 4.0. Fase industri merupakan perubahan
nyata dari perubahan yang ada. Industri 1.0 ditandai dengan mekanisme produksi untuk
menunjang efektivitas dan efesiensi aktivitas manusia. Industri 2.0 dicirikan oleh
produksi massal dan standarisasi mutu. Industri 3.0 ditandai dengan penyesuaian massal
dan fleksibilitas manufaktur berbasis otomatis dan robot. Industri 4.0 kemudian hadir
ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasi manufaktur. Istilah industri 4.0 berasal dari
sebuah proyek yang diprakarsai oleh pemerintah Jerman untuk mempromosikan
komputerisasi manufaktur.

Pendidikan 4.0 tidak berfokus pada apa yang diajarkan, tetapi melakukan pendekatan
bernuansa cara mengajarkannya, sehingga dapat mengembangkan dan meningkatkan
pendidikan individual yang akan terus mendefinisikan cara anak masa depan bekerja dan

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 6


hidup. Muatan pembelajaran pendidikan 4.0 harus selalu menyesuaikan dengan
perubahan, diharapkan mampu memenuhi keterampilan, antara lain (1) pembelajaran dan
keterampilan inovasi meliputi penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang beraneka
ragam, pembelajaran dan inovasi, berpikir kritis dan penyelesaian masalah, komunikasi
dan kolaborasi, serta kreativitas dan inovasi, (2) keterampilan literasi digital meliputi
literasi informasi, literasi media, dan literasi ICT, (3) karir dan kecakapan hidup meliputi
fleksibilitas dan adaptabilitas, inisiatif, interaksi sosial dan budaya, produktivitas dan
akuntabilitas, serta kepemipinan dan tanggung jawab (Trilling dan Fadel, 2009).

Revolusi Industri 4.0 merupakan perubahan strategis dan drastis tentang pola produksi
yang mengolaborasikan tiga dimensi utama di dalamnya, yakni manusia,
teknologi/mesin, dan big data. Dunia pendidikan dituntut untuk berubah agar dapat
mencetak tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan dunia usaha dan dunia industri.
Era pendidikan dengan adanya RI 4.0 mengharuskan pendidikan menengah juga berubah
menjadi pendidikan 4.0 yang bercirikan memanfaatkan teknologi digital dalam proses
pembelajaran atau mengimplementasikan sistem siber (Cyber system). Sistem ini mampu
membuat proses pembelajaran dapat berlangsung secara kontinu tanpa batas ruang dan
waktu. Selain itu, pada pengembangan pendidikan RI 4.0 di SMK dapat dirancang
kegiatan produksi pada semua kompetensi keahlian berdasarkan kaidah RI 4.0.

C. Implementasi RI 4.0 dalam Pembelajaran

1. Prinsip

a. Muatan RI 4.0 dipilih dan dikembangkan berdasar kesesuaian kompetensi keahlian


siswa.
b. Integrasi dilakukan dalam kurikuler maupun ekstra kurikuler.
c. Muatan RI 4.0 dikembangkan sebagai modul pembelajaran khusus.
d. Muatan RI 4.0 menjadi bagian tak terpisahkan dari pembelajaran pada sebagian atau
seluruh mata pelajaran secara mandiri maupun bersama.
e. Implementasi IoT, Cyber Physical System dan network.

2. Nilai Nilai Dasar

Beberapa nilai dasar yang dikembangkan dan ditanamkan kepada peserta didik melalui
integrasi RI 4.0 antara lain:

a. Sense of quality (sadar mutu); memberikan keterampilan kepada peserta didik yang
berkaitan dengan standar obyektif kualitas.
b. Sense of efficiency (sadar mutu, waktu, dan biaya); membekali peserta didik
dengan kemampuan untuk bekerja secara efisien guna menciptakan efisiensi kerja
yang optimal.
c. Sense of creativity and innovation (kreatif dan inovatif), mengajarkan peserta didik
untuk bekerja secara kreatif dan inovatif, melatih kemampuan problem solving
sebagai ukuran kreativitas dan kemampuan untuk melihat peluang-peluang baru .

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 7


d. Sense of Business (Jiwa Usaha dan Kewirausahaan), meningkatkan wawasan usaha
dan kewirusahan serta mendorong peserta didik dan unsur sekolah untuk menciptakan
prasarana usaha mandiri maupun berkelompok sesuai dengan keunggulan dan
kearifan lokal.
e. Sharing resource dan kebersamaan, meningkatkan kesadaran berbagi sumber daya
dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.

3. Komponen Pengembangan

Komponen sekolah yang dikembangkan dalam penerapan pembelajaran RI 4.0 meliputi:

a. Sistem persekolahan

Sistem persekolahan merupakan lingkungan yang dapat dipergunakan sebagai sarana


dan media familiarisasi/sosialisasi (pembiasaan) RI 4.0. Ada berbagai sistem
persekolahan yang dapat dikembangkan terkait layanan kepada siswa dan
masyarakat sekolah lainnya, meliputi: Administrasi sekolah meliputi administrasi
kepegawaian, administrasi keuangan, administrasi sarana prasarana, administrasi
hubungan sekolah dan masyarakat, administrasi persuratan dan kearsipan,
administrasi kesiswaan, administrasi kurikulum dan lain-lain.

b. Fasilitas

Penyelenggaraan pembelajaran kompetensi bermuatan RI 4.0 memerlukan fasilitas


yang sesuai. Apabila sekolah belum memiliki harus mengadakan melalui RKAS.
Kebutuhan pengadaan fasilitas dilakukan melalui analisis oleh Waka Kurikulum dan
Waka sarana prasarana. Hasil analisis selanjutnya disampaikan kepada Kasubag TU
untuk dimasukkan dalam RKAS.

c. Sumber Daya Manusia

Implementasi RI 4.0 sangat berdampak langsung pada kompetensi sumberdaya


manusia. Peningkatan kualitas sumber daya manusia RI 4.0 yang dapat
mengelaborasi ilmu pengetahuan, keterampilan hidup, dan penguasaan terhadap
teknologi informasi. Guru harus dapat menstimulus kemampuan siswa melalui
beragam terobosan metode belajar kontekstual yang mendorong siswa berpikir kritis
dalam beragam konteks hidup yang nanti dihadapinya, seperti problem-based
learning, inquiry-based learning, pendekatan pembelajaran Science, Technology,
Engineering, Arts, dan Mathematics (STEAM), dan berbagai model pembelajaran
lainnya yang akan diterapkan.

d. Bahan Pembelajaran

Pengembangan bahan ajar diperlukan bila muatan RI 4.0 menuntut penambahan


kompetensi dasar. Kegiatan pengembangan bahan pembelajaran meliputi kegiatan:
analisis muatan RI 4.0 untuk setiap kompetensi keahlian yang dimiliki. Hasil analisis

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 8


berupa judul bahan pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan. Pengembangan
bahan pembelajaan dilakukan oleh guru pengampu secara mandiri maupun bersama.

e. Proses Pembelajaran

Pembelajaran kompetensi bermuatan RI 4.0 dilaksanakan menggunakan bahan


pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran ditekankan pada praktik langsung.
Kegiatan pembelajaran juga menanamkan sikap kerjasama dan sharing sebagai
nilai-nilai baru yang terkait dengan RI 4.0. Pembelajaran menggunakan model
pembelajaran sesuai dengan RI 4.0 dalam konteks fasilitas, metode dan strategi
pembelajaran.

Pembelajaran dilaksanakan dengan orientasi produk yang berkualitas dan berfungsi


sehingga setelah pelaksanaan pembelajaran produk dapat dimanfaatkan. Produk
pembelajaran dipergunakan guna memenuhi peningkatan sistem layanan
persekolahan. Selain itu produk juga dapat dipergunakan oleh siswa dalam
pengembangan kewirausahaan.

4. Implementasi Pembelajaran RI 4.0

Tujuan penerapan pembelajaran bermuatan RI 4.0 adalah membekali lulusan SMK


dengan muatan RI 4.0 terkait kompetensi keahliannya untuk membentuk karakter kinerja
sesuai kebutuhan dunia kerja, berjiwa wirausaha serta memiliki kesiapan untuk
memasuki dunia kerja dan atau mengembangkan usaha secara mandiri.

Teknologi RI 4.0 dilaksanakan dengan strategi pembiasaan, pembelajaran dan


ekstrakurikuler sesuai bakat minat dan potensi diri siswa. Penerapan sistem persekolahan
yang bermuatan RI 4.0 adalah sarana pengenalan kepada siswa dan masyarakat sekolah
lainnya. Strategi ini akan memberikan wawasan siswa dan masyarakat sekolah lainnya
tentang RI 4.0. Pembelajaran dilaksanakan dengan materi bermuatan RI 4.0 yang disusun
berdasarkan analisis kompetensi yang diperlukan lulusan dalam menghadapi tantangan
pekerjaan. Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai bakat dan minat siswa dalam rangka
penguasaan teknologi RI 4.0.

Langkah yang ditempuh dalam implementasi pembelajaran RI 4.0 di SMK antara lain
adalah:

a. Pembentukan Tim Pengembang dan Penyusunan Program

Koordinator pengembangan ada dua, yaitu Kepala Tenaga Administrasi sekolah


(Ka.TAS) dan Wakil kepala sekolah Bidang Kurikulum (Waka. Kur). Program yang
disusun oleh Ka. TAS dalam penerapan RI 4.0 pada sistem persekolahan berupa
rencana, pengadaan dan penerapan sistem serta pengadaan fasilitas tambahan.
Sedangkan Waka. Kurikulum menyusun program pengembangan bahan

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 9


pembelajaran, pembelajaran, dan pemanfaatan hasil. Terkait penambahan fasilitas
Waka. Kurikulum dan waka. sarana prasarana membuat usulan berdasarkan analisis
dan menyampaikan usulan kepada Kepala TAS (pelaksana administrasi sarana
prasarana melaksanakan pengadaan, perawatan dan perbaikan). Output yang
diharapkan pada langkah ini adalah:

1) Sekolah menyusun dan menetapkan Tim Pengembang.


2) Sekolah menyusun program pengembangan

b. Penerapan RI 4.0 pada sistem persekolahan (Smart School)

Sistem persekolahan harus menerapkan muatan RI 4.0 dalam rangka meningkatkan


kualitas layanan pada siswa dan masyarakat sekolah lainnya. Selain itu penerapan
sistem pada layanan sekolah sekaligus sebagai media Familiarisasi/sosialisasi
(pembiasaan). Ada berbagai sistem yang dapat dikembangkan sekolah terkait
layanan yang diberikan diantaranya meliputi:

1) Administrasi Umum (SIM: persuratan dan pengarsipan, tamu, keamanan


(CCTV), perpustakaan, keuangan, kepegawaian, kesiswaan dan lain-lain).
2) Bidang Kurikulum (SIM: Rapor, pantauan pembelajaran (CCTV),
pengembangan kurikulum, dan lain-lain).
3) Bidang Kesiswaan (SIM: Pelanggaran, Pramuka, Prestasi, dan lain-lain).
4) Bidang Sarana (SIM: Inventarisasi, pengadaan, penghapusan, perawatan,
perbaikan, dan lain-lain).
5) Bidang Hubungan Industri (SIM: PKL, Kontrak, dan lain-lain).

Pemilihan sistem yang akan diterapkan pada Smart School disesuaikan dengan
kondisi SMK.

c. Pengadaan Fasilitas

Penyelenggaraan pembelajaran kompetensi bermuatan RI 4.0 apabila memerlukan


tambahan fasilitas. Berdasarkan lampiran I. Permendikbud Nomor 3 tahun 2019
pada SMK, pengadaan fasilitas pembelajaran misalnya pembelian alat multi media
pembelajaran dapat menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang
telah diusulkan melalui RKAS. Kebutuhan pengadaan fasilitas dilakukan melalui
analisis oleh Waka Kurikulum dan waka sarana prasarana. Hasil analisis selanjutnya
disampaikan kepada Kasubag TU untuk dimasukkan dalam RKAS.

d. Pengembangan Bahan Pembelajaran

Pengembangan bahan ajar diperlukan bila muatan RI 4.0 terkait dengan kompetensi
keahlian. Kegiatan pengembangan bahan pembelajaran meliputi kegiatan: analisis
muatan RI 4.0 untuk setiap kompetensi keahlian yang dimiliki (Lampiran 1 dan 2).
Hasil analisis berupa judul bahan pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan. Hasil
tersebut akan dipergunakan untuk memantau penyelesaian pengembangan bahan

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 10


pembelajaran. Pengembangan bahan pembelajaran dilakukan oleh guru pengampu
secara mandiri maupun bersama.

e. Proses Pembelajaran

Pembelajaran kompetensi bermuatan RI 4.0 dilaksanakan menggunakan bahan


pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran ditekankan pada praktik langsung.
Kegiatan pembelajaran juga menamkan sikap kerjasama dan sharing sebagai nilai-
nilai baru yang terkait dengan RI 4.0. Dalam pelaksanaan ekstrakurikuler terkait
penguatan RI 4.0 dilaksanakan sesuai dengan miniat bakat siswa yang dapat
mendukung penanaman sikap kewirausahaan.

Pelaksanaan proses Pembelajaran RI 4.0 dalam panduan sekolah yang


mengimplementasikan Teaching Factory (Tefa) dapat memilih salah satu kegiatan
atau beberapa kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan pembelajaran RI 4.0 yaitu:

1) Urban Agriculture
2) Online Modelling Tourism Promotion
3) Augmented Virtual Reality
4) Fashion Design
5) E-Commerce
6) Healthy Canteen
7) Educational Game Development
8) IoT
9) 3D Printing
10) Applied Robotic
11) Smart School
12) Waste Recycle

f. Pemanfaatan Hasil

Proses maupun hasil penerapan pembelajaran bermuatan RI 4.0 secara langsung


dapat dimanfaatkan oleh sekolah, guru dan siswa. Pemanfaatan hasil pembelajaran
bermuatan RI 4.0 oleh sekolah dipergunakan untuk melengkapi SIM Persekolahan
guna meningkatkan kualitas layanan. Ada berbagai kemungkinan software layanan
(SIM layanan) yang dapat dikembangkan dalam proses pembelajaran di sekolah,
sesuai kompetensi keahlian. Selain itu dalam hal tertentu, sejauh kompetensi yang
telah dikuasai siswa mencukupi, dapat juga dikembangkan software diluar
kompetensi keahlian.

Ada banyak hasil pembelajaran bermuatan RI 4.0 yang dapat dimanfaatkan oleh
siswa dalam pengembangan kompetensi maupun usaha mandiri. Kegiatan tersebut
sangat positif bagi siswa untuk membangkitkan kepercayaan diri dan membangun
sikap kewirausahaan.

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 11


5. Profil SMK Menerapkan Pembelajaran RI 4.0

a. SMK memiliki analisis kebutuhan pengembangan muatan RI 4.0.


b. SMK melaksanakan pembelajaran kompetensi bermuatan RI 4.0 serta rekam jejak
pelaksanaan dan pengembangannya.
c. SMK memiliki sistem layanan yang menerapkan RI 4.0 atau menerapkan Smart
School.
d. Siswa memiliki usaha online.

D. Evaluasi

Evaluasi merupakan kegiatan untuk melihat tingkat keberhasilan pelaksanaan


pembelajaran kompetensi bermuatan RI 4.0 pada semua komponen pengembangan.
Komponen tersebut meliputi:

1. Pengembang dan Program


a. Adanya tim pengembang
b. Adanya program penerapan RI 4.0 pada sistem persekolahan
c. Adanya program implementasi pembelajaran RI 4.0
2. Penerapan RI 4.0 pada sistem persekolahan (Smart School)
a. Ketersediaan SIM sekolah yang menerapkan RI 4.0.
b. Ketersediaan jaringan internet yang baik.
3. Pengadaan fasilitas
a. Pengadaan fasilitas sesuai hasil analisis.
b. Jumlah fasilitas disesuaikan dengan jumlah siswa.
4. Pengembangan Bahan Pembelajaran
a. Adanya analisis penyusunan bahan pembelajaran RI 4.0.
b. Adanya rencana penyusunan bahan pembelajaran RI 4.0.
c. Tersedianya bahan ajar sesuai dengan kaidah RI 4.0.
5. Proses Pembelajaran
a. Jumlah Pembelajaran bermuatan RI 4.0.
b. Pembelajaran dilakukan dengan model production base training/teaching factory.
6. Pemanfaatan Hasil
a. Sistem yang dipergunakan dalam layanan sekolah.
b. Jumlah start up yang dikelola siswa.

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 12


Referensi
https://www.jagoanhosting.com/blog/5-fakta-tentang-revolusi-industri-4-0/

https://id.wikipedia.org/wiki/Industri_4.0

https://www.maxmanroe.com/revolusi-industri-4-0.html

https://www.zenius.net/blog/21104/revolusi-industri-4-0

Lee, J., Lapira, E., dkk. (2013). Recent Advances and Trends in Predictive Manufacturing
Systems in Big Data Environment. Manuf Journal, 1(1), hlm. 38-41.
Liffler, M., & Tschiesner, A. (2013). The Internet of Things and the Future of
Manufacturing. United States: McKinsey & Company.
Rizki Shiddiq Nugraha. 2019. Konsep Pendidikan 4.0. Tinta Pendidikan Indonesia.
Trilling, B., & Fadel, C. (2009). 21st-Century Skills: Learning for Life in Our Times. United
States: Jossey-Bass A Wiley Imprint.

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 13


lampiran 1. Analisa Bahan Pembelajaran SMK Bermuatan Revolusi Industri 4.0

Kompetensi Keahlian: .......

No. Fenomena Industri Kompetensi Diperlukan Kompetensi Dasar/ Bahan Kegiatan/ Pengadaan
Mapel Pembelajaran kelas/semester fasilitas

...................

Kepala SMK Waka Kurikulum Ketua Kompetensi Keahlian

....................... ....................... .......................

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 1


Lampiran 2. Identifikasi Layanan dan Kebutuhan Software
No. Layanan Sistem Rencana Keterangan
pemenuhan

Panduan Implementasi RI 4.0 pada Pembelajaran di SMK hlm 1

Anda mungkin juga menyukai