Anda di halaman 1dari 3

Nama : Darryl Shafie Avrilio

Kelas : 8
SMP Islam Harapan Ibu

1. Identitas Buku :
a) Judul : Lima Sekawan Memperjuangkan Harta Finniston
b) Judul Asli : Five On Finniston Farm
c) Pengarang : Enid Blyton
d) Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
e) Alih bahasa : Agus Setiadi
f) Tahun Terbit : 1960
g) Terbit Indonesia : 2000
h) Jenis Buku : Novel
i) Cetakan Ke : Tujuh
j) Jumlah Halaman : 192

2. Sinopsis

Pada liburan musim panas, lima sekawan hendak berlibur ke daerah pertanian di Desa
Finniston. Sebelum mereka pergi kesana, mereka singgah ke sebuah kedai kecil untuk membeli
es krim. Disana mereka bertemu dengan anak perempuan yang bernama Janie. Janie memberi
tahu letak Desa Finniston dan menceritakan bagaimana sikap keluarga Philpot. Setelah itu
mereka pergi menuju Desa Finniston. Saat di jalan, mereka melihat sebuah toko antik yang
bernama William Finniston. Mereka tinggal di rumah keluarga Philpot yang sedang mengalami
kesulitan ekonomi dengan kedua anak kembarnya bernama Henry dan Harriet serta seorang
kakek. Mereka juga bertemu dengan seorang Amerika bernama Pak Henning dengan anaknya
yang bernama Junior yang berniat membeli barang-barang antik di Desa Finniston. Namun saat
Pak Henning ingin membeli sebuah barang antik pad bu Philpot dan diketahui kakek, maka
saat itu juga Kakek Philpot langsung marah besar. Bu Philpot menjamu tamu-tamunya dengan
ramah. Petualangan mereka berawal ketika seorang penjual barang-barang yang bernama Pak
Funniston meceritakan bahwa sekitar abad ke-11 di Desa Finniston terdapat puri bangsa
Norman yang sangat megah. Pada suatu malam, puri itu diserang musuh. Ternyata, ada
pegkhianat yang membakar puri tersebut. Hampir seluruh penghuni tewas. Akan tetapi, sang
Putri berhasil menyelamatkan diri bersama anak-anaknya di gereja tua. Kemungkinan,ada
benda-benda peninggalan keluarga Finniston dibawah tanah. Tetapi, hingga detik ini, belum
ada orang yang berhasil menemukan peninggalan puri.

Lima sekawan bersama Harries kembar menyelidiki lorong bawah tanah. Pak Henning pun
mendengar berita tersebut dari Junior yang mengintip pembicaraan Lima sekawan dan kedua
Harries. Ia juga berniat ingin menyelidiki puri dan membeli barang antik dengan harga murah
dan menjatuhkan nama Bangsa Inggris. Namun, niat jahat Pak Henning berhasil digagalkan
oleh lima sekawan yang lebih dulu berhasil menemukan jalan menuju lorong puri itu dan
menemukan harta Finniston yang terpendam. Mereka bisa mengetahui lorong tersebut karena
sebelumya Snippet dan Nosey yang bermain kejar – kejaran tiba – tiba mesuk ke sebuah lorong
kelinci dan saat mereka berdua keluar mereka membawa masing – masing sebuah barang.
Snippet membawa pisau belati tua dan Nosey membaya cincin permata. Akhirnya Dick dan
Julian menggali lorong tersebut, setelah itu Lima sekawan, Kedua Harries, Snippet dan Nosey
masuk ke lorong itu dan akhirnya mereka menemukan ruang bawah tanah puri. Di ruang itu,
mereka menemukan pedang, baju baja tentara, cincin dan uang emas yang bernilai tinggi. Lalu
mereka membawa beberapa harta itu untuk diberi tahu pada bu Philpot, kakek dan Pak Philpot
namun saat mereka menuju ke tempat galian, ternyata tempat itu longsor. Maka mereka segera
menuju kearah Gereja. Namun tingkap di bawah Gereja tidak bisa dibuka karena diatasnya
terdapat karung – karung berisi gandum. Mereka semua berteriak – teriak, untungnya disana
ada Jamie dan Bill yang membukakan tingkap itu. Maka mereka semua bisa keuar. Saat di
ruang makan mereka semua berkumpul, dan Julian menceritakan semuanya pada Bu Philpot,
Pak Philpot dan Kakek. Semula mereka tidak percaya, namun setelah Kedua Harries
menunjukkan uang emas, pedang dan kalung maka mereka percaya. Kakek segera mengambil
pedang itu dengan senang sampai mengenai sebuah gelas. Keesokan harinya saat Pak Henning
dan penasehatnya yang bernama Pak Durleston meminta hak untuk mengambil semua
penemuan barang galian, maka Bu Philpot, Pak Philpot dan Kakek menolak menta – menta.
Walaupun ditawari sampai seribu pound mereka tetap menolak, lalu kakek memutar –
mutarkan pedang itu dan menyebabkan Pak henning, Pak Durleston dan Junior lari terbirit –
birit. Akhirnya, keluarga Philpot menjadi lebih makmur. Dengan kecerdikan dan keberanian,
mereka berhasil menyelamatkan harta Finniston yang terpendam.
3. Analisis Unsur Instrinsik
a. Tema : Persahabatan
b. Alur : Maju
c. Penokohan:
 Julian : baik, setia, suka bekerja keras, pintar.
 Dick : setia, baik, suka bekerja keras, pintar, ramah.
 George : emosional, tidak mau kalah, bersemangat.
 Anne : lemah lembut, baik, setia.
 Timmy : penurut.
 Jamie : mudah bergaul, terbuka.
 Henry & Harriet snn: tertutup, sinis, baik.
(Harries Kembar)
 Ibu Philpot : ramah, baik, sabar.
 Pak Trevor : baik, sabar.
 Kakek Philpot : galak, kejam, baik, penyayang binatang, tegas.
 Junior : licik, cengeng, penadu.
 Pak Henning : licik, jahat.
 Snippet : baik, jail, cerdik.
 Nosey : baik, jail, cerdik.
 Pak Finniston : pintar, berpengalaman, terbuka.
 Bill : baik.
 Jasmine : baik.
 Pak Durleston : sok tahu, jahat.
d. Latar:
 Tempat: Perkebungan Finniston, Rumah keluarga Philpot, Kedai kecil,
Gereja tua, Lorong Bawah Tanah, Toko William Finniston
 Waktu: Saat liburan
 Suasana: Tegang
e. Sudut pandang: Orang ketiga sebagai pelaku utama
f. Amanat: Jangan pernah mendambakan milik orang lain

Anda mungkin juga menyukai