Leavell dan Clark (1965) dalam bukunya Preventive medicine for the doctors in his community, mengenalkan konsep yang menarik dalam pemikiran tentang tindakan preventif untuk semua jenis penyakit yang dinamakan LEVELS OF PREVENTION atau tingkatanltahapan pencegahan. Tingkatan pencegahan mi berkelanjutan, yaitu melalui periode prepatogenesis penyakit sampai ke penode rehabilitasi yaitu setelah penyakitnya sendiri sudah hilang. Menurut tingkatan pencegahan Leavell dan Clark in pencegahan sesungguhnya (true prevention) atau primary prevention terjadi pada penode prepatogenesis dan melibatkan: (1) health promotion, (2) spec/ic protection. Termasuk health promotion adalah health education, perhatian terhadap faktor genetik atau lingkungan yang mungkin mempengaruhi penyakit, perhatian terhadap perkembangaan fisik dan mental yang baik, dan periodic selective examinations. Spec y’Ic protection, termasuk didalamnya misalnya imunisasi, vaksinasi, perhatian terhadap personal hygiene dan safety, dan pemakaian nutrien spesifik misalnya vitamin D untuk mencegah riketsia. Secondary prevention bisa terjadi pada periode awal dan patogenesis. Termasuk periode ini adalah early diagnosis dan prompt treatment. Kemudian periode selanjutnya dan patogenesis ada!ah disease control, termasuk didalamnya disability limitation, yaitu tindakan preventif agar akibat dan komplikasi penyakit bisa diminimalkan. Untuk lebih jelasnya, tabel 1 di bawah ini menggambarkan aplikasi konsep pencegahan dari Leavell dan Clark spesifik untuk karies gigi.
Universitas Gadjah Mada
Tabel 1. Levels of Prevention for Dental Disease Period of prepatogenesis Period of pathotrenesis (primary prevention) (Secondary prevention) (Tertiary prevention) Health Specfic Early diagnosis Disability Rehabilitation promotion protection and prompt limitation treatment Health Good oral Periodic Treatment Replacement of lost education in hygiene detailed oral of well tooth structures by oral hygiene Fluoridation examinations developed appropriate of public with X-rays lesions appliances (bridge, water dentures, etc) to supplies restore harmony and function Good standard Topical Prompt Pulp of nutrition fluoride treatment of capping application incipient lesions Diet planning Avoidance of Extension of Root-canal sticky foods, therapy into theraphy particularly vicinity of between lesions for meals prevention of secondary lesions Periodic Tooth Attention to Restoration screening or brushing or developmental of natural inspection rinsing after defects teeth eating Dental Compulsory Extractions prophylaxis examinations of schoolchildren Treatment of Orthodontic highly treatment susceptible
Universitas Gadjah Mada
but uninvolved areas in highly susceptible persons (sealants) Preventive orthodontics Source: Adapted from Leavell and Clark
B. MODIFIKASI KONSEP PENCEGAHAN
Sehubungan dengan batasan kedokterasn gigi pencegahan seperti tersebut di atas, maka telah diberikan beberapa modifikasi/pengembangan konsep kedokteran gigi pencegahan, yaitu: 1. Tahapan pencegahan (Level of prevention) 2. Satu rangkaian prioritas pencegahan (Priorities ofprevention) 3. Taksonomi pencegahan 4. Katagori pelayanan pencegahan (Prevention of services)
Modifikasi/pengembanagn konsep kedokteran gigi pencegahan seperti
disebutkan di atas, dapat dilihat pada tabel 2, yang menunjukkan konsep pencegahan dan health disease continuum Tabel 2. Prevention concepts and health disease continuum Levels of Primary Secondary Tertiary prevention Prevention concepts Priorities of Prevention of Prevention of disease Prevention of loss Prevention disease initiation progression and recurrence of function Taxonomy of Prepathosis Intervention Replacement Prevention Preventive Health promotion Early diagnosis and Disability Services Specific protection prompt treatment limitation, Rehabilitation
Universitas Gadjah Mada
Health disease Prepaihogenesis Pathogenesis Continum
Modified from Dunning, IM,: Principles of Dental Public Health, ed 4. Cambridge.
MA. 1986, Harvard University Press, Leavell, H.R. and Clark, E. G: Preventive medicine for the doctor in his community, ed.3. New York 1965, Mc. Graw Hill Book Co., Lutz, B.L. Preventive dentistry, proposal for definition of term, I Dent Educ 37: 24, 1973, and MandelI: What is preventive dentistry? JPrev Dent, 1:25, 1974.
Dari tabel 2 di atas terlihat bahwa tiap-tiap konsep melihat kedokteran
pencegahan dalam hubungannya dengan kesehatan/kontinum penyakit. Dasar pembagian dibuat antara tingkatan penyakit yaitu prepatogenesis dan patogenesis. Pelayanan pada tingkatan prepatogenasis adalah merupakan pelayanan primary prevention, yaitu pelayanan pencegahan permulaan timbulnya penyakit (prevention of disease initiation). Pelayanan ini ditunjukkan sebagai pelayanan dalam health promotio misalnya pemberian instruksi pengambilan plak yang benar atau menyikat gigi sehari-hari, yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan secara optimal, dalam hal ini adalah jaringan periodontal. Specific protection meliputi semua pelayanan yang ditujukan untuk melindungi terhadap bakteri-bakteri penyakit dengan cara meningkatkan daya tahan host atau membuat barier terhadap bakteri dalam lingkungannya. Sebagai contoh adalah fluoridasi air minum secara optimal dan aplikasi adhesive sealants di okiusal gigi. Dari keterangan di bawah tabel 2 tersebut di atas terlihat, bahwa berbagai konsep kedokteran gigi pencegahan tersebut adalah merupakan modifikasi dan konsep-konsep yang diberikan oleh beberapa ahli. Namun pada pnnsipnya, tahapan pencegahan bersumber path konsep levels of prevention oleh Leave!! dan Clark dalam bukunya Textbook of Preventive Medicine, yang oleh Dunning (1986) telah dimodifikasi seperti disajikan path tabel 1 di atas.