Anda di halaman 1dari 2

BAB 2

PENGERTIAN DAN DEFENISI

Karies gigi adalah penyakit yang dapat dicegah. Pencegahan karies meliputi

seluruh aspek kedokteran gigi yang dilakukan oleh dokter gigi, individu dan

masyarakat yang mempengaruhi kesehatan rongga mulut. Tahapan pencegahan

penyakit terdiri dari pre-patogenesis dimana keadaan patologis belum dijumpai dan

patogenesis dimana telah terjadi reaksi yang menimbulkan penyakit. Hugh Roadman

Leavell dan E Guerney Clark (Leavell dan Clark) dari Universitas Harvard dan

Colombia membuat klasifikasi pencegahan tersebut atas 3 yaitu pencegahan primer,

sekunder dan tersier.2

Pencegahan primer termasuk dalam tahapan awal, yaitu tahap pre-

patogenesis merupakan pencegahan sebelum timbulnya penyakit. Hal ini ditandai

dengan upaya meningkatkan kesehatan (health promotion) dan memberikan

perlindungan khusus (spesific protection). Upaya promosi kesehatan meliputi

pengajaran tentang cara menyingkirkan plak yang efektif atau cara menyikat gigi dan

menggunakan benang gigi (flossing). Upaya perlindungan khusus termasuk pelayanan

yang diberikan untuk melindungi host dari serangan penyakit dengan membangun

penghalang untuk melawan mikroorganisme. Aplikasi pit dan fisur silen merupakan

upaya perlindungan khusus untuk mencegah karies.2

Pencegahan primer dilakukan oleh dokter gigi, masyarakat, dan masing-

masing individu. Pencegahan yang dilakukan dokter gigi meliputi aplikasi topikal, pit

dan fisur silen, konseling diet, program kontrol plak, dan melakukan pengukuran

Universitas Sumatera Utara


risiko karies. Pencegahan yang diberikan dalam masyarakat adalah fluoridasi air

minum, fluoridasi air sekolah dan kumur-kumur dengan larutan fluor sedangkan

individu melakukan tindakan menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor

2
dan menggunakan alat pembersih gigi dan mulut lainnya.

Usaha untuk melakukan pencegahan primer pada anak dibawah 5 tahun

diberikan kepada ibu seperti meningkatkan pengetahuan ibu tentang menjaga

kebersihan mulut anak, pola makan anak yang baik dan benar serta perlindungan

terhadap gigi anak yang diberikan, hal ini dilakukan karena kemampuan anak terbatas

dan anak lebih dekat dengan ibunya, sedangkan pada anak 6 tahun keatas, dokter gigi

harus lebih menekankan kepada anak mengenai tanggung jawabnya untuk

3
memelihara kesehatan mulut.

Pencegahan sekunder merupakan tahap awal patogenesis dimana tindakan

yang dilakukan untuk menghambat atau mencegah penyakit agar tidak berkembang

atau kambuh lagi. Kegiatannya ditujukan pada diagnosa dini dan pengobatan yang

tepat. Sebagai contoh, melakukan penambalan pada lesi karies yang kecil dapat

2
mencegah kehilangan struktur gigi yang luas.

Pencegahan tersier merupakan tahapan akhir patogenesis penyakit yaitu

pencegahan terhadap kehilangan fungsi. Tindakan yang dilakukan untuk membatasi

ketidakmampuan (cacat) dan rehabilitasi. Gigi tiruan dan implan termasuk dalam

kategori ini.2

Pencegahan primer lebih ditekankan karena lebih efektif dibanding

pencegahan lainnya dimana gigi belum mengalami kerusakan sama sekali.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai