Anda di halaman 1dari 1

TUGAS AKHIR PENELITIAN

PENGARUH INTERVAL WAKTU PERENDAMAN PADA REAKTOR TIS RITA®


TERHADAP PERTUMBUHAN BIOMASSA, PEROLEHAN MINYAK ATSIRI, DAN
KANDUNGAN MINYAK ATSIRI DARI KULTUR PUCUK TANAMAN NILAM
(POGOSTEMON CABLIN BENTH.)

Jonathan Mario (11213035)


Pembimbing:
Dr. Rizkita Rachmi Esyanti

ABSTRAK

Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang
memiliki nilai ekonomis tinggi. Sebagai upaya mempertahankan kualitas minyak nilam, bibit
unggul tanaman nilam dapat dihasilkan secara in vitro. Selain itu, peningkatan kadar patchouli
alcohol dalam minyak nilam dapat dilakukan melalui cekaman kekeringan. Pada penelitian ini,
perbanyakan biomassa nilam dilakukan dengan menggunakan bioreaktor TIS RITA ®. Pengaruh
kekeringan terhadap biomassa, yield minyak atsiri dan kandungan minyak atsiri, dipelajari
dengan cara menumbuhkan kultur pucuk nilam pada bioreaktor TIS RITA® dalam waktu
perendaman yang berbeda. Pada bioreaktor TIS RITA® 1, tanaman nilam terendam medium 5
menit lalu 1 jam tidak terendam (5:1), TIS RITA® 2 (15:1), dan TIS RITA® 3 (30:1). Hasilnya
menunjukkan bahwa berat kering biomassa nilam dapat meningkat hampir 3 kali lipat pada
ketiga bioreaktor. Namun, tidak ada perbedaan antar perlakuan. Selain itu, terjadi perbedaan
morfologi pada planlet yang dihasilkan. Bioreaktor TIS RITA ® 1 menghasilkan berat kering
akar terbanyak, TIS RITA® 2 menghasilkan berat kering daun terbanyak, dan TIS RITA® 3
menghasilkan berat kering batang terbanyak. Minyak nilam diesktraksi menggunakan distilasi
uap. Perolehan minyak nilam dari batang dan daun hasil TIS RITA® 1, TIS RITA® 2, dan TIS
RITA® 3 adalah 3,7% ± 0,34%; 3% ± 0,15%; 3,3% ± 0.04%. Komposisi minyak yang diperoleh
berbeda, tetapi pada ketiga minyak nilam nilam tersebut tidak ditemukan senyawa patchouli
alcohol.

Kata kunci: kultur pucuk nilam, Pogostemon cablin Benth., minyak atsiri, patchouli alcohol, TIS
RITA, cekaman kekeringan

Anda mungkin juga menyukai