Anda di halaman 1dari 35

BAB IV

DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PENGABDIAN

A. Basis Pelaksanaan Program


Sebelum menentukan suatu perencanaan kegiatan, tahap yang
dilakukan adalah dengan mengidentifikasi permasalahan yang ada di Desa
Cibeuteung Muara. Sehingga dapat memudahkan untuk memecahkan
permasalahan yang ada di Desa Cibeuteung Muara. Dari hasil identifikasi
masalah, kita dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi setiap
permasalahan di Desa Cibeuteung Muara. Dengan melihat berbagai
permasalahan yang telah dianalisa sebelumnya, maka terdapat beberapa
kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman yang dimiliki Desa
Cibeuteung Muara. Dari hasil yang didapat, kami analisa menggunakan
metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Threats) agar
memudahkan kami dalam mengetahui hubungan antara unsur-unsur
internal (kekuatan dan kelemahan) dengan unsur eksternal (peluang dan
ancaman). Analisa SWOT di Desa Cibeuteung Muara dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

Tabel 4.1: Matrik SWOT Bidang Keagamaan


Matrik SWOT 01. Bidang Keagamaan
INTERNAL STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
- Masyarakat - Adanya
memiliki perbedaan cara
kesadaran pandang warga
terhadap dalam
persoalan menyikapi
keagamaan. permasalahan
- Para tokoh keagamaan.
keagamaan - Fanatisme
mendukung tokoh agama
dan peduli terhadap
terhadap ideologi yang
kehidupan kuat.
beragama - Kurangnya

1
masyarakat. tenaga pengajar
- Adanya di dalam bidang
pengajian rutin keagamaan di
untuk warga, Desa
baik bagi kaum Cibeuteung
laki-laki Muara.
maupun kaum - Kurangnya
perempuan. partisipasi
- Semangat pemuda/i
belajar warga terhadap
yang tinggi urusan
dari anak-anak keagamaan.
dan orang - Kondisi fasilitas
dewasa. belajar
mengajar di
Desa
Cibeuteung
Muara yang
kurang lengkap.
EKSTERNAL
OPPORTU
STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
NITIES (O)
- Adanya pusat - Bekerja sama -Menanamkan
kegiatan yang dan kepada para
mendukung berpartisipasi pemuda/i
segala bersama tokoh pentingnya
program agama dan pendidikan
keagamaan di warga desa keagamaan.
Desa dalam setiap - Mendatangkan
Cibeuteung kegiatan ahli keagamaan
Muara. keagamaan. untuk
- Mahasiswa - Mengadakan. memberikan
KKN yang program edukasi
masih peduli keagamaan mengenai
dengan nilai- yang menarik persoalan
nilai kepada warga keagamaan.
keagamaan. desa. - Memberikan
tambahan
fasilitas
terhadap warga
berupa al-
Quran, iqra dan
mukena.
THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
- Pengaruh budaya - Melakukan - Mengajak para
globalisasi yang pembinaan remaja untuk
berkembang di terhadap mengikuti
masyarakat. warga tentang kegiatan
pendidikan keagamaan.
agama agar
dapat
membentengi
diri dari
ancaman yang
datang dari
luar.

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 3


Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-
program sebagai berikut:
Budaya Islami
1. Kajian Agama: Mengenal Hijab Lebih Dekat

Tabel 4.2: Matrik SWOT Bidang Pendidikan dan Pengajaran


Matrik SWOT 02. Bidang Pendidikan dan Pengajaran
INTERNAL
STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
- Adanya - Minimnya
dukungan dari tenaga
anak-anak pengajar di
remaja di desa desa untuk
- Dukungan mengajari
yang diberikan anak-anak
oleh tokoh - Kurangnya
desa dengan tenaga ahli
memberikan dalam bidang
serta pendidikan
menyediakan anak usia dini
sarana dan di Desa
prasarana serta Cibeuteng
tenaga. Muara.
- Dukungan - Masih adanya
yang diberikan anak-anak
dari orang tua yang belum
dan mampu
masyarakat membaca
desa yang maupun
sangat antusias berhitung, baik
dengan yang sudah
kehadiran sekolah
mahasiswa maupun belum.
KKN - Minimnya
- Rasa ingin sarana dan

4
tahu dan prasarana
antusias yang untuk kegiatan
tinggi terhadap belajar
materi yang mengajar
diajarkan dan - Kurangnya
diberikan kesadaran
masyarakat
tentang
pentingnya
pendidikan.

EKSTERNAL

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 5


OPPORTUNITIES STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
- Adanya - Mahasiswa - Melibatkan
mahasiswa KKN seluruh
KKN yang menggunakan mahasiswa
dapat metode dan dalam upaya
membantu strategi meminimalisir
kegiatan pembelajaran kekurangan
belajar yang sederhana tenaga
mengajar di serta pendidikan yang
Desa menyenangkan berada di Desa
Cibeuteung agar anak-anak Cibeuteung
Muara di desa bisa Muara.
- Adanya lebih mudah - Memfasilitasi
bantuan buku- mengerti bimbingan
buku bacaan dengan materi belajar yang
serta yang diajari oleh
permainan disampaikan mahasiswa KKN
edukasi yang dan dapat untuk anak-anak
diberikan membuat di Desa
untuk anak-anak Cibeuteung
masyarakat bersemangat Muara.
dalam proses untuk belajar - Membuat
belajar - Mahasiswa program dan
mengajar KKN memanfaatkan
memberikan tempat yang
bantuan diberikan tokoh
berupa buku- masyarakat
buku dan untuk anak-anak
permainan agar dapat
edukasi untuk mengakses buku
menunjang bacaan dengan
kegiatan mudah
belajar
mengajar

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

6
- Kemajuan - Adanya - Melakukan
teknologi yang kegiatan pendekatan
tinggi dapat menonton film secara langsung
mempengaruhi yang bertujuan kepada anak-
pola pikirserta untuk anak serta
perilaku anak memberikan memberikan
- Pengaruh eduakasi edukasi kepada
budaya negatif kepada mereka
dan globalisasi masyarakat
yang mulai
menyerang
anak-anak
remaja

Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-


program sebagai berikut:
Budaya Membaca
1. Pengadaan Rumah Baca
2. Kelas Belajar Mengajar dan Pemberian Tongkat Pembelajaran

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 7


Tabel 4.3: Matrik SWOT Bidang Lingkungan
Matrik SWOT 03. Bidang Lingkungan
INTERNAL STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
- Budaya gotong- - Desa
royong Cibeuteung
masyarakat Muara memiliki
yang masih kondisi tanah
terjaga yang kering dan
- Sikap tandus
masyarakat - Kurangnya
yang ramah dan perhatian
kekeluargaan masyarakat
terhadap
pentingnya
lingkungan
- Kehidupan
masyarakat desa
yang masih
tradisional
EKSTERNAL
OPPORTU
STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
NITIES (O)
- Adanya tenaga - Mengadakan - Memberikan
ahli yang pelatihan solusi edukasi tentang
berkenan pertanian kesehatan
memberikan dengan terhadap warga
ilmunya menanam Desa
terhadap menggunakan Cibeuteung
masyarakat metode Muara
Desa hidroponik - Mengajak
Cibeuteung - Mengajak secara warga desa
Muara aktif kepada dalam
- Adanya ibu-ibu di Desa mengadakan
dukungan Cibeuteung kegiatan kerja
fasilitas dari Muara dalam bakti

8
warga Desa melaksanakan
Cibeuteung senam aerobik
Muara - Pengadaan
- Adanya papan penunjuk
dukungan dana jalan di tempat-
dari anggota tempat penting
KKN dan PpM. pada Desa
- Adanya Cibeuteung
mahasiswa Muara
yang memiliki
minat di
bidang
lingkungan
THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
- Kurangnya - Mengajak - Pembuatan
kesadaran masyarakat papan penunjuk
menjaga untuk bisa pada lokasi-
lingkungan memanfaatkan lokasi penting
terutama barang bekas di desa
perihal menjadi barang
membuang yang bisa
sampah dipakai melalui
program
hidroponik

Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-


program sebagai berikut:
Budaya Hijau
1. Pelatihan Hidroponik
2. Pembuatan Plang Jalan

Tabel 4.4: Matrik SWOT Bidang Kesehatan

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 9


Matrik SWOT 04. Bidang Kesehatan
INTERNAL STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
- Banyaknya - Kurangnya
warga yang pengetahuan
aktif di Desa serta kepedulian
Cibeuteung masyarakat
Muara, terhadap
termasuk kesehatan
pemuda-
pemudi dan
ibu-ibu
EKSTERNAL

OPPORTU
STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
NITIES (O)
- Adanya - Mengajak - Memberikan
mahasiswa secara aktif edukasi tentang
yang memiliki kepada ibu-ibu kesehatan
minat di Desa terhadap warga
bidang Cibeuteung Desa
kesehatan Muara dalam Cibeuteung
melaksanakan Muara
senam aerobik - Mengajak
warga desa
untuk membuat
kegiatan
olahraga

THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

10
- Minimnya - Mengajak - Mengadakan
fasilitas masyarakat kegiatan senam
kesehatan untuk rutin dan
yang ada di menggiatkan memberikan
Desa kegiatan edukasi kepada
Cibeuteung mengenai anak-anak
Muara kesehatan mengenai
secara rutin kesehatan gigi

Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-


program sebagai berikut:
Budaya Hidup Sehat
1. Edukasi Pentingnya Menyikat Gigi
2. Pengadaan Acara Senam Aerobik

Tabel 4.5: Matrik SWOT Bidang Sosial

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 11


Tabel Matrik SWOT 05. Bidang Sosial
INTERNAL STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)
- Tingginya - Tidak adanya
semangat serta organisasi
antusias para kepemudaan
pemuda serta di Desa
warga desa Cibeuteung
untuk Muara
berpartisipasi
dalam setiap
kegiatan yang
diadakan
- Adanya
dukungan dari
pengurus staf
desa, RT & RW
- Solidaritas yang
tinggiantar
sesama warga
- Tingginya sikap
gotong royong
yang masih
tertanam pada
diri warga
sekaligus
pemuda desa
- Berjalannya
kegiatan rutin
seperti pengajian
EKSTERNAL
bapak-bapak dan
ibu-ibu di desa
OPPORTUNITIES(O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
- Adanya - Mengundang - Mengajak
narasumber serta pemuda untuk
yang bersedia mensosialisasika ikut serta
memberikan n setiap kegiatan dalam

12
informasi yang akan kepanitiaan 17
terkait diadakan oleh Agustus
kepemudaan mahasiswa KKN
dan organisasi - Membuat
- Adanya kegiatan sosial
bantuan tenaga seperti hari
dari warga desa kemerdekaan
dengan
melibatkan
pemuda dan
warga desa
THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
- Budaya - Mendorong - Mengajak para
individualis masyarakat pemuda untuk
yang masih ada untuk lebih aktif ikut dalam
di beberapa terhadap kegiatan sosial
warga kegiatan- - Merayakan
kegiatan yang HUT RI
diadakan bersama

Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-


program sebagai berikut:
Budaya Pemuda
1. Seminar Seminar Seni Budaya
2. Seminar Karang Taruna

Tabel 4.6: Matrik Bidang Ekonomi


Matrik SWOT 06. Bidang Ekonomi
INTERNAL STRENGTHS (S) WEAKNESS (W)

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 13


- Antusiasme - Sarana dan
warga terhadap prasarana untuk
ekonomi kreatif mendukung
sangat tinggi ekonomi kreatif
- Beberapa warga warga kurang
sudah memadai
mempunyai
usaha kecil
sendiri
- Desa
Cibeuteung
EKSTERNAL
Muara
memiliki
Potensi sumber
daya manusia
yang bisa
dikembangkan
OPPORTUNITIES(O) STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
- Adanya - Memberikan - Menyediakan
mahasiswa wadah kepada sarana dan
KKN yang warga dalam prasarana untuk
memiliki minat membuat usaha warga dalam
di bidang ekonomi kreatif memulai usaha
ekonomi kreatif ekonomi kreatif

THREATS STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)

14
- Keterbatasan - Memberikan - Memberikan
kondisi desa pelatihan bantuan
yang minim kewirausahaan kebutuhan
sumber daya menyesuaikan pokok kepada
alam sebagai dengan potensi warga desa
komoditas desa yaitu yangmembutuh
bisnis dengan kan
mengadakan
pelatihan susu
kedelai

Dari matriks SWOT di atas, maka kelompok kami menyusun program-


program sebagai berikut:
Budaya Usaha
1. Pelatihan pembuatan susu kedelai

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan


Bentuk dan hasil pelayanan pada masyarakat yang dapat kami
lakukan adalah sebagai berikut:
1. Bidang Keagamaan
a. Seminar Hijab
2. Bidang Lingkungan dan Kesehatan
a. Pembuatan Plang Jalan
b. Senam Aerobik
3. Bidang Sosial
a. Seminar Seni Budaya
b. Seminar Karang Taruna

Dan berikut ialah hasil dari kegiatan pelayanan pada masyarakat


yang dapat kami lakukan adalah sebagai berikut:
1. Pengadaan Plang Jalan

Tabel 4.7: Pengadaan Plang Jalan


Bidang Lingkungan dan kesehatan
Program Budaya Hijau
Nomor kegiatan 08

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 15


Pembuatan Papan Nama Selamat Datang Dan
Nama Kegiatan
Plang Petunjuk Sarana Kampung
Kampung Pabuaran, Setiap Rabu dan Kamis (25
Tempat, Tanggal
Juli sampai 9 Agustus 2018)
Lama Pelaksanaan 15 hari
Penanggung Jawab: Muhammad Fiqy Handianto,
Muhammad Reza Mulki, Moh. Haidar
Tim Pelaksana Tim yang Membantu: Anggota Laki-Laki KKN
KKN BUDAYA 187, Rama Faisal, Riko, Lendi
Hilmawan, Andri, Humaedi, Ria.
Mengadakan jalan di Kampung Pabuaran, Desa
Tujuan
Cibeuteung Muara
Sasaran Plang Jalan
5 plang tersedia di Kampung Pabuaran, Desa
Target
Cibeuteung Muara
Deskripsi Kegiatan
Ada 4 tahap yang dilakukan untuk pengadaan plang jalan, yaitu :
1. Tahap Pertama : Survei lokasi (Rabu, 25 Juli 2018)
2. Tahap Kedua : Pembelian bahan-bahan (Kamis, 26 Juli 2018)
3. Tahap Ketiga: Pengerjaan (Rabu dan Kamis, 1, 2, 8 Agustus 2018)
4. Tahap Keempat :Menancapkan plang (Kamis, 9 Agustus 2018).
Pada tahap pertama yaitu survei lokasi yang dilakukan oleh
penanggung jawab program dan didampingi oleh ketua KKN Budaya
187. Saat survei lokasi pun kami meminta saran kepada bapak Kosasih
(Kepala Dusun 2) tentang nama yang akan dibuatkan plang. Kemudian
didapatlah data nama-nama yang akan dibuatkan plang seperti Pondok
Pesantren Roudhotul Falah, Rumah Baca, Lapangan Badminton, dan
Masjid al-Mubarokah.Tahap kedua yaitu membeli bahan-bahan yang
dibutuhkan seperti papan triplek, kaso, cat, pilok, paku, dan lain-
lain.Tahap ketiga yaitu pengadaan plang mulai dari pemotongan,
pengecatan, pemakuan, dan pencetakan nama pada plang yang
dilakukan di Kampung Pabuaran dengan dibantu oleh warga Kampung
Pabuaran.Tahap keempat yaitu penancapan yang dilakukan oleh
anggota laki-laki KKN Budaya 187 dan dibantu oleh pemuda Kampung
Pabuaran.Kegiatan ini tidak berlanjut karena proses pembuatan plang
telah selesai.
Hasil Pelayanan 5 plang tersedia di Kampung Pabuaran, Desa

16
Cibeuteung Muara
Keberlanjutan
Tidak berlanjut
Program

Dokumentasi

Gambar 4.0.1: Pengadaan Plang Jalan

2. Seminar Hijab

Tabel 4.8: Seminar Hijab


Bidang Keagamaan
Program Budaya Islami
Nomor kegiatan 01
Nama Kegiatan Seminar Hijab
Tempat, Tanggal Pondok Pesantren Raudlatul Falah, 02 Agustus 2018
Lama
Satu hari
Pelaksanaan
Penanggung Jawab : Himayah As- Sa’diyah
Pembantu : Elysa Aryani, Afifah Faadhilah, Renni
Damayanti, Nia Rosidah, Mutiara Fajrin, Ahsanti
Salsabila, Zahara Difa, Irma Susilawati, Lika Malika,
Tim Pelaksana Resha Ayu Nuvisa, Gifari Reihan, Rizqi Pratama,
Mahfudz Gufron, M. Reza, Prisma Anandifa, Moh.
Haidar, Abdul Rohman, ibu-ibu desa Cibeuteung
Muara, santriwati Pondok Pesantren Raudlatul
Falah, dan semua pihak yang telah berkontribusi.

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 17


Tujuan Memberikan informasi mengenai hijab.
Sasaran Ibu-ibu dan remaja putri Desa Cibeuteung Muara
50 ibu dan 50 remaja putri mendapatkan informasi
Target
mengenai hijab.
Kajian agama tentang pemahaman makna hijab serta
pengaplikasiannya dalam masyarakat kami hadirkan
berdasarkan kebutuhan dari situasi sosial yang marak
akan model – model yang terus berinovasi dan
beraneka ragam. Namun, ternyata tidak semua model
yang hadir di masyarakat sesuai dengan kaidah
syariah yang berlaku. Kegiatan ini dilaksanakan
untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat
Deskripsi
mengenai hijab. Pembicara juga menghadirkan
Kegiatan
contoh- contoh nyata beserta solusinya. Kegiatan
berlangsung di sebuah pesantren khusus perempuan
yaitu Pondok Pesantren Raudlatul Falah, sekaligus
mengajak ikut serta para santriwati untuk
bergabung. Selain itu kegiatan ini juga dihadiri oleh
ibu-ibu dan remaja Desa Cibeuteung Muara
Kampung Pabuaran. Kegiatan tersebut berlangsung
lancar tanpa halangan sesuatu apapun.
50 ibu dan 50 remaja putri mendapatkan informasi
Hasil Pelayanan
mengenai hijab.
Keberlanjutkan
Tidak berlanjut.
Program
Dokumentasi

Gambar 4.0.2: Suasana Pelaksanaan Seminar Hijab

18
3. Seminar Seni dan Budaya

Tabel 4.9: Seminar Seni dan Budaya


Bidang Sosial
Program Budaya Pemuda
Nomor kegiatan 06
Nama kegiatan Seminar Seni dan Budaya
Tempat ,Tgl SDN 2 Cibeuteung Muara, 15 Agustus 2018
Lama
1 hari
pelaksanaan
Petanggung jawab : Elysa Aryani
Tim Pembantu : Mahfut Ghufron, Mutiara Pajrin, Nia
Rosidah, Himayah Assa’Diyah, Muhammad Reza
Mulki, Zahara Difa, Muhammad Haidar, Muhammad
Tim pelaksana
Fiqy Handianto, Rizqi Pratama Maihaqi, Ahsanti
Salsabila, Abdul Rohman, Resha Ayu Nuvisa, Reihan
Nurrachman, Afifah Faadilah, Prisma Anandifa Restu,
Renni Damayanti.
Memberikan informasi kepada siswa/i tentang seni
Tujuan
dan budaya Indonesia.
Sasaran Siswa SDN 02 Cibeuteung Muara
100 siswa/i SDN 2 Cibeuteung Muara mendapatkan
Target
informasi tentang seni dan budaya Indonesia
Seminar seni dan budaya yang diadakan di dalam
kelas SDN 02 Cibeuteung Muara ini bertemakan
“membentuk generasi cinta budaya lokal” ditunjukan
kepada kelas 5 dan 6 SDN 02 Cibeuteung Muara,
guna memberitahukan dan mensosialisasikan betapa
pentingnya kita dalam mengenal budaya kita sendiri.
Deskripsi Kami mengundang seorang pembicara dan mahir
Kegiatan dalam bidang seni dan budaya bernama Dimas
Muhammad Alfai beliau adalah mantan ketua postar
(pojok seni tarbiyah) tahun 2017, dan aktif sekali
dalam dunia musik terutama alat musik tradisional
seperti suling. Acara seminar ini berlangsung kurang
lebih 2 jam, siswa SDN 02 Cibeuteung Muara
diberikan penjelasan mengenai berbagai macam seni

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 19


dan Budaya Indonesia dengan cara menampilkan foto
dan video bahkan pertunjukan langsung dari
pembicara, dan membuat para siswa antusias
sehingga memotivasi anak dan lebih mengenal dan
mencintai budayanya sendiri.
100 siswa/i SDN 2 Cibeuteung Muara mendapatkan
Hasil Pelayanan
informasi tentang seni dan budaya Indonesia
Keberlanjutan
Tidak berlanjut
Program
Dokumentasi

Gambar 4.0.3: Suasana Pelaksanaan Seminar Seni dan Budaya

4. Seminar Karang Taruna

Tabel 4.10: Seminar Karang Taruna

Bidang Sosial
Program Budaya Pemuda
Nomor Kegiatan 05
Nama Kegiatan Seminar Karang Taruna
Tempat, Tgl Desa Pabuaran Kecil RW 005, 05 Agustus 2018
Lama
Satu hari
Pelaksanaan
Penanggung Jawab : Ahsanti Salsabila dan Elysa Aryani
Tim Pelaksanaan
Tim Pembantu : Gifari Reihan Nurrachman, Mahfut
Gufron, Mutiara Pajrin, Nia Rosidah, Resha Ayu

20
Nuvisa, Rizqi Pratama Maihaqi, Muhammad Fiqy
Handianto, Fajar Dwi Wicaksono, Abdul Rohman,
Muhammad Reza Mulki, Prisma Anandifa Restu, Irma
Susilawati, Afifah Faadilah, Lika Malika Lulu, Zahara
Difa, Renni Damayanti, Himaya Assa’diyah,
Muhammad Haidar.
Tujuan Memberikan informasi tentang Karang Taruna.
Sasaran Remaja dan Masyarakat di Kampung Pabuaran Kecil
50 remaja dan masyarakat di Kampung Pabuaran Kecil
Target
mendapatkan informasi tentang karang taruna.
Program ini merupakan kerjasama antara aparatur desa
dengan masyarakat desa. Kegiatan ini dibuat untuk
mengembangkan desa agar lebih berkembang lagi baik
dalam perekonomian, pekerjaan maupun hal yang lain.
Sehingga dengan adanya kegiatan ini masyarakat serta
remaja Desa Cibeuteung Muara Kampung Pabuaran
dapat berperan aktif di desa tempat tinggalnya.
Deskripsi Melalui kegiatan ini juga diharapkan mampu
Kegiatan menumbuhkan kesadaran para remaja dalam
berorganisasi. Mulai dari berorganisasi dari lingkungan
terdekat dari tempat tinggal, para remaja dapat
berkontribusi pada lingkungan terdekatnya, dan
kemudian dapat belajar untuk mengeluarkan pendapat
dan menghargai pendapat orang lain. Mampu
membangun lingkungan tempat tinggalnya ke arah
yang lebih baik dengan berorganisasi
50 remaja dan masyarakat di Kampung Pabuaran Kecil
Hasil Pelayanan
mendapatkan informasi tentang karang taruna.
Keberlamjutan
Tidak berlanjut.
Program

Dokumentasi

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 21


Gambar 4.0.4: Suasana Pelaksanaan Seminar Karang Taruna

5. Senam Aerobik
Tabel 4.11: Senam Aerobik

Bidang Kesehatan
Program Budaya Hidup Sehat
Nomor Program 10
Nama Kegiatan Senam Aerobik
Tempat. Tgl Kampung Pabuaran, Desa Cibeuteung Muara, 22 Juli
dan 12 Agustus 2018
Lama 2 Hari
Pelaksanaan
Tim Pelaksana Penanggung Jawab : Prisma Anandifa Restu
Tim Pembantu : Gifari Reihan, Mahfudz Gufron, Fajar
Dwi, M. Reza Mulki, M. Fiqy Handianto, Rizqi
Pratama, Abdul Rohman, Moh. Haidar, Mutiara Pajrin,
Elysa Aryani, Nia Rosidahirma, Irma Susilawati,
Himayah Assa’diyah, Zahara Difa, Ahsanti Salsabila,
Lika Malika, Resha Ayu, Afifah Faadilah, Renni
Damayanti, dan ibu-ibu kampung Pabuaran Kecil.
Tujuan Memberikan pelatihan senam aerobik.
Sasaran ibu-ibu dan remaja Kampung Pabuaran Kecil di Desa
Cibeuteung Muara
Target 50 ibu dan remaja Kampung Pabuaran Kecil di Desa
Cibeuteung Muara mendapatkan pelatihan tentang
senam aerobik.
Deskripsi Kegiatan senam aerobik ibu dan remaja ini dilakukan
Kegiatan dua kali yaitu pada minggu pertama tanggal 22 Juli
dan Minggu keempat tanggal 12 Agustus. Kegiatan
senam yang dilakukan dua kali ini, dilakukan pada
pagi hari. Sebelum kegiatan, kami semua
membersihkan lahan untuk tempat senam seperti
menyapu, memotong pepohonan dan ranting yang
dapat membahayakan saat senam. Ibu-ibu setempat
juga turut serta membantu kami dalam merapihkan

22
tempat tersebut. Antusiasme ibu-ibu dengan kegiatan
senam ini membuat saat sedang acara berlangsung,
banyak sekali ibu-ibu dan remaja perempuan yang
bergabung dalam kegiatan senam. Mereka terlihat
menikmati senam yang diberikan para instruktur
kami. Hingga akhir acara pun mereka masih tetap
semangat.
Hasil Pelayanan 50 ibu dan remaja Kampung Pabuaran Kecil di Desa
Cibeuteung Muara mendapatkan pelatihan tentang
senam aerobik.
Keberlanjutan Tidak berlanjut.
Program

Dokumentasi

Gambar 4.0.5: Suasana Kegiatan Senam Aerobik Bersama Ibu-Ibu

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan


Bentuk dan hasil pemberdayaan pada masyarakat yang dapat kami
lakukan adalah sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan dan pengajaran
a. Pengadaan Rumah Baca
b. Penyelenggaraan Kelas Belajar Mengajar dan Memberi Tongkat
Pembelajaran
2. Bidang Lingkungan dan Kesehatan
a. Pelatihan Hidroponik
b. Edukasi Pentingnya Menyikat Gigi
3. Bidang Ekonomi
a. Pelatihan Pembuatan Susu Kedelai

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 23


Berikut ialah hasil dari kegiatan pemberdayaaan pada masyarakat
yang dapat kami lakukan adalah sebagai berikut:

1. Pengadaan Rumah Baca

Tabel 4.12: Pembangunan Rumah Baca


Bidang Pendidikan
Program Budaya Membaca
Nomor Kegiatan 02
Nama Kegiatan Pembangunan Rumah Baca
Kampung Pabuaran, Desa Cibeuteung Muara, 21-23
Tempat, Tanggal
Juli 2018
Lama
3 Hari
Pelaksanaan
Penanggung Jawab: Fajar Dwi Wicaksono
Tim Pembantu: Abdul Rohman, Affifah Faadilah,
Ahsanti Salsabila, Elysa Aryani, Gifari Reihan
Nurrohman, Himayahassadiyah, Irma Susilawati, Lika
Tim Pelaksana
Malika Lulu, Mahfudz Ghufron, Muhammad Fiqi,
Muhammad Haidar, Muhammad Reza M, Mutiara
Fajrin, Nia. R, Prisma A. Restu, Resha Ayu Nuvisa,
Renni Damayanti, Rizqi Pratama M, Zahara Difa.
Membangun rumah baca bagi masyarakat di
Tujuan
Kampung Pabuaran, Desa Cibeuteung Muara
Sasaran Rumah Baca
1 rumah baca dibangun di Kampung Pabuaran, Desa
Target
Cibeuteung Muara.
Pembangunan Rumah Baca didasari dengan masih
rendahnya minat baca masyarakat Indonesia. Selain
itu antusiasme anak-anak juga menjadi alasan lain
Deskripsi
melakukan Pembangunan Rumah Baca ini.
Kegiatan
Pembangunan Rumah Baca untuk warga Kampung
Pabuaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memberikan sarana kepada anak-anak Kampung

24
Pabuaran untuk memiliki tempat belajar dan
membangun budaya membaca. Rumah Baca dibuat di
sebelah rumah ketua RW 05 Kampung Pabuaran.
Perlengkapan seperti rak, alas lantai, dan papan tulis
didapat dari hibah. Sementara buku-buku didapat
dari sumbangan yang diberikan oleh rekan-rekan satu
kelompok KKN Budaya 187. Selain buku-buku bacaan
anak-anak, rumah baca ini juga diisi dengan berbagai
mainan untuk anak-anak sebagai wadah anak-anak
untuk belajar dan bermain.
1 rumah baca dibangun di Kampung Pabuaran, Desa
Hasil Pelayanan
Cibeuteung Muara.
Keberlanjutan
Berlanjut.
Program

Dokumentasi

Gambar 4.0.6: Kondisi Sebelum dan Sesudah Peresmian Rumah Baca

2. Kelas Belajar Mengajar dan Memberi Tongkat Pembelajaran

Tabel 4.13: Kelas Belajar Mengajar dan Memberi Tongkat Pembelajaran


Bidang Pendidikan
Program Budaya Membaca
Nomor Program 03
Kelas belajar mengajar dan memberi tongkat
Nama Kegiatan
pembelajaran
Tempat, Tanggal Kampung Pabuaran kecil, 20 Juli – 14 Agustus

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 25


Lama pelaksanaan 25 Hari
Penanggung Jawab: Afifah Faadilah dan Irma
Susilawati

Tim Pembantu: Gifari Reihan, Elysa Aryani, Zahara


Difa, Mutiara Pajrin, Renni Damayanti, Abdul
Tim Pelaksana
Rohman, Lika Malika, Prisma Anandifa Restu,
Himayah assa’diyah, Muhammad Fiqi, Resha Ayu
Nurvisa, Ahsanti Salsabila, Nia Rosidah, Mahfut
Gufron, Reza Mulqi, Rizqi Pratama, Fajar Dwi
Wicaksono, Moh.Haidar, Remaja Kampung Pabuaran
Membantu remaja di Kampung Pabuaran untuk
Tujuan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Sasaran Remaja di Kampung Pabuaran
3 remaja di Kampung Pabuaran terbantu untuk
Target
melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Kegiatan mengajar ini dilaksanakan setiap hari jam
13.00 – 16.30 untuk PAUD-SMP. Kegiatan setiap hari
dibimbing oleh anggota KKN BUDAYA 187 berjumlah
4 orang dalam sehari. Sistem mengajar adalah dari
KKN BUDAYA 187 bergantian di setiap harinya.
Tongkat pembelajaran yang dibantu oleh remaja
Kampung Pabuaran dilaksanakan seminggu sekali
Deskripsi melihat jadwal dari remaja yang kosong. Tongkat
Kegiatan pembelajarannya diberikan oleh remaja yang sudah
menengah atas (SMA) atau remaja Kampung Pabuaran
supaya setelah ditinggalkan oleh mahasiswa KKN UIN
Jakarta kegiatan belajar mengajar ini tetap
dilaksanakan dengan adanya remaja yang mengelola
dan bantu mengajarkan anak PAUD-SMP yang ingin
belajar.

3 remaja di Kampung Pabuaran terbantu untuk


Hasil Pelayanan
melaksanakan kegiatan belajar mengajar
Keberlanjutan
Tidak berlanjut.
Program

26
Dokumentasi

Gambar 4.0.7: Suasana Kegiatan Belajar Mengajar Di Rumah Baca

3. Pelatihan Hidroponik

Tabel 4.14: Pelatihan Hidroponik


Bidang Lingkungan
Program Budaya Hijau
Nomor Program 07
Nama Kegiatan Pelatihan Hidroponik Sesi 1 dan 2
Desa Cibeuteung Muara Kampung Pabuaran Kecil
Tempat, Tgl
Minggu, 29 Juli 2018 & Sabtu, 04 Agustus 2018
Lama
2 Hari
Pelaksanaan
Penanggung Jawab : Rizqi Pratama Maihaqi dan
Mahfut Ghufron
Tim Pembantu : Gifari Reihan Nurrachman,
Muhammad Fiqy Handianto, Fajar Dwi Wicaksono,
Himayah Assa’diyah, Abdul Rohman, Prisma Anandifa
Tim Pelaksana Restu, Muhammad Reza Mulki, Mutiara Pajrin, Irma
Susilawati, Elysa Aryani, Lika Malika Lulu, Afifah
Faadilah, Zahara Difa, Ahsanti Salsabila, Renni
Damayanti, Resha Ayu Nuvisa, Nia Rosidah, Moh.
Haidar. Warga Kampung Pabuaran Kecil serta Bapak
Wakil RT Sukirman.
Memberikan pelatihan bercocok tanam dengan sistem
Tujuan
hidroponik.

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 27


Sasaran Ibu-Ibu di Kampung Pabuaran
30 ibu di Kampung Pabuaran mendapatkan pelatihan
Target
bercocok tanam dengan sistem hidroponik.
Kegiatan pelatihan hidroponik ini berdasar pada
kebutuhan masyarakat di Kampung pada waktu itu
sedang dalam keadaan kekeringan yang menyebabkan
mati atau tidak aktifnya lahan pertanian, pada
pelatihan hidroponik ini terbagi menjadi 2 sesi pada
sesi pertama kami melakukan pelatihan dengan
modul
1. Memanfaatkan sampah botol plastik sebagai media
hidroponik,
2. Penyemaiaan dengan menggunakan rockwool
sebagai medianya.
Semua yang dicanangkan oleh kami bermaksud
memanfaatkan apa saja yang bisa ditemukan di
sekitar dengan tidak memberatkan masyarakat,
Deskripsi dengan sistem hidroponik paling sederhana yaitu
Kegiatan sistem wick atau sumbu yang memanfaatkan barang
yang bsia di daur ulang, Kemudian Pada sesi kedua
agenda kegiatan kami yaitu:

1.Pembuatan sistem wick (sumbu) sederhana dari


Besek dan Ember,
2. Pembuatan air nutrisi AB Mix dan penggantinya
berupa NPK, KCL dan Gandasil B,
3. Pembuatan media tanam pengganti rockwool
(sekam bakar, cocopeat, serbuk gergaji, tisu dan
kapas)
4.Pembuatan instalasi sederhana berupa lubang pada
bak sterofoam dengan menggunakan kawat
5. Cara perawatan tanaman serta pembagian alat dan
bahan untuk masyarakat
30 ibu di Kampung Pabuaran mendapatkan pelatihan
Hasil Pelayanan
bercocok tanam dengan sistem hidroponik.
Keberlanjutan
Berlanjut.
Program

28
Dokumentasi

Gambar 4.0.8: Suasana Pelaksanaan Pelatihan Hidroponik

4. Edukasi Pentingnya Menyikat Gigi

Tabel 4.15: Edukasi Pentingnya Menyikat Gigi


Bidang Kesehatan
Program Budaya Hidup Sehat
Nomor Program 09
Nama Kegiatan Edukasi Pentingnya Menyikat Gigi
Tempat dan - SPS Tunas Budi VIII (tanggal 06 Agustus 2018)
Tanggal - TK Al-Jihad (tanggal 13 Agustus 2018)
Lama Pelaksanaan 2 hari
Penanggung Jawab: Abdul Rohman dan Resha Ayu
Nuvisa
Tim Pembantu: Mahfut Gufron, Mutiara Pajrin, Elysa
Aryani, Nia Rosidah, Irma Susilawati, Fajar Dwi
Wicaksono, Himayah Assa’diyah, Muhammad Reza
Tim Pelaksana
Mulki, Zahara Difa, Muhammad Fiqy Handianto,
Rizqi Pratama Maihaqi, Ahsanti Salsabila, Lika
Malika Lulu, Gifari Reihan Nurrachman, Afifah
Faadilah, Prisma Anandita Restu, Renni Damayanti,
dan Moh. Haidar.
Memberikan edukasi tentang pentingnya menyikat
Tujuan
gigi.
Murid SPS Tunas Budi VIII dan TK Al-Jihad Desa
Sasaran
Cibeuteung Muara Kampung Pabuaran.
Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 29
18 anak PAUD SPS Tunas Budi dan 22 anak TK Al-
Target Jihad mendapatkan edukasi tentang pentingnya
menyikat gigi
Edukasi pentingnya menyikat gigi merupakan
kegiatan kerjasama yang dilakukan antara mahasiswa
KKN Budaya 187 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan tim pengajar dan para murid dari sekolah
yang telah ditentukan. Tujuan diadakannya program
edukasi ini di Desa Cibeuteung Muara Kampung
Pabuaran ialah meningkatkan, mengajak, serta
mengajarkan anak-anak usia dini untuk tidak malas
dalam menjaga kesehatan tubuh sendiri terutama
bagian gigi dan mulut, sehingga mereka dapat
terhindar dari berbagai macam penyakit yang
disebabkan oleh kuman atau bakteri pada mulut
Deskripsi/Kegiatan
seperti karies (gigi berlubang), kalkulus (karang gigi),
sakit gusi dan plak. Terdapat 40 pack sikat gigi yang
diberikan kepada murid sekolah tersebut yaitu 18
pack diberikan kepada murid SPS Tunas Budi VIII
dan 22 pack diberikan kepada murid TK Al-Jihad
Desa Cibeuteung Muara Kampung Pabuaran. Setelah
sikat gigi tersebut diberikan kepada mereka, tim
pemateri memaparkan materi tentang cara menyikat
gigi yang baik dan benar dengan memutar video cara
menyikat gigi, kemudian mengajarkan mereka cara
menyikat gigi dengan praktek langsung yang
dilakukan dihalaman
18 anak PAUD SPS Tunas Budi dan 22 anak TK Al-
Hasil Pelayanan Jihad mendapatkan edukasi tentang pentingnya
menyikat gigi
Keberlanjutan
Tidak berlanjut.
Program

Dokumentasi

30
Gambar 4.0.9: Suasana pelaksanaan Edukasi Pentingnya Sikat Gigi
5. Pelatihan Pembuatan Susu Kedelai

Tabel 4.16: Pelatihan Pembuatan Susu Kedelai


Bidang Ekonomi
Program Budaya Usaha
Nomor Program 04
Nama Kegiatan Pelatihan pembuatan susu kedelai
Tempat, Tanggal Kampung Pabuaran Kecil, 12 Agustus 2018
Lama
1 hari
Pelaksanaan
Penanggungjawab: Lika Malika Lulu dan Ahsanti
Salsabilla
Tim Pembantu: Elysa Aryani, Mutiara Pajrin, Renni
Damayanti, Afifah Faadilah, Zahara Difa, Himayah
Assa’diyah, Irma Susilawati, Resha Ayu Nuvisa, Nia
Tim Pelaksana
Rosidah, Mahfudz Gufron, Gifari Reihan
Nurrachman, Abdul Rohman, Fajar Dwi
Wicaksono, Prisma Anandifa Restu, Fiqy
Handianto, Rizqi Pratama Maihaqi, Muhammad
Reza Mulki, dan Muhamad Khaidar.
Tujuan Memberikan pelatihan pembuatan susu kedelai
Ibu-ibu Kampung Pabuaran, Desa Cibeuteung
Sasaran
Muara
50 ibu Kampung Pabuaran, Desa Cibeuteung Muara
Target
mendapatkan pelatihan pembuatan susu kedelai
Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan sampel
hasil pembuatan susu kedelai kami kepada ibu-ibu.
Kemudian memberikan kertas panduan agar ibu-
ibu memahami langkah-langah pembuatan susu
Deskripsi kedelai. Tidak hanya dengan kertas panduan, kami
Kegiatan juga memperlihatkan proses pembuatan susu
kedelainya kepada ibu-ibu yang hadir agar dapat
menguatkan pengetahuan ibu-ibu dalam
mempraktikkan pembuatan susu kedelai tersebut.
Di akhir acara kami memberikan sampel kacang

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 31


kedelai kepada ibu-ibu yang hadir, untuk nantinya
dapat dipraktekkan ibu-ibu di rumah. Setelah
mendapatkan pelatihan mengenai pembuatan susu
kedelai, ibu-ibu mendapatkan pengetahuan baru
mengenai pembuatan susu kedelai dan diharapkan
menjadi pilihan ibu-ibu untuk memiliki usaha
dengan olahan kacang kedelai dengan membuatnya
menjadi susu. Kegiatan ini berjalan dengan lancar
tanpa kendala
50 ibu Kampung Pabuaran, Desa Cibeuteung Muara
Hasil Pelayanan
mendapatkan pelatihan pembuatan susu kedelai
Keberlanjutan
Tidak berlanjut.
Program

Dokumentasi

Gambar 4.0.10: Suasana Pelatihan Pembuatan Susu Kedelai

D. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil


Dari keseluruhan kegiatan yang telah kami laksanakan, kami
menemukan adanya faktor pendorong dan juga dengan faktor yang
menghambat di dalamnya. Melalui keduanya, akhirnya pelaksanaan KKN-
PpMM di Desa Cibeuteung Muara Kecamatan Ciseeng Kabupaten Bogor
dapat berjalan dengan lancar. Beberapa faktor berikut inilah yang
memengaruhi berjalannya program pelayanan dan pemberdayaan,
diantaranya sebagai berikut:
1. Faktor Pendorong

32
a. Pemerintah desa dan perangkat desa selalu mendukung serta
membantu seluruh program KKN kami.
b. Kondisi masyarakat yang antusias dalam mendukung semua
program kami.
c. Potensi dan keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing anggota
KKN sangat berkontribusi dalam mendukung semua kegiatan dan
program yang telah direncanakan.
d. Adanya bantuan dana dari PpM dan swadaya kelompok.
e. Adanya rasa saling membantu dan perhatian kepada setiap anggota
kelompok.
f. Adanya evaluasi setiap selesainya suatu program kerja sehingga
dapat saling berintrospeksi diri terhadap kesalahan atau
kekurangan yang harus ditanggulangi untuk program kerja
selanjutnya.
2. Faktor Penghambat
Saat merencanakan dan mengimplementasikan kegiatan, terdapat
sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:
a. Kurangnya waktu untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi
dengan berbagai pihak seperti, kelompok lain, PPM, dan dosen
pembimbing.
b. Terbatasnya fasilitas dan peralatan yang disiapkan untuk kegiatan
seminar.
c. Terbatasnya kemampuan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata
baik dalam segi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, maupun
bahasa ketika berada di tengah-tengah masyarakat Desa.
d. Kurangnya partisipasi anak remaja dalam melestarikan Rumah
Baca.
e. Tidak semuanya masyarakat berpartisipasi dalam pelaksanaan
program kegiatan kami dikarenakan kesibukan mereka dalam
menjalani profesi mereka masing-masing.

Namun, sekalipun demikian, kami pada akhirnya dapat


menyelesaikan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-
kekurangannya yang semoga dapat dilanjutkan atau dilaksanakan pada
kelompok KKN yang akan datang, adalah:
1. Aspek Pendidikan, yaitu kurangnya tenaga pengajar dan anggota
kelompok yang memahami secara mendetail mengenai pendidikan atau

Sehamparan Kisah di Desa Cibeuteung Muara | 33


kegiatan belajar mengajar. Selain itu kurangnya media dan fasilitas yang
ada ataupun yang dibawa oleh kelompok KKN.
2. Aspek lingkungan, yaitu kebersihan desa yang masih sulit diatasi,
karena ketidakadaan tempat pembuangan sampah yang layak, dan
sulitnya air bersih sehigga membuat masyarakat dan anggota KKN
kesulitan.
3. Aspek Infrastruktur dan Fasilitas Umum Desa, yaitu membuat Plang
Jalan dan harus bekerja sama dengan warga agar plang tersebut terjaga
dengan baik.
4. Aspek Kesehatan, yaitu kurangnya masyarakat dan anggota kelompok
yang memahami mengenai kesehatan masyarakat ataupun fasilitas yang
belum memadai.

34
35

Anda mungkin juga menyukai