Anda di halaman 1dari 7

PENDIDIKAN FORMAL & NON FORMAL TERHADAP PEMBANGUNAN

MASYARAKAT DUSUN GRATAN

Proposal ini disusun untuk memenuhi tugas mata Kuliah Teknik Pengembangan Lembaga

Di susun Oleh :

UMI SHOLIATUN (19102030046)

INTAN AYU PERTIWI PUTRI (19102030023)

ROSITA NASRI YANTI (19102030037)

WANDA KHAMIDATUL AFWA (19102030003)

ALVIN MAHIRANSYAH (19102030036)

MUHAMMAD NAB’HAN HANAFI (19102030060)

PROGRAM STUDI PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGGYAKARTA

2021
Latar Belakang

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Di Indonesia masalah
kualitas pendidikan di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal menjadi bahan diskusi di dunia
pendidikan. Dikarenakan pemerataan pendidikan masih menjadi pembahasan agenda
pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Berdasarkan data Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas), pemerintah menetapkan jumlah daerah tertinggal setiap lima tahun sekali.
Pada 2015, tercatat ada 122 kabupaten tertinggal dan 43 kabupaten terdepan dan terluar.
Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 menyebutkan, kriteria daerah tertinggal yang terdiri
dari sumber daya manusia, sarana dan prasarana, kemampuan keuangan daerah, aksesibilitas,
dan karakteristik daerah. Nah, pertumbuhan sumber daya manusia dan rrendahnya kualitas
pendidikan menjadi salah satu kunci melepas status tertinggal suatu daerah itu sendiri.
Adapun dua model pendidikan yaitu pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan
formal adalah jalur pendidikan lingkungan dan keluarga, bisa kita temui lewat sekolah rumah
(homeschooling) atau juga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Sedangkan pendidikan
non formal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang seperti kursusdan pelatihan.

Budiman Sudjatmiko Ketua Inovator 4.0 Indonesia mengatakan warga desa memiliki hak yang
sama untuk mendapatkan pendidikan formal maupun non formal untuk mewujudkan sumber
daya manusia (SDM) yang unggul. Indonesia membutuhkan SDM unggul agar negara lebih maju
di segala bidang. Keunggulan suatu bangsa tidak lagi bertumpu pada kekayaan alam, melainkan
pada keunggulan sumber daya manusia, yaitu tenaga terdidik yang mampu menjawab tantangan-
tantangan yang sangat cepat. Kenyataan ini sudah lebih dari cukup untuk mendorong ppraktisi
pendidikan melakukan kajian sistematik untuk membenahi atau memperbaiki sistem pendidikan
nasional. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan karena sasarannya adalah
peningkatan kualitas SDM.Oleh karena itu, pendidikan juga merupakan alur tengah
pembangunan dari seluruh sektor pembangunan.

Visi dan Misi


Visi Terwujudnya layanan pendidikan yang kondusif dan berkualitas dengan pengajar yang
kompeten dan anak-anak bermotivasi tinggi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia

Misi

1. menyelenggarakan layanan pendidikan sesuai kurikulum nasional


2. menyelenggarakan pembelajaran berbasis agama
3. pembentukan karakter, akhlak terpuji, pengalaman dan skill
4. membangun pendidikan non formal bagi masyarakat desa
5. mengadakan kegiatan guna menumbuhkan motivasi belajar siswa
6. menyiapkan pribadi yang mandiri pada setiap jejang pendidikan formal 7 non formal

Tujuan dan Manfaat

Tujuan

1. agar siswa-siswa berstandar dengan kurikulum nasional


2. dengan mengadakan pendidikan agama diharapkan akhlak, budi pekerti serta perilaku
siswa sesuai Al-Qur’an dan Hadits
3. pembentukan pengalaman dan skill guna untuk masa depan yang lebih baik
4. pendidikan non formal guna untuk orang tua atau orang yang putus sekolah namun sudah
usia selesai sekolah
5. meningkatkan motivasi agar siswa-siswi atau Masyarakat bisa giat belajar dan lebih
paham apa yang dipelajari dengan praktik
6. pribadi yang mandiri agar ketika lulus ia bisa bekerja sesuai minat bakatnya,
menggunakan skill yang sudah diasah di jenjang pendidikan formal ataupun non formal

Manfaat

pendidikan formal & non formal tidak hanya mendapatkan ilmu namun juga ketrampilan,
pengalaman guna untuk meningkatkan karirnya di masa depan, atau untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia masyarakat desa wonolelo, dengan begitu sedikit demi sedikit Masyarakat
Wonolelo bisa sejahtera dan mandiri.

Struktur Organisasi
Analisis Pengembangan Lembaga

Dalam pengembangan lembaga berbasis pendidikan yang dirintis terkhusus untuk daerah
pedesaan atau dusun, terdapat 2 hal penting yang perlu diperhatikan. Pertama adalah desa atau
dusun sebagai titik fokus daerah yang akan di tingkatkan kapabilitasnya menjadi lebih baik,
termasuk masyarakatnya. Kedua adalah pendidikan sebagai landasan utama lembaga ini dirintis
serta menjadi titik tumpu urgentasi lembaga ini berjalan kedepannya. Lembaga pendidikan yang
bertujuan untuk meningkatkan lagi potensi dan kapabilitas skill pengetahuan masyarakat
khususnya bagi anak-anak dan remaja yang ada di desa, dengan mematangkan kembali terhadap
apa yang mereka dapat di sekolah sebelumnya, dan juga menambah pengetahuan yang lebih jika
itu belum mereka dapat di sekolah.

Masyarakat di pedesaan mayoritas merupakan sebuah komunitas kecil yang memiliki


ciri-ciri yang khusus dalam pola tata kehidupan, ikatan, pergaulan, seluk-beluk masyarakat
pedesaan, yaitu para warganya saling mengenal dan bergaul secara intensif. Serta setiap bagian
kelompok khusus uang ada di dalamnya tidak terlalu berbeda satu sama lainnya dengan kata lain
masih sama dan mengenal satu sama lain. Para masyarakatnya dapat menghayati lapangan
kehidupan mereka dengan baik, selain itu masyarakat di pedesaan memiliki sifat persaudaraan
dan solidaritas yang tinggi. (Koentjaraningrat, 2005). Jadi dalam proses untuk perintisan lembaga
kedepannya dapat berjalan dengan baik karena memang lembaga ini bertujuan untuk
meningkatkan kapabilitas masyarakat, khususnya kualitas terhadap generasi-generasi dini di
desa, anak-anak dan remajanya, dalam peningkatan skill dan pengetahuan mereka.

Pendidikan sangat penting demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, terutama


masyarakat desa. Peran pendidikan dengan lembaga yakni membantu lingkungan keluarga yang
bertugas mendidik, mengajar, serta memperbaiki akhlak dan tingkah laku anak didik.
Mengembangkan kepribadian anak didik menjadi lebih baik menjadi prioritas konsentrasi
lembaga ini dengan membentuk anak sebagai anggota masyarakat yang berguna bagi agama,
bangsa dan Negara. Peran lembaga dalam aspek pendidikan juga mengikuti aspek-aspek penting
pendidikan, yakni (1) Mencerdaskan kehidupan bangsa, (2) Membawa pembaharuan bagi
perkembangan masyarakat (agent of change), (3) melahirkan masyarakat yang siap dan terbekali
bagi kepentingan kerja di lingkungan masyarakat.1

1
Sapiyah Faisal, Dasar-dasar Pendidikan
Tentunya lembaga ini dapat berjalan kedepannya dengan baik, ika ada dukungan dari
tokoh-tokoh penting termasuk lembaga-lembaga lainnya yang ada di desa. Partisipasi masyarakat
juga menjadi factor penting lembaga ini dapat berjalan, mengingat visi dari lembaga ini demi
untuk meningkatkan potensi lagi yang ada di masyarakat.

Action Plan

NO Kegiatan Sasaran Indikator Penanggung


Keberhasilan Jawab
1 Pembekalan Tenaga Semua Guru Dan Terciptanya tenaga Kepala Bidang
Pendidik Tenaga Pendidik pendidik yang Kurikulum
memilikiintegritas
serta inovasi dalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
2 Workshop Pelatihan Soft Seluruh Siswa Terwujudnya peserta Kepala Bidang
skill dan Hard Skill didik yang memiliki Kesiswaan
keahlian soft skill
maupun hard skill
sesuai bidangnya.

3 Workshop pelatihan Masyarakat Desa Terbentuk nya Badan Kepala Bidang


Kewirausahaan Wonolelo Usaha masyarakat Pelatihan
dengan
mengembangkan
potensi yang ada
4 Penyuluhan Pendidikan Masyarakat Desa Terwujudnya Kepala Bidang
Wonolelo masyarakat yang Kemitraan
sadar akan
pentingnya
pendidikan
5 Penyaluran Bantuan Masyarakat Desa Tersalurkannya Kepala Bidang
Pendidikan Wonolelo yang bantuan pendidikan kemitraan
memenuhi kriteria
penerima bantuan

Rekomendasi

1). Pendidikan formal dan non formal di desa wonolelo harus mendapatkan perhatian yang serius
dari pemerintah daerah setempat.
2). Pembangunan sekolah berbasis formal maupun informal harus dibekali dengan skill khusus
yang didapat ketika sekolah sehingga nantinya ketika lulus mereka dapat mengembangkan dan
memberdayakan masyarakat desa wonolelo.

3). Pendidikan formal yang ada di desa wonolelo harus di tingkatkan mutu belajar - mengajar
dan memperketat tata tertib sehingga lingkungan belajar mengajar menjadi kondusif

4). Pendidikan non-formal di desa wonolelo juga harus membekali para siswanya dengan skil
yang akan didapatkan seperti dilakukannya pelatihan komputer, menjahit, budidaya dsb yang
dalam jangka panjang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa wonolelo

5). Melakukan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya menurut ilmu.

6). Memberikan bantuan sekolah bagi masyarakat desa wonolelo yang kurang mampu dan
berprestasi yang dapat meningkatkan mutu SDM di desa wonolelo

Anda mungkin juga menyukai