Disusun oleh :
Stephanie Jill Najoan 1), Johansen Mandey 2)
1)
Mahasiswa Prodi Arsitektur Unsrat
2)
Staf Pengajar Prodi Arsitektur Unsrat
ABSTRAK
Karya tulis ini membahas akan strategi transformasi yang dikemukakan oleh Anthony
Anthoniades yang dijadikan sebagai strategi oleh para arsitek dalam mencari bentuk-bentuk yang
baru dalam setiap ide baru yang muncul. Pembahasan dimulai dengan melihat pemahaman akan
transformasi itu sendiri dan menelusuri kapan strategi transformasi itu digunakan dalam
perjalanan sejarah perkembangan arsitektur, serta mengkaji akan pemakaian strategi yang ada
dalam bangunan yang ada pada zaman tersebut.
Strategi Transformasi ada dan berkembang pada masa modernisasi bersamaan dengan
berkembangnya aliran-aliran dalam arsitektur. Adapun dari perkembangan Transformasi,dan
dari penelaan teori transformasi yang ada bahkan dari studi kasus yang dikaji memunculkan
faktor yang perlu diperhatikan, yang nantinya menjadi bahan pertimbangan dalam merancang
objek desain ketika kita menggunakan transformasi baik strategi tradisional, strategi peminjaman,
maupun strategi dekonstruksi atau dekomposisi sebagai strategi dalam mendesain.
117
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
akan lebih mudah dikenali oleh setiap karena kejenuhan akan bentuk, konsep, dan
pengamat. Bentuk dan ruang arsitektur norma-norma dari arsitektur klasik, zaman
merupakan substansi dasar pengadaan yang dimana era arsitektur modern dimulai, dari
dapat dijadikan bahan dalam melakukan sinilah munculnya penerapan strategi
olah kreativitas terhadap penghadiran Transformasi dari seorang Anthoniades akan
sebuah karya arsitektur (Josef Prijotomo, tiga strateginya yakni Tradisional strategi,
1995). strategi peminjaman, dan strategi
Pengubahan bentuk dan ruang dekonstruksi atau dekomposisi.
arsitektur akan memerlukan bentuk dasar. Berkembangnya arsitektur
Penetapan bentuk dasar dilakukan terlebih memunculkan berbagai teori-teori baru salah
dahulu karena pengubahan menyangkut dua satunya teori strategi transformasi yang
kesatuan yang berbeda yaitu sebagai dikeluarkan Anthoniades, Teori tersebut
pengubahan bentuk arsitektur dan dengan sendirinya hadir bersamaan dengan
pengubahan ruang arsitektur. munculnya ide-ide baru ditiap zaman
Transformasi bentuk atau arsitektur, lebih jelas ketika abad XIX mulai
perubahan bentuk bisa didapat melalui berkembang, arsitektur modern sampai
berbagai variasi seperti dengan perubahan kepada arsitektur post modern, kehadiran
dimensi bentuk, pengurangan beberapa atau pemakaian strategi transformasi tidak
bagian dari bentuk awal, dan penambahan lepas dari cara para arsitek menemukan
beberapa bagian bentuk. Adapun strategi- suatu bentuk yang baru.
strategi lain yang bisa diambil dalam rangka Strategi Transformasi dalam
mentransformasi sebuah objek rancangan. mendisain sebuah karya sangat berkaitan
Transformasi bukan merupakan erat dengan munculnya ide-ide baru, setiap
kata yang baru dalam dunia arsitektur, ide baru yang muncul pastilah
kehadiran transformasi sebenarnya sudah mempertimbangkan akan strategi yang
sejak awal mulanya ketika arsitektur hadir, digunakan. Strategi tradisional dimana
setiap bentukan atau setiap rancangan yang masih menyesuaikan dengan alam yang ada,
ada sebenarnya sudah menerapkan pemakaian strategi yang sederhana,
transformasi itu sendiri, adapun yang merancang dengan memperhatikan apa yang
menjadi bagian dari transformasi itu kita ada disekitar objek bahkan masih
dikenalkan oleh Anthoniades akan tiga memperhatikan akan apa yang ada dalam
strategi. Starategi yang mana sering diri perancang, jiwapun turut ambil bagian,
digunakan oleh para arsitek dalam yang bisa dikatakan menjadi pengaruh
mendesain atau dalam merancang sebuah internal.
bangunan. Semakin berkembangnya arsitektur
Dalam perjalanan sejarah sejak memicu pula gagasan-gagasan strategi yang
abad XIX dimana munculnya arsitektur akan diterapkan dalam merancang, tidak
Moderen Eklektik dan neoklasik, ketika para hanya berhenti saja pada strategi tradisional
arsitek memunculkan ide-ide yang baru tapi dengan adanya perkembangan strategi
118
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
119
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
hal yang sangat mempengaruhi dalam komponen pembentuk & fungsi ruang
perubahan tersebut. yg sama.
Adapun pengertian Transformasi 2. Transformasi bersifat hiasan
menurut beberapa ahli: (ornamental) dilakukan dgn
Menurut D’ Arcy Thompson, menggeser, memutar, mencerminkan,
“Transformation is a process and a menjungkirbalikan,melipat, dll.
phenomenon of the change of form 3. Transformasi bersifat (kebalikan)
under altering circumstances”. pembalikan citra pd figur objek yg
Transformasi adalah sebuah proses akan ditransformasi dimana citra objek
fenomena perubahan bentuk dalam dirubah menjadi citra sebaliknya
keadaan yang berubah-ubah, dengan 4. Transformasi bersifat (merancukan)
demikian transformasi dapat terjadi kebebasan perancang dalam
secara tak terbatas. beraktifitas
Menurut Jorge Silvetti, Menurut Anthony Antoniades,1990.
Transformation “......those operations Transformasi adalah sebuah proses
performed on the elements of a given perubahan secara berangsur-angsur
existent code which depart from the sehingga sampai pada tahap ultimate,
original, normal, or canonical usage perubahan dilakukan dengan cara
of the code, by distorting, regrouping, memberi respon terhadap pengaruh
reassembling, or in general altering it unsur eksternal dan internal yang akan
in such a way that it maintains its mengarahkan perubahan dari bentuk
references to the original while yang sudah dekenal sebelumnya
tending to produce a new meaning melalui proses menggandakan secara
(Silvetti,1977).” berulang-ulang atau melipatgandakan.
Tindakan perubahan yang Anthony Antoniades
dilakukan terhadap elemen-elemen ataupun menggambarkan tiga strategi transformasi
aturan-aturan (codes) yang ada dengan cara arsitektur:
penyimpangan, pengelompokkan kembali, 1. Strategi Tradisional: evolusi
perakitan/pengumpulan kembali, yang mana progresif dari sebuah bentuk melalui
mengacu pada keaslian dan diharapkan penyesuaian langkah demi langkah
menghasilkan arti yang baru. Cara – cara ini terhadap batasan-batasan;
mampu untuk mempertahankan keasliannya - Eksternal: site, view, orientasi, arah
dalam menghasilkan makna dan wujud yang angin, kriteria lingkungan
baru. - Internal: fungsi, program ruang,
Menurut Laseau, 1980 kriteria structural
Kategori transformasi : - Artistik: kemampuan, kemauan dan
1. Transformasi bersifat (geometri) sikap arsitek untuk memanipulasi
bentuk geometri yg berubah dgn bentuk, berdampingan dengan sikap
120
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
121
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
Jenis transformasi pinjaman dalam what these concepts and their history hide,as
hal ini pictorial transfering sering dikenal repression or dissimulation.”
dengan transformasi secara visual dan untuk Transformasi dilakukan terhadap
metafora rupa dikenal dengan transformasi bentuk dan ruang dengan mengeksporasi
secara fenomenal, peminjaman suatu bentuk arti, nilai dan makna objek serta konsep
dengan bertitik tolak pada suatu karya seni desain dengan pertimbangan fungsi
misalnya kubisme merupakan salah satu bangunan merupakan cara interpretasi
bagian dari transformasi secara fenomenal, arsitektural tema kedalam objek desain.
meminjam karakter asli dalam lukisan dan Kebebasan perancang dalam mengolah
ditransformasi kan kedalam bangunan, bentukan bahkan dalam mentransformasi,
berbeda dengan transformasi secara visual perlu mempertimbangkan hal-hal yang
dimana peminjaman rupa yang bukan menjadi faktor penting yang harus menjadi
mengambil karakteristik yang terkandung perhatian dalam merancang, sekaligus yang
dalam rupa tersebut tapi meminjam bentuk akan digunakan sebagai strategi dalam
secara visual dengan langsung penerapan tema, selain strategi dari
memindahkan bentuk yang ada menjadi Antoniades, faktor ini tak lepas dari ketiga
sebuah bangunan, contohnya bangunan jenis strategy transformasi yang
Rumah Piano, di Propinsi An Hui, Cina, dikemukakan oleh Anthoniades, dalam
bentuk bangunan yang menyerupai piano menggunakan strategy yang ada setiap
bahkan biola. perancang tak terlepas dan selalu
memperhatikan bagian ini dalam mereka
menghasilkan seuatu karya desain, antara
lain :
Skala (Scale)
Banyak hal dalam transformasi yang
berhubungan dengan skala.
Pembesaran atau pengurangan /
pengecilan dilakukan dalam
komposisi yang benar, agar ukuran
Begitupun dengan strategi yang baru dapat diterima dengan
dekonstruksi atau dekomposisi yang statistik dan visual.
berkembang pada akhir abad XX di era Keterkaitan antar bagian (Whole vs.
arsitektur modern kontemporer, dalam karya Parts)
Bernard Tschumi, Kompleks Parc de La Perhatian yang kedua yakni berupa
Villet di Paris. Adapun Deconstruksi penjelasan dan penyatuan antara
menurut Bernard Tschumi “Deconstruction bentuk keseluruhan dan sebagiannya.
is 'not only the analysis of concepts in their Setiap bagian, dalam hal ini ruang
most rigorous and internalised manner, but dan fungsinya mempunyai peranan
also their analysis from without, to question dan pengaruh yang penting dalam
122
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
transformasi bentuk secara dari strategi yang ada dan selalu menjadi
keseluruhan. bahan pertimbangan.
Pengaruh External (Forced Sejarah Strategi Transformasi
Externalities) Setelah berakhirnya masa arsitektur
Transformasi juga terjadi dengan antik kuno, kemudian klasik, arsitektur Barat
mempertimbangkan pengaruh atau memasuki zaman Post-Renaissance.
tekanan dari luar, lingkungan Berikutnya arsitektur Barat berkembang
senantiasa tidak bisa dipisahkan dan pada abad XIX atau zaman kolonial,
mempunyai kekuatan untuk kehampir seluruh dunia terutama wilayah
mempengaruhi transformasi. koloni atau jajahan orang Eropa, masa
Semantik (Semantic) Pascakolonial karena berkembang arsitektur
Perhatian yang terakhir yang sangat pascakolonial. Dengan adanya kejenuhan
esensial yang berpengaruh pada pada bentuk, konsep, dan norma dari
proses transformasi adalah masalah arsitektur klasik. Masa inilah timbul dan
semantic atau bahasa visual. berkembang bentuk arsitektur mengikuti
Transformasi didasarkan pada pola pikir eklektik.
konotasi visual, berupa bentuk, Arsitektur modern mulai
wujud, tipologi, gambaran, tampak, berkembang pada abad XIV di Eropa
dan bayangan. dimulai dengan Eklektisme, selain karena
Pernyataan transformasi yang kejenuhan terhadap pola klasik lama juga
bermakna visual karena transformasi karena semakin banyak pilihan untuk
itu sendiri berkaitan erat dengan digabungkan atau diulang tetapi dalam pola,
gubahan bentuk. Kaitannya terletak konsep dan bentuk baru. Eklektisme
pada pernyataan kondisi visual yaitu menandai perkembangan arsitektur abad
bentuk, wujud, jenis, sosok, outline, XIX, dengan ketidakpastian gaya.
dan silhouette, serta pernyataan Pencampuran bentuk menghasilkan gaya
proses pembentukan yaitu susunan, tersendiri, memperlihatkan adanya pola pikir
wadah plastic, akademis tetapi dalam bentuk konservativ.
pengkristalan,perubahan bentuk, Starategi Transformasipun dengan
sosok dan arah. sendirinya muncul seiring dengan tuntutan
Hal ini menjadi bagian yang perlu perubahan ditiap perkembangan arsitektur.
diperhatikan dalam menggunakan Dalam masa modernisasi awal
Transformasi sebagai strategi dalam teori-teori keindahan khususnya dalam
mendisain sebuah objek rancangan, bukan arsitektur berkembang secara radikal
berarti strategi yang disampaikan Anthoni menentang klasikisme sebaliknya
tidak dipergunakan tapi dengan adanya menekankan pada fungsionalisme dan
strategi tersebut muncul konsep-konsep baru purism atau kemurnian. Semakin
yang mendukung akan terjadinya proses berkembangnya teori-teori fungsionalisme
transformasi. Faktor yang tak bisa terlepas mengakibatkan terjadinya perubahan dan
123
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
perbedaan pendapat satu dengan yang lain atau desain yang ada. Konsep-konsep yang
yang semuanya cenderung menekankan menonjol adalah penggunaan bentuk-bentuk
pada fungsi dan teknologi. alami misalnya pohon, batu karang, goa, dll,
Antara tahun 1890 hingga tahun sehingga dikatakan sebagai aliran arsitektur
1910, gerakan yang menentang peniruan dan naturalis yang kemudian dikembangkan oleh
pengulangan bentuk kaidah dan teori lama Frank Lloyd Wright.
semakin meluas keseluruh dunia. Sejalan Pada abad XX, sebagai
dengan hal itu berlangsung pemasyarakatan perkembangan seni Avant-Grade di Barat,
fungsionalisme, meninggalkan hiasan atau muncul berbagai aliran seni modern antara
ornament bentuk lama, dilain pihak lain cubism, fauvism,dada, existentialism.
menonjolkan kenyataan kemajuan teknologi, Pada masa ini pula di Itali timbul aliran seni
konstruksi, dan struktur bangunan. futurism, di Jerman lahir aliran Blue Rider,
Arsitektur modern pada masa itu dan di Belanda kelompok De Stijl menjadi
hanyalah merupakan karya individu yang pelopor gerakan moderenisme dalam seni
terbatas lingkup dan saling pengaruhnya, termasuk seni bangunan. Banyak bentuk
kemudian terjadi semacam gerakan aliran modernism lainnya timbul pada masa
serempak diikuti oleh para arsitek di negara- avant-grade dalam berekspresi seni dan
negara industri. Seni tidak lagi dipandang berpengaruh sangat besar pula dalam seni
sebagai sesuatu untuk kesenangan dan bangunan atau arsitektur. Cubism
kepuasan, tetapi sebagai suatu seni terapan berkembang mulai dari Prancis, futurism
dalam estetika industri. Dalam sepuluh berkembang dari Italia pada pertama abad
tahun terakhir abad XIX dan sepuluh tahun XX. Futurism yang ada menjadi pelopor dari
awal abad XX perkembangan arsitektur, realisasi dari budaya avand grade Eropa.
menjadi berkaitan satu dengan yang lainnya Strategi borrowing dipergunakan
dalam keseragaman gagasan. Meluas dan dalam menghasilkan sebuah karya
kesamaan pandangan terhadap arsitektur meminjam dari lukisan yang ada kemudian
sampai keseluruhan dunia membuat gaya ditransformasikan ke dalam arsitektur,
arsitektur saat itu disebut arsitektur aliran-aliran yang menggunakan strategi ini
International Modern atau International antara lain cubism, dimana mengadopsi
style. lukisan cubism dan dijadikan bangunan.
Ciri umum dari gaya arsitektur Perkembanganpun terus berlanjut,
yang melanda dunia pada akhir abad XIX Konsep “bentuk mengikuti fungsi atau
dan awal abad XX ini adalah asimetris, “form follow function” tidak lagi menjadi
kubis, dalam komposisi dan kesatuan kriteria utama pada abad XX setelah perang
bentuk, elemen bangunan jendela, dinding, dunia II. Bentuk tidak ditentukan hanya oleh
atap dan lain-lain menyatu dalam komposisi fungsi, tetapi semua aspek arsitektural, tata
bangunan. Bahkan ada arsitek dalam hal ini letak, lingkungan, teknologi, bahan dan
Antonio Gaundi menerapkan strategi elemen-elemen lainnya yang tidak selalu
tradisional dalam mentransformasi bentuk fungsional,
124
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
125
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
Hal yang menarik yakni komposisi bentuk yang baru. Pembongkaran yang ada
bentuk follies yang memiliki kesan yang bukan berarti tidak memperhatikan akan
unik,memiliki bentuk yang berbeda-beda faktor-faktor yang ada di sekitar tapi dalam
dan tersebar pada lahan yang begitu luas. penyusunan kembali bagian yang tadinya
Strategi Dekonstruksi yang dipakai yakni dihancurkan bagian-bagian yang harus di
seolah-olah objek yang ada diledakan perhatikan baik skala, keterkaitan bagian,
sehingga objek-objek dasar pembentuk faktor eksternal maupun masalah semantic
objek terlihat, dan apa yang dibongkar tidak dibiarkan.
disusun kembali sehingga menghadirkan
126
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
Contoh bangunan yang menggunakan strategi Borrowing atau peminjaman dan strategi
tradisional, bangunan dari Le Corbusier, Villa Savoye di Prancis tahun 1928.
Karya ini mendapatkan pengaruh cubism hadir, para arsitek mencatat bahwa
dari seni lukis Cubism. Dalam arsitektur arsitektur bukan lagi seperti selubung, tetapi
terdapat tiga elemen utama yakni material ruang menjadi aspek dominan dan
atau bahan, ruang, dan pencahayaan. Pada merupakan unsure utama, aspek kedua
masa sebelumnya arsitektur klasik pencahayaan, sedangkan aspek ketiga
tradisional Eropa, material adalah aspek material, dibuatnya kesan menyatu antara
utama yang memberikan kekuatan dalam ruang dalam maupun ruang luar menjadi
konstruksi. Ruang pada arsitektur masa itu salah satu karakteristiknya.
selalu terletak dalam dinding yang tebal,
dimana cahaya hanya masuk sedikit. Sejak
127
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
128
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
seorang Antonio Gaundi menerapkan faktor penting yang harus menjadi perhatian
strategi tradisional dalam mentransformasi dalam merancang, sekaligus yang akan
bentuk atau desain yang ada. Konsep-konsep digunakan sebagai strategi dalam penerapan
yang menonjol adalah penggunaan bentuk- tema, selain strategi dari Antoniades, antara
bentuk alami misalnya pohon, batu karang, lain Skala (Scale), Keterkaitan antar bagian
goa, dll, sehingga dikatakan sebagai aliran (Whole vs. Parts), Pengaruh External
arsitektur naturalis yang kemudian (Forced Externalities), Semantik (Semantic).
dikembangkan oleh Frank Lloyd Wright, Keempat hal ini yang nantinya akan terus
yang tentunya tetap memperhatikan faktor diperhatikan dan menjadi acuan dalam
internal, eksternal, dan artistik yang mentransformasi bentuk yang ada dengan
merupakan bagian dari strategi tradisional tetap menggunakan transformasi dari
ini, selanjutnya Pada abad XX, sebagai Anthony Antoniades.
perkembangan seni Avant-Grade di Barat, Strategi yang ada muncul dalam
muncul berbagai aliran seni modern antara bangunan yang menjadi studi kasus
lain cubism, fauvism,dada, existentialism, diantaranya strategi dekomposisi atau
munculnya aliran seni ini mempengaruhi dekonstruksi yang digunakan pada
akan lahirnya arsitektur yang mendapat rancangan Bernard Tchumi yaitu Parc de
konsep dari meminjam karya-karya seni villet di Paris, dan Strategi peminjaman dan
yang ada baik meminjam hasil karyanya tradisional, bangunan dari Le Corbusier,
maupun karakteristik yang ada dalam karya Villa Savoye di Prancis, dimana keduanya
tersebut. Pada perkembangan di masa menggunakan strategi transformasi dari
arsitektur modern kontemporer akhir abad antoniades dengan tidak meninggalkan
XX pemakaian strategi dekomposisi mulai konsep-konsep atau hal-hal yang terkait
ada dan strategi ini sering dipakai dalam dalam mentransformasi sebuah rancangan
bangunan yang bersifat futurism. bahkan karakteristik dari apa yang menjadi
Dari perkembangan Strategi acuan dalam merancang.
Transformasi bahkan perkembangan sejarah Dengan demikian sebagai
arsitektur modern yang ada dengan kelanjutannya, hasil ataupun konsep yang
munculnya berbagai pemahaman- hadir dalam pembahasan ini akan dipakai
pemahaman akan transformasi ada beberapa dalam merancang suatu objek, dimana
hal yang akan di jadikan panduan dalam dengan memanfaatkan teori ini, kita bisa
merencanakan objek rancangan, dimana memberikan masukan atau ide konsep yang
transformasi dilakukan terhadap bentuk dan baru lewat bentukan yang ada.
ruang dengan mengeksporasi arti, nilai dan
makna objek serta konsep desain dengan
pertimbangan fungsi bangunan. Kebebasan
perancang dalam mengolah bentukan
bahkan dalam mentransformasi, perlu
mempertimbangkan hal-hal yang menjadi
129
MEDIA MATRASAIN
VOL 8 NO 2 AGUSTUS 2011
130