Induksi Matematika Dalam Kehidupan Sehar
Induksi Matematika Dalam Kehidupan Sehar
MAKALAH
Disusun Oleh :
Heni Wulandari
Muhammad Andanum
Nur Asyia Pratiwi
Rizca Dienul Permata
Silvia Andriani
Mungkin dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik itu dari
segi penulisan, isi dan lain sebagainya, maka penulis sangat mengharapkan kritikan dan
saran guna perbaikan untuk pembuatan makalah untuk hari yang akan datang.
Penulis
1.1 Pendahuluan
Induksi Matematika berawal pada akhir abad ke-19 yang dipelopori oleh dua
orang matematikawan yaitu R. Dedekind dan G.Peano. Dedikind
mengembangkan sekumpulan aksioma yang menggambarkan bilangan bulat positif.
Peano memperbaiki aksioma tersebut dan memberikannya interpretasi logis.
Keseluruhan aksioma tersebut dinamakan Postulat Peano. Postulat ini ditemukan
sekitar tahun 1890 sebagai rumusan formula konsep bilangan asli.
Postulat Peano
1. 1 adalah anggota Ν.
2. Setiap anggota x ∈ Νmempunyai pengikut p(x) ∈ Ν.
3. Dua bilangan Ν di yang berbeda mempunyai pengikut yang berbeda.
4. 1 bukan pengikut bilangan x ∈ Ν yang manapun
5. Jika subhimpunan S ⊆ Ν memuat 1 dan pengikut dari setiap bilangan di S,
maka S = Ν
Dianggap bahwa kita sudah mengenal bilangan asli N = { 1,2,3, ... }, baik
operasi biasa pada penjumlahan dan perkalian dan arti dari suatu bilangan asli yang
satu lebih kecil dari yang lain.
Teorema 1.1
Jika S adalah subset dari N dan jika S , maka terdapat suatu m S sedemikian
sehingga m k, untuk setiap k S.
Prinsip Induksi Matematika
1. 1 S.
2. Jika k S, maka (k+1) S, dan S = N.
Bukti
1. P(1) benar
2. P(k) benar maka P(k+1) benar,
Maka P(n) adalah benar untuk setiap n N.
Contoh
1(1 1)
Untuk n = 1 1 = , sehingga 1 S,
2
k (k 1)
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ..... k =
2
k (k 1)
1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ..... + k + (k+1) = (k 1)
2
k (k 1) 2(k 1)
2 2
k k 2k 1
2
2
k 3k 1
2
2
(k 1)( k 2)
2
(k 1)( k 1) 1)
, karena n = k+1, maka:
2
( n)( n 1)
2
Karena rumus ini terpenuhi untuk n = k+1, kita menyimpulkan bahwa k+1 S.
Jadi dari Induksi matematika terpenuhi. Oleh karena itu dengan prinsip induksi
matematika kita menyimpulkan bahwa S = N dan rumus tersebut adalah benar
untuk semua n N.
1.3 Prinsip Induksi Sederhana
Misalkan p(n) adalah proporsi prihal bilangan bulat positif dan kita ingin
membuktikan bahwa p(n) benar untuk semua bilangan bulat positif n. Untuk
membuktikan proporsi ini, kita hanya perlu menunjukkan bahwa :
1
Buktikan bahwa untuk setiap n ∈ Ν berlaku 1 + 2 + 3 + … + n = 2 n(n + 1)
Penyelesaian
1. Basis Induksi
n=1
1
1 = 2 1(1 + 1)
1=1
benar
2. Langkah Induksi
n=k
1
1 + 2 + 3 + … + k = 2 k(k + 1)
benar
3. Hipotesis Induksi
Akan dibuktikan benar untuk n = k + 1
1
1 + 2 + 3 + … + k + (k + 1) = 2 k(k + 1) + (k + 1)
𝑘(𝑘 + 1) 2(𝑘 + 1)
= +
2 2
𝑘 2 + 𝑘 2𝑘 + 2
= +
2 2
𝑘 2 + 𝑘 + 2𝑘 + 2
=
2
𝑘 2 + 3𝑘 + 2
=
2
(𝑘 + 1)(𝑘 + 2)
=
2
1
= (𝑘 + 1)[(𝑘 + 1) + 1]
2
1
Jadi benar 1 + 2 + 3 + … + n = 2 n(n + 1) untuk setiap n ∈ Ν
Contoh 2
1. Basis Induksi
n=1
1
12 = 6 1(1 + 1)(1 + 2)
1=1
benar
2. Langkah Induksi
n=k
1
1 + 3 + 5 + … + k(k + 1)/2 = 6 k(k + 1)(k + 2)
benar
3. Hipotesis Induksi
Akan dibuktikan benar untuk n = k + 1
1
1 + 3 + … + k(k + 1)/2 + (k + 1)(k + 2)/2 = 6 k(k + 1)(k + 2) + (k + 1)(k + 2)/2
𝑘(𝑘 + 1)(𝑘 + 2)
=
6
3(𝑘 + 1)(𝑘 + 2)
+
6
𝑘 3 + 3𝑘 2 + 2𝑘 3𝑘 2 + 9𝑘 + 6
= +
6 6
𝑘 3 + 6𝑘 2 + 11𝑘 + 6
=
6
(𝑘 + 1)(𝑘 + 2)(𝑘 + 3)
=
6
1
Jadi benar 1 + 3 + 5 + … + n(n + 1)/2 = 6 n(n + 1)(n + 2) n ∈ Ν.
Terdapat beberapa kelemahan dalam ATM yang memiliki sistem seperti ini,
antara lain : Pelanggan ingin menarik uang yang tidak genap (misal ingin
menarik uang sebesar Rp 70.000,- ).
Ambil sebuah contoh, dalam satu ATM terdapat pecahan uang Rp 20.000,-
dan Rp 50.000,-. Berapakah jumlah kelipatan penarikan dengan jumlah
minimal yang dapat diambil pelanggan melalui ATM tersebut adalah Rp
40.000,-?
Penyelesaian :
2. Jika f(n) benar (berlaku) maka tunjukkan f(n+k) juga benar (berlaku) untuk
semua bilangan bulat n ≥ n0. (k ialah kelipatan pengambilan uang di ATM)
Langkah induksi : Jika f(n) benar, yaitu untuk mengeluarkan uang dengan
jumlah Rp 40.000 dapat digunakan e lembar uang Rp 20.000,- (hipotesis
induksi). Kita harus menunjukkan bahwa f(n+k) juga benar, yaitu untuk
mengeluarkan uang sebesar n+k juga dapat menggunakan pecahan uang Rp
20.000,- dan/atau Rp 50.000,-.
Penyelesaian:
(i) Basis induksi. Untuk membayar biaya pos 8 sen dapat digunakan 1 buah
perangko 3 sen dan 1 buah perangka 5 sen saja. Ini jelas benar.
(ii) Langkah induksi. Andaikan p(n) benar, yaitu untuk membayar biaya pos
sebesar n (n 8) sen dapat digunakan perangko 3 sen dan 5 sen (hipotesis
induksi). Kita harus menunjukkan bahwa p(n +1) juga benar, yaitu untuk
membayar biaya pos sebesar n + 1 sen juga dapat menggunakan perangko 3 sen
dan perangko 5 sen. Ada dua kemungkinan yang perlu diperiksa:
(a) Kemungkinan pertama, misalkan kita membayar biaya pos senilai n sen dengan
sedikitnya satu perangko 5 sen. Dengan mengganti satu buah perangko 5 sen
dengan dua buah perangko 3 sen, akan diperoleh susunan perangko senilai n + 1
sen.
(b) Kemungkinan kedua, jika tidak ada perangko 5 sen yang digunakan, biaya pos
senilai n sen menggunakan perangko 3 sen semuanya. Karena n 8, setidaknya
harus digunakan tiga buah perangko 3 sen. Dengan mengganti tiga buah
perangko 3 sen dengan 2 buah perangko 5 sen, akan dihasilkan nilai perangko n
+ 1 sen.
Contoh Penerapan materi induksi matematika dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
Bukti Pernyataan tersebut benar untuk n = 1 karena secara jelas papan catur 21 × 21
yang salah satu persegi bagian pojok dihilangkan memiliki bentuk yang sama dengan
tromino. Andaikan pernyataan tersebut benar untuk k anggota N. Diberikan papan catur
dengan ukuran 2k + 1
× 2k + 1
yang salah satu persegi di bagian pojok dihilangkan.
Bagilah papan catur tersebut menjadi 4 papan catur 2k × 2k A, B, C, dan D, dengan satu
di antaranya, yaitu A, memiliki bagian yang salah satu persegi di pojok hilang.
Tempatkan 1 tromino, T, di tengah-tengah papan catur 2k + 1
× 2k + 1
sedemikian
sehingga persegi-persegi tromino tersebut berada di bagian B, C, dan D. Kemudian
gunakan kasus n = k untuk menutup bagian A, B – T, C – T, dan D – T dengan tromino.
Proses tersebut akan menutup papan catur 2k + 1 × 2k + 1 tepat sempurna dengan tromino-
tromino. (Gambar di bawah ini mengilustrasikan untuk kasus n = 3).
REFERENSI