Anda di halaman 1dari 23

PEMBERIAN OBAT ORAL

A. Tujuan
Memberikan obat secara oral

B. Prinsip
1. Pemberian obat dengan memperhatikan prinsip 6 benar
2. Saat pemberian obat oral, lindungi klien dari risiko aspirasi
3. Kontraindikasi pemberian pada penderita gangguan fungsi cerna dan tidak mampu menelan

C. Persiapan Alat
1. Obat oral
2. Medication cup (mangkuk obat) atau sendok takar obat
3. Kartu obat
4. Minuman yang diinginkan klien
5. Sedotan yang dapat ditekuk, jika diperlukan
6. Mortal (penumbuk obat), jika diperlukan
7. Tissue
8. Baki obat

D. Dokumentasi
1. Nama obat
2. Dosis yang diberikan
3. Waktu pemberian
4. Cara pemberian
5. Reaksi alergi
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
PEMBERIAN OBAT ORAL
Nilai
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 6
1 Ucapkan salam terapeutik.
2 Lakukan evaluasi/validasi. Identifikasi klien dengan
membandingkan nama pada kartu obat, nama pada gelang
identifikasi klien dan minta klien menyebutkan kembali nama
lengkapnya.
3 Kaji adanya kontraindikasi pemberian obat oral (meliputi : sulit
menelan, mual dan muntah, radang usus, peristaltik menurun,
post operasi saluran cerna, terpasang penghisap lambung,
tingkat kesadaran menurun).
4 Lakukan kontrak (waktu, tempat dan topik).
5 Jelaskan tujuan pemberian obat dan langkah-langkah
tindakan.
6 Cuci tangan.
7 Siapkan peralatan.
8 Lihat program pengobatan yang diberikan dokter, meliputi :
nama obat, dosis, tujuan pengobatan dan riwayat alergi klien.
9 Ambil obat yang benar, baca label obat dan baca batas
kadaluwarsa.
10 Siapkan obat yang akan diberikan.
Persiapan obat tablet atau kapsul
11 Ambil sejumlah tablet atau kapsul ke tutup botol, lalu
pindahkan ke mangkuk obat.
12 Bila klien mengalami kesulitan dalam menelan obat, gerus
tablet atau pil dan larutkan dengan sejumlah kecil makanan
lunak atau minuman, letakkan dalam sendok lalu siap
diberikan.
Persiapan obat cair
13 Kocok obat secara merata sebelum diberikan.
14 Pegang wadah ukur atau sendok takar obat sejajar mata.
15 Tuang obat ke wadah ukur atau sendok takar obat sampai
skala atau dosis yang diinginkan.
Pemberian obat
16 Bantu klien mengambil posisi duduk atau berbaring miring.
Berikan obat dengan benar :
17 Tanyakan apakah klien ingin memegang obat padat pada
tangannya atau di mangkuk sebelum memasukkannya ke
dalam mulut.
18 Tawarkan segelas air untuk menelan obat.
19 Untuk obat sub lingual, minta klien meletakkan obat di bawah
lidah dan dibiarkan obat larut seluruhnya.
20 Campur obat bubuk dengan cairan di sisi tempat tidur dan
berikan kepada klien untuk diminum.
21 Ingatkan klien untuk tidak mengunyah atau menelan tablet.
22 Berikan bubuk dan tablet berbuih/berbusa segera setelah larut.
23 Bila klien tidak mampu menahan obat, tempatkan mangkuk
obat pada bibir dengan perlahan masukkan setiap obat ke
dalam mulut, satu per satu. Jangan tergesa-gesa.
24 Dampingi klien sampai semua obat ditelan.
25 Bantu klien kembali ke posisi yang nyaman.
26 Evaluasi respon klien terhadap pengobatan.
27 Merapihkan peralatan.
28 Rencanakan tindak lanjut.
29 Lakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat dan topik).
30 Dokumentasikan tindakan dan hasil (catat nama obat, dosis,
waktu dan tanggal pada kartu obat, respon klien, serta bubuhi
tanda tangan perawat).
PEMBERIAN OBAT SUB LINGUAL

A. Tujuan
Memberikan obat padat dengan meletakkan obat di bawah lidah

B. Prinsip
1. Pemberian obat dengan memperhatikan prinsip 6 benar
2. Obat sub lingual setelah diletakkan dibawah lidah, akan larut dan mudah diabsorpsi
3. Saat pemberian obat sub lingual, obat tidak boleh ditelan
4. Tidak boleh minum sampai seluruh obat larut

C. Persiapan Alat
1. Obat sub lingual
2. Medication cup (mangkuk obat)
3. Kartu obat
4. Tissue
5. Baki obat

D. Dokumentasi
1. Nama obat
2. Dosis yang diberikan
3. Waktu pemberian
4. Cara pemberian
5. Reaksi alergi
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
PEMBERIAN OBAT SUB LINGUAL
Nilai
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 6
1 Ucapkan salam terapeutik.
2 Lakukan evaluasi/validasi. Identifikasi klien dengan
membandingkan nama pada kartu obat, nama pada gelang
identifikasi klien dan minta klien menyebutkan kembali nama
lengkapnya.
3 Lakukan kontrak (waktu, tempat dan topik).
4 Jelaskan tujuan pemberian obat dan langkah-langkah
tindakan.
5 Cuci tangan.
6 Siapkan peralatan.
7 Lihat program pengobatan yang diberikan dokter, meliputi :
nama obat, dosis, tujuan pengobatan dan riwayat alergi klien.
8 Ambil obat yang benar, baca label obat dan baca batas
kadaluwarsa.
9 Siapkan obat sub lingual yang akan diberikan.
10 Ambil obat dan simpan ke mangkuk obat.
11 Bantu klien mengambil posisi duduk atau berbaring miring.
12 Minta klien untuk meletakkan obat di bawah lidah
13 Ingatkan klien untuk membiarkan obat tetap berada di bawah
lidah,
sampai seluruh obat larut (obat tidak ditelan)
14 Anjurkan klien agar tetap menutup mulut, tidak minum dan
berbicara selama obat belum terlarut seluruhnya.
15 Dampingi klien sampai semua obat larut.
16 Bantu klien kembali ke posisi yang nyaman.
17 Evaluasi respon klien terhadap pengobatan.
18 Merapihkan peralatan.
19 Rencanakan tindak lanjut.
20 Lakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat dan topik).
21 Dokumentasikan tindakan dan hasil (catat nama obat, dosis,
waktu dan tanggal pada kartu obat, respon klien, serta bubuhi
tanda tangan perawat).
PEMBERIAN OBAT BUKAL

A. Tujuan
Memberikan obat dengan cara meletakkan obat padat diantara gusi dengan membran mukosa pipi
sampai obat tersebut larut

B. Prinsip
1. Pemberian obat dengan memperhatikan prinsip 6 benar
2. Saat pemberian obat bukal, lindungi klien dari iritasi mukosa
3. Tidak mengunyah atau menelan obat atau minum air bersama obat
4. Obat bukal bereaksi secara lokal pada mukosa atau secara sistemik ketika obat ditelan dalam
saliva

C. Persiapan Alat
1. Obat bukal
2. Medication cup (mangkuk obat)
3. Kartu obat
4. Tissue
5. Baki obat

D. Dokumentasi
1. Nama obat
2. Dosis yang diberikan
3. Waktu pemberian
4. Cara pemberian
5. Reaksi alergi
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
PEMBERIAN OBAT BUKAL
Nilai
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 6
1 Ucapkan salam terapeutik.
2 Lakukan evaluasi/validasi. Identifikasi klien dengan
membandingkan nama pada kartu obat, nama pada gelang
identifikasi klien dan minta klien menyebutkan kembali nama
lengkapnya.
3 Lakukan kontrak (waktu, tempat dan topik).
4 Jelaskan tujuan pemberian obat dan langkah-langkah
tindakan.
5 Cuci tangan.
6 Siapkan peralatan.
7 Lihat program pengobatan yang diberikan dokter, meliputi :
nama obat, dosis, tujuan pengobatan dan riwayat alergi klien.
8 Ambil obat yang benar, baca label obat dan baca batas
kadaluwarsa.
9 Siapkan obat bukal yang akan diberikan.
10 Ambil obat dan simpan ke mangkuk obat.
11 Bantu klien mengambil posisi duduk atau berbaring miring.
12 Minta klien untuk meletakkan obat diantara gusi dan selaput
(membran) mukosa pipi.
13 Ingatkan klien untuk membiarkan obat tetap berada di
membran mukosa pipi, sampai seluruh obat larut (obat tidak
dikunyah atau ditelan).
14 Dampingi klien sampai semua obat larut.
15 Bantu klien kembali ke posisi yang nyaman.
16 Evaluasi respon klien terhadap pengobatan.
17 Merapihkan peralatan.
18 Rencanakan tindak lanjut.
19 Lakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat dan topik).
20 Dokumentasikan tindakan dan hasil (catat nama obat, dosis,
waktu dan tanggal pada kartu obat, respon klien, serta bubuhi
tanda tangan perawat).
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL : INJEKSI INTRAMUSKULAR

A. Tujuan
Memasukkan obat dengan suntikan ke dalam otot

B. Prinsip
1. Pertahankan sterilisasi
2. Perhatikan lokasi penyuntikan dari :
a. Adanya infeksi, aberasi kulit atau jaringan nekrosis pada lokasi
b. Ada tidaknya serat dibawah otot
c. Berapa jumlah obat yang dapat diinjeksi di lokasi tersebut
3. Risiko terjadinya kerusakan jaringan rendah bila penyuntikan dilakukan pada otot-otot besar, tetapi
risiko masuk / menembus pembuluh darah tinggi
4. Pilihlah otot yang memiliki integritas kulit utuh dan tidak ditemukan tanda-tanda infeksi
5. Pilihlah area penyuntikan yaitu otot vastus lateralis, otot ventrogluteal, otot dorsogluteal dan otot
deltoid

C. Persiapan Alat
Siapkan peralatan dan suplai yang dibutuhkan:
1. Bak suntik (bak instrumen ukuran kecil)
2. Syringe/spuit (ukuran 2-5 ml untuk dewasa ;1-2 ml untuk anak)
3. Jarum (19G-23G dan panjang 1-1 ½ inchi untuk dewasa ; 25G-27G dan panjang ½ -1 inchi untuk
anak ; 5/8 inchi untuk bayi baru lahir)
4. Nierbekken/bengkok
5. Sarung tangan bersih
6. Perlak dan alas perlak
7. Baki obat
8. Kartu obat atau buku pemberian obat
Khusus obat dalam sediaan ampul :
9. Ampul berisi obat
10.Gergaji ampul/bantalan kassa kecil untuk memotong leher ampul
11. Wadah tempat membuang bahan gelas (bekas potongan ampul)
Khusus obat dalam sediaan vial :
12.Vial berisi obat
13.Pelarut obat, seperti normal saline atau air steril untuk melarutkan obat dalam bentuk kering

D. Dokumentasi
1. Nama obat
2. Dosis yang diberikan
3. Lokasi penyuntikan
4. Waktu pemberian
5. Cara pemberian
6. Reaksi alergi
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL (INJEKSI INTRAMUSKULAR)
Nilai
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 6
1 Ucapkan salam terapeutik
2 Lakukan evaluasi/validasi. Identifikasi klien dengan
membandingkan nama pada kartu obat, nama pada gelang
identifikasi klien dan minta klien menyebutkan kembali nama
lengkapnya.
3 Lakukan kontrak (waktu, tempat dan topik).
4 Jelaskan langkah-langkah tindakan.
5 Cuci tangan
6 Ambil obat yang benar, baca label dan baca batas
kadaluwarsa
7 Hitung dosis obat :
Dosis yang diberikan = dosis yang diminta x jumlah yang
tersedia
Dosis yang ada
8 Lakukan double check : nama obat, dosis dan hasil
perhitungan.
9 Pilih suntikan dan jarum suntik yang sesuai.
10 Siapkan obat injeksi dari ampul.
Obat injeksi dari ampul
11 Periksa kartu obat dan baca label obat sekali lagi.
12 Ketuk bagian atas (kepala) ampul dengan perlahan dan cepat
dengan jari tangan sampai cairan meninggalkan leher ampul.
13 Gergaji leher ampul bila diperlukan.
14 Tempatkan bantalan kassa kecil atau swab alkohol, letakkan
disekeliling leher ampul.
15 Patahkan leher ampul dengan cepat dan dengan mantap,
jauhkan dari tangan.
16 Isap obat dengan cepat. Pegang ampul dalam posisi terbalik
atau letakkan diatas permukaan datar dengan tangan non
dominan dan alat suntik di tangan dominan. Masukkan jarum
spuit kedalam bagian tengah ampul.
17 Aspirasi obat ke dalam spuit sesuai dosis yang diperlukan
dengan perlahan menarik kembali alat penghisap.
18 Pertahankan ujung jarum dibawah permukaan larutan.
Miringkan ampul agar semua cairan didalam ampul terjangkau
oleh jarum.
19 Apabila gelembung udara teraspirasi, jangan keluarkan udara
ke dalam ampul.
20 Untuk mengeluarkan kelebihan gelembung udara, pindahkan
jarum. Pegang spuit dengan jarum mengarah ke atas. Ketuk
sisi spuit untuk membuat gelembung udara naik menuju jarum.
Tarik kembali penghisap sedikit dan dorong penghisap ke arah
atas untuk mengeluarkan udara. Jangan mengeluarkan cairan.
21 Pasang tutup jarum. Ganti jarum pada spuit. Pastikan jarum
terpasang aman pada spuit.
22 Buang bahan yang kotor. Letakkan/buang ampul di wadah
khusus untuk bahan gelas.
Obat injeksi dari vial / flakon
23 Periksa kartu obat dan baca label obat sekali lagi.
24 Lepas penutup logam yang menutupi bagian atas vial sehingga
penyekat karet terlihat. Jangan menyentuh karet.
25 Usap permukaan penyekat karet dengan swab alkohol, jika vial
sebelumnya telah dibuka (terutama untuk vial multidosis).
26 Kocok bila obat diperlukan, sesuai aturan penggunaan obat
27 Ambil spuit. Pastikan jarum terpasang kuat pada spuit.
Lepaskan penutup jarum. Tarik penghisap untuk mengalirkan
sejumlah udara ke dalam spuit untuk dimasukkan ke dalam vial
obat yang ekivalen dengan volume obat yang akan diaspirasi
dari vial.
28 Masukkan ujung jarum, dengan bevel mengarah ke atas,
melalui bagian tengah penyekat karet. Beri tekanan pada ujung
jarum selama insersi.
29 Masukkan udara ke dalam vial dengan memegang penghisap.
30 Balik vial sementara spuit dan penghisap dipegang dengan
kuat.
Pegang vial dengan tangan yang tidak dominan, diantara ibu
jari dan jari tengah. Pegang bagian ujung spuit dan penghisap
dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang dominan.
31 Pertahankan ujung jarum tetap dibawah permukaan cairan.
32 Biarkan tekanan udara membuat spuit terisi obat secara
bertahap. Tarik penghisap sedikit, jika diperlukan.
33 Ketuk sisi badan spuit dengan hati-hati agar gelembung udara
lepas. Keluarkan udara sisa dibagian atas spuit ke dalam vial.
34 Setelah volume obat yang benar diperoleh, pindahkan jarum
dari vial dengan menarik badan spuit.
35 Buang sisa udara dari spuit dengan memegang spuit dan
jarum tetap tegak. Ketuk badan spuit untuk membuang
gelembung udara. Tarik penghisap sedikit, kemudian dorong
penghisap ke atas untuk mengeluarkan udara. Jangan
mengeluarkan cairan.
36 Ganti jarum dan tutup.
37 Untuk vial multidosis, buat label yang memuat tanggal
pencampuran, konsentrasi obat per mililiter dan inisial perawat.
38 Buang bahan kotor ke dalam nierbekken.
Pemberian injeksi IM
39 Baca kembali label obat untuk ketiga kalinya sebelum
mengembalikan obat tersebut kedalam lemari penyimpanan.
40 Bawa obat ke klien, memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan pengobatan dan prosedur tindakan.
41 Kaji identitas klien (cek nama dan peneng atau meminta klien
untuk menyebutkan namanya).
42 Jaga privacy klien.
43 Tentukan area penyuntikan yang tepat. Inspeksi adanya
memar, peradangan atau edema di permukaan kulit tempat
injeksi. Perhatikan integritas, ukuran otot dan palpasi adanya
nyeri tekan atau pengerasan. Apabila pemberian injeksi sering,
rotasi tempat injeksi.
44 Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang benar dan
nyaman. Minta klien berbaring datar, miring atau tengkurap
atau posisi duduk, tergantung pada tempat injeksi yang dipilih.
45 Gunakan sarung tangan.
46 Bersihkan area penyungtikan dengan swab alkohol. Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke
luar (sirkuler, diameter 5 cm).
47 Lepas penutup jarum dengan menariknya arah lurus.
48 Pegang spuit dengan benar di antara ibu jari dan jari telunjuk
tangan yang dominan. Pegang seperti memegang anak panah,
telapak tangan di bawah.
49 Tempatkan ibu jari dan jari telunjuk dari tangan non dominan
untuk meregangkan area injeksi
50 Gunakan tangan dominan untuk memegang jarum dan tusukan
jarum dengan sudut 90 derajat
51 Lakukan aspirasi, bila ditemukan darah, maka tarik jarum
keluar. Bila tidak ada darah, injeksikan obat ke dalam otot.
52 Tarik jarum sambil mengusapkan swab alkohol dengan
perlahan di atas atau ditempat injeksi.
53 Beri pijatan ringan pada kulit .
54 Berikan plester bila perlu.
55 Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman.
56 Buang jarum yang tidak ditutup dalam wadah khusus. Atau
lakukan tekhnik menutup jarum dengan satu tangan.
57 Lepas sarung tangan, cuci tangan dan kembalikan peralatan.
58 Catat dosis obat, rute pemberian, tempat injeksi, dan waktu
serta tgl injeksi pada kartu obat dan bubuhi tanda tangan
perawat.
59 Evaluasi respon terhadap pengobatan.
60 Rencanakan tindak lanjut.
61 Lakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat, topik).
62 Dokumentasikan tindakan dan hasil.
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL : INJEKSI INTRADERMAL

A. Tujuan
Memasukkan obat dengan suntikan ke lapisan dermal yang terletak dibawah epidermis, yaitu untuk
tes alergi, tes tuberkulin dan vaksinasi

B. Prinsip
1. Pertahankan sterilisasi
2. Perhatikan lokasi penyuntikan dari :
a. Adanya infeksi, aberasi kulit atau jaringan nekrosis pada lokasi
b. Ada tidaknya serat dibawah otot
c. Berapa jumlah obat yang dapat diinjeksi di lokasi tersebut
3. Pilihlah area penyuntikan antara lain : di lengan bawah sisi dalam, paha atas dan punggung (dekat
skapula)
4. Obat yang diberikan umumnya dalam dosis yang kecil, yaitu 0,1 ml
5. Setelah penyuntikan, benjolan yang timbul diusap dengan desinfektan tetapi tidak dipijit

C. Persiapan Alat
Siapkan peralatan dan suplai yang dibutuhkan:
1. Bak suntik (bak instrumen ukuran kecil)
2. Syringe/spuit (1 ml)
3. Jarum kecil yang tajam (no 26 atau 27)
4. Nierbekken/bengkok
5. Sarung tangan bersih
6. Perlak dan alas perlak
7. Baki obat
8. Kartu obat atau buku pemberian obat
Khusus obat dalam sediaan ampul :
9. Ampul berisi obat
10.Gergaji ampul/bantalan kassa kecil untuk memotong leher ampul
11. Wadah tempat membuang bahan gelas (bekas potongan ampul)
Khusus obat dalam sediaan vial :
12.Vial berisi obat
13.Pelarut obat, seperti normal saline atau air steril untuk melarutkan obat dalam bentuk kering

D. Dokumentasi
1. Nama obat
2. Dosis yang diberikan
3. Lokasi penyuntikan
4. Waktu pemberian
5. Cara pemberian
6. Reaksi alergi
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL (INJEKSI INTRADERMAL)
Nilai
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 6
1 Ucapkan salam terapeutik.
2 Lakukan evaluasi/validasi. Identifikasi klien dengan
membandingkan nama pada kartu obat, nama pada gelang
identifikasi klien dan minta klien menyebutkan kembali nama
lengkapnya.
3 Lakukan kontrak (waktu, tempat dan topik).
4 Jelaskan langkah-langkah tindakan.
5 Cuci tangan.
6 Ambil obat yang benar, baca label dan baca batas
kadaluwarsa.
7 Hitung dosis obat :
Dosis yang diberikan = dosis yang diminta x jumlah yang
tersedia
Dosis yang ada
8 Lakukan double check : nama obat, dosis dan hasil
perhitungan.
9 Pilih suntikan dan jarum suntik yang sesuai.
10 Siapkan obat injeksi dari ampul.
Obat injeksi dari ampul
11 Periksa kartu obat dan baca label obat sekali lagi.
12 Ketuk bagian atas (kepala) ampul dengan perlahan dan cepat
dengan jari tangan sampai cairan meninggalkan leher ampul.
13 Gergaji leher ampul bila diperlukan.
14 Tempatkan bantalan kassa kecil atau swab alkohol, letakkan
disekeliling leher ampul.
15 Patahkan leher ampul dengan cepat dan dengan mantap,
jauhkan dari tangan.
16 Isap obat dengan cepat. Pegang ampul dalam posisi terbalik
atau letakkan diatas permukaan datar dengan tangan non
dominan dan alat suntik di tangan dominan. Masukkan jarum
spuit kedalam bagian tengah ampul.
17 Aspirasi obat ke dalam spuit sesuai dosis yang diperlukan
dengan perlahan menarik kembali alat penghisap.
18 Pertahankan ujung jarum dibawah permukaan larutan.
Miringkan ampul agar semua cairan didalam ampul terjangkau
oleh jarum.
19 Apabila gelembung udara teraspirasi, jangan keluarkan udara
ke dalam ampul.
20 Untuk mengeluarkan kelebihan gelembung udara, pindahkan
jarum. Pegang spuit dengan jarum mengarah ke atas. Ketuk
sisi spuit untuk membuat gelembung udara naik menuju jarum.
Tarik kembali penghisap sedikit dan dorong penghisap ke arah
atas untuk mengeluarkan udara. Jangan mengeluarkan cairan.
21 Pasang tutup jarum. Ganti jarum pada spuit. Pastikan jarum
terpasang aman pada spuit.
22 Buang bahan yang kotor. Letakkan/buang ampul di wadah
khusus untuk bahan gelas.
Obat injeksi dari vial / flakon
23 Periksa kartu obat dan baca label obat sekali lagi.
24 Lepas penutup logam yang menutupi bagian atas vial sehingga
penyekat karet terlihat. Jangan menyentuh karet.
25 Usap permukaan penyekat karet dengan swab alkohol, jika vial
sebelumnya telah dibuka (terutama untuk vial multi dosis).
26 Kocok bila obat diperlukan, sesuai aturan penggunaan obat.
27 Ambil spuit. Pastikan jarum terpasang kuat pada spuit.
Lepaskan penutup jarum. Tarik penghisap untuk mengalirkan
sejumlah udara ke dalam spuit untuk dimasukkan ke dalam vial
obat yang ekivalen dengan volume obat yang akan diaspirasi
dari vial.
28 Masukkan ujung jarum, dengan bevel mengarah ke atas,
melalui bagian tengah penyekat karet. Beri tekanan pada ujung
jarum selama insersi.
29 Masukkan udara ke dalam vial dengan memegang penghisap.
30 Balik vial sementara spuit dan penghisap dipegang dengan
kuat.
Pegang vial dengan tangan yang tidak dominan, diantara ibu
jari dan jari tengah. Pegang bagian ujung spuit dan penghisap
dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang dominan.
31 Pertahankan ujung jarum tetap dibawah permukaan cairan.
32 Biarkan tekanan udara membuat spuit terisi obat secara
bertahap. Tarik penghisap sedikit, jika diperlukan.
33 Ketuk sisi badan spuit dengan hati-hati agar gelembung udara
lepas. Keluarkan udara sisa dibagian atas spuit ke dalam vial.
34 Setelah volume obat yang benar diperoleh, pindahkan jarum
dari vial dengan menarik badan spuit.
35 Buang sisa udara dari spuit dengan memegang spuit dan
jarum tetap tegak. Ketuk badan spuit untuk membuang
gelembung udara. Tarik penghisap sedikit, kemudian dorong
penghisap ke atas untuk mengeluarkan udara. Jangan
mengeluarkan cairan.
36 Ganti jarum dan tutup.
37 Untuk vial multidosis, buat label yang memuat tanggal
pencampuran, konsentrasi obat per mililiter dan inisial perawat.
38 Buang bahan kotor ke dalam nierbekken
Pemberian injeksi intradermal
39 Baca kembali label obat untuk ketiga kalinya sebelum
mengembalikan obat tersebut kedalam lemari penyimpanan
40 Bawa obat ke klien, memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan pengobatan dan prosedur tindakan
41 Kaji identitas klien (cek nama dan peneng atau meminta klien
untuk menyebutkan namanya)
42 Jaga privacy klien
43 Tentukan area penyuntikan yang tepat. Inspeksi adanya
memar, peradangan atau edema di permukaan kulit tempat
injeksi. Perhatikan lesi atau perubahan warna pada lengan
atas. Pilih tempat dengan lebar tiga atau empat jari di bawah
daerah antekubital dan dengan lebar tangan di atas
pergelangan tangan
44 Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang benar dan
nyaman. Minta klien mengekstensikan siku lengan dan
menopangnya dengan lengan atas di atas permukaan datar.
45 Gunakan sarung tangan
46 Bersihkan area penyuntikan dengan swab alkohol. Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar
keluar (sirkuler, diameter 5 cm).
47 Lepas penutup jarum dengan menariknya arah lurus.
48 Pegang spuit dengan benar di antara ibu jari dan jari telunjuk
tangan yang dominan. Pertahankan bevel jarum menghadap
ke atas.
49 Regangkan area injeksi dengan menggunakan ibu jari dan jari
telunjuk dari tangan non dominan
50 Ketika jarum mendekati kulit, insersi jarum secara perlahan
pada sudut 5-15 derajat sampai terasa tahanan. Masukkan
terus jarum melalui epidermis sampai kira-kira 3 mm dibawah
permukaan kulit.
51 Injeksikan obat secara perlahan.
52 Ketika menginjeksi obat, di tempat injeksi terbentuk lingkaran
berwarna terang.
53 Tarik jarum sambil mengusapkan swab alkohol dengan
perlahan di atas atau ditempat injeksi.
54 Jangan lakukan pijatan.
55 Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman.
56 Buang jarum yang tidak ditutup dalam wadah khusus. Atau
lakukan tekhnik menutup jarum dengan satu tangan.
57 Lepas sarung tangan, cuci tangan dan kembalikan peralatan.
58 Gambar lingkaran disekeliling tepian tempat injeksi dengan
pulpen.
59 Catat daerah injeksi, jumlah dan tipe zat yang diuji, dan
tanggal serta waktu catatan obat.
60 Evaluasi respon terhadap pengobatan (observasi adanya
reaksi alergi).
61 Rencanakan tindak lanjut.
62 Lakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat, topik).
63 Dokumentasikan tindakan dan hasil.
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL : INJEKSI SUBCUTAN

A. Tujuan
Memasukkan obat dengan suntikan ke bawah dermis (subkutan)

B. Prinsip
1. Pertahankan sterilisasi
2. Perhatikan lokasi penyuntikan dari :
a. Adanya infeksi, aberasi kulit atau jaringan nekrosis pada lokasi
b. Ada tidaknya serat dibawah otot
c. Berapa jumlah obat yang dapat diinjeksi di lokasi tersebut
3. Pilih area penyuntikan yaitu dilengan atas luar dan punggung anterior, abdomen, skapula,
ventrogluteal atas dan dorsogluteal
4. Dosis yang diberikan umumnya kecil (0,5-1,5 ml)
5. Sering menimbulkan nyeri karena banyaknya reseptor nyeri pada lapisan ini
6. Kecuali heparin dan insulin, area penyuntikan harus dirotasi untuk meminimalkan kerusakan
jaringan, gangguan absorpsi obat dan menghindari ketidaknyamanan

C. Persiapan Alat
Siapkan peralatan dan suplai yang dibutuhkan:
1. Bak suntik (bak instrumen ukuran kecil)
2. Syringe/spuit (ukuran 1 ml, 100 U insulin)
3. Jarum kecil dan tajam (25G-27G dan panjang 3/8 – 5/8 inchi)
4. Nierbekken/bengkok
5. Sarung tangan bersih
6. Perlak dan alas perlak
7. Baki obat
8. Kartu obat atau buku pemberian obat
Khusus obat dalam sediaan ampul :
9. Ampul berisi obat
10.Gergaji ampul/bantalan kassa kecil untuk memotong leher ampul
11. Wadah tempat membuang bahan gelas (bekas potongan ampul)
Khusus obat dalam sediaan vial :
12.Vial berisi obat
13.Pelarut obat, seperti normal saline atau air steril untuk melarutkan obat dalam bentuk kering

D. Dokumentasi
1. Nama obat
2. Dosis yang diberikan
3. Lokasi penyuntikan
4. Waktu pemberian
5. Cara pemberian
6. Reaksi alergi
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL (INJEKSI SUBKUTAN)
Nilai
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 6
1 Ucapkan salam terapeutik.
2 Lakukan evaluasi/validasi. Identifikasi klien dengan
membandingkan nama pada kartu obat, nama pada gelang
identifikasi klien dan minta klien menyebutkan kembali nama
lengkapnya.
3 Lakukan kontrak (waktu, tempat dan topik).
4 Jelaskan langkah-langkah tindakan.
5 Cuci tangan.
6 Ambil obat yang benar, baca label dan baca batas
kadaluwarsa
7 Hitung dosis obat :
Dosis yang diberikan = dosis yang diminta x jumlah yang
tersedia
Dosis yang ada
8 Lakukan double check : nama obat, dosis dan hasil
perhitungan.
9 Pilih suntikan dan jarum suntik yang sesuai.
10 Siapkan obat injeksi dari ampul.
Obat injeksi dari ampul
11 Periksa kartu obat dan baca label obat sekali lagi.
12 Ketuk bagian atas (kepala) ampul dengan perlahan dan cepat
dengan jari tangan sampai cairan meninggalkan leher ampul.
13 Gergaji leher ampul bila diperlukan.
14 Tempatkan bantalan kassa kecil atau swab alkohol, letakkan
disekeliling leher ampul.
15 Patahkan leher ampul dengan cepat dan dengan mantap,
jauhkan dari tangan.
16 Isap obat dengan cepat. Pegang ampul dalam posisi terbalik
atau letakkan diatas permukaan datar dengan tangan non
dominan dan alat suntik di tangan dominan. Masukkan jarum
spuit kedalam bagian tengah ampul.
17 Aspirasi obat ke dalam spuit sesuai dosis yang diperlukan
dengan perlahan menarik kembali alat penghisap.
18 Pertahankan ujung jarum dibawah permukaan larutan.
Miringkan ampul agar semua cairan didalam ampul terjangkau
oleh jarum.
19 Apabila gelembung udara teraspirasi, jangan keluarkan udara
ke dalam ampul.
20 Untuk mengeluarkan kelebihan gelembung udara, pindahkan
jarum. Pegang spuit dengan jarum mengarah ke atas. Ketuk
sisi spuit untuk membuat gelembung udara naik menuju jarum.
Tarik kembali penghisap sedikit dan dorong penghisap ke arah
atas untuk mengeluarkan udara. Jangan mengeluarkan cairan.
21 Pasang tutup jarum. Ganti jarum pada spuit. Pastikan jarum
terpasang aman pada spuit.
22 Buang bahan yang kotor. Letakkan/buang ampul di wadah
khusus untuk bahan gelas.
Obat injeksi dari vial / flakon
23 Periksa kartu obat dan baca label obat sekali lagi.
24 Lepas penutup logam yang menutupi bagian atas vial sehingga
penyekat karet terlihat. Jangan menyentuh karet.
25 Usap permukaan penyekat karet dengan swab alkohol, jika vial
sebelumnya telah dibuka (terutama untuk vial multidosis)
26 Kocok obat bila diperlukan, sesuai aturan penggunaan obat.
27 Ambil spuit. Pastikan jarum terpasang kuat pada spuit.
Lepaskan penutup jarum. Tarik penghisap untuk mengalirkan
sejumlah udara ke dalam spuit untuk dimasukkan ke dalam vial
obat yang ekivalen dengan volume obat yang akan diaspirasi
dari vial.
28 Masukkan ujung jarum, dengan bevel mengarah ke atas,
melalui bagian tengah penyekat karet. Beri tekanan pada ujung
jarum selama insersi.
29 Masukkan udara ke dalam vial dengan memegang penghisap.
30 Balik vial sementara spuit dan penghisap dipegang dengan
kuat.
Pegang vial dengan tangan yang tidak dominan, diantara ibu
jari dan jari tengah. Pegang bagian ujung spuit dan penghisap
dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang dominan.
31 Pertahankan ujung jarum tetap dibawah permukaan cairan.
32 Biarkan tekanan udara membuat spuit terisi obat secara
bertahap. Tarik penghisap sedikit, jika diperlukan.
33 Ketuk sisi badan spuit dengan hati-hati agar gelembung udara
lepas. Keluarkan udara sisa dibagian atas spuit ke dalam vial.
34 Setelah volume obat yang benar diperoleh, pindahkan jarum
dari vial dengan menarik badan spuit.
35 Buang sisa udara dari spuit dengan memegang spuit dan
jarum tetap tegak. Ketuk badan spuit untuk membuang
gelembung udara. Tarik penghisap sedikit, kemudian dorong
penghisap ke atas untuk mengeluarkan udara. Jangan
mengeluarkan cairan.
36 Ganti jarum dan tutup.
37 Untuk vial multidosis, buat label yang memuat tanggal
pencampuran, konsentrasi obat per mililiter dan inisial perawat.
38 Buang bahan kotor ke dalam nierbekken.
Pemberian injeksi subkutan
39 Baca kembali label obat untuk ketiga kalinya sebelum
mengembalikan obat tersebut kedalam lemari penyimpanan.
40 Bawa obat ke klien, memperkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan pengobatan dan prosedur tindakan.
41 Kaji identitas klien (cek nama dan peneng atau meminta klien
untuk menyebutkan namanya).
42 Jaga privacy klien.
43 Tentukan area penyuntian yang tepat. Inspeksi adanya memar,
peradangan atau edema di permukaan kulit tempat injeksi.
Palpasi adanya nyeri tekan atau massa di tempat injeksi.
Untuk pemberian insulin harian, rotasi tempat injeksi setiap
hari. Pastikan ukuran jarum benar dengan memegang lipatan
kulit di tempat injeksi dengan ibu jari dan jari telunjuk. Ukur
lipatan kulit dari atas ke bawah. Panjang jarum harus 1 ½ kali
panjang lipatan kulit.
44 Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang benar dan
nyaman. Minta klien merelaksasikan tangan, kaki atau
abdomen, tergantung tempat injeksi yang dipilih.
45 Gunakan sarung tangan.
46 Bersihkan area penyuntikan dengan swab alkohol. Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar
keluar (sirkuler, diameter 5 cm).
47 Lepas penutup jarum dengan menariknya arah lurus.
48 Pegang spuit dengan benar di antara ibu jari dan jari telunjuk
tangan yang dominan. Pegang seperti memegang anak panah,
telapak tangan di bawah.
49 Untuk klien yang ukuran tubuhnya rata-rata, gunakan tangan
tidak dominan untuk meregangkan kulit supaya tegang di
tempat injeksi atau pegang jaringan sehingga terbentuk
gulungan kulit setebal ½ inchi.
50 Injeksikan jarum dengan cepat dan mantap pada sudut 45 atau
90 derajat. Kemudian lepas kulit, jika dicubit.
51 Untuk klien yang gemuk cubit kulit di tempat injeksi dan
injeksikan jarum dibawah lipatan jaringan.
52 Pegang bagian ujung bawah badan spuit sampai ujung
penghisap dengan tangan tidak dominan. Hindari
menggerakkan spuit ketika menarik penghisap secara
perlahan ke belakang untuk mengaspirasi obat. Apabila darah
terlihat di spuit, lepas jarum, buang obat dan spuit dan ulangi
prosedur. Pengecualian : jangan mengaspirasi obat saat
menginjeksi heparin.
53 Bila tidak ada darah, injeksikan obat ke bawah dermis secara
perlahan-lahan.
54 Tarik jarum sambil mengusapkan swab alkohol dengan
perlahan di atas atau ditempat injeksi.
55 Berikan plester bila perlu.
56 Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman.
57 Buang jarum yang tidak ditutup dalam wadah khusus. Atau
lakukan tekhnik menutup jarum dengan satu tangan.
58 Lepas sarung tangan, cuci tangan dan kembalikan peralatan.
59 Catat dosis obat, rute pemberian, tempat injeksi, dan waktu
serta tgl injeksi pada kartu obat dan bubuhi tanda tangan
perawat.
60 Evaluasi respon terhadap pengobatan.
61 Rencanakan tindak lanjut.
62 Lakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat, topik).
63 Dokumentasikan tindakan dan hasil.
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL : INJEKSI INTRAVENA

A. Tujuan
Memasukkan obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit

B. Prinsip
1. Pertahankan sterilisasi
2. Perhatikan lokasi penyuntikan dari :
a. Adanya infeksi, aberasi kulit atau jaringan nekrosis pada lokasi
b. Ada tidaknya serat dibawah otot
c. Berapa jumlah obat yang dapat diinjeksi di lokasi tersebut
3. Pilih area penyuntikan yaitu : pada lengan (vena mediana cubiti/vena sefalika/vena basalika), pada
tungkai (vena saphenous), pada leher (vena jugularis), pada kepala (vena frontalis, vena
temporalis) atau pada mata kaki (vena dorsal pedis)
4. Umumnya digunakan pada keadaan darurat dengan tujuan mendapatkan efek langsung dari obat
5. Dapat digunakan pada klien tidak sadar dan berisiko aspirasi

C. Persiapan Alat
Siapkan peralatan dan suplai yang dibutuhkan:
1. Bak suntik (bak instrumen ukuran kecil)
2. Syringe/spuit (ukuran 2-5 ml)
3. Jarum
4. Nierbekken/bengkok
5. Sarung tangan bersih
6. Perlak dan alas perlak
7. Kartu obat atau buku pemberian obat
8. Tourniquet (karet pembendung)
9. Baki obat
10.Kassa steril
11. Betadine
12.Plester
Khusus obat dalam sediaan ampul :
13.Ampul berisi obat
14.Gergaji ampul/bantalan kassa kecil untuk memotong leher ampul
15.Wadah tempat membuang bahan gelas (bekas potongan ampul)
Khusus obat dalam sediaan vial :
16.Vial berisi obat
17.Pelarut obat, seperti normal saline atau air steril untuk melarutkan obat dalam bentuk kering

D. Dokumentasi
1. Nama obat
2. Dosis yang diberikan
3. Lokasi penyuntikan
4. Waktu pemberian
5. Cara pemberian
6. Reaksi alergi
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN
PEMBERIAN OBAT PARENTERAL (INJEKSI INTRAVENA)
Nilai
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5 6
1 Ucapkan salam terapeutik.
2 Lakukan evaluasi/validasi. Identifikasi klien dengan
membandingkan nama pada kartu obat, nama pada gelang
identifikasi klien dan minta klien menyebutkan kembali nama
lengkapnya.
3 Lakukan kontrak (waktu, tempat dan topik).
4 Jelaskan langkah-langkah tindakan.
5 Cuci tangan.
6 Ambil obat yang benar, baca label dan baca batas
kadaluwarsa.
7 Hitung dosis obat :
Dosis yang diberikan = dosis yang diminta x jumlah yang
tersedia
Dosis yang ada
8 Lakukan double check : nama obat, dosis dan hasil
perhitungan.
9 Pilih spuit dan jarum suntik yang sesuai.
10 Siapkan obat injeksi dari ampul.
Obat injeksi dalam ampul
11 Periksa kartu obat dan baca label obat sekali lagi.
12 Ketuk bagian atas (kepala) ampul dengan perlahan dan cepat
dengan jari tangan sampai cairan meninggalkan leher ampul.
13 Gergaji leher ampul bila diperlukan.
14 Tempatkan bantalan kassa kecil atau swab alkohol, letakkan
disekeliling leher ampul.
15 Patahkan leher ampul dengan cepat dan dengan mantap,
jauhkan dari tangan.
16 Isap obat dengan cepat. Pegang ampul dalam posisi terbalik
atau letakkan diatas permukaan datar dengan tangan non
dominan dan alat suntik di tangan dominan. Masukkan jarum
spuit kedalam bagian tengah ampul.
17 Aspirasi obat ke dalam spuit sesuai dosis yang diperlukan
dengan perlahan menarik kembali alat penghisap.
18 Pertahankan ujung jarum dibawah permukaan larutan.
Miringkan ampul agar semua cairan didalam ampul terjangkau
oleh jarum.
19 Apabila gelembung udara teraspirasi, jangan keluarkan udara
ke dalam ampul.
20 Untuk mengeluarkan kelebihan gelembung udara, pindahkan
jarum. Pegang spuit dengan jarum mengarah ke atas. Ketuk
sisi spuit untuk membuat gelembung udara naik menuju jarum.
Tarik kembali penghisap sedikit dan dorong penghisap ke arah
atas untuk mengeluarkan udara. Jangan mengeluarkan cairan.
21 Pasang tutup jarum. Ganti jarum pada spuit. Pastikan jarum
terpasang aman pada spuit.
22 Buang bahan yang kotor. Letakkan/buang ampul di wadah
khusus untuk bahan gelas.
Obat injeksi dalam vial / flakon
23 Periksa kartu obat dan baca label obat sekali lagi.
24 Lepas penutup logam yang menutupi bagian atas vial sehingga
penyekat karet terlihat. Jangan menyentuh karet.
25 Usap permukaan penyekat karet dengan swab alkohol, jika vial
sebelumnya telah dibuka (terutama untuk vial multi dosis).
26 Kocok bila obat diperlukan, sesuai aturan penggunaan obat.
27 Ambil spuit. Pastikan jarum terpasang kuat pada spuit.
Lepaskan penutup jarum. Tarik penghisap untuk mengalirkan
sejumlah udara ke dalam spuit untuk dimasukkan ke dalam vial
obat yang ekivalen dengan volume obat yang akan diaspirasi
dari vial.
28 Masukkan ujung jarum, dengan bevel mengarah ke atas,
melalui bagian tengah penyekat karet. Beri tekanan pada ujung
jarum selama insersi.
29 Masukkan udara ke dalam vial dengan memegang penghisap.
30 Balik vial sementara spuit dan penghisap dipegang dengan
kuat.
Pegang vial dengan tangan yang tidak dominan, diantara ibu
jari dan jari tengah. Pegang bagian ujung spuit dan penghisap
dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan yang dominan.
31 Pertahankan ujung jarum tetap dibawah permukaan cairan.
32 Biarkan tekanan udara membuat spuit terisi obat secara
bertahap. Tarik penghisap sedikit, jika diperlukan.
33 Ketuk sisi badan spuit dengan hati-hati agar gelembung udara
lepas. Keluarkan udara sisa dibagian atas spuit ke dalam vial.
34 Setelah volume obat yang benar diperoleh, pindahkan jarum
dari vial dengan menarik badan spuit.
35 Buang sisa udara dari spuit dengan memegang spuit dan
jarum tetap tegak. Ketuk badan spuit untuk membuang
gelembung udara. Tarik penghisap sedikit, kemudian dorong
penghisap ke atas untuk mengeluarkan udara. Jangan
mengeluarkan cairan.
36 Ganti jarum dan tutup.
37 Untuk vial multidosis, buat label yang memuat tanggal
pencampuran, konsentrasi obat per mililiter dan inisial perawat.
38 Buang bahan kotor ke dalam nierbekken.
Pemberian injeksi intravena
39 Baca kembali label obat untuk ketiga kalinya sebelum
mengembalikan obat tersebut kedalam lemari penyimpanan.
40 Bawa obat kepada klien, perkenalkan diri dan menjelaskan
tujuan pengobatan dan prosedur tindakan.
41 Kaji identitas klien (cek nama dan peneng atau meminta klien
untuk menyebutkan namanya).
42 Jaga privacy klien.
43 Bantu klien untuk mendapatkan posisi yang benar dan
nyaman. Minta klien berbaring datar.
44 Letakkan alas kerja dibawah lokasi penyuntikan obat.
45 Bebaskan lengan klien dari baju atau kemeja.
46 Pasang tourniquet.
47 Pilih area penyuntikan yang bebas dari edema, massa, nyeri
tekan, jaringan parut, inflamasi dan gatal pada permukaan kulit
tempat injeksi.
48 Gunakan sarung tangan.
49 Bersihkan area penyuntikan dengan swab alkohol. Usap
bagian tengah tempat injeksi dengan arah gerakan berputar ke
luar (sirkuler, diameter 5 cm). Tunggu kering.
50 Pegang swab alkohol dengan jari-jari tengah pada tangan non
dominan.
51 Buka tutup jarum.
52 Tarik kulit ke bawah ± 2,5 cm di bawah area penusukan
dengan tangan non dominan untuk membuat kulit lebih
kencang dan vena tidak bergeser sehingga memudahkan
penusukan.
53 Lepas penutup jarum dengan menariknya arah lurus.
54 Pegang jarum pada posisi 30 derajat sejajar vena yang akan
ditusuk secara perlahan dan pasti.
55 Rendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke
dalam vena.
56 Lakukan aspirasi dengan tangan non dominan menekan barrel
dari spuit dan tangan dominan menarik plunger.
57 Observasi adanya darah dalam spuit.
58 Jika ada darah, lepaskan tourniquet dan masukkan obat
secara perlahan-lahan.
59 Keluarkan jarum dengan sudut yang sama dengan saat injeksi,
sambil lakukan penekanan dengan swab alkohol ada area
penusukan.
60 Tutup area penusukan dengan kassa steril yang diberi betadin,
berikan plester bila perlu.
61 Bantu klien mendapatkan posisi yang nyaman.
62 Buang jarum yang tidak ditutup dalam wadah khusus. Atau
lakukan tekhnik menutup jarum dengan satu tangan.
63 Lepas sarung tangan, cuci tangan dan kembalikan peralatan.
64 Catat dosis obat, rute pemberian, tempat injeksi, dan waktu
serta tanggal injeksi pada kartu obat dan bubuhi tanda tangan
perawat.
65 Evaluasi respon terhadap pengobatan.
66 Rencanakan tindak lanjut.
67 Lakukan kontrak yang akan datang (waktu, tempat, topik).
68 Dokumentasikan tindakan dan hasil.

Anda mungkin juga menyukai