XCXCXCXFFF
XCXCXCXFFF
ôÜß⊄ø9# ∩ ∠
$κçJ−ƒ'≈ƒ ߧø¨Ζ9# èπ¨ΖÍ×ϑϑ ∪ûÉëÅ_ö‘# ’<Î) Å7În/´‘ Zπ´ŠÅÊ#´‘
Zπ¨ŠÅÊó£∆ ∩⊄ ∇∪ ’Í?ä{÷Š$ù ’Îû “ω≈6Ïã ∩⊄
∪ ’Í?ä{÷Š#´ρ
ÉL¨Ζ_ ∩⊂ ⊃∪
Hai jiwa yang tenang (an-nafsu al-muthmainnah). Kembalilah kepada Tuhanmu
dengan hati yang ridha lagi
diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke
dalam syurga-Ku.
(QS. Al-Fajr:27-30)
Dari ayat di atas terdapat 3 pijakan bagi seorang pembekam sebagai dasar moral
dalam melaksanakan bekam,
yakni:
a. Memiliki jiwa yang tenang (an-nafsu al-muthmainnah)
Pembekam hendaklah memiliki jiwa yang tenang, karena hanya kepada jiwa
yang tenang Allah
memanggilnya untuk kembali kepada jalan-Nya yang lurus. Nafsu al-
muthmainnah ini mampu
mengalirkan energi tersembunyi yang dapat melakukan penyeimbang kepada ruh
manusia yang sakit,
dan dampak dari penyeimbang kepada ruh inilah yang menimbulkan kesan kesembuhan
bagi penyakit-
penyakit jasmani.
Orang yang melihat seruan Allah ini akan membuka mata bashirahnya (mata
batinnya) sehingga ia
dapat melihat hakekat yang sebenarnya bahwa sesungguhnya penyakit itu sebenarnya
hadir akibat dari
ruh yang kotor.
b. Ridha
Seorang pembekam hendaknya menyadari betul bahwa apapun yang dalam kehidupan ini
adalah atas
kehendak (iradah) Allah semata. Dan Allah tidak mungkin menciptakan semua itu tanpa
makna, tidaklah
Allah menciptakan segala sesuati dengan sia-sia.
Oleh karena semua kejadian tidak lepas dari kehendak Allah, maka seyogyanya
pembekam ridha akan
setiap ketentuan Allah, dan disamping itu pembekam hendaknya mampu
menyakinkan pasien akan
memiliki sifat ridha yang meyakini bahwa tidaklah Allah menimpakan suatu penyakit
kepada seseorang
melainkan pasti ada makna besar dibalik penyakit tersebut, dan Allah
pulalah yang menciptakan
obatnya.
Apa balasan yang dijanjikan Allah? Seorang yang mampu melewati ketiga pijakan dasar
tersebut Allah
memberikan suatu penghargaan kepada hamba-Nya berupa al-jannah (syurga)
Syurga merupakan balasan kasih saying Allah atas hamba-Nya. Ciri syurga
adalah ketenangan dan
kesenangan (kenikmatan). Orang-orang yang telah memiliki nafsu al-
muthmainnah (jiwa yang tenang)
ridha serta menghambakan diri hanya kepada Allah akan mendapatkan syurga
yang tidak hanya di
akherat tetapi bahkan ketika masih ada di dunia. Mereka akan merasa diliputi rasa
tenang dan senang
dalam hidupnya, sekalipun diuji dengan ujian yang macam-macam.
¨βÎ) ´!# Ÿω ãÏøóƒ β& 8´ô³ç„ ϵÎ/ ãÏøó ƒ´ρ $Β šχρߊ šÏ9≡Œ ϑÏ9 â$±„ 4
Β´ρ õ8Îô³ç„ ¸!$Î/ ô‰)ù ¨≅Ê Kξ≈=Ê
#´‰‹Ïè/ ∩⊇⊇∉∪
Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan
Dia, dan Dia mengampuni
dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang
mempersekutukan (sesuatu)
dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.
(QS. An-Nisa : 116)
Sifat keakuan inilah yang telah menyebar dimana-mana. Bermula dari keinginan yang
sangat besar dari
pasien untuk sembuh, sehingga apapun upaya dikerahkan untuk mendapat kesembuhan.
Ketika upaya
kesembuhan itu didapat pujian diberikan secara berlebih pada pengobat yang
merawatnya. Pemberian
pujian yang berlebihan itu dapat menjerumuskan pembekam pada perilaku sifat
keakuan.
Disisi lain, pengobat demi hanya mencari cara agar pasien sembuh menempuh berbagai
metoda yang
sesungguhnya bertentangan secara norma agama dan kodrat kemanusiaan itu
sendiri, seperti
pengobatan dengan energi cakra, dengan semedi, dan berbagai cara yang
sejenis yang jelas-jelas
berbau syirik.
Siapakah yang menyelamatkan Musa dan pengikutnya? Tongkat Nabi Musa? atau Nabi Musa
sendiri?
Ataukah Allah? Tentu saja kita akan mengatakan Allah. Tapi mengapa Allah
memerintahkan untuk
memukulkan tongkat? Mengapa Allah tidak langsung saja membuat laut itu menjadi
terbelah?
Artinya kalau orang Islam percaya pada obat yang menghilangkan penyakit berarti dia
telah syirik. Syirik
seperti itu disebabkan kekeliruan kuasa, kuasa pertama kuasa obat dan kuasa kedua
kuasa Allah.
Adapun menolak sebab yang menjadikan kafir adalah ketika kita tahu tidak minum maka
akan menjadi
dahaga, jika dahaga maka harus minum. Kalau kita meninggalkan minum air dan karena
itu kemudian
mati, maka ia digolongkan dalam keadaan kufur sebab mati karena membunuh diri.
Dalam Islam ada 5
hal yang harus dipertahankan yaitu: jiwa, harta, akal, keturunan dan agama.
Menghilangkan Kesyirikan
Seorang pengobat apakah ia herbalis atau pembekam mesti menyandarkan segala
sesuatunya hanya kepada
Allah. Menyadari bahwa dirinya hanya sebagai hamba yang tidak memiliki
kekuatan apa-apa. Dan apabila ia
diberi kebisaan mengobati bukan dirinyalah yang mengobati demikian pula
obat yang diberikan bukan obat itu
yang menyembuhkan melainkan hanyalah sebagai sarana atau jalan dari Allah.
Allah-lah Yang Maha Kuasa yang menyembuhkan suatu penyakit dan atas
kuasanya pula untuk tidak
disembuhkan.
Orang yang bersandar kepada Allah tidak akan pernah merasa kecewa dalam
menghadapi kehidupan ini.
Namun pula ia tidak merasa apatis dalam menyikapi masalah. Kalaulah pengobatan yang
dilakukannya sembuh
maka kesembuhan itu bukan karena dirinya, melainkan karena Allah.
Sebaliknya apabila tidak sembuh
sedangkan segala daya upaya dan keilmuan dia telah kerahkan namun tidak
diperoleh kesembuhan maka ia
akan ikhlas menerima kepurusan itu dan tetap bersabar.
Demikian pulah orang yang sakit. Separah apapun penyakit yang dideritanya, jika ia
benar-benar berserah diri
kepada Allah, niscaya Allah akan menolongnya. Penyakit yang dideritanya
tidak bias memberikan mudharat
(bahaya) apa-apa tehadap dirinya, sebab hanya Allah yang berkuasa.
Tapi ingat! Niat tidak menghalalkan cara. Berobat dan mengobati suatu penyakit
adalah perbuatan baik, tetapi
jika kemudian ia mencari obat-obatan yang haram atau pengobatan yang
bertentangan dengan ketauhidan
maka jelas hal seperti itu tidak dibenarkan.
“Ï%©!# Í_)= z ´θßγù Èωöκ´‰ ∩∠ ∇∪ “Ï%©!#´ρ ´θèδ Í_ßϑÏèôÜãƒ È É)ó¡„´ρ ∩∠∪
#ŒÎ)´ρ àMôÊÌΒ ´θßγù ÉÏ ô±„ ∩∇ ⊃∪
“Ï%©!#´ρ Í_çGŠÏϑム¢ΟèO ÈÍŠøtä† ∩∇⊇∪
(Yaitu Tuhan) yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku, dan
Tuhanku, yang Dia memberi
Makan dan minum kepadaKu, dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan
Aku, dan yang akan
mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
(QS. Asy Syu'araa' : 78-81)
BAB II
BEKAM (TEORI & PRAKTEK)
Methode pengobatan ini terus berkembang dan sekitar 4.000 tahun sebelum
masehi saat berdirinya kerajaan
Sumeria yaitu suatu daerah wilayah Irak yang dialiri sungai Eufrat dan
sungai Trigis. Pengobatan ini sangat
dikenal dikalangan para raja-raja yang dilakukan oleh para tabib-tabib
termasyhur dan diturunkan ilmunya
kepada para murid-murid pilihan Sedangkan di Cina, metode ini berkembang
sekitar 2.500 tahun sebelum
masehi yang kemudian dikembangnkan dengan berdasarkan titik-titik meridian atau
akupunktur.
Metode ini telah menjadi kebiasaan umum dilakukan para tabib-tabib dalam
melakukan pengobatan kepada
pasiennya dengan menggunakan titik-titik tertentu ditubuh pasein. Gambaran titik-
titik ini kemudian dituangkan
pada lembran papyrus untuk menjadi pedoman pengobatan. Titik-titik yang
menjadi pedoman pengobatan ini
terus berkembang hingga ke Yunani, Saba’, Romawi, Figria, Bulgaria dan Isbanji.
Pada bangsa Persia yang serumpun dengan bangsa Aria, India, Yunani,
Romawi, Isbanji, Jerman, maupun
rumpun Aria Eropa lainnya yang hidup 3.000 tahun sebelum masehi,
pengobatan ini berkembang bersama
dengan pengobatan al fashid yaitu pengobatan pengeluaran cairan darah dari
tubuh. Di daerah Suriah dan
Iskandariyah methode ini terus dikembangkan bersamaan dengan pengobatan kay, fashid
dan ramuan herbal,
tumbuh-tumbuhan laut, akar-akaran, biji-bijian, bunga dan sebagainya.
Bagi ummat Islam pengobatan ini telah menjadi sunnah Rasulullah SAW.
Sebagimana telah diriwayatkan oleh
Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda;
“ Tidaklah aku melalui satu dari langit-langit yang ada, melainkan para malaikat
mengatakan . “Hai Muhammad
perintahkan ummatmu untuk berbekam, karena sebaik-baik sarana yang kalian
pergunakan untuk berobat
adalah bekam, alkist dan synuniz semacam tumbuh-tumbuhan”.
Anas bin malik berkata, Rasulullah SAW bersabda : “ Aku tidak berjalan di hadapan
sekelompak malaikat pada
malam ketika aku diisro’kan, kecuali mereka berkata “ Wahai
Muhammad , perintahkanlah umatmu untuk
berbekam” (HR. Tirmidzi).
Di zaman Rasulullah SAW, bekam sangat dianjurkan dan sudah menjadi kebiasaan para
sahabat-sahabatnya,
selain memerintahkan umatnya untuk berobat dengan bekam, beliau juga memberikan
petunjuk tentang titik-titik
yang sangat baik untuk dibekam. Walaupun Nabi Muhammad SAW bukan seorang
tabib, namun semua
apayang dilakukannya berdasarkan petunjuk Allah SWT sebagaimana firman-Nya
“ Dan tiadalah yang
diucapkannya menurut kemauan hawa nafsunya, ucapanya itu tiada lain
hanyalah wahyu yang diwahyukan
kepadanya” ( QS. An-Najm 53; 3-4).
Beberapa titik-titik yang diajarkan oleh nabi yang biasa kita sebut
dengan titik sunnah diantaranya : Hammah,
Naqrah, qomahduwah, akhdza’ain, kahil, mankib, dzqn, udzn, tsadyu, qithon,
bathn, shodr, maq’idah, rukbah,
fakhdzu, saq, rusgh, nakhid, qodam, iltiwa, wirik, na’is, katifain, dan sebagainya.
Pada sekitar tahun 300 hijriyah, Bekam sangat populer di Baghdad dan
merupakan pengobatan yang paling
maju. Para juru bekamnya pun bermacam-macam, dari yang belajar turun temurun, bekam
jalanan, para pelajar
madrasah fikih dan ahli bekam dari perguruan tinggi seperti di lembaga
kedokteran tinggi Jundi, Syahpur,
Harran, Syam dan Iskandarsyah.
ﻢﺛ لﺎﻗ - ىﺎ ﻩراز وهو ﺾﻳﺮﻣ- ( دﺎﻋ ﻊﻨـﻘﻤﻟا- ﻰﺿر ﷲا ﺎﻤﻬﻨﻋ- نأ ﺮﺑﺎﺝ ﻦﺑ ﺪﺒﻋ ﷲا:
نإ ﺎﻬﻴﻓ ءﺎﻔﺵ ) ﻩاور ﻢﻠﺴﻣ: لوﻘﻳ- ﻰﻠﺻ ﷲا ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳو- ﻢﺠﺘﺤﻳ ﻰﻥإﻓ ﺖﻌﻤﺳ لوﺳر ﷲا، ﻦﻟ حﺮﺑأ ﻰﺘﺡ
“Sesungguhnya Jabir bin Abdullah R.A. telah menziarahi Al-Mukna’ yang sedang sakit
kepala. Kemudian beliau
berkata : Aku tidak akan pulang sehinggalah kamu mau berbekam kerana aku
pernah mendengar Rasulullah
SAW bersabda “Sesungguhnya dengan berbekam itu ada kesembuhan”
Dari Abu Dawud, dalam sebuah hadist tentang Isro’ mi’roj, Nabi Muhammad SAW
bersabda :
( اوﻟﻗ م ﻟا ءﻼﻤﺑ ﻪﺑ يﺮﺳأ ﺔﻠﻴﻟ تﺮﺮﻣ ﺎﻣ ﺔﻣﺎﺠﺤﻟﺑ ﻚﺘﻣأ ﺮﻣ مﺪ ﻤﺤﻣ ﺎﻳ ( ﺔﻣﺎﺠﺤﻟﺑ مﺪ ﻤﺤﻣ ﺎﻳ ﻚﻴﻠﻋ
“ Aku tidak berjalan dihadapan sekelompok malaikat pada malam ketika aku diiso’kan,
kecuali mereka berkata,
wahai Muhammad perintahkanlah umatmu untuk berbekam.”
ﺎﻣ تﺮﺮﻣ ﺔﻠﻴﻟ يﺮﺳأ ﻰﺑ ﻺﻤﺑ ﻦﻣ: ( لﺎﻗ - ﻰﻠﺻ ﷲا ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳو- ﻦﻋ ﻦﺑإ دوﻌﺴﻣ نأ ﻰﺒﻨﻟا
ﺎﻳ ﺪﻤﺤﻣ ﺮﻣ ﻚﺘﻣأ ﺔﻣﺎﺠﺤﻟﺑ ) ﻩاور ىﺬﻣﺮﺘﻟا ﻰﻘﻬﻴﺒﻟاو: ﺔﻜﺋﻼﻤﻟا ﻟإ اوﻟﻗ
Dari Ibnu Mas'ud sesungguhnya Nabi SAW telah bersabda " Sesungguhnya aku
telah melalui sekumpulan
malaikat pada malam aku di Isra' oleh Allah Taala dan mereka telah
berkata ' Wahai Muhammad suruhlah
umatmu berbekam' "
Berbekam adalah sebaik- baik perubatan seperti sabda Rasulullah SAW yang
diriwayatkan oleh Ibnu Abbas:
) ﻩاور ﻢآﺎﺤﻟا...) ﺮﺼﺒﻟا ﻒﺨﺕو ﺐﻠﺼﻟا، مﺪﻟا وﻠﺠﺕو، ﻢﻌﻥ ءاوﺪﻟا ﺔﻣﺎﺠﺤﻟا ؛ ﺐهﺬﺕ
" Sebaik pengobatan ialah dengan berbekam : ia membuang darah kotor,
mencerahkan mata, meringankan
tubuh.."
) نإ ﺮﻴﺧ ﺎﻣ ﻢﻜﺋاود ﺔﻣﺎﺠﺤﻟا ) ﻩاور ﺪﻤﺡأ ﻰﻓ ﻩﺪﻨﺴﻣ
" Sesungguhnya sebaik-baik perawatan yang kamu lakukan ialah dengan berbekam "
ADAB BERBEKAM
Pengobatan adalah keterampilan yang penuh dengan kebaikan, oleh karena itu setiap
penterapi atau pengobat
bekam harus menunjukkan sikap yang baik dalam melakukan/membantu saudaranya
yang membutuhkan
pertolongannya. Pada dasarnya ada 3 prinsip yang harus dimiliki oleh
setiap tenaga medis/kesehatan,
diantaranya :
1. Baik hati dan tidak mencari kekayaan pribadi
2. Tulus dan ikhlas dalam menolong
3. Mempunya keberanian dan keyakinan yang tinggi
Nabi kita Muhammad SAW adalah suri tauladan yang terbaik yang harus kita
jadikan sebagai pedoman kita
dalam berprilaku, bersikap dan bertindak. Oleh kerenanya yang dilakukan
oleh seorang pengobat bekam
adalah mengidupkan sunnah Rasulullah SAW dibidang pengobatan, maka adab atau sikap
seorang pembekam
harus :
a. Niat karena Allah dan ikut Sunnah Rasullah SAW.
b. Ikhlas membantu atas dasar persaudaraan
c. Hendaknya dalam keadaan berwudhu
d. Ramah dan bersahabat
e. Berdialok dan sampaikan pesan-pesan hikmah kepada pasien
¾ Niatkan menjalankan sunnah
¾ Berdo’a dan mohon kesembuhan pada Allah
ﻰﺒﺴﺣ ﷲا ﻢﻌنو ﻞﻴآوﻟا …… ﻟو لوﺣ ﻟو ةوﻗ ﻟإ ﷲﺎﺏ ﻰﻠﻌﻟا ﻢﻴﻈﻌﻟا
f. Bentengi diri dengan Ayat-ayat Allah
¾ Baca Taawwuz dan basmallah
¾ Baca Ayat-ayat Allah seperti yang termaktup dalam zikir masyur dari Rasulullah
g. Doa-doa
ﻢﺴﺏ ﷲا ىﺬﻟا ﻟ ﺮﻀی ﻊﻣ ﻪﻤﺱإ ءﻰﺷ ﻰﻓ ﺿﺮﻷا ﻟو ﻰﻓ ءﺎﻤﺴﻟا وهو ﻊﻴﻤﺴﻟا ﻢﻴﻠﻌﻟا
ذوﻋأ ﷲﺎﺏ ﻢیﺮﻜﻟا ﻦﻣ ﺔﻣﺎﺠﺤﻟا ﻰﻓ ﻦﻴﻋ ﻰﻓو ﻣﺪ ﻦﻋو ﻞآ ءوﺱ
ﺖنأو ﻰﻓﺎﺸﻟا ﻟ ءﺎﻔﺷ ﻟإ كءﺎﻔﺷ ءﺎﻔﺷ ﻟ ردﺎﻐی ﺎﻤﻘﺱ... ﻢﻬﻠﻟا ﺑﺮ سﺎﻨﻟا ﺐهﺬإ سأﺒﻟا ﻒﺷإ
h. Berpakaian rapih dan bersih
i. Tawakal pada Allah
WAKTU BERBEKAM
Berkenaan dengan waktu, maka ada waktu-waktu yang mustajab sebagaimanapun
Allah menetapkan waktu-
waktu yang paling baik dalam beribadah dan berdoa kepada nya :
1..Waktu saat berbuka
2. Waktu 1/3 malam
3. Waktu Adzan dan iqomat
4. Waktu saat Sujud dalam Sholat
5. Waktu saat wukuf di arafah
Sedang dalam berbekam Rasulullah SAW sangat menganjurkan pada hari – hari
dan tanggal tertentu yang
terbaik untuk berbekam sebagaimana sabdanya :
“Sebaik-baik kalian melakukan bekam adalah pada hari ke 17, 19 dan 21.”
(HR.Tirmidzi)
“ Nabi Muhammad SAW berbekam sedangkan pada saat itu beliau berihrom. (H.R. Bukhari
(1835)
Ibnu Sina dalam kitab beliau menyebutkan tentang waktu yang paling baik
untuk berbekam ialah pada waktu
tengah hari (Pukul 14 atau 15) karena pada waktu itu saluran darah
sedang mengembang dan darah-darah
toksid sedang dikeluarkan. Jadi mengikuti prinsip yang sama kita boleh
menhangatkan pesakit selama ½ jam,
istirahat selama 15 menit dan mulai dibekam. Diriwayatkan oleh Abu Hurairoh r.a
Nabi Saw bersabda :
“Barang siapa berbekam pada 17, 19 dan 21 hari bulan Hijriyah maka itu adalah hari
hari yang menyembuhkan
penyakit.”
Jenis-Jenis Bekam
Bekam terbagi dalam dua jenis, yaitu bekam kering dan bekam basah. Bekam kering
dilakukan dengan hanya
melakukan hisapan pada permukaan kulit tanpa dilukai. Sehingga darah kotor
akan mengumpul dibawah kulit
meninggalkan bekas berwarna merah lebam. Bekas ini akan hilang lebih lama yaitu
sekitar satu minggu.
Catatan penting:
1. Pasien diabetes parah tidak boleh dibekam di kaki dan tidak boleh menggunakan
sayatan
2. Pasien anemia dan hipotensi dibekam titik demi titik, tidak boleh sekaligus
3. pasien kanker harus ditangani oleh orang yang benar-benar sudah mahir
4. hindari hijamah pada pasien yang baru mengalami cuci darah
5. hindari hijamah pada pasien yang mengonsumsi obat pengencer darah
Tgl Masuk :
Nama Lengkap :
Alamat Lengkap :
Tgl/Lahir (Usia) :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
No.Tlp/Hp :
Keluhahan/Penyakit :
Pertanyaan :
Sudah
Catatan : Apa hasil diagnose ?
Obat-obatan yg
diminum?
3
Apakah sudah pernah dibekam ?
Belum
Sudah
Catatan : Berapa kali ?
Kapan terakhir
dibekam ?
Berapa titik ?
4
Apakah pernah dirawat dirumah sakit ?
Belum
Sudah
Catatan : Berapa lama dirawat ?
Sakit apa ?
Kapan terakhir
dirawat ?
Mudah Infeksi
Mudah ngantuk
Mudah sakit
Influenza, Demam
Darah Kental
Kesemutan
Jantung berdebar
Kolesterol
Cendrung Darah
rendah
Mata berkunang
Cenderung Darah
Tinggi
Hati, Ginjal & Pembersihan Racun
( Liver, Kidney & Detoxification System )
Fungsi Hati lemah
Pinggang Sakit
Sering Menahan
Kencing
Gangguan saluran
Ginjal
Fungsi pankreas
lemah
Indikasi Gula
Daya Tangkap
Kurang
Depresi/Stress
Sakit Kepala
Mudah Lupa/Pikun
Leher Kakuk/Tegang
Migren
Sulit Konsentrasi
Telinga Berdenging
Vertigo
Benjolan di Rahim
Gangguan Prostat
Diare
Usus Kecil/Besar
Kotor
Wasir / Ambeien
Nafas Bau
Perut Kembung
Radang/Luka Usus
Gas Lambung
Pernapasan
Batuk/ Sering Bersin
Paru-paru Kotor
Alergi
Sesak Nafas
Saluran Paru-paru
Kotor
Gondok/Thyroid
Radang
Tenggorokkan
Paru-paru Lembab
Sinusitis
Reumatik/ Tulang
Sakit
Jari-jari Kaku
Asam Urat
Keram/kejang otot
Nyeri Punggung
Bahu Pegal
Sakit
Pinggang/Encok
Nyesri Sendi
Pengapuran
Systolic
(mmHg)
Diastolic
(mmHg) Kondisi Tekanan Darah :
Optimal Less than 119 Less than 79 Systolic :
Normal 120 to 129 80 to 84 Diastolic :
High - Normal 130 to 139 85 to 89
Grade 1
Hypertension 140 to 159 90 to 99
Kdr Gula
Darah :
Grade 2
Hypertention 160 to 179 100 to 109
Kdr Asam
Urat :
Grade 3
Hypertention More than 180 More than 110 Kdr Koleterol :
No.
Tgl/Bln-
Thn Terapy Keterangan Obat-obatan Dosis Penterapy
PERALATAN BEKAM
Pada zaman Rasulullah , beliau menggunakan kaca yang berupa cawan atau
mangkok tinggi. Pada zaman
China kuno mereka menyebut bekam sebagai “PERAWATAN TANDUK” karena tanduk
menggantikan kaca.
Pada kurun abad ke 18 orang-orang di Eropa menggunakan LINTAH sebagai alat untuk
berbekam. Pada satu
masa, 40 Juta lintah diimpor ke negara Perancis untuk tujuan itu. Lintah-lintah
itu akan dilaparkan tanpa diberi
makan jadi bila disangkutkan pada tubuh manusia dia akan terus menghisap
darah-darah tadi dengan begitu
efektif sekali. Setelah kenyang dia tidak berupaya lagi untuk bergerak
dan terus jatuh lantas mengakhiri
upacara berbekamnya.
Ada juga yang menggunakan buluh/tabung bambu, tapi ini semua memerlukan
api untuk menguapkan bekas-
bekas tadi untuk mendapat vacum. Hari ini peralatan yang digunakan sesuai
dengan perubahan zaman
berteknologi tinggi dan diakui oleh para Dokter di rumah sakit. Teknik-teknik
menjaga kebersihan alat, tempat
dan pesakit serta perawat mesti dipatuhi.
Peralan penunjang
1. Stethoscope dan Tensimeter
2. Glukometer dan Termometer
3. Tabung Oksigen
A. Tahapan berbekam
Ada beberapa tahapan dalam berbekam yang harus diketahui oleh setiap
pembekam agar apa yang
dilakukannya didasari dengan pengetahuan. Bekam tidak semudah mengatakannya, hal
ini perlu adanya tehnik
dan perlakukan (manipulasi) bekam yang lebih serius sehingga proses
pembekaman dapat berjalan dengan
sempurna. Beberapa hal langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam berbekam
diantaranya :
1. Pra Bekam
Ada 3 hal yang harus dipersiapkan dalam berbekam agar mendapatkan hasil yang optima
, sebagai berikut :
a) Persipan peralatan bekam :
¾ Gelas Kop/kaca pastikan sudah dalam keadaan Steril
¾ Jarum atau surgical blade hanya satu kali pakai/satu orang satu
¾ Sarung tangan sekali pakai
¾ Kapas/ kasa steril
¾ Gunting
¾ Alat cukur.
¾ Masker
¾ Tempat sampah/Limbah cair & Kering
¾ Minyak Zaitun
¾ Antiseptik
b) Persiapan untuk pasien :
¾ Pasien dalam keadaan rileks, nyaman dan jangan terlalu tegang atau takut.
¾ Pasien dalam keadaan tidak terlalu kenyang
¾ Pastikan bahwa pasien tidak sedang mengkonsumsi obat pengencer darah.
¾ Pasien harus menceritakan keadaan penyakit yang dideritanya
¾ Pasien hendaknya selalu membaca do’a kesembuhan dirinya (berzikir)
c) Bagi pembekam :
¾ Pembekam harus dalam keadaan sehat, sebaiknya dalam keadaan berwudhu.
¾ Awali pembekaman dengan membaca Basmallah dan Do’a Kesembuhan
¾ Jelaskan kepada pasen segala sesuatu tentang bekam dan pastikan pasien
sudah mengisi
lembar persetujuan tindakan
¾ Lakukan wawancara mengenai riwayat kesehatan pasien.
¾ Lakukan pemeriksaan / diagnosa tanda vital dan fisik pasien dan catat
dalam lembar
pemeriksaan.
¾ Perhatikan Suhu Udara pasien dan lingkungan / ruangan,
¾ Penentuan titik bekam disesuaikan dengan keluhan pasien.
¾ Tentukan titik yang akan di bekam, bersihkan dan disinfeksi daerah tersebut.
¾ Sebaiknya lakukan pembekaman di titik – titik bekam yang disunnahkan.
¾ Buat pasien yang baru pertama kali, titik bekam perlu dibatasi.
¾ Setelah titik bekam ditentukan, lakukanlah relaksasi ringan pada daerah
yang akan di bekam,
dengan jalan di pijat atau dikop luncur.
¾ Pasang alat bekam atau gelas sesui dengan ukuran, kemudian divacum
¾ Kekuatan pemvakuman disesuaikan dengan kondisi pasien
¾ Setelah 3 – 5 menit gelas vacuum dibuka, kemudian ditusuk atau disayat.
¾ Jumlah penusukan disesuaikan dengan besarnya kop dengan jarak antara tusukan
kurang lebih
0.5 - 1 cm dengan arah melingkar, horizontal atau vertical
¾ Bagi yang menggunakan sayatan, arah sayatan adalah vertical dengan
hanya satukali proses
pengulangan.
¾ Pasang kembali gelas divacuum pada titik tersebut,
¾ Setelah 3 – 5 menit, gelas dibuka dan darahnya dibersihkan dengan kapas atau
kasa steril
¾ Pembekaman dengan menggunakan penusukan jarum dapat diulang kurang lebih
2 – 3 kali
pengulangan.
¾ Setelah proses vakum selesai, bekas penusukan atau sayatan dibersihkan
dengan antiseptic,
kemudian di beri zaitun/habasauda oil dan dilakukan pemijatan ringan.
2. Pada Saat Bekam
- Maksimal Jumlah titik : sesuai titik sunah
- Lamanya pengulangan : 2 – 3 kali
- Jumlah darah maksimal 250 cc
¾ Titik – titik pembekaman wajib di awasi oleh pembekam sejak awal hingga akhir
selama proses
pembekaman.
¾ Perhatikan dan komunikasikan mengenai kondisi pasien selama pembekaman,
seperti
kenyamanan dan keadaan fisik.
¾ Bila pasien mengalami ketidak nyamanan misalnya mual, muntah atau
mukanya pucat, maka
segera lepaskan pembekaman.
¾ Bila pasien pingsan, lepaskan alat bekam, bersihkan luka bekamnya
kemudian pasien
dibaringkan.
¾ Lakukanlah penekanan (akupresur) pada titik dibawah hidung ( gambar terlampir)
¾ Berikan minuman manis hangat seperti madu, jahe, atau jus kurma.
3. Paska Bekam
¾ Setelah pembekaman selesai berikan pijatan ringan disekitar titik bekam,
¾ Bersihkan atau sterilkan peralatan dan rapikan
¾ Menganjurkan pasien untuk mengkonsumsi supplement/obat-obatan herba untuk
menunjang
kesehatannya
¾ Bethadin
D. PENANGAN LIMBAH
1. Sampah bekam berupa tissu, sarung tangan karet sebaiknya dimusnahkan dengan
cara dibakar
2. Sampah bekam berupa jarum sebaiknya di tanam atau dimusnahkan di
mesin penghancur jarum
suntik di dinas kesehatan atau puskesmas setempat.
TITIK BEKAM
Rasulullah SAW sangat menganjurkan dan memilihkan tempat atau titik-titik
yang utama dan sangat baik untu
dibekam. Dalam beberapa riwayat disebutkan :
Dari Ibnu Umar ra., Rasulullah SAW pernah berbekam pada bagian kepala bagian depan,
yang disebut dengan
ummu mughits ( HR. Thabroni dalam Al-Ausath).
ﻪﻥا ﻢﺠﺘﺡا وهو مﺮﺤﻣ ﻰﻓ ﻪﺳأر ﻋﺎﺪﺼﻟ نﺎآ ﻪﺑ ) ﻩاور ا ىﺮﺎﺨﺒﻟ: ( ﻰﻓو ﺢﻴﺤﺼﻟا ﻪﻨﻋ
“ Sesungguhnya Nabi SAW telah berbekam di kepala dalam keadaan ihram karena sakit
kepala ” .
Pada Bahu
ﻰﻓ ﻦﻴﻔﺘﻜﻟا ﻦﻴﺑو ﻦﻴﻋﺪﺧﻷا- ﻰﻠﺻ ﷲا ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳو- لﺎﻗ ( لوﺳر ﻢﺠﺘﺡإ ﷲا- ﻰﺿر ﷲا ﺎﻤﻬﻨﻋ- ( ﻦﻋ ﻦﺑإ سﺎﺒﻋ
ﺪﻤﺡأ ﻩاور
“ Rasulullah SAW telah berbekam di ‘Akhdain’ dan di antara dua bahunya ”
Di Pinggang
ﻢﺠﺘﺡإ ﻰﻓ ﻪآرو ﻦﻣ ﺛو نﺎآ ﻪﺑ ) ﻩاور وﺑا- ﻰﻠﺻ ﷲا ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳو- ( نأ ﻰﺒﻨﻟا- ﻰﺿر ﷲا ﻪﻨﻋ- ﺚﻳﺪﺡ ﺮﺑﺎﺝ
دواد
" Nabi SAW telah berbekam pada pinggangnya kerana sakit yang ditanggung.."
Di Kaki
ـﺑ ﻢﺠﺘﺡإ ( ﻞﻠﻣ ) مﺪﻘﻟا ﺮﻬﻇ ﻰﻠﻋ ) ﺪﻤﺡأ- ﻰﻠﺻ ﷲا ﻪﻴﻠﻋ ﻢﻠﺳو- ﷲا لوﺳر نأ- ﷲا ﻪﻨﻋ ﻰﺿر- ﺲﻥأ ﻦﻋ
ﻩاور
ىﺬﻣﺮﺘﻟاو دواد وﺑأ و
“Sesungguhnya Rasulullah SAW berbekam di ‘Malal’ (antara mekah dan madinah) pada
betis Baginda ”
Abu Naim dalm Thibbun Nabawi, menyebutkan hadist marfu’ yang diriwayatkan
oleh Thabroni dalam Al-Kabir
(7306), bahwasannya Rasulullah SAW bersabda ;
“Hendaklah kalian berbekam di tengah qomahduah, karena dapat menyembuhkan 72 macam
penyakit”
2. Ummu Mughits : Dari Ibnu 'Umar ra: Nabi saw pernah berbekam di bagian depan
kepala, beliau menyebut bagian tersebut ummu mughits (HR
Thabrani)
3. Al-Akhda'ain &
Al-Kahil
: Dari Anas ra beliau berkata: Rosulullah saw pernah berbekam
pada al-Akhda'ain dan al-kahil (Shohihul-Jami': 4927)
4. Kedua bahu : Dari Ka'b bin Malik: Rosulullah saw dibekam pada kedua
bahunya ketika memakan daging domba beracun yang diberikan
wanita yahudi di Khaibar (HR. Bukhari).
Peristiwa ini terjadi du tahun sebelum beliau wafat. Di
akhirhayatnya Nabi saw masih merasakan danpak dari racun
dalam tubuhnya.
5. Panggul : Dari Ibnu 'Umar ra: Nabi saw pernah jatuh dari atas kuda
menimpa sebuah batang, lantas beliaupun berbekam pada
pinggul.
6. Pangkal Paha : Dari Jabir ra : Nabi saw berbekam pada pangkal pahanya karena
luka memar (HR. Abu Dawud)
7. Punggung
telapak kaki
: Dari Anas ra: Rosulullah saw berbekam di malal pada punggung
telapak kaki (Mukhtashoru'sy-Syama'il, no. 314)
Punuk (PN)
(Al-Khaail)
Titik ini berada di bawah Prosems Spinalis (C : 8). Setinggi pundak.
Dalam ilmu akupuntur, titik ini merupakan titik pertemuan yang
terpenting 6 titik meridian YANG. Tepat berada pada titik akupuntur
meridian DU : 14 (Ta Cui)
PROFIL
Biodata Penyusun:
Nama : Muhamad Ikhsan
Jenis Kelain: Laki-laki
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 02 September 1978
Alamat Email : wonk_ikhsan78[at]yahoo[dot]com
Alamat Tinggal : Jl. Logam No. 7 Margacinta Buah Batu Bandung
Hand Phone: (022) 7065 0272
Kota Kediaman: Ciputat, Bandung
PENUTUP