Anda di halaman 1dari 25

METODE KERJA

DRILLING & GROUTING


(Proyek Pembangunan Bendungan Tugu, Kabupaten Trenggalek – Jawa Timur)

DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU


PERSYARATAN MEMULAI
PEKERJAAN GROUTING
MAIN DAM & SPILLWAY

PROYEK PEMBANGUNAN
BENDUNGAN TUGU
DI KABUPATEN TRENGGALEK
JAWA TIMUR

DISUSUN OLEH :
TIM ENJINIRING
PROYEK BENDUNGAN TUGU

Departemen Sipil Umum II


PT. WIJAYA KARYA (Persero) Tbk.

2014
WIKA – ENG – MK – 04.03
Rev : 00
Lbr : 1/25
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

DAFTAR ISI

BAB I – PENDAHULUAN
BAB II – PEKERJAAN DRILLING
BAB III – PEKERJAAN GROUTING
BAB IV – DAFTAR ALAT & PERSONEL
BAB V – SAFETY PLAN
BAB VI – LAMPIRAN
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

BAB I
PENDAHULUAN

1. SPESIFIKASI TEKNIS
Pekerjaan grouting terdiri dari curtain grouting, sub curtain grouting, dan
blanket / consolidation grouting. Curtain grouting dilaksanakan untuk
membentuk zona permeabilitas air rendah di batu pondasi bendungan dan
sekitarnya dengan menyuntikkan semen grouting dengan tekanan tertentu ke
dalam lubang bor ke patahan, sambungan dan retakan. Untuk curtain grouting,
peralatan pengeboran yang mampu mengebor hingga kedalaman 100 m akan
digunakan. Bor bit dengan diameter tak kurang dari 45 mm sesuai petunjuk
Direksi. Deviasi lubang bor, sesuai dengan posisi yang direncanakan tidak
boleh melebihi 3 % dari bagian melintangnya. Kecuali jika diminta oleh Direksi,
pengeboran tersebut akan dilakukan tanpa pengambilan contoh. Alat
pengeboran yang digunakan adalah type rotary dan type percussion.

Blanket grouting akan dilaksanakan untuk tujuan membentuk zona


permeabilitas rendah di bagian yang landai pada batu pondasi bendungan
disekitar daerah pondasi zona inti untuk mengindari kebocoran dan
penyebaran curtain grout dan untuk membuat curtain grouting yang efektif,
dan juga untuk mengindari kontak berbahaya pada dasar inti kedap air
dengan arus rembesan air yang melalui pondasinya. Untuk blanket grouting,
lubang akan dibor dengan peralatan pengeboran rotary dan/atau perkusi
standar yang mampu mengebor hingga kedalaman 15 m, dengan diameter
lubang tak kurang dari 45 mm. Bor perkusi akan dilengkapi dengan water
swivel atau alat lainnya untuk peng-gelontoran lubang secara terus menerus.

Untuk pengeboran inti pada lubang uji, peralatan pengeboran rotasi


standar yang mampu mengebor hingga kedalaman tak kurang dari 100 m
akan digunakan. Barrel inti dipakai dari “jenis swivel tabung ganda atau triple”
atau “jenis wireline”. Untuk mendapatkan inti tinggi dari daerah batu lapuk,
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

barrel inti mata air dengan jenis retractor akan disiapkan. Diameter lubang
pengeboran inti tak boleh kurang dari 65 mm. Penyedia Jasa akan
menyerahkan detail diameter pengeboran yang diusulkan untuk digunakan
memastikan perolehan inti maksimum.

Material grouting terdiri atas campuran semen Portland, jenis JIS R5210
biasa atau jenis I atau II desain ASTM C150 dan air ditambah dengan
campuran yang diperbolehkan. Campuran tersebut akan didesain oleh
penyedia jasa dan disetujui oleh Direksi untuk menyesuaikan dengan kondisi
tertentu dari batunya. Penggunaan pasir atau zat lainnya harus dengan
petunjuk Direksi. Campuran air untuk grouting harus air segar, bersih dan
bebas dari zat berbahaya seperti minyak, asam, alkali, garam, zat organic
atau berbahaya lainnya.

2. LINGKUP PEKERJAAN
Adapun lingkup pekerjaan Drilling dan Groutingnya terdiri dari :
1. Drilling Curtain Grouting
2. Drilling Sub Curtain Grouting
3. Drilling Blanket Grouting

Lokasi Pekerjaan
1. Area Datar
Pekerjaan Blanket Grouting, Sub Curtain Grouting, Curtain Grouting dan
Pilot Holes akan mulai di laksanakan setelah pekerjaan galian inti pada
area sisi tengah yaitu, antara Sta.5 s/d Sta. 11 sudah dinyatakan selesai .
Pekerjaan awal yang akan di laksanakan adalah pengeboran pada Pilot
Holes untuk mengambil contoh batuan inti, dilanjutkan dengan tes air dan
grouting.
Pekerjaan Blanket Grouting akan mulai dilaksanakan menunggu pekerjaan
Pilot Holes mencapai kedalaman 20 m .
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

Pekerjaan Sub Curtain Grouting akan mulai di laksanakan setelah


pekerjaan Blanket Grouting selesai sedangkan untuk pekerjaan Curtain
Grouting akan di laksanakan setelah pekerjaan Pilot Holes selesai .

2. Area Miring (Slope)


Pekerjaan Drilling dan Grouting pada daerah slope di pondasi zona inti
dilaksanakan pada sisi kiri ( left side ) dan sisi kanan ( right side ) antara
sta.0 sampai dengan sta. 5 dan antara sta.11 sampai dengan sta.17
dimana sudut kemiringan pada daerah slope tersebut antara 45 ○ sampai 59
o.

3. VOLUME PEKERJAAN DRILLING & GROUTING


Volume pekerjaan Drlling dan Grouting di Proyek bendungan Tugu Kabupaten
Trenggalek tercantum di bawah ini :
 Pengeboran lubang Curtain Grouting = 14.375.00 m
 Pengeboran lubang Pilot Holes dan Test Holes = 740.00 m
 Pengeboran Sub Curtain Grouting = 5.850.00 m
 Pengeboran Blanket Grouting = 2.900.00 m
 Material Grouting Semen = 589.130 ton
 Pelaksanaan Grouting = 589.130 ton
 Pengeboran inti untuk investigasi geologi = 250 m
 Slush Grouting = Ls
 Packer Setting Up = 4.649.00 time
 Water Pressure Test = 940.17 hrs
 Pengeboran Rim Curtain Grouting = 360.00 m
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

GENERAL FLOW CHART


DRILLING & GROUTING WORK

MULAI

Penentuan titik
pengeboran

Pengeboran

Pembersihan &
Cek
kedalaman

Pasang
Packer

Posisi dan cek


kebocoran

Tes permeabilitas / Water Test

Grouting

Cek
kesesuaian
spesifikasi

SELESAI
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

BAB II
PEKERJAAN DRILLING

Adapun metode pekerjaan Drilling terdiri dari :


a. Mesin Bor dan Diameter Lubang
Setiap pekerjaan pengeboran akan dibor dengan peralatan pengeboran
rotary dan/atau perkusi standard dan dilengkapi dengan Water Swivel atau
alat lainnya untuk penggelontoran lubang secara terus-menerus. Diameter
lubang bor yang akan dipakai adalah ukuran ᴓ56 mm.
b. Lubang Coring
Untuk pekerjaan Pilot Holes dan Test Holes diameter lubang adalah ᴓ73
mm dan harus di ambil sampel inti. Untuk mata bor yang digunakan adalah
ᴓ73 mm dengan Double Core. Sampel inti harus ditempatkan dalam kotak
kayudan diambil fotonya.
Kotak inti harus ditempatkan di gudang inti yang harus disetujui oleh direksi.
c. Membersihkan Lubang
Setelah selesai pengeboran, lubang bor harus dicuci dengan air
bertekanan selama 10 menit atau lebih sampai air kembali bersih.
d. Dimulainya Re-Drilling
Redrilling tahap Grouting harus dimulai setelah 4 jam waktu pendiaman.

PILOT HOLES dan TEST HOLES


a. Waktu di mulainya pekerjaan PILOT HOLES
Pekerjaan Pilot Holes pada Proyek Bendungan Tugu , akan dilaksanakan
sebelum pekerjaan Blanket Grouting ,Sub Curtain Grouting , dan Curtain
Grouting dimulai.
Sedangkan untuk pekerjaan Tes Holes (Check Holes) akan dilaksanakan
setelah pekerjaan Boring dan Grouting keseluruhan sudah selesai .
b. Tekanan untuk Water Pressure Test dan Grouting .
Tekanan maksimum yang diizinkan untuk pekerjaan Pilot Holes dan Test
Holes sama seperti tekanan yang diizinkan untuk Curtain Grouting .
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

c. Adapun Water Pressure Test untuk lubang pilot dan tes / check holes
sbb. :

d. Pola pekerjaan Pilot Holes dan Test Holes .


Untuk pekerjaan Pilot Holes lubangnya terletak pada line Curtain Grouting
area Down Stream .
Interval jarak dari Pilot Holes satu ke Pilot Holes lainnya adalah : 24 m.
Kedalaman Pilot Holes bervariasi sama dengan kedalaman Curtain
Grouting atau sama dengan tinggi bendungan di area riverbed.
Sedangkan untuk pekerjaan Test Holes menunggu instruksi dari Direksi .
e. Kuantitas pekerjaan Pilot Holes .
Volume pekerjaan Pilot Holes adalah : 740 m. Kemudian hasil coring akan
ditempatkan pada core box seperti gambar berikut :
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

BAB III
PEKERJAAN GROUTING

Adapun metode pekerjaan Grouting terdiri dari :


a. Pekerjaan Grouting
Pekerjaan Grouting akan dilakukan dengan tahapan 5 m panjang lubang
Grout, dan menggunakan cara Split Spacing Method. ( O: Primary Hole, :
Secondary Hole, ●: Tertiery Hole). Kedalaman tahap akhir tidak boleh lebih
dari 7,5 m. Tahapan grouting di tiap lubang akan dilakukan dengan down
hole stage.

b. Grouting Plant System


Semen dan air dicampur dengan menggunakan Grouting Mixer dengan
kecepatan 1000-1500 rpm. Kemudian tiap campuran akan dikirim ke
Agitator Mixer dan dipompakan ke lubang grouting yang sudah disiapkan.

Grouting Plant System


PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

c. Water Pressure Test


Setiap pekerjaan Grouting Blanket , Sub Curtain , Curtain dan Lubang
Coring wajib dilaksanakan uji tekanan air ( Water Pressure Test ).
Untuk pekerjaan Blanket Grouting , Sub Curtainn Grouting dan Curtain
Grouting tahap pertama dengan kedalaman 5 m di izinkan dengan tekanan
2 kg/cm2.
Packer akan diset dengan kuat sekitar 0.50 m dari permukaan tanah.
Injeksi air bersih kontinyu sekurang-kurangnya 10 menit dibawah suatu
tekanan tertentu setelah injaksi tersebut berjalan stabil.
Kusus Lubang Coring harus di uji dalam beberapa tahapan yang berbeda
( maksimum 7 tahapan )

Cara Perhitungan

10 × 𝑄 G Pressure
𝐿𝑢 = Gauge
𝐿×𝑝
pump
H
Q = Volume Injeksi (L/mnt) 2
L = Kedalaman yang di tes (m) Ground
Surface
P = Test Pressure (kg/m3)
H
3
Apabila h1>h3 : P = Po + (h2+h3)/10
D GW
kg/m2 (depth) L H
1
Apabila h1<h3 : P = Po + (h2+h1)/10
Po = Pressure at Manometer (kg/cm2)
kg/m2 L
h1 = Depth of Test (m)
h2 = Manometer Gauge Height (m) d
h3 = Ground Water Level (m).

d. Posisi Packer Setting Up


Pemasangan Packer ke lubang Grouting akan dilakukan dengan
memasukkan Packer dalam beton atau di bagian atas lubang dalam 0,5 m
pada permukaan batu. Metode selanjutnya akan digunakan jika batuan
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

rusak karena pemasangan Packer tidak dapat diletakkan atau dengan


petunjuk Direksi.

e. Perubahan Campuran Grouting


Grouting akan mulai dengan injeksi Grouting dengan konsentrasi
perbandingan 1:10 antara air:semen. Sesuai dengan perubahan volume
injeksi atau tekanan, konsentrasi Grouting selanjutnya akan dirubah
menjadi 5:1, 3:1, 2:1, dan 1:1 dan waktu untuk perubahan konsentrasi
Grouting akan disesuaikan dengan petunjuk direksi. Untuk perubahan
campuran bisa dilihat pada diagram alir.

f. Waktu Penyelesaian Grouting


Kriteria penyelesaian Grouting dicantumkan dalam bagan alir.

g. Perawatan Kebocoran Grouting


Pada saat Grouting yang diinjeksi bocor hingga ke permukaan atau
bangunan melalui retakan, patahan, dll. Dalam rangkaian Grouting ini,
bagian kebocoran ini akan ditambal atau disumbat dengan efektif sesuai
petunjuk Direksi.

h. Pembatalan Grouting
Grouting tidak akan dilaksanakan jika Lu-Value nilai hasil uji tekanan air
kurang dari 3 atau <3

Blanket Grouting
a. Waktu Dimulainya Pekerjaan Blanket Grouting
Blanket Grouting Sta.0 – Sta.5 Up Stream dan Down Stream akan mulai
digunakan setelah selesai penggalian di zona inti.
Pekerjaan Blanket Gouting akan dilaksanakan secara berurutan dari garis
paling luar (UB. A-1) ke dalam baris (UB. B-1) dan (DB. D-1) ke dalam
garis (DB. C-1). Diameter lubang menggunakan mata bor 56 mm.
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

b. Tekanan Untuk Water Pressure Test dan Grouting


Tekanan maksimum yang diizinkan untuk Blanket Grouting adalah: 2
kg/cm2, atau selain petunjuk Direksi.
Untuk Water Pressure Test, tekanan maksimum yang diizinkan sama
seperti tekanan maksimum yang diizinkan pada Grouting.

c. Pola Untuk Blanket Grouting


Pola Blanket Grouting Line A, B, C, D adalah sebagai berikut (gambar
halaman selanjutnya)

d. Kedalaman Blanket Grouting


Blanket Grouting tipe lubang A, B, C, D akan dibor pada kedalaman 5 m
dari permukaan batuan, dan hanya 1 stage saja.

e. Kriteria Lubang Tambahan


Untuk lubang tambahan harus ada petunjuk dari Direksi.

Sub Curtain Grouting


a. Waktu Dimulainya Pekerjaan Sub Curtain Grouting.
Sub Curtain Grouting Sta.0 – Sta.5 Up Stream dan Down Stream akan
mulai dikerjakan setelah pekerjaan Blanket Grouting Sta.0 – Sta.5 Up
Stream dan Down Stream selesai. Pekerjaan Sub Curtain Grouting akan
dilaksanakan secara berurutan yaitu USC-1 (Up Stream Grouting Sub
Curtain Nomor – 1) dan DSC-1 (Down Stream Grouting Sub Curtain Nomor
– 1).

b. Tekanan Untuk Water Pressure Test dan Grouting.


Tekanan maksimum yang diizinkan untuk pekerjaan Sub Curtain Grouting:
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

Untuk pekerjaan Water Pressure Test, tekanan maksimum yang diizinkan


sama seperti tekanan maksimum yang diizinkan pada Grouting.

c. Pola Pekerjaan Sub Curtain Grouting.


Pola pekerjaan untuk Sub Curtain Grouting, bisa dilihat pada gambar di
halaman berikutnya.

d. Kedalaman Sub Curtain Grouting


Kedalaman Sub Curtain Grouting lubang USC-1,2, dst dan DSC-1,2,3 dst,
akan dibor pada kedalaman 15m dari permukaan batuan, dan akan
dilaksanakan tiga tahapan menggunakan Metode Spacing Split, dimana
Lubang Primer dibor dan digrouting lebih dahulu dan selanjutnya Lubang
Sekunder akan di bor dan grouting pada pertengahan antara dua Lubang
Primer. Untuk Lubang Primer Grouting akan dilakukan dengan tahapan
turun (Down Stage).Untuk Lubang Sekunder apabila batuannya baik akan
dilakukan dengan menaikkan tahapan naik (Up Stage), atau sesuai
dengan petunjuk Direksi.

e. Kriteria Lubang Tambahan.


Untuk Lubang Tambahan harus ada petunjuk dari Direksi.

Curtain Grouting
a. Waktu Dimana Pekerjaan Curtain Grouting Dimulai.
Curtain Grouting Sta.0 – Sta.5 Up Stream dan Down Stream akan mulai
dikerjakan setelah pekerjaan Blanket Grouting dan Sub Curtain Grouting
Sta.0 – Sta.5 Up Stream dan Down Stream selesai, setelah selesai
pekerjaan Pilot Holes beberapa stage. Pekerjaan Curtain Grouting akan
dilaksanakan secara berurutan yaitu dari titik Cu-U-1 (Lubang Curtain
Grouting Up Stream Nomor – 1), 2, 3, dst dan Cu-D-1 (Lubang Curtain
Grouting Down Stream Nomor – 1), 2.
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

b. Tekanan Untuk Water Pressure Test dan Grouting.


Tekanan maksimum yang diizinkan untuk pekerjaan Curtain Grouting tiap
tahapan adalah sebagai berikut, kecuali di tentukan lain oleh Direksi.

Untuk pekerjaan Water Pressure Test, tekanan maksimum yang diizinkan


sama seperti tekanan maksimum yang diizinkan pada Grouting.

c. Pola Pekerjaan Curtain Grouting.


Pola pekerjaan untuk Curtain Grouting bisa dilihat pada gambar halaman
berikutnya. Adapun urutan lubang Curtain Grouting adalah (Pilot Holes,
Primary Holes, Secondary Holes, Tertiery Holes) dan akan memakai
Metode Spacing Split, dimana untuk Lubang Primer Grouting akan
dilakukan dengan menurunkan tahapan (Down Stage) dan selanjutnya
lubang sekunder akan di bor dan di grouting pada pertengahan antara dua
Lubang Primer,dan kemudian Lubang Tersier Antara Grouting Lubang
sebelumnya.
Pengeboran tahap selanjutnya tidak akan diawali sampai 4 jam lewat
setelah selesainya pekerjaan grouting, dan tiap tahap tidak boleh melebihi
kedalaman yang ditentukan. Kedalaman bor akan diperiksa oleh Direksi
sebelum Grouting tahap akhir. Untuk lubang Sekunder dan Tersier apabila
batuan memungkinkan akan dilakukan dengan menaikkan tahapan (Up
Stage) jika disetujui Direksi.
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

d. Kedalaman Curtain Grouting


Kedalaman lubang pada Curtain Grouting bervariasi untuk tahapan
kedalaman yaitu 5 m/stage.

e. Kriteria Lubang Tambahan


Untuk Lubang Tambahan harus ada petunjuk dari Direksi.

Pekerjaan Pendukung
a. Staging Drilling Machine
Untuk pekerjaan Drilling akan disiapkan terlebih dahulu aksesoris Drilling
Machine dll. Pada lokasi sandaran kiri Sta.0 – Sta.5.
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

b. Mixing Plant
Satu set Mixing Plant akan dibuat di lokasi sandaran kiri di atas Sta.0
untuk pekerjaan Blanket Grouting dan Sub Curtain Grouting Sta.0 – Sta.5.
c. Sub – Plant
Sub – Plant akan disipakan dengan 1 set alat Agitator Mixer dan Grout
Pump di area Sta. 2.
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

d. Water Supply System


Untuk masalah Water Supply akan diambilkan air dari sungai disaring
hingga bersih, lalu di pompa ke sandaran kiri dengan disediakan Water
Tank 2 unit berkapasitas @3 m3, untuk melayani pekerjaan Drilling dan
Grouting di lokasi Sta.0 – Sta.5.
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

BAB IV
DAFTAR ALAT DAN PERSONEL

1. Daftar Alat

No Nama Alat Type/Spect Kapasitas Unit


Grouting
1 - 200 Liter 2 Unit
Mixer
Grouting
2 NAS 3 150 Lt / menit 1 Unit
Pump
3 Mesin Bor OP1 150 M 1 Unit

4 Mesin Bor TDC 1 150 M 1 Unit

5 Mesin Bor OP 1 150 M 1 Unit


Grouting 150 Ltr/mnt ( 50
6 MG 15 1 Unit
Pump Kg/cm²)
Grouting 75 Ltr / mnt ( 25 Kg
7 NAS 4 1 Unit
Pump / cm ² )
8 Mesin Bor TDC 1 200 M 1 Unit

9 Air Packer Ø 56 mm - 3 Unit

10 Air Packer Ø 73 mm - 1 Unit


40 Batang
11 Drilling Road Ø 42 mm -
(@3m)
3 batang
12 Singgle Cor Ø 73 mm -
(@1m)
15 Batang
13 Singgle Cor Ø 73 mm -
(@1m)
Expantion
14 Ø 73 mm - 3 Unit3
Packer
15 Pipa Packer Ø 42 mm - 30 Batang
Perlengkapan
16 - - -
Drilling Road
Diesel
17 - - 10 Buah
Penggerak
18 Borring Pump SC 120 120 Liter/menit 13 Unit
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

2. Jumlah Tenaga Untuk Pekerjaan Drilling Dan Grouting Di


Proyek Bendungan Tugu Kab. Trenggalek.
Jumlah
No Item
Siang Malam
1 Kepala Tukang 2 1
2 Drilling Master 4 4
3 Ass. Drilling Master 4 4
4 Grouting Master (Mixing Plant) 3 3
5 Ass. Grouting Master (Mixing Plant) 4 4
6 Grouting Master (Sub Plant) 2 2
7 Ass. Grouting Master (Sub Plant) 3 3
8 Preparation 3 3
9 Mechanics 2 2
10 Recording 3 3
Jumlah 30 30
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

BAB V
SAFETY PLAN

SAFETY PLAN UNTUK GROUTING


Safety control yang dilakukan antara lain yang dimaksud adalah pengamanan
terhadap personil pada saat pekerjaan grouting. Usaha preventif yang dapat
dilakukan antara lain dengan
1. GROUTING DAERAH HORIZONTAL
a. Pekerja
 Pekerja menggunakan APD seperti: Safety shoes, safety helmet dan
safety vest
 Pekerja harus berhati-hati saat memindah alat bor untuk menghindari
kecelakaan

b. Alat
Pondasi pijakan alat pengebor harus kuat agar tidak roboh saat
pelaksanaan pekerjaan
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

c. Pengamanan
1) Safety Line
Safety Line menandai batas area kerja. Safety line biasanya dengan
menggunakan tali plastic berwarna kuning hitam
2) Papan Rambu
Papan rambu berisi peringatan tentang keselamatan kerja, anjuran
memakai APD dan petunjuk agar kecelakaan dapat dihindari

2. GROUTING DAERAH SLOPE


a. Pekerja
 Pekerja menggunakan APD seperti: Safety shoes, safety helmet dan
safety vest
 Curamnya medan yang dikerjakan, maka pekerja perlu menggunakan
APD khusus seperti Body Harness
 Pekerja harus berhati-hati saat memindah alat bor untuk menghindari
kecelakaan

b. Alat
 Pastikan tangga dan rel dalam keadaan kuat dan aman
 Tangga menggunakan railing
 Angkur penyangga tangga dan safety angkur tertanam kuat
 Terdapat stopper balk yang kuat
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

BODY
HARRN
ESS
SAFETY
ANCHOR

Tangga di
lengkapi
railing
pengaman
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

Tangga di
lengkapi railing
pengaman

c. Pengamanan
1) Safety Line
Safety Line menandai batas area kerja. Safety line biasanya dengan
menggunakan tali plastic berwarna kuning hitam
2) Papan Rambu
Papan rambu berisi peringatan tentang keselamatan kerja, anjuran
memakai APD, gunakan body harness, dilarang berada dibawah alat
bor

 Lokasi Penataan Safety Line dan Rambu


PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

 Contoh Rambu

 Jumlah Personil Safety

No ITEM JUMLAH
SIANG MALAM
1 Safety Inspector 1 1
2 Helper Safety 2 2
PEKERJAAN PEMBANGUNAN BENDUNGAN TUGU DI KABUPATEN TRENGGALEK
PT. WIJAYA KARYA (Persero), Tbk

METODE KERJA DRILLING & GROUTING

BAB VI
LAMPIRAN

LAMPIRAN I – GAMBAR DESAIN


LAMPIRAN II – PENGUJIAN
LAMPIRAN III – FORM WATER PRESSURE TEST
LAMPIRAN IV – FOTO & SPESIFIKASI ALAT
LAMPIRAN V – DRILL LOG FORM
LAMPIRAN VI – GROUTING FORM

Anda mungkin juga menyukai