Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENGAMATAN

KESELAMATAN KERJA DALAM INDUSTRI


CV. SERATAMA

OLEH :

DWITA ANGGRAINI NABILA PUTRI (1815041031)

MARIA FRANSISCA VABYLITA (1815041045)

RISKY WULANDARI (1815041037)

JURUSAN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
1.1 Landasan Teori
A.) Pengertian Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
“Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Edwin B. Flippo (1995),
adalah pendekatan yang menentukan standar yang menyeluruh dan bersifat (spesifik),
penentuan kebijakan pemerintah atas praktek-praktek perusahaan di tempat-tempat kerja dan
pelaksanaan melalui surat panggilan, denda dan hukuman-hukuman lain.”
“Pengertian keselamatan dan kesehatan kerja menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja
R.I. No. Kep. 463/MEN/1993 adalah keselamatan dan kesehatan kerja adalah upaya
perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya di tempat kerja /perusahaan
selalu dalam keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan
secara aman dan efisien.”

B.) Pengertian Peralatan Perlindungan Diri


Beberapa bentuk dari peralatan perlindungan diri telah memiliki standar
di proyek konstruksi dan tersedia di pabrik ataupun industri konstruksi. Helm pelindung dan
sepatu merupakan peralatan perlindungan diri yang secara umum digunakan para pekerja
untuk melindungi diri dari benda keras. Di beberapa industri, kacamata pelindungdibutuhkan.
Kelengkapan peralatan perlindungan diri membantu pekerja melindungi dari kecelakaan dan
luka-luka, (Charles A. W, 1999, hal 401)
“Beberapa faktor yang mempengaruhi pekerja enggan menggunakan
peralatan perlindungan diri antara lain :
a. Sulit, tidak nyaman, atau mengganggu untuk digunakan.
b. Pengertian yang rendah akan pentingnya peralatan keamanan.
c. Ketidakdisiplinan dalam penggunaan.
(Charles A. W, 1999, hal 403).”

C.) Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Beberapa pendapat para ahli tentang tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja
antara lain :
”Menurut Gary J. Dessler (1993), untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi
kerja yang aman dan sehat kepada setiap pekerja dan untuk melindungi sumber daya
manusia.”
Menurut Suma’mur (1992), tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah:
a) Melindungi tenaga kerja atas hak dan keselamatannya dalam melakukan
pekerjaannya untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan kinerja.
b) Menjamin keselamatan orang lain yang berada di tempat kerja.
c) Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.”
1.2 Hasil Pengamatan.

Seratama fiberglass didirikan oleh bapak Muhadi. Cv.seratama fiberglass ini terletak
di desa candimas, kecamatan Natar, kabupaten Lampung Selatan pada kilometer 23. Cv.
Seratama ini pertama kali dibangun pada tahun 2004. Awal dari berdiri nya CV seratama ini
dirintis setelah lama bapak Muhadi bekerja di suatu peusahan fiberglass. Dan akhirnya pak
Muhadi pun merintis usaha fiberglassnya sendiri dari nol hingga berhasil seperti saat ini.

Di CV. Seratama fiberglass ini terdapat 30 orang karyawan, yang semua nya memiliki
jaminan kesehatan seperti BPJS. BPJS yang di berikan dari Cv. Seratama ini sebesar 5% dari
hasil keuntungan perusahaan.

Menurut narasumber : Bapak Riyanto

Selama ± 15 tahun cv. Seratama ini berdiri belum pernah terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan, misalnya, kecelakaan dalam skala besar atau pernah terjadi pada saat proses
proses produksi fiberglass berlangsung. Tetapi pernah terjadi kecelakaan kecil misalnya
seperti pada saat menggerinda balokan fiberglass, lalu meleset dan melukai tangan
karyawan. Lalu, contoh lainnya pada saat penambahan bahan kimia ke dalam proses
pembuatan itu zat tersebut mengenai tangan sehingga terasa panas.

Dan resiko lain yang diharapkan tidak pernah terjadi yaitu sakit pernapasan. Kenapa sakit
pernapasan? Karena tahu bahwa pembuatan fiberglass itu bau yang ditimbulkan sangat
menyengat, zat kimia yang dihirup terlalu banyak dalam jangka panjang, sehingga dapat
mengakibatkan sakit pada pernapasan.

Maka dari itu untuk menghindari dari berbagai macam resiko yang ada pada saat proses
pembuatan fiberglass ini CV. Seratama fiberglass ini melakukan sosialisasi tentang keamanan
dan keselamatan kerja pada semua karyawan. Tetapi ada saja sikap acuh dan enggan
menerapkan apa saja yang telah dianjurkan untuk memakai alat keamanan. Manajemen
keselamatan kerja atau keselamatan industri di CV. Seratama ini di dukung oleh beberapa
alat keamanan kerja, yaitu:
 1. Masker : masker ini wajib digunakan karena pada proses pembuatan fiberglass ini
banyak menggunakan bahan kimia yang sangat bahaya jika terhirup terlalu lama dan
dalam jangka waktu panjang.
 Sarung tangan : sarung tangan ini digunakan untuk menghindari agar tidak terkena
bahan kimia secara langsung, karena jika terkena bahan kimia berupa resin maka
akan terasa panas.
 Helm safety/ pengaman kepala : di CV. Seratama ini pekerja di lapangan memang
dianjurkan memakai pengaman kepala/ helm safety ini. Karena bekerja di lapangan
itu sangat rentan terkena jatuhan apa saja pada saat proses bekerja. Dan juga bekerja
di lapangan itu memiliki resiko yang lebih besar dari pada Resiko bekerja di dalam
gudang pabrik. Para pekerja yang digudang itu tidak memakai pengaman kepala /
helm safety karena pekerjaan yang memang tidak terlalu beresiko dan juga ada faktor
lain yaitu para karyawan yang malas menggunakan pengaman kepala atau helm safety
tersebut.
 Sepatu : di CV. Seratama ini sebenarnya menganjurkannya agar para karyawan atau
pekerjanya menggunakan sepatu, terutama untuk para pekerja pada saat di lapangan.
Tetapi terkadang para pekerjanya sendiri lah yang enggan atau tidak mau
memakainya.
Untuk membuat kenyamanan dan keamanan pada saat proses bekerja berlangsung, CV.
Seratama ini memfasilitasi alat alat keamanan tersebut. Fasilitas ini dapat diambil atau
dibagikan jika alat keamanan yang sebelumnya telah rusak.

Anda mungkin juga menyukai