Pengertian Tuberculosis (TB) MDR adalah Tuberkulosis dengan kuman
Mycobacterium tuberculosis (M.tb) yang resisten dengan obat anti TB minimal Rifampisin dan Isoniazid. TB MDR adalah semua pasien dengan terbukti (confirm) secara mikrobiologis positif resisten dengan Rifampisin dan INH dan belum dinyatakan sembuh. Termasuk di dalamnya adalah : 1. Pasien TB MDR (sudah confirm) yang sedang menjalani pengobatan dan datang ke IGD karena mengalami keluhan atau efek samping 2. Pasien TB MDR yang terbukti dari pemeriksaan lab mikrobiologi yang tersertifikasi program PMDT nasional atau dari luar negeri (membawa hasil lab mikrobiologi) tetapi belum mendapat pengobatan atau dalam pengobatan atau berhenti pengobatan (DO) Tujuan Mencegah penularan kuman TB MDR ke pasien lain di instalasi gawat darurat (IGD) Kebijakan 1. Keputusan Dirut RSIA Restu Kasih No. tentang pedoman asuhan pasien berkesinambungan (Continuum of Care) 2. Keputusan Dirut RSIA Restu Kasih No. tentang pedoman program asuhan keselamatan pasien 3. Keputusan Dirut RSIA Restu Kasih No. tentang peraturan internal rumah sakit (Hospital by Laws) Prosedur Pasien diterima diruang isolasi TB di IGD, dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisis Dokter jaga melaporkan pasien tersebut kepada TAK sebagai DPJPnya (jika pasien TB MDR di RSIA Restu Kasih). Jika pasien TB MDR dari luar RSIA Restu Kasih maka dokter jaga melaporkan kepada TAK yang bertugas hari itu Bila tidak ada indikasi rawat inap maka penanganan pasien sesuai anjuran DPJP atau TAK dan anjurkan pasien control ke klinik MDR RSIA Restu Kasih keesokkan harinya Bila terdapat indikasi rawat inap dilakukan pemeriksaan penunjang sesuai indikasi dan tanpa perlu menunggu hasil pemeriksaan penunjang, pasien dikirim segera ke ruang isolasi MDR untuk tatalaksana selanjutnya. Unit Terkait 1. Instalasi gawat darurat 2. Rawat inap 3. SMF paru 4. Instalasi radiologi 5. Instalasi patologi klinik