ABSTRAK
ABSTRACT
Recently, a microneedle system has been developed to deliver chemical and biological
agents through the stratum corneum,which is the main barrier to drug delivery. Based on the
results of literature searches, polymer microneedles offerthe benefits of ease of fabrication and
cost-effectiveness, as well as controlled drug release usingthe water solubility and degradation
properties of polymer. This article review was made to determine the results of experiments that
have been made in the manufacture of microneedles with polymers which are expected to be
useful for providing information on microneedles with polymers.Experimental results in various
literatures show that microneedle polymer is one of the new breakthroughs in the field of
pharmaceutical technology that is capable of providing good therapeutic efficacy on various
drugs and various biomolecules such as vaccines and hormones.
Review jurnal ini dibuat untuk Bahan polimer yang ideal harus
mengetahui hasil dari percobaan-percobaan cukup kuat untuk menembus kulit dengan
yang telah dilakukan dalam pembuatan ujung yang tajam, polimer terdegradasi atau
microneedle dengan polimer. Karena di larut dengan sangat cepat di kulit, memiliki
Indonesia masih sedikit jurnal-jurnal hasil kekuatan mekanik yang tinggi, dapat
percobaan pembuatan microneedle, dibentuk dengan mudah, dan didegradasi
diharapkan review jurnal ini dapat berguna dengan baik dan aman oleh tubuh, tidak
untuk memberikan informasi mengenai menyebabkan kerusakan biomolekul yang
microneedle. rapuh selama enkapsulasi (Sullivan, et al.,
2008).
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 294
1. Ion Ca2+ Insulin Metode solvent - Fungsi mekanis kuat dengan gaya
Alginat-Maltosa casting dengan kegagalan tertinggi sekitar 0,41 N /
(Zhang, et al., bantuan jarum.
2018 sentrifugasi dan
fabrikasi - Sifat pembengkakan dan pelarutan
dilakukan pada sangat baik.
suhu kamar
-Enkapsulasi insulin dalam
mikroneedle dapat
mempertahankan aktivitas
farmakologis yang tinggidengan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 295
9. Dextran dan Sumatripan Metode solvent Nilai Tmax dan Tmin berturut-turut
Hyaluronate (Ito, casting dengan sebesar 0,13 dan 0,08 jam. Untuk
et al., 2008; bantuan hasil bioavailabilitas obat sebesar
Fukushima, et sentrifugasi dan 100,7% dan nilai bioavailabilitas
al., 2011) fabrikasi relatif sebesar 93,6%
dilakukan pada
suhu kamar
10. PVP dan asam Asam Metode solvent - Kekuatan mekanik 0,6 N yang
methacrylic traneksamat casting dengan cukup untuk menembus stratum
(Machekposthi bantuan korneum.
et.al, 2017) sentrifugasi dan - 34% dari obat yang dilepas secara
fabrikasi lokal efektif dan sisanya diserap
dilakukan pada melalui kulit.
suhu kamar - Microneedle polimer ini tidak
memiliki toksisitas kulit.
Baru-baru ini, microneedle polimer menembus kulit (Lee, et al., 2008; Garland,
telah dibuat menggunakan micromolding et al., 2012a; Donnelly, et al., 2009; Garland,
berdasarkan metode polymer melt casting et al., 2012b).
dan solvent casting. Polymer melt casting
Kemudian dilakukan juga evaluasi
menawarkan keuntungan yaitu biaya yang
kekuatan kegagalan microneedle untuk
rendah untuk persiapan cetakan, proses
mengetahui apakah microneedle ini cukup
replikasi sederhana, dan akurasi struktural
kuat untuk menembus lapisan kulit.
yang tinggi. Oleh karena itu, metode ini
Kekuatan mekanik microneedle dapat
cocok untuk fabrikasi microneedle untuk
dilemahkan oleh obat yang dikemas dalam
prototipe dan massa yang pembuatannya
microneedle karena obat secara mekanis
cepat. Namun, suhu tinggi dalam proses
lebih lemah daripada polimer. Rasio panjang
fabrikasi pada metode ini membatasi
dan diameter jarum yang setara dan sesuai
kapasitas untuk membungkus obat-obatan di
harus dipertimbangkan sebagai faktor
dalam microneedle. Untuk mengatasi
penting yang menentukan mode kegagalan
keterbatasan inidikembangkan metode
mekanik mikroneedle polimer (Park &
solvent castingyang menyediakan fabrikasi
Prausnitz., 2010).
pada suhu kamar dengan biaya pembuatan
yang murah (Fukushima, et al., 2011; Karena polimer memiliki sifat
Sullivan, et al., 2010; Sullivan, et al., 2008). mekanis yang lebih lemah dibandingkan
Larutan polimer berair yang mengandung dengan logam, silikon, dan kaca,
obat itudiaplikasikan pada cetakan PDMS microneedle polimer membutuhkan desain
(polydimethylsiloxane) dan dikeringkan yang sesuai untuk dimasukkan ke dalam
pada suhu kamaruntuk menghilangkan kulit. Pemasukan microneedle dan obat yang
denaturasi termal. Keterbatasan dari metode berhasil dapat dicapai dengan membuat
pengecoran pelarut konvensional adalah jarum dengan ujung yang tajam, dengan
kurangnya kekuatan mekanik dari kekuatan mekanik yang cukup, dan dengan
microneedle karena pembentukan pori akibat panjang yang cukup untuk mengatasi
pengisian larutan polimer hanya dari bagian deformasi kulit yang terjadi sebelum insersi
atasdari cetakan jarum. Langkah tambahan (Lee et.al, 2013). Untuk mengetahui bentuk
seperti sentrifugasi telah dikembangkan microneedle yang telah dibuat, dilakukan
untuk mendapatkan microneedle polimer analisis dengan menggunakan TA-XT2
dengan bentuk yang tepat dan memiliki Texture Analyzer (Stable Microsystems /
kekuatan mekanik yang cukup kuat untuk Surrey, Haslemere, UK) atau perangkat
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 298
lunak Zencore dalam Carl Zeiss dan Axio dengan analisis farmakokinetik dari
Imager serta perangkat lunak pengolah microneedle polimer yang dimuati obat.
gambar dan analisis (AxioVision, Rel. 49.1). Hasilnya diketahui bioavailabilitas obat yang
Hasil untuk microneedle yang dibuat dengan diberikan dengan menggunakan microneedle
penambahan prosedur sentrifugasi adalah polimer cukup baik. Kinetika absorpsi dapat
seragam dalam ukuran dan bentuk, dengan dipengaruhi terutama oleh beberapa
bentuk melingkar, dan bentuknya ditemukan parameter seperti dosis total yang dimuat
berbentuk kerucut dengan ujung yang tajam dalam microneedle yang dapat larut, laju
(Zhang, et al., 2018; Kearney, et al., 2016; pelarutan material matriks, dan sifat molekul
Mogusala, et al., 2015). obat atau degradasi enzimatik obat di kulit.
Ketika dosis yang lebih tinggi diberikan
Untuk mengetahui pelepasan obat
dengan microneedle, hasilnya dapat
dari microneedle, dilakukan pengujian pada
menunjukkan tingkat plasma puncak yang
microneedle dengan polimer PLGA dan
lebih rendah (Cmin) atau lebih tinggi
PLA (Park et al., 2006). Microneedle PLGA
(Cmax). Hal ini menunjukkan bahwa profil
mendemonstrasikan pelepasan yang cepat
farmakokinetik obat dengan pemberian
dari calcein dalam beberapa jam. Kemudian
mikroneedle polimer bergantung pada dosis
CMC ditambahkan pada calcein selama
(Ito, et al., 2008).
enkapsulasi untuk mengurangi difusi calcein
dan mikropartikel PLA dienkapsulasi dalam Untuk mengetahui penetrasi obat
microneedles menghasilkan pelepasan obat dalam kulit ketika diberikan dengan
yang lebih lambat yaitu selama beberapa microneedle polimer, perlu dilakukan uji in
minggu (Kim, et al., 2011; Kim, et al., vitro menggunakan kulit hewan uji.
2012a). Hal ini menunjukkan bahwa Meskipun jumlah air yang tersedia secara in
beberapa polimer dapat memberikan efek vitro adalah secara signifikan lebih tinggi
pelepasan lambat pada beberapa obat. dari pada kondisi kulit in vivo, studi
pelepasan in vitro dapat memberikan
Analisis farmakokinetik perlu
informasi yang berguna untuk memilih
dilakukan karena dapat membantu dalam
bahan yang tepat untuk strategi terapeutik
merancang obat yang mengandung
dengan microneedle (Lee, et al., 2008) dan
microneedle polimer tetapi juga strategi
menilai serapan in vivo yang berkaitan
pengiriman obat untuk meningkatkan efek
dengan hilangnya obat oleh proses
terapeutik. Beberapa jenis obat dan bahan
metabolisme pada kulit (Ito, et al., 2011).
matriks telah dilaporkan hingga saat ini
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 299
Microneedle yang telah dibuat dengan waktu paruh dihitung dengan rumus 0.693 /
menggunakan polimer diuji penyisipannya konstanta laju penyerapan, hasil waktu paruh
ke dalam kulit dengan metode kualitatif penyerapan lebih pendek dari waktu paruh
menggunakan tes penetrasi ke kulit dan eliminasi yang merupakan hasil yang paling
metode kuantitatif dengan mengukur umum. Penurunan obat di dalam tubuh
perubahan dalam evaporasi air dari kulit ditentukan terutama oleh disposisi, yang
(Kalluri & Banga, 2011). Untuk melihat merupakan langkah untuk pembatasan laju.
penetrasi microneedle terhadap penghalang Karena itu, temuan ini mendukung
kulit, pemberian microneedle dengan pandangan bahwa biofarmasi microneedle
pewarna telah dilakukan dan menunjukkan yang dilarutkan dengan polimer mungkin
penetrasi yang baik ke kulit yang diamati dapat menggantikan administrasi injeksi
oleh studi histologis yang dilakukan subkutan dan menyediakan metode
menggunakan kulit hewan uji. Pengukuran pemberian obat cepat dengan mengatasi
kuantitatif dilakukan dengan menghitung penghalang kulit yang akan membatasi
jumlah titik warna pada kulit dan kecepatan absorpsi (Lee, et al., 2013).
membandingkannya dengan jumlah
Microneedle yang dibuat
microneedle (Kim et al., 2012). Beberapa
menggunakan polimer diketahui mempunyai
percobaan yang telah dilakukan
efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan
menunjukkan bahwa microneedle polimer
dengan penggunaan obat secara injeksi
ini kuat dan secara efektif menembus kulit in
subkutan ataupun mickroinjeksi
vitro, larut dengan cepat untuk melepaskan
(Machekposthi et.al, 2017). Salah satu hasil
obat yang dimasukkan (Zhang et.al, 2018;
percobaan microneedle yang dibuat
Kearney et.al, 2016; Mogusala et.al, 2015).
menggunakan polimer Ion Ca2+ Alginat-
Kemudian telah dilakukan percobaan
Maltosa dengan kandungan zat aktif insulin
pemberian insulin pada anjing dengan
menunjukkan fungsi mekanis yang kuat
microneedle polimer chondroitin sulfat yang
dengan gaya kegagalan tertinggi sekitar 0,41
dapat dijelaskan oleh model 1-kompartemen
N / jarum. Microneedle ini juga
terbuka dengan proses penyerapan orde
menunjukkan sifat pembengkakan dan
pertama, didapat hasil konstanta laju
pelarutan yang sangat baik sehingga mudah
penyerapan (7.59 ± 3.93 h-1) dan eliminasi
untuk melarut ke dalam cairan tubuh. Selain
(1.31 ± 0.66 h-1), hampir sama dengan nilai
itu, enkapsulasi insulin dalam mikroneedle
injeksi subkutan (9,72 ± 5,67 h-1 dan 1,60 ±
dapat mempertahankan aktivitas
0,45 h-1) (Fukushima, et al., 2010). Jika
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 300
farmakologis yang tinggi dibandingkan infeksi karena pori-pori yang terbentuk akan
dengan rute injeksi subkutan dengan insulin secara spontan tertutup sehingga lapisan
pada dosis yang sama, mengungkapkan efek epidermis akan kembali seperti semula. Pada
hipoglikemik berkelanjutan pada tikus percobaan yang dilakukan pada microneedle
diabetes. Hal ini menunjukkan bahwa dengan polimer maltosa dilakukan metode
mikroneedles memiliki aplikasi potensial trans-epidermal water loss measurement
dalam pengobatan diabetes melalui (TEWL) untuk mempelajari pemulihan
konsumsi transdermal (Zhang et.al, 2018). fungsi penghalang dalam microneedle
Kemudian, dalam studi klinis India, telah maltosa yang diberikan pada kulit. Nilai
dibandingkan pemberian asam traneksamat TEWL menurun drastis dalam 5 menit
secara microinjeksi dibandingkan dengan pertama dan perlahan-lahan mencapai nilai
asam traneksamat yang diterapkan oleh semula selama periode 4 jam (Kalluri &
microneedling dengan polimer PVP dan Banga, 2011). Kemudian, percobaan pada
asam methacrylic pada pasien dengan microneedle dengan polimer CMC
melasma. Hasil yang didapat adalah dilakukan untuk melihat penutupan kulit dari
kekuatan mekanik microneedle 0,6 N yang lubang dengan mengukur perubahan dalam
cukup untuk menembus stratum korneum. impedansi elektrik kulit (Lee et al., 2011).
Kemudian, 34% dari obat yang dilepas Hasilnya, lubang di kulit tidak kembali ke
secara lokal memberikan efektivitas yang nilai sebelum pemberian microneedle selama
baik dan sisanya diserap melalui kulit. 24 jam waktu skala penelitian, hal ini
Microneedle polimer ini tidak memiliki menunjukkan lubang tidak tertutup kembali
toksisitas kulit sehingga aman untuk secepat setelah penggunaan microneedle
digunakan. Pasien yang diobati dengan dengan polimer maltosa yang berarti untuk
microneedling menunjukkan perbaikan yang beberapa polimer dapat menyebabkan
lebih baik dibandingkan pasien yang diobati penutupan pori-pori berlangsung lebih
dengan mikroinjeksi (Machekposthi et.al, lambat (Lee et al., 2011). Selain itu,
2017). Para penulis menyimpulkan bahwa berdasarkan pecobaan yang telah dilakukan,
microneedling memberikan obat lebih microneedle diketahui dapat mengirimkan
merata dan lebih dalam ke kulit berbagai bahan aktif termasuk
(Budamakuntla et.al, 2013; Chandrashekar makromolekul biologis (Ling & Chen,
et.al, 2014; Dhurat et.al, 2013). 2016), vaksin (Maaden, et al., 2012), dan
Menurut Serrano, et al. (2015), molekul kecil (Qiu, et al., 2016).
microneedle jarang menyebabkan terjadinya
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 301
Garland, MJ, et.al. 2012b. Influence of Skin Improve Vaccine Stability and
Model On In Vitro Performance of Immunogenicity. Journal Control
Drug-loaded Soluble Microneedle Release 142(2) : 187 – 195.
Arrays. International Journal
Pharmacy 434: 80–89. Kolli, CS, and AK Banga. 2008.
Characterization of Solid Maltose
Ito, Y, A Murakami, T Maeda, N Sugioka, K Microneedles and Their Use for
Takada. 2008. Evaluation ofSelf- Transdermal Delivery. Pharm Res 25:
Dissolving Needles Containing Low 104–113.
Molecular Weight Heparin (LMWH)
In Rats. International Journal Kuo, HC, Y Lin, YK Shen, SC Kang. 2011.
Pharmacy, 349: 124–129. Invasive PLA Microneedle Fabrication
Applied To Drug Delivery Dystem.
Ito, Y, H Murano, N Hamasaki, K International Conference On
Fukushima, K Takada. 2011. Mechanical Automation and Control
Incidence of Low Bioavailability of Engineering, ISSN : 7437–7440.
Leuprolide Acetate After Percutaneous
Administration to Rats by Dissolving Larraneta, E, EM Rebecca, A Lutton, D
Microneedles. International Journal Woolfson, RF Donnelly. 2016.
Pharmacy 407: 126–131. Microneedle arrays as transdermal and
intradermal drug delivery systems:
Kalluri, H, and AK Banga. 2011. Formation Materials science, manufacture and
and Closure of Microchannels In Skin commercial development. Materials
Following Microporation. Pharm Res Science and Engineering 104 : 1 – 32.
28: 82–94.
Lee, J. W., Park, J. H., Prausnitz, M. R.
Kearney, M-C, E Caffarel-Salvandor, SJ 2008. Dissolving Microneedles for
Fallows, HO McCarthy, RF Donnelly. Transdermal Drug Delivery.
2016. Microneedle-mediated delivery Biomaterials 29: 2113–2124.
of donepezil: Potential for Improved
Treatment Options in Alzheimer’s Lee, JW, SO Choi, EL Felner, MR
Disease. European Journal of Prausnitz. 2011. Dissolving
Pharmaceutics and Biopharmaceutics Microneedle Patch for Transdermal
103 : 43 – 50. Delivery of Human Growth Hormone.
Small 7: 531–539.
Kim, M, B Jung, JH Park. 2012. Hydrogel
Swelling as a Trigger to Release Ling, MH., and MC Chen. 2013. Dissolving
Biodegradable Polymer Microneedles Polymer Microneedle Patches for
In Skin. Biomaterials 33: 668–678. Rapid and Efficient Transdermal
Delivery of Insulin To Diabetic Rats.
Kim, SE, JH Lee, HB Kwon, BJ Ahn, AY Acta Biomater 9 : 8952 – 8961.
Lee. 2011. Greater Collagen
Deposition With The Microneedle Maaden, VDK, W Jiskoot, J Bouwstra.
Therapy System Than with Intense 2012. Microneedle Technologies for
Pulsed Light. Dermatol Surg 37: 336– Transdermal Drug and Vaccine
341. Delivery. Journal Control Release
161: 645 – 655.
Kim, Y, F Quan, RW Compans, S Kang,
MR Prausnitz. 2010. Formulation and Machekposthi, SA, M Soltani, P
Coating of Microneedles with Najafizadeh, SA Ebrahimi, P Chen.
Inactivated Influenza Virus To 2017. Biocompatible Polymer
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 303