Anda di halaman 1dari 12

Farmaka

Suplemen Volume 16 Nomor 3 292

Article review : FORMULASI DAN EVALUASI MICRONEEDLE DENGAN BERBAGAI


MACAM POLIMER SEBAGAI ZAT PEMBAWA OBAT

Alodia Rosalina,Imam Adi Wicaksono


Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran
E-mail : alodia.rosalina.ar@gmail.com

ABSTRAK

Baru-baru ini, microneedle untuk pengiriman obat transdermaltelah dikembangkan sebagai


metode praktis untuk mengirim agen kimia dan biologi yang efektif mengatasi stratum korneum
sebagai pengalang utama kulit dan memberikan obat secara efektif ke dalam kulit. Article review
ini dibuat untuk mengetahui hasil dari percobaan-percobaan yang telah dilakukan dalam
pembuatan microneedle dengan polimer yang diharapkan dapat berguna untuk memberikan
informasi mengenai microneedle dengan polimer. Berdasarkan hasil dari pencarian literatur,
microneedle polimer memberikan keuntungan kemudahan fabrikasi, efektivitas biaya, serta
pelepasan obat yang dapat dikontrol menggunakansifat kelarutan air dan degradasi polimer.Hasil
percobaan pada berbagai literatur menunjukkan bahwa microneedle polimer merupakan salah
satu terobosan baru dalam bidang teknologi farmasi yang mampu memberikan efektifitas
terapetik yang baik pada berbagai macam obat dan berbagai biomolekul seperti vaksin dan
hormon.

Kata Kunci : Kulit, Microneedle, Polimer, Transdermal

ABSTRACT

Recently, a microneedle system has been developed to deliver chemical and biological
agents through the stratum corneum,which is the main barrier to drug delivery. Based on the
results of literature searches, polymer microneedles offerthe benefits of ease of fabrication and
cost-effectiveness, as well as controlled drug release usingthe water solubility and degradation
properties of polymer. This article review was made to determine the results of experiments that
have been made in the manufacture of microneedles with polymers which are expected to be
useful for providing information on microneedles with polymers.Experimental results in various
literatures show that microneedle polymer is one of the new breakthroughs in the field of
pharmaceutical technology that is capable of providing good therapeutic efficacy on various
drugs and various biomolecules such as vaccines and hormones.

Keywords :Microneedle, Polymer, Skin, Transdermal

Diserahkan: 30 Agustus 2018, Diterima 1 September 2018

PENDAHULUAN dalam pengiriman obat. Pengiriman obat ke


dalam kulit melalui sistem dermal dan
Baru-baru ini, rute transdermal telah
transdermal mengalami kesulitan akibat
bersaing dengan pengobatan oral sebagai
adanya penghalang yang mencegah sebagian
bidang penelitian inovatif yang paling sukses
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 293

besar obat atau agen terapeutik untuk Kelebihan Microneedle Polimer


menembus ke dalam tubuh pada tingkat
Keuntungan yang didapat dalam
terapeutik, yang disebut stratum korneum
menggunakan obat dengan rute pemberian
(Larraneta, et al., 2016).
microneedle polimer adalah efisiensinya
Teknologi microneedle telah muncul tinggi dalam memberikan obat-obatan yang
sebagai metode praktis yang dapat mengatasi memiliki permeabilitas buruk, peningkatan
penghalang stratum korneum dan bioavailabilitas karena terhindar dari first
memberikan obat secara efektif di kulit pass effect dan gastrointestinal,
(Yang, et al., 2017). Microneedle adalah meningkatkan kepatuhan pasien karena
teknik fisik yang menginduksi perubahan pengurangan waktu pemberian dosis,
mekanik penghalang epidermis dan pengurangan efek samping karena
menciptakan saluran atau pori-pori dengan optimalisasi konsentrasi darah dibandingkan
ukuran mikron pada kulit yang profil waktu (Kearney, et al., 2016; Stahl, et
memungkinkan pengiriman berbagai al., 2012. Microneedle polimer juga mudah
molekul (Larraneta et.al, 2016). dalam proses fabrikasi, serta pelepasan obat
dapat dikontrol menggunakan sifat kelarutan
Microneedle dibagi menjadi empat
air dan degradasi polimer. Selain kerjanya
berdasarkan cara pengiriman obatnya. Salah
yang baik, penggunaan microneedle juga
satu pilihan microneedle ini adalah
tidak membutuhkan biaya yang mahal (Kim,
microneedle polimer yang dapat dilarutkan,
et al., 2010).
di mana obat dienkapsulasi dalam bahan
polimer (Mogusala, et al., 2015). Syarat polimer untuk microneedle

Review jurnal ini dibuat untuk Bahan polimer yang ideal harus
mengetahui hasil dari percobaan-percobaan cukup kuat untuk menembus kulit dengan
yang telah dilakukan dalam pembuatan ujung yang tajam, polimer terdegradasi atau
microneedle dengan polimer. Karena di larut dengan sangat cepat di kulit, memiliki
Indonesia masih sedikit jurnal-jurnal hasil kekuatan mekanik yang tinggi, dapat
percobaan pembuatan microneedle, dibentuk dengan mudah, dan didegradasi
diharapkan review jurnal ini dapat berguna dengan baik dan aman oleh tubuh, tidak
untuk memberikan informasi mengenai menyebabkan kerusakan biomolekul yang
microneedle. rapuh selama enkapsulasi (Sullivan, et al.,
2008).
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 294

METODE kriteria inklusi yaitu : macam-macam


polimer untuk microneedle, proses
Pencarian dan Strategi pencarian
pembuatan microneedle dengan berbagai
Metode yang digunakan untuk polimer, evaluasi dan hasil yang didapat dari
mencari jurnal acuan dalam article review hasil pembuatan dan pengujian microneedle
ini adalah mencari jurnal dari internet polimer, dan keuntungan dari microneedle
menggunakan browser Google Chrome. polimer. Kriteria eksklusi yaitu :
Kata kunci yang digunakan dalam pencarian microneedle yang tidak dibuat dengan
data diantaranya yaitu ”Microneedle polimer dan tahun publikasi jurnal lebih dari
Polymer”, “Fabrication of Polymer 10 tahun yang lalu (di bawah 2008).
Microneedles, dan “Evaluation of Polymer
HASIL
Microneedle”. Dari 31 jurnal internasional
yang didapat, digunakan 20 jurnal Setelah didapatkan 20 jurnal yang
internasional yang isinya memenuhi kriteria memenuhi kriteria untuk review mengenai
inklusi. Penerbit jurnal-jurnal tersebut adalah microneedle polimer, didapat 10 hasil
ScienceDirect, Elsevier, Springer, Informa percobaan pembuatan microneedle polimer
Healthcare, Taylor & Francis Journals, dan hingga berbagai evaluasinya mulai dari
American Chemical Society (ACS) evaluasi fisik, evaluasi kekuatan mekanik,
Publications. evaluasi in vitro hingga evaluasi in vivo
seperti yang dituliskan dalam tabel berikut :
Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Data yang didapat dari hasil


pencarian di internet diseleksi berdasarkan

No Polimer Zat Aktif Metode Hasil

1. Ion Ca2+ Insulin Metode solvent - Fungsi mekanis kuat dengan gaya
Alginat-Maltosa casting dengan kegagalan tertinggi sekitar 0,41 N /
(Zhang, et al., bantuan jarum.
2018 sentrifugasi dan
fabrikasi - Sifat pembengkakan dan pelarutan
dilakukan pada sangat baik.
suhu kamar
-Enkapsulasi insulin dalam
mikroneedle dapat
mempertahankan aktivitas
farmakologis yang tinggidengan
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 295

No Polimer Zat Aktif Metode Hasil

RBA 93,7 ± 4,7%

2. Polyvinyl - Metode solvent - Bentuk dan ukuran microneedle


alcohol (PVA) casting dengan seragam dengan bentuk
(Mogusala, et al., bantuan melingkarkerucut dengan ujung
2015) sentrifugasi dan yang tajam, ukuran ujung
fabrikasi mikroneedle ditemukan antara 20-
dilakukan pada 50 μm dan ukuran dasar sekitar 200
suhu kamar μm
- Penetrasi microneedle baik ke
dalam kulit

3. Methylvinyl Ibuprofen Metode solvent - Microneedle kuat dan efektif


ether / maleic natrium casting dengan menembus kulit in vitro, larut
acid bantuan dengan cepat untuk melepaskan
(PMVE/MA) sentrifugasi dan obat yang dimasukkan.
(McCrudden, et fabrikasi
al., 2014) dilakukan pada
suhu kamar

4. Polylactic Calcein Metode polymer Pengiriman obat dengan


coglycolic acid melt casting microneedle polimer ini cepat dan
(Kim, et al., berkelanjutan dalam beberapa jam.
2011; Kim, et al.,
2012a)

5. Polylactic acid Calcein Metode polymer Microneedle ini menghasilkan


(Kim, et al., melt casting pelepasan obat yang lebih lambat
2011) dari PLGA selama beberapa
minggu

6. CMC (Lee, et al., - Metode solvent Pori-pori yang terbentuk tidak


2008; Raphael, casting dengan kembali ke semula selama skala
et al., 2010) bantuan waktu 24 jam penelitian
sentrifugasi dan
fabrikasi
dilakukan pada
suhu kamar
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 296

No Polimer Zat Aktif Metode Hasil

7. Chondrotin Insulin Metode solvent Konstanta laju penyerapan (7.59 ±


sulfat (Lee, et al., casting dengan 3.93 h-1) dan eliminasi (1.31 ± 0.66
2013). bantuan h-1)
sentrifugasi dan
fabrikasi
dilakukan pada
suhu kamar

8. Maltosa (Kolli - Metodepolymer Nilai TEWL menurun drastis dalam


and Banga, melt casting 5 menit pertama dan perlahan
2008; Lee, et al., mencapai nilai awal dalam waktu 4
2011; Kalluri & jam
Banga, 2011)

9. Dextran dan Sumatripan Metode solvent Nilai Tmax dan Tmin berturut-turut
Hyaluronate (Ito, casting dengan sebesar 0,13 dan 0,08 jam. Untuk
et al., 2008; bantuan hasil bioavailabilitas obat sebesar
Fukushima, et sentrifugasi dan 100,7% dan nilai bioavailabilitas
al., 2011) fabrikasi relatif sebesar 93,6%
dilakukan pada
suhu kamar

10. PVP dan asam Asam Metode solvent - Kekuatan mekanik 0,6 N yang
methacrylic traneksamat casting dengan cukup untuk menembus stratum
(Machekposthi bantuan korneum.
et.al, 2017) sentrifugasi dan - 34% dari obat yang dilepas secara
fabrikasi lokal efektif dan sisanya diserap
dilakukan pada melalui kulit.
suhu kamar - Microneedle polimer ini tidak
memiliki toksisitas kulit.

Tabel 1 Berbagai Hasil Percobaan Pembuatan Microneedle dengan Berbagai Macam


Polimer

PEMBAHASAN polimer yang berbeda telah dilaporkan,


termasuk pencetakan injeksi menggunakan
Mekanisme dari microneedle polimer
cetakan bahan keras (Wang & Jeng, 2009),
ini adalah ketika memasukkan susunan
pengecoran polimer yang dilelehkan ke
microneedle ke dalam kulit, polimer akan
dalam cetakan karet silikon (Kuo, et al.,
terdegradasi atau larut, melepaskan obat
2011, Kim, et al., 2012), dan pengecoran
yang dienkapsulasi. Microneedle polimer
larutan microneedle menggunakan cetakan
telah diproduksi menggunakan metode
silikon (Lee et al., 2011, Lee et al., 2008).
micromolding. Beberapa metode pencetakan
untuk fabrikasi microneedle dengan substrat
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 297

Baru-baru ini, microneedle polimer menembus kulit (Lee, et al., 2008; Garland,
telah dibuat menggunakan micromolding et al., 2012a; Donnelly, et al., 2009; Garland,
berdasarkan metode polymer melt casting et al., 2012b).
dan solvent casting. Polymer melt casting
Kemudian dilakukan juga evaluasi
menawarkan keuntungan yaitu biaya yang
kekuatan kegagalan microneedle untuk
rendah untuk persiapan cetakan, proses
mengetahui apakah microneedle ini cukup
replikasi sederhana, dan akurasi struktural
kuat untuk menembus lapisan kulit.
yang tinggi. Oleh karena itu, metode ini
Kekuatan mekanik microneedle dapat
cocok untuk fabrikasi microneedle untuk
dilemahkan oleh obat yang dikemas dalam
prototipe dan massa yang pembuatannya
microneedle karena obat secara mekanis
cepat. Namun, suhu tinggi dalam proses
lebih lemah daripada polimer. Rasio panjang
fabrikasi pada metode ini membatasi
dan diameter jarum yang setara dan sesuai
kapasitas untuk membungkus obat-obatan di
harus dipertimbangkan sebagai faktor
dalam microneedle. Untuk mengatasi
penting yang menentukan mode kegagalan
keterbatasan inidikembangkan metode
mekanik mikroneedle polimer (Park &
solvent castingyang menyediakan fabrikasi
Prausnitz., 2010).
pada suhu kamar dengan biaya pembuatan
yang murah (Fukushima, et al., 2011; Karena polimer memiliki sifat
Sullivan, et al., 2010; Sullivan, et al., 2008). mekanis yang lebih lemah dibandingkan
Larutan polimer berair yang mengandung dengan logam, silikon, dan kaca,
obat itudiaplikasikan pada cetakan PDMS microneedle polimer membutuhkan desain
(polydimethylsiloxane) dan dikeringkan yang sesuai untuk dimasukkan ke dalam
pada suhu kamaruntuk menghilangkan kulit. Pemasukan microneedle dan obat yang
denaturasi termal. Keterbatasan dari metode berhasil dapat dicapai dengan membuat
pengecoran pelarut konvensional adalah jarum dengan ujung yang tajam, dengan
kurangnya kekuatan mekanik dari kekuatan mekanik yang cukup, dan dengan
microneedle karena pembentukan pori akibat panjang yang cukup untuk mengatasi
pengisian larutan polimer hanya dari bagian deformasi kulit yang terjadi sebelum insersi
atasdari cetakan jarum. Langkah tambahan (Lee et.al, 2013). Untuk mengetahui bentuk
seperti sentrifugasi telah dikembangkan microneedle yang telah dibuat, dilakukan
untuk mendapatkan microneedle polimer analisis dengan menggunakan TA-XT2
dengan bentuk yang tepat dan memiliki Texture Analyzer (Stable Microsystems /
kekuatan mekanik yang cukup kuat untuk Surrey, Haslemere, UK) atau perangkat
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 298

lunak Zencore dalam Carl Zeiss dan Axio dengan analisis farmakokinetik dari
Imager serta perangkat lunak pengolah microneedle polimer yang dimuati obat.
gambar dan analisis (AxioVision, Rel. 49.1). Hasilnya diketahui bioavailabilitas obat yang
Hasil untuk microneedle yang dibuat dengan diberikan dengan menggunakan microneedle
penambahan prosedur sentrifugasi adalah polimer cukup baik. Kinetika absorpsi dapat
seragam dalam ukuran dan bentuk, dengan dipengaruhi terutama oleh beberapa
bentuk melingkar, dan bentuknya ditemukan parameter seperti dosis total yang dimuat
berbentuk kerucut dengan ujung yang tajam dalam microneedle yang dapat larut, laju
(Zhang, et al., 2018; Kearney, et al., 2016; pelarutan material matriks, dan sifat molekul
Mogusala, et al., 2015). obat atau degradasi enzimatik obat di kulit.
Ketika dosis yang lebih tinggi diberikan
Untuk mengetahui pelepasan obat
dengan microneedle, hasilnya dapat
dari microneedle, dilakukan pengujian pada
menunjukkan tingkat plasma puncak yang
microneedle dengan polimer PLGA dan
lebih rendah (Cmin) atau lebih tinggi
PLA (Park et al., 2006). Microneedle PLGA
(Cmax). Hal ini menunjukkan bahwa profil
mendemonstrasikan pelepasan yang cepat
farmakokinetik obat dengan pemberian
dari calcein dalam beberapa jam. Kemudian
mikroneedle polimer bergantung pada dosis
CMC ditambahkan pada calcein selama
(Ito, et al., 2008).
enkapsulasi untuk mengurangi difusi calcein
dan mikropartikel PLA dienkapsulasi dalam Untuk mengetahui penetrasi obat
microneedles menghasilkan pelepasan obat dalam kulit ketika diberikan dengan
yang lebih lambat yaitu selama beberapa microneedle polimer, perlu dilakukan uji in
minggu (Kim, et al., 2011; Kim, et al., vitro menggunakan kulit hewan uji.
2012a). Hal ini menunjukkan bahwa Meskipun jumlah air yang tersedia secara in
beberapa polimer dapat memberikan efek vitro adalah secara signifikan lebih tinggi
pelepasan lambat pada beberapa obat. dari pada kondisi kulit in vivo, studi
pelepasan in vitro dapat memberikan
Analisis farmakokinetik perlu
informasi yang berguna untuk memilih
dilakukan karena dapat membantu dalam
bahan yang tepat untuk strategi terapeutik
merancang obat yang mengandung
dengan microneedle (Lee, et al., 2008) dan
microneedle polimer tetapi juga strategi
menilai serapan in vivo yang berkaitan
pengiriman obat untuk meningkatkan efek
dengan hilangnya obat oleh proses
terapeutik. Beberapa jenis obat dan bahan
metabolisme pada kulit (Ito, et al., 2011).
matriks telah dilaporkan hingga saat ini
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 299

Microneedle yang telah dibuat dengan waktu paruh dihitung dengan rumus 0.693 /
menggunakan polimer diuji penyisipannya konstanta laju penyerapan, hasil waktu paruh
ke dalam kulit dengan metode kualitatif penyerapan lebih pendek dari waktu paruh
menggunakan tes penetrasi ke kulit dan eliminasi yang merupakan hasil yang paling
metode kuantitatif dengan mengukur umum. Penurunan obat di dalam tubuh
perubahan dalam evaporasi air dari kulit ditentukan terutama oleh disposisi, yang
(Kalluri & Banga, 2011). Untuk melihat merupakan langkah untuk pembatasan laju.
penetrasi microneedle terhadap penghalang Karena itu, temuan ini mendukung
kulit, pemberian microneedle dengan pandangan bahwa biofarmasi microneedle
pewarna telah dilakukan dan menunjukkan yang dilarutkan dengan polimer mungkin
penetrasi yang baik ke kulit yang diamati dapat menggantikan administrasi injeksi
oleh studi histologis yang dilakukan subkutan dan menyediakan metode
menggunakan kulit hewan uji. Pengukuran pemberian obat cepat dengan mengatasi
kuantitatif dilakukan dengan menghitung penghalang kulit yang akan membatasi
jumlah titik warna pada kulit dan kecepatan absorpsi (Lee, et al., 2013).
membandingkannya dengan jumlah
Microneedle yang dibuat
microneedle (Kim et al., 2012). Beberapa
menggunakan polimer diketahui mempunyai
percobaan yang telah dilakukan
efektivitas yang lebih tinggi dibandingkan
menunjukkan bahwa microneedle polimer
dengan penggunaan obat secara injeksi
ini kuat dan secara efektif menembus kulit in
subkutan ataupun mickroinjeksi
vitro, larut dengan cepat untuk melepaskan
(Machekposthi et.al, 2017). Salah satu hasil
obat yang dimasukkan (Zhang et.al, 2018;
percobaan microneedle yang dibuat
Kearney et.al, 2016; Mogusala et.al, 2015).
menggunakan polimer Ion Ca2+ Alginat-
Kemudian telah dilakukan percobaan
Maltosa dengan kandungan zat aktif insulin
pemberian insulin pada anjing dengan
menunjukkan fungsi mekanis yang kuat
microneedle polimer chondroitin sulfat yang
dengan gaya kegagalan tertinggi sekitar 0,41
dapat dijelaskan oleh model 1-kompartemen
N / jarum. Microneedle ini juga
terbuka dengan proses penyerapan orde
menunjukkan sifat pembengkakan dan
pertama, didapat hasil konstanta laju
pelarutan yang sangat baik sehingga mudah
penyerapan (7.59 ± 3.93 h-1) dan eliminasi
untuk melarut ke dalam cairan tubuh. Selain
(1.31 ± 0.66 h-1), hampir sama dengan nilai
itu, enkapsulasi insulin dalam mikroneedle
injeksi subkutan (9,72 ± 5,67 h-1 dan 1,60 ±
dapat mempertahankan aktivitas
0,45 h-1) (Fukushima, et al., 2010). Jika
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 300

farmakologis yang tinggi dibandingkan infeksi karena pori-pori yang terbentuk akan
dengan rute injeksi subkutan dengan insulin secara spontan tertutup sehingga lapisan
pada dosis yang sama, mengungkapkan efek epidermis akan kembali seperti semula. Pada
hipoglikemik berkelanjutan pada tikus percobaan yang dilakukan pada microneedle
diabetes. Hal ini menunjukkan bahwa dengan polimer maltosa dilakukan metode
mikroneedles memiliki aplikasi potensial trans-epidermal water loss measurement
dalam pengobatan diabetes melalui (TEWL) untuk mempelajari pemulihan
konsumsi transdermal (Zhang et.al, 2018). fungsi penghalang dalam microneedle
Kemudian, dalam studi klinis India, telah maltosa yang diberikan pada kulit. Nilai
dibandingkan pemberian asam traneksamat TEWL menurun drastis dalam 5 menit
secara microinjeksi dibandingkan dengan pertama dan perlahan-lahan mencapai nilai
asam traneksamat yang diterapkan oleh semula selama periode 4 jam (Kalluri &
microneedling dengan polimer PVP dan Banga, 2011). Kemudian, percobaan pada
asam methacrylic pada pasien dengan microneedle dengan polimer CMC
melasma. Hasil yang didapat adalah dilakukan untuk melihat penutupan kulit dari
kekuatan mekanik microneedle 0,6 N yang lubang dengan mengukur perubahan dalam
cukup untuk menembus stratum korneum. impedansi elektrik kulit (Lee et al., 2011).
Kemudian, 34% dari obat yang dilepas Hasilnya, lubang di kulit tidak kembali ke
secara lokal memberikan efektivitas yang nilai sebelum pemberian microneedle selama
baik dan sisanya diserap melalui kulit. 24 jam waktu skala penelitian, hal ini
Microneedle polimer ini tidak memiliki menunjukkan lubang tidak tertutup kembali
toksisitas kulit sehingga aman untuk secepat setelah penggunaan microneedle
digunakan. Pasien yang diobati dengan dengan polimer maltosa yang berarti untuk
microneedling menunjukkan perbaikan yang beberapa polimer dapat menyebabkan
lebih baik dibandingkan pasien yang diobati penutupan pori-pori berlangsung lebih
dengan mikroinjeksi (Machekposthi et.al, lambat (Lee et al., 2011). Selain itu,
2017). Para penulis menyimpulkan bahwa berdasarkan pecobaan yang telah dilakukan,
microneedling memberikan obat lebih microneedle diketahui dapat mengirimkan
merata dan lebih dalam ke kulit berbagai bahan aktif termasuk
(Budamakuntla et.al, 2013; Chandrashekar makromolekul biologis (Ling & Chen,
et.al, 2014; Dhurat et.al, 2013). 2016), vaksin (Maaden, et al., 2012), dan
Menurut Serrano, et al. (2015), molekul kecil (Qiu, et al., 2016).
microneedle jarang menyebabkan terjadinya
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 301

SIMPULAN Antibacterial Acid Anhydride


Copolymer Microneedles.
Berdasarkan hasil article review Biofabrication 4.
Budamakuntla L., et al. 2013. A
mengenai pembuatan microneedle polimer Randomised, Open-label, Comparative
yang telah dilakukan menggunakan berbagai Study of Tranexamic Acid
Microinjections and Tranexamic Acid
macam polimer dengan atau tanpa With Microneedling In Patients With
kandungan zat aktif di dalamnya Melasma. Journal Cutan Aesthet Surg
6(3):139–143.
menunjukkan bahwa microneedle polimer
Chandrashekar, BS, V Yepuri, V Mysore.
merupakan salah satu terobosan baru dalam
2014. Alopecia Areata – Successful
bidang teknologi farmasi yang mampu Outcome with Microneedling and
Triamcinolone Acetonide. Journal
memberikan efek terapetik yang baik pada
Cutan Aesthet Surg 7(1):63–64.
berbagai macam obat dan berbagai
Donnelly, RF., et.al. 2010. Microneedle-
biomolekul seperti vaksin dan hormon, serta mediated Intradermal Nanoparticle
dengan harga yang cukup terjangkau dan Delivery: Potential for Enhanced Local
Administration of Hydrophobic Pre-
cara pengaplikasian yang mudah dan formed Photosensitisers.
nyaman untuk pasien, membuat microneedle Photodiagnosis Photodyn Ther 7 : 222
– 231.
polimer ini sangat bagus untuk
Donnelly, RF., et.al. 2009. Processing
dikembangkan.
Difficulties and Instability of
Carbohydrate Microneedle
UCAPAN TERIMAKASIH Arrays.Drug Dev Ind Pharm 35:
1242–1254.
Rasa syukur penulis panjatkan Dhurat R., et al. 2013. A Randomized
Evaluator Blinded Study of Effect of
kepada Allah SWT karena berkat rahmat
Microneedling In Androgenetic
serta karunia-Nya sehingga penulis dapat Alopecia: APilot Study. International
Journal Trichol 5(1):6–11.
menyelesaikan article review ini. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada Fukushima, K., et.al. 2011. Two-layered
Dissolving Microneedles for
kedua orangtua yang senantiasa mendukung Percutaneous Delivery of
dan mendoakan, serta kepada dosen mata Peptide/Protein Drugs In Rats.
Pharmacy Res 28: 7 – 21.
kuliah metodologi penelitian yang telah
Garland, MJ, E Caffarel-Salvador, K
memberikan ilmu yang sangat bermanfaat
Migalska, AD Woolfson, RF
bagi penulis. Donnelly. 2012a. Dissolving
Polymeric Microneedle Arrays for
DAFTAR PUSTAKA Electrically Assisted Transdermal
Drug Delivery. Journal Control
Boehm, RD, PR Miller, R Singh, A Shah, S Release 159: 52–59.
Stafslien, J Daniels, RJ Narayan. 2012.
Indirect Rapid Prototyping of
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 302

Garland, MJ, et.al. 2012b. Influence of Skin Improve Vaccine Stability and
Model On In Vitro Performance of Immunogenicity. Journal Control
Drug-loaded Soluble Microneedle Release 142(2) : 187 – 195.
Arrays. International Journal
Pharmacy 434: 80–89. Kolli, CS, and AK Banga. 2008.
Characterization of Solid Maltose
Ito, Y, A Murakami, T Maeda, N Sugioka, K Microneedles and Their Use for
Takada. 2008. Evaluation ofSelf- Transdermal Delivery. Pharm Res 25:
Dissolving Needles Containing Low 104–113.
Molecular Weight Heparin (LMWH)
In Rats. International Journal Kuo, HC, Y Lin, YK Shen, SC Kang. 2011.
Pharmacy, 349: 124–129. Invasive PLA Microneedle Fabrication
Applied To Drug Delivery Dystem.
Ito, Y, H Murano, N Hamasaki, K International Conference On
Fukushima, K Takada. 2011. Mechanical Automation and Control
Incidence of Low Bioavailability of Engineering, ISSN : 7437–7440.
Leuprolide Acetate After Percutaneous
Administration to Rats by Dissolving Larraneta, E, EM Rebecca, A Lutton, D
Microneedles. International Journal Woolfson, RF Donnelly. 2016.
Pharmacy 407: 126–131. Microneedle arrays as transdermal and
intradermal drug delivery systems:
Kalluri, H, and AK Banga. 2011. Formation Materials science, manufacture and
and Closure of Microchannels In Skin commercial development. Materials
Following Microporation. Pharm Res Science and Engineering 104 : 1 – 32.
28: 82–94.
Lee, J. W., Park, J. H., Prausnitz, M. R.
Kearney, M-C, E Caffarel-Salvandor, SJ 2008. Dissolving Microneedles for
Fallows, HO McCarthy, RF Donnelly. Transdermal Drug Delivery.
2016. Microneedle-mediated delivery Biomaterials 29: 2113–2124.
of donepezil: Potential for Improved
Treatment Options in Alzheimer’s Lee, JW, SO Choi, EL Felner, MR
Disease. European Journal of Prausnitz. 2011. Dissolving
Pharmaceutics and Biopharmaceutics Microneedle Patch for Transdermal
103 : 43 – 50. Delivery of Human Growth Hormone.
Small 7: 531–539.
Kim, M, B Jung, JH Park. 2012. Hydrogel
Swelling as a Trigger to Release Ling, MH., and MC Chen. 2013. Dissolving
Biodegradable Polymer Microneedles Polymer Microneedle Patches for
In Skin. Biomaterials 33: 668–678. Rapid and Efficient Transdermal
Delivery of Insulin To Diabetic Rats.
Kim, SE, JH Lee, HB Kwon, BJ Ahn, AY Acta Biomater 9 : 8952 – 8961.
Lee. 2011. Greater Collagen
Deposition With The Microneedle Maaden, VDK, W Jiskoot, J Bouwstra.
Therapy System Than with Intense 2012. Microneedle Technologies for
Pulsed Light. Dermatol Surg 37: 336– Transdermal Drug and Vaccine
341. Delivery. Journal Control Release
161: 645 – 655.
Kim, Y, F Quan, RW Compans, S Kang,
MR Prausnitz. 2010. Formulation and Machekposthi, SA, M Soltani, P
Coating of Microneedles with Najafizadeh, SA Ebrahimi, P Chen.
Inactivated Influenza Virus To 2017. Biocompatible Polymer
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 3 303

Microneedle For Topical/Dermal The Pharmacokinetics of Ketoprofen


Delivery of Tranexamic Acid. Journal from Its Transdermal Formulations.
of Controlled Release 261 : 87 – 92. Drug Delivery 16(1) : 52 – 56.
McCrudden, MT., et.al. 2014. Design and Sullivan, SP., et.al. 2010. Dissolving
Physicochemical Characterisation of Polymer Microneedle Patches for
Novel Dissolving Polymeric InfluenzaVaccination. National Med
Microneedle Arrays for Transdermal 16: 915–920.
Delivery of High Dose,Low Molecular
Weight Drugs. Journal of Controlled Sullivan, SP, N Murthy, MR Prausnitz.
Release 180 : 71 – 80. 2008. Minimally Invasive
ProteinDelivery with Rapidly
Mogusala, NR, VR Devadasu, and RK Dissolving Polymer Microneedles. Adv
Venisetty. 2015. Fabrication of Mater 20 : 933.
Microneedle Molds and Polymer
Based Biodegradable Microneedle Stahl, J, M Wohlert, M Kietmann. 2012.
Patches : A Novel Method. American Microneedle Pretreatment Enhances
Journal of Drug Delivery and The Percutaneous Permeation of
Therapeutics, ISSN 2349-7211. Hydrophilic Compounds with High
Melting Points. BMC Pharmacology
Park, JH, and MR Prausnitz. 2010. Analysis and Toxicology 13 (5) : 1 – 7.
of Mechanical Failure of
PolymerMicroneedles by Axial Force. Wang, MW, and JH Jeng. 2009. Optimal
Journal Korean Phys Soc 56: 1223– Molding Parameter Design of PLA
1227. Micro Lancet Needles Using the
Taguchi Method. Polym-Plast Technol
Qiu, YQ., et.al. 2016. Systemic Delivery of 48 : 730–735.
Artemether by Dissolving
Microneedles. International Journal Yang, G, M He, S Zhang, M Wu, and Y
Pharmacy 508: 1 – 9. Gao. 2017. An acryl resin-based
swellable microneedles for controlled
Raphael, AP, TW Prow, ML Crichton, X release intradermal delivery of
Chen, GJ Fernando, MA Kendall. granisetron [Online]. Tersedia di
2010. Targeted, Needle-free http://www.tandfonline.com/loi/iddi20
Vaccinations In Skin Using . [Diakses pada tanggal 18 Juni 2018].
Multilayered, Densely-packed
Dissolving Microprojection Arrays. Zhang, Y, G Jiang, W Y, D Liu, B Xu. 2018.
Small 6 : 1785–1793. Microneedles fabricated from alginate
and maltose for transdermal delivery
Serrano, G., et.al. 2015. Microneedling of insulin on diabetic rats. Material
Dilates The Follicular Infundibulum Science & Engineering C : Materials
and Increases Transfollicular for Biological Application [Online].
Absorption of Liposomal Sepia Tersedia di
Melanin. Clinical, Cosmetic and https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed
Investigational Dermatology 8 : 313 – /29407146. [Diakses pada tanggal 3
318. Juni 2018].
So, J, H Park, SS Lee, D Kim, S Shin, and C
Cho. 2009. Effect of Microneedle On

Anda mungkin juga menyukai