ABSTRAK
Pemberian obat rute transdermal dikembangkan sebagai alternatif untuk rute oral dan
parenteral. Rute transdermal ini dapat diaplikasikan dengan metode microneedle (MN).
Pendekatan berbasis MN telah dikembangkan dengan metode pelapisan MN dengan tujuan
meminimalkan invasif sehingga obat dan vaksin dapat melewati kulit. Review ini diharapkan
dapat memberikan informasi terkait beberapa proses melapisi MN untuk pemerian obat
transdermal. Teknik yang akan diulas yaitu dip coating, gas jet drying, spray coating, proses
electrohydrodynamic atomisation (EHDA) dan piezoelectric inkjet printing. Melalui jurnal
acuan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa setiap teknik yang diuji memberikan peluang
untuk mengatasi formulasi atau pembatasan bentuk sediaan. MN berlapis dengan berbagai
teknik memiliki potensi yang baik untuk digunakan pada proses penghantaran obat untuk
pemerian transdermal.
Kata kunci: Coating, Microneedle, Penghantaran obat, Transdermal
ABSTRACT
Transdermal drug delivery is developed as an alternative to oral and parenteral routes. This
transdermal route can be applied by microneedle (MN) method. MN-based approach has been
developed by MN coating method with the aim of minimizing invasive so that drugs and
vaccines can pass through the skin. This review is expected to provide information regarding
some of the MN coating processes for transdermal drug delivery. Techniques to be reviewed
are dip coating, gas jet drying, spray coating, electrohydrodynamic atomisation process
(EHDA) and piezoelectric inkjet printing. Through reference journals the results show that
each tested technique provides an opportunity to overcome the formulation or restriction of the
dosage form. MN coated with various techniques has good potential for use in drug delivery
processes for transdermal tracing.
Keywords: Coating, Microneedle, Drug delivery, Transdermal
Diserahkan: 4 Juli 2018, Diterima 4 Agustus 2018
PENDAHULUAN
Sifat fisikokimia molekul obat melewati kulit. Penghantaran obat secara
dengan waktu paruh pendek dan transdermal memberikan beberapa
bioavailabilitas yang buruk sangat cocok keuntungan seperti peningkatan kepatuhan
dibuat dalam bentuk sediaan transdermal pasien, suistained release, menghindari
(Gujjar, 2014). Diperlukan sifat fisikokimia iritasi asam lambung dan presistemik first
yang optimal supaya obat dapat dihantarkan pass effect. Hanya beberapa produk obat
secara transdermal. Obat yang bersifat dengan karakteristik optimum yang berhasil
hidrofobik akan secara mudah berdifusi dihantarkan melalui kulit. Masalah yang
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 256
Zat aktif obat yang cocok untuk berpeluang untuk mengatasi formulasi atau
sediaan MN ialah memiliki sifat fisikokimia pembatasan bentuk sediaan dan berpotensi
molekul obat dengan waktu paruh pendek untuk dibuat dalam bentuk sediaan
Gambar 2. Contoh ilustrasi teknik yang digunakan untuk MN coat. (a) Dip coating; (b) Gas-
jet drying; (c) Spray drying; (d) proses EHDH; (e) Ink-jet printing (Haj-Ahmad, et al., 2015).
Dip Coating rhGH injeksi karena dapat mengurangi
dampak nyeri (Ameri, et al., 2014).
Dip coating merupakan pelapisan
dengan cara mencelupkan MN ke dalam Gas-jet Drying
formula obat dan kemudian langsung
Gas-jet drying atau proses
ditarik dengan tujuan menghasilkan film
pengeringa yang lambat dikembangkan
cair pada MN dan kemudian film tersebut
oleh Chen et al. (2011) untuk mengatasi
akan memadat. Teknik ini telah digunakan
masalah tertentu terutama untuk ukuran
untuk obat hidrofilik dan hidrofobik.
yang sangat kecil yaitu berkisar <90mikron.
Beberapa biomolekul seperti protein, virus
Silicon mikroprojeksi yang padat dilapisi
dan DNA telah dilapisi ke MN dengan
dengan lapisan tipis emas. Seluruh panjang
teknik ini untuk pemerian transdermal cepat
mikroprojeksi dilapisi dengan larutan yang
(Gill & Prausnitz, 2007). Berdasarkan
memiliki lapisan dengan larutan yang
penelitian yang telah dilakukan oleh Ma
tegangan permukaannya ideal. Larutan
dan Gill (2014) salah satu upaya yang
pelapis mengandung multiseluler
paling awal untuk melapisi obat hidrofobik
(meningkatkan viskositas dan mengurangi
ke MN ialah menggunakan teknik dip
tegangan permukaan larutan pelapis pada
coating ini. Berdasarkan penelitian yang
saat yang sama), Quil-A (sebagai surfaktan
dilakukan oleh Ameri et.al (2014) salah satu
untuk mengurangi tegangan permukaan dan
contoh produk dari teknik ini yang telah
berfungsi sebagai vaksin imun-stimulasi
berhasil ialah patch Recombinant Human
adjuvant) dan konsentrasi tertentu dari
Growth Hormone (rhGH) MN. rhGH ini
model obat aktif (vaksin atau pewarna
telah berhasil dilapisi pada titanium MN
fluoresen). Formulasi diterapkan dan
untuk pemerian transdermal dan stabil
dimodifikasi menggunakan metode gas-jet
selama 6 bulan pada suhu 40℃. Patch
drying. Viskositas lapisan berlapis ke
rhGH MN ini berpotensi menggantikan
mikroprojeksi meningkat pesat, sehingga
memungkinkan bahan yang silapisi kering
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 259
daripada berpindah pada substrat dasar. Hal MN. Formasi lapisan film sangat
ini diikuti oleh jet gas cepat pada sudut dipengaruhi oleh sifat fisio-kimia dan
datang 20° untuk menghilangkan semua parameter proses penyemprotan. Dua bahan
larutan pelapis berlebih. Lapisan kering pelapis yang diteliti dan dapat digunakan
yang seragam tetap utuh selama penetrasi untuk teknik ini ialah
kulit dan obat dilepaskan dalam 3 menit hydroxypropylmethylcellulose (HPMC)
dalam kulit basah (Chen, et al., 2011). Chen dan carboxymethylcellulose (CMC).
et al. (2011) telah meningkatkan efisiensi Penambahan surfaktan (Tween 80) untuk
pengiriman vaksin dengan menggunakan bahan pelapis CMC diperlukan untuk
MN jet gas, dengan memfokuskan pada membantu koalesensi tetesan yang
penyetoran aktif pada tips MN daripada disemprotkan pada permukaan silikon
keseluruhan MN. Hal ini dilakukan dengan (McGrath, et al., 2011). Patch spray drying
meningkatkan sudut insiden jet gas dengan MN juga digunakan untuk pengiriman
70°, menghilangkan tepi patch dan transkutan dari Recombinant Adenovirus
memutarnya selama proses pelapisan untuk (rADV) dan vektor Vaccinia Virus Ankara
memastikan keseragaman (Chen, et al., (MVA) sebagai vaksin. Potensi vaksin virus
2011). rekombinan yang dilapisi patch MN untuk
menginduksi antibody, infeksi transkutan
Spray Drying
dan respon induksi antibody (CD8+T)
Spray drying atau pelapisan semprot setara dengan respon yang sitimbulkan oleh
mirip dengan pendekatan konvensional injeksi transdermal dari vaksin yang sama
untuk mencapai ketebalan millimeter. (Vrdoljak, et al., 2012).
Desain MN untuk spray drying ini biasanya
Proses Electrohydrodynamic Atomisation
memiliki tebal 60-700μm dan ukuran
(EHDA)
partikel <280μm. Spray drying MN
mempunyai tiga langkah. Langkah pertama Proses atomisasi
ialah atomisasi yaitu microdoplets elektrohidrodinamik (EHDA) telah
diformulasikan dari spray drying. Kedua, dikembangkan untuk menghasilkan
memperhatikan posisi dan kepatuhan arsitektur berskala mikro dan nano yang
tetesan pada permukaan MN. Ketiga, hampir seragam dalam satu langkah. Pada
koalesensi tetesan pada subsstrat untuk teknik ini tetesan yang diatomisasi
membentuk lapisan film yang utuh. Proses diproduksi oleh cairan bergerak yang
ini pertama kali dikembangkan oleh didorong secara elektrik yang melaju
McGrath et al. (2011). Optimasi parameter melalui nosel kapiler dan kemudian
proses semprot sangat diperlukan untuk dikumpulkan di atas elektroda ground yang
pelapisan film yang seragam pada substrat ada di bawah ujung nosel (Haj-Ahmad, et
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 260
teknik ink-jet piezoelectric (Uddin, et al., Al-Qallaf, B., Daisuke, M. & Lola, O. 2009.
2015). Transdermal Drug Delivery by
Microneedles: Does Skin
Metabolism Matter?. International
Journal Of Chemical Reactor
Engineering, Volume 7.
SIMPULAN
Ameri, M. et al. 2014. Human Growth
Beberapa teknik needle coating Hormone Delivery with a
Microneedle Transdermal System:
diantaranya dip coating, gas jet drying,
Preclinical Formulation, Stability,
spray coating, proses electrohydrodynamic Delivery and PK of Therapeutically
Relevant Doses. Pharmaceutical,
atomisation (EHDA) dan piezoelectric
Volume 6, pp. 220-234.
inkjet printing yang ternyata berpotensi
Boehm, R. D. et al. 2014. Inkjet Printing for
sebagai sediaan transdermal dan dapat Pharmaceutical Applications.
Mater, Volume 17, pp. 247-252.
mengurangi berbagai kekurangan dari
penggunaan microneedle yang biasanya Chen, W. et al. 2016. Microneedles As a
Delivery System for Gene Therapy.
digunakan. Sistem coating MN memiliki [Online]
keunggulan dibandingkan dengan MN Available at:
https://doi.org/10.3389/fphar.2016.
lainnya yakni dapat bebas dari rasa nyeri 00137
dan mampu memodelkan permukaan MN [Accessed 04 07 2018].
dan mengontrol dosis dengan cara yang Chen, X. et al. 2011. Improving the Reach
of Vaccines to Low-Resource
mudah. Regions, With A Needle-free
Vaccine Delivery Device and Long-
term Thermostabilization. J.
Control, Volume 152, pp. 349-355.
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 1 262
Coulman, S., Allender, C. & Birchall, J. Ma, Y. & Gill, H. S. 2014. Coating Solid
2006. Microneedles and Other Dispersions on Microneedles via a
Physical Methods for Overcoming Molten Dip-Coating Method:
the Stratum Corneum Barrier for Development and in Vitro
Cutaneous Gene Therapy. Drug Evaluation for Transdermal
Carrier, Volume 23, pp. 205-258. Delivery of a Water-Insoluble Drug.
J. Pharm, Volume 103, pp. 3621-
Donnelly, R. F., Raj Singh, T. R. & 3630.
Woolfson, A. D. 2010.
Microneedle-Based Drug Delivery McGrath, M. G. et al. 2011. Determination
Systems: Microfabrication, Drug of Parameters for Successful Spray
Delivery, and Safety. Drug Deliv, Coating of Silicon Microneedle
Volume 17, pp. 187-207. Arrays. J. Pharm, Volume 415, pp.
140-149.
Gill, H. S. & Prausnitz, M. R. 2007. Coated
Microneedles for Transdermal Saraf, A. et al. 2010. Regulated Non-viral
Delivery. J. Control, Volume 117, Gene Delivery from Coaxial
pp. 227-237. Electrospun Fiber Mesh Scaffolds.
J. Control, Volume 143, pp. 95-103.
Gill, H. S. & Prausnitz, M. R. 2007. Coating
Formulations for Microneedles. Sulastri, A. & Patihul, H. 2017. Smart
Pharm., Volume 24, pp. 1369-1380. Insulin Patch: Inovasi Sistem
Penghantaran Insulin Transdermal.
Gujjar, M. & Ajay, K. B. 2014. Farmaka, 15(4).
Iontophoretic and Microneedle
Mediated Transdermal Delivery of Uddin, M. J. et al. 2015. Inkjet printing of
Glycopyrrolate. Pharmaceutics, transdermal microneedles for the
Volume 6, pp. 663-671. delivery of anticancer agents.. J.
Pharm, Volume 494, pp. 593-602.
Haj-Ahmad, R. et al. 2015. EHDA
Spraying: A Multi-Material Nano- Vrdoljak, A. et al., 2012. Coated
Engineering Route. Pharm., Microneedle Arrays for
Volume 21, pp. 3239-3247. Transcutaneous Delivery of Live
Virus Vaccines. J. Control, Volume
Hultstrom, M., Roxhe, N. & Nordquist, L. 159, pp. 34-42.
2014. Intradermal Insulin Delivery:
A Promosing Future for Diabetes
Management. Journal of Diabetes
Science and Technology, 8(3).