Anda di halaman 1dari 8

NANOSAINS UNTUK KECANTIKAN

I Nyoman Madu Sudana, NIM. 2023071001

Jurusan Pendidikan Fisika dan Pengajaran IPA


Program Studi S2 Pendidikan IPA
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: madusudana53@gmai.com

Abstrak
Nanosains merupakan salah satu cabang ilmu yang meneliti partikel – partikel kecil
dalam skala atomik atau molekuler. Teknologi nano merupakan cabang baru bidang
teknik yang melibatkan penggunaan partikel berskala nano (1-100 nm). Partikel nano
dapat digunakan di berbagai bidang antara lain teknik, kimia, onkologi, dermatologi, dan
lain-lain.Teknologi nano telah menimbulkan revolusi dalam pengobatan beberapa
penyakit kulit, terutama yang berkaitan dengan hantaran obat atau bahan kosmetik ke
target kerja yang spesifik secara efektif. Potensi aplikasi teknologi nano di dunia
kecantikan terutama bidang dermatologi dan kosmetik, antara lain pada produk tabir
surya, pelembab, formulasi anti penuaan, fototerapi, antiseptik, vaksin, obat kanker
kulit, produk perawatan rambut, produk perawatan kuku, dan sebagainya. Dalam artikel
ini akan dijelaskan mengenai teknologi nano, berbagitipe partikel nano, aplikasi
teknologi nano, dan pertimbangan keamanan partikel nano di bidang dermatologi dan
kosmetik.
Kata kunci : teknologi nano, nanosains, dermatologi, kosmetik, kecantikan

Abstract
Nanoscience is the branch of science pertaining to the study of minute particles on an
atomic or molecular scale, whose size is measured in nanometers, a scale where
unique phenomena enable novel applications. Nanotechnology is an emerging branch
of engineering that involves the use of particles on a nanoscale (1-100 nm).
Nanoparticles can be used in various fields such as engineering, chemistry, oncology,
dermatology, and others. Nanotechnology has revolutionized the treatment of several
skin diseases, since it increases the effectivity of targeted delivery of active
medicaments and cosmetic ingredients. Nanotechnology in dermatology has opened a
new era in the diagnosis and treatment of various skin disorders. Possible applications
of nanotechnology in dermatology and cosmetics include products such as sunscreens,
moisturizers, anti-aging formulations, phototherapy, antiseptic, vaccines, skin cancers
medicaments, hair care, nail care, and others. This article covers an introduction of
nanotechnology, various types of nanoparticles, various possible applications of
nanotechnology, and safety of nanoparticles in dermatology and cosmetics.
Keywords: nanotechnology, nanoscience, dermatology, cosmetics, beauty

PENDAHULUAN Sejak tahun 2000, Indonesiapun tidak


Teknologi nano ternyata tidak hanya mau ketinggalan untuk melakukan riset
dapat dimanfaatkan pada bidang sains. dalam bidang ini. Sejak 10 tahun terakhir
Bidang kecantikan kulit dan kosmetik muncul berbagai aplikasi nanoteknologi
ternyata juga mengaplikasikan teknologi dalam berbagai produk yang sudah banyak
nano untuk semakin memaksimalkan beredar di pasaran, diantaranya aplikasi
fungsi kosmetik pada tubuh (Kompas, nanoteknologi dalam kosmetik.
2010).
Saat ini masyarakat berupaya tetap bahan pada skala molekuler dan
eksis dengan mengedepankan makromolekulaer, dimana sifatnya berbeda
penampilan, sehingga pasar kosmetik secara signifikan dari bahan yang berada
menjadi suatu segmen yang sangat di skala yang lebih besar. Nanoteknologi
menjajikan. Industri kosmetik kini didefinisikan sebagai desain, karakterisasi,
berlomba-lomba mengembangkan produksi dan penerapan struktur,
formulasi kosmetik yang inovatif perangkat dan sistem dengan mengontrol
menggunakan nanoteknologi. bentuk dan ukuran pada skala nanometer
Nanoteknologi hadir sebagai jawaban (Haryo, 2010). Nanosains adalah ilmu dan
untuk mengatasi kelemahan tertentu yang rekayasa dalam penciptaan material,
terkait dengan produk tradisional. struktur fungsional, maupun piranti dalam
Kulit dapat menjadi jalur penghantaran skala nanometer. Dalam terminologi
obat yang penting untuk mendapatkan ilmiah, nano berarti satu per satu milyar
efek local maupun sistemik. Akan tetapi, (0,000000001). Satu nanometer adalah
sebenarnya kulit merupakan “penghalang” seper seribu mikrometer, atau seper
yang baik sehingga menyulitkan satu juta milimeter, atau seper satu milyar
penghantaran obat lintas kulit. Berbagai meter. Jika panjang pulau jawa dianggap
metode telah diteliti, dikembangkan dan satu meter, maka diameter sebuah
dipatenkan untuk memperbaiki absorbsi kelereng kira-kira sama dengan 10
obat melalui kulit, salah satunya adalah nanometer (Arikawati, 2015).
penggunaan partikel nano sebagai Nanoteknologi merupakan
pembawa obat (nanokarier). Untuk pengetahuan dan kontrol material pada
keperluan penghantaran obat (drug skala nano dalam dimensi antara 1-100
delivery). Penggunaan teknologi nano nanometer. Ukuran partikel yang sangat
dalam bidang dermatologi dan kosmetik kecil tersebut dimanfaatkan untuk
menunjukkan peningkatan yang pesat. mendesain dan menyusun atau
Aplikasi teknologi nano telah menimbulkan memanipulasi material sehingga
revolusi dalam modalitas terapi dan dihasilkan material dengan sifat dan
diagnostic untuk berbagai penyakit. (ArifT fungsi baru. Nanoteknologi merupakan
dalam Angelia F, dkk. 2019). fenomena unik yang dapat
Maka pembahasan artikel ini diaplikasikan dalam bidang teknologi
difokuskan pada bidang nanoteknologi informasi, farmasi dan kesehatan,
pada kecantikan, dengan melihat prinsip pertanian, industri, dan lain-lain (Clunan,
kerja tekonologi nano dan pemanfaatannya 2014).
dalam dunia kecantikan termasuk
pengamplikasian kosmetik didalamnya. 2. Jenis dan Fungsi Kerja Teknologi
Nano
METODE Partikel nano dibagi menjadi dua kategori
Metode yang digunakan dalam penulisan (Kushwaha dkk, 2020)
ini adalah deskriptif kualitatif berdasarkan 1. Nanosfer
kajian kepustakaan/studi literatur. 2. Nanocapsules
Pemilihan pendekatan ini diharapkan dapat Nanosfer didefinisikan sebagai sistem
memberikan gambaran secara cermat matriks homogen di mana dalam senyawa
mengenai keadaan atau gejala tertentu aktif terdispersi atau terlarut diserap di
pada objek kajian. permukaan atau terperangkap dalam
struktur matriks polimer melalui bola padat.
PEMBAHASAN Sementara, nanokapsul adalah gelembung
1. Nanosains dan Nano Teknologi nano koloid di mana intinya (Berminyak
atau berair) dikelilingi oleh membran
Nanosains didefinisikan sebagai polimerik dengan sifat-sifat tertentu.
studi tentang fenomena dan manipulasi
Kulit menjadi penghalang H. dkk, 2019) seperti terlihat pada Gambar
penetrasi obat karena
Gambarintegritas
1. 3.
Nanosfer dan
struktur epidermis.Nanocapsules
Pertama, obat
harus melewati lapisan tanduk
adalah stratum korneum, kemudian
lapisan epidermis dan dermis
hingga mencapai aliran darah untuk
dapat berefek sistemik. Untuk Gambar 3. Struktur Liposom, (a) Struktur
keperluan kosmetik dan obat dasar liposom, (b) Liposom sebagai
topikal, sebaiknya tidak nanokarier
menimbulkan efek sistemik, tetapi Ukuran liposom biasanya
hanya efek lokal terutama di bervariasi mulai dari 20 nm hingga
lapisan epidermis (Arif T dalam beberapa ratus mikrometer. Liposom
Angelia F, dkk. 2019). Ada 3 jalur sering digunakan sebagai pembawa obat
yang memungkinkan sebuah atau nanokarier dengan tujuan untuk
molekul dapat melewati lapisan mengurangi toksisitas dan meningkatkan
tanduk kulit yang utuh, yaitu: a) efikasi obat. Berkaitan dengan tujuan yang
Jalur lintas seluler atau transeluler: kedua, liposom dapat meningkatkan
molekul menembus sel tanduk dan kelarutan obat, menghantarkan obat ke
matriks lemak intraseluler secara target kerja yang spesifik, dan
langsung; b) Jalur lintas apendiks: menghindari kerusakan obat sebelum obat
molekul melewati folikel rambut sampai ke tempat kerjanya. Keuntungan
atau kelenjar keringat; c) Jalur liposom sebagai sarana pembawa obat,
interseluler: molekul berdifusi yaitu dapat membawa berbagai jenis obat,
berliku– liku di sekitar sel – sel hidrofobik maupun hidrofilik) dan bersifat
lapisan tanduk (korneosit) dan biokompatibel, sehingga mudah larut atau
matriks lemak (Arif T dalam Angelia menyatu dengan fosfolipid alamiah tubuh.
F, dkk. 2019). Sifat lain liposom yang membuatnya sering
digunakan untuk penghantaran obat,
adalah karena tidak toksik, biodegradable,
dan dapat bertahan lama dalam aliran
darah. Liposom juga memiliki beberapa
keterbatasan. Liposom yang digunakan
dalam sediaan kosmetik nano berupa
larutan dengan struktur tidak stabil. Saat
liposom melintasi kulit, ia akan berikatan
dengan dinding dalam sel kulit sehingga
Gambar 2. Skema jalur lapisan fosfolipid liposom kolaps dan zat
penetrasiobatke dalamkulit* aktif yang dibawanya akan keluar seperti
pada Gambar 4. Hal tersebut menghalangi
Partikel nano dibagi menjadi berbagai tipe penghantaran zat aktif ke lapisan kulit yang
tergantung ukuran, permukaan, bentuk, dalam, yang merupakan persyaratan
dan sifat fisikokimianya. Nanokarier yang produk yang memenuhi definisi kosmetik.
paling sering digunakan di bidang
dermatologi dan kosmetik akan dijelaskan
di bawah ini (Arif T dalam Angelia F, dkk. Gambar 4.
2019). Sistem
Penghantaran
1. Liposom Obat
Liposom merupakan vesikel bulat dan Menggunakan
tertutup, memiliki dua lapis fosfolipid yang Liposom
mengelilingi bagian terlarut (cair) (Hameed,
2. Niosom b. Terdiri dari banyak partikel berukuran
Niosom merupakan struktur nano kecil dan derajat kristalisasi yang tinggi
yang dengan rongga cair di pusatnya dan sehingga bersifat oklusif dan dapat
dikelilingi oleh lapisan surfaktan non ionik meningkatkan kelembaban kulit sekitar
dalam fase lamellar. Ukuran niosom 5-10%
berkisar antara 100 nm hingga 2 c. ukuran yang kecil juga menyebabkan
mikrometer (Hameed, H. dkk, 2019). area permukaan yang berkontak
Niosom bertindak sebagai vesikel dengan kulit lebih luas dan akan
surfaktan nonionik yang mengenkapsulasi menghasilkan penyerapan zat aktif lebih
obat topikal atau zat aktif kosmetik yang banyak.
bersifat hidrofobik maupun hidrofilik. Keuntungan lain SLN, yaitu dapat
Niosom mampu berpenetrasi yang lebih diproduksi dalam jumlah besar. Sistem
baik, stabilitas kimia dan kemurnian zat penghantaran yang menggunakan SLN
yang lebih baik, serta kualitas memiliki keuntungan utama melindungi
penyimpanan zat aktif yang lebih efisien. obat atau zat aktif yang dibawanya dari
Selain itu, bila dibandingkan dengan perusakan kimiawi di dalam tubuh, dan
liposom, biaya produksi niosom lebih dapat diatur waktu penglepasan zat aktif
rendah dan dapat diproduksi secara dari dalam SLN. SLN banyak digunakan di
massal, serta tidak memerlukan pelarut bidang kosmetik. Pada dasarnya partikel
yang berbahaya. Hasil penelitian SLN sendiri dapat digunakan sebagai tabir
menunjukkan bahwa penggunaan niosom surya, karena dapat menangkis radiasi
akan meningkatkan penetrasi obat yang ultraviolet.
dibawanya untuk dapat melintasi kulit, Fosfatidilkolin merupakan salah satu
memperpanjang waktu retensi atau substansi yang menggunakan liposom
penyimpanan obat di lapisan tanduk dan dalam berbagai sediaan perawatan kulit
epidermis, membatasi penyerapan (krim, pelembab, dan sebagainya) dan
sistemik obat, dan mengendalikan produk perawatan rambut (kondisioner,
penglepasan obat dari waktu ke waktu. shampo). Berbagai bahan lainnya,
Hal–hal tersebut akan menurunkan termasuk vitamin (vitamin A, E, dan K) dan
kejadian efek samping obat. Salah satu antioksidan tertentu (karotenoid, likopen,
aplikasi niosom adalah sebagai nanokarier dan sebagainya) juga telah menggunakan
untuk minoksidil dalam terapi kerontokan aplikasi liposom untuk meningkatkan
rambut. stabilitas fisikokimia saat dibuat sediaan
solusio. Liposom juga membantu
3. Solid lipid nanoparticle (SLN)
memfasilitasi penetrasi obat ke dalam
SLN merupakan karier koloid yang
folikel rambut.
berukuran 50 hingga 1000 nm. Dalam
partikel ini, lemak fisiologis dilarutkan 4. Nanostructured lipid carrier (NLC)
dalam larutan surfaktan atau air (Gambar Partikel NLC dibuat dengan cara
5). mencampurkan lemak padat dengan
minyak (lemak cair) dengan rerata
perbandingan 70:30. Terdapat beberapa
tipe NLC yang berbeda tergantung dari
komposisi campuran lemak dan proses
produksinya (Hameed, H. dkk, 2019). NLC
memiliki matriks lemak dengan struktur
nano khusus yang meningkatkan kapasitas
Gambar 5. Struktur partikel nano lemak muatan dari zat aktif dan dapat mencegah
SLN memiliki berbagai sifat dasar yang keluarnya obat selama proses
menguntungkan,yaitu: penyimpanan. Sistem NLC meminimalkan
a. Terdiri dari lemak fisiologis, masalah yang dihadapi sistem SLN, yaitu
biodegradable, dan tidak menggunakan rendahnya daya muat untuk beberapa
pelarut organik dalam proses obat; kebocoran obat selama proses
pembuatannya sehingga toksisitasnya penyimpanan; dan kandungan air yang
rendah; tinggi untuk melarutkan SLN.
5. Dendrimer sehingga menjadi larut air dan mampu
Dendrimer memiliki struktur mengangkut gen, protein, dan biomolekul
bangunan 3 dimensi seperti pohon lain. Ukurannya yang kecil, bentuk yang
semipolimer, pada Gambar 5. Dendrimer bulat, dan bagian dalam yang berlubang
menjadi sumber partikel nano, karena memungkinkan fullerene untuk digunakan
ujung cabang-cabangnya mengandung dalam berbagai produk kosmetik misalnya
partikel nano dengan bentuk, ukuran, dan tabir surya, pelembab, produk riasan wajah
berat molekul yang relatif sama. Ukuran (make up) yang tahan lama, dan lain-lain.
dendrimer berkisar antara 2 hingga 10 nm. Karbon fullerene juga memiliki kemampuan
Permeabilitas dendrimer untuk melintasi sebagai antioksi dan untuk melawan
kulit bergantung pada sifat fisikokimia, radikal bebas oksidatif. Sifat inilah yang
yaitu ukuran, berat molekul, tegangan membuat fullerene digunakan dalam
permukaan, komposisi, dan konsentrasi. sediaan kosmetik untuk peremajaan kulit.
Kelemahan utama sistem penghantaran
lintas kulit menggunakan dendrimer adalah 3. Aplikasi Teknologi Nano dalam Dunia
sukar untuk didegradasi oleh tubuh dan Kecantikan
berpotensi sitotoksisitas. Keuntungan Aplikasi teknologi nano di bidang
utama dendrimer adalah memungkinkan kecantikan cukup bervariasi, seperti pada
untuk mengangkut berbagai zat aktif bidang dermatologi dankosmetik.
berupa obat, zat kontras, dan sebagainya. Beberapa contoh aplikasi akan dijelaskan
Dendrimer dapat meningkatkan kelarutan di bawah ini. (Arif T dalam Angelia F, dkk.
dan penyerapan berbagai obat lipofilik, 2019).
tetapi tidak obat hidrofilik. Nanokarier ini
1. Tabir surya
telah digunakan untuk membawa zat
Banyak komposisi zat aktif pada tabir
photosensitizer dalam terapi fotokimia dan
surya berupa oksida logam, meliputi zink
untuk membawa molekul antijamur.
oksida (ZnO) yang tidak larutdan partikel
mikro titanium dioksida (TiO). Tabir
suryatersebut akan menghambat radiasi
UVA dan UVB. Akan tetapi, terdapat
beberapa kelemahan sediaan
tersebut,misalnya membutuhkan
vehikulum yang lebih berminyakuntuk
melarutkannya, sehingga menyisakan
bekas putihkapur di kulit, dan memiliki
tekstur yang tebal dan padat.Hal ini
Gambar 6. Struktur dendrimer
menyebabkan orang enggan
6. Fullerene (buckyball) menggunakannya.Saat komposisi zat aktif
Fullerene (buckyball) merupakan diperkecil menjadi partikel nano,tekstur
bola karbon berukuran 1 nm yang disusun akan berubah menjadi tidak kasat mata
oleh 60 atom karbon seperti pada Gambar sehinggasecara kosmetik dapat diterima
6. lebih baik. Partikel nano,misalnya liposom
atau SLN telah digunakan dalam berbagai
sediaan tabir surya untuk mempermudah
penyerapan,dan memperbaiki stabilitas
serta toleransi zataktifnya. Penelitian
menunjukkan walaupun partikelnano dapat
menembus hingga bagian atas folikel
rambutmanusia atau mencapai permukaan
lapisan tanduk, namuntidak dapat
menembus kulit utuh dan mencapai
Gambar 7. Fullerene (buckyball) lapisanepidermis yang viabel.
Walaupun fullerene bersifat 2. Perawatan luka
hidrofobik, tetapi dapat dimodifikasi Inovasi terbaru di bidang perawatan
dengan melekatkan komponen hidrofilik luka berupa chitinnanofibril atau partikel
nanochitosan. Chitin nanofibril dibuat dari Penelitian in vitro menunjukkan
polisakarida alamiah yang didapat dari bahwa likopen dengan nanokarier
cangkang krustasea (misalnya kepiting). mikroemulsi yang diberikan secara topikal,
Kitinaman digunakan karena bersifat dapat menembus sampai ke epidermis
biokompatibel dan dapat dengan mudah yang viabel, dan menunjukkan aktivitas
dimetabolisme oleh enzim yang ada di antioksidan 10 kali dibandingkan dengan
tubuh manusia. Penelitian menunjukkan kulit yang tidak diberikan apapun. Hasil
banyak sifat yang menjanjikan dari partikel penelitian sitotoksisitas invitro
nanokitin, meliputi merangsang proliferasi menunjukkan bahwa penetrasi yang
fibroblast dan keratinosit, mengatur sintesis bertambah tersebut masih dalam batas
kolagen, sekresisitokin dan makrofag, aman. Kebanyakan antioksidan bersifat
serta berperan dalam penyembuhan luka tidak stabil karena sangat sensitif
seperti pada (Gambar 8). terhadap radiasi UV dan oksigen.
Beberapa antioksidan juga menimbulkan
pewarnaan. Hal-hal tersebut menyebabkan
sulit untuk membuat sediaan antioksidan
topikal yang dapat diterima dari segi
estetik. Memasukkan antioksidan ke dalam
nanokarier yang sesuai akan
menghasilkan produk anti penuaan yang
lebih efektif karena memperbaiki kelarutan,
permeabilitas, dan stabilitas.
Selain itu, penerapan
teknologi nano dapat ditemukan
pada alat-alat kecantikan yang lain,
terutama dalam perawatan rambut,
bibir, dan kuku (Tika, I N, 2018).
1. Perawatan Rambut
3. Formulasi anti penuaan
Produk anti penuaan merupakan Produk rambut nanocosmeceutical
salah satu produk yang banyak termasuk shampoo, condisioner (agen
dikembangkan dengan teknologi nano. pengkondisi), stimulan pertumbuhan
Retinoid merupakan pelopor sediaan nano rambut, pewarnaan, dan produk penataan
untuk anti penuaan. Di pasaran telah rambut. Folikel rambut, penargetan batang,
beredar sediaan nanosom pro retinol A dan peningkatan kuantitas bahan aktif
untuk membantu mengurangi kerutan dan dicapai oleh sifat intrinsik dan ukuran
mengencangkan kulit. Mekanismenya nanopartikel yang unik. Partikel
melalui hiperplasia epidermal, nanopartikel dalam sampo menyegel
perangsangan sintesis kolagen, hambatan kelembaban di dalam kutikula dengan
matriks metaloproteinase yang memecah mengoptimalkan waktu kontak penduduk
kolagen, dan memengaruhi melanogenesis dengan kulit kepala dan folikel rambut
sehingga mencerahkan dan memperbaiki dengan membentuk film pelindung
tampilan kulit yang rusak. Beberapa Mengkondisikan agen nanocosmeceuticals
antioksidan (misalnya koenzim Q10, memiliki fungsi purposive memberikan
likopen, resveratrol) bersifat sangat lipofilik kelembutan, bersinar, berseri-seri, dan
sehingga cenderung terakumulasi di gloss dan meningkatkan menguraikan
lapisan tanduk, padahal antioksidan rambut. Pembawa baru seperti niosom,
tersebut seharusnya menembus ke lapisan mikroemulsi, nanoemulsi, nanospheres,
kulit yang lebih dalam untuk mendapatkan dan liposom memiliki fungsi utama
efek yang diharapkan. Sebaliknya, memperbaiki kutikula yang rusak,
beberapa antioksidan yang bersifat mengembalikan tekstur dan gloss, dan
sangathidrofilik (misalnya vitamin C) tidak membuat rambut tidak mudah, berkilau,
dapat menembus lapisan tanduk sehingga dan tidak  rapuh.
tidak efektif bila diberikan secara topikal.
2. Perawatan Bibir
Produk perawatan bibir di Angelia, F., Purwantyastuti., Louisa, M., &
nanocosmeceuticals terdiri dari lipstik, lip Menaldi, S L. 2019. Teknologi Nano di
balm, lip gloss, dan lip volumizer. Berbagai Bidang Dermatologi Kosmetik. Jurnal
nanopartikel dapat disatukan menjadi lip MDVI, Vol 46 Edisi 2. Link akses :
gloss dan lipstik untuk melembutkan bibir https://
dengan menghambat kehilangan air www.perdoski.id/mdvi/parent/1535-
transepidermis.  dan juga mencegah teknologi-nano-di-bidang-dermatologi-
pigmen untuk bermigrasi dari bibir dan kosmetik. Diakses pada tanggal 25
mempertahankan warna untuk jangka Oktober 2020..
waktu yang lebih lama. Lip volumizer yang
Arikawati, Erlina. 2015. Nanosains dan
mengandung liposom meningkatkan
Nanoteknologi. Link akses:
volume bibir, menghidrasi dan
darihttp://erlinaarikawati.
menguraikan garis bibir, dan mengisi
blogspot.co.id/2015/04/nanosains-
kerutan di kontur bibir.
dannanoteknologi-nanosains.html.
3. Perawatan kuku Diakases pada tanggal 24 Oktober
Produk perawatan kuku berbasis 2020.
Nanokosmetika  memiliki keunggulan lebih
besar atas produk konvensional. Cat kuku
berdasarkan nanoteknologi memiliki Clunan, Anne. et al. 2014. Nanotechnology
keunggulan seperti ketangguhan cepat in A Globalized World Strategic
kering, daya tahan, ketahanan chip, dan Assessments of An Emerging
kemudahan aplikasi karena elastisitas. Technology. Muntery: Naval
Strategi baru seperti menggabungkan Postgraduate School.
nanopartikel perak dan oksida logam Hameed, H., Fatima, G R., Malik, K.,
memiliki sifat antijamur dalam cat kuku Muqadas A., & Rehman, M. 2019.
untuk pengobatan kuku jari kaki karena Scope of Nanotechnology in
infeksi jamur. Cosmetics: Dermatology and Skin Care
3.1 Kesimpulan Products. Journal of Medicinal and
Adapun kesimpulan yang dapat Chemical Sciences. Link Akses:
ditarik melalui penulisan makalah ini, yaitu http://www.jmchemsci.com/article_6885
sebagai berikut: 9.html. Diakses pada tanggal 24
1. Nanosains adalah ilmu dan rekayasa Oktober 2020.
dalam penciptaan material, struktur
fungsional, maupun piranti dalam skala Haryo N., Stefanus. 2010. Teknologi
nanometer. Sementara nanoteknologi Barudan Mutakhir: Nanosains. Link
merupakan Nanoteknologi didefinisikan akses :http://noenoe-
sebagai desain, karakterisasi, produksi nano.blogspot.com/2010/02/norrnal-0-
dan penerapan struktur, perangkat dan false-false-falseenus-x-none.html/ pada
sistem dengan mengontrol bentuk dan tanggal 13 Juni 2015. Jam 20.30 WIB.
ukuran pada skala nanometer Kompas. 2010. Teknologi Nano Untuk
2. Partikel nano dibagi menjadi berbagai Kecantikan : Lebih Instan. Link akses:
tipe tergantung ukuran, permukaan, https://
bentuk, dan sifat fisikokimianya, yakni nasional.kompas.com/read/2010/05/04/
Solid lipid nanoparticle (SLN), 16335766/teknologi.nano.untuk.kecanti
Nanostructured lipid carrier (NLC), kan.lebih.instan. Diakses pada tanggal
Dendrimer, DAN Fullerene (buckyball). 22 Oktober 2020
3. Aplikasi teknologi nano di bidang
dermatologi dan kosmetik sangat Kushwaha, N., Minocha, N., Kumar, N.
bervariasi, seperti tabir surya, 2020. Use of Nanotechnology in
perawatan luka, formulasi anti penuaan, Cosmeceuticals: A Review.
perawatan rambut, bibir serta kuku. International Journal of
Pharmaceutical Science
Invention.9(1).http://www.ijpsi.org/Pap
DAFTAR PUSTAKA ers/Vol9(1)/I09014351.pdf
Tika, I N. 2018. Nanoteknologi, Benarkah
Membuat Anda Lebih Cantik? [Online:
halaman Kompasania]. Link akses:
https://www.kompasiana.com/inyoman3
907/5bff3780bde5
75155d2a5be2/nanoteknologi-
benarkah-membuat-anda-lebih-cantik?
page=2. Diakses pada tanggal 25
Oktober 2020.
Kushwaha, N., Minocha, N., Kumar, N.
2020. Use of Nanotechnology in
Cosmeceuticals: A Review.
International Journal of
Pharmaceutical Science
Invention.9(1).http://www.ijpsi.org/Pap
ers/Vol9(1)/I09014351.pdf

Anda mungkin juga menyukai