Anda di halaman 1dari 5

Surgical Excision

Bedah eksisi merupakan metode yang umum digunakan untuk perawatan mukokel. Eksisi
mukokel dapat dilakukan dengan menggunakan skalpel ataupun menggunakan laser. Prosedur
eksisi harus dilakukan di bawah anestesi lokal. Pembedahan diawali dengan membuat insisi semi
sirkular untuk memperoleh biopsi yang tepat dan mencegah perluasan eksisi ke jaringan yang
sehat sehingga meminimalisir luas jaringan parut yang terbentuk. Lesi harus diangkat hingga ke
bawah lapisan otot, seluruh glandular asini, serta seluruh kerusakan jaringan yang ada di sekitar
duktus kelenjar saliva tersebut juga dieksisi untuk mencegah kekambuhan. Area yang telah
dieksisi kemudian diirigasi dan dijahit (Chaitanya, dkk., 2017).
Keunggulan bedah eksisi dengan skalpel diantaranya tidak memerlukan peralatan mahal
dan dapat dilakukan oleh dokter gigi yang telah berpengalaman. Namun terdapat pula kelemahan
perawatan bedah eksisi dengan menggunakan skalpel yaitu, memerlukan ketelitian operator,
pengetahuan mengenai mukokel dan anatomi jaringan di sekitarnya. Bedah eksisi dengan skalpel
ini juga memiliki peluang terjadinya perdarahan pasca operasi lebih besar dibandingkan dengan
perawatan lain seperti laser sehingga proses penyembuhan lebih lama (Reddy, dkk., 2015).

Cryosurgery
Cryosurgery atau cryoteraphy didefinisikan sebagai penghancuran jaringan yang
dilakukan dengan mengaplikasikan agen kriogen yang memiliki suhu dingin yang ekstrem.
Cryosurgery telah digunakan dalam pengobatan oral sejak 1851. Dokter Inggris, James Arnott
adalah orang pertama yang menggunakan agen dingin ekstrem secara lokal untuk penghancuran
jaringan kanker. Saat ini, nitrogen cair sejauh ini merupakan agen kriogen yang paling populer.
Secara umum untuk penghancuran lesi jinak diperlukan suhu -20oC hingga -30oC (-4oF hingga
-22oF). Suhu -25oC hingga -50oC (-13oF hingga -58oF) dapat dicapai dalam waktu 30 detik jika
jumlah nitrogen cair yang cukup diterapkan dengan semprotan atau probe (Aulakh, dkk., 2016).
Penatalaksanaan mukokel dengan cryosurgery ini umumnya dilakukan pada pasien yang
dikontraindikasikan untuk pembedahan karena riwayat medis atau usia. Cryosurgery merupakan
tindakan non invasif yang tidak beresiko menimbulkan trauma apabila dilakukan pada pasien
anak (Katta, dkk., 2018). Cryosurgery dapat dilakukan tanpa anestesi. Lesi mukokel langsung
disemprotkan nitrogen cair menggunakan cryoprobe dan alat semprot khusus, dilakukan 4 kali
siklus berturut-turut 5 sampai 10 detik sampai lesi tampak putih dan beku, menyerupai sebuah
bola es. Proses inflamasi akan terjadi selama 24 jam setelah perawatan, yang selanjutnya
berkontribusi pada kerusakan lesi melalui mekanisme yang dimediasi secara imunologis. Setelah
cryosurgery, pembentukan blister dan edema terjadi antara 24 dan 72 jam dan pengerasan kulit
antara 3 dan 14 hari pada semua pasien (Aulakh, dkk., 2016).

A B

C D

Gambar 1.1. Penatalaksanaan cryosurgery pada pasien usia 4 tahun 5 bulan. Gambaran mukokel sebelum perawatan
(A). Cairan nitrogen yang disemprotkan pada mukokel (B). Evaluasi 1 hari pasca perawatan (C). Evaluasi 6 bulan
pasca perawatan (D) (Moraes, dkk., 2012).
Keunggulan cryosurgery:
- mudah dilakukan, efektif, dan tidak menyakitkan.
- tidak memerlukan anestesi.
- tidak mengharuskan pasien kembali untuk mengangkat jahitan.
- lebih baik ditoleransi oleh pasien anak.
- tidak adanya perdarahan dan jaringan parut minimal (Moraes, dkk., 2012).
Kerugian cryosurgery:
- kurangnya spesimen yang akan diperiksa secara mikroskopis untuk diagnosis.
- tingkat pembengkakan yang tidak terduga.
- kurangnya presisi kedalaman dan luas area pembekuan.
- pengelupasan yang menyebabkan penyembuhan tertunda (Moraes, dkk., 2012).
DAFTAR PUSTAKA

Aulakh, K.K., dkk. 2016. Cryotherapy for Treatment of Mouth Mucocele. Nigerian Journal of
Surgery, 22(2), 130-133.

Chaitanya, P., Praveen, D., Reddy, M. 2017. Mucocele on lower lip: A case series. Indian
Dermatol Online J, 8(3), 205-207.

Katta, N.R., dkk. 2018. Case report on management of oral mucocele in paediatric patients using
cryosurgery and surgical excision. Journal of Dental Problems and Solutions, 5(1), 016-
019.

Moraes, P.D.C., dkk. 2012. Liquid Nitrogen Cryosurgery for Treatment of Mucoceles in
Children. Pediatric Dentistry, 30(2), 32-34.

Reddy, P.K.M., dkk. 2015. Mucocele on te lower lip treated by scalpel excision method - A Case
Report. Journal of Applied Dental and Medical Sciences, 1(3), 62-66.

Anda mungkin juga menyukai