Anda di halaman 1dari 15

Nama : ONESIMUS FRAN EWAL

Nim : D1011141032

Mata kuliah : Struktur Kayu I

Tugas 1 (12 february 2019)

JENIS-JENIS MATERIAL PENUTUP ATAP

1. Atap Sirap
Atap sirap adalah atap yang terbuat dari bahan kayu. Biasanya kayu yang
dipakai ialah kayu ulin atau kayu jati. Kata sirap berasal dari bahasa jawa yang berarti
potongan-potongan yang berbentuk lembaran tipis. Atap ini sering kali digunakan
sebagai penutup pada rumah joglo. Namun beberapa tahun belakang, banyak rumah-
rumah modern yang memakai atap sirap yang telah dimodifikasi. Penutup atap jenis
ini bisa bertahan hingga 25 tahun atau lebih.

Atap sirap merupakan material yang sangat ampuh dalam menampilkan desain
natural. Ini dikarenakan bahan bakunya yang berasal dari kayu. Itulah kenapa harga
atap tersebut mahal sekali. Sebagai alternatifnya, kini sudah ada atap sirap yang
terbuat dari kayu pabrikasi. Meskipun harganya lebih murah, tetapi kekuatan yang
dimiliki oleh bahan ini tidak terlalu kuat.
SIRAP RUNCING STANDART
Bahan Kayu Ulin Kalimantan
Ukuran 8 x 60 cm
Berat 22kg/m2

SIRAP KOTAK STANDART


Bahan Kayu Ulin Kalimantan
Ukuran 8 x 60 cm
Berat 22kg/m2

SIRAP KOTAK CUSTOM


Bahan Kayu Ulin Kalimantan
Ukuran 12 x 45 cm
Berat 22kg/m2

Kelebihan atap sirap :


 Atap sirap memiliki kelebihan dari sisi bentuk fisik. Setiap lembar sirap
memiliki warna, lebar, ketebalan dan potongan yang unik sehingga terlihat
alami.
 Atap Sirap juga membuat rumah terasa sejuk karena sifatnya yang alami.
 Atap sirap yang berbahan kayu ulin cenderung awet.
 Atap sirap kokoh namun tetap ringan.

Kekurangan atap sirap :


 Bahan genteng atap sirap susah didaptkan.
 harga genteng atap sirap cenderung lebih mahal.
 pemasangannya lebih susah bila dibanding jenis genteng keramik atau
genteng beton

 perawatan genteng atap sirap harus teratur

2. Atap Genteng Tanah Liat Tradisional


Genteng tanah liat merupakan genteng yang dibuat secara tradisional. Genteng
ini terbuat dari bahan tanah liat yang dicetak kemudian dibakar pada tungku
tradisional. Proses pembuatan genteng yang tradisional ini membuat genteng
memiliki kekuatan, kepresisian dan kerapihan yang cukup. Anda bisa mendapatkan
genteng ini dalam ukuran yang berbeda, ada yang ukurannya besar dan kecil. Untuk
bagian finishing, genteng tanah liat tersedia dalam pilihan yang natural atau glazur
transparan. Glazur merupakan sejenis coating untuk menutup pori-pori genteng dan
memberikan tampilan yang lebih mengkilap.

Untuk memasang genteng tanah liat membutuhkan rangka. Genteng dipasang pada
atap miring. Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling
mengunci dan mengikat.

GENTENG TANAH LIAT


Bahan Tanah Liat
Ukuran 21 x 28 cm
Berat 40kg/m2

kelebihan
 Harga lebih murah
 Tidak memunculkan hawa yang panas pada ruang meski matahari bersinar
dengan panas dan terik
 Tidak menimbulkan efek negarif pada kesehatan
 Tidak memunculkan kebisingan ketika hujan turun
 Mempunyai kuat tekan, sehingga bisa diinjak.

Kekurangan
 Rawan bocor, Pasalnya, jika genteng retak dan bergeser sedikit saja, maka
kebocoran tidak dapat dihindarkan.
 Mudah berlumut dan berjamur
 System pemasangan yang rumit, Genteng tanah liat menggunakan sistem
pemasangan dengan pola zig-zag dan sistem sambungan interloct. Jika anda
tidak terlalu paham dan menguasainya, lebih baik anda serahkan kepada
ahlinya.

 Warna cepat pudar

3. Atap Genteng Keramik


Merupakan salah satu dari jenis-jenis atap rumah, genteng keramik sebenarnya
memiliki bahan yang sama dengan genteng tradisional, yakni terbuat dari tanah liat.
Tetapi pada pembuatan genteng keramik, penggunaan material tanah liat disortir, lalu
dicetak dan dipress menggunakan peralatan modern di pabrik besar sehingga
kekuatan, kepresisian dan kerapihannya terbilang tinggi. Dengan proses pemanasan
pada suhu 1000 C, tanah liat berubah menjadi sangat keras sehingga menyerupai
keramik lantai. Bahan baku dan komponen yang biasa digunakan adalah :

Komponen utama : tanah liat & kaolin

Bahan baku (mengurangi susut) : pasir kuarsa

Aditif : surfactants & plasticizer


Nepheline, terak & feldspars (untuk mengurangi suhu sintering). Pilihan warna dan
finishing glazuur pada genteng keramik juga jauh lebih beragam dan halus, karena
dilakukan dengan peralatan modern.

GENTENG KERAMIK
Tanah Liat,Kaolin,Pasir Kuarsa
Bahan
dan Zat Aditif
Ukuran 21 x 28 cm
Berat 40kg/m2
Kelebihan
 Genteng keramik memiliki warna yang jauh lebih tahan lama
 Daya tahan superior, mampu menahan beban hingga 180 kg
 Tahan terhadap api
 Tidak menghantarkan panas

Kekurangan
 Genteng harus dipasang dengan teliti
 Bobot yang berat yang akan berdampak kepada rangka atap bangunan
 Tidak cocok untuk rumah minimalis

 Tata cara Pelaksanaan Pekerjaan Atap Genteng Keramik

4. Atap Genteng Beton


Genteng beton dibuat menggunakan campuran semen dan pasir yang kemudian
dikombinasikan dengan pigmen berwarna. Campuran tersebut kemudian diolah dalam
ekstrusi tekanan tinggi dan dipanasi sehingga menghasilkan genteng beton yang
berkualitas. Dulu genteng beton jarang ditemukan. Namun, seiring dengan kemajuan
teknologi, kini proses produksi genteng beton menjadi semakin mudah dan murah
sehingga makin diminati masyarakat.

GENTENG BETON
Bahan Semen dan Pasir
Ukuran 33 x 42 cm
Berat 50kg/m2

Kelebihan :
 Memiliki daya tahan yang kuat, usia penggunaannya bisa sampai 20 tahun
 Tidak menimbulkan kebisingan
 Harga lebih murah dari genteng keramik
 Anti karat

Kekurangan :
 Bobot yang cukup berat sekitar 60 kg /m2
 Sehingga memerlukan penopang yang kuat
 Kurang tahan terhadap kebocoran karena interlock tidak sempurna dan
keretakan pada bodi

5. Atap Seng
Salah satu jenis-jenis atap rumah yang dapat digunakan adalah atap seng. Tidak
hanya dapat diaplikasikan pada berbagai jenis-jenis rumah tinggal namun seng juga
biasa digunakan pada bangunan-bangunan industri. Seng merupakan atap yang sudah
diproduksi sejak tahun 1800-an, dimana seng dihasilkan melalui proses pengolahan
dari logam tipis yang kemudian di cetak dalam bentuk gelombang. Ukuran seng
biasanya berbeda tergantung produsen atau pabrik yang membuat. Umumnya
ukurannya sekitar 80 x 180 cm dengan ketebalan beragam dari 0.5, 0.7, 0.8 hingga 1
mm.

SENG
Bahan Logam
Ukuran 80 x 180 cm

Berat 10kg/m2

Kelebihan:
 Atap seng lebih murah dibandingkan dengan jenis atap lainnya
 Mudah didapatkan
 Proses pemasangan mudah dan cepat
 Tahan terhadap rayap

Kekurangan:
 Ketika lapisan zinc pada lembaran seng telah terkelupas, maka atap seng akan
dapat terserang karat yang kemudian menjadikan kerusakan pada seng
tersebut.
 Dapat menghantarkan panas

 Menyebabkan kebisingan ketika turun hujan

6. Atap Genteng Metal


Genteng metal terbuat dari campuran bahan-bahan seperti zinclacume,baja
ringan dan galvanis. Bentuk genteng ini memliki ukuran panjang, lebar dan ketebalan
tertentu. Terdapat dua jenis genteng metal yaitu genteng polos dan genteng berpasir.
Keunggulan genteng berpasir yaitu mampu menahan panas dan meredam suara.
Atap ini berbentuk material lembaran, mirip seng. Genteng ini ditanam pada
balok gording rangka atap dengan menggunakan sekrup. Pemasangannya tidak jauh
berbeda dengan genteng tanah liat.

Kelebihan:
 Daya tahan tinggi, Bahan atap yang satu ini bersifat anti pecah juga anti
jamur, anti lapuk dan anti rayap
 Bobot tang ringan, Berat susunan genteng metal yang membentuk luas sebesar
1 m2 rata-rata adalah 7 kg
 Rangka atap sederhana, Bobot genteng metal sangat ringan sehingga tidak
memerlukan struktur rangka atap yang rumit. Biasanya, genteng metal
dipasang menggunakan penyangga yang terbuat dari bahan baja ringan
 Harga ynag murah

Kekurangan:
 Ruangan menjadi panas, Hal ini karena metal merupakan kondukor yang baik
sehingga panas yang terpantul dari terik matahari akan diteruskan kembali ke
dalam ruangan.
 Pengelupasan warna,

 Menimbulakan bising

7. Genteng Aspal
Atap ini juga biasa di sebut atap bitumen. Jenis atap ini tidak sepenuhnya
terbuat dari aspal, tetapi dicampur juga dengan bahan lain yaitu beberapa jenis serat
organic, bubur kertas, resin serta campuran lain. Penggunaan aspal pada genteng ini
adalah untuk menciptakan waterproof atau anti air. Jadi, bila dipasang di atap rumah ,
resiko terjadi kebocoran dapat dikatakan tidak ada sama sekali.

GENTENG ASPAL
bubuk kertas, serat organik,
Bahan
resin serta aspal
Ukuran 33.3 x 100 cm
Berat 11kg/m2
kelebihan:
 Bobot yang lebih ringan
 Serba guna karena dapat diterapkan pada semua jenis atap
 Banyak variasi mulai dari bentuk, warna, dan harga
 Tahan terhadap api

Kekurangan:

 Rentan terhadap beberapa jenis kerusakan, terutama akibat angin kencang.


Kerusakan biasanya terjadi saat angin kencang mengangkat genteng,
membuatnya terlepas dari kerangka atap, atau merobeknya sehingga
meninggalkan struktur atap yang terbuka.

 Masalah jamur

8. Genteng kaca

Genteng kaca merupakan genteng yang tebuat dari kaca. Berfungsi sebagai
penerangan, hal ini dikarenakan genteng kaca yang transparan sehingga dapat
membuat sianar matahari masuk ke dalam rumah. Ketebalan dari genteng kaca
minimal 5mm.Harga genteng kaca dipengaruhi dari ukurannya. Harga genteng kaca
sokka Rp.10.000 dan genteng kaca jatiwangi harganya Rp. 15.000.
GENTENG KACA
Bahan Kaca
Ukuran 25 x 34 cm
Berat 44kg/m2

Kelebihan:
 Bahannya bersifat transparan
 Bisa memberikan pencahayaan alami pada rumah
 Kaca memiliki kesan modern sehingga cocok dipadukan di rumah yang
bergaya modern dan minimalis.

Kekurangan:
 Bahannya yang mudah pecah.

 Penggunaan yang berlebihan akan berakibat meningkatnya suhu ruangan


dibawahnya.
9. Spandek
Atap spandek merupakan salah satu jenis atap rumah yang terbuat dari
percampuran bahan alumunium serta seng. Komposisi rasio yang digunakan untuk
membuat atap spandek adalah 55% alumunium dan 43% dari seng. Sisanya
menggunakan bahan dari silicon.
Kelebihan:
 Warna yang variatif
 Memiliki daya tahan yang baik dan tahan lama
 Anti pecah, anti keropos serta anti rayap
 Harganya terjangkau
 Pemasangan mudah

Kekurangan:
 Bising ketika hujan
 Menyebabkan panas di dalam ruangan

Anda mungkin juga menyukai