Kekurangan:
Butuh perawatan khusus agar tetap terlihat cemerlang.
Mudah tergores benda keras, misalnya tergores akibat benda berat yang digeser,
gesekan sepatu kulit yang alas sepatunya terdapat pasir yang terbawa dari luar rumah.
Jika terkena air, minyak atau minuman akan mudah diserap oleh marmer, sehingga
menimbulkan flek/kotor yang sulit dibersihkan. Oleh sebab itu, jangan sampai ada
benda-benda tersebut yang tumpah membasahi lantai marmer ini.
Harga relatif lebih mahal.
Pemasangan lebih sulit, harus menyesuaikan warna dan motif dari setiap lembar
Marmer yang akan dipasang agar serasi antara lembaran marmer.
Perlu finishing touch setelah pemasangan.
Motif, corak dan warna terbatas.
3. Batu Alam
Agar dinding rumah lebih berkesan alami, gunakan potongan batu
alam sebagai pelapis. Batu-batuan alam yang banyak digunakan untuk
dinding adalah batu paras yang berwarna putih, batu palimanan yang
berwarna kuning kecoklatan, batu sukabumi yang berwarna kehijauan,
dan batu candi yang berwarna hitam. Batu-batuan ini telah dipotong
dibentuk menggunakan mesin menjadi potongan kecil dengan ukuran
bervariasi menyesuaikan bentuk dan ukuran dinding. Finishing coating
biasanya diterapkan untuk permukaan batu alam. Ini menjaga daya
tahan terhadap jamur dan lumut, serta menjaga warna agar tidak
mudah pudar
Aplikasi Batu Alam pada dinding
Kelebihan dan Kekurangan Batu
Alam pada dinding
Adapaun kelebihan batu alam di antaranya :
Berkesan natural, elegan, dan mewah
Tidak cepat rusak jika dipasang pada lantai
Jika ada yang rusak, lantai batu alam tidak akan terlihat jelek
Ukurannya fleksibel, dapat disesuaikan dengan kebutuhan
api dan tahan panas memungkinkan untuk melawan scaling dan mempertahankan kekuatan pada
temperatur tinggi.
Higienis, tidak berpori, permukaan ditambah dengan kemampuan membersihkan dengan mudah dari
stainless membuatnya pilihan utama untuk aplikasi yang memerlukan kontrol kebersihan yang ketat,
seperti rumah sakit, dapur, dan tanaman pangan lainnya pengolahan.
estetika penampilan, memberikan penampilan yang modern dan menarik untuk aplikasi logam yang
paling arsitektur.
Kekurangan
tinggi biaya awal, terutama ketika logam alternatif yang dipertimbangkan.
kesulitan dalam fabrikasi. Ketika mencoba untuk membuat stainless steel tanpa menggunakan mesin
teknologi tinggi dan teknik yang tepat, dapat menjadi logam sulit untuk ditangani. Hal ini sering dapat
menghasilkan limbah mahal dan kembali bekerja.
kesulitan dalam pengelasan karena disipasi yang cepat panas yang juga dapat menghasilkan
potongan hancur atau biaya pemborosan tinggi.
tinggi biaya pemolesan akhir dan finishing.