Betonbusa adalah bahan yang terdiri dari campuran beton dengan udara yang ditambahkan untuk menghasilkan tekstur berpori. Beton busa menawarkan kekuatan yang relatif tinggi dan dapat digunakan untuk berbagai macam proyek konstruksi, termasuk dinding, lantai, dan jembatan. Selain itu, beton berbusa juga memiliki sifat isolasi termal dan suara yang baik, serta tahan terhadap api dan air .Selain memiliki kelebihan, beton busa memiliki kekurangan. Kekurangan beton busa antara lain Memiliki nilai kuat tekan dan kuat tarik belah yang ternbatas, sehingga tidak dianjurkan untuk digunakan dalam perkuatan (struktural) dan harga yang cenderung lebih mahal dari pada bata konvensional. Ukuran beton busa bervariasi tergantung pada aplikasi dan kebutuhan konstruksi tertentu. Beton busa sering kali diproduksi dalam bentuk blok atau panel, dengan dimensi yang berbeda-beda tergantung pada penggunaannya. Beberapa ukuran umum dari blok beton busa antara lain:
Panjang: 60 cm, 75 cm, 90 cm, 100 cm, 120 cm
Lebar: 20 cm, 25 cm, 30 cm Tinggi: 10 cm, 15 cm, 20 cm, 25 cm, 30 cm
Sementara itu, ukuran panel beton busa bervariasi tergantung pada
aplikasi dan spesifikasi teknisnya. Biasanya, panel beton busa memiliki ketebalan antara 7,5 cm hingga 30 cm, dengan lebar dan panjang yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi. 2. Bambu Laminasi (Laminated Bamboo) Bambu laminasi adalah bahan yang terbuat dari serat bambu yang diproses dan ditempel bersama untuk membentuk lembaran besar. Bambu laminasi memiliki kekuatan yang setara dengan kayu keras, namun lebih ringan dan tahan terhadap kelembaban dan serangga. Bambu laminasi dapat digunakan untuk berbagai macam proyek konstruksi, termasuk atap, dinding, dan lantai. Kerurangan bambu laminasi yaitu mahal, tidak tersedia secara luas, keterbatsan dalam bentuk dan ukuran dan memerlukan pengangana khusus. Ukuran bambu laminasi bervariasi tergantung pada jenis, bentuk, dan kegunaan dari produk bambu laminasi tersebut. Beberapa ukuran umum dari bambu laminasi antara lain:
Panjang: 4 meter, 6 meter, atau lebih panjang
Diameter: 6 cm hingga 20 cm (tergantung pada jenis dan spesifikasi) Ketebalan: 1 cm hingga 5 cm (tergantung pada jenis dan spesifikasi)
Ukuran bambu laminasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan
spesifik dari proyek konstruksi. Bambu laminasi juga dapat diolah menjadi berbagai bentuk dan ukuran yang lebih kompleks melalui teknologi pengolahan yang lebih canggih, seperti pemotongan dan pengeboran dengan mesin. 3. Dinding Bata Aerated Autoclaved (AAC) (Autoclaved Aerated Concrete) Dinding bata AAC adalah bahan yang terbuat dari campuran pasir, semen, air, dan aditif yang menghasilkan tekstur berpori. Dinding bata AAC memiliki kekuatan yang relatif tinggi dan dapat digunakan untuk dinding, lantai, dan atap. Selain itu, dinding bata AAC juga memiliki sifat isolasi termal dan suara yang baik, serta tahan terhadap api dan air. Kekurangan dari bahan ini yaitu rentan terhadap kerusakan fisik, air dan serangan serangga, mahal, dan Pengolahan limbah yang sulit: Produksi dinding bata AAC memerlukan bahan-bahan seperti abu terbang, semen, dan pasir, yang semuanya memiliki dampak lingkungan yang signifikan jika tidak diolah dengan benar. Ukuran dinding bata aerated autoclaved bervariasi tergantung pada kebutuhan dan spesifikasi teknis proyek konstruksi. Beberapa ukuran umum dari dinding bata aerated autoclaved antara lain:
Panjang: 600 mm, 625 mm, atau 650 mm
Lebar: 100 mm atau 200 mm Ketebalan: 75 mm, 100 mm, 125 mm, 150 mm, 200 mm, atau 250 mm
Ukuran dinding bata aerated autoclaved dapat disesuaikan dengan
kebutuhan spesifik dari proyek konstruksi. Sebelum memulai pemasangan dinding bata aerated autoclaved, penting untuk memeriksa spesifikasi teknis dari bahan ini dan memastikan kesesuaian dengan kebutuhan dan persyaratan proyek. 4. Kaca Tempered (Tempered Glass) Kaca tempered adalah bahan kaca yang telah dipanaskan dan didinginkan secara cepat untuk meningkatkan kekuatan dan kekerasan. Kaca tempered lebih kuat dan tahan terhadap tekanan dan benturan dibandingkan kaca biasa, serta lebih aman karena jika pecah, kaca tersebut akan pecah menjadi fragmen kecil yang tidak tajam. Kaca tempered dapat digunakan untuk jendela, pintu, dan partisi bangunan. Kekurangan dari kaca ini adalah tidak dapat dipotong, tidak dapat dilapisi, mudah pecah dalam kondisi tertentu dan Sulit digunakan dalam aplikasi yang memerlukan lubang atau area potong yang khusus. Beberapa ukuran kaca tempered antara lain:
Tempered glass untuk panel saklar memiliki ukuran minimal 50 x 50
mm dan maksimal sebesar 250 x 250 mm. Ketebalan kaca berkisar antara 2 hingga 8 mm. Tempered glass untuk kaca rumah tangga memiliki ukuran minimal 150 x 150 mm dan maksimal sebesar 1500 x 3000 mm. Ketebalan kaca berkisar antara 3 hingga 12 mm. Tempered glass untuk kaca di ruang kamar mandi memiliki ukuran minimal 150 x 150 mm dan maksimal sebesar 1500 x 3000 mm. Ketebalan kaca berkisar antara 3 hingga 12 mm. Tempered glass untuk furniture memiliki ukuran minimal 150 x 150 mm dan maksimal sebesar 1500 x 3000 mm. Ketebalan kaca berkisar antara 3 hingga 12 mm. Tempered glass untuk arsitektur bangunan memiliki ukuran minimal 300 x 300 mm dan maksimal sebesar 2000 x 3000 mm. Ketebalan kaca berkisar antara 3 hingga 19 mm.