Anda di halaman 1dari 35

PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMKS 12 Malang


Mata Pelajaran : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : XI/Gasal
Materi Pokok : Sistem Pemerintahan di Indonesia
Alokasi Waktu : 6 x 45’ menit (3 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminanan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual prosedural, metakognitif sesuai bidang dan lingkup kajian
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dan konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan kajian Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyajikan secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerakan mahir,
menjadikan gerak alami dalam rana konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1.13 Mengsyukuri sistem pemerintahan di 1.13.1 Menghayati sistem pemerintahan di
Indonesia sebagai anugerah Tuhan Indonesia sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa Yang Maha Esa
1.13.2 Mengsyukuri sistem pemerintahan di
Indonesia sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

2.13 Proaktif terhadap sistem 2.13.1 Responsif terhadap sistem


pemerintahan di Indonesia pemerintahan di Indonesia
2.13.2 Proaktif terhadap sistem
pemerintahan di Indonesia
3.1. Menganalisis sistem pemerintahan di 3.13.1 Mendeskripsikan sistem
Indonesia pemerintahan diberbagai negara
3.13.2 Menganalisis pelaksanaan sistem
pemerintahan negara Indonesia
3.13.3 Membandingkan pelaksanaan
sistem pemerintahan negara
Indonesia dengan negara lain
4.1. Menyaji hasil analisis tentang sistem 4.13.1 Mempresentasikan hasil analisis
pemerintahan di Indonesia tentang sistem pemerintahan di
Indonesia
4.13.2 Menyaji secara tertulis hasil analisis
tentang sistem pemerintahan di
Indonesia

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian system
2. Menjelaskan pengertian pemerintahan
3. Menjelaskan pengertian sistem pemerintahan
4. Menguraikan bentuk-bentuk negara
5. Menguraikan macam-macam sistem pemerintahan
6. Menguraikan sistem pemerintahan di berbagai Negara

Pertemuan 2
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Mendiskripsikan sistem pemerintahan suatu negara terhadap negara lain
2. Menguraikan pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di indonesia
3. Menganalisis kelembagaan indonesia beserta tugas dan kewajibannya

Pertemuan 3
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Menguraikan periodesasi pelaksanaan sistem pemerintahan di Indonesia
2. Menganalisis sistem pemerintahan di indonesia
3. Menyaji secara tertulis hasil analisis tentang sistem pemerintahan di Indonesia
4. Mempresentasikan hasil analisis tentang sistem pemerintahan di Indonesia

D. Materi Pembelajaran
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

1. Fakta
 Perkembangan sistem pemerintahan di indonesia
2. Konsep
 Makna sistem pemerintahan
3. Prinsip
 Sistem pemerintahan yang berlaku di indonesia
4. Prosedur
 presidensil dan sistem pemerintahan parlamenter

E. Sistem pemerintahan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Diskoveri/inkuiri learning
3. Metode : Ceramah, tanya jawab, cross and horey, TTS (Teka-Teki
Silang), dan diskusi

F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran


1. Media pembelajaran : Gambar, vidio yang relevan dengan tema, powerpoint
2. Alat pembelajaran : Spidol, Leptop,white board
3. Sumber Belajar :
 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015.Buku Siswa
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Kelas X1. Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
 Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2015.
Buku Guru pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan Kelas X1.
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
 Buku Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
 www.google.com

G. Kegiatan Pembelajaran

1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
Guru :
1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar;kerapian
dan kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang
diperlukan.
2. Guru memberikan penguatan tentang aspek motivasi belajar dan sikap spiritual peserta
didik berkaitan dengan rasa syukur atas karunia Tuhan, sehingga masih dapat
melaksanakan aktivitas dengan baik, sehat serta atas dasar keimanan terhadap Tuhan.
3. Guru menyampaikan topik tentang makna sistem pemerintaha.. Sebelum mengkaji lebih
lanjut tentang topik itu, terkait dengan sikap sosial.
5. Guru membangun rasa nasionalisme dengan meminta peserta didik menyanyikan 1 lagu
wajib nasional yang sesuai dengan materi bahasan
Kegiatan Inti (70 Menit)
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

1 . Pertemuan Pertama (2 x 45 Menit)


Mengamati
1. Sebelum peserta didik masuk pada penjelasan materi tentang makna sistem pemerintahan,
guru menunjukkan ilustrasi/paparan/gambar secara singkat yang berkaitan dengan judul
materi.
2. Peserta didik diberi waktu untuk mengamati gambar tersebut

Menanya
1. Guru memberikan pertanyaan lanjutan terkait gambar tersebut.
2. peserta didik menjawab dari pertanyaan tersebut dengan mencari informasi di buku paket
atau internet

Mengumpulkan Informasi
1. guru memberikan penjelasan dari gambar tersebut, dan ibu memberikan materi tentang
makna sistem pemerintahan
2. peserta didik mengumpulkan informasi dengan mendengarkan materi dari guru tersebut,
dan peserta didik dapat mencatat sebanyak mungkin informasi yang didapat

Mengasosiasi
1. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh guru yang ditampilkan melalui media
powerpoint
2. Peserta didik dibimbing (secara berkelompok) untuk memahami langkah-langkah dalam
mengerjakan lembar kerja siswa dengan model pembelajaran cross and horey

Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mengkomunikasikan (mendiskusikan) dengan teman kelompoknya untuk
menjawab soal yang telah diberikan oleh guru dengan memberikan waktu setiap soal untuk
mengerjakannya
2. Setelah mendiskusikan dengan teman kelompoknya, ditulis di lembar kerja siswa yang
telah dibagikan oleh guru
3. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan, guru memberikan jawaban kepada pesaerta
didik, dan peserta didik boleh memberikan argument setuju maupun tidak setuju
Catatan : Selama pembelajaran sikap dan perilaku PPKn berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui berbagai cara seperi tanya jawab tentang
apa yang sudah dipelajari, apa manfaat pembelajaran, apa perubahan sikap yang perlu
dilakukan

2 . Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

2 . Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)


1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar;kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
2. Guru memberikan motivasi dan menanyakan materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya
dan mengkaitkannya dengan materi selanjutnya.
3. Guru menyampaikan topik tentang “Pembagian Kekuasaan dalam Sistem Pemerintahan Di
Indonesia”
Kegiatan Inti (70 Menit )
Mengamati
Peserta didik diminta untuk membaca buku buku pelajaran yang sesuai dengan materi
yang akan dipelajari yakni mengenai “pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di
indonesia

Menanya :
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya kepada guru ketika tidak faham
dengan materi tersebut

Mengumpulkan Informasi
1. Guru memberikan jawaban dari pertanyaan peserta didik
2. Peserta didik harus mencatat semua materi yang telah disampaikan oleh guru
3. Peserta didik boleh mencari informasi pelengkap melalui buku pelajara, maupun internet

Mengasosiasi
1. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh guru yang ditampilkan melalui media
powerpoint
2. Peserta didik dibimbing (secara berkelompok) untuk memahami langkah-langkah dalam
mengerjakan lembar kerja siswa dengan model pembelajaran teka-teki silang (TTS)

Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mengkomunikasikan (mendiskusikan) dengan teman kelompoknya untuk
menjawab soal yang telah diberikan oleh guru dengan memberikan waktu setiap soal untuk
mengerjakannya
2. Setelah mendiskusikan dengan teman kelompoknya, ditulis di lembar kerja siswa yang
telah dibagikan oleh guru
3. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan, guru memberikan jawaban kepada pesaerta
didik, dan peserta didik boleh memberikan argument setuju maupun tidak setuju
Catatan : Selama pembelajaran sikap dan perilaku PPKn berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Guru melakukan tanya jawab terkait dengan materi yang diajarkan agar dapat mengetahui
tingkat pemahamannya.
2. Peserta didik dapat menyimpulkan materi yang telah di bahas pada pertemuan ini dan di
lengkapi oleh guru.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

2 . Pertemuan Kedua (2 x 45 Menit)


4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME
bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.

3 . Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)


Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Guru mempersiapkan kelas agar lebih kondusif untuk proses belajar mengajar;kerapian dan
kebersihan ruang kelas, presensi, menyiapkan media dan alat serta buku yang diperlukan.
2. Guru memberikan motivasi dan menanyakan materi pelajaran pada pertemuan sebelumnya
dan mengkaitkannya dengan materi selanjutnya.
3. Guru menyampaikan topik tentang “periodesasi pelaksanaan sistem pemerintahan”
Kegiatan Inti (70 Menit)
Mengamati
1. Sebelum peserta didik masuk pada penjelasan materi tentang periodesasi pelaksanaan sistem
pemerintahan, guru menunjukkan vidio secara singkat yang berkaitan dengan judul vidio
tersebut

Menanya
1. Guru memberikan pertanyaan lanjutan terkait vidio tersebut.
2. Pada tahap ini diharapkan muncul rasa ingin tahu peserta didik untuk menyelidiki sendiri.
Di samping itu guru dapat memulai kegiatan dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, akses internet dan aktivitas belajar lainnya.
3. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta didik dan dapat juga
memberikan kesempatan peserta didik lain untuk menjawabnya
4. Peserta didik diberi kesempatan untuk mencatat hal-hal penting sebanyak mungkin yang
dapat dieksplorasi.

Mengumpulkan Informasi
1. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber tentang
masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah
yang dapat dipertahankan.
2. Peserta didik dengan kelompok mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan sistem
pemerintahan
3. Peserta didik membuat analisis terkait dengan sistem pemerintahan

Mengasosiasi
Peserta didik dibimbing (secara berkelompok) untuk menghubungkan informasi yang
diperolehnya,dan menyimpulkan tentang pelaksanaan sistem pemerintahan.

Mengkomunikasikan
1. Peserta didik setelah memperoleh informasi, ditulis dalam lembar kerja siswa yang telah
disediakan oleh gurunya,
2. Peserta didik (1 sampai dengan 2 orang mewakili kelompok) dapat mengkomunikasikan
secara lisan hasil analisis tentang periodesasi pelaksanaan sistem pemerintahan.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

3 . Pertemuan Ketiga (2 x 45 Menit)


3. Adapun, peserta didik yang lain mengumpulkan hasil analisis secara tertulis.
Catatan : Selama pembelajaran sikap dan perilaku PPKn berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Guru melakukan tanya jawab terkait dengan materi yang diajarkan agar dapat mengetahui
tingkat pemahamannya.
2. Peserta didik dapat menyimpulkan materi yang telah di bahas pada pertemuan ini dan di
lengkapi oleh guru.
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan YME
bahwa pertemuan kali ini telah berlangsung dengan baik dan lancar.

H. Penilaian Hasil Belajar


1. Kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial
a. Teknik : Observasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar observasi dengan rentang skala
c. Kisi-kisi :
Teknik Penilaian &
No Tujuan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi
Pertemuan
1 Menunjukkan sikap  Menghayati ajaran agama  Observasi
menghayari dan yang dianutnya  Setiap
menghargai kepada  Menghargai ajaran agama Pertemuan
Tuhan YME yang dianutnya

2 Menunjukkan perilaku  Berdo’a sebelum melakukan  Observasi


bersyukur kepada Tuhan kegiatan  Setiap
YME.  Mengucapkan alhamdulillah Pertemuan
setelah pembelajaran usai
 Menerima perbedaan
karakteristik sebagai anugerah
Tuhan
 Selalu menerima penugasan
dengan sikap terbuka
3. Menunjukan perilaku  Mengerjakan tugas yang  Observasi
Responsif terhadap diberikan oleh guru  Setiap
sistem pemerintahan di  Mengakui kesalahan yang Pertemuan
indonesia dilakukan
 Meminta maaf atas kesalahan
yang telah dilakukan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

 Membantu temannya ketika


temannya susah dalam
mencerna materi pembelajaran
 Membantu teman ketika
kesusahan tanpa membeda-
bedakannya
4 Menunjukan perilaku  Aktif dalam kegiatan belajar  Observasi
proaktif terhadap sistem mengajar  Setiap
pemerintahan di  Berani mengungkapkan Pertemuan
indonesia pendapat dalam diskusi
 Berani bertanya ketika tidak
faham mengenai konsep
pembelajaran
Contoh Instrumen: lihat Lampiran …

2. Kompetensi Pengetahuan
a. Teknik : Tes tertulis dan Penugasan
b. Bentuk Instrumen : Tugas, Uraian, dan Pilihan Ganda
c. Kisi-kisi Tes Tertulis :
No. Indikator Pencapaian Kompetensi Butir Instrumen
1. Konsep sistem pemerintahan diberbagai negara Butir 1. Pilihan Ganda
(Uji Kompetensi 3.1)
Butir 2. Uraian (Uji
Kompetensi 3.2)
2. Pelaksanaan sistem pemerintahan negara Butir 1. Pilihan Ganda
indonesia (Uji Kompetensi 3.1)
Butir 2. Uraian (Uji
Kompetensi 3.2)
3. Membandingkan pelaksanaan sistem Butir 1. Pilihan Ganda
pemerintahan negara Indonesia dengan negara lain (Uji Kompetensi 3.1)
Butir 2. Uraian (Uji
Kompetensi 3.2)
Contoh Instrumen: lihat Lampiran ...

3. Kompetensi Keterampilan
a. Teknik : Praktek dan produk
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Kerja Siswa
c. Kisi-kisi :
No. Aspek Indikator
1 Mempresentasikan hasil analisis  Kekompakan dalam kelompok
tentang sistem pemerintahan di  Dapat menjawab pertanyaan dari
Indonesia kelompok lain apabila kelompok lain
memberikan pertanyaan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

2 Menyaji secara tertulis hasil  Ketepatan waktu dalam menyajikan


analisis tentang sistem hasil laporan
pemerintahan di Indonesia  Ketepatan dalam menjawab pertanyaan
 Ketepatan solusi yang ditawarkan
 Ketepatan solusi yang diambil
 Kerapian estetika dalam menyajikan
hasil laporan
 Kerapian menyusun bahasa dalam
menyajikan hasil laporan
 Kesesuaian hasil laporan dengan format
yang telah disediakan oleh guru
 Partisipasi/kekompakan dari kelompok
Contoh Instrumen: lihat Lampiran

Malang, 07 September 2019


Guru Pamong Guru Mata Pelajaran

Luluk Emy Yuliati, S.Pd Khoirun Nisai A.M


NIP.19690705 200903 2 002 NIM. 160711614227

Mengetahui,
Kepala Sekolah

Dra. LILIK SULISTYOWATI, M.Si


NIP. 19650102 198512 2 001
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

Lampiran 1
INSTRUMEN SIKAP SPIRITUAL
INSTRUMEN PENILAIAN
Lembar Pengamatan Sikap Spiritual

Pedoman Observasi Sikap Beriman


a. Petunjuk Umum
1. Instrument penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrument ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
b. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir nilailah sikap setiap peserta
didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan
sebagai berikut:
4 = apabila selalu melakukan aspek yang diamati
3 = apabila sering melakukan aspek yang diamati
2 = apabila kadang-kadang melakukan aspek yang diamati
1 = apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
c. Lembar Observasi
1. Kelas : XI
Semester : Gasal
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d …
Butir Nilai : Sikap menghayari dan menghargai kepada Tuhan YME
Indikator Sikap :
a. Menghayati ajaran agama yang dianutnya
b. Menghargai ajaran agama yang dianutnya
No Nama Peserta Didik Aspek yang Jumlah Skor Tuntas/Tidak
diamati Skor Akhir Tuntas
a b
1
2
3

2. Kelas : XI
Semester : Gasal
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Perio de Pengamatan : Tanggal … s.d …
Butir Nilai : Sikap menghayari dan menghargai kepada Tuhan YME
Indikator Sikap :
a. Berdo’a sebelum melakukan kegiatan
b. MengucapOkan alhamdulillah setelah pembelajaran usai
c. Menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah Tuhan
d. Selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

No Nama Peserta Didik Aspek yang Jumlah Skor Tuntas/Tidak


diamati Skor Akhir Tuntas
a b c d
1
2
3
Dsb

Petunjuk Penghitungan Skor Sikap Spiritual


Rumus Penghitungan Skor : Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4

Jumlah Perolehan Skor


Skor Akhir = x4
Skor Maksimal

Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013
yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

Lampiran 2
INSTRUMEN SIKAP SOSIAL
INSTRUMEN PENILAIAN
Lembar Pengamatan Sikap Sosial

Pedoman Observasi Sikap Beriman


a. Petunjuk Umum
1. Instrument penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrument ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
b. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir nilailah sikap setiap peserta
didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan
sebagai berikut:
4 = apabila selalu melakukan aspek yang diamati
3 = apabila sering melakukan aspek yang diamati
2 = apabila kadang-kadang melakukan aspek yang diamati
1 = apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
c. Lembar Observasi
1. Kelas : XI
Semester : Gasal
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d …
Butir Nilai : sikap responsif terhadap sistem pemerintahan di
indonesia
Indikator Sikap :
a. Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
b. Mengakui kesalahan yang dilakukan
c. Meminta maaf atas kesalahan yang telah dilakukan
d. Membantu temannya ketika temannya susah dalam mencerna materi
pembelajaran
e. Membantu teman ketika kesusahan tanpa membeda-bedakannya

No Nama Peserta Didik Aspek yang diamati Jumlah Skor Tuntas/Tidak


A b c d e Skor Akhir Tuntas
1
2
3

2. Kelas : XI
Semester : Gasal
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d …
Butir Nilai : Sikap aktif terhadap sistem pemerintahan di indonesia
Indikator Sikap :
a. Aktif dalam kegiatan belajar mengajar
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

b. Berani mengungkapkan pendapat dalam diskusi


c. Berani bertanya ketika tidak faham mengenai konsep pembelajaran
No Nama Peserta Didik Aspek yang Jumlah Skor Tuntas/Tidak
diamati Skor Akhir Tuntas
a B c
1
2
3
dsb

Petunjuk Penskoran Dan Penentuan Nilai Sikap Sosial


1. Rumus Penghitungan Skor Akhir : Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4
Jumlah Perolehan Skor
Skor Akhir = x4
Skor Maksimal

2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013
yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

Lampiran 4
Instrumen Penilaian Pengetahuan

Pertemuan Pertama :
Contoh Tugas Cross and Horey

LEMBAR KERJA SISWA

Petunjuk:
1. Buatlah 6 kelompok
2. Tiap-tiap kelompok membuat 9 Kotak, tiap kotak diisi angka (1-9) tata letak angka
sesuai dengan selera masing-masing
3. Guru memberikan soal secara acak, kelompok langsung mendiskusikannya dan menulis
jawaban didalam kotak yang sudah diberi nomer tersebut
4. Setelah kelompok selesai mengerjakan semua soal yang diberikan oleh guru, maka
lembar jawaban dikumpulkan ke guru
5. Lalu ditempelkan ke papan tulis , guru mereview jawaban kelompok, apabila betul (√),
salah (X)
6. Apabila kelompok mendapatkan (√), maka kelompok harus berteriak horey, atau yel-
yel masing-masing kelompok
7. Apabila kelompok mendapatkan (√) vertikal atau horizontal, maka kelompok tersebut
yang akan menang

Kelompok :
Kelas :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
dsb
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

No Butir Instrument Jawaban


1 Di Indonesia menggunakan sistem pemerintahan A
Presidensil ?
A. Benar
B. Salah
2 Presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan B
disebut dalam sistem parlementer?
A. Benar
B. Salah
3 Di Jepang perdana mentri sekaligus sebagai kepala A
pemerintahan ??
A. Benar
B. Salah
4 Monarki merupakan bentuk pemerintahan yang dipimpin A
oleh raja atau ratu sebagai pemegang kekuasaan negara
???
A. Benar
B. Salah
5 Di dalam sistem pemerintahan presidensial, perdana B
mentri sebagai kepala pemerintahan ???
A. Benar
B. Salah
6 Di negara Indonesia menggunakan bentuk pemerintahan A
demokrasi yang artinya “dari, oleh dan untuk rakyat”
A. Benar
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

B. Salah
7 Pemerintahan merupakan organ (badan lembaga) atau A
alat perlengkapan didalam suatu negara
A. Benar
B. Salah
8 Di dalam sistem pemerintahan presidensial, mempunyai S
kelebihan dalam menjalankan tugasnya. Kelebihan
tersebut yakni kekuasaan eksekutif diluar pengawasan
langsung legislatif sehingga dapat kekuasaan mutlak
A. Benar
B. SalaH
9 Di negara jepang dan inggris menggunakan sistem S
pemerintahan presidensil
A. Benar
B. SalaH

No Aspek yang dinilai Skor


1 Apabila jawaban benar semua, skor : 9 0-9
Apabila jawaban salah 1, skor 9
Apabila jawaban salah 2, skor 8
Apabila jawaban salah 3, skor 7
Dst
2 Apabila mendapatkan cross : 0-3
1, maka skor 1
2, skor 2
3, skor 3
Jumlah Skor 11

Pedoman Penskroran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

Pertemuan Kedua
Contoh Tugas Teka-teki silang

LEMBAR KERJA SISWA

Petunjuk:
1. Buatlah 5 kelompok
2. Guru memberikan lembar kerja siswa
3. Siswa menulis kelompok berserta nama anggotanya
4. Guru menayangkan slide yg berisikan soal
5. Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kota sesuai dengan jawaban

Kelompok :
Kelas :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

No Butir Instrument Jawaban


1 Menurun Pembagian Kekuasaan
Di dalam teori "Trias Politika" terdapat eksekutif,
legeslatif dan yudikatif. Indonesia menganut teori
tersebut yang diartikan sebagai ???
2 Mendatar Dokonsentrasi
Pelimpahan wewenang pemerintahan pusat kepada
pemerintahan pusat yang ada didaerah untuk
melaksanakan tugas pemerintah pusat didaerah
disebut asas ???
3 Menurun Otonomi Daerah
Hak, kewenangan yang dimiliki oleh daerah tertentu
untuk mengatur dan mengurus sendiri terkait
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
sesuai dengan peraturan dan undang-undang disebut
???
4 Mendatar Desentralisasi
Pemberian wewenang pemerintahan pusat ke daerah
untuk menjalankan pemerintahan daerah otonom
berdasarkan struktur NKRI dan dasar hukum yang
berlaku disebut asas ???
5 Lembaga Negara yang mempunyai hak interpelasi, DPR
angket, menyatukan pedapat, mengajukan
pertanyaan, menyampaikan usulan, dan pendapat
serta hak imunitas ialah ???

No Aspek yang dinilai Skor


1 Apabila jawaban benar semua, skor : 5 0-5
Apabila jawaban salah 1, skor 4
Apabila jawaban salah 2, skor 3
Apabila jawaban salah 3, skor 2
Apabila jawaban salah 4, skor 1
Apabila jawaban salah semua, skor 0
Jumlah Skor 5

Pedoman Penskroran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

Ulangan Harian :
Uji Kompetensi 3.1
Petunjuk !
Berilah tanda silang (X) pada jawaban A,B,C,D, atau E pada jawaban yang paling tepat!
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran :

1. Bersarkan asal usul katanya, berikut adalah makna dari kata pemerintah, kecuali ....
a. Menyuruh melakukan sesuatu
b. Kekuasaan memerintah
c. Perbuatan
d. Suruhan
e. Hal atau urusan memerintah
2. Berikut adalah tiga piliar pokok dalam suatu sistem pemerintahan, kecuali ...
a. Eksekutif
b. Imperatif
c. Yudikatif
d. Legeslatif
e. Kehakiman
3. Berikut adalah beberapa kegiatan kekuasaan yang dilakukan oleh pemerintah, kecuali...
a. Menetapkan undang-undang
b. Memilih DPR
c. Melakukan kerjasama dengan negara lain
d. Menetapkan peraturan pemerintah
e. Memberhentikan presiden
4. Berikut ini yang tidak termasuk bentuk pemerintahan didunia kecuali ....
a. Monarki
b. Demokrasi
c. Otoriter
d. Aristokrasi
e. Kerajaan
5. Salah satu aspek yang membedakan antara sistem pemerintahan presidensial dan
parlementer adalah
a. Kepala negara
b. Kepala pemerintahan
c. Hubungan legeslatif dan eksekutif
d. Kabinet
e. Perdana mentri
6. Salah satu negara yang memiliki pengaruh besar dalam pembentukan sistem
pemerintatahan negara adalah ....
a. Amerika serikat
b. Perancis
c. Arab saudi
d. Inggris
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

e. Jepang
7. Berikut ini merupakan pengaruh sistem pemerintah suatu negara terhadap negara lain,
kecuali ...
a. Stabilitas kawasan
b. Hubungan perdagangan
c. Pertumbuhan ekonomi
d. Hubungan diplomatik
e. Hubungan erkonomi
8. Menurut UUD 1945 amandemen 4,sistem pemerintahan indonesia meliputi lembaga
tinggi negara berikut, kecuali ...
a. DPR
b. DPA
c. BPK
d. MPR
e. MA
9. Berikut adalah fungsi DPR sebagai lembaga legeslatif, baik ditingkat pusat, provinsi,
atau daerah, kecuali ...
a. Legeslatif
b. Interpelasi
c. Pembentukan kabinet
d. Anggaran
e. Pengawasan
10. Berikut ini adalah salah satu indikator dari sistem pemerintahan yang baik, kecuali ...
a. Adanya jaminan partisipasi rakyat
b. Adanya perlindungan HAM
c. Adanya pers yang bebas
d. Adanya kesejahteraan masyarakat
e. Adanya pemerintahan yang berdasarkan pada nepotisme

Uji Kompetensi 3.2


Petunjuk!
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas dan singkat!
1. Apakah yang dimaksud dengan sistem pemerintahan?
2. Jelaskan mengenai 3 bentuk pemerintahan negara-negara yang ada didunia?
3. Buatlah perbandingan antara sistem pemerintahan presidensial dengan sistem
pemerintahan parlementer!
4. Menurutmu, manakah sistem pemerintahan negara yang paling idea! Mengapa demikian?
Jelaskan disertai dengan aasannya!
5. Mengapa sistem pemerintahan suatu negara memiliki ciri-ciri tersendiri dan berbeda
antar satu negara dengan yang lainnya?
6. Jelaskan pengaruh penerapan suatu sistem disuatu negara terhadap negra lain!
7. Menurutmu, apakah sebaiknya militer terlibat dalam pemerintahan? Berikan alasannya!
8. Jelaskan mengenai perubahan sistem pemerintahan yang terjadi di indonesia sejak
dilakukan amandemen terhadap UUD 1945!
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

9. Jelaskan kedudukan lembaga-lembaga negara dan hubungan antarlembaga setelah


perubahan dalam sistem pemerintahan di indonesia!
10. Jelaskan perubahan dalam sistem pemerintahan daerah di Indonesia!

Kunci Jawaban dan Rubik Pilihan Ganda


No Kunci Jawaban Skor
1 D Benar :1, Salah : 0
2 B Benar :1, Salah : 0
3 B Benar :1, Salah : 0
4 C Benar :1, Salah : 0
5 B Benar :1, Salah : 0
6 D Benar :1, Salah : 0
7 C Benar :1, Salah : 0
8 D Benar :1, Salah : 0
9 C Benar :1, Salah : 0
10 E Benar :1, Salah : 0

Kunci Jawaban dan Rubik Pilihan Ganda


No. Kunci Jawaban Rubik
1. Suatu perangkat atau unsur kekuasaan untuk Jika ada 4 kata kunci skor 4
memerintah dari seluruh komponen-komponen Jika ada 3 kata kunci skor 3
legeslatif, eksekutif, yudikatif yang masing-masing Jika ada 2 kata kunci skor 2
telah mempunyai fungsi tersendiri Jika ada 1 kata kunci skor 1
Jika tidak ada kata kunci skor 0
2. a. Monarki: dikepalai oleh raja secara turun temurun Jika ada 3 kata kunci skor 4
b. Republik : dikepalai oleh presiden yang dipilih oleh Jika ada 2 kata kunci skor 2
rakyat Jika ada 1 kata kunci skor 1
c. Oligarki : bentuk pemerintahan yang kekuasaan Jika tidak ada kata kunci skor 0
politik secara efektif dipegang oleh kelompok elit
kecil dari masyarakat (kekayaan, keluarga atau militer
dsb)
3. a. presidensil : kepela pemerintahan ialah presiden, Jika ada 4 kata kunci skor 4
hanya ada 1 orang yang menjabat sebagai kepala Jika ada 3 kata kunci skor 3
pemerintahan sekaligus kepala negara, kabinet dipilih Jika ada 2 kata kunci skor 2
oleh presiden Jika ada 1 kata kunci skor 1
b. parlementer : kepala pemerintahan ialah perdana Jika tidak ada kata kunci skor 0
mentri, ada 2orang yang berbeda dalam mengatur antara
kepala negara dengan kepala pemerintahan, kabinet
dipilih oleh perdana mentri

4 Sistem pemerintahan presidensil yang menggunakan Jika ada 3 kata kunci skor 4
sistem demokrasi yaitu dari, oleh, dan untuk rakyat, Jika ada 2 kata kunci skor 2
sehingga ada keterlibatan rakyat dalam mengatur Jika ada 1 kata kunci skor 1
pemerintahan Jika tidak ada kata kunci skor 0
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

5 Karena setiap negara memilki sudut pandang tersendiri, Jika ada 4 kata kunci skor 4
antara sistem pemerintahan presidensi, dengan Jika ada 3 kata kunci skor 3
parlementer. Seperti presidensil dikepalai oleh presiden, Jika ada 2 kata kunci skor 2
parlementer dikepalai oleh perdana mentri Jika ada 1 kata kunci skor 1
Jika tidak ada kata kunci skor 0
6 Pengaruh sistem pemerintahan suatu negara terhadap Jika ada 4 kata kunci skor 4
negara melalaui hubungan diplomatik dan keamanan Jika ada 3 kata kunci skor 3
(kestabilan) kawasan. Karena dalam hubungan Jika ada 2 kata kunci skor 2
diplomatik dapat saling tukar menukar urusan atau Jika ada 1 kata kunci skor 1
duta yang ditempatkan di masing-masing negara. Jika tidak ada kata kunci skor 0
7 Tidak, karena pada sistem pemerintah dimiliter adalah Jika ada 4 kata kunci skor 4
model komando, yang diartikan sebagai anak buah pasti Jika ada 3 kata kunci skor 3
menurut kapada pimpinannya dan untuk menghindari Jika ada 2 kata kunci skor 2
penggunaan senjata dalam melakukan pertarungan yang Jika ada 1 kata kunci skor 1
bisa terjadi dipemerintahan Jika tidak ada kata kunci skor 0
8 Menggunakan sistem presidensil Jika ada 3 kata kunci skor 4
partai politik berkembang banyak Jika ada 2 kata kunci skor 2
lembaga tinggi negara meliputi DPR, MPR, PDP, Jika ada 1 kata kunci skor 1
Presiden dan wakil presiden, MA, MK, KY Jika tidak ada kata kunci skor 0
9 Kedudukan lembaga negara sama/seimbang tidak ada Jika ada 4 kata kunci skor 4
yang dibawah maupun diatas, dan hubungannya saling Jika ada 3 kata kunci skor 3
bekerjasama dalam mengatur pemerintahan (kebijakan Jika ada 2 kata kunci skor 2
dsb) Jika ada 1 kata kunci skor 1
Jika tidak ada kata kunci skor 0
10 Perubahan system pemerintahan daerah di Indonesia Jika ada 4 kata kunci skor 4
mengalami perubahan sebanyak tujuh tahap: Jika ada 3 kata kunci skor 3
1. Periode I (1945-1948) Jika ada 2 kata kunci skor 2
Pada periode ini belum terdapat sebuah undang- Jika ada 1 kata kunci skor 1
undang yang mengatur Pemerintahan Daerah secara Jika tidak ada kata kunci skor 0
khusus. Aturan yang digunakan adalah aturan yang
ditetapkan PPKI. Selain itu digunakan aturan UU No
1 Tahun 1945 yang mengatur mengenai
penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari oleh
Komite Nasional Daerah.
Tingkatan pada masa itu adalah :
a. Provinsi
b. Karesidenan
c. Kabupaten/Kota
d. Kawedanan
e. Kecamatan
f. Desa
2. Periode II (1948-1957)
Pada periode ini berlaku Undang-undang pokok
No. 22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan
Daerah. Secara umum Indonesia memiliki dua
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

jenis daerah berotonomi yaitu daerah otonom


biasa dan daerah otonom khusus yang diberi
nomenklatur daerah istimewa. Masing-masing
daerah berotonomi tersebut memiliki tiga
tingkatan dan nomenklatur yang berbeda-beda
yaitu:
3. Periode III (1957-1965)
Pada periode ini berlaku Undang-undang No. 1
Tahun 1957 tentang pokok-pokok Pemerintahan
Daerah.Masing-masing daerah berotonomi
tersebut memiliki tiga tingkatan dan nomenklatur
yang berbeda-beda yaitu :
4. Periode IV (1965-1974)
Pada periode ini berlaku undang-undang No. 18
Tahun 1965 tentang pokok-pokok Pemerintahan
daerah. Daerah otonomi tersebut dibagi menjadi
tiga tingkatan daerah:
5. Periode V (1974-1999)
Pada periode ini berlaku undang-undang No. 5
Tahun 1974 tentang pokok-pokok Pemerintahan
di Daerah.
Menurut UU ini secara umum Indonesia dibagi
menjadi satu macam Daerah Otonom sebagi
pelaksanaan asas Desentralisasi dan wilayah
Administratif sebagai pelaksanaan asas
Dekonsentrasi.
Daerah Otonom
Wilayah Administrasi
6. Periode VI (1999-2004)
Pada periode ini berlaku undang-undang No. 22
Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah. Tiga
jenis daerah otonom adalah daerah Provinsi,
daerah Kabupaten, dan daerah Kota. Ketiga jenis
daerah tersebut berkedudukan setara dalam artian
tidak ada hierarki daerah otonom. Daerah
Provinsi berkedudukan juga sebagai wilayah
administartif.
7. Periode VII (mulai 2004)
Pada periode ini berlaku undang-undang No. 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. UU
ini menggantikan Undang-undang No. 22 Tahun
1999.

Pedoman Penskroran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

Lampiran 5
Instrumen Penilaian Ketrampilan

Tugas Proses Mengidentifikasi Masalah

LEMBAR KERJA
Petunjuk:
Setelah kalian menemukan permasalahan tentang sistem pemerintahan di indonesia selanjutnya
carilah solusi pemecahan masalah tersebut bersama kelompok dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
1) Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang
2) Kumpulkan sebanyak-banyaknya data dan informasi tentang permasalahan tersebut
dengan membaca buku teks, media cetak/elektronik, internet, dan dari sumber-sumber
yang lain.
3) Catatlah identifikasi tersebut dalam lembar kerja ini.

Kelas :...
Hari/Tgl :...

Kelompok :...
1. . . .
2. . . .
3. . . .dst

A. Permasalahan yang ditemukan


......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

B. Alasan Pentingnya Masalah


(uraikan mengapa masalah tersebut penting untuk dipecahkan, seberapa luas
penyebarannya)
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................

C. Dari Permasalahan yang tersebut, didapat dikategorikan sebagai jenis keberagaman


yaitu (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan)
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

Contoh lembar penilaian identifikasi masalah

Aspek yang dinilai


Variasi Partis
No Nama Siswa Kesesuaian Kejelasan Nilai
Kebera ipasi
Tugas Deskripsi
gaman
1
2
3
Dsb

No Aspek yang dinilai Skor


1 Kesesuaian tugas dan banyaknya permasalahan yang dapat ditemukan. 0-40
a. Empat atau lebih permasalahan yang ditemukan sesuai, skor: 40
b. Tiga permasalahan yang ditemukan sesuai, skor: 30
c. Dua permasalahan yang ditemukan sesuai, skor: 20
d. Satu permasalahan yang ditemukan sesuai, skor: 10
e. Tidak ada permasalahan yang ditemukan, skor: 0
2 Kejelasan deskripsi permasalahan. 30
a. Permasalahan dideskripsikan dengan jelas, skor: 30
b. Permasalahan dideskripsikan cukup jelas, skor: 20
c. Permasalahan tidak dideskripsikan, skor: 10
3 Variasi keberagaman berdasarkan macam-macam keberagaman. 30
a. Keberagaman yang ditemukan sangat variatif mencakup empat macam
keberagaman, skor: 30
b. Keberagaman yang ditemukan sangat variatif mencakup tiga macam
keberagaman, skor: 25
c. Keberagaman yang ditemukan sangat variatif mencakup dua macam
keberagaman, skor: 20
d. Keberagaman yang ditemukan sangat variatif mencakup satu macam
keberagaman, skor: 15
Jumlah Skor 100
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

Lampiran 5
Materi
A. Perkembangan sistem pemerintahan di indonesia
Perkembangan ketatanegaraan Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periode,
sejak masa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai sekarang. Walaupun
sebenarnya tonggak ketatanegaraan Indonesia telah ada jauh sebelum proklamasi.
Pada waktu awal kemerdekaan Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial.
Berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 maka Presiden memiliki kekuasaan tertinggi dan
dibantu oleh menteri-menteri sebagai pembantu presiden yang diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Pada tanggal 12 September
1945 dibentuklah Kabinet Presidensial ( Kabinet RI I) dengan 12 departemen dan 4 menteri
negara. Selain itu wilayah Indonesia yang begitu luas dibagi menjadi 8 provinsi dan 2 daerah
istimewa yang masing-masing wilayah dipimpin oleh gubernur.
Sistem Presidensial pernah berganti Sistem Parlementer, dengan kepala pemerintahan
dipimpin oleh Perdana Menteri. Perdana Menteri Pertama Indonesia adalah Sutan Syahrir.
Berubahnya sistem pemerintahan di Indonesia pada saat itu adalah pengaruh kuat dari kaum
sosialis (KNIP). Selain itu Indonesia pada awal kemerdekaan juga masih belajar tentang
bagaimana menjalankan pemerintahan. Dengan sistem parlementer ini maka Di Indonesia
saat itu memiliki DPR yang anggotanya dipilih oleh rakyat. Sistem ini juga memungkinkan
adanya banyak partai. Maksud dari sistem ini adalah untuk membatasi kewenangan presiden.
Jika pada sistem presidensial kabinet bertanggungjawab kepada presiden maka sistem
parlementer, Presiden bertanggungjawab kepada parlemen/DPR.
Karena sering mengalami kegagalan kabinet, dan banyak menimbulkan gerakan-
gerakan pemberontakan yang menyebabkan stabilitas negara terganggu, Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit pada 5 Juli 1959 yang isinya antara lain mengembalikan konstitusi ke
UUD 1945 dan bentuk pemerintahan kembali ke sistem presidensial.

Berikut ini adalah Periodisasi Sistem Pemerintahan Indonesia :


1. Sistem Pemerintahan Periode 1945-1949
- Bentuk Negara : Kesatuan
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
- Lama periode : 18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949
- Presiden dan Wapres : Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta (18 Agustus 1945 - 19 Desember
1948)
Syafruddin Prawiranegara (ketua PDRI) (19 Desember 1948 - 13 Juli 1949)
Pernyataan van Mook untuk tidak berunding dengan Soekarno adalah salah satu faktor yang
memicu perubahan sistem pemerintahan dari presidensiil menjadi parlementer. Gelagat ini
sudah terbaca oleh pihak Republik Indonesia, karena itu sehari sebelum kedatangan Sekutu,
tanggal 14 November 1945, Soekarno sebagai kepala pemerintahan republik diganti oleh
Sutan Sjahrir yang seorang sosialis dianggap sebagai figur yang tepat untuk dijadikan ujung
tombak diplomatik, bertepatan dengan naik daunnya partai sosialis di Belanda.
Setelah munculnya Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 November 1945,
terjadi pembagian kekuasaan dalam dua badan, yaitu kekuasaan legislatif dijalankan oleh
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kekuasaan-kekuasaan lainnya masih tetap
dipegang oleh presiden sampai tanggal 14 November 1945. Dengan keluarnya Maklumat
Pemerintah 14 November 1945, kekuasaan eksekutif yang semula dijalankan oleh presiden
beralih ke tangan menteri sebagai konsekuensi dari dibentuknya sistem pemerintahan
parlementer.

2. Sistem Pemerintahan Periode 1949-1950


- Bentuk Negara : Serikat (Federasi)
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Parlementer Semu (Quasi Parlementer)
- Konstitusi : Konstitusi RIS
- Lama periode : 27 Desember 1949 – 15 Agustus 1950
- Presiden dan Wapres :
1. Ir. Soekarno = presiden RIS (27 Desember 1949 - 15 Agustus 1950)
2. Assaat = pemangku sementara jabatan presiden RI (27 Desember 1949 - 15 Agustus
1950)

Pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 september 1949 dikota Den Hagg
(Netherland) diadakan konferensi Meja Bundar (KMB). Delegasi RI dipimpin oleh Drs. Moh.
Hatta, Delegasi BFO (Bijeenkomst voor Federale Overleg) dipimpin oleh Sultan Hamid
Alkadrie dan delegasi Belanda dipimpin olah Van Harseveen. Adapun tujuan diadakannya
KMB tersebut itu ialah untuk meyelesaikan persengketaan Indonesia dan Belanda selekas-
lekasnya dengan cara yang adil dan pengakuan kedaulatan yang nyata, penuh dan tanpa
syarat kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
Salah satu keputusan pokok KMB ialah bahwa kerajaan Balanda mengakui
kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat dam tidak dapat dicabut kembali kepada RIS
selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949. Demikianlah pada tanggal 27
Desember 1949 Ratu Juliana menandatangani Piagam Pengakuan Kedaulatan RIS di
Amesterdam. Bila kita tinjau isinya konstitusi itu jauh menyimpang dari cita-cita Indonesia
yang berideologi pancasila dan ber UUD 1945 karena :

1. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalisme) yang terbagi dalam 16
negara bagian, yaitu 7 negara bagian dan 9 buah satuan kenegaraan (pasal 1 dan 2
Konstitusi RIS).
2. Konstitusi RIS menentukan suatu bentuk negara yang leberalistis atau pemerintahan
berdasarkan demokrasi parlementer, dimana menteri-menterinya bertanggung jawab atas
seluruh kebijaksanaan pemerintah kepada parlemen (pasal 118, ayat 2 Konstitusi RIS)
3. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa atau semangat
pembukaan UUD proklamasi sebagai penjelasan resmi proklamasi kemerdekaan negara
Indonesia (Pembukaan UUD 1945 merupakan Decleration of independence bangsa
Indonesia, kata tap MPR no. XX/MPRS/1996). Termasuk pula dalam pemyimpangan
mukadimah ini adalah perubahan kata- kata dari kelima sila pancasila. Inilah yang
kemudian yang membuka jalan bagi penafsiran pancasila secara bebas dan sesuka hati
hingga menjadi sumber segala penyelewengan didalam sejarah ketatanegaraan Indonesia.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

3. Sistem Pemerintahan Periode 1950-1959


- Bentuk Negara : Kesatuan
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Parlementer
- Konstitusi : UUDS 1950
- Lama periode : 15 Agustus 1950 – 5 Juli 1959
- Presiden dan Wapres : Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta

UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17
Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 . UUDS 1950 ditetapkan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara
Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia,
dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.
Konstitusi ini dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara, menunggu
terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru.
Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis, namun
Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut. Dekrit Presiden 1959
dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai
pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai bersidang pada 10 November 1956.
Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum berhasil merumuskan UUD yang
diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-pendapat untuk kembali kepada
UUD '45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu, Presiden Soekarno lantas menyampaikan
amanat di depan sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang isinya menganjurkan untuk
kembali ke UUD '45. Pada 30 Mei 1959 Konstituante melaksanakan pemungutan suara.
Hasilnya 269 suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju. Meskipun
yang menyatakan setuju lebih banyak tetapi pemungutan suara ini harus diulang, karena
jumlah suara tidak memenuhi kuorum. Pemungutan suara kembali dilakukan pada tanggal 1
dan 2 Juni 1959. Dari pemungutan suara ini Konstituante juga gagal mencapai kuorum.
Untuk meredam kemacetan, Konstituante memutuskan reses yang ternyata merupkan akhir
dari upaya penyusunan UUD. Pada 5 Juli 1959 pukul 17. 00, Presiden Soekarno
mengeluarkan dekrit yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka. Isi dekrit
presiden 5 Juli 1959.

4. Sistem Pemerintahan Periode 1959-1966 (Demokrasi Terpimpin)


- Bentuk Negara : Kesatuan
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
- Lama periode : 5 Juli 1959 – 22 Februari 1966
- Presiden dan Wapres : Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta
Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden. Latar belakang
dikeluarkannya dekrit ini adalah:
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan
persaingan partai politik yang semakin menajam.
2. Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-undang dasar
3. Terjadinya gangguan keamanan berupa pemberontakan bersenjata di daerah-daerah

Berikut Isi Dekrit Presiden tanggal 5 Juli 1959:


1. Tidak berlakunya UUDS 1950 dan berlakunya kembali UUD 1945.
2. Pembubaran Badan Konstitusional
3. Membentuk DPR sementara dan DPA sementara

Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin


1. Bentuk pemerintahan Presidensial Ir. Soekamo sebagai Presiden dan Perdana menteri
dengan kabinetnya dinamakan Kabinet Kerja.
2. Pembentukkan MPR sementara dengan penetapan Presiden No. 2 tahun 1959.
Keanggotaan MPRS terdiri dari 583 anggota DPR ditambah dengan utusan-utusan
daerah dan 200 wakil-wakil golongan.
3. Pembentukkan DPR sementara berdasarkan penetapan Presiden No. 3 tahun 1959 yang
diketuai oleh Prcsiden dengan 45 orang anggotanya.
4. Pembentukkan Front Nasional melalui penetapan Prcsiden No. 13 tahun 1959. tertanggal
31 Desember 1959. Tujuan Front Nasional adalah: a. Menyelesaikan Revolusi Nasional
b. Melaksanakan pembangunan semesta nasional c. Mengembalikan Irian Barat dalam
wilayah RI. Front Nasional banyak dimanfaatkan oleh PKI dan simpatisannya sebagai
alat untuk mencapai tujuan politiknya.
5. Pembentukkan DPRGR Presiden Soekarno pada 5 Maret 1959 melalui penetapan
Presiden No. 3 tahun 1959 membubarkan DPR hasil Pemilu sebagai gantinya melalui
penetapan Presiden No. 4 tahun I960 Presiden membentuk DPRGR yang
keanggotaannya ditunjuk oleh Soekarno.
6. Manipol USDEK Manifesto politik Republik Indonesia (Manipol) adalah isi pidato
Presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1959. Atas usul DPA Manipol dijadikan
GBHN dengan Ketetapan MPRS No. 1 MPRS/I960, Menurut Presiden Soekano intisari
dari Manipol ada lima yaitu : UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi
Terpimpin, Ekonomi Terpimpin dan Kepribadian Indonesia. Disingkat menjadi
USADEK. Berkembang pula ajaran Presiden Soekano yang dikenal dengan NASAKOM
(Nasionalisme, Agama dan Komunis).
7. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 200 dan 201 tahun 1960 Presiden membubarkan
Partai Masyumi dan PSI dengan alasan para pemimpin partai tersebut mendukung
pemberontakan PRRI/Permesta.

Keadaan Ekonomi Mengalami Krisis, terjadi kegagalan produksi hampir di semua sektor.
Pada tahun 1965 inflasi mencapai 65 %, kenaikan harga-harga antara 200-300 %. Hal ini
disebabkan oleh:
1. penanganan dan penyelesaian masalah ekonomi yang tidak rasional, lebih bersifat politis
dan tidak terkontro.
2. adanya proyek merealisasikan dan kontroversi.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

Pada masa demokrasi terpimpin ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantranya:
1. Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua
DPA menjadi Menteri Negara
2. MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup
3. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai
Komunis Indonesia

5. Sistem Pemerintahan Periode 1966-1998 (Orde Baru)


- Bentuk Negara : Kesatuan
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
- Lama periode : 22 Februari 1966 – 21 Mei 1998
- Presiden dan Wapres :
1. Soeharto (22 Februari 1966 – 27 Maret 1968)
2. Soeharto (27 Maret 1968 – 24 Maret 1973)
3. Soeharto dan Adam Malik (24 Maret 1973 – 23 Maret 1978)
4. Soeharto dan Hamengkubuwono IX (23 Maret 1978 –11 Maret 1983)
5. Soeharto dan Try Sutrisno (11 Maret 1983 – 11 Maret 1988)
6. Soeharto dan Umar Wirahadikusumah (11 Maret 1988 – 11 Maret 1993)
7. Soeharto dan Soedharmono (11 Maret 1993 – 10 Maret 1998)
8. Soeharto dan BJ Habiebie (10 Maret 1998– 21 Mei 1998)

Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD
1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata
menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 yang murni, terutama pelanggaran pasal 23
(hutang Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat Indonesia/public debt) dan 33
UUD 1945 yang memberi kekuasaan pada fihak swasta untuk menghancur hutan dan
sumberalam kita. Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat
"sakral", diantara melalui sejumlah peraturan:
1. Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
2. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan
bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta
pendapat rakyat melalui referendum.
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan
pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.

6. Sistem Pemerintahan Periode 1998 – sekarang


- Bentuk Negara : Kesatuan
- Bentuk Pemerintahan : Republik
- Sistem Pemerintahan : Presidensial
- Konstitusi : UUD 1945
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

- Lama periode : 21 Mei 1998 – sekarang


- Presiden dan Wapres :
1. B. J Habiebie (21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999)
2. Abdurrahman Wahid dan Megawati Soekarnoputri (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001)
3. Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz (23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004)
4. Susilo Bambang Yudhoyono dan Muhammad Jusuf Kalla (20 Oktober 2004 – 20
Oktober 2009)
5. Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono (20 Oktober 2009 – 2014)
6. Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla (20 Oktober 2014 – 20 Oktober 2019)

Salah satu tuntutan Reformasi 1998 adalah dilakukannya perubahan (amandemen)


terhadapUUD 1945. Latar belakang tuntutan perubahan UUD 1945 antara lain karena pada
masa Orde Baru, kekuasaan tertinggi di tangan MPR (dan pada kenyataannya bukan di
tangan rakyat), kekuasaan yang sangat besar pada Presiden, adanya pasal-pasal yang terlalu
“luwes” (sehingga dapat menimbulkan multitafsir), serta kenyataan rumusan UUD 1945
tentangsemangat penyelenggara negara yang belum cukup didukung ketentuan konstitusi.
Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti
tatanannegara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi
dannegara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan
kebutuhanbangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah
PembukaanUUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan (staat structuur) kesatuan
atau selanjutnya lebih dikenal sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta
mempertegas sistem pemerintahan presidensial.

B. Makna sistem pemerintahan


Sistem pemerintahan adalah suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen
yang bekerja saling bergantung dan mempengaruhi dalam mencapai tujuan dan fungsi
pemerintahan.
Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan menjadi:
1. Presidensial
2. Parlementer
3. Semipresidensial
4. Komunis
5. Demokrasi liberal
6. Liberal
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan
negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem
pemerintahan yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem
pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat di mana tidak bisa diubah dan menjadi statis.
Jika suatu pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu
akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes
hal tersebut.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga
tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga
kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

yang kontinu dan demokrasi di mana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk
menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama
dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

C. Sistem pemerintahan yang berlaku di Indonesia


Sistem pemerintahan yang digunakan Indonesia saat ini sama dengan sistem
pemerintahan setelah amandemen UUD 1945, yaitu presidensial. Sistem pemerintahan
presidensial berarti bahwa presiden sebagai kepala pemerintahan sekaligus kepala negara.
Sistem pemerintahan presidensial berbeda dengan sistem pemerintahan parlementer.
Malaysia merupakan negara yang menerapkan sistem pemerintahan parlementer,
dimana Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan dan Sultan (bisa juga raja atau ratu)
sebagai kepala negara. Indonesia pernah mencoba menerapkan sistem pemerintahan
parlementer tersebut pada periode 1949-1950 (parlemen semu) dan 1950-1959 (parlemen),
namun tidak berhasil, sehingga kembali ke khitrahnya semula yaitu menggunakan sistem
pemerintahan presidensial.
Sistem pemerintahan presidensial ini, presiden memang menjadi kepala negara
sekaligus kepala pemerintahan, namun yang harus diketahui bahwa kekuasaan tertinggi tetap
berada di tangan rakyat. Jadi jangan abaikan terhadap negara karena mereka yang menempati
jabatan hanyalah sebagai wakil kita. Suara rakyatlah yang paling menentukan, bukan suara
segelintir orang berkepentingan.

D. Sistem pemerintahan presidensil dan sistem pemerintahan parlamenter


a. Sistem Pemerintahan Presidensil
Sistem pemerintahan presidensil yang disebut juga sistem kongresional adalah suatu sistem
pemerintahan dimana memiliki ciri-ciri antara lain :
1.Presiden menjadi kepala pemerintahan dan kepala negara
2.Presiden memiliki hak prerogratif (istimewa) hingga dapat mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang hanya bertanggung jawab pada kekuasaan eksekutif
3.Kekuasaan eksekutif tidak bertanggung jawab pada legislatif
4.Kekuasaan eksekutif terpisah jelas dengan legislatif
5.Kekuasaan eksekutif presiden dipilih langsung oleh rakyat atau melalui badan perwakilan
rakyat
b. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem pemerintahan parlementer adalah suatu sistem pemerintahan yang parlemennya
memiliki peranan penting dalam pemerintahan dan yang dimana memiliki ciri-ciri antara lain
:
1.Parlemen adalah pemegang kekuasaan di pemerintahan
2.Perdana menteri menjadi kepala pemerintahan dan presiden atau raja menjadi kepala negara
3.Perdana menteri memiliki hak prerogratif (hak istimewa) hingga dapat mengangkat dan
memberhentikan menteri-menteri yang hanya bertanggung jawab pada kekuasaan legislatif
4.Kekuasaan eksekutif bertanggung jawab kepada kekuasaan legislatif
5.Kekuasaan eksekutif presiden ditunjuk oleh legislatif
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

6.Kekuasaan eksekutif dapat dijatuhkan oleh legislatif


c. Perbedaan Sistem Pemerintahan Presidensil dan Parlementer
PresidensilParlementer
1 Presidensil : Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada
parlemen
Parlementer : Badan eksekutif atau kabinet kedudukannya sangat tergantung pada mayoritas
dukungan parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen
2 Presidensil : Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu
Parlementer : Kelangsungan kedudukan badan eksekutif atau kabinet tidak bisa ditentukan
berakhir sesuai dengan masa jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar
3 Presidensil : Masa pemilihan umum lebih jelas dengan jangka waktu tertentu
Parlementer : Masa pemilihan umum dapat berubah-ubah dengan jangka waktu tertentu
4 Presidensil : Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena
dapat diisi oleh orang luar
Parlementer : Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif, dengan
alasan pengalaman mereka dimanfaatkan dan menjadi bekal penting untuk menjabat
di eksekutif
5 Presidensil : Kekuasaan eksekutif di luar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat
menciptakan kekuasaan mutlak
Parlementer : Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga
kabinet menjadi berhati-hati dalam menjalankan pemerintahan
6 Presidensil : Sistem pertanggungjawaban kurang jelas
Parlementer : Sistem pertanggungjawaban dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan
publik jelas
7 Presidensil : Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar
antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas
Parlementer : Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi
penyesuaian pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan
legislatif berada pada satu partai atau koalisi partai
8 Presidensil : Pembuatan keputusan memakan waktu yang lama
Parlementer : Pembuatan keputusan memakan waktu yang cepat

Perubahan system pemerintahan daerah di Indonesia mengalami perubahan sebanyak tujuh


tahap:
1. Periode I (1945-1948)
Pada periode ini belum terdapat sebuah undang-undang yang mengatur Pemerintahan
Daerah secara khusus. Aturan yang digunakan adalah aturan yang ditetapkan PPKI.
Selain itu digunakan aturan UU No 1 Tahun 1945 yang mengatur mengenai
penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari oleh Komite Nasional Daerah.
Tingkatan pada masa itu adalah :
g. Provinsi
h. Karesidenan
i. Kabupaten/Kota
j. Kawedanan
k. Kecamatan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

l. Desa
2. Periode II (1948-1957)
Pada periode ini berlaku Undang-undang pokok No. 22 Tahun 1948 tentang
Pemerintahan Daerah. Secara umum Indonesia memiliki dua jenis daerah berotonomi
yaitu daerah otonom biasa dan daerah otonom khusus yang diberi nomenklatur daerah
istimewa. Masing-masing daerah berotonomi tersebut memiliki tiga tingkatan dan
nomenklatur yang berbeda-beda yaitu:
Tingkatan Daerah Nomenklatur Daerah Otonom Nomenklatur Daerah
Otonom Biasa Otonom Khusus
Daerah Istimewa Setingkat
Tingkat I Provinsi
Provinsi
Daerah Istimewa Setingkat
Tingkat II Kabupaten/Kota Besar
Kabupaten
Desa, Negeri, Marga, atau nama Daerah Istimewa Setingkat
Tingkat III
lain/Kota Kecil Desa
3. Periode III (1957-1965)
Pada periode ini berlaku Undang-undang No. 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok
Pemerintahan Daerah.Masing-masing daerah berotonomi tersebut memiliki tiga
tingkatan dan nomenklatur yang berbeda-beda yaitu :
Nomenklatur Daerah Otonom
Tingkatan Nomenklatur Daerah Otonom Biasa
Khusus
Daerah Swatantra Tingkat ke I/Kotapraja
Tingkat I Daerah Istimewa Tingkat ke I
Jakarta Raya
Tingkat II Daerah Swatantra Tingkat ke II/Kotapraja Daerah Istimewa Tingkat ke II
Tingkat III Daerah Swatantra Tingkat ke III Daerah Istimewa Tingkat ke III
4. Periode IV (1965-1974)
Pada periode ini berlaku undang-undang No. 18 Tahun 1965 tentang pokok-pokok
Pemerintahan daerah. Daerah otonomi tersebut dibagi menjadi tiga tingkatan daerah:
Tingkatan Nomenklatur Daerah Otonom
Tingkat I Provinsi/Kotaraya
Tingkat II Kabupaten/Kotamadya
Tingkat III Kecamatan/Kotapraja
5. Periode V (1974-1999)
Pada periode ini berlaku undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok
Pemerintahan di Daerah.
Menurut UU ini secara umum Indonesia dibagi menjadi satu macam Daerah Otonom
sebagi pelaksanaan asas Desentralisasi dan wilayah Administratif sebagai pelaksanaan
asas Dekonsentrasi.
Daerah Otonom
Tingkatan Nomenklatur Daerah Otonom
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id

Tingkat I Daerah Tingkat I (Dati I)/Daerah Khusus Ibu kota/Daerah Istimewa[10]


Tingkat II Daerah Tingkat II (Dati II)
Wilayah Administrasi
Tingkatan Nomenklatur Wilayah Administratif
Tingkat I Provinsi/Ibu kota Negara
Tingkat II Kabupaten/Kotamadya
Tingkat IIa Kota Administratif[11]
Tingkat III Kecamatan
6. Periode VI (1999-2004)
Pada periode ini berlaku undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah. Tiga jenis daerah otonom adalah daerah Provinsi, daerah Kabupaten, dan
daerah Kota. Ketiga jenis daerah tersebut berkedudukan setara dalam artian tidak ada
hierarki daerah otonom. Daerah Provinsi berkedudukan juga sebagai wilayah
administartif.
7. Periode VII (mulai 2004)
Pada periode ini berlaku undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah. UU ini menggantikan Undang-undang No. 22 Tahun 1999.
Tingkatan Nomenklatur Daerah Otonom
Tingkat I Provinsi
Tingkat II Kabupaten/Kota

Anda mungkin juga menyukai