RPP Baru
RPP Baru
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminanan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual prosedural, metakognitif sesuai bidang dan lingkup kajian
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dan konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan kajian Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan.Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyajikan secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerakan mahir,
menjadikan gerak alami dalam rana konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah
pengawasan langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 1
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian system
2. Menjelaskan pengertian pemerintahan
3. Menjelaskan pengertian sistem pemerintahan
4. Menguraikan bentuk-bentuk negara
5. Menguraikan macam-macam sistem pemerintahan
6. Menguraikan sistem pemerintahan di berbagai Negara
Pertemuan 2
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Mendiskripsikan sistem pemerintahan suatu negara terhadap negara lain
2. Menguraikan pembagian kekuasaan dalam sistem pemerintahan di indonesia
3. Menganalisis kelembagaan indonesia beserta tugas dan kewajibannya
Pertemuan 3
Melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik dapat:
1. Menguraikan periodesasi pelaksanaan sistem pemerintahan di Indonesia
2. Menganalisis sistem pemerintahan di indonesia
3. Menyaji secara tertulis hasil analisis tentang sistem pemerintahan di Indonesia
4. Mempresentasikan hasil analisis tentang sistem pemerintahan di Indonesia
D. Materi Pembelajaran
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
1. Fakta
Perkembangan sistem pemerintahan di indonesia
2. Konsep
Makna sistem pemerintahan
3. Prinsip
Sistem pemerintahan yang berlaku di indonesia
4. Prosedur
presidensil dan sistem pemerintahan parlamenter
G. Kegiatan Pembelajaran
Menanya
1. Guru memberikan pertanyaan lanjutan terkait gambar tersebut.
2. peserta didik menjawab dari pertanyaan tersebut dengan mencari informasi di buku paket
atau internet
Mengumpulkan Informasi
1. guru memberikan penjelasan dari gambar tersebut, dan ibu memberikan materi tentang
makna sistem pemerintahan
2. peserta didik mengumpulkan informasi dengan mendengarkan materi dari guru tersebut,
dan peserta didik dapat mencatat sebanyak mungkin informasi yang didapat
Mengasosiasi
1. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh guru yang ditampilkan melalui media
powerpoint
2. Peserta didik dibimbing (secara berkelompok) untuk memahami langkah-langkah dalam
mengerjakan lembar kerja siswa dengan model pembelajaran cross and horey
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mengkomunikasikan (mendiskusikan) dengan teman kelompoknya untuk
menjawab soal yang telah diberikan oleh guru dengan memberikan waktu setiap soal untuk
mengerjakannya
2. Setelah mendiskusikan dengan teman kelompoknya, ditulis di lembar kerja siswa yang
telah dibagikan oleh guru
3. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan, guru memberikan jawaban kepada pesaerta
didik, dan peserta didik boleh memberikan argument setuju maupun tidak setuju
Catatan : Selama pembelajaran sikap dan perilaku PPKn berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Guru melakukan refleksi pembelajaran melalui berbagai cara seperi tanya jawab tentang
apa yang sudah dipelajari, apa manfaat pembelajaran, apa perubahan sikap yang perlu
dilakukan
Menanya :
Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya kepada guru ketika tidak faham
dengan materi tersebut
Mengumpulkan Informasi
1. Guru memberikan jawaban dari pertanyaan peserta didik
2. Peserta didik harus mencatat semua materi yang telah disampaikan oleh guru
3. Peserta didik boleh mencari informasi pelengkap melalui buku pelajara, maupun internet
Mengasosiasi
1. Peserta didik mengerjakan soal yang diberikan oleh guru yang ditampilkan melalui media
powerpoint
2. Peserta didik dibimbing (secara berkelompok) untuk memahami langkah-langkah dalam
mengerjakan lembar kerja siswa dengan model pembelajaran teka-teki silang (TTS)
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik mengkomunikasikan (mendiskusikan) dengan teman kelompoknya untuk
menjawab soal yang telah diberikan oleh guru dengan memberikan waktu setiap soal untuk
mengerjakannya
2. Setelah mendiskusikan dengan teman kelompoknya, ditulis di lembar kerja siswa yang
telah dibagikan oleh guru
3. Setelah selesai menjawab semua pertanyaan, guru memberikan jawaban kepada pesaerta
didik, dan peserta didik boleh memberikan argument setuju maupun tidak setuju
Catatan : Selama pembelajaran sikap dan perilaku PPKn berlangsung, guru mengamati
sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya
diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (10 Menit)
1. Guru melakukan tanya jawab terkait dengan materi yang diajarkan agar dapat mengetahui
tingkat pemahamannya.
2. Peserta didik dapat menyimpulkan materi yang telah di bahas pada pertemuan ini dan di
lengkapi oleh guru.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
Menanya
1. Guru memberikan pertanyaan lanjutan terkait vidio tersebut.
2. Pada tahap ini diharapkan muncul rasa ingin tahu peserta didik untuk menyelidiki sendiri.
Di samping itu guru dapat memulai kegiatan dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, akses internet dan aktivitas belajar lainnya.
3. Guru menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan peserta didik dan dapat juga
memberikan kesempatan peserta didik lain untuk menjawabnya
4. Peserta didik diberi kesempatan untuk mencatat hal-hal penting sebanyak mungkin yang
dapat dieksplorasi.
Mengumpulkan Informasi
1. Peserta didik mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber tentang
masalah dan ragam informasi yang dibutuhkan untuk sampai pada pemecahan masalah
yang dapat dipertahankan.
2. Peserta didik dengan kelompok mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan sistem
pemerintahan
3. Peserta didik membuat analisis terkait dengan sistem pemerintahan
Mengasosiasi
Peserta didik dibimbing (secara berkelompok) untuk menghubungkan informasi yang
diperolehnya,dan menyimpulkan tentang pelaksanaan sistem pemerintahan.
Mengkomunikasikan
1. Peserta didik setelah memperoleh informasi, ditulis dalam lembar kerja siswa yang telah
disediakan oleh gurunya,
2. Peserta didik (1 sampai dengan 2 orang mewakili kelompok) dapat mengkomunikasikan
secara lisan hasil analisis tentang periodesasi pelaksanaan sistem pemerintahan.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
2. Kompetensi Pengetahuan
a. Teknik : Tes tertulis dan Penugasan
b. Bentuk Instrumen : Tugas, Uraian, dan Pilihan Ganda
c. Kisi-kisi Tes Tertulis :
No. Indikator Pencapaian Kompetensi Butir Instrumen
1. Konsep sistem pemerintahan diberbagai negara Butir 1. Pilihan Ganda
(Uji Kompetensi 3.1)
Butir 2. Uraian (Uji
Kompetensi 3.2)
2. Pelaksanaan sistem pemerintahan negara Butir 1. Pilihan Ganda
indonesia (Uji Kompetensi 3.1)
Butir 2. Uraian (Uji
Kompetensi 3.2)
3. Membandingkan pelaksanaan sistem Butir 1. Pilihan Ganda
pemerintahan negara Indonesia dengan negara lain (Uji Kompetensi 3.1)
Butir 2. Uraian (Uji
Kompetensi 3.2)
Contoh Instrumen: lihat Lampiran ...
3. Kompetensi Keterampilan
a. Teknik : Praktek dan produk
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Kerja Siswa
c. Kisi-kisi :
No. Aspek Indikator
1 Mempresentasikan hasil analisis Kekompakan dalam kelompok
tentang sistem pemerintahan di Dapat menjawab pertanyaan dari
Indonesia kelompok lain apabila kelompok lain
memberikan pertanyaan
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Lampiran 1
INSTRUMEN SIKAP SPIRITUAL
INSTRUMEN PENILAIAN
Lembar Pengamatan Sikap Spiritual
2. Kelas : XI
Semester : Gasal
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Perio de Pengamatan : Tanggal … s.d …
Butir Nilai : Sikap menghayari dan menghargai kepada Tuhan YME
Indikator Sikap :
a. Berdo’a sebelum melakukan kegiatan
b. MengucapOkan alhamdulillah setelah pembelajaran usai
c. Menerima perbedaan karakteristik sebagai anugerah Tuhan
d. Selalu menerima penugasan dengan sikap terbuka
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013
yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
Lampiran 2
INSTRUMEN SIKAP SOSIAL
INSTRUMEN PENILAIAN
Lembar Pengamatan Sikap Sosial
2. Kelas : XI
Semester : Gasal
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Periode Pengamatan : Tanggal … s.d …
Butir Nilai : Sikap aktif terhadap sistem pemerintahan di indonesia
Indikator Sikap :
a. Aktif dalam kegiatan belajar mengajar
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013
yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
Lampiran 4
Instrumen Penilaian Pengetahuan
Pertemuan Pertama :
Contoh Tugas Cross and Horey
Petunjuk:
1. Buatlah 6 kelompok
2. Tiap-tiap kelompok membuat 9 Kotak, tiap kotak diisi angka (1-9) tata letak angka
sesuai dengan selera masing-masing
3. Guru memberikan soal secara acak, kelompok langsung mendiskusikannya dan menulis
jawaban didalam kotak yang sudah diberi nomer tersebut
4. Setelah kelompok selesai mengerjakan semua soal yang diberikan oleh guru, maka
lembar jawaban dikumpulkan ke guru
5. Lalu ditempelkan ke papan tulis , guru mereview jawaban kelompok, apabila betul (√),
salah (X)
6. Apabila kelompok mendapatkan (√), maka kelompok harus berteriak horey, atau yel-
yel masing-masing kelompok
7. Apabila kelompok mendapatkan (√) vertikal atau horizontal, maka kelompok tersebut
yang akan menang
Kelompok :
Kelas :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
dsb
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
B. Salah
7 Pemerintahan merupakan organ (badan lembaga) atau A
alat perlengkapan didalam suatu negara
A. Benar
B. Salah
8 Di dalam sistem pemerintahan presidensial, mempunyai S
kelebihan dalam menjalankan tugasnya. Kelebihan
tersebut yakni kekuasaan eksekutif diluar pengawasan
langsung legislatif sehingga dapat kekuasaan mutlak
A. Benar
B. SalaH
9 Di negara jepang dan inggris menggunakan sistem S
pemerintahan presidensil
A. Benar
B. SalaH
Pedoman Penskroran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
Pertemuan Kedua
Contoh Tugas Teka-teki silang
Petunjuk:
1. Buatlah 5 kelompok
2. Guru memberikan lembar kerja siswa
3. Siswa menulis kelompok berserta nama anggotanya
4. Guru menayangkan slide yg berisikan soal
5. Siswa menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kota sesuai dengan jawaban
Kelompok :
Kelas :
Nama Kelompok : 1.
2.
3.
4.
5.
6.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
Pedoman Penskroran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
Ulangan Harian :
Uji Kompetensi 3.1
Petunjuk !
Berilah tanda silang (X) pada jawaban A,B,C,D, atau E pada jawaban yang paling tepat!
Nama :
Kelas :
Mata Pelajaran :
1. Bersarkan asal usul katanya, berikut adalah makna dari kata pemerintah, kecuali ....
a. Menyuruh melakukan sesuatu
b. Kekuasaan memerintah
c. Perbuatan
d. Suruhan
e. Hal atau urusan memerintah
2. Berikut adalah tiga piliar pokok dalam suatu sistem pemerintahan, kecuali ...
a. Eksekutif
b. Imperatif
c. Yudikatif
d. Legeslatif
e. Kehakiman
3. Berikut adalah beberapa kegiatan kekuasaan yang dilakukan oleh pemerintah, kecuali...
a. Menetapkan undang-undang
b. Memilih DPR
c. Melakukan kerjasama dengan negara lain
d. Menetapkan peraturan pemerintah
e. Memberhentikan presiden
4. Berikut ini yang tidak termasuk bentuk pemerintahan didunia kecuali ....
a. Monarki
b. Demokrasi
c. Otoriter
d. Aristokrasi
e. Kerajaan
5. Salah satu aspek yang membedakan antara sistem pemerintahan presidensial dan
parlementer adalah
a. Kepala negara
b. Kepala pemerintahan
c. Hubungan legeslatif dan eksekutif
d. Kabinet
e. Perdana mentri
6. Salah satu negara yang memiliki pengaruh besar dalam pembentukan sistem
pemerintatahan negara adalah ....
a. Amerika serikat
b. Perancis
c. Arab saudi
d. Inggris
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
e. Jepang
7. Berikut ini merupakan pengaruh sistem pemerintah suatu negara terhadap negara lain,
kecuali ...
a. Stabilitas kawasan
b. Hubungan perdagangan
c. Pertumbuhan ekonomi
d. Hubungan diplomatik
e. Hubungan erkonomi
8. Menurut UUD 1945 amandemen 4,sistem pemerintahan indonesia meliputi lembaga
tinggi negara berikut, kecuali ...
a. DPR
b. DPA
c. BPK
d. MPR
e. MA
9. Berikut adalah fungsi DPR sebagai lembaga legeslatif, baik ditingkat pusat, provinsi,
atau daerah, kecuali ...
a. Legeslatif
b. Interpelasi
c. Pembentukan kabinet
d. Anggaran
e. Pengawasan
10. Berikut ini adalah salah satu indikator dari sistem pemerintahan yang baik, kecuali ...
a. Adanya jaminan partisipasi rakyat
b. Adanya perlindungan HAM
c. Adanya pers yang bebas
d. Adanya kesejahteraan masyarakat
e. Adanya pemerintahan yang berdasarkan pada nepotisme
4 Sistem pemerintahan presidensil yang menggunakan Jika ada 3 kata kunci skor 4
sistem demokrasi yaitu dari, oleh, dan untuk rakyat, Jika ada 2 kata kunci skor 2
sehingga ada keterlibatan rakyat dalam mengatur Jika ada 1 kata kunci skor 1
pemerintahan Jika tidak ada kata kunci skor 0
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
5 Karena setiap negara memilki sudut pandang tersendiri, Jika ada 4 kata kunci skor 4
antara sistem pemerintahan presidensi, dengan Jika ada 3 kata kunci skor 3
parlementer. Seperti presidensil dikepalai oleh presiden, Jika ada 2 kata kunci skor 2
parlementer dikepalai oleh perdana mentri Jika ada 1 kata kunci skor 1
Jika tidak ada kata kunci skor 0
6 Pengaruh sistem pemerintahan suatu negara terhadap Jika ada 4 kata kunci skor 4
negara melalaui hubungan diplomatik dan keamanan Jika ada 3 kata kunci skor 3
(kestabilan) kawasan. Karena dalam hubungan Jika ada 2 kata kunci skor 2
diplomatik dapat saling tukar menukar urusan atau Jika ada 1 kata kunci skor 1
duta yang ditempatkan di masing-masing negara. Jika tidak ada kata kunci skor 0
7 Tidak, karena pada sistem pemerintah dimiliter adalah Jika ada 4 kata kunci skor 4
model komando, yang diartikan sebagai anak buah pasti Jika ada 3 kata kunci skor 3
menurut kapada pimpinannya dan untuk menghindari Jika ada 2 kata kunci skor 2
penggunaan senjata dalam melakukan pertarungan yang Jika ada 1 kata kunci skor 1
bisa terjadi dipemerintahan Jika tidak ada kata kunci skor 0
8 Menggunakan sistem presidensil Jika ada 3 kata kunci skor 4
partai politik berkembang banyak Jika ada 2 kata kunci skor 2
lembaga tinggi negara meliputi DPR, MPR, PDP, Jika ada 1 kata kunci skor 1
Presiden dan wakil presiden, MA, MK, KY Jika tidak ada kata kunci skor 0
9 Kedudukan lembaga negara sama/seimbang tidak ada Jika ada 4 kata kunci skor 4
yang dibawah maupun diatas, dan hubungannya saling Jika ada 3 kata kunci skor 3
bekerjasama dalam mengatur pemerintahan (kebijakan Jika ada 2 kata kunci skor 2
dsb) Jika ada 1 kata kunci skor 1
Jika tidak ada kata kunci skor 0
10 Perubahan system pemerintahan daerah di Indonesia Jika ada 4 kata kunci skor 4
mengalami perubahan sebanyak tujuh tahap: Jika ada 3 kata kunci skor 3
1. Periode I (1945-1948) Jika ada 2 kata kunci skor 2
Pada periode ini belum terdapat sebuah undang- Jika ada 1 kata kunci skor 1
undang yang mengatur Pemerintahan Daerah secara Jika tidak ada kata kunci skor 0
khusus. Aturan yang digunakan adalah aturan yang
ditetapkan PPKI. Selain itu digunakan aturan UU No
1 Tahun 1945 yang mengatur mengenai
penyelenggaraan pemerintahan sehari-hari oleh
Komite Nasional Daerah.
Tingkatan pada masa itu adalah :
a. Provinsi
b. Karesidenan
c. Kabupaten/Kota
d. Kawedanan
e. Kecamatan
f. Desa
2. Periode II (1948-1957)
Pada periode ini berlaku Undang-undang pokok
No. 22 Tahun 1948 tentang Pemerintahan
Daerah. Secara umum Indonesia memiliki dua
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
Pedoman Penskroran
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
Lampiran 5
Instrumen Penilaian Ketrampilan
LEMBAR KERJA
Petunjuk:
Setelah kalian menemukan permasalahan tentang sistem pemerintahan di indonesia selanjutnya
carilah solusi pemecahan masalah tersebut bersama kelompok dengan langkah-langkah sebagai
berikut.
1) Bentuklah kelompok dengan anggota 3-4 orang
2) Kumpulkan sebanyak-banyaknya data dan informasi tentang permasalahan tersebut
dengan membaca buku teks, media cetak/elektronik, internet, dan dari sumber-sumber
yang lain.
3) Catatlah identifikasi tersebut dalam lembar kerja ini.
Kelas :...
Hari/Tgl :...
Kelompok :...
1. . . .
2. . . .
3. . . .dst
Lampiran 5
Materi
A. Perkembangan sistem pemerintahan di indonesia
Perkembangan ketatanegaraan Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periode,
sejak masa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai sekarang. Walaupun
sebenarnya tonggak ketatanegaraan Indonesia telah ada jauh sebelum proklamasi.
Pada waktu awal kemerdekaan Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial.
Berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 maka Presiden memiliki kekuasaan tertinggi dan
dibantu oleh menteri-menteri sebagai pembantu presiden yang diangkat dan diberhentikan
oleh Presiden dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Pada tanggal 12 September
1945 dibentuklah Kabinet Presidensial ( Kabinet RI I) dengan 12 departemen dan 4 menteri
negara. Selain itu wilayah Indonesia yang begitu luas dibagi menjadi 8 provinsi dan 2 daerah
istimewa yang masing-masing wilayah dipimpin oleh gubernur.
Sistem Presidensial pernah berganti Sistem Parlementer, dengan kepala pemerintahan
dipimpin oleh Perdana Menteri. Perdana Menteri Pertama Indonesia adalah Sutan Syahrir.
Berubahnya sistem pemerintahan di Indonesia pada saat itu adalah pengaruh kuat dari kaum
sosialis (KNIP). Selain itu Indonesia pada awal kemerdekaan juga masih belajar tentang
bagaimana menjalankan pemerintahan. Dengan sistem parlementer ini maka Di Indonesia
saat itu memiliki DPR yang anggotanya dipilih oleh rakyat. Sistem ini juga memungkinkan
adanya banyak partai. Maksud dari sistem ini adalah untuk membatasi kewenangan presiden.
Jika pada sistem presidensial kabinet bertanggungjawab kepada presiden maka sistem
parlementer, Presiden bertanggungjawab kepada parlemen/DPR.
Karena sering mengalami kegagalan kabinet, dan banyak menimbulkan gerakan-
gerakan pemberontakan yang menyebabkan stabilitas negara terganggu, Presiden Soekarno
mengeluarkan Dekrit pada 5 Juli 1959 yang isinya antara lain mengembalikan konstitusi ke
UUD 1945 dan bentuk pemerintahan kembali ke sistem presidensial.
Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) dan kekuasaan-kekuasaan lainnya masih tetap
dipegang oleh presiden sampai tanggal 14 November 1945. Dengan keluarnya Maklumat
Pemerintah 14 November 1945, kekuasaan eksekutif yang semula dijalankan oleh presiden
beralih ke tangan menteri sebagai konsekuensi dari dibentuknya sistem pemerintahan
parlementer.
Pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 2 september 1949 dikota Den Hagg
(Netherland) diadakan konferensi Meja Bundar (KMB). Delegasi RI dipimpin oleh Drs. Moh.
Hatta, Delegasi BFO (Bijeenkomst voor Federale Overleg) dipimpin oleh Sultan Hamid
Alkadrie dan delegasi Belanda dipimpin olah Van Harseveen. Adapun tujuan diadakannya
KMB tersebut itu ialah untuk meyelesaikan persengketaan Indonesia dan Belanda selekas-
lekasnya dengan cara yang adil dan pengakuan kedaulatan yang nyata, penuh dan tanpa
syarat kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
Salah satu keputusan pokok KMB ialah bahwa kerajaan Balanda mengakui
kedaulatan Indonesia sepenuhnya tanpa syarat dam tidak dapat dicabut kembali kepada RIS
selambat-lambatnya pada tanggal 30 Desember 1949. Demikianlah pada tanggal 27
Desember 1949 Ratu Juliana menandatangani Piagam Pengakuan Kedaulatan RIS di
Amesterdam. Bila kita tinjau isinya konstitusi itu jauh menyimpang dari cita-cita Indonesia
yang berideologi pancasila dan ber UUD 1945 karena :
1. Konstitusi RIS menentukan bentuk negara serikat (federalisme) yang terbagi dalam 16
negara bagian, yaitu 7 negara bagian dan 9 buah satuan kenegaraan (pasal 1 dan 2
Konstitusi RIS).
2. Konstitusi RIS menentukan suatu bentuk negara yang leberalistis atau pemerintahan
berdasarkan demokrasi parlementer, dimana menteri-menterinya bertanggung jawab atas
seluruh kebijaksanaan pemerintah kepada parlemen (pasal 118, ayat 2 Konstitusi RIS)
3. Mukadimah Konstitusi RIS telah menghapuskan sama sekali jiwa atau semangat
pembukaan UUD proklamasi sebagai penjelasan resmi proklamasi kemerdekaan negara
Indonesia (Pembukaan UUD 1945 merupakan Decleration of independence bangsa
Indonesia, kata tap MPR no. XX/MPRS/1996). Termasuk pula dalam pemyimpangan
mukadimah ini adalah perubahan kata- kata dari kelima sila pancasila. Inilah yang
kemudian yang membuka jalan bagi penafsiran pancasila secara bebas dan sesuka hati
hingga menjadi sumber segala penyelewengan didalam sejarah ketatanegaraan Indonesia.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
UUDS 1950 adalah konstitusi yang berlaku di negara Republik Indonesia sejak 17
Agustus 1950 hingga dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 . UUDS 1950 ditetapkan
berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi Sementara
Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia,
dalam Sidang Pertama Babak ke-3 Rapat ke-71 DPR RIS tanggal 14 Agustus 1950 di Jakarta.
Konstitusi ini dinamakan "sementara", karena hanya bersifat sementara, menunggu
terpilihnya Konstituante hasil pemilihan umum yang akan menyusun konstitusi baru.
Pemilihan Umum 1955 berhasil memilih Konstituante secara demokratis, namun
Konstituante gagal membentuk konstitusi baru hingga berlarut-larut. Dekrit Presiden 1959
dilatarbelakangi oleh kegagalan Badan Konstituante untuk menetapkan UUD baru sebagai
pengganti UUDS 1950. Anggota konstituante mulai bersidang pada 10 November 1956.
Namun pada kenyataannya sampai tahun 1958 belum berhasil merumuskan UUD yang
diharapkan. Sementara, di kalangan masyarakat pendapat-pendapat untuk kembali kepada
UUD '45 semakin kuat. Dalam menanggapi hal itu, Presiden Soekarno lantas menyampaikan
amanat di depan sidang Konstituante pada 22 April 1959 yang isinya menganjurkan untuk
kembali ke UUD '45. Pada 30 Mei 1959 Konstituante melaksanakan pemungutan suara.
Hasilnya 269 suara menyetujui UUD 1945 dan 199 suara tidak setuju. Meskipun
yang menyatakan setuju lebih banyak tetapi pemungutan suara ini harus diulang, karena
jumlah suara tidak memenuhi kuorum. Pemungutan suara kembali dilakukan pada tanggal 1
dan 2 Juni 1959. Dari pemungutan suara ini Konstituante juga gagal mencapai kuorum.
Untuk meredam kemacetan, Konstituante memutuskan reses yang ternyata merupkan akhir
dari upaya penyusunan UUD. Pada 5 Juli 1959 pukul 17. 00, Presiden Soekarno
mengeluarkan dekrit yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka. Isi dekrit
presiden 5 Juli 1959.
1. Kehidupan politik yang lebih sering dikarenakan sering jatuh bangunnya kabinet dan
persaingan partai politik yang semakin menajam.
2. Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-undang dasar
3. Terjadinya gangguan keamanan berupa pemberontakan bersenjata di daerah-daerah
Keadaan Ekonomi Mengalami Krisis, terjadi kegagalan produksi hampir di semua sektor.
Pada tahun 1965 inflasi mencapai 65 %, kenaikan harga-harga antara 200-300 %. Hal ini
disebabkan oleh:
1. penanganan dan penyelesaian masalah ekonomi yang tidak rasional, lebih bersifat politis
dan tidak terkontro.
2. adanya proyek merealisasikan dan kontroversi.
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id
Pada masa demokrasi terpimpin ini, terdapat berbagai penyimpangan UUD 1945, diantranya:
1. Presiden mengangkat Ketua dan Wakil Ketua MPR/DPR dan MA serta Wakil Ketua
DPA menjadi Menteri Negara
2. MPRS menetapkan Soekarno sebagai presiden seumur hidup
3. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia melalui Gerakan 30 September Partai
Komunis Indonesia
Pada masa Orde Baru (1966-1998), Pemerintah menyatakan akan menjalankan UUD
1945 dan Pancasila secara murni dan konsekuen. Namun pelaksanaannya ternyata
menyimpang dari Pancasila dan UUD 1945 yang murni, terutama pelanggaran pasal 23
(hutang Konglomerat/private debt dijadikan beban rakyat Indonesia/public debt) dan 33
UUD 1945 yang memberi kekuasaan pada fihak swasta untuk menghancur hutan dan
sumberalam kita. Pada masa Orde Baru, UUD 1945 juga menjadi konstitusi yang sangat
"sakral", diantara melalui sejumlah peraturan:
1. Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakan bahwa MPR berketetapan untuk
mempertahankan UUD 1945, tidak berkehendak akan melakukan perubahan terhadapnya
2. Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antara lain menyatakan
bahwa bila MPR berkehendak mengubah UUD 1945, terlebih dahulu harus minta
pendapat rakyat melalui referendum.
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakan
pelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.
yang kontinu dan demokrasi di mana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa
mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh.
Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk
menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama
dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.
l. Desa
2. Periode II (1948-1957)
Pada periode ini berlaku Undang-undang pokok No. 22 Tahun 1948 tentang
Pemerintahan Daerah. Secara umum Indonesia memiliki dua jenis daerah berotonomi
yaitu daerah otonom biasa dan daerah otonom khusus yang diberi nomenklatur daerah
istimewa. Masing-masing daerah berotonomi tersebut memiliki tiga tingkatan dan
nomenklatur yang berbeda-beda yaitu:
Tingkatan Daerah Nomenklatur Daerah Otonom Nomenklatur Daerah
Otonom Biasa Otonom Khusus
Daerah Istimewa Setingkat
Tingkat I Provinsi
Provinsi
Daerah Istimewa Setingkat
Tingkat II Kabupaten/Kota Besar
Kabupaten
Desa, Negeri, Marga, atau nama Daerah Istimewa Setingkat
Tingkat III
lain/Kota Kecil Desa
3. Periode III (1957-1965)
Pada periode ini berlaku Undang-undang No. 1 Tahun 1957 tentang pokok-pokok
Pemerintahan Daerah.Masing-masing daerah berotonomi tersebut memiliki tiga
tingkatan dan nomenklatur yang berbeda-beda yaitu :
Nomenklatur Daerah Otonom
Tingkatan Nomenklatur Daerah Otonom Biasa
Khusus
Daerah Swatantra Tingkat ke I/Kotapraja
Tingkat I Daerah Istimewa Tingkat ke I
Jakarta Raya
Tingkat II Daerah Swatantra Tingkat ke II/Kotapraja Daerah Istimewa Tingkat ke II
Tingkat III Daerah Swatantra Tingkat ke III Daerah Istimewa Tingkat ke III
4. Periode IV (1965-1974)
Pada periode ini berlaku undang-undang No. 18 Tahun 1965 tentang pokok-pokok
Pemerintahan daerah. Daerah otonomi tersebut dibagi menjadi tiga tingkatan daerah:
Tingkatan Nomenklatur Daerah Otonom
Tingkat I Provinsi/Kotaraya
Tingkat II Kabupaten/Kotamadya
Tingkat III Kecamatan/Kotapraja
5. Periode V (1974-1999)
Pada periode ini berlaku undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok
Pemerintahan di Daerah.
Menurut UU ini secara umum Indonesia dibagi menjadi satu macam Daerah Otonom
sebagi pelaksanaan asas Desentralisasi dan wilayah Administratif sebagai pelaksanaan
asas Dekonsentrasi.
Daerah Otonom
Tingkatan Nomenklatur Daerah Otonom
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR
DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 12 MALANG
Jl. Pahlawan-Balearjosari Tlp. 0341-400884 Malang 65126
Website: www.smkn12malang.sch.id, Email: surat@smkn12malang.sch.id