Anda di halaman 1dari 49

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA Negeri 1 Sol Sel


Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
Kelas/Semester : X / Ganjil
Materi Pokok : Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
Alokasi Waktu : 6 x 45 menit (3pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab,
responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional”.
KI-3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI-4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

1
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.1 mensyukuri nilai-nilai 1.1.1 Berdoa sebelum dan sesuadah


pancasila dalam
melakukan sesuatu.
praktek
1.1.2 mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
penyelenggaraan
1.1.3 memelihara hubungan baik dengan
pemerintahan negara
sesama makluk ciptaan Tuhan Ynag
sebagai salah satu
Maha Esa
bentuk pengabdian
1.1.4 Merasakan keberadaan dan kebesaran
kepada Tuhan Yang
tuahan saat mempelajari ilmu
Maha Esa
pengetahuan

2.1 menunjukan sikap 2.1.1 Terlibat aktif dalam bekerja bakti


gorong royang sebagai membersihkan kelas atau sekolah
bentuk penerapan nilai- 2.1.2 Aktif dalam kerja kelompok
nilai Pancasila dalam 2.1.3 Tidak mendahulukan kepentingan pribadi
kehidupan berbangsa 2.1.4 menyelesaikan tugas tepat pada
dan bernegara waktunya

3.1 Menganalisis Nilai-nilai 3.1.1 Menjelaskan konsep sistem pembagian


Pancasila dalam kekuasaan
kerangka praktik 3.1.2 Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi
penyelenggaraan kementerian Negara RI dan non
pemerintahan Negara kemnterian.
3.1.3 Menganalisiss tentang nilai-nilai
pancasila dalam penyelenggaraan
pemerintah

4.1. Menyaji hasil analisis 4.1.1 Mengkomunikasikan dan


nilai-nilai Pancasila mempresentasikan hasil analisis kerja

2
dalam kerangka praktik kelompok tentangtentang Nilai-nilai
penyelenggaraan Pancasila dalam kerangka praktik
pemerintahan Negara penyelenggaraan pemerintahan Negara

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan metod discovery
learning peserta didik dapat Menjelaskan konsep sistem pembagian
kekuasaan, Mendeskripsikan kedudukan dan fungsi kementerian Negara
RI dan non kemnterian.serta menganalisiss tentang nilai-nilai pancasila
dalam penyelenggaraan pemerintah dengan penuh rasa ingin tahu, pantang
menyerah, serta dapat bekerjasama dan bertanggung jawab

D. Materi pembelajaran
A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia
B. B. Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
C. Nilai-Nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

E. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran


1) Pendekatan : Saintifik
2) Model Pembelajaran : Discovery learning, Problem Based Learning
(PBL)
3) Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain
peran

F. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran


Media :
 lembar kerja (siswa)
 Power poin

3
 gambar dan benda dalam kehidupan nyata yang ada hubungannya dengan
kekuasaan

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
 Komputer.

G. Sumber Belajar
 Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Kelas X, Kemendikbud, tahun 2013 revisi 2016
 Pengalaman peserta didik dan guru
 internet

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15
Guru : Menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatanpembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatan sebelumnya, yaitu : Materi Pendidikan
Kewarganegaraan di SLTP

4
Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung ( siswa dapat menjelaskan dengan baik materi
tentang sistem pembagian kekuasaan)

Kegiatan Inti 60
Sintak Menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topikmateri Sistem
rangsangan) Pembagian Kekuasaan Negara dengan cara :
 Melihat
Menayangkan gambar gedung-gedung DPR,
Istana Kepresidenanan dan gedung MA yang
berkaitan dengan Sistem Pembagian
Kekuasaan Negara

“Apa yang kalian pikirkan tentang


foto/gambar tersebut?”
 Menyimak dan mendengar

5
Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi Sistem Pembagian
Kekuasaan Negara, untuk melatih
kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik


statemen untuk membuat pertanyaan sebanyak mungkin yang
(pertanyaan/ berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
identifikasi dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :
masalah)  Apa yang dimaksud dengan Sistem
Pembagian Kekuasaan Negara?
 Terdiri dari apakah Pembagian
Kekuasaan Negara tersebut?
 ada berapa macam kekuasaan dalam
negara tersebut
 apa yang dimaksud dengan kekuasaan
legislatif, kekuasaan eksekutif dan
konstitutif?
 lembaga negara mana saja yang termasuk
kepada lembaga legislatif, eksekutif dan
konstitutif tersebut
Data
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
(pengumpulan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
data) melalui kegiatan:
 mencari dan membaca berbagai referensi
dari berbagai sumber guna menambah
pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Sistem Pembagian Kekuasaan Negara
teruma yang berkaitan dengan sistem

6
Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
pembagisn dan sistem pemisahan serta
bentuk-bentuk kekuasaan yang ada di
indonesia

Data :
processing  Peserta didik diminta untuk Berdiskusi
(pengolahan dan Mengolah informasi materi Sistem
Data) Pembagian Kekuasaan Negarayang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan informasi yang
sedang berlangsung dengan bantuan
pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.
 guru berkeliling untuk mengamati siswa
bekerja menyusun laporan diskusi dan
memberi bantuan bila di perlukan

Verification Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya


(pembuktian) dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber guna
Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi
dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang
berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :Sistem
Pembagian Kekuasaan Negara oleh peserta didik.

Generalizatio  peserta didik di minta untuk menyampaikan


(menarik dan mempresentasikan hasil diskusinya

7
Pertemuan Ke-1 ( 2 x 45 menit ) Waktu
kesimpulan) dengan baik
 guru memberikan kesempatan kepada siswa
dari kelompok lain untuk memberikan
tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok
penyaji dengan sopan.
 guru melibatkan siswa mengevaluasi jawaban
kelompok penyaji serta masukan dari siswa
yang lai dan membuat kesepakatan bila
jawaban yang disampaikan siswa suadah
benar

Kegiatan Penutup 15
 siswa dengan bimbingan guru merumuskan point-point penting Menit
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran Sistem Pembagian
Kekuasaan Negarayang baru dilakukan.
 guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan memberikan
pesan untuk lebih mendalami materi tersebut dengan sumber-
sumber lain
 mengingatkan dan meminta siswa untuk mengerjakan tugas dan
membaca materi yang akan di bahas pada perteman berikutnya
 menutup denga Alhamdulilla dan memanjatkan syukur kepada
TME dan di akhiri denagan salam

8
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15
Guru : menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan menyapa
siswa “bagai mana kabar ananda hari ini? sudah siapkah belajar ?
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
 mengucapkan asmaulhusnah dan tadarus setiap pagi dan
dilanjutkan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya
dengan 3 stanza (jika jadwal pelajaran pagi) bersikap
nasionalisme
 siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran
 15 menit pertama siswa literasi dan siswa diminta untuk
melaksanakannya dengan baik
 siswa di tanya kabarnya dan di cek kehadirannya( fokus pada
siswa yang tidak hadir)
Apersepsi
 bertanya kepada siswa tentang materi yang lampau
 guru memberikan gambaran tentang kedudukan lembaga
kementrian dan lembaga non kementrian
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung ( siswa dapat menjelaskan dengan baik materi
tentang sistem pembagian
Kegiatan Inti 60
Menit

9
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit ) Waktu
Sintak
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian pada topik materi
rangsangan) Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara
Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian dengan cara :
Menayangkan beberapa gambar yang
berkaitan dengan lembag kementrian dan
lembaga non kementrian seperti Logo BNN
sbagai lembaga Non kementrian dan
Lambang Departemen Agama yang
berkaitan dengan lembaga Kementrian
Negera

 Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian,
untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.

Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik


statemen untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

10
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit ) Waktu
(pertanyaan/ pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
identifikasi disajikan atau materi dan akan dijawab melalui
masalah) kegiatan belajar, contohnya :
 apa saja yang termasuk kepada lembaga
kementian negara dan lembaga non
kementrian
 Bagaimana Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara Republik Indonesia
dan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian itu bekerja?
 Apa fungsi Kementerian Negara
Republik Indonesia dan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian?

Data
collection Peserta didik berkelompok untuk mengumpulkan
(pengumpulan informasi dengan mengamati dan membaca sumber
data) lain yang relevan untuk menjawab pertanyan yang
telah diidentifikasi pada kegiatan problem statemen
dan menyusun beberapa pertanyaan yang belum di
mengerti

Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi


processing mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
(pengolahan  Berdiskusi tentang data dari materi
Data) Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara
Republik Indonesia dan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian yang sudah
dikumpulkan / terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.

11
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit ) Waktu
 Mengolah informasi dari materi Kedudukan
dan Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga \
Pemerintah Non Kementerian yang sudah
dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan mengumpulkan
informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kerja.

Verification
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya
dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi : Kedudukan
dan Fungsi Kementerian Negara Republik
Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non
Kementerian, antara lain dengan : Peserta
didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah

12
Pertemuan Ke-2 ( 2 x 45 menit ) Waktu
dikerjakan oleh peserta didik.

Generalizatio Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan


(menarik  peserta didik di minta untuk menyampaikan
kesimpulan) dan mempresentasikan hasil diskusinya
dengan baik
 guru memberikan kesempatan kepada siswa
dari kelompok lain untuk memberikan
tanggapan terhadap hasil diskusi kelompok
penyaji dengan sopan.
 guru melibatkan siswa mengevaluasi
jawaban kelompok penyaji serta masukan
dari siswa yang lai dan membuat
kesepakatan bila jawaban yang disampaikan
siswa suadah benar

Kegiatan Penutup 15
Peserta didik : menit
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran Kedudukan
dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia dan
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang baru dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran
Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia
dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang baru
diselesaikan.

Pertemuan Ke-3 ( 2 x 45 menit ) Waktu

13
Pertemuan Ke-3 ( 2 x 45 menit ) Waktu
Kegiatan Pendahuluan 15
Guru : menit
Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa
untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
Apersepsi
 Mengaitkan materi/tema/kegiatanpembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan
materi/tema/kegiatansebelumnya, yaitu : Kedudukan dan Fungsi
Kementerian Negara Republik Indonesia dan Lembaga
Pemerintah Non Kementerian
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaran yang akan dilakukan.
Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
 Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti 60
Sintak menit
Model Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran

14
Pertemuan Ke-3 ( 2 x 45 menit ) Waktu
Stimulation
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk
pemberian memusatkan perhatian dengan menangkan beberapa
rangsangan) gambar seperti gambar orang yang sedang
melakukan kegiatan pemilahan umum dan
bergotong royong sebagi bentuk pelaksanaan nilai-
nila- pancasila terutam sila ketiga dan keempat :

“Apa yang kalian pikirkan tentang


foto/gambar tersebut?”
 Mendengar dan Menyimak,
penjelasan pengantar kegiatan secara garis
besar/global tentang materi pelajaran
mengenai materi Nilai-nilai Pancasila
dalam Penyelenggaraan pemerintahan,
untuk melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi.

Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik
(pertanyaan/ untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin

15
Pertemuan Ke-3 ( 2 x 45 menit ) Waktu
identifikasi pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang
masalah) disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar,
contohnya :
 Apa yang dimaksud dengan Nilai-nilai
Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan?
 Terdiri dari apakah Nilai-nilai
Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan tersebut?
 Seperti apakah Nilai-nilai Pancasila
dalam Penyelenggaraan pemerintahan
tersebut?
 Bagaimana Nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan pemerintahan itu
bekerja?
 Apa fungsi Nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan pemerintahan?

Data
collection Peserta didik berkelompok dan berkomunikasi
(pengumpulan mengumpulkan informasi yang relevan dengan cara
data) mengamati dan membaca sumber-sumber lain untuk
menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi

Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan


processing CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
Data) mengolah data hasil pengamatan dengan cara :
 Berdiskusi tentang data dari materi Nilai-
nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan yang sudah dikumpulkan /

16
Pertemuan Ke-3 ( 2 x 45 menit ) Waktu
terangkum dalam kegiatan sebelumnya.
 Mengolah informasi dengan cara
berdiskusi tentang Nilai-nilai Pancasila
dalam Penyelenggaraan pemerintahan yang
sudah dikumpulkan dari hasil
kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun
hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang
berlangsung dengan bantuan pertanyaan-
pertanyaan pada lembar kerja.

Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)


(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya
dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan
data-data atau teori pada buku sumber melalui
kegiatan :
 Menambah keluasan dan kedalaman sampai
kepada pengolahan informasi yang bersifat
mencari solusi dari berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif dalam
membuktikan tentang materi : Nilai-nilai
Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan, antara lain dengan : Peserta
didik dan guru secara bersama-sama
membahas jawaban soal-soal yang telah
dikerjakan oleh peserta didik.

17
Pertemuan Ke-3 ( 2 x 45 menit ) Waktu

Generalizatio COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)


(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan)  Menyampaikan hasil diskusi tentang materi
Nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan pemerintahan berupa
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau media lainnya untuk
mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan
 Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
secara klasikal tentang mteri : Nilai-nilai
Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan
 Bertanya atas presentasi tentang materi
Nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan pemerintahan yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
(KREATIVITAS)
 Menyimpulkan tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa : Laporan hasil
pengamatan secara tertulis tentang Nilai-
nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan
 Menjawab pertanyaan tentang Nilai-nilai
Pancasila dalam Penyelenggaraan
pemerintahan yang terdapat pada buku
pegangan peserta didik atau lembar kerja

18
Pertemuan Ke-3 ( 2 x 45 menit ) Waktu
yang telah disediakan.
 Bertanya tentang hal yang belum dipahami,
atau guru melemparkan beberapa
pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan
materi Nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan pemerintahan yang akan
selesai dipelajari
 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi
Nilai-nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan pemerintahan yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau pada lembar lerja yang telah disediakan
secara individu untuk mengecek penguasaan
siswa terhadap materi pelajaran

Kegiatan Penutup 15
Peserta didik : menit
 Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran Nilai-nilai
Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan yang baru
dilakukan.
 Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Nilai-
nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan yang
baru diselesaikan.
 Mengagendakan materi atau tugas projek /produk /portofolio
/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan
berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.
Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa
untuk materi pelajaran Nilai-nilai Pancasila dalam

19
Pertemuan Ke-3 ( 2 x 45 menit ) Waktu
Penyelenggaraan pemerintahan.
 Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Nilai-nilai
Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan kepada
kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik

Pertemuan ke Empat Ulanagan Harian (2jp)

I. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. teknik penilaian:
a) penilaian sikap : observasi/pengamatan
b) penilaian pengetahuan : tes tertulis
c) penilaian keterampilan : unjuk kerja, praktek dan
proyek
2. bentuk penilaian
a) observasi : lembar pengamatan observasi peserta didik
b) tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c) unjuk kerja : lembaran penilaian presentasi
d) proyek : lembaran tugas proyek dan pedoman
penilaian

3. instrumen penilaian terlampir

1. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


REMEDIAL
 Kegiatan remedial di berikan pada peserta didik yang belum
mengusai materi pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang
telah di tentukan 78
 tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial
teaching(klasikal)atau tutorial sebaya atau tugas dan diakhiri
dengan tes

20
 remedial dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes
remedial belum mencapai ketuntasan maka remedial tesdilakukan
dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali

PENGAYAAN
Pengayaan di berikan pada peserta didik yang telah mengusai materi
pembelajaran dan dapat menyelesaikan soal UH dengan baik minimal
dengan nilai > dari 85
Peserta didik di minta untuk mencari bahan-bahan bacaan yang
berhubungan dengan persoalan-persoalan daerah tertinggal

M. Labuh, Juli 2019


Wakil Kurikulum SMA N 1 Solok Selatan Guru Mata Pelajaran

CHEN CHEN PUTRI AYU,S.Pd. M.Si FITRINA IZZATI,S.Pd


NIP. 19800412 200501 2 013 Nip 19800812 200604 2 008

Kepala SMA Negeri 1 Solok Selatan

Drs.H. ASRIL, M.M


NIP. 19650630 1999303 1 003

21
LAMPIRAN

Materi Pembelajaran

Pertemuan 1
KD 3.1 Menanalisis nilai-nilai Pancasila dalam praktek Penyelenggaraan
Negara
3.1.1 Menjelaskan konsep sistem pembagian kekuasaan

Pada bab ini kalian akan diajak untuk menyelami penyelenggaraan kekuasaan
pemerintahan negara berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian mampu
menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Coba kalian amati gambar
1.1.

. Pemerintah merupakan salah satu unsur konstitutif (mutlak) berdirinya sebuah


negara, selain dari rakyat dan wilayah. Pemerintah bertugasmenyelenggarakan
pemerintahan negara, atau dengan kata lain mengelola kekuasaan negara untuk
mencapai cita-cita dan tujuan negara. Pemerintahlah yang mempunyai
kewenangan mengatur seluruh rakyat dan menjaga keutuhan wilayah negara untuk
mencapai kemakmuran rakyat.
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan
negara terdiri atas dua tingkatan, yaitu Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan
Daerah.

A. Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia


Macam-Macam Kekuasaan Negara
Konsep kekuasaan tentu saja merupakan konsep yang tidak asing bagi

22
kalian. Dalam kehidupan sehari-hari konsep ini sering sekali diperbincangkan,
baik dalam obrolan di masyarakat maupun dalam berita di media cetak maupun
elektronik. Apa sebenarnya kekuasaan itu?
Secara sederhana, kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk
memengaruhi orang lain supaya melakukan tindakantindakan yang dikehendaki
atau diperintahkannya.

Menurut John Locke sebagaimana dikutip oleh Riyanto (2006: 273) bahwa
kekuasaan negara itu dapat dibagi menjadi tiga macam, yakni sebagai berikut.
A. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk
undangundang.
B. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undangundang,
termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-
undang.
C. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar
negeri.

Montesquieu. Sebagaimana dikutip oleh Riyanto (2006: 273).


A. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk
undang-undang.
B. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-
undang.
C. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang-
undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap
undangundang.

Konsep Pembagian Kekuasaan di IndonesiaDalam sebuah praktik ketatanegaraan


tidak jarang terjadi pemusatan kekuasaan pada satu orang saja, terjadi pengelolaan
sistem pemerintahan dilakukan secara absolut atau otoriter. Untuk menghindari
hal tersebut perlu ada pemisahan atau pembagian kekuasaan, agar terjadi kontrol
dan keseimbangan di antara lembaga pemegang kekuasaan.

23
Apa sebenarnya konsep pemisahan dan pembagian kekuasaan itu?
Pemisahan kekuasaan berarti kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam
beberapa bagian, baik mengenai organ maupun fungsinya. Dengan kata lain,
lembaga pemegang kekuasaan negara yang meliputi lembaga
legislatif, eksekutif, dan yudikatif merupakan lembaga yang terpisah satu sama
lainnya, berdiri sendiri tanpa memerlukan koordinasi dan kerja sama. Setiap
lembaga menjalankan fungsinya masing-masing. Contoh negara yang menganut
mekanisme pemisahan kekuasaan adalah Amerika Serikat.

Berbeda dengan mekanisme pemisahan kekuasaan, di dalam mekanisme


pembagian kekuasaan, kekuasaan negara itu memang dibagibagi dalam beberapa
bagian (legislatif, eksekutif, dan yudikatif), tetapi tidak dipisahkan. Hal ini
membawa konsekuensi bahwa di antara bagian-bagian
itu dimungkinkan ada koordinasi atau kerja sama. Mekanisme pembagian ini
banyak sekali dilakukan oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia.

Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara horisontal


pembagian kekuasaan negara dilakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan
pemerintahan daerah. Pembagian kekuasaan
pada tingkatan pemerintahan pusat berlangsung antara lembagalembaga negara
yang sederajat. Pembagian kekuasaan pada tingkat pemerintahan pusat mengalami
pergeseran setelah terjadinya perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Pergeseran yang dimaksud
adalah pergeseran klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya terdiri atas tiga
jenis kekuasaan (legislatif, eksekutif, dan yudikatif) menjadi enam kekuasaan
negara.
A. Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan
Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat
B. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undangundang
dan penyelenggraan pemerintahan negara.

24
C. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undangundang.
Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat
D. Kekuasaan yudikatifatau disebut kekuasaan kehakimanyaitu kekuasaan
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah
Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam
E. Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung
jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan
Pemeriksa Keuangan
F. Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan
kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran,
serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Kekuasaan ini dijalankan oleh
Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia

Pertemuan ke 2
3.1.2 Mendeskripsikan Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara
Republik Indonesia dan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian

B. Tugas Kementerian Negara Republik Indonesia


Dari uraian sebelumnya kalian tentunya sudah memahami bahwa sistem
pemerintahan yang dianut oleh negara kita adalah sistem pemerintahan
presidensial. Dalam sistem presidensial, kedudukan presiden sangat kuat, karena
ia merupakan kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan.

Keberadaan Kementerian Negara Republik Indonesia diatur secara tegas dalam


Pasal 17 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan:
(1) Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara.
(2) Menteri-menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh presiden.
(3) Setiap menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan.
(4) Pembentukan, pengubahan, dan pembubaran kementerian negara

25
diatur dalam undang-undang.

Kementerian Negara Republik Indonesia mempunyai tugas menyelenggarakan


urusan tertentu dalam pemerintahan di bawahnya dan bertanggung jawab kepada
presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara.
 Penyelenggara perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di
bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawabnya, pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya dan
pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
 Perumusan, penetapan, pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan
barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya,
pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya, pelaksanaan bimbingan
teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan kementerian di daerah dan
pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
 Perumusan dan penetapan kebijakan di bidangnya, koordinasi dan
sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidangnya, pengelolaan barang
milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya dan pengawasan
atas pelaksanaan tugas di bidangnya.

Kementerian Negara Republik Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan


urusan pemerintahan yang
ditanganinya.
 Kementerian yang menangani urusan pemerintahan yang nomenklatur/nama
kementeriannya secara tegas disebutkan dalam UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1. Kementerian Dalam Negeri
2. Kementerian Luar Negeri
3. Kementerian Pertahanan

 . Kementerian yang mempunyai tugas penyelenggaraan urusan tertentu


dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan

26
pemerintahan negara dengan upaya pencapaian tujuan kementerian sebagai
bagian dari tujuan pembangunan nasional. Kementerian yang menangani
urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam UUD
Tahun 1945 adalah sebagai berikut.
1) Kementerian Agama
2) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
3) Kementerian Keuangan
4) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
5) Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
6) Kementerian Kesehatan
7) Kementerian Sosial
8) Kementerian Ketenagakerjaan
9) Kementerian Perindustrian
10) Kementerian Perdagangan
11) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
12) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
13) Kementerian Perhubungan
14) Kementerian Komunikasi dan Informatika
15) Kementerian Pertanian
16) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
17) Kementerian Kelautan dan Perikanan
18) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
19) Kementerian Agraria dan Tata Ruang

 c. Kementerian yang mempunyai tugas menyelenggarakan urusan tertentu


dalam pemerintahan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara serta menjalankan fungsi perumusan dan penetapan
kebijakan di bidangnya, koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan
di bidangnya, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi
tanggung jawabnya, dan pengawasan atas pelaksanaan tugas di bidangnya.

27
Kementerian ini yang menangani urusan pemerintahan dalam rangka
penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah.
1) Kementerian Perencanaan Pmbangunan Nasional
2) Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
3) Kementerian Badan Usaha Milik Negara
4) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
5) Kementerian Pariwisata
6) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
7) Kementerian Pemuda dan Olahraga
8) Kementerian Sekretariat Negara

Lembaga Pemerintah Non-Kementerian


Selain memiliki kementerian negara, Republik Indonesia juga memiliki Lembaga
Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) yang dahulu namanya Lembaga
Pemerintah Non-Departemen. Lembaga Pemerintah NonKementerian merupakan
lembaga negara yang dibentuk untuk membantu
presiden dalam melaksanakan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga Pemerintah
Non-Kementerian berada di bawah presiden dan bertanggung jawab langsung
kepada presiden melalui menteri atau pejabat setingkat menteri yang terkait.

Pertemuan ke 3
3.1.3 Mendeskripsikan Nilai-Nilai Pancasila dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan Negara

C. Nilai-nilai Pancasila Dalam Penyelenggaraan Pemerintah


Pancasila diharapkan akan diperoleh makna yang akurat dan mempunyai nilai
filosofis. Dengan demikian, penyelenggaraan negara harus berdasarkan pada nilai-
nilai Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 sebagai
berikut.
1. Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

28
o Pengakuan adanya causa prima(sebab pertama) yaitu Tuhan Yang
Maha Esa.
o Menjamin penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan
beribadah menurut agamanya.
o Tidak memaksa warga negara untuk beragama, tetapi diwajibkan
memeluk agama sesuai hukum yang berlaku.
o Atheisme dilarang hidup dan berkembang di Indonesia.
o Menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama,
toleransi antarumat dan dalam beragama.
o Negara memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya agama dan iman
warga negara dan menjadi mediator ketika terjadi konflik antar
agama.

2. . Nilai Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


 Menempatkan manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk
Tuhan karena manusia mempunyai sifat universal.
 Menjunjung tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa, hal ini
juga bersifat universal.
 Mewujudkan keadilan dan peradaban yang tidak lemah. Hal ini
berarti bahwa yang dituju masyarakat Indonesia adalah keadilan
dan peradaban yang tidak pasif, yaitu perlu pelurusan dan
penegakan
 hukum yang kuat jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, karena
 keadilan harus direalisasikan dalam kehidupan bermasyarakat.

3. Nilai Sila Persatuan Indonesia


 Nasionalisme.
 Cinta bangsa dan tanah air.
 Menggalang persatuan dan kesatuan bangsa.
 Menghilangkan penonjolan kekuatan atau kekuasaan, keturunan
dan perbedaan warna kulit.
 Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggulangan.

29
4. Nilai Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
 Hakikat sila ini adalah demokrasi. Demokrasi dalam arti umum,
yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
 Permusyawaratan, artinya mengusahakan putusan bersama secara
bulat, baru sesudah itu diadakan tindakan bersama. Di sini terjadi
simpul yang penting yaitu mengusahakan putusan bersama secara
bulat.
 Dalam melakukan putusan diperlukan kejujuran bersama. Hal yang
perlu diingat bahwa keputusan bersama dilakukan secara bulat
sebagai konsekuensi adanya kejujuran bersama.
 Perbedaan secara umum demokrasi di negara barat dan di negara
Indonesia, yaitu terletak pada permusyawaratan rakyat.

5. Nilai Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia


 Kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis
dan berkelanjutan.
 Seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi
kebahagiaan bersama menurut potensi masing-masing.
 Melindungi yang lemah agar kelompok warga masyarakat dapat
bekerja sesuai dengan bidangnya

30
2. Teknik Penilaian

a. Penilaian KI 1 Sikap Spiritual


A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa lembar obserfasi.
observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera baik secara langsung
maupun secara tidak langsung dengan menggunakan intrumen yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang di amati.
Kompetensi sikap spiritual mengaju pada menghayati dan
mengamalkan ajaran agma yng di anut

B. Petunjuk pengisian
secara periodik, misal 1atau 2 minggu sekali guru melakukan penilaian
sikap spiritual peserta didik. carnya guru memberi tanda ceklis pada
kolom skor sesuai sikap spiritual yang di tampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut:
4=selalu, apabila peserta didik selalu melakukan sesuai pernyataan
3= sering, apabila peserta didik sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukannya
2= kadang-kadang, apabila peserta didik kadang-kadang melakukan
sesuai pernyataan dan sering tidak melakukannya
1= tidak pernah, apabila peserta didik tidak pernah melakukan sesuai
pernyataan
C. Lembar Observasi
Kelas :
Semester :
Tahun ajaran :
Periode pengamatan :
No Aspek Pengamatan
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

31
3 Memelihara hubungan baik dengan sesama makhluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa
4 Merasskan keberadaan dan kebesaran tuhan saat mempelajari ilmu
pengetahuan

Lembar Observasi
No Nama peserta Aspek penilaian jumlah Rata- nilai ket
didik 1 2 3 4 rata
scor
1
2
3

a. Penilaia KI 2 Sikap Sosial


- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku
peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran
maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru.
Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :

32
• BS : Bekerja Sama dalam membersihkan kelas atau lingkungan
sekolah
• JJ : Jujur dalam perkataan dan berbuat ( mendahulukan
kepentingan bersama dari kepentinggan pribadi )
• TJ : Tanggun Jawab dalam mengerjakan tugaas dalam kelompok
• DS : Disiplin dalam menjalankan/mengerjakan tugas sehingga
dapat menyelesaikan sesuai dengan waktu yang telah di tentukan

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah
kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275
: 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang
ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada
peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk
menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap
bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih
dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang

33
akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan
digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya
format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut
Contoh format penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi,
saya ikut serta
1
mengusulkan
ide/gagasan.
Ketika kami
berdiskusi, setiap
anggota
2
mendapatkan
kesempatan untuk
berbicara.
Saya ikut serta
dalam membuat
3
kesimpulan hasil
diskusi kelompok.
4 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria =
4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) =
(250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)

34
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi
pengetahuan dan keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk
menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian
hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format
penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Mau menerima
1
pendapat teman.
Memberikan solusi
2 terhadap
permasalahan.
Memaksakan
pendapat sendiri
3
kepada anggota
kelompok.
Marah saat diberi
4
kritik.
5 ...

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang
positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan
Tidak = 100

35
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria =
5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) =
(450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku
peserta didik

36
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti
bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang
telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada
instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon
1
dengan pertanyaan
Keserasian pemilihan
2
kata
Kesesuaian
3 penggunaan tata
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

37
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik,
seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

3. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga

38
LKPD 1

Mata pelajaran : PPKn


Kelas/Semester :X/1
Materi Pokok :Sistem Pembagian Kekuasaan di
Indonesia
Alokasi waktu :
Nomor Kelompok :

A. Tujuan pembelajaran aspek pengetahuan


Dengan mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini di harapkan
siswa mampu untuk;
1. memahami konsep pembagian kekuasaan di indonesia
2. memahami fungsi serta tugas dan kewenangan lembaga negara
indonesia menurut ketentuan UUD NRI tahun 1945

B. Petunjuk
1. berdiskusilah dalam kelompok kalian dengan saling memberikan
masukan dan sarn dalam menyelesaikan tugas berikut
2. bertanyalah pada guru jika kalian mengalami kesulitan
3. kerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab

C. Lembar Kerja Siswa


lakukanlah identifikasi terhadap tugas dan kewenangan setiap lembaga
negara yang terdapat dalam UUD NRI tahun 1945 serta dasar hukum yang
menguat keberadaan lembaga negara tersebut. Dan jelaskan bagai mana
sistem pembagian kekuasaan di Indonesia

39
LKPD 2

Mata pelajaran : PPKn


Kelas/Semester :X/1
Materi Pokok :Kedudukan dan Fungsi Kementrian
Negara RI dan lembaga pemerintahan Non kementrian
Alokasi waktu :
Nomor Kelompok :

A. Tujuan pembelajaran aspek pengetahuan


Dengan mengikuti kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini di harapkan
siswa mampu untuk;
1. memahami kedudukan dan fungsi Kementrian negara RI dan lembaga
pemerintah Non kementrian
2. menjelaskan pengklasifikasian Kementrian negera berdasarkan urusan
pemerintah yang di tangganinya
3. membedakan mana yang merupakan lembaga kementrian Negara dengan
lembaga non kementrian negara

B. Petunjuk
4. berdiskusilah dalam kelompok kalian dengan saling memberikan
masukan dan sarn dalam menyelesaikan tugas berikut
5. bertanyalah pada guru jika kalian mengalami kesulitan
6. kerjakan dengan sungguh-sungguh dan penuh rasa tanggung jawab

D. Lembar Kerja Siswa


diskusikanlah bagai mana kedudukan dan fungsi kementrian negara dengan
lembaga non kementrian serta cari contoh yang termasuk kepada lembaga
kementrian negara non kementrian negara sert tugasnya masing-masing.

40
kisi – kisi soal Ulangan Harian KD 3.1

Nama Satuan Pendidikan : SMA N 1 Sol-Sel


kelas/semester :X/1
tahun pelajaran : 2019/2020
mata pelajaran : PPKn

KD IPK Materi pokok Kelas/ Indikator soal Bent No


semest uk
er soal soa
l
3.1 3.1.1 Menjelaskan  sistem  siswa Esay 1
Mengana konsep sistem pembagian dapat
lisis pembagian kekuasaan menjelask
Nilai- kekuasaan negara an jenis-
nilai jesnis
Pancasila kekuasaa
dalam n yang
kerangka berlaku di
praktik indonesia
penyelen sesuai
ggaraan dengan Esay 2
pemerint ketentuan
ahan UUD
Negara NRI
tahun
4.1 Men 1945
yaji
hasil  siswa
anali dapat
sis menjelask
nilai- an

41
nilai karakteris
Panc tik
asila penyelen
dala garaan
m pemerinta
keran h negara
gka Indonesia
prakt setelah
ik dilakukan
peny amandem
eleng en
garaa terhadap
n UUD
peme NRI
rinta tahun
han 1945
Nega 3.1.2 Mend  kedudukan  siswa Esay 3
ra eskrip dan fungsi dapat
sikan kementeria menjelask
kedud n Negara an apa
ukan RI dan non yang
dan kemnterian dimaksud
fungsi dengan
keme  lembaga
nteria pemerinta
n han Non
Negar departem Esay 4
a RI en dan
dan contohny
non a
kemnt
erian.  siswa

42
dapat
menyebut
ka
bebrapa
tugas dan
tanggung
jawab
dari
kementria
n negara
X/1 Esay 5

3.1.3 Meng  nilai-nilai  siswa


pancasila dapat
analis
dalam menyebu
iss
penyelengg atkan
tentan
araan beberapa
g
pemerintah contoh
nilai-
sikap
nilai
yang
panca
harus
sila
dikemban
dalam
gkan oleh
penye
penyelen
lengg
garaan
araan
pemerinta
pemer
h negara
intah
indonesia
sesuai
dengan
nilai-nilai
pancasila
terutama

43
sila ke 4

44
SOAL ULANGAN HARIAN KD 3.1
Mata pelajaran : PPKn
Kelas/ semester : X/1
Materi : Nilai-nilai pancasila dalam praktek penyelengaraan
pemerintah negara
Alokasi waktu :2 x 45 menit
Nama siswa :
Hari/tanggal :

1. Pada hakikatnya kekuasaan Negara menurut teori tias politika montesquie


terdiri atas kekuasaan legislative,eksekutif dan yudikatif .Berdasarkan hal
tersebut ,jelaskan jenis-jenis kekuasaan yang berlaku dalam
penyelenggaraan Negara Republik Indoneia !

2. Amandemen UUD NRI Tahun 1945 berdampak pada penyelenggaraan


pemerintahan Negara. Jelaskan karakteristik pemerintahan Indonesia
setelah dilakukan perubahan UUD NRI Tahun 1945 !

3. Pada dasarnya selain memiliki kementerian Negara, pemerintaha RI


memiliki lembaga Pemerintah Non-Kementerian yang dahulu dikenal
dengan istilah lembaga Pemenrintah non-departemen. Jelaskan dan beri
contoh lembaga Pemerintah Non-Departemen RI !

4. Pada hakikatnya kementerian Negara RI mempunyai tugas


menyelenggarakan urusan tertentu dalam pemerintahan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. Sebutkan 3 tugas kementrian
Negara dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara !

5. Jelaskan bebrapa yang harus di kembangkan dalam penyelenggaraan


pemerintahan negara indonesia terutama nilai yang terkandung dalam
pancasila sila ke 4.

45
6.
JAWABANNYA :

1. Jenis-jenis kekuasaan penyelenggaraan Negara RI


b. Kekuasaan legislatif ,yaitu kekuasaan untuk membuat atau
membentuk undang-undang .
c. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-
undang.
d. Kekuasaan Yudikatif yaitu kekuasaan untuk mempertahankan
undang-undang, termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap
pelanggaran terhadap undang-undang.

2. Karakteristik pemerintahan Indonesia setelah dilakukan perubahan


UUD NRI Tahun 1945
a. Kekuasaan Konstitutif,
yaitu,kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan undang-undang
Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh MPR sebagaimana
ditegaskan dalam Pasal 3 ayat 1 UUD NRI Tahun 1945.

b. Kekuasaan Eksekutif,
yaitu kekuasaan untuk menjalankan Undang-Undang dan
penyelenggaraan pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang
oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat 1
UUD NRI Tahun 1945.

c. Kekuasaan Legislatif,
yaitu kekuasaan untuk membetuk undang-undang . Kekuasaan ini
dipegang oleh DPR sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat
1 UUD NRI tahun 1945 yang menyatakan DPR memegang
kekuasaan membentuk undang-undang.

46
d. Kekuasaan Yudikatif,
yaitu atau disebut kekuasaan kehakiman yaitu kekuasaan untuk
menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hokum dan
keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh MA dan badan peradilan
yang ada dibawahnya dalam lingkungan peradilan umum militer
,agama dan tata usaha Negara dan oleh sebuah MK.

e. Kekuasaan Eksaminatif/ insfektif,


yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan
pemeriksaan atas keuangan Negara. Kekuasaan ini dijalankan
oleh BPK sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat 1
UUD NRI Tahun 1945 menyatakan bahwa untuk memeriksa
penggelolaan dan tanggungjawab tentang keuangan Negara
diadakan suatu Badan Pemeriksaan keuangan yang bebas dan
mandiri.

f. Kekuasaan Moneter ,
yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan dan
menjaga kelancaran system pembayaran serta memelihara
kestabilan nilai rupiah, .Kekuasaan ini dijalankan oleh BI
sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23D UUD NRI Tahun 1945.
Yang menyatakan bahwa Negara memiliki suatu bank sentral
yang susunan, kedudukan dan wewenang dan independensinya di
atur undang-undang.

3. Lembaga Pemerintahan Non – Departemen


Merupakan lembaga Negara yang dibentuk untuk membantu Presiden
dalam melaksankan tugas pemerintahan tertentu. Lembaga Pemerintahan
Non Departemen berada dibawah Presiden dan bertanggungjawab kepada
Presiden melalui menteri atau pejabat seyingkat menteri yang
terkait.Keberadaan LPNK diatur oleh Peraturan Presiden RI yaitu
Keputusan Presiden RI Nomor 103 Tahun 2001 tentang

47
kedudukan,tugas ,kewenangan ,susunan organisasi dan tata kerja lembaga
Pemerintahan Non –Departemen.
Contoh Lembaga Negara non-Departemen sebagai berikut:
a. BIN ( Badan Intelejen Negara )
b. BNN ( Badan Narkotik Nasional )
c. BNPB ( Badan Nasional Penanggulangan Bencana )
d. BNPT( Badan Nasional Penanggulangan Teroris )
e. BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan )

4. Tugas kementerian Negara dalam menyelenggarakan pemerintahan


negara ada 3 sebagai berikut:
a. Penyelenggara perumus,penetapan dan pelaksana kebijakan
dibidangnyranga ,pengelolaan barang milik /kekayaan Negara yan
dan g menjadi tanggungjawab nya,pengawasan atas pelaksanaan tugas
dibidangnya dan pelaksanaan teknis dari pusat sampai daerah.
b. Perumusan,penetapan, pelaksana kebijakan dibidangnya,pengelolaan
barang milik /kekayaan Negara yang menjadi tanggung
jawabnya,pengawana atas pelaksanaan tuga dibidangnya, pelaksanaan
bimbingan teknis dan supervise atas pelaksanaan urusan kementerian
disaerah dan pelaksanaan teknis yang berkala nasional.

c. Perumusan dan penetapan kebijakan dibidangnya ,koordinasi dan


sinkornisasi pelaksanaan kebijakan dibidangnya, pengelolaan
barang/kekayaan milik Negara yang menjadi tanggungjawabnya dan
pengawasan atas pelaksanaan tugas dibidangnya.

5. Nilai yang harus di kembangkan adalah...


a. Nilai demokrasi
b. Nilai musyawarah
c. Dalam pengambilan keputusan di perlukan kejujuran bersama

48
49

Anda mungkin juga menyukai