Anda di halaman 1dari 26

TUGAS INDIVIDU

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA

HANIYAH NABILAH (1801054)

Dosen Pembimbing:
MIRA FEBRINA, M.Sc, Apt

PROGRAM STUDI S-1


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
PEKANBARU
2019
SEL

pengertian macam struktur dan


sel macam sel fisiologis sel

A. PENGERTIAN SEL

sel merupakan suatu ruangan kecil yang dibatasi oleh


membrane , yang didalamnya terdapat cairan (protoplasma).

B. MACAM MACAM SEL


C. STRUKTUR DAN FISIOLOGIS SEL

MEMBRAN Fungsi membran sel :


PLASMA  Sebagai pembatas
antara sel dengan
lingkungannya.
 Mengontrol dan
mengendalikan
pertukaran zat ke
dalam dan ke luar sel,
karena memiliki sifat
selektif permeabel.
 Sebagai reseptor
rangsang dari luar.

SITOPLASMA Fungsi sitoplasma ialah :


 Sebagai tempat
berlangsungnya
proses metabolisme
sel.
 Menjamin adanya
pertukaran zat, agar
metabolisme sel dapat
berlangsung.

RETIKULUM Fungsi RE :
ENDOPLASMA
 Sintesis komponen
membran dan lipid.
RIBOSOM Fungsi : Sintesis protein.
Mekanisme dari fungsi
: Menerjemahkan
mRNA untuk
membentuk rantai
polipeptida (yaitu
protein) menggunakan
asam amino yang
dibawa oleh tRNA
pada proses translasi.

BADAN GOLGI Fungsi : Tempat sintesis dari


sekret (seperti getah
pencernaan, banyak
ditemukan pada sel
kelenjar), membentuk
protein dan asam inti
(DNA/RNA), serta
membentuk dinding dan
membran sel.

LISOSOM
Fungsi : Untuk melakukan
proses pencernaan intra sel,
sebagai penghasil kekebalan
MITOKONDRIA

Fungsi : Tempat respirasi


aerob.

Mikrotubulus Fungsi : sebagai kerangka


dan bagi sel yang berguna agar
Mikrofilamen bentuk dari sel itu tetap
(sitoskeleton) dalam keadaan seperti biasa.

SENTRIOL Fungsi : Sintesis


mikrotubulus, menghasilkan
spindel, sebagai penunjuk
arah kemana pembelahan sel
akan terjadi.

SENTROSOM

Fungsi : untuk pembelahan


sel
VAKUOLA

Fungsi : tempat menyimpan


cadangan makanan,
Mengatur tirgiditas sel
(tekanan osmotik sel) .

Fungsi Nukleus :
• Pengatur pembelahan
NUKLEUS sel.
• Pengendali seluruh
kegiatan sel, misalnya
dengan memasukkan
RNA dan unit ribosom
ke dalam sitoplasma.
• Pembawa informasi
genetik.
• Struktur DNA rantai helix ganda (double helix). Setiap rantai
adalah polinukleotida, dan terdiri atas nukleotida, masing-
masing dari nukleotida tersusun atas tiga unit yaitu gula, basa
dan fosfat
STRUKTUR • Struktur nukleotida terdiri dari
DNA • Satu molekul gula
• Pasangan basa
• Fosfat

• Besar ukuran pada sel haploid mencapai 3x 10 9 pasangan


basa
• Satu kromosom panjangnya ± 7 cm
• Rantainya dapat terpisah (denaturasi karena alkali dan suhu
KARAKTERISTIK panas)
DNA
• Berfungsi sebagai materi genetik (pembawa sifat)
• Bereplikasi/menggandakan diri menjadi dua dengan
komposisi yang sama berfungsi dalam sintesis protein.
STRUKTUR RNA

RNA merupakan makromolekul, yang berfungsi sebagai


penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA
merupakan rantai tunggal polinukleotida atau disebut juga
single helix. Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus
molekul yaitu 5 karbon, basa nitrogen dan gugus fosfat.
Berbeda dengan DNA, pasangan basa pirimidin RNA terdiri
dari sitosin (S) dan urasil (U). Pasangan basa purin terdiri
dari adenin (A) dan timin (T).

TIPE RNA

• RNAr dicetak oleh DNA di dalam nukleus. RNAr merupakan


komponen struktural yang utama di dalam ribosom yang disusun
RNA menjadi subunit, berfungsi membantu penempelan antara kodon
ribosom dan antikodon dalam ribosom.
(RNAr)

• RNAt memiliki tiga rangkaian basa pendek pada salah satu


ujungnya yang disebut antikodon, yang berfungsi membawa
RNA asam amino spesifik dari sitoplasma yang berguna dalam sintesis
Transfer protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan kodonnya
(RNAt) pada RNAd.

• disebut juga RNA duta (RNAd). RNAd merupakan kode genetik


RNA (kodon) dari kromosom inti ke ribosom. Kode genetik RNAd tersebut
Messenger kemudian menjadi cetakan untuk menentukan urutan asam amino
(RNAm) pada rantai polipeptida
Perbedaan RNA dan DNA
REPLIKASI

TRANSKRIPSI

TRANSLASI

Replikasi

Proses Penggandaan Dna

3 MODEL
Model Model semi Model
REPLIKASI RNA konservatif. konservatif dispersi.
DALAM PROSES REPLIKASI DNA MELIBATKAN
BEBERAPA PROTEIN BAIK BERUPA ENZIM MAUPUN

NON ENZIM YAITU:

. Polimerase DNA : enzim yang berfungsi dalam


mempolimerisasi nukleotida

• Ligase DNA : enzim yang berperan dalam menyambung DNA

Primase DNA: enzim yang digunakan untuk memulai


polimerisasi DNA

• Helikase DNA : Enzim yang berfungsi membuka jalinan DNA double


Heliks

Single strand DNA binding protein : menstabilkan DNA


induk yang terbuka
TRANSKRIPSI

INISIASI ELONGASI TERMINASI

CATATAN : Pada tahap ini kodon-kodon pada potongan benang DNA disalin ke
RNA. m-RNA berfungsi sebagai pembawa pesan antara DNA dan protein yang
nantinya bersintesis. Proses ini berlangsung dalam suatu sistem transkripsi disebut
sistron. Arah penyalinan kodon-kodon dari ujung 5’ ke 3’

TRANSLASI

INISIASI ELONGASI TERMINASI

CATATAN : Translasi merupakan proses penerjemahan kodon-kodon m-RNA dalam bentuk


polipeptida (urutan asam amino) di ribosom. Penerjemahan satu kodon menghasilkan satu
asam amino. Dimulai dengan penerjemahan kodon-kodon triplet dari awal sampai akhir.
Kompartemen Cairan Tubuh

 Tubuh manusia terdiri atas 40% zat


padat dan 60% cairan.
 Cairan tubuh adalah larutan yang
terdiri dari air (pelarut) dan zat
tertentu (zat terlarut).

Cairan tubuh memiliki fungsi:


1. Mengatur suhu tubuh
2. Memperlancar peredaran darah
3. Sarana untuk mengangkut zat-
zat makanan ke sel-sel
4. Membentuk dalam metabolisme
sel
5. Sebagai pelarut untuk elektrolit
dan non elek trolit
6. dan masih banyak lainnya
Cairan intraseluler adalah cairan yang
berada di dalam sel di seluruh tubuh.Kurang
lebih 2/3 cairan tubuh berada dalam
kompartemen cairan intra sel.

Secara spesifik, cairan intrasel


mengandung sejumlah besar ion kalium dan
fosfat ditambah ion magnesium dan sulfat
dalam jumlah sedang, dan mengandung
sejumlah kecil ion natrium dan klorida dan
hampir tidak ada kalsium. Sel juga
mengandung sejumlah besar protein, hampir
empat kali jumlah protein dalam plasma

CAIRAN
EKSTRASELULER

Cairan
Cairan
Intravaskuler Cairan Interstitial
Transeluler
(Plasma darah)

CATATAN : Semua cairan di luar sel secara keseluruhan disebut cairan ekstrasel. Cairan
ini merupakan 20 % dari berat badan, atau sekitar 14 liter pada orang dewasa normal
dengan berat rata-rata 70 kilogram. Kurang lebih 1/3 cairan tubuh berada dalam
kompartemen cairan ekstra sel
Transpor Pasif

• Sel tidak menggunakan energi


• Sel bergerak secara acak
• Molekul menyebar dari daerah
konsentrasi tinggi ke daerah yang
berkonsentrasi rendah
difusi

difusi difusi
sederhana terfasilitasi

Catatan :
1. Difusi sederhana
Molekul bergerak menembus membran tanpa berikatan dengan protein
pengangkut.

2. Difusi terfasilitasi
Molekul bergerak menembus membran dengan berikatan dengan protein
pengangkut. disebut juga difusi terfasilitasi karena diperantarai carrier yaitu
suatu mekanisme dimana molekul-molekul yang tidak larut dalam lemak dan
terlalu besar untuk dapat melewati saluran protein dibantu dengan carrier.
TRANSPOR AKTIF

• Transpor aktif prinsipnya sama dengan

difusi terfasilitasi karena melintasi

membran dengan membutuhkan protein

perantara bedanya mekanisme

perpindahan zat yang membutuhkan

energi. Energi diperoleh dari aktivitas

membran itu sendiri.

• Contoh protein yang terlibat dalam

transpor aktif ialah channel protein dan

carrier protein, serta ionofor


POTENSIAL MEMBRAN ISTIRAHAT

MEKANISME

a.Membrane neuron sangat permeable terhadap K+ dan Cl- serta impermeable


terhadap ion Na+

b. membran inti impermeable terhadap molekul protein intraseluler besar


yang bermuatan negative,.

c. konsentrasi ion K+ di dalam membrane sel lebih tinggi dibanding luar


membran sel. Konsentrasi ion Na+ diluar membran sel lebih tinggi
dibanding dalam sel.

d. karena tingkat permeabilitas membran terhadap ion K+ sekitar 35 kali


lebih besar daripada terhadap ion Na+ maka difusi ion K+ keluar dari sel
lebih cepat daripada difusi ion Na+ ke dalam sel.

e. saat ion K+ bermuatan positif keluar dari sel, ion tersebut meninggalkan
molekul protein bermuatan negatif yang terlalu besar untuk dapat berdifusi
melalui membran. Hal ini mengakibatkan bagian dalam sel mengalami
keelektronegativitas.
Potensial aksi adalah perubahan potensial membran
yang berlangsung singkat, cepat dan besar (100 mV)
saat potensi sebenar nya berbalik.

Bagian di dalam sel menjadi lebih positif dari


pada bagian luar sel. Potensial aksi adalah ali
ran ionik positif dan negatif yang bergerak di
membran sel

MEKANISME POTENSIAL AKSI


 Pada saat ini, membran dapat dikatakan “terpolarisasi”
, karena selama tahap ini berlangsung, potensial memb
1. POLARISASI
(TAHAP ISTIRAHAT) rannya bersifat negatif dengan nilai sekitar -90 milivolt.

 Mekanisme: ion Na+ dipompa keluar sel dan ion K+ dipo


mpa ke dalam sel, dimana didalam sel elektronegatif dan d
iluar sel elektropositif.
 2. DEPOLARISASI  Dalam keadaan aktif, potensial membran sel mengala
mi perubahan dari negatif di sisi dalam berubah men
jadi positif.
 Keadaan sel seperti ini disebut dalam keadaan depol
arisasi.

 Depolarisasi ini dimulai dari suatu titik di permukaan


membran sel dan merambat ke seluruh permukaan
membran.
 Bila seluruh permukaan membran sudah bermuatan positif di s
isi dalam, maka sel disebut dalam keadaan depolarisasi sempur
na.
3. REPOLARISASI

Bila seluruh membran sel


Dalam keadaan
Repolarisasi dimulai sudah bermuatan negatif di
repolarisasi, potensial
dari suatu titik dan sisi dalam, maka dikatakan sel
membran berubah
merambat ke seluruh dalam keadaan istirahat atau
dari positif di sisi
permukaan membran keadaan polarisai kembali dan
dalam menuju kembali
sel. siap untuk menerima
ke negatif di sisi dalam.
rangsangan berikutnya.

Berakhirnya tahap Hal ini menyebabkan


depolarisasi adalah Saat kanal ion kalium potensial membran yang
ketika kanal ion telah terbuka secara tadinya menjadi positif karena
natrium tertutup sempurna, sejumlah depolarisasi kembali bersifat
dengan cepat yang besar ion kalium akan negatif, dan ketika sifat
diikuti oleh berdifusi keluar akson negatif itu telah dicapai, kanal
pembukaan kanal ion secara cepat. ion kalium akan kembali
kalium secara lambat. menutup secara lambat.

4. HIPERPOLARISASI

Jika repolarisasi berlebihan,


Aktivitas sel dari keadaan
keadaan potensial membran
polarisasi menjadi depolarisasi
berada di bawah nilai normal
dan kemudian kembali ke
sehinggan ion Na+ dan K+,
polarisasi lagi disertai dengan
kembali pada keadaan normal
terjadinya perubahan-perubahan
dan membran sudah selesai
pada potensial membran sel.
melakukan transport zat.

Perubahan ini menghasilkan


suatu impuls tegangan yang Perubahan tersebut adalah dari
disebut potensial aksi. Potensial negatif di sisi dalam berubah
aksi dari suatu sel akan dapat menjadi positif dan kemudian
memicu aktivitas sel-sel lain yang kembali lagi menjadi negatif.
ada di sekitarnya.
SISTEM SARAF PUSAT & SISTEM SARAF OTONOM

STRUKTUR SARAF
sistem saraf pusat
sistem saraf
sistem saraf
otonom

1) Sistem Saraf Pusat


Saraf pusat berfungsi sebagai pengatur kerja jaringan
saraf hingga ke sel saraf dan mengintegrasikan dan
mengolah semua pesan yang masuk untuk membuat
keputusan atau perintah yang akan dihantarkan melalui
saraf motorik ke otot atau kelenjar.
Bagian-bagian dari sistem saraf pusat adalah :
a.Otak
b.Sumsum tulang belakang

Sistem Saraf Otonom

Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang tidak disadari
atau yang tidak dipengaruhi oleh kehendak tubuh.
macam macam
saraf otonom

saraf
saraf simpatik
parasimpatik

PERBEDAAN SISTEM SARAF SIMPATIK & SARAF


PARASIMPATIK

Anda mungkin juga menyukai