Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULUAN

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GERONTIK


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2019

NAMA : Maylani Gusda, S.Kep


NIM : 1811437116
TANGGAL : 21 - 26 Oktober 2019
PERTEMUAN : Minggu Ke-1

1. Latar Belakang
a. Karakteristik Lansia
Menurut Muhith dan Siyoto (2016), lansia adalah seseorang individu yang
berumur diatas 60 tahun, pada umumnya terjadi penurunan fungsi-fungsi biologis,
psikologis, sosial dan ekonomi. Lansia merupakan seseorang yang berusia 60 tahun
keatas baik pria maupun wanita, yang masih aktif beraktivitas dan bekerja ataupun
mereka yang tidak berdaya untuk mencari nafkah sendiri sehingga bergantung kepada
orang lain untuk menghidupi dirinya (Ineko, 2012).
Proses menua adalah proses alamiah setelah 3 tahap kehidupan yaitu masa
anak, masa dewasa, dan masa tua yang tidak dapat dihindari oleh individu. Menurut
organisasi kesehatan dunia (WHO), sesorang yang dikatakan lanjut usia (lansia)
meliputi usia pertengahan (middle age) dengan rentang usia 45 sampai 59 tahun, usia
lanjut (elderly) antara 60 sampai 74 tahun, usia tua (old) antara 75 sampai 90 tahun,
dan usia sangat tua (very old) di atas 90 tahun (Mubarak dkk, 2006). Departemen
kesehatan RI (2006) memberikan batasan lansia dengan 3 kategori yaitu Virilitas
(prasenium) yang merupakan masa persiapan usia lanjut yang menampakkan
kematangan jiwa yakni dengan rentang usia 55 sampai 59 tahun, usia lanjut dini
(senescen) yakni kelompok yang mulai memasuki masa usia lanjut dini dengan rentang
usia 60 sampai 64 tahun, dan lansia berisiko tinggi untuk menderita berbagai penyakit
degeneratif yakni dengan usia di atas 65 tahun (Fatmah, 2010). Menurut Undang-
Undang No.4 tahun 1965 pasal 1 “seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau
lanjut usia setelah yang bersangkutan mencapai umur 55 tahun, tidak mempunyai atau
tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan
menerima nafkah dari orang lain.
Golongan di atas merupakan orang-orang yang mengalami pertambahan usia
dimana pertambahan usia akan menimbulkan perubahan-perubahan pada struktur dan
fisiologis dari berbagai sel/jaringan/organ dan sistem yang ada pada tubuh manusia.
Proses ini menjadikan kemunduran fisik maupun psikis. Kemunduran fisik ditandai
dengan kulit mengendur, rambut memutih, penurunan pendengaran, penglihatan
memburuk, gerakan lambat, dan kelainan di berbagai organ vital. Sedangkan
kemunduran psikis terjadi peningkatan sensitivitas emosional, menurunnya gairah,
bertambahnya minat terhadap diri, berkurangnya minat terhadap penampilan,
meningkatnya minat terhadap material, dan minat kegiatan rekreasi tidak berubah
hanya orientasi dan subyek yang berbeda.
Kemunduran-kemunduran yang dialami oleh lansia berdampak pada penyakit
yang dideritanya. Beberapa penyakit yang ditemukan pada lansia memiliki
karakteristik tertentu yaitu penyakit yang sering multiple (berhubungan satu sama
lain), penyakit bersifat degenerative (sering menimbulkan kecacatan), gejala sering
tidak jelas yakni berkembang secara perlahan), sering bersama-sama problem
psikologis dan sosial, lansia sangat peka terhadap penyakit infeksi akut, dan sering
terjadi penyakit yang bersifat iatrogenik (Mubarak, 2006).
Proses asuhan keperawatan individu gerontik merupakan suatu proses
kompleks dengan pendekatan yang sistematis berdasarkan konseptualisasi
keperawatan keluarga untuk bekerja sama dengan keluarga dan individu sebagai
anggota keluarga. Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga digunakan
pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnose, intervensi,
implementasi serta evaluasi. Pengkajian merupakan tahap utama dimana seorang
perawat harus mengumpulkan data dan menggali informasi secara bertahap dan terus-
menerus terhadap lansia. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga
mendapatkan suatu rumusan masalah dan dapat ditegakkan suatu diagnosa
keperawatan. Setelah diagnosa keperawatan ditegakkan maka perawat akan
merumuskan rencana asuhan keperawatan yang kemudian akan di implementasikan
kepada lansia binaan.
b. Data yang perlu dikaji
Data yang perlu dikaji pada tahap penjajakan 1, meliputi :
1. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telepon,
komposisi keluarga, suku, agama, status social ekonomi keluarga dan aktivitas
rekreasi.
2. Riwayat kesehatan sebelumnya dan alasan masuk ke PSTW.
3. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran serta nilai dan norma budaya.
4. Stress dan koping terdiri dari stress jangka pendek, stress jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan,
dan strategi adaptasi disfungsional.
5. Pemeriksaan fisik secara head to toe.
c. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan belum dapat dirumuskan karena ners muda belum melakukan
pengkajian secara mendalam terhadap klien. Masalah kesehatan baru bisa ditemukan
pada hari ketiga setelah melakukan pengkajian terhadap klien.
2. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan belum bisa ditegakkan karena belum melakukan pengkajian
mendalam terhadap klien. Pengkajian dilakukan mulai tanggal 21 Oktober 2019.
Diagnosa keperawatan bisa ditegakkan pada hari ketiga tanggal 23 Oktober 2019.
b. Tujuan Umum
Dalam waktu 6 pertemuan x 60 menit dapat mengidentifikasi dan membuat asuhan
keperawatan sesuai dengan masalah kesehatan yang dihadapi keluarga dimulai dari
tahap pengkajian, diagnosa, dan menyusun rencana asuhan keperawatan.
c. Tujuan Khusus
1) Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dan terbina hubungan saling percaya
dalam 1 x 60 menit.
2) Keluarga memberikan informasi masalah kesehatan yang dialami lansia,
pemeriksaan fisik.
3) Teridentifikasi masalah keperawatan
3. Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Topik
Melakukan pengkajian secara menyeluruh dari berbagai aspek lansia binaan.
b. Metode
Metode yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data yaitu dengan cara
wawancara, observasi, pemerikasaan fisik (inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi).

c. Media dan alat


Media dan alat yang digunakan dalam melakukan pengumpulan data yaitu format
pengkajian, nursing kit, dan alat tulis.
d. Waktu dan tempat
Waktu kunjungan dengan lansia binaan berlangsung yang dimulai dari tahap
pengkajian sampai dengan implementasi dan evaluasi selama dua minggu dimulai dari
tanggal 21 Oktober 2019 sampai 02 November 2019 di PSTW Khusnul Khotimah.
4. Kriteria Evaluasi
a. Kriteria terstruktur
1) Menyiapkan laporan pendahuluan.
2) Menyiapkan alat bantu dan media yang digunakan.
3) Mendapatkan lansia binaan dan membuat kontrak selanjutnya.
b. Kriteria proses
1) Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan tempat yang ditetapkan
2) Keluarga menerima mahasiswa dan aktif dalam kegitan.
c. Kriteria hasil
1) Diperoleh data umum keluarga, riwayat kesehatan, kebiasaan sehari hari dan
pemeriksaan fisik.
2) Teridentifikasi masalah kesehatan dalam keluarga.
3) Diagnosa dapat ditegakkan.
4) Menetapkan skala prioritas dari diagnosa yang sudah diangkat.
5) Rencana tindakan keperawatan disusun sesuai dengan diagnosa.
5. Konsep lansia
a. Definisi Lansia
Menurut Muhith dan Siyoto (2016), mendefinisikan lansia adalah
seseorang individu yang berumur diatas 60 tahun, pada umumnya terjadi
penurunan fungsi-fungsi biologis, psikologis, sosial dan ekonomi. Lanjut usia
(lansia) merupakan kelompok orang yang sedang mengalami proses perubahan
secara bertahap dalam jangka waktu tertentu (Fatmah, 2010).
b. Batasan Umur Lansia
Menurut Aspiani (2014) membagi lansia menjadi 3 kelompok, yaitu
lanjut usia peralihan awal (50-55 tahun), lanjut usia peralihan menengah (55-60
tahun) dan lanjut usia peralihan akhir (60-65 tahun). Sedangkan menurut World
Health Organization (WHO) dalam Fatmah (2010), membagi batasan lansia
dalam 4 tahap yaitu usia pertengahan (middle age) (usia 45-59 tahun), lansia
(elderly) (usia 60-74 tahun), lansia tua (old) (usia 75-90 tahun) dan usia sangat
tua (very old) ( usia > 90 tahun).
c. Tugas Perkembangan Lansia
Menurut dewi (2014), ada beberapa tugas perkembangan pada lansia
yaitu:
1) Mempersiapkan diri untuk kondisi yang semakin menurun.
2) Mempersiapkan diri untuk pensiun.
3) Membentuk hubungan baik dengan orang yang seusianya.
4) Mempersiapkan kehidupan yang baru.
5) Melakukan penyesuaian terhadap kehidupan sosial atau masyarakat secara
santai.
6) Mempersiapkan diri untuk kematiannya dan kematian pasangannya.
d. Perubahan Pada Lansia
Menurut Aspiani (2014) ada beberapa perubahan yang terjadi pada usia
lanjut yaitu:
1) Perubahan fisiologis
a) Sel
Perubahan yang terjadi pada sel ini seperti lebih sedikitnya jumlah
sel, sel berubah menjadi besar, berkurangnya jumlah cairan tubuh dan
bertambahnya cairan intraseluler, menurunnya proporsi protein.
b) Sistem kardiovaskuler
Perubahan yang terjadi pada sistem kardiovaskuler ini seperti
menurunnya dinding aorta, katup jantung aorta menjadi menurun,
kemampuan jantung memompa darah menurun.
c) Sistem pernafasan
Perubahan yang terjadi pada sistem pernafasan seperti otot-otot
pernafasan kehilangan kekuatan dan mejadi kaku, terjadi penurunan
aktivitas silia, kehilangan elastisitas pada paru-paru, alveoli melebar dari
biasanya.
d) Sistem persarafan
Perubahan yang terjadi pada sistem persarafan ini seperti berat
otak menurun 10-20%, cepatnya menurun hubungan persarafan, lambat
dalam respon dan waktu untuk bereaksi, terjadi pengecilan pada panca
indra.
e) Sistem gastrointestinal
Perubahan yang terjadi pada sistem gastrointestinal seperti
kehilangan gigi. Kehilangan gigi disebabkan karena adanya periodontal
disease yang terjadi setelah umur 30 tahun, adapun penyebab lain
meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi buruk. Pada perubahan
sistem gastrointestinal indra pengecap juga menurun karena adanya
iritasi yang kronis dan selaput lender, atrofi indra pengecap (+ 80 %),
hilangnya sensitivitas dari indra pengecap dilidah terutama rasa manis
dan asin, hilangnya sensivitas dari saraf pengecap tentang rasa asin, asam
dan pahit. Selain itu perubahan lainnya pada gastrointestinal seperti
esophagus membesar, lambung (rasa lapar menurun, asam lambung
menurun, waktu pengosongan juga menurun), peristaltik lemah dan
biasanya timbul konstipasi.
f) Sistem genitourinaria
Perubahan yang terjadi pada sistem genitourinaria seperti pada
ginjal.
g) Sistem endokrin
Perubahan yang terjadi pada sistem endokrin pada usia lanjut
seperti produksi dari hampir seluruh hormon menurun, fungsi parathoid
dan sekresinya tidak berubah, perubahan juga terjadi pada pituitari
(pertumbuhan ada tetapi lebih rendah dan hanya di pembuluh darah,
berkurangnya produksi dari ACTH (Adrenocortikotropic Hormone),
TSH (Thyroid Stimulating Hormone), FSH (Folikel Stimulating
Hormone) dan LH (Leutinezing Hormone).
h) Sistem indera: pendengaran, penglihatan, perabaan dan pengecap atau
penhidu
i) Sistem integumen
Dengan bertambahnya usia, terjadilah perubahan instrinsik dan
ekstriksik yang dapat mempengaruhi penampilan kulit seperti kulit
menjadi mengkerut atau keriput akibat hilangnya jaringan lemak,
permukaan kulit menjadi kasar dan bersisik karena akibat kehilangan
proses keratinisasi serta perubahan ukuran dan bentuk-bentuk sel
epidermis.
j) Sistem muskuloskeletal
Penurunan progresif dan gradual masa tulang mulai terjadi
sebelum usia 40 tahun seperti tulang kehilangan density (cairan) dan
makin rapuh serta osteoporosis, mengalami kifosis, pinggang dan lutut
serta jari-jari pergelangan terbatas, discus intervertebralis menjadi
menipis.
k) Sistem reproduksi dan seksualitas
Perubahan pada sistem ini pada lanjut usia seperti pada vagina
(selaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi
mejadi berkurang, reaksi sifatnya menjadi alkali dan terjadi perubahan
warna).
2) Perubahan psikososial lansia
Menurut Efendi dan Makhfudli (2009), perubahan psikososial pada
lansia yaitu:
Psikososial terjadi terutama setelah seseorang mengalami pensiun.
Berikut ini adalah hal-hal yng akan terjadi pada masa pensiun.
a) Kehilangan sumber finansial atau pemasukan berkurang.
b) Kehilangan status karena dulu mempunyai jabatan posisi yang cukup
tinggi, lengkap dengan segala fasilitasnya.
c) Kehilangan teman atau relasi.
d) Kehilangan pekerjaan atau kegiatan.
e) Merasakan atau kesadaran akan kematian (sense of awarensess of
mortality).
Menurut Aspiani (2014) perubahan mental yang terjadi pada usia
lanjut yaitu:
i) Kenangan (memory)
Kenangan jangka panjang (berjam-jam hingga berhari-hari
yang lalu mencakup beberapa perubahan). Kenangan jangka pendek 0-
10 menit, kenangan buruk.
ii) IQ (Intellegentia Quantion)
Tidak berubah dengan informasi matematika dan perkataan
verbal. Berkurangnya penampilan, persepsi dan keterampilan.
e. Psikososial Lansia
Psikososial adalah suatu kondisi yang terjadi pada seseorang yang
mencakup aspek psikis dan sosial. Psikososial menunjukan pada hubungan yang
dinamis antara faktor psikis dan sosial, yang saling berinteraksi dan
mempengaruhi satu sama lain. Psikososial sendiri berasal dari kata psiko dan
sosial. sosial mengacu pada hubungan eksternal individu dengan orang-orang
disekitarnya (Padila, 2013).
f. Kondisi kesehatan psikologis
Kata psiko mengacu pada aspek psikologis dari individu (pikiran,
perasaan dan perilaku), jadi yang dimaksud dengan kondisi kesehatan psikologis
itu adalah kondisi individu atau seseorang sehat secara pikiran, perasaan dan
juga perilaku (Padila, 2013). Kondisi kesehatan psikologis ini dapat ditinjau dari
konsep diri seseorang.
1) Konsep diri
Konsep diri merupakan ide, pikiran, perasaan, kepercayaan dan
pendirian yang dapat diketahui oleh individu mengenai diri sendiri dan
mempengaruhi individu dalam berhubungan kepada orang lain (Yusuf, PK,
& Nihayati, 2015). Menurut Yusuf et al., (2015), ada beberapa komponen
konsep diri diantaranya adalah:
a) Citra tubuh
Citra tubuh atau Gambaran diri adalah sikap individu terhadap
tubuhnya, baik secara sadar maupun tidak sadar, meliputi penampilan,
potensi tubuh, fungsi tubuh, serta persepsi dan perasaan tentang ukuran
dan bentuk tubuh (Sunaryo, 2013).
b) Ideal diri
Ideal diri merupakan suatu persepsi seseorang tentang
bagaimana ia harus berperilaku sesuai dengan standar perilaku (Tarwoto
& Wartonah, 2010).
c) Harga diri
Harga diri adalah suatu penilaian seseorang tentang pencapaian
diri dengan menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri
(Dalami et al., 2009).
d) Peran
Peran adalah seperangkat perilaku yang diharapkan secara
sosial yang berhubungan dengan fungsi individu pada berbagai
kelompok sosial, dimana tiap individu mempunyai berbagai peran yang
terintegrasi dalam pola fungsi individu. Peran ini memberikan sarana
untuk berperan serta dalam kehidupan sosial dan merupakan cara untuk
menguji identitas dengan memvalidasi pada orang yang berarti (Dalami
et al., 2009).
e) Identitas diri
Identitas diri merupakan kesadaran akan dirinya sendiri yang
bersumber dari observasi dan penilaian yang merupakan sintesis dari
semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh (Tarwoto &
Wartonah, 2010).
g. Kondisi kesehatan sosial
Kata sosial mengacu pada hubungan eksternal individu dengan orang-
orang disekitarnya. Jadi kondisi kesehatan sosial itu adalah kondisi dimana
seseorang atau individu mampu berhubungan (berinteraksi) dengan orang
disekitarnya (Padila, 2013).
1) Interaksi sosial
Interaksi sosial merupakan suatu hubungan manusia dengan
manusia lainnya, atau hubungan manusia dengan kelompok, atau hubungan
kelompok dengan kelompok (Sarwono, 2014).
h. Masalah psikososial
Menurut Maas, Buckwalter, Hardy, Tripp-Reimer, Titler dan Specht
(2011), ada beberapa masalah psikososial yang terjadi pada usia lanjut yaitu:
1) Kecemasan (ansietas)
a) Pengertian kecemasan
Menurut Direja (2011), kecemasan (ansietas) adalah
kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan dengan
adanya perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Biasanya keadaan emosi
ini tidak memiliki objek yang spesifik.
2) Kehilangan
a) Pengertian kehilangan
Menurut Yusuf et al., (2015), kehilangan merupakan suatu
keadaan individu mengalami kehilangan sesuatu yang sebelumnya ada
dan dimiliki. Menurut Direja (2011), kehilangan adalah suatu keadaan
individu berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada menjadi tidak
ada, baik terjadi sebagian ataupun keseluruhan.
3) Ketidakberdayaan
a) Pengertian ketidakberdayaan
Ketidakberdayaan merupakan persepsi bahwa segala
tindakannya akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana
individu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan
yang baru dirasakan (Direja, 2011).
4) Keputusasaan
a) Pengertian keputusasaan
Keputusasaan adalah keadaan emosional subjektif terus
menerus, dimana seseorang individu tidak melihat alternatif atau tersedia
pilihan pribadi untuk memecahkan masalah-masalah atau mencapai apa
yang diinginkan dan tidak dapat menggerakkan energi atas namanya
sendiri untuk menentapkan suatu tujuan (Direja, 2011).
5) Isolasi sosial
a) Pengertian isolasi sosial
Menurut Yusuf et al. (2015), isolasi sosial adalah keadaan
seseorang mengalami penurunan atau bahkan individu tidak mampu
berinteraksi dengan orang lain di sekitarnya.
6) Harga diri rendah
a) Pengertian harga diri rendah
Harga diri rendah adalah evaluasi diri atau perasaan tentang diri
atau kemampuan diri yang negatif dan dipertahankan dalam waktu yang
lama. (Direja, 2011).
7) Depresi
a) Pengertian depresi
Menurut Lubis (2016) depresi adalah suatu gangguan perasaan
atau afek yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan kegembiraan/
gairah).
DAFTAR PUSTAKA

Aspiani, R.Y. (2014). Buku ajar asuhan keperawatan gerontik aplikasi nanda NIC & NOC
Jilid 1. Jakarta: CV Trans Info Media
Dalimartha, S., Purnama, B. T., Sutarina, N., Mahendra, B., & Darmawan, R. (2008). Can
your self hipertensi. Jakarta: Penebar Plus.
Dewi, S. R. (2014). Buku ajar keperawatan gerontik Ed I.Yogjakarta: Deepublish.
Direja, A. H. S. (2011). Buku ajar asuhan keperawatan jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika
Fatimah. (2010). Merawat manusia lanjut usia suatu pendekatan proses keperawatan
gerontik. Jakarta: CV TIM
Fatmah. (2010). Gizi usia lanjut . Jakarta: Penerbit Erlangga
Kartinah. & Sudaryanto. A. (2017). Masalah psikososial pada lanjut usia. Jurnal UMS FIK
UMS. Retrieved from http://journals.ums.ac.id/index.php/BIK/article/view/3743
Keliat, B. A., Helena, N. & Farida, P. (2013). Manajemen keperawatan psikososial dan
kader kesehatan jiwa. Jakarta: EGC
Padila. (2013). Buku ajar keperawatan gerontik. Jakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai