Anda di halaman 1dari 7

MEMBANDINGKAN IDEOLOGI NEGARA INDONESIA DAN

IDEOLOGI NEGARA DENMARK

DISUSUN OLEH

ALFIRA FAHRIANI
NIM : 1916442001
PRODI : PENDIDIKAN IPA ICP

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019
Membandingkan Ideologi Negara Indonesia (Pancasila) dan
Ideologi Negara Denmark (Konservatisme)

1. Ideologi Indonesia (Pancasila)

Pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa Indonesia yang merupakan pandangan
hidup seluruh rakyat Indonesia. Ideologi Pancasila bersifat terbuka artinya ideologi
Pancasila dapat berkontribusi dengan kemajuan zaman yang tetap berlandaskan ideologi
Pancasila atau nilai-nilai Pancasila.

Pengertian Pancasila sebagai ideologi negara adalah nilai-nilai yang terkandung di


dalam Pancasila yang menjadi cita-cita normative di dalam penyelenggaraan negara.
Secara luas pengertian Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia adalah visi atau arah
dari penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia, ialah
terwujudnya kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran
akan kesatuan, berkerakyatan serta menjunjung tinggi nilai keadilan.

Makna Ideologi Pancasila:


Pancasila selain memiliki kedudukan sebagai dasar dari negara, juga memiliki
kedudukan sebagai ideologi nasional bangsa Indonesia. Sehingga makna Pancasila dari
ketetapan tersebut bahwa nilai-nilai yang tercantum dalam ideologi Pancasila itu menjadi
tujuan, cita-cita normative bagi penyelenggaraan bernegara. Pancasila ialah sebagai
ideologi memiliki makna antara lain sebagai berikut:
 Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila itu merupakan cita-cita normatif
penyelenggaraan bernegara.
 Nilai-nilai yang tercantum dalam Pancasila itu merupakan nilai yang disepakati
dengan bersama dan oleh sebab itu menjadi salah satu alat atau sarana untuk
pemersatu (integrasi) masyarakat Indonesia.

Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Fungsi Pancasila sebagai ideologi negara, ialah sebagai berikut:

 Menyatukan bangsa Indonesia, memperkokoh serta memelihara kesatuan dan


juga persatuan.
 Membimbing dan juga mengarahkan bangsa Indonesia dalam mencapai suatu
tujuannya.
 Memberikan kemauan untuk dapat memelihara dan juga mengembangkan
identitas bangsa Indonesia
 Menerangi serta mengawasi keadaan, serta juga kritis kepada adanya upaya untuk
dapat mewujudkan cita-cita yang terkandung di dalam Pancasila.
 Sebagai pedoman dalam kehidupan bangsa Indonesia agar dapat menjaga
keutuhan negara serta juga memperbaiki kehidupan dalam berbangsa dan
bernegara.

Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi

Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai ketuhanan,


kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini yang merupakan nilai
dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai-nilai Pancasila
tergolong nilai kerokhanian yang didalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara
lengkap dan harmonis, baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran (kenyataan), nilai
estetis, nilai etis maupun nilai religious.

Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif, artinya hakikat
nilai-nilai Pancasila adalah bersifat universal (berlaku dimanapun), sehingga
dimungkinkan dapat diterapkan pada negara lain. Jadi jika ada suatu negara lain
menggunakan prinsip falsafah, bahwa negara berketuhanan, berkemanusiaan,
berpersatuan, berkerakyatan, dan keadilan, maka negara tersebut pada hakikatnya
menggunakan dasar filsafat dari nilai-nilai Pancasila.

Nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali, tumbuh dan berkembang dari
budaya bangsa Indonesia yang telah berakar dari keyakinan hidup bangsa Indonesia.
Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila menjadi ideologi yang tidak diciptakan oleh
negara melainkan digali dari harta kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat
Indonesia sendiri. Sebagai nilai-nilai yang digali dari kekayaan rohani, moral dan budaya
masyarakat Indonesia sendiri, maka nilai-nilai Pancasila akan selalu berkembang
mengikuti perkembangan masyarakat Indonesia.
Kelebihan dan Kekurangan Ideologi Pancasila
· kelebihan ideologi Pancasila:
 Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideologi
 Menutup kelemahan dari kedua ideologi yang bertentangan.
 Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh pemerintah
sehingga tidak mengorbankan rakyat.
 Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan zaman.

Kekurangan ideologi Pancasila:


 Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda-beda.

Ciri-ciri dari ideologi Pancasila

 Berasal dari falsafah masyarakat


 Berdasar Ketuhanan Yang Maha Esa
 Demokratis
 Berdasar hukum
 Berdasar pengalaman sejarah bangsa
 Terbentuk dari pikiran rakyat
 Menghargai keberagaman
2. Ideologi Denmark (konservatisme)

Konservatisme merupakan suatu paham yang mendukung nilai-nilai tradisional.


Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin conservare. Artinya melestarikan,
menjaga, memelihara, dan mengamalkan. Konservatif adalah suatu usaha untuk
melestarikan apa yang ada, agar terpelihara keadaan pada suatu saat tertentu (status quo),
dengan sedikit sekali perubahan di masa yang akan datang.

Beberapa ahli mendefinisikan konservatisme sebagai berikut :

 Menurut Samuel Francis, konservatisme adalah bertahannya dan penguatan


orang-orang tertentu dan ungkapan-ungkapan kebudayaannya yang
dilembagakan.
 Roger Scuton, konservatisme adalah pelestarian ekologi sosial atau politk
penundaan.

Awal mula kemunculan ideologi konservatisme timbul sebagai reaksi atas keberadaan
paham liberalism. Bagaimanapun juga liberalisme telah berusaha meruntuhkan
keberadaan masyarakat feudal (kaum bangsawan pemilik tanah) yang mapan. Untuk
mempertahankan diri kaum feudal membuat ideology tandingan.

Konservatisme memandang liberalisme sebagai paham yang terlalu individualistis.


Liberalisme memandang masyarakat terdiri atas individu atau golongan individu. Hal ini
bertolak belakang dengan cara pandang konservatisme yang menganggap masyarakat
dan kelompok yang lain tidak sekedar penjumlahan unsur-unsur kebahagiaan yang lebih
besar daripada yang dapat diciptakan anggota masyarakat secara individual.
Konservatisme sangat menjujung tinggi demokrasi.
Secara garis besar, konservatisme memiliki pandangan sebagai berikut :

 Masyarakat yang ideal adalah masyarakat yang tertata baik.


 Agar dapat tercipta masyarakat yang ideal, dibutuhkan suatu pemerintahan yang
memiliki kekuasaan yang mengikat. Peraturan kekuasaan yang tepat akan
menjamin terwujudnya perlakuan yang sama terhadap setiap individu.
 Penguasa harus bertanggung jawab terhadap masyarakat, terutama dalam
membantu pihak-pihak yang lemah. Program jaminan sosial bagi yang
berpenghasilan rendah, akan membantu terciptanya kesejahteraan suatu negara.
Ciri-ciri ajaran ideologi Konservatisme

 Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja.


 Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian tradisi
dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat.
 Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan negara
semuanya dianggap suci.
 Konservatisme juga menentang radikalisme dan skeptisisme.

Kelebihan dan kekurangan ideologi konservatif

Kelebihan ideologi konservatisme:

 Terciptanya kehidupan yang teratur rapi dan terstruktur


 Terciptanya kehidupan-kehidupan yang ideal
 Keteraturan organisasi adalah sesuatu yang harus ditegakkan
 Pemerintah menjamin jalannya kebebasan dan keteraturan masyarakat

Kekurangan ideologi konservatisme:

 Menganggap bahwa manusia pada dasarnya tidaklah sama. Manusia berbeda


secara agama maupun rasial. Maksudnya adalah terdapat pendiskriminasian
antara umat beragama dan rasial
 Kaum Konservatif religius menganggap bahwa dirinya lebih luhur dari manusia
lain yang berbeda agama darinya
 Kaum konservatif religius merasa bahwa hukum yang diinspirasikan dari Tuhan
lebih agung dari hukum manusia.

Perbandingan Ideologi Konservatisme Dan Ideologi Pancasila


Jika dilihat dari pengertian, ciri- ciri serta unsur yang ada di dalamnya perbandingan
antara ideologi pancasila dengan ideologi konservatisme memiliki perbedaan yang
sangat jauh. Hal ini dapat dilihat dari berbagai segi.

konservatif pada umumnya sepakat dalam masalah-masalah budaya, seperti misalnya


dukungan untuk pendidikan watak dan program-program yang berbasis keagamaan,
namun kaum komunitarian tidak menganut paham kapitalisme laissez-faire yang
umumnya dianut oleh kaum konservatif.
Pancasila memang bukan agama, karena ia merupakan kumpulan value (nilai) dan
vision (visi) yang hendak diraih dan diwujudkan bangsa Indonesia saat berikhtiar
mendirikan sebuah negara. Menurutnya Pancasila adalah sebagai Vision of state. Inilah
yang sering kali tidak dipahami para penentang Pancasila sebagai ideologi transnasional
bangsa Indonesia. Mereka kecewa kepada Pancasila karena tidak membawa perubahan
yang berarti bagi hidup mereka.

Anda mungkin juga menyukai