Anda di halaman 1dari 7

Kelompok 1

1. Haykhal Muhammad . S
2. Dwi Tamara
3. Sarah Amaliyah
4. Muchsin Barawas
5. Rahmanu Augusta
KABINET NATSIR
SUSUNAN KABINET

Muhamad Natsir Sri Sultan Hamengkubuwono IX


Perdana Menteri Wakil Perdana Menteri

Menteri-Menteri
Bidang Nama Bidang Nama
Dalam Negeri Assaat Pertanian Tandiono Manu
Luar Negeri Mohammad Roem Pekerjaan Umum Herman Johannes
Keamanan Rakyat Abdul Halim Sosial F. S. Haryadi
Kehakiman Wongsonegoro Perhubungan Djuanda Kartawidjaja
Penerangan M. A. Pellaupessy Kesehatan Johannes Leimena
Keuangan Syarifuddin Prawiranegara Agama Wahid Hasyim
Perindustrian Sumitro Joyohadikusumo Tenaga Kerja Panji Suroso
Pendidikan Bahder Djohan Menteri Negara Harsono Cokroaminoto
PROGRAM KERJA
1. mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan umum
untuk Konstituante.
2. mencapai konsolidasi dan penyempurnaan susunan
pemerintahan serta membentuk peralatan negara yang
kuat dan daulat.
3. menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman
4. menyempurnakan organisasi Angkatan perang dan
pemulihan bekas bekas anggota tentara dan gerilya dalam
masyarakat.
5. memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat secepatnya.
6. mengembangkan dan memperkokoh kesatuan ekonomi
rakyat sebagai dasar bagi pelaksanaan ekonomi nasional
yang sehat.
7. membantu pembangunan perumahan rakyat serta
memperluas usaha usaha meninggikan derajat kesehatan
dan kecerdasan rakyat
8. Penerapan program benteng, yaitu pengusaha nasional
golongan ekonomi lemah diberi bantuan kredit
9. Pelaksanaan program industrialisasi (Rencana Sumitro)
10. Pembentukan DPRD.
KEBERHASILAN

EKONOMI POLITIK

Indonesia menjadi anggota


PBB
Rencana Sumitro dengan
Gerakan Ekonomi Banteng Perundingan antara
Indonesia-Belanda tentang
Irian Barat
KEGAGALAN

EKONOMI POLITIK

Gagal memperjuangkan Irian


Penyelewengan berupa Barat
KKN pada Program Rencana
Sumitro Terjadinya gerakan
diintergrasi seperti DI/TII,
APRA, Andi Azis, dan RMS
BUBAR
Penyebab jatuhnya Kabinet Natsir dikarenakan kegagalan Kabinet ini dalam
menyelesaikan masalah Irian Barat dan adanya mosi tidak percaya dari PNI
menyangkut pencabutan Peraturan Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS.

PNI menganggap peraturan pemerintah No. 39 th 1950 mengenai DPRD terlalu


menguntungkan Masyumi. Mosi tersebut disetujui parlemen sehingga Kabinet
Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada Presiden.

Anda mungkin juga menyukai