KELOMPOK 2
SUMBER: https://m.republika.co.id/berita/qg7s24328/konflik-transjakartapekerja-diusulkan-diselesaikan-
internal
2. JENIS KONFLIKNYA
Menurut Wexly (1992) yaitu konflik antara serikat buruh dengan pimpinan.
Konflik ini bisa terjadi karena adanya ketidak cocokan suatu badan terhadap kinerja suatu
organisasi. Sebagai contoh badan serikat pekerja tidak cocok dengan perlakuan suatu
perusahaan terhadap pekerja yang menjadi anggota serikatnya. Konflik ini dimulai dari
ketidak sesuaian antara para manajer sebagai individu yang mewakili organisasi secara
total.
Pada situasi konflik seperti ini para manajer tingkat menengah kebawah bisa
berperan sebagai penghubung-penghubung dengan pihak luar yang berhubungan dengan
bidangnya. Sehingga konflik yang kami pilih termasuk jenis konflik antara serikat buruh
dengan pimpinan.
3. SUMBER KONFLIKNYA
Konflik yang terjadi antara PT. Transjakarta dan Serikat Pekerja Transjakarta
(SPT) bersumber dari dugaan adanya pelanggaran hukum atas tunggakan uang lembur
serta intimidasi yang dilakukan perusahaan pada anggota serikat. Buntut dari konflik ini
ketika SPT melaporkan Sardjono Jhony Tjitrokusumo kepada polisi Senin (31/8) terkait
dugaan pelanggaran hukum atas tunggakan uang lembur serta intimidasi yang dilakukan
perusahaan. SPT menuntut upah lembur libur nasional dan libur pemilu pada kurun waktu
2015 hingga 2019 untuk segera dibayarkan dan 13 anggota SPT mengingatkan manajemen
terkait kewajiban tersebut.
Setahun lebih berlalu tuntutan mereka belum direalisasikan oleh Manajemen PT.
Transjakarta hingga SPT membuat laporan kepolisian. Selepas itu, SPT menyebutkan,
terhadap 13 orang di atas, Manajemen PT. Transjakarta memberikan skorsing pada
beberapa orang dan pada delapan orang lainnya di-PHK dengan cara yang tidak pantas
seperti hanya melalui pesan singkat WhatsApp yang selanjutnya disusul surat PHK dikirim
melalui kurir.
5. CARA PENYELESAIAN
Konflik antara PT. Transjakarta dengan pekerjanya yang tergabung dalam Serikat
Pekerja Transjakarta (SPT) muncul akibat adanya pelanggaran hukum atas tunggakan
uang lembur serta adanya sikap intimidasi dari manajemen PT. Transjakarta yang
memberikan skorsing pada beberapa pengurus SPT akibat mengikuti aksi penyampaian
pendapat di muka umum (Kementerian Ketenagakerjaan). Dari konflik yang terjadi,
sebenarnya dari pihak SPT menginginkan untuk diselesaikan dengan cara
kekeluargaan atau internal, namun yang terjadi ialah pelaporan atau tuntutan kepada
Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo ke Polda Metro Jaya oleh
pihak SPT.
Dari keseluruhan cara penyelesaian konflik, jika dilihat dari gaya pengelolaan
menurut Kusworo (2019: 88), penyelesaian konflik tersebut termasuk dalam metode
kolaborasi atau metode pemecahan masalah, yang memang tujuannya untuk memenuhi
kepentingan setiap individu, meski dalam perbedaan dan permasalahan yang ada, sehingga
bisa mendapat keuntungan yang paling maksimal untuk semuanya. Apa yang PT.
Transjakarta lakukan sudah sesuai dengan metode ini, karena memenuhi tuntutan yang
dilayangkan oleh SPT, karena memang berindikasi adanya pelanggaran hal tersebut.
Namun, di lain sisi, SPT juga melalui penyelesaian konflik tersebut bisa lebih aware
bahwa sebenarnya konflik yang terjadi sudah sejak empat tahun yang lalu, dan yang
terkena imbasnya justru Sardjono Jhony Tjitrokusumo yang baru menjabat sebagai
pimpinan Transjakarta akhir Mei 2020, meski memang pada akhirnya tanggung jawab atas
konflik yang berlarut di organisasi sudah pasti otomatis ditumpukan pada pimpinan paling
baru yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Kusworo. 2019. Manajemen Konflik dan Perubahan dalam Organisasi. Jatinangor: Alqaprint.
BERITA:
https://www.suara.com/news/2017/06/12/151224/perjuangkan-nasib-buruh-transjakarta-akan-
bentuk-serikat-pekerja
https://m.republika.co.id/berita/qg7s24328/konflik-transjakartapekerja-diusulkan-
diselesaikan-internal
LAMPIRAN SUMBER BERITA