Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KONFLIK

KONFLIK PT. TRANSPORTASI JAKARTA (TRANSJAKARTA)


DENGAN SERIKAT PEKERJA TRANSJAKARTA (SPT)

DOSEN PENGAMPU : Erma Ariyani, S.Sos, M.Sc

KELOMPOK 2

1. Ridha Amaliah (1810411120004)


2. Ode Mahardhika (1810411210020)
3. Puteri Dzuraidah (1810411120010)
4 . Ridha Safitri (1810411220030)
5. Ahmad Ridho Anshori (1810411210003)
6. Andi Dinda Puspa Kasih (1810411120006)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2021
1. NAMA PERISTIWA
Konflik PT. Transportasi Jakarta (Transjakarta) Dengan Serikat Pekerja
Transjakarta (SPT)

SUMBER: https://m.republika.co.id/berita/qg7s24328/konflik-transjakartapekerja-diusulkan-diselesaikan-
internal

2. JENIS KONFLIKNYA
Menurut Wexly (1992) yaitu konflik antara serikat buruh dengan pimpinan.
Konflik ini bisa terjadi karena adanya ketidak cocokan suatu badan terhadap kinerja suatu
organisasi. Sebagai contoh badan serikat pekerja tidak cocok dengan perlakuan suatu
perusahaan terhadap pekerja yang menjadi anggota serikatnya. Konflik ini dimulai dari
ketidak sesuaian antara para manajer sebagai individu yang mewakili organisasi secara
total.

Pada situasi konflik seperti ini para manajer tingkat menengah kebawah bisa
berperan sebagai penghubung-penghubung dengan pihak luar yang berhubungan dengan
bidangnya. Sehingga konflik yang kami pilih termasuk jenis konflik antara serikat buruh
dengan pimpinan.
3. SUMBER KONFLIKNYA
Konflik yang terjadi antara PT. Transjakarta dan Serikat Pekerja Transjakarta
(SPT) bersumber dari dugaan adanya pelanggaran hukum atas tunggakan uang lembur
serta intimidasi yang dilakukan perusahaan pada anggota serikat. Buntut dari konflik ini
ketika SPT melaporkan Sardjono Jhony Tjitrokusumo kepada polisi Senin (31/8) terkait
dugaan pelanggaran hukum atas tunggakan uang lembur serta intimidasi yang dilakukan
perusahaan. SPT menuntut upah lembur libur nasional dan libur pemilu pada kurun waktu
2015 hingga 2019 untuk segera dibayarkan dan 13 anggota SPT mengingatkan manajemen
terkait kewajiban tersebut.

Setahun lebih berlalu tuntutan mereka belum direalisasikan oleh Manajemen PT.
Transjakarta hingga SPT membuat laporan kepolisian. Selepas itu, SPT menyebutkan,
terhadap 13 orang di atas, Manajemen PT. Transjakarta memberikan skorsing pada
beberapa orang dan pada delapan orang lainnya di-PHK dengan cara yang tidak pantas
seperti hanya melalui pesan singkat WhatsApp yang selanjutnya disusul surat PHK dikirim
melalui kurir.

Sumber konflik ini termasuk dalam kategori sumber-sumber konflik menurut


Hardjana (1994), yaitu karena adanya masalah wewenang dan tanggung jawab serta
tidak menaati tata tertib dan peraturan kerja. Hal ini dikarenakan sumber konflik
sendiri datang dari hak pekerja (SPT) yang tidak dipenuhi dengan baik oleh pihak
Manajemen PT. Transjakarta, kemudian terdapat tindakan-tindakan yang dilakukan pihak
Manajemen PT. Transjakarta yang menyalahi wewenang, peraturan, serta etika yang
berlaku.

4. SIAPA SAJA YANG TERLIBAT


Dalam konflik Transjakarta - pekerja ini melibatkan berbagai pihak, Adapun
pihak yang terlibat dalam konflik ini adalah pihak manajemen tim Transjakarta salah satu
anggota manajemen tim Transjakarta yang terkena imbas dari konflik ini yakni Direktur
utama PT Transjakarta Bapak Sardjono Jhony Tjitrokusumo oleh pihak pekerja yang juga
merupakan anggota serikat pekerja Transjakarta yang mana dalam konflik ini ada 13
pekerja yang terkena imbas dari konflik ini yakni 4 orang dipecat dan 9 orang diskors.
Konflik ini bermula dikarenakan adanya dugaan pelanggaran berat yang
dilakukan pihak manajemen tim Transjakarta yakni pelanggaran hukum atas tunggakan
uang lembur serta adanya intimidasi terhadap pekerja dan berujung melibatkan pihak
Polda Metro Jaya dalam konflik ini sebagai upaya pelaporan dari pihak serikat pekerja
Transjakarta atas intimidasi yang dilakukan pihak manajemen tim Transjakarta, dan
pelaporan ini pun menjadi perhatian oleh wakil ketua SPT Achmad Yandika Ari Hanafi
dan dia mengharapkan konflik ini bisa diselesaikan secara internal.

5. CARA PENYELESAIAN
Konflik antara PT. Transjakarta dengan pekerjanya yang tergabung dalam Serikat
Pekerja Transjakarta (SPT) muncul akibat adanya pelanggaran hukum atas tunggakan
uang lembur serta adanya sikap intimidasi dari manajemen PT. Transjakarta yang
memberikan skorsing pada beberapa pengurus SPT akibat mengikuti aksi penyampaian
pendapat di muka umum (Kementerian Ketenagakerjaan). Dari konflik yang terjadi,
sebenarnya dari pihak SPT menginginkan untuk diselesaikan dengan cara
kekeluargaan atau internal, namun yang terjadi ialah pelaporan atau tuntutan kepada
Direktur Utama PT Transjakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo ke Polda Metro Jaya oleh
pihak SPT.

Setelah pelaporan atau tuntutan tersebut, penyelesaian konflik dilanjutkan


dengan mediasi yang menghasilkan Keputusan Direksi No.951/SKP-PT.TJ/XII/2019
tentang Penetapan Hari Libur Nasional Tahun 2020 di lingkungan PT. Transportasi
Jakarta. Keluarnya surat keputusan tersebut menjawab tuntutan SPT mengenai
pembayaran upah lembur yang tertunggak, sehingga sampai saat ini tidak ada lagi
permasalahan perihal tersebut. Kemudian, juga diadakan Perjanjian Kerja Bersama
(PKB) sesuai dengan yang diharapkan seluruh pekerja juga.

Dari keseluruhan cara penyelesaian konflik, jika dilihat dari gaya pengelolaan
menurut Kusworo (2019: 88), penyelesaian konflik tersebut termasuk dalam metode
kolaborasi atau metode pemecahan masalah, yang memang tujuannya untuk memenuhi
kepentingan setiap individu, meski dalam perbedaan dan permasalahan yang ada, sehingga
bisa mendapat keuntungan yang paling maksimal untuk semuanya. Apa yang PT.
Transjakarta lakukan sudah sesuai dengan metode ini, karena memenuhi tuntutan yang
dilayangkan oleh SPT, karena memang berindikasi adanya pelanggaran hal tersebut.
Namun, di lain sisi, SPT juga melalui penyelesaian konflik tersebut bisa lebih aware
bahwa sebenarnya konflik yang terjadi sudah sejak empat tahun yang lalu, dan yang
terkena imbasnya justru Sardjono Jhony Tjitrokusumo yang baru menjabat sebagai
pimpinan Transjakarta akhir Mei 2020, meski memang pada akhirnya tanggung jawab atas
konflik yang berlarut di organisasi sudah pasti otomatis ditumpukan pada pimpinan paling
baru yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Kusworo. 2019. Manajemen Konflik dan Perubahan dalam Organisasi. Jatinangor: Alqaprint.

BERITA:
https://www.suara.com/news/2017/06/12/151224/perjuangkan-nasib-buruh-transjakarta-akan-
bentuk-serikat-pekerja
https://m.republika.co.id/berita/qg7s24328/konflik-transjakartapekerja-diusulkan-
diselesaikan-internal
LAMPIRAN SUMBER BERITA

Anda mungkin juga menyukai