ISSNL 23383321
Rp 74 milyar. Sampai saat ini Mabes Polri sudah terhenti atau tidak dapat dilakukan secara maksimal.
menyita aset Gayus dengan total Rp 85 milyar. Gerakan people power yang sistematis ini akan
Rinciannya, Rp 11 miliar bagian dari dana yang menghancurkan sebuah negara yang sangat kuat
dibekukan dalam dugaan pidana tahun 2009 dan Rp sekalipun. Berdasarkan wawancara dengan Bapak
74 milyar lainnya yang disita. Pada pertengahan Ihsan, salah satu Pegawai Ditjen Pajak yang
bulan Juni total harta Gayus yang berhasil disita membidangi Hubungan dengan Media (Juni 2010):
bertambah menjadi Rp 104 miliar. Kasus Gayus ini
sangat berdampak negatif terhadap citra/image “Walaupun ada wacana pemboikotan untuk tidak
membayar pajak, bahkan ada salah satu perusahaan
lembaga Ditjen Pajak RI. Bahkan dapat (tidak bisa saya sebutkan namanya) yang
mempengaruhi kepercayaan para pembayar pajak. menyampaikan tidak mau membayar pajak, pada
dasarnya itu hanya sekedar wacana, karena membayar
Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1)
pajak adalah suatu keharusan yang diatur Undang
mengetahui upaya pemulihan citra Ditjen Pajak RI Undang. Maka, mau atau tidak mau pemilik NPWP
terkait dengan visi dan misinya, dan (2) mengetahui wajib membayar pajak sebagai kewajiban yang diatur
strategi komunikasi yang dilaksanakan Humas Ditjen konstitusi”.
Pajak RI dalam upaya pemulihan citra terkait dengan Berdasarkan hal tersebut Ditjen Pajak RI harus
visi dan misinya. mengambil langkah secara serius dan khusus untuk
menyelamatkan perekonomian nasional dari
METODOLOGI PENELITIAN kehancuran melalui pemulihan citra di mata
Metode yang digunakan dalam penelitian ini masyarakat mengenai Ditjen Pajak yang bersih dan
adalah studi kasus komprehensif yang bersifat bebas KKN.
spesifik, khusus dan berskala lokal mengenai
berbagai aspek individu, program, atau situasi. Dalam Dampak Kasus Gayus Terhadap Citra Ditjen
penelitian ini diberikan gambaran dan penjelasan Pajak RI
tentang strategi komunikasi yang dilakukan Humas Kinerja perusahaan yang sehat dan keberadaan
Ditjen Pajak RI dalam upaya pemulihan citra dengan nya yang diakui oleh masyarakat sangat membantu
didukung oleh data dan wawancara dengan key dalam proses pemulihan citra. Image yang baik di
informant yang terkait. Penelitian ini berusaha untuk tengahtengah masyarakat tidak muncul begitu saja,
memaparkan perubahan strategi komunikasi yang akan tetapi memerlukan proses dan waktu. Image
dilakukan Humas Ditjen Pajak RI ketika menghadapi atau citra perusahaan sangat tergantung pada budaya
pemulihan citra pasca kasus Gayus. yang dikembangkan oleh perusahaan atau institusi
tersebut, termasuk bagaimana institusi itu mengelola
citra agar perusahaan tersebut tetap eksis di tengah
PEMBAHASAN masyarakat. Muncul dan berkembangnya citra
Direktorat Jenderal Pajak organisasi akan sangat berpengaruh terhadap opini
Ditjen Pajak dalam kasus Gayus perlu yang muncul di masyarakat dalam hal pemulihan
melakukan upaya pemulihan citra secara cepat, tepat, citra. Citra dapat positif dan sebaliknya, negatif. Hal
dan sistematis. Sebagai badan yang bertugas ini tergantung dari pemahaman masyarakat terhadap
mengumpulkan dan mengelola pajak (yang institusi tersebut, karena citra merupakan gambaran
merupakan sumber utama dalam penerimaan APBN), mental dalam pikiran manusia. Salah satu contoh
harus bergerak cepat karena ketidakpercayaan bagaimana sebuah citra terbentuk, berkembang dan
masyarakat khususnya pemilik NPWP akan dipelihara dengan baik sehingga menjadi gambaran
berdampak buruk terhadap penerimaan pajak. Hal ini yang ada dalam opini masyarakat tentang Ditjen
akan mengganggu stabilitas perekonomian nasional. Pajak. Sebagai salah satu yang berperan penting
Sebagai contoh, apabila semua facebookers yang terhadap pendapatan anggaran negara ini, Ditjen
tergabung dalam gerakan tolak bayar pajak adalah pajak terus menerus dan berkesinambungan berusaha
pemilik NPWP dan bersepakat untuk berhenti bayar melakukan upaya pemulihan citra pasca kasus Gayus
pajak, banyak pemasukan negara yang akan dan menjaga citra dengan kinerja yang diperlihatkan
berkurang dan banyak pula pelayanan yang akan oleh seluruh stakeholder yang terlibat. Menurut Ihsan
(Tanpa Tahun):
“Efek dari terjadinya kasus gayus adalah terjadinya 9/11, banyak organisasi mengubah strategi
penurunan kepercayaan publik kepada institusi Ditjen komunikasi mereka dengan lebih banyak
Pajak RI, lebih jauh lagi adanya stigma negatif
menggunakan taktik public relations sebagai alat
terhadap pegawainya. Bahkan ada seorang pegawai
Ditjen Pajak yang membeli motor barupun tak luput komunikasi pada umumnya dan alat promosi pada
dari prasangka tetanggatetangganya”. khususnya dibandingkan dengan taktiktaktik lainnya
seperi iklan (advertising), promosi penjualan (sales
Melebarnya kasus Gayus ini juga berdampak
promotion), penjualan langsung (direct selling) dan
kepada kepatuhan para wajib pajak. Terdapat
lainlain.
berbagai pendapat tentang seberapa besar kasus
Gayus Tambunan ini berpengaruh terhadap kepatuhan Aktivitas Humas Ditjen Pajak yang berhubungan
wajib pajak dalam membayar pajaknya dan dengan pemulihan citra, antara lain menggunakan
pencapaian target pajak. Ada beberapa pihak yang media massa sebagai sarana utama penyampaian
mengatakan bahwa kasus Gayus Tambunan ini tidak pesan kepada masyarakat. Media massa digunakan
berpengaruh besar terhadap kepatuhan wajib pajak, untuk meminimalisasi masalah yang timbul serta
tetapi ada pula yang beranggapan bahwa kasus ini mempublikasikan usaha yang akan dilakukan untuk
sangat mempengaruhi kepercayaan dan kepatuhan memecahkannya. Penggunaan media massa sebagai
wajib pajak dalam membayar pajaknya. Mencuatnya sarana untuk menyampaikan informasi terkait dengan
kasus Gayus Tambunan ini membuat kepercayaan perbaikan internal organisasi sangat penting
wajib pajak kepada institusi pajak serta transparansi mengingat media dapat menjadi jembatan informasi
pengalokasian pajak berada pada titik terendah. yang paling efektif antara organisasi dengan
masyarakat.
Kasus Gayus Halomoan Tambunan yang begitu
mendapat perhatian luas masyarakat secara langsung Pemulihan citra merupakan tugas yang harus
mempengaruhi citra Ditjen Pajak dimana Gayus dilakukan oleh Humas Ditjen Pajak yang bernama
menjadi pegawainya. Citra positif Ditjen Pajak Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan
memburuk pasca kasus Gayus tersebut. Kondisi ini Masyarakat sebagai badan yang mempunyai
tentu tidak dapat dibiarkan sehingga diperlukan kewenangan untuk melakukan komunikasi formal
upayaupaya yang sangat serius untuk memulihkan dan informal. Dalam rangka mempengaruhi opini
citra Ditjen Pajak. Akan tetapi upaya pemulihan citra publik kearah yang positif, maka diperlukan kerja
sendiri bukanlah pekerjaan mudah karena begitu ekstra untuk memulihkan citra di lembaganya. Tone
banyak kendala yang dihadapi. Kendala yang pemberitaan di media mengenai isu Makelar Kasus
dihadapi oleh Ditjen Pajak adalah meyakinkan Pajak ini adalah negatif. Jika citra Ditjen Pajak di
masyarakat terkait dengan kinerja institusi tersebut. media sedemikian buruknya apalagi di masyarakat.
Kajian pada strategi komunikasi ini dibutuhkan
Strategi Public Relations Untuk Memulihkan karena sebaik apapun kinerja suatu lembaga tanpa
Citra Ditjen Pajak disertai dengan dukungan strategi komunikasi yang
Strategi yang dilakukan Ditjen Pajak untuk terencana, maka upaya pemulihan citra akan menjadi
meminimalisir dampak kasus Gayus Tambunan mustahil untuk dilakukan.
terhadap citra organisasi tidak terlepas dari peran
Humas dalam membangun kembali citra organisasi. Menurut Jefkins (1991:181), Public relations
Fungsi Humas adalah memelihara, mengembang adalah “the art and social science of analyzing
tumbuhkan, menjaga komunikasi timbal balik yang trends, predicting their consequences, counselling
diperlukan dalam menangani, mengatasi, masalah organization leaders, and implementing planned
yang muncul, atau meminimalkan munculnya programs of action which will serve both the
masalah (Rumanti, 2004:3134). Public relations organization’s and the public interests”. Varey
berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi (1997:112) menyatakan bahwa public relations
isuisu yang berpotensi merusak hubungan suatu berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi
organisasi untuk selanjutnya mengambil langkah isuisu yang berpotensi merusak hubungan suatu
langkah dalam rangka pemulihan hubungan tersebut. organisasi untuk selanjutnya mengambil langkah
Fall (2004) membuktikan bahwa, setelah peristiwa langkah dalam rangka pemulihan hubungan tersebut.
Public relations sebagai ‘the management of ini karena peran dominan public relations dalam
communication between an organization and its membentuk citra organisasi, yang tidak dapat
public’ (Grunig, 1992) juga sangat berperan penting dilakukan secara utuh oleh program promosi adalah
dalam aktivitas promosi suatu organisasi. Grunig dan bagaimana mengkondisikan informasi yang
Hunt (1992) menyarankan para manajer public disampaikan mampu menembus barikade stereotype
relation untuk menjalin hubungan yang bersifat citra yang telah terbentuk pada setiap individu
kompleks dan penting dalam organisasi yaitu: (1) (Wasesa, 2005:208). Keadaan ini sangat diperlukan
public relations harus memikirkan hubungan bagi suatu organisasi yang sedang mengalami krisis
organisasi terhadap lingkungannya sendiri; (2) public citra akibat segala hal negatif yang menimpa
relations harus bekerja sesuai dengan aturan organisasi tersebut akibat segala hal terutama akibat
organisasi untuk mengembangkan pemecahan yang perilaku anggota organisasi bersangkutan. Citra
inovatif terhadap berbagai permasalahan organisasi; sebuah tempat dapat terbentuk dari sekumpulan
(3) public relations harus berpikir strategis; dan (4) keyakinan, ide dan impresi yang didapatkan
public relations harus juga memiliki kemampuan seseorang mengenai organisasi tersebut. (Kotler,
mengukur hasil yang sudah diperoleh. Lebih lanjut 1993; Wasesa, 2005). Wasesa (2005:207) lebih lanjut
Kasali (1994:134) menyebutkan bahwa praktisi menjelaskan bahwa citra merupakan perwujudan dari
public relations perlu menyusun rencana jangka sekian banyak asosiasi, ditambah potonganpotongan
panjang yang berguna bagi kemajuan perusahaan informasi yang berkaitan dengan organisasi tersebut.
dengan menempuh langkahlangkah sebagai berikut: Citra sebuah tempat terbentuk melalui proses berpikir
(1) menyampaikan fakta dan opini, baik yang beredar seseorang ketika mendapatkan sejumlah informasi
di dalam maupun di luar organisasi; (2) menelusuri mengenai organisasi tersebut.
dokumen resmi perusahaan dan mempelajari Public relations adalah “about reputation – the
perubahan yang erjadi secara historis; dan (3) result of what you do, what you say and what others
melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness, say about you” (public relations adalah segala hal
Opportunities dan Threats). tentang citra dan reputasi; hasil dari apa yang telah
Hal ini karena public relations, yang terdiri atas dilakukan, apa yang telah anda ucapkan dan
beberapa aktivitas khusus seperti media relations, bagaimana komentar masyarakat tentang anda).
product publicity, employee communications, Untuk memulihkan dan mempertahankan citra
corporate advertising, public affairs, government organisasi, Ditjen Pajak harus mampu membangun
relations, community relations, sponshorships, event kekuatan di pihak internal juga perlu mengadakan
management, issue management dan dealer relations publikasi yang efektif dan menjalin hubungan baik
(Kitchen, 1999:228), keterangan pers, konferensi dengan pihak eksternal dengan melakukan
pers, penampilan pada radio dan televisi (Mill, 1990) komunikasi efektif dan saling menguntungkan
memiliki manfaat dan efektif untuk menciptakan dengan pihakpihak terkait melalui programprogram
product awareness, membangun opini, sikap dan public relations. Hal ini dilaksanakan dengan lebih
persepsi positif publik terhadap organisasi beserta menekankan strategi public relations terutama yang
produkproduknya dan juga merangsang terjadinya bertujuan untuk pemulihan citra Ditjen Pajak pasca
aktivitas pembelian (Shimp dan Delozier, 1986). krisis (kasus Gayus).
Selama ini fungsi dan aktivitas public relations sering Media massa juga dapat mempengaruhi persepsi
diintegrasikan dalam fungsi dan aktivitas pemasaran masyarakat tentang suatu permasalahan atau pem
(marketing) bahkan public relations juga ditempatkan beritaan. Berita yang terdapat di media massa mem
di dalam atau di bawah departemen pemasaran. bawa pengaruh yang besar bagi pola pikir
Public relations juga mampu melakukan persuasi masyarakat, artinya masyarakat dapat menjadikan
untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat media massa sebagai sumber informasi dan
secara langsung maupun tidak langsung. Oleh sebab pengetahuan ataupun dengan kehadirannya,
itu, aktivitas promosi yang dilakukan secara besar masyarakat dapat tenggelam dalam pemikiran yang
besaran harus juga didukung oleh kegiatan public konstruktif. Pemberitaan berfungsi untuk mem
relations yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Hal perbarui informasi masyarakat bahkan mempengaruhi