Anda di halaman 1dari 10

(UKBM)

EKO-4/3.7/4.7/4/7-7
AYO BAYAR PAJAK!

1. Identitas
a. Nama Mata Pelajaran : EKONOMI
Permendikbud
b. Semester :4
c. Kompetensi Dasar : Perpajakan No 24/2016

3.7 Menganalisis perpajakan dalam pembangunan ekonomi


4.7 Menyajikan hasil analisis fungsi dan peran pajak dalam pembangunan
ekonomi

d. Materi Pokok : Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi


e. Alokasi Waktu : 4 jp x 4 = 16 jp
f. Tujuan Pembelajaran :

Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta


didik dapat mengamati fakta, memahami konsep, menyusun langkah –
langkah menghitung besarnya pajak terutang dari masalah kontekstual,
sehingga peserta didik dapat menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya melalui belajar Ekonomi , mengembangakan sikap
jujur, peduli, dan bertanggungjawab, serta dapat mengembangkan
kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, kreativitas (4C).

g. Materi Pembelajaran
KONSEP
PERPAJAKAN
1. Pengertian pajak
Pajak adalah Kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dengan demikian dapat dsimpulkan bahwa pajak :
a. Kontribusi Wajib Pajak kepada Negara
b. Bersifat memaksa
c. Berdasarkan Undang-undang
d. Tidak mendapatkan imbalan secara langsung
e. Untuk penyelenggaraan negara dan kemakmuran rakyat

EKO-3.7/4.7/4/7-7 Page 1
Dasar pemungutan pajak adalah UUD 1945 pasal 23A: “Pajak dan pengutan lain yang
bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang.”

2. Fungsi dan manfaat pajak serta hubungannya dengan APBN


a. Fungsi pajak
1) Fungsi budgeter, yaitu Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran- pengeluarannya.
2) Fungsi alokasi, yaitu pajak harus digunakan sebagai sumber dana untuk
pembiayaan pembangunan di segala bidang
3) Fungsi distribusi, yaitu pajak dijadikan sebagai alat pemerataan pendapatan
4) Fungsi regulasi/stabilisasi, yaitu Pajak sebagai alat untuk mengatur atau
melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
b. Manfaat pajak
Pajak merupakan sumber penerimaan negara, tanpa pajak sebagian besar
kegiatan negara sulit untuk dapat dilaksanakan. Penggunaan uang pajak mulai
dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek pembangunan.
Pembangunan sarana umum seperti jalan-jalan, jembatan, sekolah, rumah
sakit/puskesmas, kantor polisi dibiayai dengan menggunakan uang yang berasal
dari pajak.
Uang pajak juga digunakan untuk pembiayaan dalam rangka memberikan rasa
aman bagi seluruh lapisan masyarakat, mensubsidi barang-barang yang
dibutuhkan masyarakat dan juga membayar utang negara ke luar negeri.,
membantu UMKM baik dalam hal pembinaan dan modal.dengan demikian
peranan penerimaan pajak bagi suatu negara menjadi sangat dominan dalam
menunjang jalannya roda pemerintahan dan pembiayaan pembangunan.
Disamping fungsi budgeter (fungsi penerimaan) di atas, pajak juga melaksanakan
fungsi redistribusi pendapatan dari masyarakat yang mempunyai kemampuan
ekonomi yang lebih tinggi kepada masyarakat yang mempunyai kemampuan
ekonomi yang lebih rendah. Oleh karena itu tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam
melaksanakan kewajiban perpajaknnya secara baik dan benar merupakan syarat
mutlak untuk tercapainya fungsi redistribusi pendapatan, sehingga kesenjangan
ekonomi dan sosial dapat dikurangi secara maksimal.

c. Pajak hubungannya dengan APBN


Penerimaan pajak pusat merupakan sumber penerimaan paling utama dalam
APBN, penyelenggaraan negara dan pemerintahan baik dalam pembiayaan
pengeluaran rutin maupun pembiayaan pembengunan sangat tergantung
kesadaran masyarakat akan kewajiban dalam membayar pajak. Selain pajak pusat,
juga terdapat Pajak Daerah antara lain Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak
Pembangunan I, Pajak Hotel dan Restoran, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan atau Bangunan, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
merupakan sumber penerimaan APBD.
Hasil Pajak dialokasikan untuk :
1. Pembangunan infrastruktur, meliputi : Perhubungan, Pemukiman, Irigasi,
Energi dan lainnya

EKO-3.7/4.7/4/7-7 Page 2
2. Meringankan Beban dan Menyejahterakan Rakyat , meliputi : Layanan
Pendidikan , Penanggulangan Kemiskinan , Layanan kesehatan, Ketahanan
pangan dan Subsidi
3. Mewujudkan Suasana Aman Dan Tenteram Dan Kepastian Hukum Bagi
Kehidupan Rakyat Dan Dunia Usaha, meliputi : Ketahanan Negara, Keamanan
dan Ketertiban

3. Perbedaan pajak dengan pungutan resmi lainnya


Selain pajak, penerimaan pemerintah lainnya (bea ekspor dan impor, retribusi, bea
meterai, sumbangan wajib, cukai, dan lain-lain) merupakan sumber pendapatan
negara atau daerah.
Perbedaan antara pajak dan pungutan resmi lainnya, sebagai berikut:
Dilihat Dari Pajak Pungutan Resmi Lainnya
Imbalan jasa (kompensasi) Tidak diterima secara Diterima secara langsung
langsung
Dasar pemungutan Undang-Undang Peraturan Pemerintah,
Keputusan Menteri, dsb.
Cara perhitungan Sendiri oleh wajib pajak Oleh aparatur negara
Jatuh tempo Sesuai dengan tahun pajak Sesuai dengan pemakaian
Sanksi Sesuai yang tercantum Sesuai dengan
dalam UU kebijaksanaan pemerintah
Surat ketetapan pajak Ada Tidak ada
(kohir)
Sifat pungutan Memaksa Sesuai kebijakan
pemerintah
FAKTA

PROSEDUR
Tarif Pajak Penghasilan
Menurut UU Nomor 36 tahun 2008 Pasal 17, Tarif Pajak yang ditetapkan atas
penghasilan sebagai berikut :
a. wajib pajak orang pribadi dalam negeri adalah :
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak
sampai dengan Rp50.000.000,00 (limapuluhjuta rupiah) 5%
(lima persen)
di atas Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) 15%
sampai dengan Rp250.000.000,00(dua ratus lima puluh (lima belas persen)
juta rupiah)

EKO-3.7/4.7/4/7-7 Page 3
di atas Rp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh juta 25%
rupiah) sampai denganRp500.000.000,00(lima ratus (dua puluh lima persen)
juta rupiah)
di atas Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) 30%
(tiga puluh persen)

PETA KONSEP

PAJAK

PERAN DAN PERHITUNGAN


MANFAAT PEMUNGUTAN PAJAK

BUMI DAN PERTAMBAHAN


PENGHASILAN
BANGUNAN NILAI

Kegiatan belajar 1

a. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silahkan kalian membaca dan memahami cerita di
bawah ini.
Langkah stimulus
,Faktual

Analisis,
Kontekstual,
HOTS

Published by heru darmawan — 30 Sep 2016, 01:44 PM


Foto ini menunjukkan Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, 'dikerubungi' oleh orang-orang
paling kaya di Indonesia. Saat itu, Sri Mulyani sedang berdiskusi tentang program pengampunan
pajak untuk membawa kembali aset WNI yang ada di luar negeri kembali ke Indonesia dan
mengambil pajaknya
1. Apa yang anda pikirkan setelah membaca rubrik diatas ?
2. Apakah pajak itu?

EKO-3.7/4.7/4/7-7 Page 4
3. Adakah hubungan pajak dengan kemajuan suatu negara.?

Untuk dapat menyelesaikan persoalan tersebut, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan


belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam UKB ini.

b. Kegiatan Inti
1) Petunjuk Umum UKBM
Baca dan pahami materi pada Alam S. 2013. Buku Siswa ekonomi untuk
SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga , hal 3 sd 17.

Literasi a) Setelah memahami isi materi dalam bacaan berlatihlah untuk berfikir
dan tingkat tinggi melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKB ini baik bekerja
bertaha sendiri maupun bersama teman sebangku atau teman lainnya.
b) Kerjakan UKB ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang
telah disediakan.
c) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan ayo berlatih,
apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar 1, 2, dan 3 kalian boleh sendiri atau
mengajak teman lain yang sudah siap untuk mengikuti tes formatif agar
kalian dapat belajar ke UKB berikutnya.

2) Kegiatan Belajar
Ayo……ikuti kegiatan belajar berikut dengan telaten dan konsentrasi !!!

Kegiatan belajar 2

Setelah kalian belajar tentang Perpajakan pada contoh kegiatan belajar 1, sekarang
Faktual
perhatikan rubrik berikut!
Tujuan dan cita-cita bangsa tersebut dipertegas kembali pada revisi Undang-undang pajak tahun
1994 dan 2000.

Yang dituangkan dalam Undang-Undang No. 16 tahun 2000. Dan Undang-Undang No. 9 tahun 1994
tentang KUP. Dimana butir diatas, lebih diperluas lagi, dalam rangka memenuhi amanat GBHN :

1. Menuju kemandirian bangsa dalam pembiayaan Negara dan pembiayaan pembangunan yang
sumber utamanya berasal dari penerimaan pajak. 2. Menunjang pemerataan pembangunan dan
mendorong investasi. 3. Menunjang usaha peningkatan ekspor. 3.Menunjang usaha pengembangan
usaha kecil. 4. Menunjang usaha pengembangan sdm, tehnologi dan ilmu pengetahuan. 5.
Menunjang usaha pelestarian ekosistem 6. Menunjang usaha meningkatkan keadilan dalam
partisipasi masyarakat dalam. 7. pembiayaan pembangunan. 8. Menunjang usaha terciptanya aparat
pajak yang makin mampu dan bersih, peningkatan pelayanan, penyederhanaan prosedur,
peningkatan pengawasan, serta penegakan hukum yang berlaku.
Setelah memca artikel diatas maka :

Soal
1. Ciri-ciri apa saja yang terdapat pengertian Pajak ?
2. Identifikasikan fungsi pajak!
3. Identifikasikan peranan pajak yang dipungut oleh pemerintah !

EKO-3.7/4.7/4/7-7 Page 5
4. Jelaskan pengertian istilah di bawah ini :
a. Retribusi c. Bea Masuk e. Sumbangan
b. Cukai d. Bea Keluar

5. Jelaskan perbedaan antara pajak dan pungutan resmi lainnya !

Ayo berlatih!!
Setelah memahami contoh di atas, maka selesaikanlah berikut di buku kerja kalian!
Kemandirian Negara dan Pemungutan Pajak

Kita semua pasti sepakat bahwa antara kemandirian negara dengan pemungutan pajak merupakan
Analisis, C4 HoTS,
dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Negara yang mandiri adalah negara yang mampu membiayai
Critikal ,kreatif,Kon
tektual
kebutuhannya sendiri tanpa berhutang kepada pihak lain. Agar sebuah negara tidak berhutang maka
negara tersebut harus mampu menggali dan mengumpulkan sumber-sumber penerimaan sendiri
baik yang berasal dari pungutan kepada warga negaranya maupun berasal dari pengelolaan
kekayaan alam. Hal ini selaras dengan amanat konstitusi negara kita, yaitu termaktub dalam Pasal
23A dan Pasal 33 ayat (2) dan (3) Undang-Undang Dasar 1945.

Pasal 23A berbunyi “Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur
dengan Undang-Undang”. Sedangkan Pasal 33 ayat (2) dan (3) masing-masing berbunyi “Cabang-
cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai
oleh negara” dan “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.

Jelas bahwa kedua pasal tersebut merupakan landasan konstitusional bagi penyelenggaraan negara
baik eksekutif, legislatif, maupun yudikatif serta landasan bagi seluruh rakyat Indonesia bahwa
negara ini harus dibangun dengan kemandirian dan bukan utang. Dengan demikian, apabila kita
menjalankan amanat konstitusi tersebut maka yang terjadi adalah negara tidak boleh menumpuk
utang tetapi harus memaksimalkan sumber-sumber pendapatan sendiri. Namun sampai dengan saat
ini, yang terjadi adalah utang negara kita semakin besar dan bisa dipastikan bukan kemandirian yang
terjadi tetapi ketergantungan kepada pihak lain.
Sistem pemungutan pajak yang dibangun, baik dalam bentuk self assesment maupun official
assesment, harus mampu menjamin dan memastikan bahwa seluruh wajib pajak akan membayar
pajak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Sistem tersebut harus mampu mendeteksi setiap
gerak-gerik wajib pajak dan transaksi ekonominya sehingga wajib pajak menjadi patuh dalam
melakukan pembayaran pajak ke negara.

Soal
1. Jelaskan perbedaan tarip pajak progresif, proporsional, degresif, regresif dan konstan !
2. Identifikasikan Menurut Lembaga Pemungutnya atau Cara Pemungutannya!
3. Berikan contoh pajak langsung dan pajak tidak langsung!
4. Dari tiga macam sistem pemungutan pajak yang ada, Indonesia menggunakan sistem
pemungutan pajak yang mana? Jelaskan!
5. Bagaimana alur administrasi perpajakan di Indonesia?

Apabila kalian sudah mampu menyelesaikan soal ini, maka kalian bisa melanjutkan pada
kegiatan belajar 3 berikut.

Kegiatan belajar 3
EKO-3.7/4.7/4/7-7 Page 6
Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !

Contoh 1 :
Penghitungan pajak yang terutang untuk Wajib Pajak orang pribadi, Jumlah
Penghasilan Kena Pajak Rp600.000.000,00. Maka Pajak Penghasilan yang
terutang:
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp 200.000.000,00 = Rp 30.000.000,00
25% x Rp 250.000.000,00 = Rp 62.500.000,00
30% x Rp 100.000.000,00 = Rp 30.000.000,00 (+)
Rp125.000.000,00
Contoh 2 :
Pak Chandra sebagai karyawan Primagama, penghasilan neto setiap bulannya
Rp 10.000.000,00. Pak Chandra sudah beristeri tidak bekerja dan mempunyai
4 anak.
Berapakah pajak terutang setiap bulannya ?
Jawab:
Penghasilan neto 12 bulan x Rp 10.000.000,00 = Rp 120.000.000,00
PTKP - wajib pajak Rp 24.300.000,00
- isteri Rp 2.025.000,00
- anak (maks 3)
3 x Rp 2.025.000,00 Rp 6.075.000,00 +

= Rp 32.400.000,00 -
Penghasilan Kena Pajak (PKP) = Rp 87.600.000,00
================
Jadi, PPh terutang
5% x Rp 50.000.000,00 = Rp 2.500.000,00
15% x Rp 37.600.000,00 = Rp 5.640.000,00 +
= Rp 8.140.000,00 per tahun
==========
Pajak penghasilan perbulan = Rp 8.140.000,00 : 12 = Rp 678.333,33
Ayoo berlatih!
Setelah kalian memahami perhitungan dari contoh di atas, maka:
PTKP 2016 ( PTKP terbaru ) yang tercantum pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak
Nomor PER-32/PJ/2015 adalah sebagai berikut:

1. Rp 54.000.000,- per tahun atau setara dengan Rp 4.500.000,- per bulan untuk wajib
pajak orang pribadi.
2. Rp   4.500.000,- per tahun atau setara dengan Rp    375.000,- per bulan tambahan
untuk wajib pajak yang kawin (tanpa tanggungan).
3. Rp   4.500.000,- per tahun atau setara dengan Rp    375.000,- per bulan tambahan
untuk setiap anggota keluarga sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan
lurus atau anak angkat, yang menjadi tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3
(orang) untuk setiap keluarga.

EKO-3.7/4.7/4/7-7 Page 7
Soal 1

Sita Rianti adalah karyawati pada perusahaan PT. Onix Komunika dengan status menikah
dan mempunyai tiga anak. Suami Sita merupakan pegawai negeri sipil di Kementrian
Komunikasi & Informatika. Sita menerima gaji Rp 6.000.000,- per bulan.

PT. Onix Komunika mengikuti program pensiun dan BPJS Kesehatan. Perusahaan
membayarkan iuran pensiun dari BPJS sebesar 1% dari perhitungan gaji, yakni sebesar
Rp 30.000,- per bulan. Di samping itu perusahaan membayarkan iuran Jaminan Hari Tua
(JHT) karyawannya setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji, sedangkan Sita membayar iuran
Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 2,00% dari gaji. Premi Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK) dan Jaminan Kematian (JK) dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-
masing sebesar 1,00% dan 0,30% dari gaji.

Pada bulan Juli 2016 di samping menerima pembayaran gaji, Sita juga menerima uang
lembur (overtime) sebesar Rp 2.000.000,-.

Soal 2

Abdul bekerja di PT Karya Abadi sejak tahun 2015 berstatus menikah dan
mempunyai anak 1. Pada Agustus 2017 Abdul mengundurkan diri dari PT Karya
Abadi. Gaji Abdul setiap bulan adalah Rp. 10.000.000, mendapat tunjangan BPJS
Ketenagakerjaan, JKK, JKM dan JHT sebesar 0,24%, 0,30% dan 3,70% dari gaji
pokok. BPJS Kesehatan sebesar 4% yang ditanggung perusahaan. Abdul membayar
JHT sebesar 2% dari gaji pokok dan BPJS Kesehatan sebesar 1%. Berapa PPh 21
Abdul tahun 2017 selama di PT Karya Abadi?

Soal 3

Tuan Bonco seorang mahasiswa DIII perpajakan Unibraw pada tahun 2007 hanya
memiliki sebuah objek pajak berupa bumi di kawasan Soekarno-Hatta, Malang dan
diketahui Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) Bumi tersebut sebesar Rp. 10.000.000.
Berapakah Besar PBB yang terhutang pada tahun 2007 milik Tuan Bonco !
Soal 4

Tuan Ponco seorang pengusaha terkenal memiliki 2 buah rumah pada tahun 2007,
objek pertama terletak di desa Wlingi, Blitar dan Objek kedua terletak di desa  Bendo,
Blitar. Diketahui bahwa untuk objek pertama NJOP Bumi sebesar Rp. 8.000.000,-
dam NJOP Bangunan sebesar Rp. 7.500.000,-. Untuk Objek yang kedua diketahui
NJOP bumi sebesar Rp. 9.000.000,- dan NJOP Bangunan sebesar Rp. 6.000.000,-
Hitung PBB terhutang tahun 2007 Tuan Ponco atas kedua objek tersebut !

c. Penutup
Bagaimana kalian sekarang?

EKO-3.7/4.7/4/7-7 Page 8
Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1,2 dan 3 berikut
diberikan Tabel untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari.
Jawablah sejujurnya terkait dengan penguasaan materi pada UKB ini di Tabel berikut.
Tabel Refleksi Diri Pemahaman Materi
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian telah memahami konsep pajak yang ada
di Indonesia ?
2. Dapatkah kalian menjelaskan peran pajak dalam
perekonomian di suatu negara ?
3. Dapatkah kalian menyelesaikan perhitungan pajak
pehasilan, pajak bumi dan bangunan serta pajak
pehasilan untuk badan usaha?

Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah kembali
materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar 1,
2, dan 3 yang sekiranya perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat.
Jangan putus asa untuk mengulang lagi!. Dan apabila kalian menjawab “YA” pada
semua pertanyaan, maka lanjutkan berikut.

Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai indeks harga dan inflasi dalam rentang 0 – 100,
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia.

75

Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi P,M.BP, lanjutkan kegaitan


berikut untuk mengevaluasi penguasaan kalian!.

Yuk Cek Penguasaanmu terhadap Materi PM,BP!

Agar dapat dipastikan bahwa kalian telah menguasi materi PMBP, maka kalian kerjakan
soal berikut secara mandiri di buku kerja kalian masing-masing

1. apa perbedaan dari pajak dengan pungutan wajib lain sealain pajak (retribusi)!
2. sebut dan jelaskan pajak apa saja yang ada di Indonesia!
3. Pak Abu mempunyai sebidang tanah seluas 150 m 2 , di atas tanah tersebut didirikan
sebuah rumah dengan luas bangunan 70 m 2 . Jika nilai jual tanah Rp1.000.000,00 per
meter dan nilai jual bangunan Rp500.000,00 per meter. Berdasarkan data di atas jika
diketahui NJOPTKP ditetapkan sebesar Rp12.000.000,00 maka besarnya PBB terutang
adalah ....

EKO-3.7/4.7/4/7-7 Page 9
4. Berdasarkan Undang-undang No. 17 tahiun 2000 tentang pajak penghasilan, tarif
Pajak Penghasilan atas Penghasilan Kena Pajak sebagai berikut :

No Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak


1 Sampai dengan Rp50 Juta 5%
2 Rp50 Juta – Rp250 Juta 10 %
3 Rp250 Juta – Rp500 Juta 25 %
4 Diatas Rp500 Juta 30 %

Apabila PKP Agus tahun 2011 sebesar Rp140.000.000, maka pajak terutang
adalah ... .

Ini adalah bagian akhir dari UKB materi PMBP , mintalah tes formatif kepada Guru kalian
sebelum belajar ke UKB berikutnya. Sukses untuk kalian!!!

EKO-3.7/4.7/4/7-7 Page 10

Anda mungkin juga menyukai