Anda di halaman 1dari 34

Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) – Fungsi, Ciri-Ciri dan

Bentuk BUMS
Dalam dunia ekonomi pasti kita akan selalu menemui tentang badan usaha. Dimana mereka hadir
sebagai lembaga yang menaungi segala bentuk usaha yang ada dalam sebuah negara. Mungki
masih banyak dari kita yang menganggap bahwa badan usaha sama seperti perusahaan, namun hal
itu kurang benar karena dua hal ini memiliki perbedaan yang sangat signifikan, yakni badan usaha
memiliki ruang lingkup lebih besar dari pada perusahaan karena pada dasarnya badan usaha
menjadi pemimpin dan mengelola proses produksi dari beberapa perusahaan, namun perusahaan
adalah unit kecil dari badan usaha yakni subjek yang melakukan produksi.
ads

Baca Juga :

 fungsi produksi dalam perusahaan


 faktor produksi tenaga kerja
 fungsi devisa negara

Ada beberapa jenis badan usaha yang ada dalam dunia perekonomian yakni Badan usaha milik
negara (BUMN), Badan usaha milik Swasta (BUMS), dan Badan usaha Campuran. Semua badan
usaha itu memiliki spesifikasi sendiri, kelemahan dan kelebihan sendiri dan tentunya semua memiliki
perbedaan. Perlu anda ketahui bahwasannya mereka berdiri dikarenakan ada situasi dan kondisi
yang memaksa mereka untuk didirikan. Jadi kehadiran mereka akan menjadi jawaban dan bantuan
bagi semua pihak yang membutuhkan terutama di bidang usaha. Dalam artikel kali ini kita akan
membahas mengenai salah satu jenis dari badan usaha yakni Badan Usaha Milik Swasta (BUMS).
(Baca juga : peran BUMS)

Secara umum Badan usaha milik swasta atau yang sering dikenal dengan BUMS adalah sebuah
badan usaha yang dikuasai dan dikelola oleh pihak swasta non pemerintahan yang dimana modalnya
dimiliki oleh pihak swasta tersebut. Tentu tidak sama dengan BUMN yang mengurusi bidang-bidang
yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Dalam pasal 33 UUD 1945 dijelaskan bahwasannya
BUMS hanya berhak untuk mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan strategis
atau yang tidak menyangkut hajat hidup orang banyak. (Baca Juga: Fungsi Ekonomi
Pembangunan , Sumber Pendapatan Daerah)

Ada satu hal yang tak kalah penting yang harus anda ketahui yakni yang dimaksud pihak swasta ada
dua jenis yakni pihak swasta yang ada dalam negeri dan pihak swasta asing. Yang dimaksud pihak
swasta dalam negeri adalah semua pihak yang diluar pemerintahan yang mengurus dan mengelola
sumber daya ekonomi tidak vital dan tidak strategis. Sedangkan untuk pihak swasta asing adalah
pemilik utuh modal yang ada di badan usaha milik swasta asing. (Baca juga : bentuk kepemilikan
bisnis , pengertian masyarakat ekonomi ASEAN)

Tentu bukan badan usaha jika tidak memiliki fungsi bagi semua pihak yang ada disekitarnya. Badan
usaha milik swasta (BUMS) ini memiliki beberapa fungsi penting, antara lain :

Fungsi BUMS
1. Sebagai rekan dan pendamping kerja pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
Kehadiran BUMS bisa membantu kinerja dari pemerintah untuk mensejahterakan masyarakat. kita
tahu sendiri pemerintah fokus pada bidang yang menyangkut hajat hidup orang banyak, dengan
otomatis pemrintah akan sulit membagai konsentrasinya jika harus mengurus dan mengelola bidang
non vital. Maka dari itulah pihak swasta dibentuk dengan tujuan untuk membantu pemerintah dalam
kinerjanya dengan mengurus dan mengelola bidang non vital. Dengan hal ini maka masyarakat akan
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan pelayanan yang baik, cepat, tepat
dan tentunya profesional. Karena sudah dibagi dengan proporsi masing-masing antara bidang vital
dan non vital dalam sebuah negara. (Baca juga : manfaat ekonomi manajerial , konsep pendapatan
nasional)
ads

2. Sebagai mitra dan rekan kerja dalam mengelola Sumber daya


Kita tahu sendiri dalam suatu negara pasti ada sumber daya baik sumber daya alam dan sumber
daya manusia. pada suatu negara perlu adanya kerjasama dan kordinasi antar pihak dalam
mengelola sumber daya yang ada agar efektif dan optimal hasil yang akan diperoleh. Tujuan ini bisa
dicapai dengan kerjsama antara pemerintah dan pihak swasta. Contoh saja ketika sumber daya alam
di suatu negara melimpah dan hanya pemerintah saja yang memanfaatkan dan mengelola maka
potensi sumber daya itu tidak akan optimal dan hasilnyapun kurang maksimal, namun ketika pihak
swasta membantu mengelolanya maka tidak ada satupun sumber daya alam yang berpotensi yang
tidak diolah semua dioalah dengan tujuan mendapatkan hasil yang maksimal. Contoh lain ketika
dalam suatu negara terdapat banyak tenaga kerja dan hanya pemerintah yanag membuka lapangan
pekerjaan maka tidak akan bisa menampung semua tenaga kerja dan akan ada banyak
pengangguran, namun ketika pihak swasta membuka lapangan pekerjaan para pengangguran itu
akan dipakai dan tidak ada lagi pengangguran yang ada di negara tersebut. (Baca juga : pengertian
motif ekonomi , Fungsi Retribusi)

3. Menjadi dinamisator dalam perekonomian masyarakat


Kehadiran BUMS mengemban fungsi sebagai dinamisator ekonomi dalam negara. Dengan kinerjanya
yang optimal dan maksimal akan membbantu pemerintah khususnya dalam menghadapi tantangan
perekonomian yang selalu datang, dengan begitu keadaan ekonomi suatu negara akan tetap stabil
dan selalu berkembang. (Baca juga : manfaat ekonomi kreatif , Teori Perilaku Konsumen dan
Produsen)

4. Memberikan pelayanan bagi masyarakat


Fungsi lain yang tak kalah penting adalah memberikan pelayanan masyarakat, karena memang
BUMS dibentuk dengan harapan bisa membantu masyarakat dalam upayanya memnuhi kebutuhan
hidupnya. (Baca juga : fungsi ekonomi pembangunan , Peran Pemerintah Sebagai Pelaku Ekonomi)

Ternyata kehadiran BUMS memang dibutuhkan oleh negara, dengan fungsi pemnting yang mereka
miliki maka perekonomian suatu negara akan terus tumbuh dan berkemabng dengan baik.
Selanjutnya kita akan membahas mengenai ciri-ciri yang dimiliki oleh BUMS. Ada beberapa ciri yang
harus anda ketahui agar mampu memahami BUMS dengan mendalam, antara lain :

Ciri-Ciri Umum BUMS


 Modal usahanya dimiliki mutlak oleh pihak swasta
 Pemegang dan pemilik usaha memiliki wewenang untuk melakukan pengawasan yang dilakukan
secara hierarki dan fungsional.
 Fokus pada pencarian keuntungan yang maksimal
 Pembagian modal didasarkan atas kepemilikan saham perusahaan.
 Badan usaha yang memiliki badan hukum
 Modal berasal dari non pemerintah baik perorangan, kelompok, dan lainnya
 Hak suara anggota disesuaikan dengan saham yang mereka miliki
 Para pemilik saham bisa menjual saham mereka di bursa efek
 Modal tidak hanya diperoleh dari anggota namun juga dari lembaga keuangan Bank dan non Bank.

(Baca Juga: Fungsi Lembaga Keuangan , Perbedaan Bank Konvensional dan Bank Syariah)

Selanjutnya kita akan menspesifikasikan ciri-ciri yang dimiliki oleh BUMS, jika tadi kita membahas
mengenai ciri-ciri secara umum sekarang akan lebih spesifik, antara lain :

Berdasarkan kepemilikannya
1. Badan usaha swasta perseorangan
 Pemilik perusahaan hanya perorangan atau individu
 Kekuasaan tertinggi dipegang oleh pmeilik tunggal perusahaan, dia lah yang memiliki wewenang
dalam mengatur segala hal tentang usaha yang ada di perusahaan tersebut.
 Kebijakan yang digunakan untuk mengatur jalannya aktivitas perekonomian dalam perusahaan
adalah kebijakan perseorangan.
 Semua resiko dan tanggung jawab perushaan menjadi tanggungan perseorangan yakni pemilik
perusahaan tersebut. (Baca juga : pengertian deflasi – cara mengatasi kelangkaan sumber daya
alam)

2. Badan usaha swasta persekutuan

 Pemilik badan usaha perusahaan persekutuan yakni dua orang atau lebih.
 Wewenang, hak dan tanggungjawab akan diatur dan ditentukan melalui perjanjian persekutuan yang
dilaksanakan oleh beberapa pihak yang bersangkutan. (Baca juga : contoh prinsip ekonomi dalam
kehidupan sehari-hari)
 Pertumbuhan atau perkembangan serta kemunduran perusahaan tergantung pada pengurusan
sekutu.
 Fokus dari semua kegiatan dan usaha yang dijalankan oleh perusahaan persekutuan adalah mencari
keuntungan bersama.

Berdasarkan fungsinya, BUMS memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Sebuah badan usaha yang memiliki tujuan untuk mencari keuntungan yang maksimal kemudian
diolah dan dibagikan kepada seluruh anggota yang ada.
 Memberikan sebuah pelayanan masyarakat dengan melaksanakan pemenuhan kebutuhan
masyarakat akan barang dan jasa. (Baca juga : tindakan ekonomi rasional)
 Menjadi lembaga yang memberikan sebuah keadaan dinamis pada keadaan perekonomian suatu
negara
 Mengelola sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk membantu pemerintah dalam
kinerjanya juga sebagai bentuk pelayanan masyarakat.
 Membantu kinerja pemerintah dalam menjalankan tugasnya dalam menciptakan kesejahteraan
masyarakat.

(Baca Juga: Ciri-Ciri Perusahaan Jasa , Keuntungan Usaha Bisnis Laundry)

Ciri-ciri BUMS berdasarkan kepemilikan modalnya, antara lain :

 Modal secara keseluruhan dimiliki oleh pihhak swasta atau perusahaan.


 Pinjaman didapatkan dari lembaga keuangan Bank dan non Bank
 Penerbitan dan penjualan saham bisa melalui bursa efek
 Untuk pembagian modal adalah separuh laba dibagikan kepada pemilik saham dan yang lainnya
akan ditahan.
 Memiliki cadangan dana untuk pengembangan usahanya.
 Memiliki wewenang untuk menerbitkan obligasi dalam jangka waktu tertentu.

(Baca Juga: Jenis jenis Badan Usaha , Manfaat Kerjasama Ekonomi Antar Negara )

Itulah ciri-ciri lengkap yang dimiliki oleh badan usaha milik swasta dimana mereka berfokus pada
pencarian keuntungan dan bertujuan untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat dan tentunya
akan membantu kinerja pemerintah. Selanjutnya kita akan membahas mengenai bentuk dari badan
usaha milik swasta.
Bentuk Badan Usaha Milik Swasta
1. Firma (Fa)
Firma adalah sebuah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menjalankan sebuah
usaha dengan nama bersama dengan tujuan membagi hasil yang diperoleh dari persekutuan
tersebut. Firma memiliki beberapa ciri khusus, antara lain :

 Para sekutu atau anggota aktif dalam mengelola perusahaan.


 Semua anggota memiliki kewajiban dan bertanggung jawab atas segala resiko yang ada di
perusahaan.
 Persekutuan ini akan berakhir ketika salah satu dari anggota mundur.(Baca Juga: Contoh Kerjasama
Multilateral)
 Perjanjian persekutuan dilaksanakan dihadapan notaris
 Memakai nama bersama dalam segala urusan perusahaan
 Setiap anggota memiliki hak untuk melakukan perjanjian dengan pihak lain.
 Jika terdapat hutang tak terbayar, maka pihak atau anggota yang punya hutang tersebut wajib
membayarnya dengan uang pribadinya.
 Setiap anggota memiliki hak untuk menjadi pemimpin persekutuan tersebut.
 Mudah untuk memperoleh kredit atau pinjaman. (Baca juga : unsur-unsur kredit – jenis-jenis kredit)

Sponsors Link

2. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan terbatas adalah suatu bentuk perusahaan yang dimana modalnya terbagi atas beberapa
saham, dimana saham tersebut dimiliki oleh beberapa pihak yang bersangkutan. Untuk masalah
tanggungjawab atas segala sesuatu yang terjadi di perusahaan disesuaikan dengan jumlah saham
yang mereka miliki. Perseroan terbatas memiliki beberapa ciri yakni : (Baca juga : syarat mendirikan
perseroan terbatas pt)

 Berorientasi pada pencarian keuntungan.


 Memiliki dua fungsi yakni komersil dan ekonomis.
 Modal yang dimiliki berasal dari obligasi dan saham-saham para anggota.
 Tidak memiliki fasilitas dari negara karena murni milik swasta.
 Perusahaan dipimpin oleh direksi
 Status yang dimiliki oleh para pegawai adalah pegawai swasta.

(Baca Juga: Badan Usaha Milik Desa , Jenis jenis Badan Usaha di Indonesia)

3. Persekutuan Komoditer (CV)


Persekutuan komoditer yang sering kita kenal dengan CV adalah sebuah persekutuan yang terdiri
dari dua orang atau lebih dimana mereka membagi tugas dan tanngungjawab sesuai dengan
kesepakatan dimana satu pihak memiliki tanggung jawab tak terbatas atas perusahaan dan satu yang
lainnya memiliki tanggungjawab yang terbatas. CV memiliki beberapa ciri antara lain : (Baca juga
: perbedaan cv dan pt)

 Dalam CV keanggotaannya dibagai menjadi dua yakni anggota aktif dan anggota pasif
 Terdiri dari dua orang atau lebih.
 Resiko yang terjadi pada perusahaan dilimpahkan kepada semua anggota sesuai dengan status
keanggotaannya.

(Baca juga : contoh tindakan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari – kebutuhan dasar manusia)

4. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan merupakan salah satu bentuk dari badan usaha milik swasta yang dimana
modal dan tanggungjawabnya dipegang oleh satu orang atau pribadi yang merupakan pemilik tunggal
perusahaan. Perusahaan perseorang memiliki beberapa ciri khusus, antara lain : (Baca juga: Cara
Mengatur Keuangan Pribadi , Pengertian Isoquant dan Isocost)

 Dimiliki oleh perseorangan atau individu


 Pengelolaan badan usaha mudah dan murah
 Pemilik tunggal bebas menerapkan kebijakan dan peraturan bagi para bawahannya tanpa harus
melalui jalur birokratis.
 Pemilik perusahaan memiliki wewenang untuk menutup perushaannya jika tidak produktif dan tidak
menguntungkan lagi.
 Modal berasal dari kantong pribadi sang pemilik
 Pertumbuhan dan perkembangan perusahaan bergantung pada pemilik tunggal perusahaan.

(Baca Juga: ciri-ciri BUMN , Sumber Keuangan Perusahaan)

Terakhir kita akan memberikan contoh dari badan usaha milik swasta yang ada di Indonesia, antara
lain : PT Telkom, PT Coca –Cola, PT Freeport, dan lain sebagainya. Inilah penjelasan seputar badan
usaha milik swasta yang sering disebut dengan BUMS.
A. Pengertian

Badan Usaha Milik Swasta atau (BUMS) yang memiliki definisi.


Secara umum, Pengertian Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) adalah badan usaha yang modalnya
dimiliki oleh pihak swasta. Badan usaha memiliki fungsi dan peranan yang terbagi-bagi atas berbagai
macam-macam atau jenis-jenis bentuk BUMS. Tujuan BUMS adalah mencari keuntungan seoptimal
mungkin dalam mengembangkan usaha dan modalnya serta membuka lapangan kerja. Berdasarkan
Pasal 33 UUD 1945 pada badan usaha milik swasta yang berbunyi bahwa bidang-bidang usaha yang
diberikan kepada pihak swasta adalah mengelola sumber daya ekonomi yang bersifat tidak vital dan
strategis atau yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak. Badan Usaha Swasta (BUMS)
dibedakan dua jenis yaitu badan usaha swasta dalam negeri dan badan usaha swasta asing. Arti dari
badan usaha swasta dalam negeri adalah badan usaha yang modalnya dimiliki oleh pihak masyarakat
dalam negeri. Sedangkan arti dari badan usaha swasta asing adalah badan usaha yang modalnya
miliki oleh pihak masyarakat asing.

B. Maksud dan Tujuan Pendirian Badan Usaha Milik Swasta

Badan usaha swasta didirikan seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan murni untuk mencari
keuntungan dan pengembangan modal. Tugas utama badan usaha swasta adalah menyediakan
barang dan/atau jasa yang dibutuhkan masyarakat melalui usaha komersial. Laba pada badan usaha
swasta berfungsi sebagai sumber pemupukan modal dan tidak boleh digunakan untuk penguasaan
ekonomi oleh orang-seorang atau kelompok yang merugikan komponen pemilik faktor produksi.

Adapun tujuan didirikannya BUMS, sebagai berikut

1. Membantu pemerintah meningkatkan penerimaan negara melalui berbagai pajak


2. Meningkatkan lapangan kerja untuk mengatasi pengangguran
3. Membantu pemerintah mengusahakan kegiatan produksi dalam rangka meningkatkan
kemakmuran masyarakat
4. Meningkatkan penerimaan devisa negara dari perusahaan swasta yng melakukan kegiatan
ekpor dan impor

C. Kebaikan/Kelebihan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)

 Cepat dalam pengambilan keputusan karena pemilik modal juga kadang kala menjadi pengelola
 Sebagai penyumbang pajak pada kas pemerintah
 Memberi kontribusi dalam menaikkan Produk Domestik Bruto (PDB)
 Sebagai penyedia barang dan jasa
 Cepat dalam mendapatkan modal karena dalam pengelola umumnya juga pemilik
 Banyak menampung tenaga kerja

D. Kelemahan dan Kekurangan BUMS (Badan Usaha Milik Swasta)

 Terlalu mementingkan laba sehingga sering kali tidak memperhatikan lingkungan


 Sering mengalami kesulitan dalam mendapat pinjaman
 Sering terjadinya silang pendapat antara manajemen perusahaan dengan para serikat buruh
 Menimbulkan persaingan tidak sehat
 Mengalirnya devisa ke luar negeri
E. Ciri-ciri BUMS badan usaha milik swasta adalah sebagai berikut.
 Sebagai dinamisator perekonomian negara
 Merupakan lembaga yang memberikan layananan dengan menyediakan berbagai barang dan jasa yang
di butuhkan masyarakat dan negara
 Merupakan lembaga yang turut membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran dan
meningkatkan pendapatan masyarakat
 Merupakan salah satu sumber pendapatan negara, melalui pajak perseroan yang di bayar
F. Contoh badan Usaha milik swasta :
 PT Pupuk Kaltim
 PT Krakatau Steel
 PT Aneka Electrindo Nusantara
 PT Holcim
 PT Union Metal
 PT XL. Axiata Tbk
 PT djarum
 PT Indosat Tbk
 PT fastfood Indonesia Tbk (KFC), dll
Pupuk Kalimantan Timur
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

PT Pupuk Kalimantan Timur

Industri/jasa Pupuk dan Amoniak

Didirikan 7 Desember 1977

Kantor pusat Bontang, Indonesia

Tokoh penting Muhammad Said Didu, Komisaris Utama

Aas Asikin, Direktur Utama

Produk NPK Pelangi

Urea Daun Buah

Urea Mandau

Amoniak

ZeOrganik Pupuk Kaltim

Induk PT Pupuk Indonesia

Situs web http://www.pupukkaltim.com


Kantor utama PT Pupuk Kaltim di Bontang.

PT Pupuk Kalimantan Timur (disebut juga Pupuk Kaltim) adalah sebuah salah satu
perusahaan industri strategis di Indonesia dengan lima unit pabrik Amoniak dan lima unit
pabrik Urea yang terletak dalam satu lokasi yang terletak di Bontang, Kalimantan Timur dan
merupakan anak PT Pupuk Indonesia Holding Company (dahulu PT Pupuk Sriwidjaja).
Sementara unit pabrik NPK tersebar di tiga kota (Bontang, Semarang, dan Surabaya), termasuk
juga produksi pupuk organik (dinamakan zeorganik) yang tersebar di lima daerah
(Demak, Banyuwangi, Parepare, Badung, dan Lombok Timur).

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Sejarah
o 1.1Berdirinya perusahaan sampai era 1980-an
o 1.2Era 1990-an-sekarang
 2Produk-produk
 3Unit Produksi
 4Akreditasi, penghargaan, dan sertifikasi
 5Referensi
 6Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]


Berdirinya perusahaan sampai era 1980-an[sunting | sunting sumber]
Pada tahun 1977, sebuah proyek pupuk lepas pantai dimulai di atas dua buah kapal
milik Pertamina, produsen minyak Indonesia yang terbesar, yang kemudian menjadi awal dari
berdirinya PT Pupuk Kalimantan Timur. Kesuksesan proyek tersebut akhirnya mengawali
berdirinya sebuah pabrik seluas 493 ha (hektar) yang tadinya merupakan area hutan yang
sangat padat di lereng perbukitan hutan Kalimantan Timur. Tepatnya pada tanggal 7 Desember
1977, PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) resmi berdiri. Bahan baku utama bagi pabrik
di Bontang ini adalah gas alam yang disalurkan melalui pipa dari Muara Badak, sekitar 60 km
dari lokasi pabrik.
Pada awalnya proyek Pupuk Kaltim dikelola oleh Pertamina dengan fasilitas pabrik pupuk
terapung atau pabrik di atas kapal. Karena beberapa pertimbangan teknis maka
sesuai Keppres No.43 tahun 1975 lokasi proyek dialihkan ke darat, dan melalui Keppres 39
tahun 1976 pengelolaannya diserahkan dari Pertamina ke Departemen Perindustrian.
Tahun 1979 pembangunan pabrik Kaltim-1 mulai dilaksanakan dan masa operasi komersial
pertama kali dimulai pada tahun 1987. Pabrik Kaltim-2 mulai dibangun pada awal tahun 1982
dan diselesaikan 3 bulan lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan serta berhasil mencapai masa
operasi komersial lebih cepat dari Kaltim-1, yaitu pada tahun 1984. Pabrik Kaltim-1 dan pabrik
Kaltim-2 diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 28 Oktober 1984.
Pabrik Kaltim-3 dibangun tahun 1986 dan diresmikan pada tanggal 4 April 1989. Selain itu
dibangun pula unit pembuatan urea formaldehyde (UFC-85) dengan kapasitas 13.000 ton per
tahun yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pupuk urea yang dihasilkan.
Era 1990-an-sekarang[sunting | sunting sumber]
Pada tanggal 20 November 1996 dibangun pabrik urea unit IV (POPKA) yang bertujuan untuk
meningkatkan nilai tambah bagi Amoniak sisa (Ammonia excess) dan gas CO2 yang terbuang
ke atmosfer guna menghasilkan produk urea granul. Pabrik dengan proyeksi kapasitas produksi
570.000 ton per tahun ini selesai pada tanggal 12 April 1999. Nilai investasi pembangunan
pabrik POPKA sebesar USD 44 juta dan Rp 139 miliar.
Pabrik Kaltim-4 mulai dibangun pada tahun 1999 dengan proyeksi kapasitas 570.000 ton urea
granul dan 330.000 ton amoniak per tahun. Pembangunan pabrik urea berhasil diselesaikan
pada pertengahan tahun 2002, sedangkan pabrik amoniak diselesaikan pada awal tahun 2003.
Pada tahun 2007, Pupuk Kaltim membuat pabrik NPK fuse blending di Bontang untuk
memproduksi NPK dengan fosfatnya mengimpor dari Maroko.
Pabrik Kaltim 5 yang rencananya berkapasitas 1,2 juta ton urea per tahun ini akan segera
direalisasikan oleh PKT Pabrik Kaltim-5 itu akan menggantikan eksistensi pabrik unit pabrik
Kaltim-1 yang kemungkinan akan ditutup karena sudah tua dan kurang efisien. Untuk
mendukung operasional Kaltim-5, Pupuk Kaltim juga akan membangun pabrik amoniak
berkapasitas sekitar 600.000 ton per tahun.[1]
Saat ini Pupuk Kaltim memiliki lima buah pabrik pupuk Urea dengan kapasitas total sebanyak
2,98 juta ton urea per tahun serta empat buah pabrik Amoniak dengan kapasitas total sebanyak
1,85 juta ton Amoniak per tahun. Sementara produksi pupuk NPK adalah sebanyak 350.000 ton
per tahun dengan pabriknya ada di tiga kota, yaitu: Bontang, Semarang, dan Surabaya.

Produk-produk[sunting | sunting sumber]


Produk-produk yang dihasilkan Pupuk Kaltim adalah sebagai berikut:

 Urea:
Adalah senyawa yang larut dalam air, CO(NH3)2, dengan sebagian besar adalah
kandungan nitrogen yang merupakan komponen utama dari urine mamalia dan
organisme lain seperti fungi, sebagai hasil akhir dari metabolisme protein. Pupuk Urea ini
diproduksi dan disiapkan dalam bentuk curah dan butiran.

 Amonia:
Sebuah senyawa kimia yang terbentuk dari dua gas, nitrogen dan hydrogen dengan
formula kimia NH3. Amonia digunakan sebagai bahan baku pada produksi urea.

 NPK Pelangi:
NPK Pelangi merupakan produk baru yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan
petani. Pupuk ini memiliki keunggulan seperti meningkatkan hasil lebih dari 40%, mudah
ditebar dan langsung meresap, batang lebih kokoh dan tahan rebah, cocok untuk segala
jenis tanaman, tanah menjadi lebih subur, hara tersedia lengkap dan berimbang, terbuat
dari bahan bermutu, serta aman untuk lingkungan. NPK Pelangi dibagi menjadi 4,
meliputi: NPK Pelangi MAXI, NPK Pelangi UNGGUL, NPK Pelangi PRIMA, dan NPK
Pelangi SUPER

 Zeorganik
Pupuk organik dari Pupuk Kaltim mengandung komponen bahan C-organik yang
berfungsi meningkatkan kesuburan tanah, juga mengandung mineral nonorganik
yang berfungsi untuk meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (kTk) tanah, sehingga
dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk nonorganik di samping
mengurangi kecepatan penguapan air dari dalam tanah.

Unit Produksi[sunting | sunting sumber]


 Kaltim 1
Kapasitas produksi: amonia: 595.000 ton/tahun, urea: 700.000 ton/tahun

 Kaltim 2
Kapasitas produksi: amonia: 595.000 ton/tahun, urea: 570.000 ton/tahun

 Kaltim 3
Kapasitas produksi: amonia: 330.000 ton/tahun, urea: 570.000 ton/tahun
 Kaltim 4
Kapasitas produksi: amonia: 330.000 ton/tahun, urea: 570.000 ton/tahun

 Kaltim 1A (POPKA dan eks KPA)


Kapasitas Produksi: amonia: 660.000 ton/tahun, urea: 570.000 ton/tahun

 Kaltim 5 (masih proyek)


Kapasitas Produksi: amonia: 850.000 ton/tahun, urea: 1.150.000 ton/tahun

 NPK
Kapasitas produksi: 350.000 ton/tahun

 Pupuk organik
Total kapasitas produksi
Ammonia: 2.510.000 ton/tahun
Urea: 2.980.000 ton/tahun
NPK: 350.000 ton/tahun

Akreditasi, penghargaan,
dan sertifikasi[sunting | sunting
sumber]
Beberapa penghargaan nasional yang
telah diterima Pupuk Kaltim pada tahun
1999 adalah:

 Tahun 1994 – Highest Ammonia


Production MW Kellog Process
License in the World untuk pabrik
amoniak Kaltim-2 dari MW Kellog
Company.
 Tahun 1995 – Top Score on Stream
Day untuk produksi amoniak pabrik
Kaltim-3, dari Haldor Topsoe.
 Tahun 1996 – The Highest Safety
Sword of Honour untuk Kesehatan dan
Keselamatan Kerja dari British Safety
Council.
 Tahun 1997 – Penghargaan Olahraga
Nasional dari Wakil Presiden RI, atas
keberhasilan dalam pembinaan
olahraga pada Hari Olahraga tanggal 9
September 1997.
 Tahun 1997 – Penghargaan
Primaniyarta dari Presiden RI atas
keberhasilan perusahaan dalam
realisasi ekspor, pada tanggal 25
September 1997.
 Tahun 1999 - Satyalancana
Pembangunan (Penghargaan Simbol
Kesetiaan terhadap Pembangunan)
dari Presiden RI, pada tanggal 17
Agustus 1999
 Tahun 1999 – Penghargaan dari
Gubernur Kalimantan Timur atas
keberhasilan dalam merealisasikan
Program Pendidikan Luar Sekolah,
pada tanggal 22 Juli 1999.
 Tahun 1999 – Penghargaan dari
Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya
atas keberhasilan dalam pembinaan
tenun batik tradisional pada tanggal 31
Juli 1999
 Tahun 1999 – Penghargaan dari
Presiden RI atas keberhasilan
pembinaan di bidang Pendidikan
Masyarakat pada hari Aksara
Internasional, 2 September 1999.
 Tahun 2002 – The Best BUMN on
Community Development Program
Award untuk program community
development dari BUMN Review.
 Tahun 2002 – Yasa Ayodhya
Adinugraha sebagai Perusahaan
PMDN berprestasi oleh Badan
Koordinasi Penanaman Modal.
 Tahun 2004 - Bendera Emas untuk
Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja selama tahun 2003
untuk kelas industri besar dari
Departemen Tenaga Kerja yang
diterima pada tanggal 12 Januari 2004.
Pupuk Kaltim juga telah menerima
beberapa penghargaan internasional
sebagai berikut:

 The National Association Testing


Authority (NATA) of Australia, yang
diberikan kepada Pusat Industri
Peralatan Pabrik yang dimiliki Pupuk
Kaltim. Penghargaan tersebut
membuktikan bahwa Pupuk Kaltim
telah mampu memenuhi kebutuhan
suku cadang yang terus berkembang
dalam industri nasional dan
internasional, khususnya dalam item-
item yang terkait dengan heat
exchangers, katup tekanan, dan
komponen-komponen penting lainnya.
 Pedang Kehormatan dari Pemerintah
Inggris, untuk bidang keselamatan
kerja.
Selain itu, akreditasi yang telah didapatkan
oleh Pupuk Kaltim adalah sebagai berikut:

 ISO 9002
Diraih pada tahun 1996 untuk pengakuan di Bidang Manajemen Produksi dan Instalasi
 ISO 14001
Diraih pada tahun 1997 untuk pengakuan di Manajemen Lingkungan Berkualitas

 ISO 17025
Diraih pada tahun 2000, untuk bidang Laboratorium Uji Mutu, untuk Laboratorium
Kalibrasi diraih pada tahun 2008.
Krakatau Steel (perusahaan)
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk

Jenis BUMN / Publik

Simbol saham IDX: KRAS

Industri/jasa Produsen Baja

Didirikan 31 Agustus 1970

Kantor pusat Cilegon, Banten

[1]
Tokoh penting

 Mas Wigrantoro Roes Setiyadi (Presiden

Direktur)

 Tambok P. Setyawati S. (Direktur Keuangan)

 Wisnu Kuncoro (Direktur Produksi dan


Teknologi)

 Imam Purwanto (Direktur SDM dan


Pengembangan Bisnis)

 Purwono Widodo (Direktur Pemasaran)

 Ogi Rulino (Direktur Logistik)

Produk  Besi Spons

 Slab Baja

 Billet Baja
 Baja Lembaran Panas

 Baja Lembaran Dingin

 Batang Kawat

Jasa  Rekayasa & Konstruksi

 Pemeliharaan Mesin

 Konsultasi Teknis

 Penyediaan Infrastruktur-Suprastruktur

Pendapatan ▲Rp 1.745 Triliun (2016)

Laba bersih ▲Rp 57,95 Triliun (2016)

Jumlah ekuitas 80% Pemerintah Indonesia, 20% Publik

Slogan Partnership for Sustainable Growth

Induk Pemerintah Indonesia

Situs web krakatausteel.com

PT Krakatau Steel merupakan BUMN yang bergerak dibidang produksi baja. Perusahaan yang
beroperasi di Cilegon, Banten ini mulanya dibentuk sebagai wujud pelaksanaan Proyek Baja
Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 untuk memiliki pabrik baja yang
mampu mendukung perkembangan industri nasional yang mandiri, bernilai tambah tinggi dan
berpengaruh bagi pembangunan ekonomi nasional. Ketika dibentuk pada tanggal 20 Mei 1962,
perusahaan yang dulunya bernama Cilegon Steel Mill ini resmi berdiri dengan kerjasama
Tjazpromexport dari Uni Soviet. Namun, terjadinya gejolak politik dan ekonomi yang parah,
mengakibatkan pembangunan pabrik sempat terhenti. Barulah memasuki awal 1970an, unit
pabrik dilanjutkan pembangunannya dan dioperasikan secara resmi pada tanggal 31 Agustus
1970 dengan nama perusahaan Krakatau Steel. Selama dekade pertama perusahaan berdiri,
Krakatau Steel telah melakukan gerak cepat dalam pembangunan kawasan operasi terpadu
produksi baja di Cilegon dengan berbagai peresmian operasional perdana yang disaksikan dan
diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto dari pusat pengolahan air terpadu, pelabuhan
cigading, PLTU Cilegon 400 MW serta pabrik baja terpadu yang meliputi 4 produk baja utama.
Pada saat ini, Krakatau Steel telah melakukan pengembangan dan perluasan wilayah usahanya
dengan menggandeng perusahaan produsen baja besar dan ternama dunia seperti Pohang Iron
& Steel Corporation dari Korea Selatan, Nippon Steel dari Jepang untuk meningkatkan kuantitas
produksi dan kualitas produk baja Krakatau Steelyang terus mendorong percepatan diversifikasi
produk, supaya perusahaan bisa menjangkau kebutuhan pasar lebih spesifik dengan harga yang
kompetitif. Kerjasama tersebut menjadi peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan kapasitas
produksi baja Indonesia yang mulai berkembang, seiring dengan berlakunya UU no 9 Tahun
2009 tentang kewajiban untuk mengolah bahan tambang menjadi produk hilir tambang sekaligus
memanfaatkan tren hilirisasi industri pertambangan.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Sejarah Singkat
 2Produk Krakatau Steel
o 2.1Hot Rolled Coil Steel
o 2.2Cold Rolled Coil Steel
o 2.3Wire Rod
 3Mitra Kerjasama Perusahaan
 4Perkembangan Usaha
 5Referensi
 6Pranala luar

Sejarah Singkat[sunting | sunting sumber]


Jauh sebelum gagasan industri baja nasional muncul, cikal bakal pengolahan bijih besi telah
lahir sejak tahun 1861. Kala itu, pemerintah kolonial Hindia Belanda membangun tanur
di Lampung. Pembangunan Tanur di Lampung berfungsi untuk mengolah hasil tambang bijih
besi berbahan bakar batubara. Meski berukuran kecil, industri pengolahan tersebut mampu
menghasilkan baja kasar yang berfungsi untuk membuat suku cadang pabrik gula, pabrik karet
dan peralatan pertanian. Namun industri pengolahan bijih besi tersebut tutup lantaran
pengelolaannya yang tidak profesional.
Pada masa pendudukan Jepang, sebuah tanur pernah dibangun di Kalimantan Selatan dengan
bahan bakar batu bara. Namun, banyaknya gejolak perang dan revolusi fisik mengakibatkan
perintisan industri baja sempat terhenti. Baru pada tahun 1956, industri baja mulai mendapat
perhatian dengan diperkuat adanya gagasan mendirikan industri baja nasional. Menteri
Perindustrian dan Pertambangan, Chaerul Saleh bersama Djuanda dari Biro Perancang Negara
(kini Bappenas), mulai menyusun cetak biru industri baja nasional. Indonesia yang sedang giat-
giatnya melakukan pembangunan sangat membutuhkan keberadaan industri pengolahan bijih
besi. Biro Perancang Negara menggandeng konsultan asing untuk merintis industri baja yang
bernama Proyek Besi Baja Trikora.
Setelah studi kelayakan selesai disusun, Cilegon dipilih sebagai tempat pengolahan dan
produksi hasil olahan bijih besi karena memiliki kelebihan seperti, lahan luas yang tidak
mengalihfungsikan lahan pertanian, terdapat sumber air yang melimpah, aksesnya yang
terjangkau dari berbagai pulau untuk mendatangkan besi tua melalui pelabuhan Merak.
Penandatanganan kerjasama pembangunan dengan Tjazpromexport (All Union Export-Import
Corporation) dari Uni Soviet pada 7 Juni 1960 berlanjut dengan peletakan batu pertama pada 20
Mei 1962. Sekali lagi, pembangunan ini kembali terhenti karena gonjang-ganjing politik
G30S/PKI. Setelah vakum selama lima tahun, Proyek Besi Baja Trikora dilanjutkan lewat
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35, 31 Agustus 1970 dengan didirikannya PT
Krakatau Steel (Persero). Pendirian Krakatau Steel disahkan dengan Akte Notaris Tan Thong
Kie Nomor 34, pada tanggal 23 Oktober 1971 di Jakarta.
Sejak itu, Krakatau Steel mulai mengejar ketertinggalannya dengan mempercepat pembangunan
industri baja terpadu di Indonesia. Gerak maju dan usaha keras itu dapat dilihat dari serangkaian
peresmian unit-unit pabrik dan sarana pendukungnya. Pada tahun 1977, peresmian perdana
oleh Presiden Soeharto sejumlah pabrik seperti, pabrik Besi Beton, pabrik Besi Profil dan
Pelabuhan Cigading. Dua tahun kemudian, secara resmi pembangunan pabrik Besi Spons,
pabrik Billet Baja, pabrik Batang Kawat, Pembangkit Listrik Tenaga Uap 400 MW, pusat
pengolahan air dan PT KHI Pipe selesai dan beroperasi penuh. Pada tahun 1983 pembangunan
pabrik Slab Baja, pabrik Baja Lembaran Panas dan pabrik Besi Spons selesai dibangun dan
resmi dioperasikan. Hingga pada 1993, masih ada peresmian perluasan dan modernisasi.

Produk Krakatau Steel[sunting | sunting sumber]


Hot Rolled Coil Steel[sunting | sunting sumber]
Baja lembaran panas yang berupa coil dan pelat adalah jenis produk baja yang dihasilkan dari
proses pengerolan panas. Pabrikan dan para pengguna jenis baja ini umumnya menyebut
produk ini 'baja hitam' sebagai pembeda terhadap produk baja lembaran dingin yang juga biasa
dikenal sebagai 'baja putih'.
Krakatau Steel memproduksi baja plain carbon dan baja micro-alloyed yang dapat digunakan
untuk berbagai penggunaan, dari kualitas umum atau komersial hingga kualitas khusus, seperti
struktur rangka baja, komponen dan rangka kendaraan bermotor, tiang pancang, komponen alat
berat, fabrikasi umum, pipa dan tabung umum, pipa dan tabung untuk jalur pipa dan casing,
tabung gas, baja tahan korosi cuaca, bejana bertekanan, boilers, dan konstruksi kapal.
Ketebalan pelat baja lembaran panas berkisar antara 0,18 hingga 25 mm, sedangkan lebarnya
antara 600 hingga 2060 mm. Produk baja lembaran panas dapat diberikan dalam bentuk coil dan
pelat. Kondisinya dapat berupa gulungan atau sebagai produk yang melalui proses pickling dan
oiling (hot rolled coil-pickled oiled atau HRC-PO).
PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk mampu menghasilkan baja lembaran panas berkualitas tinggi
untuk penggunaan khusus karena telah menjalankan proses kontrol thermomekanik dan proses
desulfurisasi menggunakan ladle furnace.[2]
Penggunaan baja lembaran panas meliputi aplikasi-aplikasi seperti yang tercantum di bawah ini:

 Konstruksi Umum & Las


 Pipa & Tabung
 Komponen & Rangka Otomotif
 Jalur Pipa untuk Minyak & Gas
 Casing & Tubing Pipa Sumur Minyak
 Tabung Gas
 Baja Tahan Korosi Cuaca
 Rerolling
 Konstruksi Kapal
 Boiler & Pressurized Container
Cold Rolled Coil Steel[sunting | sunting sumber]
Baja lembaran dingin yang banyak dikenal dengan nama 'baja putih' ('white steel') adalah salah
satu bentuk produk baja yang dihasilkan dari proses pengerolan dingin. 'Baja putih' ini memiliki
sifat tipikal yang berbeda secara signifikan dengan 'baja hitam' atau baja lembaran panas. Baja
lembaran dingin memiliki kualitas permukaan yang lebih baik, lebih tipis dan dengan ukuran yang
lebih presisi, serta mempunyai sifat mekanis yang baik dan formability yang sangat bagus.
Baja dalam kategori ini umumnya dimanfaatkan dalam proses pembentukan karena material ini
memiliki formability, weldability, dan kualitas roughness yang lebih baik. Baja putih ini juga
dipakai untuk aplikasi dalam industri galvanizing (zinc-coating), enamelware (porcelain-coating),
dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan kaleng makanan berlapis timah (tin mill-black
plate) dalam industri makanan dan minuman. Untuk lembaran baja yang dikuatkan (annealed
sheet), kisaran ketebalan baja putih yang dihasilkan Krakatau Steel adalah 0,20 hingga 3,00
mm, sedangkan untuk unannealed (dalam bentuk gulungan) ketebalan maksimumnya adalah
2,00 mm.
Krakatau Steel memiliki fasilitas vacuum degasser dan ladle metallurgy untuk menghasilkan baja
dengan kualitas khusus, seperti baja karbon sangat rendah dan Interstitial Free Steel (IF Steel)
yang cocok digunakan untuk menghasilkan produk dengan kualitas extra deep drawing. Untuk
dapat memenuhi kebutuhan baja lembaran dingin dengan formability dan kualitas permukaan
yang tinggi, Krakatau Steel menggunakan fasilitas batch annealing furnace khusus dengan
atmosfer hidrogen murni.[3]
Aplikasi baja lembaran dingin yang diproduksi Krakatau Steel antara lain dalam bidang-bidang
sebagai berikut:

 Penggunaan Umum
 Otomotif
 Galvanized Sheet
 Pipa & Tabung
 Porcelain Enamelware
 Tin Mill Black Plate
Wire Rod[sunting | sunting sumber]
Batang kawat dibuat dari baja billet, oleh sebab itu batang kawat dikategorikan sebagai produk
batangan, untuk membedakannya dari baja lembaran panas dan baja lembaran dingin yang
dibuat dari baja slab. Batang kawat biasanya dikelompokkan berdasarkan kandungan
karbonnya, yaitu batang kawat dengan karbon rendah, sedang, atau tinggi. Selain itu batang
kawat juga dikategorikan berdasarkan aplikasinya.
Batang kawat karbon rendah dan sedang memiliki kandungan karbon kurang dari 0,25%. Baja
jenis ini umumnya digunakan untuk kawat, paku, wire mesh, dan sebagai bahan baku untuk
welded fabrication (kisi-kisi jendela atau pintu, pagar, dan jeruji).
Aplikasi khusus seperti untuk kawat elektroda berlapis untuk keperluan pengelasan, memerlukan
kontrol yang sangat ketat dalam hal kandungan alloy seperti yang diinginkan oleh pelanggan.
Aplikasi-aplikasi lainnya memerlukan kuat tarik yang lebih tinggi. Aplikasi tersebut memerlukan
kandungan karbon yang tinggi (biasanya lebih dari 0,40%) dengan tambahan beberapa alloy
seperti Nb, V, dan Cr, sehingga dapat dihasilkan baja batangan yang memiliki kuat tarik dan
formability yang lebih baik. Batang kawat karbon tinggi umumnya dimanfaatkan untuk spring
bed, jari-jari roda sepeda (motor), rangka payung, dan konstruksi-konstruksi lainnya.[4]
Aplikasi batang kawat meliputi:

 Kawat, Paku, dan Mesh


 Mur & Baut
 Spring Bed, Spoke, dll.
 Kawat Elektroda

Mitra Kerjasama Perusahaan[sunting | sunting sumber]


 Nippon Steel (Jepang)[5]
 Natsteel Construction Solution & Marubeni-Itochu Steel Indonesia(Jepang & Singapura)[6]
 POSCO (Korea Selatan)[7]

Perkembangan Usaha[sunting | sunting sumber]


Pada 10 November 2010, di tengah kondisi pasar yang masih bergejolak, PT Krakatau Steel
(Persero) berhasil menjadi perusahaan terbuka dengan melaksanakan penawaran umum
perdana (IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2011, PT
Krakatau Steel (Persero) Tbk. membukukan pendapatan bersih sebesar Rp17,9 triliun dan laba
bersih Rp 1,02 triliun. Pada tahun 2011, Perseroan dan anak perusahaan dengan aset senilai
Rp21,5 triliun memiliki 8.023 orang karyawan. [8]
Pada 26 November 2014, Krakatau Steel meresmikan pabrik pipa baja kedua milik anak
perusahaannya PT KHI Pipe Industry di Cilegon, Jawa Barat,[9]. Dengan beroperasinya pabrik
baru ini, PT KHI bakal menjadi produsen pipa baja terbesar di Indonesia, pabrik ini fokus
membuat pipa baja untuk sektor industri minyak dan gas (migas)
------
Freeport Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

PT Freeport Indonesia

Jenis PMA

Industri/jasa Pertambangan

Didirikan 7 April 1967

Kantor pusat Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Provinsi

Papua, Indonesia

Tokoh penting Richard Adkerson, Chappy Hakim [1], Maroef


Sjamsoeddin.

Produk Konsentrat (tembaga, emas, perak)

Situs web www.ptfi.co.id

PT Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan afiliasi dari Freeport-McMoRan Copper &
Gold Inc.. PT Freeport Indonesia menambang, memproses dan melakukan eksplorasi terhadap
bijih yang mengandung tembaga, emas, dan perak. Beroperasi di daerah dataran
tinggi Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Indonesia. Freeport Indonesia
memasarkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak ke seluruh penjuru dunia.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Sejarah
 2Kontrak karya
o 2.1Sejarah kontrak karya
o 2.2Luas wilayah
o 2.3Investasi
o 2.4Cadangan terbukti
o 2.5Penerimaan negara
o 2.6Produksi
o 2.7Divestasi
 3Pembangunan berkelanjutan
o 3.1Investasi
o 3.2Pengembangan bisnis lokal
o 3.3Program kesehatan
o 3.4Program pendidikan
o 3.5Peserta Beasiswa LPMAK berdasarkan suku
o 3.6Kelulusan berdasarkan jenjang studi
o 3.7Kelulusan tingkat sarjana berdasarkan bidang studi
 4Ketenagakerjaan
 5Manajemen lingkungan
o 5.1Standarisasi, audit, dan sertifikasi
o 5.2Pengelolaan pasir sisa tambang (SIRSAT)
o 5.3Reklamasi
o 5.4Vegetasi
o 5.5Daur ulang
o 5.6Pendidikan lingkungan
 6Kontribusi Freeport Indonesia
 7Smelter (pabrik pelebur)
 8Referensi
o 8.1Bacaan lain
 9Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]


Awal mula PT Freeport Indonesia berdiri, sesungguhnya terdapat kisah perjalanan yang unik
untuk diketahui. Pada tahun 1904-1905 suatu lembaga swasta dari Belanda Koninklijke
Nederlandsche Aardrijkskundig Genootschap (KNAG) yakni Lembaga Geografi Kerajaan
Belanda, menyelenggarakan suatu ekspedisi ke Papua Barat Daya yang tujuan utamanya
adalah mengunjungi Pegunungan Salju yang konon kabarnya ada di Tanah Papua.
Catatan pertama tentang pegunungan salju ini adalah dari Kapten Johan Carstensz yang dalam
perjalanan dengan dua kapalnya Aernem dan Pera ke “selatan” pada tahun 1623 di perairan
sebelah selatan Tanah Papua, tiba-tiba jauh di - pedalaman melihat kilauan salju dan mencatat
di dalam buku hariannya pada tanggal 16 Februari 1623 tentang suatu pegungungan yang
“teramat tingginya” yang pada bagian-bagiannya tertutup oleh salju. –Catatan Carsztensz ini
menjadi cemoohan kawan-kawannya yang menganggap Carstensz hanya berkhayal.
Walaupun ekspedisi pertama KNAG tersebut tidak berhasil menemukan gunung es yang
disebut-sebut dalam catatan harian Kapten Carstensz, inilah cikal bakal perhatian besar Belanda
terhadap daerah Papua. Peta wilayah Papua pertama kali dibuat dari hasil ekspedisi militer ke
daerah ini pada tahun 1907 hingga 1915. Ekspedisi-ekspedisi militer ini kemudian
membangkitkan hasrat para ilmuwan sipil untuk mendaki dan mencapai pegunungan salju.
Beberapa ekspedisi Belanda yang terkenal dipimpin oleh Dr. HA.Lorentz dan Kapten A. Franzen
Henderschee. Semua dilakukan dengan sasaran untuk mencapai puncak Wilhelmina (Puncak
Sudirman sekarang) pada ketinggian 4,750 meter. Nama Lorentz belakangan diabadikan untuk
nama Taman Nasional Lorentz di wilayah suku Asmat di pantai selatan.
Pada pertengahan tahun 1930, dua pemuda Belanda Colijn dan Dozy, keduanya adalah
pegawai perusahaan minyak NNGPM yang merencanakan pelaksanaan cita-cita mereka untuk
mencapai puncak Cartensz. Petualangan mereka kemudian menjadi langkah pertama bagi
pembukaan pertambangan di Tanah Papua empat puluh tahun kemudian.
Pada tahun 1936, Jean Jacques Dozy menemukan cadangan Ertsberg atau disebut gunung
bijih, lalu data mengenai batuan ini dibawa ke Belanda. Setelah sekian lama bertemulah seorang
Jan Van Gruisen – Managing Director perusahaan Oost Maatchappij, yang mengeksploitasi batu
bara di Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengggara dengan kawan lamanya Forbes Wilson,
seorang kepala eksplorasi pada perusahaan Freeport Sulphur Company yang operasi utamanya
ketika itu adalah menambang belerang di bawah dasar laut. Kemudian Van Gruisen berhasil
meyakinkan Wilson untuk mendanai ekspedisi ke gunung bijih serta mengambil contoh bebatuan
dan menganalisisnya serta melakukan penilaian.
Pada awal periode pemerintahan Soeharto, pemerintah mengambil kebijakan untuk segera
melakukan berbagai langkah nyata demi meningkatkan pembanguan ekonomi. Namun dengan
kondisi ekonomi nasional yang terbatas setelah penggantian kekuasaan, pemerintah segera
mengambil langkah strategis dengan mengeluarkan Undang-undang Modal Asing (UU No. 1
Tahun 1967).
Pimpinan tertinggi Freeport pada masa itu yang bernama Langbourne Williams melihat peluang
untuk meneruskan proyek Ertsberg. Dia bertemu Julius Tahija yang pada zaman Presiden
Soekarno memimpin perusahaan Texaco dan dilanjutkan pertemuan dengan Jenderal Ibnu
Sutowo, yang pada saat itu menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Perminyakan
Indonesia. Inti dalam pertemuan tersebut adalah permohonan agar Freeport dapat meneruskan
proyek Ertsberg. Akhirnya dari hasil pertemuan demi pertemuan yang panjang Freeport
mendapatkan izin dari pemerintah untuk meneruskan proyek tersebut pada tahun 1967. Itulah
Kontrak Karya Pertama Freeport (KK-I). Kontrak karya tersebut merupakan bahan promosi yang
dibawa Julius Tahija untuk memperkenalkan Indonesia ke luar negeri dan misi pertamanya
adalah mempromosikan Kebijakan Penanaman Modal Asing ke Australia.
Sebelum 1967 wilayah Timika adalah hutan belantara. Pada awal Freeport mulai beroperasi,
banyak penduduk yang pada awalnya berpencar-pencar mulai masuk ke wilayah sekitar
tambang Freeport sehingga pertumbuhan penduduk di Timika meningkat. Tahun 1970
pemerintah dan Freeport secara bersama-sama membangun rumah-rumah penduduk yang
layak di jalan Kamuki. Kemudian dibangun juga perumahan penduduk di sekitar selatan Bandar
Udara yang sekarang menjadi Kota Timika.
Pada tahun 1971 Freeport membangun Bandar Udara Timika dan pusat perbekalan, kemudian
juga membangun jalan-jalan utama sebagai akses ke tambang dan juga jalan-jalan di daerah
terpencil sebagai akses ke desa-desa Tahun 1972, Presiden Soeharto menamakan kota yang
dibangun secara bertahap oleh Freeport tersebut dengan nama Tembagapura. Pada tahun 1973
Freeport menunjuk kepala perwakilannya untuk Indonesia sekaligus sebagai presiden direktur
pertama Freeport Indonesia. Adalah Ali Budiarjo, yang mempunyai latar belakang pernah
menjabat Sekretaris Pertahanan dan Direktur Pembangunan Nasional pada tahun 1950-an,
suami dari Miriam Budiarjo yang juga berperan dalam beberapa perundingan kemerdekaan
Indonesia, sebagai sekretaris delegasi Perundingan Linggarjati dan anggota delegasi dalam
perjanjian Renville.

Kontrak karya[sunting | sunting sumber]


Sejarah kontrak karya[sunting | sunting sumber]

 1936 – Jacques Dozy menemukan cadangan ‘Ertsberg’.


 1960 – Ekspedisi Forbes Wilson untuk menemukan kembali ‘Ertsberg’.
 1967 – Kontrak Karya I (Freeport Indonesia Inc.) berlaku selama 30 tahun sejak mulai
beroperasi tahun 1973.
 1988 – Freeport menemukan cadangan Grasberg. Investasi yang besar dan risiko tinggi,
sehingga memerlukan jaminan investasi jangka panjang.
 1991 – Kontrak Karya II (PT Freeport Indonesia) berlaku 30 tahun dengan periode produksi
akan berakhir pada tahun 2021, serta kemungkinan perpanjangan 2x10 tahun (sampai tahun
2041).
Luas wilayah[sunting | sunting sumber]

 Eksplorasi KK-A = 10.000 Ha


 Eksplorasi KK-B = 202.950 Ha
Total Wilayah = 212.950 Ha
Luas wilayah KK Blok B terakhir seluas 212.950 hektare tersebut hanya tinggal 7,8% dari total
luas wilayah eksplorasi pada tahun 1991.
 1991 = 2,6 juta Ha
 2012 = 212.950 Ha
Investasi[sunting | sunting sumber]

 8,6 miliar dengan perkiraan tambahan investasi sebesar USD 16-18 Miliar untuk
pengembangan bawah tanah ke depan.
 94% total investasi tambang tembaga di Indonesia
 30% total investasi di Papua
 5% total investasi di Indonesia

Sumber: Data terakhir di MP3EI hingga tahun 2012.

Cadangan terbukti[sunting | sunting sumber]


2,52 Miliar ton bijih:

 0,97 gram/ton tembaga


 0,83 gram/ton emas
 4,13 gram/ton perak
Penerimaan negara[sunting | sunting sumber]
PTFI telah membayar PPh Badan lebih tinggi dari tarif UU yang kini berlaku. Pembayaran ini
merupakan porsi terbesar dalam pembayaran ke penerimaan Negara. UU PPh Nasional 25%
sementara PPh Badan PTFI 35%. Sejak tahun 1999, PTFI secara sukarela telah melakukan
pembayaran royalti tambahan untuk tembaga, emas dan perak jika produksi melebih tingkat
tertentu yang disetujui.
Produksi[sunting | sunting sumber]
40% produk konsentrat PTFI dikirim ke PT Smelting Gresik PTFI membangun pabrik peleburan
tembaga (smelter) pertama di Indonesia, yaitu PT Smelting tahun 1998. Kami memasarkan
konsentrat dengan harga pasar berdasarkan kontrak jangka panjang dengan sejumlah smelter
internasional, dan akan tetap menghormati kontrak-kontrak tersebut.
Divestasi[sunting | sunting sumber]
PTFI mendukung penuh semangat nasional yang digagas dalam UU Minerba dan telah secara
konsisten menerapkannya. Saat ini 18,72% sebelum terdelusi dari 20%, saham PTFI dimiliki
oleh Pemerintah Indonesia dan PT Indocopper Investama masing-masing 9,36%. Berkaitan
dengan IPO, PTFI menyambut baik gagasan tersebut dan sedang melakukan pengkajian.

Pembangunan berkelanjutan[sunting | sunting sumber]


Semua pengertian tentang program pengembangan masyarakat PTFI harus didahului oleh
pengertian tentang sejarah Papua. Pertama kali PTFI beroperasi pada tahun 1967, masyarakat
Papua merupakan masyarakat pra-modern. Pada saat itu, masyarakat di sana memiliki tingkat
baca-tulis yang sangat rendah, rentan terhadap wabah penyakit seperti malaria, dan hidup
dalam kemiskinan. Lokasi yang terpencil dan medan yang sulit ditempuh membuat situasi
kurang kondusif.
Oleh karena itu, program pengembangan masyarakat PTFI difokuskan untuk membantu
masyarakat setempat untuk membangun program ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan
kemampuan baca-tulis, memberikan pelatihan-pelatihan kejuruan, dan mengadakan program
kesehatan yang memadai.
Investasi[sunting | sunting sumber]
 USD 110,9 juta investasi di program pembangunan berkelanjutan di Papua selama 2012.
 USD 68,14 juta program pengembangan sosial melalui dana operasional.
 USD 39,36 juta program pengembangan masyarakat melalui dana kemitraan.
Ditambah USD 600 juta investasi dalam bentuk infrastruktur sosial yang bermanfaat bagi
masyarakat lokal secara langsung (sekolah, rumah sakit, asrama siswa).
Pengembangan bisnis lokal[sunting | sunting sumber]
Pendapatan usaha kecil tahun 2012: Rp 91,1 miliar
Pembinaan pengembangan bisnis bagi sekitar 220 usaha kecil dan menengah serta usaha lokal
dan menciptakan lebih dari 1.000 lapangan kerja bagi masyarakat lokal.
Dana berputar dari Yayasan Bina Utama Mandiri (YBUM) pada tahun 2012 adalah Rp 6,9 miliar.
Sejak dimulai, Rp35,3 miliar dari pinjaman usaha telah disediakan bagi 220 usaha. Pelunasan
pinjaman sebesear 112%
Pembinaan dilakukan terhadap 317 nelayan di 19 desa, bekerjasama dengan Keuskupan
Mimika. Produksi tangkapan ikan 57,5 ton.
Penjualan tahunan Yayasan Jayasakti Mandiri (Peternakan Ayam di SP IX & XII) sebesar Rp
19,9 miliar. YJM mempekerjakan lebih dari 472 pekerja dari Papua.
Hingga Desember 2012, sebanyak 227 petani mitra di 5 desa Kamoro dan 24 petani mitra di
desa Utikini Baru dan Wangirja menerima bantuan pelatihan, bibit, pendampingan dan
pemasaran produk sayuran.
Sebanyak 92 petani kopi organik berpartisipasi dalam pengemangan kopi di Moenamani dan
Wamena, serta memperoleh perpanjangan sertifikasi organic dari Rainforest.
Program kesehatan[sunting | sunting sumber]
Penyedia layanan rumah sakit terbesar bagi komunitas Timika dengan lebih dari 156.860 pasien
rawat jalan dan rawat inap di 2 rumah sakit. 1.338.806 pasien telah dilayani di RS Mitra
Masyarakat tahun 1999-2012. 303.459 pasien telah dilayani di RS Waa Banti tahun 2002-2012.
Community Public Health & Malaria Control PT Freeport Indonesia (CPHMC-PTFI) bekerjasama
dengan LPMAK, KPA Mimika dan Dinas Kesehatan memberikan pelatihan relawan AIDS kepada
39 orang dari Tujuh Suku di SP 9, SP 12, Pomako, Nawaripi dan Kwamki Lama.
CPHMC melakukan penyuluhan dan konseling HIV & AIDS kepada sekitar 17.000 orang dewasa
dan remaja di Kabupaten Mimika serta membagikan sekitar 20.345 kondom.
Jumlah peserta kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kesehatan tahun 2012 oleh CPHMC
mencapai 130.335 dengan berbagai topik seperti: Nutrisi, penyakit menular seksual, malaria, TB,
kebersihan lingkungan, dan kesehatan ibu & anak.
Terlibat dalam penyusunan rencana strategis kabupaten untuk penanggulangan malaria serta
rencana strategis air minum dan penyehatan lingkungan (AMPL).
Jumlah kasus TB yang ditemukan di klinik TB yang dikelola CPHMC mengalami penurunan
sebesar 11%. Diperkirakan upaya sosialisasi pendekatan penanganan lewat DOTS (Direct
Observe Treatement Shortcourse), kegiatan pelatihan bagi 24 petugas puskesmas, pustu dan
para bidan di 6 desa, serta pelatihan penanganan pasien TB bagi 16 kader PMO (Pengawas
Minum Obat) dapat memberikan dampak positif penanggulangan TB.
Terjadi penurunan jumlah kasus TB di klinik CPHMC sebesar 11%.
Program pendidikan[sunting | sunting sumber]
Pelatihan dan pengembangan dilakukan di Institut Pertambangan Nemangkawi, yaitu pusat
pelatihan berbasis kompetensi yang menyediakan pengembangan masa magang, khususnya
bagi peserta dari Papua.

 3.800 siswa magang


 90% siswa asli Papua
 10% non-Papua
 1.800 siswa sudah bekerja di PTFI dan kontraktornya
Graduate Development Program merekrut lulusan-lulusan terbaik Universitas. Hingga saat ini
terdaftar 631 program dan 374 telah dipekerjakan. 20% diantaranya adalah putra-putri Papua.
Sampai dengan 2012, Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme & Kamoro (LPMAK)
melalui dana kemitraan telah menyediakan beasiswa bagi 8.772 pelajar. Sejak dimulainya
program ini, 3.697 pelajar dari SMA sampai dengan program magister telah lulus. Pada tahun
2011, LPMAK memberikan beasiswa aktif bagi pelajat sekolah dasar sampai dengan mahasiswa
Universitas.
Meski sejak 2014 target produksi PTFI mengalami penurunan drastis karena adanya aksi mogok
pekerja dan penurunkan produksi tambangnya hingga 40 persen akibat karena adanya larangan
pengiriman bahan baku tambang ke luar negeri sebagai implementasi dari penerapan UU Nomor
4 tahun 2009 tentang Minerba, PTFI tetap memberikan dana kemitraan dari sekitar Rp600 miliar
berbanding alokasi sebelumnya yang rata-rata sekitar Rp 1 triliun.[2]
Peserta Beasiswa LPMAK berdasarkan suku[sunting | sunting sumber]

 44% Amungme (269)


 19% Kamoro (107)
 4% Damal (24)
 6% Dani (44)
 11% Mee (66)
 7% Moni (48)
 6% Nduga (38)
 2% Papua lainnya (15)
 1% Luar Papua (7)
Kelulusan berdasarkan jenjang studi[sunting | sunting sumber]

 SMU/SMK 59%
 D-3 9%
 S-1 30%
 S-2 2%
Kelulusan tingkat sarjana berdasarkan bidang studi[sunting | sunting sumber]

 31% Sosial (8)


 4% Teknik (1)
 27% Ekonomi (7)
 38% Lain-lain (10)
Pada tahun 2006 IPN bekerja sama dengan politeknik Semarang meluncurkan program magang
Administrasi Bisnis D3. Sejumlah 36 peserta telah lulus pada tahun ajaran 2008-2009 dan 24
partisipan sedang mengikuti program pada tahun ajaran 2010-2012. Program Magister
Administrasi Bisnis yang bekerjasama dengan SBM-ITB diluncurkan pada tahun 2007. 40
peserta telah lulus pada bulan Juli 2009, 6 diantaranya berasal dari Papua. Angkatan ke-2
dimulai pada tahun 2009 yang masih berlangsung dengan jumlah peserta sebanyak 35
karyawan, 7 diantaranya berasal dari Papua.

Ketenagakerjaan[sunting | sunting sumber]


Kebijakan PTFI adalah untuk memberikan kesempatan bekerja yang sama kepada seluruh
masyarakat. PT Freeport Indonesia juga menjunjung tinggi hak pekerja sesuai dengan hukum
yang berlaku di Indonesia. PTFI juga memiliki komitmen untuk melindungi hak asasi manusia
dan sudah secara tegas memberlakukan dan menegakkan kebijakan hak asasi manusia di
dalam perusahaan.
PTFI memiliki Komitmen dan Kebijakan yang kuat dan tegas terhadap Hak Asasi Manusia.
Komitmen untuk menyediakan peluang bagi pembangunan sosial, pendidikan, dan ekonomi
yang dinyatakan melalui peraturan ketenagakerjaan sosial dan kebijakan Hak Asasi Manusia.
Pada tahun 2012 PT Freeport Indonesia mempekerjakan lebih dari 11.700 karyawan langsung
dan lebih dari 12.400 karyawan kontraktor.
Jumlah karyawan langsung PTFI: 64,04% Non Papua, 34,63% Papua, dan 1,33% Asing.
Jumlah karyawan PTFI + Perusahaan mitra dan kontraktor, termasuk Institut Pertambangan
Nemangkawi (IPN): 97,8% Indonesia, 2,20% Asing.
Sejak tahun 1996 perusahaan telah menggandakan jumlah karyawan Papua. Dalam 10 tahun,
jumlah karyawan Papua di tingkat staff meningkat 4 kali lipat, jumlah staf karyawan Papua di
tingkat supervisor 6x lipat.
Karyawan Papua memegang fungsi strategis manajemen di PTFI: 5 Vice President dan 36
Jajaran Manajerial.
Pada tahun 2003 dibangun Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) untuk memberikan
kesempatan mengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap maupun perilaku yang
profesional di bidang operasi dan penunjangnya. Program magang 3 tahun dengan 4 bulan
masa belajar off job dan 8 bulan on job. IPN mengikuti standar nasional dan peraturan dari
ESDM serta standar internasional lainnya.

 3.800 Siswa magang


 20 Jenis keterampilan
 90% siswa asli Papua
 1800 Siswa sudah bekerja di PTFI dan kontraktornya
Meningkatkan karyawan staff wanita di PTFI dan kontraktor: 12% tahun 2003 dan meningkat
menjadi 13,5% pada tahun 2012
PTFI berupaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kami menjadikan “Keselamatan
sebagai budaya” dalam organisasi PTFI. PTFI memiliki satu catatan terbaik dalam industry
sumber daya alam, tapi yang terpenting bagi PTFI adalah tidak terjadinya kecelakaan.

Manajemen lingkungan[sunting | sunting sumber]


Semua industri, termasuk pertambangan, memiliki dampak lingkungan yang tidak dapat
dihindari, baik dalam positif maupun dampak negatif, sehingga terjadi pertukaran antara manfaat
lingkungan dan dampak lingkungan. Pemerintah Indonesia memutuskan bahwa tambang ini
sangat penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia, dan pemerintah telah mengatur
bagaimana PTFI menjalankan proyek ini agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang
diinginkan oleh Indonesia, sementara sedapat mungkin mengurangi dampak negative terhadap
lingkungan. PTFI juga berkomitmen untuk merehabilitasi area yang terkena dampak ketika area
tersebut tidak digunakan lagi untuk kegiatan operasi.
Standarisasi, audit, dan sertifikasi[sunting | sunting sumber]
Perusahaan pertambangan pertama di Indonesia yang disertifikasi berdasarkan Sistem ISO
14001. Sertifikasi ISO 14001 selama 10 tahun terus menerus.
Mengadopsi prinsip Kerangka Pembangunan Berkelanjutan dari International Council on Mining
and Metals (ICMM).
Audit eksternal independen tiga tahunan pengelolaan lingkungan PTFI yang dilakukan sejak
tahun 1996.
Inisiatif transparansi industry ekstraktif (EITI) Komitmen perusahaan yang menyingkap semua
pendapatan dan pembayaran di Negara-negara tempat kami beroperasi.
Audit Internal Lingkungan Tahunan Dilakukan oleh konsultan (Crescent Technology) dan
perusahaan induk (Freeport McMoRan Copper & Gold.)
Audit PROPER dan Inspeksi Lingkungan Pertambangan. Mengikuti audit dan inspeksi dari
Pemerintah Indonesia.
Global Reporting Initiative (GRI) dan format-format lainnya. Menjadi standar pelaporan
implementasi pembangunan berkelanjutan.
Audit independen dari system pengelolaan lingkungan PTFI menyimpulkan bahwa program
pengelolaan batuan penutup “sangat terintegrasi” dan “konsisten dan praktik internasional”.
Sertifikasi “Wildlife at work” dari Wildlife Habitat Council – USA (2011) atas berbagai program
reklamasi dan keanekaragaman hayati. Sertifikasi ini menunjukkan bahwa PTFI berkontribusi
terhadap pelestarian habitat satwa liar di area kerja PTFI.
Ecological Risk Assesement (ERA) untuk mengkaji dampak system pengendapan pasir sisa
tambang (SIRSAT) di ModADA terhadap kesehatan manusia, biota akuatik, tanaman dan
kehidupan liar. Studi ERA PTFI merupakan studi terbesar yang dilakukan oleh perusahaan
swasta, dan hasilnya telah dipresentasikan kepada para pemangku kepentingan pada tahun
2002.
Kualitas pada titik penaatan pasir sisa tambang (SIRSAT) dan 3 titik penaatan di laut telah
memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sesuai dengan Keputusan Menteri
Lingkungan Hidup No. 431/2008 mengenai pengelolaan tailing di ModADA.
Laboratorium Lingkungan TImika (TEL) diregistrasi Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun
2010 sebagai Laboratorium Lingkungan Hidup Rujukan di mana pengambilan contoh (sampling)
termasuk dalam lingkup yang diakreditasi.
Pengelolaan pasir sisa tambang (SIRSAT) [sunting | sunting sumber]
Upaya pencegahan dan pengendalian air asam batuan dilaksanakan secara terpadu. PTFI
melakukan pengelompokkan jenis batuan penutup dan menempatkan batuannya secara selektif
sehingga dapat meminimalkan pembentukan air asam batuan. Air asam batuan yang terjadi
dikumpulkan dan penetralan air asam batuan dilakukan dengan menambahkan kapur.
Perpanjangan MoU penggunakan Pasir Sisa Tambang (SIRSAT) sebagai bahan konstruksi
pembangunan inftrastruktur. Pemerintah provinsi Papua dan PTFI telah memperpanjang MoU
pada tahun 2011 untuk penggunaan pasir sisa tambang sebagai bahan konstruksi dalam
pembangunan infrastruktur provinsi dan pasir sisa tambang juga telah digunakan sebagai bahan
konstruksi dalam pembangunan jalan dan jembatan di Mimika. Sebagai bagian dari pelaksanaan
MoU tersebut, PTFI telah melakukan pengiriman lebih dari 460.000 m3 tons SIRSAT sebagai
bahan konstruksi ke Merauke, berbagai proyek pembangunan di Timika dan di wilayah proyek
PTFI.
Kualitas pada titik penaatan SIRSAT dan 3 titik penaatan di laut telah memenuhi baku mutu yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.
431/2008 mengenai Pengelolaan Tailing di ModADA.
Biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan 2012 sejumlah USD 101 juta dan terus
meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Reklamasi[sunting | sunting sumber]
Rencana reklamasi PTFI didasarkan pada rencana reklamasi 5 tahun PTFI yang telah disetujui
oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pada tahun 2012, PTFI telah mereklamasi : 30,1 Ha area batuan penutup, sehingga total daerah
tambang yang telah direklamasi seluas 291 hektare; 14,2 Ha area pengendapan pasir sisa
tambang (SIRSAT) sehingga total daerah pengendapan yang telah direklamasi adalah seluas
659 hektare; 6,8 Ha daerah pesisir, sehingga total daerah pesisir yang telah direklamasi seluas
74 Ha. Menanam lebih dari 68.000 pohon bakau sebagai kelanjutan dari program 2004-2009.
Melakukan kajian mengenai reklamasi SIRSAT dan pendirian plot demonstrasi di daerah deposit
SIRSAT menunjukkan bahwa SIRSAT dapat direvegetasi dan ditanam ulang dengan tanaman-
tanaman lokal hutan ataupun pertanian. Bahkan, rekolonisasi alami terjadi dengan cepat. Saat
penmabngan telah selesai dilakukan, area pengendapan SIRSAT akan direklamasi dengan
teknik yang sesuai yang ditetapkan melalui konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan,
dengan mempertimbangkan dampak lingkungan dan sosial.
Merkuri maupun Sianida tidak digunakan PTFI. PTFI menggunakan proses pengapungan untuk
memisahkan mineral yang mengandung tembaga dan emas dari batuan serta tidak
menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun dalam proses utamanya.
Mengoperasikan 3 tempat pembuangan akhir dan 10 pabrik pengolahan pembuangan sepuluh
Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Domestik. PTFI sudah memperoleh izin pembunagan
limbah cari untuk seluruh IPAL yang berlokasi di area kerja PTFI. Sesuai dengan persyaratan
yang tercantum dalam izin yang diberikan, pemantauan dan dilaporkan dilakukan secara
periodic.
Mengirimkan 2.439 ton dari limbah B3 dari kegiatan-kegiatan pendukung seperti perbengkelan,
rumah sakti, laboratorium uji dan kegiatan pendukung lainnya ke PPLI (Prasadha Pamunah
Limbah Industri) Cibinong, PT Wastec-Cilegon dan pendaur ulang lain untuk proses pengolahan
dan pembuangan lebih lanjut.
Vegetasi[sunting | sunting sumber]
Telah ditanam di dalam dan di luar area perusahaan sebagai bagian dari program One Billion
Indonesia Trees (OBIT) sebanyak 3 juta bibit pohon.
Mengumpulkan 157.000 bibit tanaman local untuk kegiatan reklamasi di lokasi kegiatan
tambang.
135 jenis tanaman berhasil tumbuh di tanah yang mengandung pasir sisa tambang (SIRSAT)
Lebih dari 500 spesies tanaman tumbuh secara alami di lahan SIRSAT. Pemantauan suksesi
alami ini terus berlanjut dengan melibatkan Universitas Negeri Papua.
Mengumpulkan dan menganalisis lebih dari 15.000 sampel lingkungan dengan lebih dari
160.000 analisis individu per tahunnya.
Daur ulang[sunting | sunting sumber]
Produksi kompos dari sampah organic sebanyak 256 ton. Kurang lebih 136 ton baterai bekas
dikirim ke pabrik daur ulang. Proyek Biodiesel telah diresmikan dan dioperasikan. Bahan baku
untuk biodiesel diperoleh dari minyak goreng sisa messhall. Biodiesel yang dihasilkan digunakan
sebagai campuran bahan bakar beberapa kendaraan ringan di area kerja PTFI.
Pendidikan lingkungan[sunting | sunting sumber]
Mendidik 3.413 pelajar, 1685 pemuda dan 23 siswa magang mengenai pengetahuan dan
kesadaran lingkungan. PTFI berkontribusi terhadap kurikulum pendidikan lingkungan hidup di
tingkat SD dan SMP di Kabupaten Mimika.
Materi system manajemen llingkungan PTFI juga diberikan dalam pelatihan penyegaran tahunan
yang dilaksanakan bersamaan dengan pelatihan K3. Sampai akhir tahun ini, karyawan yang
telah mengikuti pelatihan ini adalah sebanyak 13.745 orang. Pelatihan lingkungan juga
dilaksanakan untuk karyawan baru di dalam progam pelatihan New Hire and Specific Induction
untuk diarea di mana para kayawan tersebut akan bekerja. Hingga akhir tahun ini, pelatihan
telah diikuti oleh 8.517 karyawan.
Menyelenggarakan progam alam lestari yang merupakan hasil kerjasama dengan Dinas
Pendidikan & Kebudayaan (P&K) Mimika, Badang Lingkungan Hidup (BLH) Mimika, Yayasan
Pendidikan Jayawijaya (YPJ) dan Kontraktor. Program Alam Lestari bertujuan untuk membangun
kepedulian dan pengetahuan tentang lingkungan, menciptakan kesadaran berwawasan
lingkungan dan mencari duta lingkunga untuk Kabupaten Mimika.
SMP YPJ di Kuala Kencana mendapatkan penghargaan dari KLH sebagai Sekolah Nasional
Adiwiyata (ECO-School) pada tanggal 7 Juni 2011 di Jakarta. PTFI juga terus membantu SMP
local di Timika untuk menyiapkan untuk program Ecoschool tahun 2012.
Menerbitkan buku seri Keanekaragaman Hayati: “The Freshwater Fish of the Timika Region,
New Guinea”, “The Birds of Mimika”, “The Butterflies of Mimika”, “Biodiversity of Papua”,
“Freshwater Crustacea” dan “Mangrove Estuary Crabs”.
Sebagai bagian dari program pelestarian lingkungan hidup, terutama flora dan fauna, PTFI
bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah Papua (BBKSDA)
dan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga telah melepaskan satwa-satwa endemic Papua ke
Habitatnya.

Kontribusi Freeport Indonesia[sunting | sunting sumber]


Sebagai mitra jangka panjang Indonesia yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional dan komunitas lokal, Freeport Indonesia telah berinvestasi sebesar US$7,7
miliar dalam infrastruktur selama 45 tahun di Indonesia.
Berdasarkan riset yang diadakan oleh Universitas Indonesia, sampai saat ini usaha PTFI
mewakilkan 1,59% dari semua kegiatan ekonomi di Indonesia dengan 300.000 karyawan
Indonesia dan keluarganya bergantung pada PTFI untuk kelangsungan hidup mereka. PTFI juga
berkeinginan untuk terus berinvestasi dan menjadi bagian dari Indonesia untuk jangka waktu
yang lama.

Tabel I :

Tahun Sejak 1991-


Kontribusi
2014 2014

Keuntungan Langsung bagi Indonesia (dari pajak, royalti, dividen, biaya, USD 500 USD 15,8
dan dukungan langsung lainnya) juta Miliar

Keuntungan tidak langsung (Gaji dan upah, pembelian dalam negeri, USD 3,4 USD 29,5
pengembangan regional dan investasi dalam negeri) Miliar Miliar

Tabel II (dalam miliar dolar AS) :

199
Jenis
2- 20 20 20 20 20 200 200 200 200 201 201 20 20 20 TOT
peneri
200 01 02 03 04 05 6 7 8 9 0 1 12 13 14 AL
maan
0

Dividen
11
pemerin 143 4 5 5 9 159 216 49 213 169 202 - - - 1,287
2
tah
10 11
Royalti 209 28 28 36 38 82 146 164 121 128 185 188 76 1.647
1 8

Pajak
dan
1.2 16 16 29 21 68 1.2 1.4 1.0 1.0 1.5 1.9 90 38 42 12.84
nonpaja
84 1 1 4 3 6 94 25 39 13 69 93 4 3 1 0
k
lainnya

1.6 19 19 33 26 88 1.6 1.8 1.2 1.3 1.9 2.3 98 48 53 15.77


Total
35 3 4 4 0 1 00 05 09 54 22 83 0 4 9 4

Kontribusi dan peranan PT Freeport Indonesia bagi negara :

 Menyediakan lapangan pekerjaan bagi sekitar 24.000 orang di Indonesia (karyawan PTFI
terdiri dari 69,75% karyawan nasional; 28,05% karyawan Papua, serta 2,2% karyawan
Asing).
 Menanam Investasi > USD 8,5 Miliar untuk membangun infrastruktur perusahaan dan sosial
di Papua, dengan rencana investasi-investasi yang signifikan pada masa datang.
 PTFI telah membeli > USD 11,26 Miliar barang dan jasa domestik sejak 1992.
 Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, PTFI telah memberikan kontribusi lebih dari USD
37,46 Miliar dan dijadwalkan untuk berkontribusi lebih banyak lagi terhadap pemerintah
Indonesia hingga lebih dari USD 6,5 Miliar dalam waktu empat tahun mendatang dalam
bentuk pajak, dividen, dan pembayaran royalti.
 Keuntungan finansial langsung ke pemerintah Indonesia dalam kurun waktu empat tahun
terakhir adalah 59%, sisanya ke perusahaan induk (FCX) 41%. Hal ini melebihi jumlah yang
dibayarkan PTFI apabila beroperasi di negara-negara lain.
 Kajian LPEM-UI pada dampak multiplier effect dari operasi PTFI di Papua dan Indonesia di
2011: 0,8% untuk PDB Indonesia, 45% untuk PDRB Provinsi Papua, dan 95% untuk PDRB
Mimika.
 Membayar Pajak 1,7% dari anggaran nasional Indonesia.
 Membiayai >50% dari semua kontribusi program pengembangan masyarakat melalui sektor
tambang di Indonesia.
 Membentuk 0,8% dari semua pendapatan rumah tangga di Indonesia.
 Membentuk 44% dari pemasukan rumah tangga di provinsi Papua.

Smelter (pabrik pelebur)[sunting | sunting sumber]


UU Minerba menetapkan kewajiban pemegang Kontrak Karya yang berada dalam masa
produksi untuk melakukan proses pengolahan/pemurnian di dalam negeri. Ketentuan-ketentuan
yang ada di dalam Kontrak Karya PTFI telah mencakup kewajiban untuk melakukan studi
kelayakan terhadap pendirian pabrik smelter di dalam negeri. Oleh karena itu PTFI telah
membangun fasilitas peleburan tembaga pertama di Indonesia yang berlokasi di Gresik.
PT Smelting Gresik adalah Smelter tembaga pertama di Indonesia. Didirikan tahun 1996 di mana
diperlukan biaya saat itu sebesar USD 750 Juta. PT Smelting Gresik dimiliki oleh PT Freeport
Indonesia dan konsorsium Jepang, serta dioperasikan oleh Mitsubishi. PTFI memasok rata-rata
80% dari kebutuhan konsentrat PT Smelting.

-------
Sido Muncul
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul, Tbk (IDX: SIDO) adalah perusahaan jamu
tradisional dan farmasi dengan menggunakan mesin-mesin mutakhir. Berawal pada tahun 1940
di Yogyakarta, dan dikelola oleh Ny. Rahkmat Sulistio, Sido Muncul yang semula berupa industri
rumahan ini secara perlahan berkembang menjadi perusahaan besar dan terkenal seperti
sekarang ini. Pada tahun 1951, Sido Muncul mulai berdiri.

Daftar isi
[sembunyikan]

 1Sejarah
 2Lain-lain
 3Produk
 4Referensi
 5Pranala luar

Sejarah[sunting | sunting sumber]


Di tengah persaingan sektor Industri jamu yang semakin ketat, Sido Muncul telah berhasil
memiliki market share terluas dan reputasi yang baik sebagai industri jamu terbesar di Indonesia.
Keberhasilan yang telah dicapai saat ini tentunya tidak terlepas dari peran dan pelaku pendiri
industri ini.
Perusahaan yang kini sudah berhasil masuk Bursa Efek Indonesia sejak Desember 2013 itu
dilalui melalui perjalanan yang cukup panjang. Berawal dari keinginan pasangan suami istri Siem
Thiam Hie yang lahir pada tanggal 28 Januari 1897 dan wafat 12 April 1976 bersama istrinya Ibu
Rakhmat Sulistio yang terlahir pada tanggal 13 Agustus 1897 dengan nama Go Djing Nio dan
wafat 14 Februari 1983, memulai usaha pertamanya dengan membuka usaha Melkrey, yaitu
usaha pemerahan susu yang besar di Ambarawa.
Pada tahun 1928, terjadi perang Malese yang melanda dunia. Akibat perang ini, usaha Melkrey
yang mereka rintis terpaksa gulung tikar dan mengharuskan mereka pindah ke Solo, pada 1930.
Tanpa menyerah, pasangan ini kemudian memulai usaha toko roti dengan nama Roti Muncul.
Lima tahun kemudian, berbekal kemahiran Ibu Rakhmat Sulistio (Go Djing Nio) dalam mengolah
jamu dan rempah-rempah, pasangan ini memutuskan untuk membuka usaha jamu di
Yogyakarta.
Tahun 1941, mereka memformulasikan Jamu Tolak Angin yang saat itu menggunakan nama
Jamu Tujuh Angin. Ketika perang kolonial Belanda yang kedua pada tahun 1949, mereka
mengungsi ke Semarang dan mendirikan usaha jamu dengan nama Sido Muncul, yang artinya
"impian yang terwujud". Di Jalan Mlaten Trenggulun No. 104 itulah, usaha jamu rumahan dimulai
dengan di bantu oleh tiga orang karyawan.
Pada tahun 1951, keluarga Ny. Rahkmat Sulistioningsih (Go Djing Nio) pindah ke Semarang,
dan di sana mereka mendirikan pabrik jamu secara sederhana namun produknya diterima
masyarakat secara luas. Karena semakin bersarnya usaha keluarga ini, maka modernisasi
pabrik juga merupakan suatu hal yang mendesak.
Pada 1984, PT. Sido Muncul memulai modernisasi pabriknya, dengan merelokasi pabrik
sederhananya ke pabrik yang representatrif dengan mesin-mesin modern.
Pada 11 November 2000, PT Sido Muncul kembali meresmikan pabrik baru di Ungaran yang
lebih luas dan modern. Peresmian dilakukan oleh Menteri Kesehatan waktu itu, dan pada saat itu
pula PT Sido Muncul memperoleh 2 penghargaan sekaligus, yakni Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) setara dengan
farmasi, dan sertifikat inilah yang menjadikan PT. SidoMuncul sebagai salah satu pabrik jamu
berstandar farmasi. Lokasi pabrik sendiri terdiri dari bangunan pabrik seluas 7 hektare, lahan
Agrowisata ,1,5 hektare, dan sisanya menjadi kawasan pendukung lingkungan pabrik.
Pada tanggal 10 Februari 2010 telah dilakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik
bahan baku herbal seluas 3.000 m2.

Lain-lain[sunting | sunting sumber]


Logo Jamu Sido Muncul yang berupa ibu dan anaknya adalah gambar Ny. Rahkmat Sulistio,
pendiri Jamu Sido Muncul beserta cucunya, Irwan Hidayat, saat itu berusia 4 tahun. Irwan
Hidayat sejak tahun 1972 sampai sekarang adalah Presiden Direktur PT Sido Muncul.

Produk[sunting | sunting sumber]


 Tolak Angin
 Kuku Bima
 Kuku Bima Ener-G - minuman energi
 Kopi Jahe
 Permen Tolak Angin
 New Hemoroa- untuk wasir
 Fatraper- menurunkan lemak dan kolesterol
 Kunyit Putih- meningkatkan daya tahan tubuh
 Jamu Komplet Sido Muncul
 Esemag- membantu pengobatan mag
 Temulawak- menjaga kesehatan hati
 Bilberry Carrot- antioksidan mata
 Echinacea- meningkatkan daya tahan tubuh
 Garlic- menjaga kesehatan jantung
 Daun Dewa- makanan tambahan penderita tumor dan kanker
 SM Prosta Plus- untuk pembesaran prostat
 Suprasi- melancarkan ASI
 Memory - meningkatkan daya ingat
 Kunyit Asam
 SidoMuncul Vitamin C1000 mg
 Jahe Wangi
 KukuBima Kopi Ener-G
 KukuBima Kopi GInseng
Holcim Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

PT Holcim Indonesia Tbk


d/h PT Semen Cibinong Tbk

Simbol saham IDX: SMCB

Didirikan 1971

Kantor pusat Indonesia

Produk Semen

Anak perusahaan PT Holcim Beton d/h PT Trumix Beton

Situs web http://www.holcim.co.id

PT Holcim Indonesia Tbk (sebelumnya bernama PT Semen Cibinong Tbk; IDX: SMCB)
adalah sebuah perusahaan produsen semen di Indonesia. Presiden direkturnya saat ini adalah
Gerhard Wolfgang Schutz.
Holcim mengakuisisi saham mayoritas PT Semen Cibinong Tbk pada 13 Desember 2001.
Holcim Indonesia memiliki tiga pabrik semen masing-masing di Narogong, Jawa Barat, Cilacap,
Jawa Tengah, dan Tuban, Jawa Timur dengan total kapasitas maksimum 12.5 juta ton semen
per tahun. Kepemilikan saham Holcim Indonesia adalah LafargeHolcim Group sebesar 80.65%
dan sisanya dimiliki publik.
Pergantian nama perusahaan dari PT Semen Cibinong Tbk menjadi PT Holcim Indonesia Tbk
dilakukan pada 1 Januari 2006[1].

Pemegang saham[sunting | sunting sumber]


 LafargeHolcim Group - 80.65%
 Publik - 19.35%

Anak perusahaan[sunting | sunting sumber]


 PT Holcim Beton (sebelumnya bernama PT Trumix Beton)

Anda mungkin juga menyukai