Anda di halaman 1dari 8

Laporan Kegiatan Penyembelihan Hewan Kurban

MTsN 3 JAKARTA

Nama : Faqih Nuris Shiba


Kelas : 8.7
Assalamualikum Wr.Wb

Pada hari Senin, 12 Agustus 2019 M/ 11 Zulhijjah 1440 H


Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 JAKARTA menyelenggarakan pemotongan hewan
qurban.

Kegiatan pertama adalah pembacaan takbir dan shalat dhuha berjamaah di masjid
MTsN 3 yang di imami oleh bapak H. Komaruddin, M. Pd

Dan kegiatan kedua yaitu ceramah Idul Adha oleh bapak H. Sukimo, M. Pd. I yang
berisi tentang pengertian, syarat dan cerita.

Qurban menurut Bahasa berasal dari kata Qoroba Yaqrobu yang artinya mendekat.
Sedangkan menurut istilah penyembelihan hewan untuk mendekatkan diri kepada Allah
Swt. Sesuai syariat islam.
Syarat Qurban
1. Hewan tidak buta
2. Tidak boleh memotong telinga
3. Tidak boleh memotong ekornya
4. Hewan secara keseluruhan tidak boleh cacat

Syarat Memotong
1. Muslim
2. Membaca bismillahirrahmanirrahim
3. Membaca takbir
4. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW
5. Hewan diarahkan kearah kiblat
6. Harus dengan pisau yang tajam

Cerita sahabat rasul bernama Sya’ban

Sya’ban ra memiliki kebiasaan unik. Dia datang ke masjid sebelum waktu shalat
berjamaah. Ia selalu mengambil posisi di pojok masjid pada setiapa shalat berjamaah
dan I’tikaf. Alasannya, selalu mengambil posisi di pojok masjid karena ia tidak ingin
mengganggu atau menghalangi orang lain yang akan melakukan ibadah di masjid.
Kebiasaan ini, sudah dipahami oleh semua orang bahkan Rasulullah sendiri.

Pada suatu pagi, saat shalat Subuh berjamaah akan dimulai, Rasulullah SAW merasa
heran karena tidak mendapati Sya’ban ra pada posisi seperti biasanya. Rasul pun
bertanya kepada jamaah yang hadir, apakah ada yang melihat Sya’ban? Tapi, tidak ada
seorang pun yang melihat Sya’ban ra.

Shalat Subuh pun sengaja ditunda sejenak, untuk menunggu kehadiran Sya’ban.
Namun yang ditunggu belum datang juga. Karena khawatir shalat Subuh kesiangan,
Rasulullah pun memutuskan untuk segera melaksanakan shalat Subuh berjamaah.
Hingga shalat Subuh selesai pun Sya’ban belum datang juga.

Selesai shalat Subuh Rasul pun bertanya lagi “Apakah ada yang mengetahui kabar
Sya’ban?” Namun tidak ada seorang pun yang menjawab.
Rasul pun bertanya lagi “Apa ada yang mengetahui dimana rumah Sya’ban?” Seorang
sahabat mengangkat tangan dan mengatakan bahwa dia tahu persis dimana rumah
Sya’ban.

Rasulullah sangat khawatir terjadi sesuatu terhadap sahabatnya tersebut, memimnta


diantarkan ke rumah Sya’ban. Perjalanan dari masjid ke rumah Sya’ban cukup jauh
dan memakan waktu lama terlebih mereka menempuh dengan berjalan kaki.

Akhirnya, Rasulullah dan para sahabat sampai di rumah Sya’ban pada waktu shalat
dhuha (kira-kira 3 jam perjalanan). Sampai di depan rumah Sya’ban, beliau
mengucapkan salam dan keluarlah wanita sambil membalas salam.

“Benarkah ini rumah Sya’ban?” Tanya Rasulullah.

“Ya benar, ini rumah Sya’ban. Saya istrinya.” jawab wanita tersebut.

“Bolekah kami menemui Sya’ban ra, yang tidak hadir shalat Subuh di masjid pagi ini?”
ucap Rasul.

Dengan berlinangan air mata, istri Sya’ban ra menjawab “Beliau telah meninggal tadi
pagi”.

“Innalilahi Wainnailaihiroji’un” jawab semuanya.

Satu-satunya penyebab Sya’ban tidak hadir shalat Subuh di masjid adalah karena ajal
menjemputnya. Beberapa saat kemudian, istri Sya’ban ra bertanya “Ya Rasulullah ada
sesuatu yang jadi tanda tanya bagi kami semua, yaitu menjelang kematiannya dia
bertetiak tiga kali dengan masing-masing teriakan di sertai satu kalimat. Kami semua
tidak paham apa maksudnya”

Cerita Nabi Ibrahim as

Dikisahkan bahwa Nabi Ibrahim tidak memiliki anak hingga di masa tuanya, lalu beliau
berdoa kepada Allah.

“Ya Tuhanku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang


yang saleh. (QS Ash-Shafaat [37] : 100)
Nabi Ibrahim datang menjumpai anaknya untuk menyampaikan perintah Allah agar
menyembelihnya. Bisakah kalian bayangkan teman-teman? Setelah menunggu
bertahun-tahun, Nabi Ibrahim baru dikaruniai anak di usia tuanya. Lalu beliau
diperintahkan untuk meninggalkan anak dan isterinya di suatu tempat asing yang jauh
darinya dan tidak berpenghuni. Meskipun sangat besar kecintaan beliau kepada
keluarganya, namun beliau seorang yang teguh dan taat terhadap perintah Allah. Tidak
sedikitpun beliau bergeming, bahkan bersegera ketika Allah memerintahkannya.

Nabi Ismail pun menjawab:

“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”. (QS Ash-Shafaat [37] : 102)

Nabi Ismail meminta ayahnya untuk mengerjakan apa yang Allah perintahkan. Dan
beliu berjanji kepada ayahnya akan menjadi seorang yang sabar dalam menjalani
perintah itu. Sungguh mulia sifat Nabi Ismail. Allah memujinya di dalam Al-Qur’an:

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di
dalam Al Quraan. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia
adalah seorang rasul dan nabi.” (QS Maryam [19] : 54)

Allah melanjutkan kisahnya di dalam Al-Qur’an:


“Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas
pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya ).” (QS Ash-Shafaat [37] : 103)

Nabi Ibrahim lalu membaringkan anaknya di atas pelipisnya (pada bagian wajahnya)
dan bersiap melakukan penyembelihan dan Ismail pun siap menaati perintah ayahnya.

“Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu sesungguhnya


demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu
dengan seekor sembelihan yang besar.” (QS Ash-Shafaat [37] : 104:107)

Allah menguji Nabi Ibrahim dengan perintah untuk menyembelih anaknya tercinta, dan
Nabi Ibrahim dan Ismail pun menunjukkan keteguhan, ketaatan dan kesabaran mereka
dalam menjalankan perintah itu. Lalu Allah menggantikan dengan sembelihan besar,
yakni berupa domba jantan dari Surga, yang besar berwarna putih, bermata bagus,
bertanduk serta diikat dengan rumput samurah. Wallahu a’lam.
Kegiatan ketiga yaitu penyembelihan hewan Qurban sapi dan kambing

Dan kegiatan keempat pengolahan dan pendistribusian daging Qurban


Daging Qurban dibagikan kepada mustahiq setempat

Sekian,
Wassalamualikum Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai