Anda di halaman 1dari 8

Panduan Cuci Tangan dan Desinfeksi Sesuai WHO

Health care associated infection (HCAI) adalah masalah utama patient safety dan kegiatan
surveillance dan kegiatan pencegahan adalah prioritas utama dalam keselamatan dan keamanan
pelayanan kesehatan. Akibat dari Infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan
mengakibatkan waktu menginap di rumah sakit yang memanjang, masa ketidak mampuan yang
memanjang, peningkatan resistensi mikroorganisme terhadap antimikroba, biaya tinggi bagi
pasien dan keluarga, dan angka kematian yang meningkat.

Infeksi yang terjadi di rumah sakit disebut juga “Infeksi Nosokomial”, yaitu infeksi yang diperoleh ketika
seseorang dirawat di rumah sakit, tanpa adanya tanda-tanda infeksi sebelumnya dan minimal terjadi 3 x
24 jam sesudah masuk kuman. Pencegahan dan pengendalian infeksi merupakan tatanan pelayanan
kesehatan yang paling diutamakan bagi pasien maupun para profesional pelayanan kesehatan,
dimana pencegahan Infeksi RS Khusus Bedah SS Medika diantarnya melalui cuci tangan
sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan adapun tatalaksana cuci tangan antara lain Lima
waktu mecuci tangan yaitu sebelum menyentuh pasien, sebelum melakukan tindakan aseptic,
setelah terkena paparan cairan tubuh, setelah menyentuh pasien dan setelah menyentuh
lingkungan pasien. Selain itu, mencuci tangan dengan menggunakan Sabun dan Air, dengan
waktu 40 – 60 detik menurut sumber WHO 2009 dan mencuci dengan menggunakan cairan
Handscrub, dengan waktu 20 – 30 detik menurut sumber WHO 2009.

I. Definisi

Mencuci kedua tangan merupakan prosedur awal yang dilakukan perawat dalam
memberikan tindakan keperawatan yang bertujuan membersihkan tangan dari segala kotoran,
mencegah terjadinya infeksi silaang melalui tangan, dan mempersiapkan bedah atau tindakan
pembedahan. Mencuci tangan yaitu proses yang secara mekanik melepaskan kotoran dan
debris dari kulit tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air. Tubuh manusia bisa
mendapatkan Flora transien dan flora residen pada kulit. Flora transien yaitu pada tangan
yang diperoleh melalui kontak langsung dengan klien, petugas kesehatan lainnya dan
permukaan lingkungannya (misal meja periksa, alat kesehatan, lantai dan toilet). Sedangkan
Flora residen tinggal dilapisan kulit yang lebih dalam serta didalam folikel rambut dan tidak
dapat dihilanglkan seluruhnya, bahkan dengan pencucian dan pembilasan keras dengan sabun
dan air
Beberapa bagian yang terdapat dalam proses mencuci tangan dan desinfeksi:
1. Air bersih yaitu air yang secara alami atau kimiawidibersihkan dan disaring sehingga
aman untuk diminum, serta untuk pemakaian lainnya (misalnya mencuci tangan, dan
membersihkan instrument medis) karena memenuhi standar kesehatan yang telah
ditetapkan.
2. Sabun yaitu produk-produk pembersih (batang, cair, lembar atau bubuk) yang
menggunakan tegangan permukaan sehingga membantu melepaskan kotoran, debris dan
mikroorganisme yang menempel sementara pada tangan
3. Agen antiseptic atau antimikroba yaitu bahan kimia yang diaplikasikan diatas kulit atau
jaringan hidup lain untuk menghambat atau membunuh mikroorganisme, sehingga
mengurangi jumlah hitungan bakteri total, contohnya alkohol 70 %, dettol
4. Emollient yaitu cairan organic, seperti gliserol, propilen glikol atau sorbitol yang
ditambahkan pada handrub dan loison. Kegunaannya untuk membantu mencegah
kerusakan kulit dan melunakkan kulit.

Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang
tidak hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri. Desinfeksi juga dikatakan suatu
tindakan yang dilakukan untuk membunuh kuman patogen dan apatogen tetapi tidak dengan
membunuh spora yang terdapat pada alat perawatan ataupun kedokteran. Desinfeksi
dilakukan dengan menggunakan bahan desinfektan melalui cara mencuci, mengoles,
merendam dan menjcmur dengan tujuan mencegah terjadinya infeksi, dan mengondisikan
alat dalam keadaan siap pakai.

II. Ruang Lingkup


Paduan cuci tangan dan desinfeksi ini berlaku pada seluruh unit yang berada di rumah sakit.
1. Segera: Setelah tiba di tempat tidur klien
2. Sebelum:
 Kontak langsung dengan klien
 Memakai sarung tangan sebelum pemeriksaan klinis dan tindakan invasive
 Menyediakan/ mempersiapkan obat-obatan
 Mempersiapkan makanan
 Memberi makan klien
 Meninggalkan rumah sakit
3. Diantara: prosedur tertentu pada klien yang sama dimana tangan terkontaminasi, untuk
menghindari kontaminasi silang
4. Setelah:
 Kontak dengan klien
 Melepas sarung tangan
 Melepas alat pelindung diri
 Kontak dengan darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi, eksudat luka dan peralatan
yang diketahui atau kemungkinan terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh,
apakah menggunakan atau tidak menggunakan sarung tangan
 Menggunakan toilet atau menyentuh dan mengelap hidung dengan tangan
Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir bila tangan terlihat kotor atau terkontaminasi
dengan bahan-bahan protein. gunakan handrub berbasis alkohol secara rutin untuk
dekontaminasi tangan, jika tangan terlihat kotor. Jangan gunakan handrub berbasis
alkohol jika tangan terlihat kotor Jangan gunakan produk berbasis alkohol setelah
menyentuh kulit yang tidak utuh, darah atau cairan tubuh. Pada kondisi saat ini cuci
tangan dengan sabun dan air mengalir dan keringkan dengan lap atau handuk tisu sekali
pakai.

III.Persiapan dan Penatalaksanaan Cuci Tangan

Teknik Mencuci Tangan menggunakan Air Mengalir

1. Air mengalir
Sarana untuk cuci tangan adalah air mengalir dengan saluran pembuangan atau bak
penampungan yang memadai. Dengan guyuran air mengalir tersebut maka
mikroorganime yang terlepas karena gesekan mekanis atau kimiawi saat cuci tangan
akan terhalau dan tidak menempel lagi dipermukaan kulit. Air mengalir tersebut dapat
berupa kran atau dengancara mengguyur dengan gayung, namun cara mengguyur dengan
gayung memiliki risikocukup besar untuk terjadi pencemaran , baik melalui gayung
ataupun percikan air bekas cucian kembali ke bak penampungan air bersih
2. Sabun
Bahan tersebut tidak membunuh mikroorganisme tetapi menghambat dan mengurangi
jumlah mikroorganisme dengan jalan mengurangi tegangan permukaan sehingga
mikroorganisme terlepas dari permukaan kulit dan mudah terbawa oleh air. Jumlah
mikroorganisme semakin berkurang dengan meningkatnya frekuensi cuci tangan, namun
di lain pihak dengan seringnya menggunakan sabun atau detergen maka lapisan lemak
kulit akan hilang dan membuat kulit menjadi kering dan pecah-pecah
3. Larutan Antiseptik
Larutan antiseptic atau disebut juga antimikroba topical, dipakai pada kulit atau jaringan
hidup lainnya untuk menghambat aktivitas atau membunuh mikroorganisme pada kulit.
Antiseptik memiliki bahan kimia yang memungkinkan untuk digunakan pada kulit dan
selaput mukosa. Antiseptik memiliki keragamandalam hal efektivitas, aktivitas, akibat
dan rasa pada kulit setelah dipakai sesuai dengan keragaman jenis antiseptic tersebut dan
reaksi kulit masing-masing individu. Kriteria memilih antiseptic adalah sebagai berikut:
 Memiliki efek yang luas, menghambat atau merusak mikroorganisme secara luas
 Efektivitas
 Kecepatan aktivitas awal
 Tidak mengakibatkan iritasi kulitdan tidak menyebabkan alergi
 Dapat diterima secara visual maupun estetik
 Efektif sekali pakai
4. Lap tangan yang bersih dan kering

Teknik membersihkan tangan dengan sabun dan air harus dilakukan seperti dibawah ini:

a. Basahi tangan dengan air mengalir yang bersih

b. Tuangkan 3-5 cc sabun cair untuk menyabuni seluruh permukaan tangan

c. Ratakan dengan kedua telapak tangan

d. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya

e. Gosok kedua telapak dan sela-sela jari


f. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci

g. Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan sebaliknya

h. Gosok dengan memutar ujung jari-jari di telapak tangan kiri dan sebaliknya

i. Bilas kedua tangan dengan air mengalir

j. Keringkan dengan handuk sekali pakai atau tissue towel sampai benar-benar kering

k. Gunakan handuk sekali pakai atau tissue towel untuk menutup kran
Apabila tidak terdapat air mengalir, pertimbangkan dengan menggunakan:
 Wadah air dengan kran dan wadah atau tempat untuk menampung air
 Gunakan larutan berbasisi alkohol tanpa air (handrub antiseptic)

Teknik mencuci tangan menggunakan handrub antiseptik (handrub berbasis alkohol)
Penggunaan handrub antiseptic untuk tangan yang bersih lebih efektif membunuh flora
residen dan flora transien daripada mencuci tangan dengan sabun antipetik atau dengan sabun
biasa dan air. Antiseptik ini cepat dan mudah digunakan serta menghasilkan penurunan
jumlah flora tangan awal yang lebih besar. Handrub antiseptic juga berisi emolien seperti
gliserin, glisol propelin, atau sorbitol yang melindungi dan melembutkan kulit. Teknik untuk
menggosok tangan dengan antiseptic dijelaskan dibawah ini.
Langkah 1: Tuangkan handrub berbasis alkohol untuk dapat mencakup seluruh permukaan
tangan dan jari (kira-kira satu sendok teh)
Langkah 2: Gosokkan larutan dengan teliti dan benar pada kedua belah tangan, khususnya
diantara jari-jari jemari dan dibawaha kuku hingga kering (sesuai dengan cara mencuci
tangan dengan air)

Anda mungkin juga menyukai