Anda di halaman 1dari 8

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP TA. 2017 / 2018
Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan II
Hari / Tanggal : Rabu, 30 Mei 2018
Program Studi : Akuntansi-S1
Waktu : 120 Menit (10.30 – 12.30 WIB)
Dosen : 1. Satria Yudhia Wijaya, S.E, MS.Ak.
2. Drs. Kornel Sitanggang, SE.Ak, M.M
3. Yoyoh Guritno, SE.Ak, M.Si.
4. Drs. Samin, M.M
Sifat Ujian : Tutup Buku

Perhatian :
1. Tulis Nama, NPM, Kelas, dan Dosen.
2. Taati peraturan ujian yang telah ditentukan.
3. Pelanggaran terhadap peraturan ujian akan dikenakan sanksi akademis.
4. Bacalah soal dengan baik sebelum menjawab.
5. Tidak diperkenankan menggunakan pinsil.

I. SOAL TEORI. Bobot Nilai 25. Jawab 5 dari 6 soal di bawah ini.

1. Untuk dapat mengklasifikasi suatu transaksi Sewaguna Usaha sebagai Finance Lease
atau Operating Lease harus dilakukan identifikasi menggunakan 4 kriteria yang
terdapat dalam kontrak atau perjanjian Sewaguna Usaha. Sebutkan dan jelaskan
bagaimana kriteria tersebut digunakan dalam penentuan klasifikasi transaksi
Sewaguna Usaha. (Nilai 5).
Jawab .
Kriteria yang digunakan dalam penentuan klasifikasi transaksi Sewaguna Usaha
adalah sebagai berikut :.
1. Adanya transfer kepemilikan dari aset yang disewagunakan.
2. Perjanjian memuat opsi pembelian dengan harga murah.
3. Jangka waktu sewaguna aset merupakan sebagian besar dari masa manfaat aset
(>75%)
4. Nilai tunai dari pembayaran sewa minimum secara substansial sama dengan nilai
wajar aset yang disewagunakan.
Jika satu atau lebih kriteria tersebut di atas terpenuhi, maka perjanjian sewaguna
diklasifikasi sebagai Finance Lease, dan jika tidak satupun kriteria di atas terpenuhi,
maka diklasifikasi sebagai operating lease.

2. Dalam pembahasan pajak penghasilan terdapat istilah Kewajiban Pajak Tangguhan


(Deferred tax liability), Aset Pajak Tangguhan (Deferred Tax Asset), dan Hutang
Pajak Penghasilan (Income Taxes Payable). Jelaskan ketiga istilah tersebut dan
berikan contohnya. (Nilai 5).

Jawab.
Deferred Tax Liability : Merupakan kewajiban pajak yang ditangguhkan, yang akan
meningkatkan besarnya pajak yang terutang dimasa yang akan datang sebagai akibat
adanya perbedaan temporer yang ada pada akhir periode berjalan.
Deferred Tax Asset: Merupakan aset pajak yang ditangguhkan akan dipulihkan
sebagai pengurang pajak terutang dimasa yang akan datang sebagai akibat adanya
perbedaan temporer yang dapat diperlakukan sebagai pengurang pada akhir periode
berjalan.
Income Taxes Payable : Hutang pajak penghasilan untuk periode berjalan

3. Terdapat dua metode akuntansi yang dapat digunakan dalam penentuan laba kotor
pada Kontrak Jangka Panjang (Long term Contract), yaitu Metode Persentase
penyelesaian (Percentage-of-Completion Method) dan Metode Pemulihan Biaya
(Cost-Recovery Method). Jelaskan bagaimana prosedur penggunaan kedua metode
tersebut dalam penentuan laba kotor dalam kontrak jangka panjang. (Nilai 5).
Jawab.
Prosedur penggunaan Metode Persentase penyelesaian (Percentage-of-Completion
Method) : Perusahaan mengakui pendapatan dan laba kotor pada setiap periode
berdasarkan persentase kemajuan penyelesaian kontrak. Persentase penyelesaian
dihitung dengan pendekatan biaya ke biaya (cost-to-cost approach), yaitu biaya aktual
dibagi dengan total estimasi biaya untuk menyelesaikan kontrak. Kemudian persentase
tersebut dikalikan dengan nilai kontrak untuk menentukan jumlah pendapatan yang
dapat diakui untuk periode tersebut. Selanjutnya, pendapatan yang diakui pada pada
periode tersebut dikurangi dengan biaya aktual periode untuk menentukan laba
kotornya.

Prosedur penggunaan Metode Pemulihan Biaya (Cost-Recovery Method) :


Perusahaan mengakui pendapatan (laba kotor), hanya pada periode dimana seluruh
biaya yang dikeluarkan untuk menyelesaikan kontrak telah dipulihkan (diperoleh
kembali). Sehingga tidak ada pengakuan laba kotor sebelum seluruh biaya aktual
untuk menyelesaikan kontrak telah diterima kembali.

4. Perubahan akuntansi dapat dibedakan menjadi perubahan dalam kebijakan akuntansi


(Changes in Accounting Policy) dan perubahan dalam estimasi (Changes in
Estimation). Jelaskan apa yang dimaksud dengan perubahan kebijakan akuntansi dan
perubahan estimasi tersebut. (Nilai 5).

Jawab.
Perubahan kebijakan akuntansi merupakan perubahan dari kebijakan akuntansi
yang diterima umum ke kebijakan akuntansi yang diterima umum lainnya. Misal dasri
metode rata-rata tertimbang ke metode masuk pertama- keluar pertama, perlakuan
akuntansinya bersifat retrospektif.
Perubahan estimasi merupakan perubahan dari satu estimasi ke estimasi lainnya.
Misal estimasi masa manfaat aset tetap, dari 10 tahun menjadi 12 tahun, perlakuan
akuntansinya bersifat prospektif.

5. Berdasarkan penyebabnya, kesalahan dalam akuntansi dapat dibedakan ke dalam


kesalahan karena perubahan penerapan kebijakan akuntansi, kesalahan secara
matematik, kesalahan penggunaan fakta, dan kesalahan klasifikasi. Jelaskan apa yang
dimaksud dengan kesalahan-kesalahan tersebut dan berikan contohnya. (Nilai 5).

Jawab.
Kesalahan akibat perubahan penerapan kebijakan akuntansi, yaitu kesalahan
yang diakibatkan oleh perubahan penerapan kebijakan dari yang diterima umum ke
yang tidak diterima umum.
Kesalahan secara matematik, yaitu kesalahan yang diakibatkan salah dalam
penjumlahan, perkalian, pengurangan atau pembagian.
Kesalahan penggunaan fakta, yaitu kesalahan yang yang timbul karena salah
menggunakan data transaksi, misal transaksi pembelian kredit dicatat sebagai
transaksi tunai.
Kesalahan klasifikasi, yaitu kesalahan akibat salah mengklasifikasi transaksi yang
terjadi, misal pembelian perlengkapan (aset lancar) dicatat sebagai pembelian
peralatan aset tidak lancar).

6. Jumlah penghasilan sebelum pajak yang dihitung menurut standar akuntansi dan yang
dihitung menurut ketentuan perpajakan dapat berbeda. Penyebab perbedaan tersebut
dapat diklasifikasi sebagai Perbedaan Temporer dan Perbedaan Permanen (Permanent
and Temporary Difference). Jelaskan apa yang dimaksud dengan kedua perbedaan
tersebut dan berikan contohnya. (Nilai 5).

Jawab.
Perbedaan Temporer, merupakan perbedaan yang diakibatkan oleh perbedaan waktu
pengakuan pendapatan atau beban. Misal pendapatan diterima dimuka, menurut
standar akuntansi, pendapatan tersebut harus dutangguhkan, dan diakui secara
bertahap, sedangkan menurut ketentuan pajak harus diakui pada waktu diterima.
Perbedaan Permanen, merupakan perbedaan yang diakibatkan oleh perbedaan
penerapan metode akuntansi, misal cadangan keugian piutang tak tertagih, menurut
standar akuntansi diperlakukan sebagai beban, tetapi menurut pajak tidak boleh
diperlakukan sebagai beban, sebelu kerugian tersebut benarbenar timbul (piutang tak
tertagih).

II. SOAL KASUS WAJIB. Bobot Nilai 45.

Pada tanggal 1 Januari 2017, PT. Putra Jaya (Lessor) dan PT. Semesta Daya (Lessee)
menandatangani perjanjian sewaguna usaha (lease) untuk satu unit Peralatan Tambang.
Adapun jangka waktu dan provisi dalam perjanjian sewaguna usaha dan data lainya yang
terkait adalah sebagi berikut :

1. Jangka waktu sewaguna usaha adalah 5 tahun. Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan,
dan mengharuskan pembayaran sewa dalam jumlah yang sama sebesar $ 519,632
pada setiap awal tahun, dimulai 1 Januari 2017.
2. Peralatan Tambang mempunyai nilai wajar sebesar $ 2,000,000; estimasi masa
manfaat ekonominya selama 5 tahun, tanpa nilai residual.
3. PT. Semesta Daya, harus membayar semua biaya ekskutori secara langsung kepada
pihak ketiga, kecuali pajak properti sebesar $ 40,000. per tahun, yang termasuk
sebagai bagian dari jumlah pembayaran tahunan sewaguna usaha kepada PT. Putra
Jaya.
4. Perjanjian tidak berisi opsi dapat diperbaharui. Peralatan Tambang akan diserahkan
kepada PT. Putra Jaya pada saat perjanjian sewaguna usaha berakhir.
5. PT. Semesta Daya mendepresiasi Peralatan sejenis yang dimilikinya berdasarkan
metode garis lurus.
6. PT. Putra Jaya dalam menentukan besarnya pembayaran sewa tahunan mendasarkan
pada tingkat pengembalian investasi sebesar 10% per tahun.

Diminta :
a. Tentukan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa. (Jika Faktor nilai tunai untuk i
= 10%, n = 5 adalah 4.16986).
b. Susunlah tabel amortisasi Sewaguna Usaha oleh PT. Semesta Daya.
c. Buat jurnal yang diperlukan oleh PT. Semesta Daya pada tanggal 1 Januari 2017 dan
31 Desember 2017
d. Buat jurnal yang diperlukan untuk mencatat beban depresiasi pada akhir tahun 2017.
e. Jika diasumsikan perjanjian sewaguna usaha tersebut diklasifikasi sebagai Operating
Lease, buat jurnal yang diperlukan untuk tanggal 1 Januari 2017.
f. Bagaimana pengaruh dari perbedaan klasifikasi Finance lease dengan Operating
lease terhadap laporan keuangan PT. Semesta Daya pada akhir tahun 2017.

Jawab.
a. Nilai tunai dari seluruh pembayaran sewaguna
Pembayaran $ 519,632
Pajak properti (executor cost/ Biaya eksekusi) $ 40,000
Pembayaran sewa minimum $ 479,632
Faktor nilai tunai (i=10%,n=5) 4,16986
Nilai tunai pembayaran sewaguna minimum (dibulatkan) $2,000,000

b. Tabel amortisasi Sewaguna. (dalam ribuan rupiah)


Pembayaran Bunga atas Pengurangan
Biaya Liabilitas
Tgl. sewa Liabilitas Liabilitas
Eksekusi Sewa
Tahunan (10%) Sewa
1/1/15 $ 2,000,000
1/1/15 $ 519,632 $ 40,000 0 $ 479,632 1,520,368
1/1/16 519,632 40,000 152,036 327,596 1,192,772
1/1/17 519,632 40,000 119,277 360,354 832,417
1/1/18 519,632 40,000 83,241 396,390 436,026
1/1/19 519,632 40,000 43,602 436,026 0

c. Jurnal yang diperlukan oleh PT. Semesta Daya pada tanggal 1 Januari 2015 dan 31
Desember 2015.

(dalam ribuah rupiah).


Tgl Keterangan Debit Kredit
1/1/15 Leased Equipment $ 2,000,000
Lease Liability $ 2,000,000

1/1/15 Property taxes expense 40,000


Lease Liability 479,632
Cash $ 519,632

31/12/15 Interest expense 152,036


Interest payable 152,036

d. Jurnal yang diperlukan untuk mencatat beban depresiasi pada akhir tahun 2015.
Depreciation expense $ 400,000
Accumulated depreciation $ 400,000

e. Jika diasumsikan perjanjian Sewaguna Usaha tersebut diklasifikasi sebagai


Operating Lease, jurnal yang diperlukan untuk tanggal 1 Januari 2015.
Tgl Keterangan Debit Kredit
1/1/15 Rent expense $ 519,632
Cash $ 519,632

f. Pengaruh dari perbedaan klasifikasi Finance lease dengan Operating lease terhadap
laporan keuangan PT. Semesta Daya pada akhir tahun 2017.
Finance lease : Mengkui leased equipment sebesar $2,000,000 dan accumulated
depreciation-equipment sebesar $400,000 serta lease liability sebesar $ 1,520,368
($2,000,000 - $479,632)  Laporan posisi keuangan.
Sedangkan dalam Laporan rugi laba : Mengakui depreciation expense sebesar
$400,000, interest expense sebesar $152,036 dan property tax expense sebesar $
40,000.
Operating lease : Melaporkan Rent Expense sebesar $ 519,632 dalam laporan
laba-rugi.

III. SOAL KASUS PILIHAN. Bobot Nilai 30. Selesaikan 1(satu) dari 2(dua) soal di
bawah ini.
Soal 1. (Nilai 30)
PT. Bangun Jaya menggunakan metode pemulihan biaya (Cost-Recovery Method)
dalam menentukan pendapatan dari kontrak jangka panjang (Long-term Contract).
Pada tahun 2017, perusahaan mengubahnya ke metode percentase penyelesaian
(Percentage-of- Completion Method). Manajemen perusahaan percaya bahwa
penerapan metode ini akan memberikan pengukuran pendapatan yang lebih andal.
Untuk tujuan pajak, perusahaan menggunakan costs-recovery method dan rencananya
akan terus menggunakannya dimasa-masa yang akan datang. Adapun laporan lapa-
rugi perbandingan yang disusun berdasarkan cost-recovery method dan percentage-of-
completion method per 31 Desember adalah sebagai berikut :
Cost-Recovery Method
2015 2016 2017
Income before income tax $2,000,000 $ 800,000 $ 950,000
Income tax 25% 500,000 200,000 237,500
Net income $ 1,500,000 $ 600,000 $ 712,500
======== ======== ========
Percentage-of-Completion Method
2015 2016 2017
Income before income tax $3,000,000 $ 900,000 $ 2,000,000
Income tax 25% 750,000 225,000 250,000
Net income 1,125,000 675,000 750,000
======== ======== ========

Diminta :

a. Hitung besarnya perubahan laba yang akan digunakan untuk menyesuaikan laba
ditahan (Retained Earning) awal periode 2017 akibat perubahan metode tersebut.
b. Buat jurnal yang diperlukan pada awal periode 2017.
c. Jelaskan pengaruh dari perubahan metode pengakuan pendapatan tersebut
terhadap ekuitas pemegang saham PT. Bangun Jaya untuk akhir tahun 2015, 2016,
dan 2017.
Jawab.
a. Besarnya perubahan laba yang akan digunakan untuk menyesuaikan laba
ditahan awal periode 2017 akibat perubahan metode tersebut adalah $825,000

Pretax Income From Difference in Income


Percentage of Cost Tax Effect Income
Year Difference
Completion Recovery (25%) Effect (Net)
2015 $3,000,000 $2,000,000 $1,000,000 $ 250,000 $ 750,000
2016 $ 900,000 800,000 100,000 25,000 75,000
Total at
$3,900,000 $2,800,000 $1,100,000 $ 275,000 $ 825,000
1/1/17
======== ======== ======= ======= =======
2017 $ 2,000,000 $ 950,000 $1,050,000 262,500 787,500
======= ======= ======= ====== =======

b. Jurnal yang diperlukan pada awal periode 2017

Description Debit Credit


Construction in Process $1,100,000
Deferred Tax Liability 275,000
Retained Earning $ 825,000

c. Pengaruh dari perubahan metode pengakuan pendapatan tersebut terhadap


ekuitas pemegang saham PT. Bangun Jaya untuk akhir tahun 2015 mengalami
kenaikan sebesar $750,000, 2016 sebesar $75,000, dan 2016 sebesar $787,500
yang dapat ditunjukkan dengan kenaikan saldo akun Retained Earning dalam
tabel sebagai berikut :

Difference in Retained Deferred Tax


Year
Income Earnings Liability
2015 $1,000,000 $ 750,000 $ 250,000
2016 100,000 75,000 25,000
2017 $1,050,000 787,500 262,500
$2,150,000 $1,612,500 $ 537,500

Soal 2. Nilai (30).


PT. Maju Jaya Konstruksi, telah mempunyai kontrak senilai $36,000,000 untuk
membangun sebuah jembatan yang menghubung dua kabupaten di propinsi Jawa
Timur, yang sebelumnya dipisahkan oleh sebuah sungai besar, dengan estimasi biaya
untuk menyelesaikan kontrak tersebut sebesar $32,000,000. Pelaksanaan kontrak
dimulai pada awal Juli 2015, dan diperkirakan jembatan tersebut akan selesai
dibangun pada akhir Oktober 2017. Berikut ini data-data yang terkait dengan kontrak
konstruksi tersebut di atas.
2015 2016 2017
Costs to date $ 8,000,000 $ 23,328,000 $ 32,400,000
Estimated costs to complete 24,000,000 9,072,000 -
Progress billings during the year 7,200,000 19,200,000 9,600,000
Cash collected during the year 6,000,000 14,000,000 16,000,000
Diminta :
a. Hitung gross profit yang akan diakui setiap tahunnya dengan menggunakan
Metode Persentage Penyelesaian (Percentage-of-Completion Method).
b. Buat jurnal yang diperlukan untuk tahun 2015, 2016, dan 2017.
c. Hitung gross profit yang akan diakui setiap tahunnya dengan menggunakan
Metode Pemulihan Biaya (Cost-Recovery Method).
d. Jelaskan bagaimana pengaruh jumlah pendapatan dan piutang yang diakui dalam
laporan keuangan dari perbedaan penerapan kedua metode tersebut, baik dalam
laporan rugi-laba maupun dalam laporan posisi keuangan pada akhir tahun 2016.

Jawab.
a. Gross profit yang akan diakui setiap tahunnya dengan menggunakan Metode
Persentage Penyelesaian (Percentage-of-Completion Method).
(dalam ribuan rupiah)
2015 2016 2017
Costs to date $ 8,000,000 $ 23,328,000 $ 32,400,000
Estimated costs to complete 24,000,000 9,072,000 -
Progress billings during the year 7,200,000 19,200,000 9,600,000
Cash collected during the year 6,000,000 14,000, 00 16,000,000

2015 2016 2017


Contract price $36,000,000 $36,000,000 $36,000,000
======== ======== ========
Less estimated cost :
Costs to date $ 8,000,000 $ 23,328,000 $ 32,400,000
Estimated costs to complete 24,000,000 9,072,000 -
Estimated total cost $32,000,000 $ 32,400,000 $ 32,400,000
Estimated total gross profit 4.000.000 3,600.000 3,600.000
Percent complete 25% 72% 100%
======= ======= =======

Recognized Recognized
To Date in Prior in Current
Years Years
2015
Revenue (25% x $36,000,000) $ 9,000,000 - $ 9,000,000
Costs 8.000,000 - 8.000,000
Gross profit $ 1,000,000 - $ 1,000,000
======= ======
2016
Revenue (72% x $36,000,000) $25,920,000 $ 9,000,000 $ 16,920,000
Costs 23,328,000 8.000,000 15,328,000
Gross profit $ 2,592,000 $ 1,000,000 $ 1,592,000
======== ======= =======
2017
Revenue (100% x $36,000,0 ) $36,000,000 $25,920,000 10,080,000
Costs 32,400,000 23,328,000 9,072,000
Gross profit $ 3,600.000 $ 2,592,000 1,008,000
======== ======== ========

b. Jurnal yang diperlukan untuk tahun 2015, 2016, dan 2017.


(dalam ribuan rupiah)
2015 2016 2017

Construction in progress 1,000,000 1,592,000 1,008,000


Construction expense 8,000,000 15,328,000 9,072,000
Revenue from L-T Contract 9,000,000 16,920,000 10,080,000

Accounts Receivable 7,200,000 19,200,000 9,600,000


Progress billings during the year 7,200,000 19,200,000 9,600,000

Cash 6,000,000 14,000,000 16,000,000


Accounts Receivable 6,000,000 14,000,000 16,000,000

Progress billings during the year 36,000,000


Construction in progress 36,000,000

c. Gross profit yang akan diakui setiap tahunnya dengan menggunakan Pemulihan
Biaya (Cost-Recovery Method).
(dalam ribuan rupiah)
Recognized in Recognized in
To Date
Prior Years Current Years
2015
Revenue 8.000.000 - 8.000.000
Costs 8.000.000 - 8.000.000
Gross profit 0 0
======= ======
2016
Revenue 23,328.000 23,328.000
Costs 23,328.000 23,328.000
Gross profit 0 0
======== =======
2017
Revenue 36.000.000 36.000.000
Costs 32,400.000 32,400.000
Gross profit 3,600.000 1.800.000
======== ========

d. Pengaruh terhadap jumlah pendapatan dan piutang yang diakui dalam laporan
keuangan tahun 2016.
Metode Persentase Penyelesaian.
Pendapatan yang diakui untuk tahun 2016 adalah Rp.796.000.000 (
Rp.16.920.000 – Rp.9.000.000), dan piutang sebesar Rp. 3.200.000 (Rp.600.000
+ Rp.2.600.000)
Metode Pemulihan Biaya.
Tidak ada pendapatan (laba) yang diakui, sementara piutang sebesar Rp.
3.200.000 (Rp.600.000 + Rp.2.600.000)

====== Selamat Mengerjakan ======


VALIDASI SOAL
Telah dibaca dan diperiksa
Tanggal : Mei 2018.
KETUA
PROGRAM STUDI DOSEN KORDINATOR

Danang Mintoyuwono, S.E., M.Ak Drs. Samin, MM.

Anda mungkin juga menyukai