Anda di halaman 1dari 39

MANUAL

SISTEM JAMINAN HALAL


MORING BERKAH

REJEKI

23 Juli Tahun 2019


____________ , ______________
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 1 dari 39

HALAMAN PENGESAHAN

Manual Sistem Jaminan Halal Perusahaan [ Moring Rejeki ] ini merupakan dokumen perusahaan terhadap pemenuhan
persyaratan Sertifikasi Halal LPPOM MUI (HAS 23000).

Manual Sistem Jaminan Halal Perusahaan [ Moring Rejeki ] ini disusun sesuai dengan kondisi perusahaan dan
dilarang untuk merubah atau memperbanyak tanpa izin dari pihak perusahaan.

Pimpinan Perusahaan [ Moring Rejeki ] mengesahkan manual SJH ini sebagai pedoman dalam menerapan Sistem
Jaminan Halal dan dijadikan pedoman dalam proses produksi halal di perusahaan.

Tanggal Pengesahan : 23 Juli 2019


Disiapkan Oleh,Tim Manajemen Halal Disahkan Oleh,Pimpinan Perusahaan

Agoes Mutaram Muh.Arief Firdaus


[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 2 dari 39

DAFTAR DISTRIBUSI DOKUMEN

1. Copy Terkontrol:
Manual Sistem Jaminan Halal Perusahaan […………………..….] ini merupakan dokumen terkontrol. Penerima
copy terkontrol yang tercantum di bawah ini akan selalu mendapat pembaharuan (up date) jika ada perubahan.

Copy No. Divisi / Bagian Personel Tandatangan Tanggal

MASTER Pimpinan

1 Muh.Arief Firdaus 23 Juli 2019

4 LPPOM MUI Jabar

2. Copy Tidak Terkontrol:


Penerima copy tidak terkontrol yang tercantum dibawah ini tidak selalu mendapattidak akan selalu mendapat
pembaharuannya. Apabila dokumen ini diperbanyak/dicopy lagi oleh penerima, maka hasil perbanyakan tersebut
akan terkontrol oleh pemilik dan menjadi tanggung jawab yang memperbanyak.

Copy No. Divisi / Bagian Personel Tandatangan Tanggal

1
2
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 3 dari 39

DAFTAR REVISI DOKUMEN

PERUBAHAN Dokumen yang direvisi Dokumen Hasil Revisi


Keterangan
No Tanggal Edisi Bab Halaman Edisi Bab Halaman

1.

2.

3.
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 4 dari 39

DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan ............................................................................................................... 1


Daftar Distribusi Dokumen .......................................................................................................... 2
Daftar Revisi Dokumen............................................................................................................... 3
Daftar Isi ..................................................................................................................................... 4
1. Pendahuluan ....................................................................................................................... 5
1.1 Informasi Umum Perusahaan ....................................................................................... 5
1.2 Tujuan .......................................................................................................................... 6
1.3 Ruang Lingkup ............................................................................................................. 6
2. Sistem Jaminan Halal .......................................................................................................... 7
2.1 Kebijakan Halal ............................................................................................................ 7
2.2 Tim Manajemen Halal ................................................................................................... 8
2.3 Pelatihan dan Edukasi .................................................................................................. 9
2.4 Bahan ......................................................................................................................... 10
2.5 Produk ........................................................................................................................ 10
2.6 Fasilitas Produksi ....................................................................................................... 10
2.7 Prosedur Tertulis untuk Aktivitas Kritis ........................................................................ 10
2.8 Kemampuan Telusur ................................................................................................... 12
2.9 Penanganan Produk Yang Tidak Memenuhi Kriteria .................................................. 13
2.10 Audit Internal ............................................................................................................ 13
2.11 Kaji Ulang Manajemen ............................................................................................ 13
Lampiran ................................................................................................................................. 14
Lampiran 1.Contoh Poster Kebijakan Halal dan Edukasi Halal
Lampiran 2. Surat Keputusan Tim Manajemen Halal
Lampiran 3. Materi Pelatihan Internal
Lampiran 4. Perencanaan Pelatihan& Daftar Hadir Pelatihan Internal
Lampiran 5. FormatDaftar Bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi halal
Lampiran 6. Format Matriks Bahan vs Produk
Lampiran 7. Diagram Alir Proses Produksi
Lampiran 8. Form Permohonan Perubahan
Lampiran 9. Form Pemeriksaan Bahan Datang
Lampiran 10. Form Catatan Produksi
Lampiran 11. Form Pencucian Fasilitas
Lampiran 12. Form Stock Bahan
Lampiran 13. Form Penangan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria
Lampiran 14. Daftar Pertanyaan untuk Audit Internal Halal
Lampiran 15. Format Laporan Berkala ke LPPOM MUI
Lampiran 16. Kaji Ulang Manajemen
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 5 dari 39

1. Pendahuluan

1.1. Informasi Umum Perusahaan

Nama Perusahaan :Moring Rejeki_______________________________________________

Alamat Perusahaan :Jl. Bratayudha BLK 161 Rt 04 Rw 19, Kmp. Sukadana Baru, Kel. Kota Kulon,

Kec. Garut Kota. Garut

Telp/Fax Perusahaan :0853 2058 8961

Nama Pabrik :Rejeki

Alamat Produksi :Jl. Bratayudha BLK 161 Rt 04 Rw 19, Kmp. Sukadana Baru, Kel. Kota Kulon,

Kec. Garut Kota. Garut

Telp/Fax Pabrik :0853 2058 8961

Fasilitas Produksi : fasilitas produksi digunakan hanya untuk proses produksi Halal, dan terhindar

dari bahan Haram dan Najis.

Contact Person/Email

:_Firdausarief09@gmail.com______________________________________________

Nama/Merk Produk :Moring Rejeki dan Smart Moring

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

_____________________________________________________________

Jenis Produk :Makanan tradisional______________________________________________

Daerah Pemasaran :Provinsi / Regional / Nasional / internasional *)

Sistem Pemasaran : Retail / Non retail / Online*)

Penerapan Sistem Lain :

*) Coret yang tidak diperlukan


[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 6 dari 39

1.2. Tujuan
Manual SJH disusun untuk menjadi pedoman dalam penerapan SJH di perusahaan, dalam rangka
menjagakesinambunganprosesproduksi halalsesuai denganpersyaratanLPPOM MUI.

1.3. Ruang Lingkup


Manual SJH adalah dokumen yang menjadi panduan implementasi SJH di Perusahaan yang dibuat
berdasarkan HAS 23000 Persyaratan Sertifikasi Halal dan HAS 23301 Pedoman Penyusunan Manual SJH
di Industri Pengolahan. Manual SJH ini berlaku untuk seluruh unit Perusahaan yang terkait dengan proses
produksi halal, termasuk maklon dan gudang sewa. Penerapan SJH berlaku untuk semua produk
Perusahaanyang beredar di Indonesia baik produk-produk yang diproduksi oleh pabrik sendiri maupun
yang diproduksi oleh pabrik maklon.
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 7 dari 39

2. SISTEM JAMINAN HALAL

2.1. Kebijakan Halal

KEBIJAKAN HALAL
PERUSAHAAN [ REJEKI ]

PERUSAHAAN [ REJEKI ]bertekad untuk hanya memproduksi dan memasarkan


produk halal secara konsisten dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen serta
mengutamakan kepuasan pelanggan melalui inovasi.

Kami akan mencapainya melalui penerapan langkah-langkah berikut :


1) Menjamin seluruh produk yang dibuat disertifikasi oleh LPPOM MUI.
2) Menjamin seluruh bahan yang digunakan dalam pembuatan produk-produk kami
adalah halal.
3) Menjamin sistem produksi adalah bersih dan bebas dari bahan yang tidak halal
dan najis.
4) Melatih, mengembangkan dan melibatkan seluruh stakeholder perusahaan guna
memahami Sistem Jaminan Halal.
5) Menyediakan sumberdaya yang diperlukan untuk penyusunan, penerapan dan
perbaikan berkelanjutan Sistem Jaminan Halal.
6) Melakukan Sosialisasi kebijakan halal ke seluruh pemangku kepentingan (stake
holders)perusahaan melalui media sosialisasi seperti pelatihan, briefing, memo
internal, spanduk, poster, atau bentuk sosialisasi lain yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.

Garut, 23 Juli - .2019

Pimpinan Perusahaan,

( Muh Arief Firdaus )

Kebijakan halal di atas disosialisasikan kepada karyawan dalam bentuk :

a) Menjelaskan kebijakan halal pada semua karyawan. Daftar hadir harus dibuat dan disimpan setidaknya selama
dua tahun sebagai bukti sosialisasi kebijakan halal.
b) Menempel poster kebijakan halal dan edukasi halal di kantor, area produksi dan gudang sebagaimana pada
lampiran 1.
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 8 dari 39

2.2. Tim Manajemen Halal

2.2.1. Anggota Tim Manajemen Halal


Untuk menjalankan Sistem Jaminan Halal di perusahaan, dengan ini kami menunjuk anggota dibawah ini
sebagai Tim Manajemen Halal perusahaan :

NO. NAMA KARYAWAN BAGIAN JABATAN DALAM TIM


1 Muh Arief Firdaus Pemilik Pemimpin
2 Agoes Mutaram Penanggung Jawab Ketua
3 Uum Umyati Produksi Anggota
4 Andri Pengemas Anggota
5
Surat resmi bukti pengangkatan tim manajemen halal terlampir pada Lampiran 2.
Tugas Tim Manajemen Halal adalah melaksanakan dengan sungguh-sungguh manual SJH dan semua prosedur
operasional

2.2.2. Persyaratan dari Tim Manajemen Halal adalah sebagai berikut :


a) Pegawai tetap perusahaan.
b) Ketua Tim Manajemen Halal diutamakan seorang muslim.
c) Tim Manajemen Halal mencakup semua bagian yang terlibat dalam aktivitas kritis.
d) Tim Manajemen Halal harus mengerti dan memahami persyaratan sertifikasi halal (Kriteria, Kebijakan
dan Prosedur pada HAS 23000) sesuai dengan tugas, tanggungjawab dan wewenangnya masing-
masing.
e) Diangkat melalui surat penunjukan dari manajemen puncak atau bentuk penunjukkan lain yang
berlaku di perusahaan dan diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang diperlukan dalam
melaksanakan proses produksi halal.

2.2.3. Tugas, Tanggungjawab, dan Wewenang Tim Manajemen Halal adalah:


2.2.3.1 Tugas, tanggungjawab dan wewenang Manajemen Puncak / Pimpinan Perusahaan :
1. Merumuskan kebijakan halal dan mendiseminasikan kebijakan halal kepada semua stake
holder.
2. Menunjuk Tim Manajemen Halal.
3. Manajemen puncak berkomitmen untuk menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan untuk
perencanaan, penerapan, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan SJH. Sumberdaya yang
diperlukan berupa sumberdaya manusia, sarana/fasilitas, prosedur dan pembiayaan.
2.2.3.2 Tugas, tanggungjawab, dan wewenang Ketua Tim Manajemen Halal:
1. Menyusun, mengelola, dan mengevaluasi Sistem Jaminan Halal.
2. Melakukan koordinasi pelaksanaan Sistem Jaminan Halal.
3. Membuat Daftar Bahan.
4. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelatihan internal halal.
5. Merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi audit internal halal.
6. Melakukan tindakan perbaikan terhadap hasil audit internal.
7. Melakukan penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria (jika ada).
8. Menyusun dan mengirimkan laporan berkala pelaksanaan SJH ke LPPOM MUI Jabar.
9. Melakukan komunikasi kepada LPPOM MUI Jabar.
2.2.3.3 Tugas, tanggungjawab dan wewenang bagian R&D :
1. Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi prosedur seleksi bahan baru.
2. Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi prosedur formulasi produk dan
pengembangan produk baru.
3. Melakukan komunikasi dengan Ketua Tim Manajemen Halal dalam formulasi dan
pembuatan produk baru.
2.2.3.4 Tugas, tanggungjawab dan wewenang bagian Purchasing:
1. Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi prosedur pembelian sesuai dengan daftar
bahan yang telah disetujui LPPOM MUI Jabar.
2. Melakukan komunikasi dengan Ketua Tim Manajemen Halal dalam pembelian bahan baru
dan atau pemilihan pemasok baru.
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 9 dari 39

2.2.3.5 Tugas, tanggungjawab dan wewenang bagian QA/QC:


1. Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi prosedur pemeriksaan bahan datang yang
dapat menjamin konsistensi bahan sesuai dengan daftar bahan yang telah disetujui oleh
LPPOM MUI Jabar.
2. Melakukan komunikasi dengan Ketua Tim Manajemen Halal terhadap setiap penyimpangan
dan ketidakcocokan bahan dengan dokumen pendukung bahan.
3. Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi prosedur kemampuan telusur.
4. Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi prosedur pencucian fasilitas produksi dan
peralatan pembantu.
2.2.3.6 Tugas, tanggungjawab dan wewenang bagian PPIC dan Produksi:
1. Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi prosedur perencanaan produksi dan produksi
yang dapat menjamin kehalalan produk.
2. Memastikan fasilitas produksi bebas dari bahan dari babi atau turunannya.
3. Melakukan pemantauan produksi yang bersih dan bebas dari bahan haram dan najis.
4. Menjalankan produksi sesuai dengan formula produk standar.
5. Melakukan komunikasi dengan Ketua Tim Manajemen Halal dalam hal proses produksi
halal.
2.2.3.7 Tugas, tanggungjawab dan wewenang bagian Warehouse :
1. Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi prosedur penyimpanan dan penanganan
bahan/produk yang dapat menjamin kehalalan bahan dan produk yang disimpan serta
menghindari terjadinya kontaminasi dari segala sesuatu yang haram dan najis.
2. Melaksanakan penyimpanan bahan dan produk sesuai dengan daftar bahan dan produk yang
telah disetujui oleh LPPOM MUI Jabar.
3. Melakukan komunikasi dengan Ketua Tim Manajemen Halal dalam sistem keluar masuknya
bahan dari dan ke dalam gudang.
2.2.3.8 Tugas, tanggungjawab dan wewenang Ketua Tim Manajemen Halal Pabrik :
1. Menyusun, mengelola, dan mengevaluasi Sistem Jaminan Halal di lingkup pabrik.
2. Melakukan koordinasi pelaksanaan Sistem Jaminan Halal dan penyelenggaraan Audit
Internal Halal di lingkup pabrik.
3. Melakukan komunikasi dengan Ketua Tim Manajemen Halal dalam pelaksanaan Sistem
Jaminan Halal, termasuk Laporan berkala terkait hasil audit internal halal di lingkup pabrik.

2.3. Pelatihan & Edukasi


2.3.1 Semua pemangku kepentingan (stake holders) perusahaan yang terkait dengan aktifitas kritis akan
mendapat pelatihan tentang Sistem Jaminan Halal, baik internal maupun eksternal. Materi Pelatihan
Internal seperti yang tertera dalam lampiran 3.
2.3.2 Tujuan pelatihan Sistem Jaminan Halal :
a) Meningkatkan pemahaman Tim Manajemen Halal tentang persyaratan sertifikasi halal LPPOM MUI
(HAS 23000).
b) Meningkatkan pemahaman Tim Manajemen Halal dan karyawan terhadap hukum-hukum Islam
tentang pentingnya kehalalan suatu produk.
c) Menjadikan karyawan peduli terhadap proses produksi halal dan mampu menerapkannya di tingkat
operasional.
2.3.3 Pelatihan (internal atau eksternal) dilaksanakan secara terjadwal minimal setahun sekali atau lebih
sering jika diperlukan. Bukti Jadwal Pelatihan dan DaftarHadir Pelatihan Eksternal dan Internal
Lampiran 4.
2.3.4 Evaluasi Pelatihan (internal atau eksternal) dilakukan melalui pre test dan post test.
2.3.5 Edukasi tentang Sistem Jaminan Halal yang akan kami laksanakan di perusahaan diantaranya dalam
bentuk :
a) Briefing
b) Penerbitan Memo Internal
c) pembuatan spanduk, poster atau leaflet, slogan, stiker atau tulisan dan artikel-artikel tentang
peduli halal di lingkungan perusahaan
d) Pemasangan Majalah Dinding (Mading)
e) Berlangganan Majalah Jurnal Halal LPPOM MUI
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 10 dari 39

2.4. Bahan
2.6.1. Kami hanya akan menggunakan bahan yang disetujui oleh LPPOM MUI Jabar untuk menghasilkan
produk yang disertifikasi.
2.6.1. Kami akan membuat Daftar Bahan (bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong) yang digunakan
untuk menghasilkan produk yang disertifikasi, ditandatangani oleh Ketua Tim Manajemen Halal, pimpinan
perusahaan dan dikirimkan ke LPPOM MUI Jabar untuk ditandatangani oleh LPPOM MUI Jabar. Format
Daftar Bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi halal dapat dilihat pada lampiran 5.
2.6.1. Status kehalalan bahan yang digunakan untuk proses produksi mengacu pada Daftar Bahan yang
disetujui oleh LPPOM MUI Jabar. Daftar Bahan ini didistribusikan ke bagian yang terkait dengan aktivitas
kritis.
2.6.1. Perbaikan Daftar bahan dilakukan bila terjadi perubahan bahan atau produsen bahan. Perbaikan Daftar
bahan (jika ada) dikirimkan ke LPPOM MUI Jabar untuk ditandatangani oleh LPPOM MUI Jabar setiap
enam bulan sekali

2.5. Produk
2.5.1 Kami hanya akan memproduksi produk halal dengan nama produk yang tidak menggunakan nama yang
mengarah pada sesuatu yang diharamkan atau ibadah yang tidak sesuai dengan syariah Islam, dan
karakteristik/profil sensori, serta tidak memiliki kecenderungan bau atau rasa yang mengarah kepada
produk haram atau yang telah dinyatakan haram berdasarkan fatwa MUI.
2.5.2 Kami akan membuat Daftar Produk dan Matriks Bahan vs Produk untuk semua produk yang disertifikasi
halal. Format Matriks Bahan vs Produk dapat dilihat pada lampiran 6.
2.5.3 Kami akan mendaftarkan seluruh Produk pangan eceran (retail) dengan merk sama yang beredar di
Indonesia. Untuk produk pangan bukan eceran (non retail) yang mempunyai merk/brand dan hanya
didaftarkan sebagian, maka kami akan mencantumkan logo halal MUI untuk produk yang disertifikasi

2.6. Fasilitas Produksi


2.6.1. Fasilitas produksi yang kami pakai untuk menghasilkan produk halal tidak digunakan secara bergantian
untuk produk yang mengandung babi atau turunannya.
2.6.1. Fasilitas produksi yang pernah digunakan untuk menghasilkan produk yang mengandung babi atau
turunannya, jika akan digunakan untuk menghasilkan produk halal, maka dicuci tujuh kali dengan air dan
salah satunya dengan tanah atau bahan lain yang mempunyai kemampuan menghilangkan rasa, bau dan
warna.
2.6.1. Fasilitas produksi yang digunakan secara bersama untuk menghasilkan produk yang disertifikasi dan
produk yang tidak disertifikasi (tetapi bahannya tidak berasal dari babi/turunannya) akan
dicuci/dibersihkan sedemikian rupa sehingga menjamin tidak terjadi kontaminasi silang.
2.6.1. Penyimpanan material dan produk di gudang atau di gudang antara (temporary warehouse) akan
menjamin tidak adanya kontaminasi silang dengan bahan atau produk haram atau najis.
2.6.1. Pengambilan sampel (bahan dan produk) akan menjamin tidak adanya kontaminasi silang dengan
bahan/produk yang haram atau najis.
2.6.1. Tempat/fasilitas pencucian peralatan tidak boleh digunakan bersama atau bergantian dengan peralatan
yang kontak dengan bahan yang berasal dari babi atau turunannya.
2.6.1. Semua fasilitas produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk, baik milik perusahaan sendiri
maupun yang disewa dari pihak lain maka akan kami daftarkan dan menjadi ruang lingkup implementasi
Sistem Jaminan Halal.
2.6.1. Kami akan membuat diagram alir proses produksi untuk produk yang disertifikasi halal. Diagram alir
proses produksi dapat dilihat pada lampiran 7.
2.6.1. Kami akanmeminta persetujuan dari LPPOM MUI setiap penambahan fasilitas produksi baru untuk
produk yang sudah disertifikasi.

2.7. Prosedur Tertulis untuk Aktivitas Kritis


1. Perusahaan menyusun prosedur tertulis mengenai pelaksanaan aktivitas kritis yang terintegrasi dengan
prosedur sistem mutu lain. Aktivitas kritis mencakup seleksi bahan baru, pembelian bahan, formulasi produk
dan pengembangan produk baru, pemeriksaan bahan datang, produksi, pencucian fasilitas produksi dan
peralatan pembantu, penyimpanan dan penanganan bahan dan produk serta transportasi.
2. Prosedur tertulis aktivitas kritis disosialisasikan ke tim manajemen halal dan semua karyawan yang terlibat
dalam aktivitas kritis.
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 11 dari 39

3. Prosedur tertulis aktivitas kritis akan dievaluasi efektifitasnya setidaknya setiap setahun sekali melalui audit
internal. Hasil evaluasi disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab terhadap setiap aktivitas kritis. Jika
ditemukan kelemahan pada prosedur maka dilakukan tindakan koreksi. Tindakan koreksi dapat berupa
perbaikan prosedur, pelatihan terhadap karyawan yang menerapkan prosedur, atau perbaikan dokumen
pendukung penerapan prosedur.

2.7.1.SOP SELEKSI BAHAN BARU


1. Pemilihan bahan baru yang akan digunakan untuk produk yang disertifikasi halal akan melalui
tahapan persetujuan penggunaannya oleh LPPOM MUI Jabar kecuali untuk :Bahan tidak kritis (Halal
Positive List Materials), dan Bahan bersertifikat halal MUI dengan sebelumnya melakukan validasi di
halalmui.org
2. Permintaan persetujuan penggunaan bahan baru akan diajukan ke Bidang SJH dan Pengkajian
LPPOM MUI Jabar melalui CEROL
3. Bahan baru yang telah disetujui LPPOM MUI Jabar akan dimasukkan ke dalam Daftar Bahan yang
telah disetujui LPPOM MUI Jabar, dan menjadi acua penggunaan bahan untuk produksi.
4. Form seleksi bahan baru sebagaimana pada lampiran 8.

2.7.2.SOP PEMBELIAN BAHAN


1 Pembelian bahan untuk produk yang disertifikasi selalu mengacu pada daftar bahan yang disetujui
LPPOM MUI Jabar.
2 Pembelian bahan selalu memeriksa kesesuaian antara bahan yang dibeli dengan data pada sertifikat
halal atau dokumen pendukung lain.
3 Pembelian bahan untuk produk yang diproduksi dilakukan oleh Bagian Purchasing, dan Bag.
Purchasing menginformasikan nama bahan, produsen, supplier dan jumlah bahan yang dibeli agar
dapat menyesuaikan informasi tersebut pada saat pemeriksaan bahan datang.
4 Catatan pembelian bahan akan didokumentasikan dengan baik dan lengkap.

2.7.3.SOP PENGEMBANGAN PRODUK BARU


1. Pengembangan produk baru akan menggunakan bahan yang telah disetujui LPPOM MUI Jabar.
2. Semua bahan yang digunakan pada tahap pengembangan produk baru harus telah disetujui oleh
LPPOM MUI Jabar dan untuk bahan baru harus melalui prosedur seleksi bahan baru
3. Formula baku akan didokumentasikan dengan baik dan menjadi acuan/rujukan untuk bagian produksi
dalam memproduksi produk
4. Pengembangan produk baru dengan merk yang sama dengan yang telah didaftarkan sertiifkasi halal,
akan diajukan proses sertifikasi terlebih dahulu sebelum diedarkan.
5. Catatan formulasi produk dan pengembangan produk baru akan didokumentasikan dengan baik dan
lengkap.

2.7.4.SOP PEMERIKSAAN BAHAN DATANG


1 Memeriksa label bahan pada setiap pembelian atau penerimaan bahan untuk memastikan
kesesuaian nama bahan, nama produsen dan negara produsen dengan yang tercantum dalam Daftar
Bahan Halal.
2 Bahan yang boleh digunakan hanya bahan yang namanya, nama produsen dan negara produsennya
sesuai dengan Daftar Bahan Halal. Pengecualian untuk bahan tidak kritis tidak dilakukan
pemeriksaan label.
3 Bahan yang telah memenuhi kesesuaian akan diberi tanda Pass, dan bahan dapat digunakan. Bahan
yang tidak memenuhi kesesuaian akan diberi tanda Reject, dan bahan tidak dapat digunakan. Bahan
yang masih dalam proses pemeriksaan akan diberi tanda Hold dan bahan belum bisa digunakan.
4 Pemberian tanda Pass, Reject dan Hold digabungkan dengan hasil pemeriksaan QC. Apabila setelah
diperiksa, ditemukan ketidaksesuaian, maka bahan tersebut dikategorikan sebagai bahan baru yang
tidak ada di dalam Daftar bahan. Bahan tersebut tidak dapat digunakan dan dilakukan penanganan
berupa pengembalian bahan ke supplier, pemusnahan, dan lainnya. Jika bahan tetap akan
digunakan, maka akan dilakukan persetujuan penggunaan bahan mengikuti prosedur seleksi bahan
baru. Catatan pemeriksaan bahan datang akan didokumentasikan dengan baik dan lengkap.
5 Tersedia bukti pemeriksaan bahan datang berupa form cheklist pemeriksaan bahan datang seperti
pada lampiran 9.
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 12 dari 39

2.7.5.SOP PRODUKSI
1 Proses produksi hanya menggunakan bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI Jabar yaitu bahan
yang ada didaftar bahan
2 Proses produksi dilakukan di fasilitas produk yang memenuhi kriteria yaitu fasilitas yang terdaftar dan
bebas dari bahan haram, dan najis.
3 Formula produk yang digunakan pada proses produksi mengacu pada master formula produk /
Resep.
4 Proses perencanaan produksi di perusahaan melakukan rencana produksi harian. Bagian produksi
melakukan proses produksi sesuai dengan perencanaan jumlah produksi yang telah dibuat.
5 Bukti pelaksanaan proses produksi dicatat pada form catatan produksi seperti pada lampiran 10.

2.7.6.SOP PENCUCIAN FASILITAS DA PERALATAN PEMBANTU


1 Fasilitas untuk proses produksi dicuci sebelum dan sesudah digunakan untuk proses produksi
2 Pencucian dilakukan dengan menggunakan air dan bahan pencuci yang Halal.
3 Bahan untuk mencuci peralatan bukan berupa bahan haram, dan atau bahan najis.
4 Proses pencucian harus dapat menghilangkan berbagai pengotor dan najis. Proses pemilihan bahan
pembersih melibatkan tim manajemen halal, mengacu pada SOP Prosedur seleksi bahan pembersih
5 Proses pencucian dapat dengan menggunakan air, dan atau bahan non air untuk produk tertentu jika
pencucian dengan air tidak dimungkinkan sepeti tepung, atau dekstrin, cukup disikat saja, atau
dihembuskan udara. Penggunaan bahan pembersih sepeti kuas, harus dipastikan bukan berbahan
dasar bulu.
6 Persyaratan pencucian alat produksi yang terkena najis sedang dengan selain air mengacu pada
dokumen HAS 23101.
7 Proses pencucian diverifikasi dengan mengisi form bukti pencucian seperti pada lampiran 11.

2.7.7.SOP PENYIMPANAN BAHAN DAN PRODUK


1 Penyimpanan bahan dan produk dilakukan sedemikian rupa agar tidak terjadi kontaminasi dengan
bahan haram atau najis
2 Bahan yang disimpan hanya bahan yang sesuai dengan daftar bahan yang telah disetujuiLPPOM MUI
Jabar
3 Penyimpanan bahan dan produk di ruang penyimpanan dilakukan di lokasi yang sama dengan bahan
dan produk yang tidak disertifikasi, namun dapat menjamin tidak terjadi kotaminasi silang.
4 Setiap mutasi (pemasukan dan pengeluaran) bahan dari gudang dicatat serta dilengkapi dengan kartu
stok, nota permintaan barang dan bukti penerimaan barang.
5 Penanganan bahan/produk selama proses produksi akan dilaksanakan dengan menjaga agar tidak
terjadi kontaminasi silang.
6 Catatan proses penyimpanan dan penanganan bahan dan produk akan didokumentasikan dengan
baik dan lengkap.
7 Melakukan pencatatan keluar masuk bahan pada form stock bahan seperti pada lampiran 12.

2.7.8.SOP TRANSPORTASI
1 Transportasi bahan dan produk menjamin tidak tidak ada kontaminasi dengan bahan haram.
2 Alat ransportasi hanya digunakan untuk mengangkut bahan dan produk halal saja.
3 Bukti transportasi disimpan dan dipelihara.

2.8. Kemampuan telusur


2.8.1. Pastikan produk yang disertifikasi berasal dari bahan yang telah disetujui dan dibuat pada fasilitas
produksi yang memenuhi kriteria fasilitas produksi.
2.8.2. Penggunaan bahan untuk setiap jenis produk hanya mengacu kepada daftar bahan yang telah disetujui
oleh LPPOM MUI Jabar.
2.8.3. Buat sistem administrasi dan dokumentasi yang rapi, sehingga akan mempermudah penelusuran
kembali jika terjadi permasalahan dalam pelaksanaan produksi halal.
2.8.4. Kemampuan telusur produk dilakukan melalui pengaturan pencatatan penggunaan bahan dan fasilitas
produksi dari gudang bahan baku sampai gudang produk akhir.
2.8.5. Catatan ketelusuran produk akan didokumentasikan dengan baik dan lengkap
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 13 dari 39

2.9. Penanganan Produk Yang Tidak Memenuhi Kriteria


2.9.1. Produk yang tidak memenuhi kriteria secara halal baik karena : terlanjur dibuat dari bahan yang tidak
disetujui LPPOM MUI Jabar, dan atau diproduksi di fasilitas yang tidak memenuhi kriteria (tidak bebas
najis), akan ditangani secara khusus.
2.9.2. Informasi produk yang tidak memenuhi kriteria dapat diperoleh melalui audit internal, dan informasi pihak
eksternal (supplier, LPPOM MUI, masyaratakat, pemerintah)
2.9.3. Penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria di area pabrik,yaitudengan pemisahan produk untuk
menghindari kontaminasi silang, dan kemudian diberi tanda khusus, selanjutna produk akan
dimusnahkan.
2.9.4. Bila produk yang tidak memenuhi kriteria sudah terlanjur dijual, makan akan ditarik dari pasaran dan
akan dimusnahkan.
2.9.5. Bukti penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria akan dibuat dan dipelihara
2.9.6. Form penanganan Produk tidak Memenuhi Kriteria seperti pada Lampiran 13.

2.10. Audit Internal


Dalam rangka pemantauan dan evaluasi pelaksanaan SJH di perusahaan, maka kami akan melakukan audit
internal halal. Audit Internal Halal bertujuan untuk menilai secara mandiri pelaksanaan Sistem Jaminan Halal di
Perusahaan sehingga diharapkan kami dapat mengetahui kekurangan pelaksanaan SJH.
Ketentuan Audit Internal Halal :
1) Audit internal dilakukan secara terjadwal setidaknya enam bulan sekali atau lebih sering jika diperlukan.
2) Ruang lingkup audit internal adalah implementasi seluruh aspek Sistem Jaminan Halal (11 kriteria) dan
bukti pelaksanaannya.
3) Pelaksanaan audit internal dengan menggunakan daftar pertanyaan/check list audit (sesuaiLampiran 14).
4) Hasil audit internal disampaikan ke pihak yang bertanggung jawab terhadap setiap kegiatan yang diaudit.
5) Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan/ketidaksesuaian pelaksanaan SJH di perusahaan dengan
persyaratan sertifikasi halal (kebijakan, prosedur dan kriteria), maka akan segera dilakukan tindakan
koreksi.
6) Kami akan melaporkan hasil audit internal halal dalam bentuk laporan berkala kepada LPPOM MUI Jabar
setiap enam bulan sekali (sesuai Lampiran 15).

2.11. Kaji Ulang Manajemen


2.11.1. Kaji ulang manajemen atas pelaksanaan Sistem Jaminan Halal secara menyeluruh dilakukan
setidaknya sekali dalam setahun atau lebih sering jika diperlukan.
2.11.2. Kaji ulang manajemen dilakukan dengan melibatkan seluruh bagian yang terlibat dalam Sistem
Jaminan Halal termasuk manajemen puncak atau perwakilan manajemen.
2.11.3. Hasil evaluasi atas pelaksanaan Sistem Jaminan Halal disampaikan kepada pihak yang bertanggung
jawab untuk setiap aktivitas.
2.11.4. Ruang lingkup kaji ulang manajemen mencakup kajian terhadap efektifitas penerapan SJH di
perusahaan.
2.11.5. Materi kaji ulang manajemen berasal dari hasil audit internal, audit eksternal, tindak lanjut dari kaji
ulang manajemen sebelumnya, dan perubahan kondisi SJH (perubahan tim manajemen halal,
perubahan kebijakan, dan lain-lain)
2.11.6. Hasil evaluasi kaji ulang manajemen disampaikan kepada pihak yang bertanggung jawab untuk setiap
aktivitas, mencakup manajemen, tim manajemen halal dan manajer teknis.
2.11.7. Jika hasil evaluasi kaji ulang manajemen memerlukan tindak lanjut, maka akan dilakukan verifikasi
untuk memastikan tindak lanjut sesuai dengan batas waktu yang sudah ditetapkan. Jika tindak lanjut
melewati batas waktu atau bahkan tidak bisa dilaksanakan, maka akan dilakukan identifikasi penyebab
kelemahan tersebut dan kemudian ditindaklanjuti kembali.
2.11.8. Bukti Kaji Ulang Manajemen dipelihara. Format Notulen Kaji Ulang Manajemen dapat dilihat pada
lampiran 17.
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 14 dari 39

Lampiran 1.Contoh poster kebijakan halal dan edukasi halal


A. Poster Kebijakan Halal

KEBIJAKAN HALAL

REJEKI

“Kami berkomitmen tinggi untuk menghasilkan produk halal, dengan hanya menggunakan bahan
yang telah disetujui oleh LPPOM MUI dan diproduksi dengan menggunakan peralatan yang bebas
dari najis. Kami akan mencapainya dengan membentuk tim manajemen halal dan melaksanakan
dengan sungguh-sungguh semua prosedur operasional”

Garut, 23 Julil 2019


Pimpinan Perusahaan,

( Muh Arief Firdaus )

B. Poster Halal Haram

PENGERTIAN HALAL HARAM

• Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal adalah wajib hukumnya bagi orang Islam.
• Pengertian halal haram : (i) Halal adalah Boleh. (ii) Haram adalah sesuatu yang dilarang oleh
Allah SWT dengan larangan yang tegas.
• Contoh bahan haram : (i) Babi, termasuk seluruh bagian tubuhnya dan produk turunannya
(segar atau olahan), (ii) Khamr (minuman beralkohol), (iii) Hasil samping khamr yang diperoleh
hanya dengan pemisahan secara fisik, (iv) Darah, (v) Bangkai, (vi) Bagian dari tubuh manusia,
binatang buas, anjing.

C. Poster Praktek Penerapan SJH

PRAKTEK PENERAPAN SJH

• Menjaga semua fasilitas produksi dan peralatan dalam keadaan bersih sebelum dan sesudah
digunakan.
• Menjaga kebersihan diri sebelum dan selama bekerja sehingga tidak mengotori produk yang
dihasilkan.
• Tidak boleh membawa produk tidak halal di area produksi.
• Tidak boleh membawa/memelihara hewan peliharaan di area produksi.
• Tidak boleh menggunakan peralatan produksi untuk kepentingan lain.
• Menyimpan bahan dan produk di tempat yang bersih dan menjaganya supaya terhindar dari najis.
• Memastikan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk halal dalam kondisi baik dan
tidak digunakan untuk mengangkut produk lain yang diragukan kehalalannya.
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 15 dari 39

Lampiran2. Surat Keputusan Tim Manajemen Halal

SK PEMBENTUKAN TIM MANAJEMEN HALAL


No.

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Muh Arief Firdaus
Jabatan : Pemimpin

Dengan ini menetapkan nama-nama di bawah ini sebagai Tim Manajemen Halal, dengan susunan sebagai
berikut :
Ketua : Agoes Mutaram
Anggota :
1 – Uum Umyati
2 -Andri

Tim Manajemen Halal bertugas untuk merancang, menerapkan dan mengevaluasi sistem jaminan halal di
perusahaan.
Demikian surat penetapan ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Garut, 23 Julil, 2019

( Muh Arief Firdaus )


Pimpinan perusahaan
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 16 dari 39

Lampiran 3.Materi Pelatihan Internal

A. Pengetahuan Halal Haram


1. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal adalah wajib hukumnya bagi orang Islam.
2. Pengertian halal haram : (i) Halal adalah Boleh. (ii) Haram adalah sesuatu yang dilarang oleh
Allah SWT dengan larangan yang tegas.
3. Contoh bahan haram : (i) Babi, termasuk seluruh bagian tubuhnya dan produk turunannya (segar
atau olahan), (ii) Khamr (minuman beralkohol), (iii) Hasil samping khamr yang diperoleh hanya
dengan pemisahan secara fisik, (iv) Darah, (v) Bangkai, (vi) Bagian dari tubuh manusia, binatang
buas, anjing.

B. Pengetahuan Benda Najis


1. Pengertian najis : (i) Menurut bahasa adalah “setiap yang kotor”, (ii) Menurut syara’ adalah
kotoran yang wajib dihindari dan dibersihkan oleh setiap muslim ketika terkena olehnya.
2. Najis ada tiga: (1) Najis mukhaffafah (najis ringan), yaitu air seni bayi laki-laki sebelum usia dua
tahun yang hanya mengonsumsi ASI, (2) Najis mughallazhah (najis berat), yaitu najis babi, anjing
atau turunan keduanya, dan (3) Najis mutawassithah (najis sedang), yaitu najis kotoran hewan,
khamr (minuman keras), darah dan bangkai.
3. Mutanajjis adalah benda suci yang terkena najis, dapat berupa bahan, produk atau peralatan
produksi. Benda mutanajjis dapat menjadi suci kembali setelah dicuci secara syar’i.
4. Pencucian benda mutanajjis padat yang terkena najis mutawassithah secara syar’i yaitu dengan
mengucurinya dengan air atau mencucinya di dalam air yang banyak (direndam) hingga hilang
rasa, bau dan warna dari bahan najisnya.
5. Pencucian benda mutanajjis padat yang terkena najis mughallazhah secara syar’i yaitu dicuci
tujuh kali dengan air dan salah satunya dengan tanah atau bahan lain yang mempunyai
kemampuan menghilangkan rasa, bau dan warna.

C. Pengetahuan Sertifikasi Halal


1. Sertifikat halal produk di Indonesia dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) setelah audit
dilakukan oleh Lembaga Pengkajian Makanan, Obat dan Kosmetika (LPPOM MUI).
2. Perusahaan yang telah mendapatkan sertifikat halal dari MUI harus menjaga kehalalan produknya
dengan cara menerapkan Sistem Jaminan Halal (SJH).
3. Logo halal tidak boleh digunakan oleh perusahaan jika tidak memiliki sertifikat halal MUI.

D. Penerapan Sistem Jaminan Halal (SJH)


1. Inti dari penerapan SJH adalah membuat kebijakan halal, membentuk tim manajemen halal dan
melaksanakan dengan sungguh-sungguh semua prosedur operasional yang tercantum dalam
Manual SJH.
2. Kebijakan halal adalah komitmen perusahaan untuk menghasilkan produk halal, dengan hanya
menggunakan bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI dan diproduksi dengan menggunakan
peralatan yang bebas dari najis.
3. Hanya menjual daging hewan halal dan disembelih sesuai dengan syariat islam.
4. Menjaga semua fasilitas produksi dan peralatan dalam keadaan bersih (bebas dari najis) sebelum
dan sesudah digunakan.
5. Setiap pekerja menjaga kebersihan diri sebelum dan selama bekerja sehingga tidakmengotori
produk yang dihasilkan.
6. Setiap pekerja tidak boleh membawa produk tidak halal di area produksi.
7. Setiap pekerja tidak boleh membawa/memelihara hewan peliharaan di area produksi.
8. Setiap pekerja tidak boleh menggunakan peralatan produksi untuk kepentingan lain, misalnya untuk
memasak karyawan atau menyimpan produk tidak halal milik karyawan.
9. Menyimpan bahan dan produk di tempat yang bersih dan menjaganya supaya terhindar dari najis.
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 17 dari 39

10. Memastikan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk halal dalam kondisi baik dan
tidak digunakan untuk mengangkut produk lain yang diragukan kehalalannya.
11. Mendaftarkan setiap ada produk baru dengan merk yang sama untuk disertifikasi halal sebelum
dipasarkan.
12. Mendaftarkan setiap ada penambahan fasilitas produksi baru untuk disertifikasi halal.
13. Mendaftarkan ketika ada metode penyembelihan yang baru

E. Kriteria Bahan (berdasarkan dokumen HAS 23000 dan HAS 23101)


1. Bahan tidak boleh berasal dari: (i) Babi dan turunannya, (ii) Khamr (minuman beralkohol), (iii) Hasil
samping khamr yang diperoleh hanya dengan pemisahan secara fisik, (iv) Darah, (v) Bangkai, (vi)
Bagian dari tubuh manusia.
1.1 Khamr (minuman beralkohol) adalah setiap minuman yang memabukkan, baik dari anggur atau
yang lainnya, baik dimasak ataupun tidak.
1.2 Bahan haram yang tidak diperbolehkan seperti disebutkan di poin a adalah bahan yang lazim
digunakan di industri. Di luar bahan tersebut, masih terdapat bahan yang tidak boleh digunakan
namun tidak lazim digunakan di industri, seperti daging anjing, daging tikus dan daging buaya.

2. Bahan tidak boleh mengandung bahan dari:


2.1 Babi dan turunannya,
2.2 Khamr (minuman beralkohol),
2.3 Hasil samping khamr yang diperoleh hanya dengan pemisahan secara fisik,
2.4 Darah,
2.5 Bangkai,
2.6 Bagian dari tubuh manusia.

3. Bahan tidak boleh menggunakan babi atau turunannya sebagai bahan baku atau bahan tambahan.
Contoh bahan vitamin yang dilapisi dengan gelatin babi yang digunakan dalam produk kosmetik.
Contoh lain adalah seasoning yang menggunakan lemak babi yang digunakan dalam produk
pangan.

4. Bahan tidak boleh menggunakan babi atau turunannya sebagai bahan penolong. Contoh bahan
pepton yang dihidrolisis menggunakan enzim babi yang digunakan sebagai media dalam pembuatan
produk asam amino yang akan disertifikasi. Contoh lain adalah bahan antibiotik yang dalam proses
pembuatannya menggunakan antifoam lemak babi, kemudian antibiotik tersebut digunakan pada
produk obat yang akan disertifikasi.

5. Bahan tidak boleh dihasilkan dari fasilitas produksi yang juga digunakan untuk membuat produk
yang menggunakan babi atau turunannya sebagai salah satu bahannya.

6. Bahan tidak bercampur dengan bahan haram atau najis yang dapat berasal dari bahan tambahan,
bahan penolong dan fasilitas produksi.

7. Bahan hewani harus berasal dari hewan halal. Untuk hewan sembelihan, maka harus dilakukan
penyembelihan sesuai dengan syariah Islam yang dibuktikan dengan sertifikat halal dari MUI atau
dari lembaga yang diakui MUI atau dengan cara audit langsung oleh LPPOM MUI. Contoh hewan
halal yang harus disembelih adalah ayam dan unggas, sapi, kambing, dan kerbau. Contoh hewan
halal yang tidak perlu disembelih adalah ikan dan semua hewan yang hidup di laut.

8. Persyaratan bahan mikrobial:


8.1 Bahan tidak menyebabkan infeksi dan intoksikasi pada manusia.
8.2 Media pertumbuhan, bahan aditif dan bahan penolong tidak mengandung bahan yang berasal
dari babi atau turunannya.
8.3 Bahan mikrobial yang diperoleh tanpa pemisahan dari media pertumbuhannya, maka media
pertumbuhan harus menggunakan bahan yang suci dan halal.
8.4 Bahan mikrobial yang diperoleh dengan pemisahan dari media pertumbuhannya, bila media
pertumbuhan menggunakan bahan yang haram dan najis selain babi dan turunannya maka
dalam tahapan proses selanjutnya bahan tersebut harus melalui proses pencucian yang
memenuhi kaidah syar’i (tathhir syar’an).
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 18 dari 39

8.5 Bahan mikrobial yang menggunakan mikroba rekombinan, maka mikroba yang bersangkutan
tidak boleh menggunakan gen yang berasal dari babi atau manusia.

9. Persyaratan alkohol/etanol:
9.1 Alkohol tidak berasal dari industri khamr (minuman beralkohol).
9.2 Penggunaan alkohol pada proses produksi produk makanan dan minuman diperbolehkan
apabila kadar alkohol pada produk akhir tidak terdeteksi dan kadar alkohol pada produk
intermediet/produk antara (produk yang tidak dikonsumsi langsung) yang disertifikasi tidak lebih
dari 1%.
9.3 Hasil samping industri khamr (minuman beralkohol) atau turunannya yang berbentuk cair yang
dipisahkan secara fisik tidak boleh digunakan.
9.4 Hasil samping industri khamr (minuman beralkohol) atau turunannya yang berbentuk padat,
misalnya brewer yeast, boleh digunakan setelah dilakukan melalui proses pencucian yang
memenuhi kaidah syar’i (tathhir syar’an) sehingga hilang rasa, bau dan warna dari bahan
najisnya.
9.5 Hasil samping industri khamr (minuman beralkohol) atau turunannya dapat digunakan jika
bahan/produk tersebut telah direaksikan lebih lanjut sehingga menghasilkan senyawa baru
melalui reaksi kimiawi ataupun biotransformasi (menggunakan enzim atau mikroba).
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 19 dari 39

Lampiran 4. Perencanaan Pelatihan& Daftar Hadir Pelatihan Internal

TEMA PELATIHAN&
WAKTU PESERTA PELATIHAN PEMATERI
TEMPAT PELATIHAN
23 April 2019 1. Evi Hermawati Pelatihan Eksternal team dari LPPOM
2. Edi Fitriyadi tentang Implementasi MUI Jabar
SJH di Perusahaan
Ir. Ani Listiawati
Ketua Tim Manajemen LPPOM MUI Jawa Barat
Halal
24 April 2019 Tim Manajemen Halal Pelatihan Internal Ketua Tim
1. Isa Mulyadi tentang Implementasi Manajemen Halal
2. Asep SJH di Perusahaan
Edi Fitriadi
Perusahaan
25 April 2019 Staf dan Operator Prinsip Halal dan Haram Ketua Tim
1. Isa Mulyadi dalam Islam serta Manajemen Halal
2. Asep Tindakan pencegahannya
di pabrik
Edi Fitriadi
Perusahaan
26 April 2019 Implementasi SJH di level
Operator (Penerapan
prosedur tertulis bagian
seleksi bahan, pembelian,
penerimaan bahan
datang, penyimpanan
dan produksi, dll)

Perusahaan
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 20 dari 39

DAFTAR HADIR
PELATIHAN INTERNAL SISTEM JAMINAN HALAL
PERUSAHAAN/ UKM……………..

Kegiatan : Pelatihan Sistem Jaminan Halal


Hari, Tanggal : Rabu 24 April 2019
Tempat : IKM Rejeki
Narasumber : Evi Hermawati

Materi : Pelatihan Sistem Jaminan Halal

No. Nama Peserta Jabatan Tanda Tangan

1 Edi Fitriadi Penaggung jawab / Ketua

2 Isa Mulyadi Bagian Produksi

3 Asep Bagian Pengemas

10
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 21 dari 39

Lampiran5. Format Daftar Bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi halal

1. DATA PERUSAHAAN

Nama Perusahaan :

Jenis Produk :

2. DAFTAR BAHAN

DOKUMEN SERTIFIKAT HALAL


BAHAN & NAMA DOKUMEN
NO NEGARA SUPLAYER KETERANGAN
MERK PRODUSEN SH MASA LAIN
NO. SH
PENERBIT BERLAKU

BAHAN BAKU & BAHAN TAMBAHAN


PT.
Terigu -
Indofood 26 Maret
1. Lencana
Sukses
Indonesia Agen 2.2E+11
2021
Internet
Merah MUI Pusat
Makmur
Sinar
Tapioka -
2. SPM
Pematang Indonesia Agen 2.07E+14 Kemasan
Mulia MUI Pusat
Kulit
3. Lumpia
Indonesia Agen Kemasan

4. Kerupuk Matahari Indonesia Agen MUI Pusat Kemasan

BAHAN PENOLONG

Garam - PT.
MUI
1. Cap Susanti Indonesia Agen
Pusat
1.71E+13
Kapal Megah
Cabe Pasar MUI
2. rawit Ciawitali
Indonesia Agen
Pusat
Giling sendiri

Bumbu
Penyedap PT. Kuala
3. – Atom Pangan
Indonesia Agen MUI 6E+10 Kemasan
bulan Pusat

Minyak Agen
PT Bina
goreng – MUI
4. Bimoli /
Karya Indonesia
Pusat
8E+10
Prima
Curah Agen

5. Air Sumur Bor Pemanasan

Daun
6. Jeruk
Indonesia Agen

Dibuat oleh : Disahkan Mengetahui


KetuaTim Manajemen Halal Pimpinan Perusahaan Direktur LPPOM MUI Jawa Barat

( Agoes Mutaram ) ( Muh Arief Firdaus ) Prof. Dr. H. O. Suprijana, M.Sc


[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 22 dari 39

Lampiran6. MatriksBahan per Produk

Nama Perusahaan : MORING REJEKI

Jenis Produk : Makanan Ringan

1. MATRIKS BAHAN PER PRODUK

PRODUK
NO BAHAN
No. 1 No.2 No. 3 No. 4 No. 5 No. 6 No. 7 No. 8 No. 9 No. 10

1. Terigu     -

2. Tapioka   - - -

3. Garam     -
Cabe
4.  -  - 
rawit
Bumbu
5.     
Penyedap
6. Air     -
Minyak
7.      
goreng
Daun
8.      
Jeruk

Keterangan Produk
1. Nama Produk No. 1 – Moring Pedas
2. Nama Produk No. 2 – Moring Asin
3. Nama Produk No. 3 – Stik Roll Pedas
4. Nama Produk No. 4 –Stik Roll Asin
5. Nama Produk No. 5 –Seblak Pedas

Dibuat oleh : Disahkan Mengetahui


KetuaTim Manajemen Halal Pimpinan Perusahaan Direktur LPPOM MUI Jawa Barat

( Agoes Mutaram ) ( Muh Arief Firdaus ) Prof. Dr. H. O. Suprijana, M.Sc


[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 23 dari 39

Lampiran 7. Diagram Alir Proses Produksi

Uraian Kegiatan Proses Produksi Halal di Perusahaan [................................................]

No. Nama Kegiatan Uraian Proses Kegiatan

1 Merebus air Merebus air sampai benar benar mendidih

2 Penimbangan Bahan Semua bahan yanng akan di gunakan untuk pembuatan


kripik/moring ditimbang dahulu menggunakan timbangan
yang telah di sediakan

3 Pencampuran Bahan yang sudah ditimbang di campur dengan cara


manual atau dengan tangan yang sebelumnya dicuci
dahulu sampai bersih menggunakan sabun cair terus
dibilas dengan air bersih lalu mencampurkan semua
bahan sampai benar benar rata lalu masukan air yang
telah mendidih dan di aduk lagi hingga tercampur dan
sampai benar benar kalis adonan yang sudah kalis lalu
di bentuk bulat memanjang terus di rebus dengan air
yang mendidih tadi setelah adonan mengapung lalu di
angkat dan di tiriskan di tempat yang sudah di sediakan
terus didiamkan selama satu malam

4 Pengirisan Adonan yang sudah didiamkan selama satu malam lalu di


iris dengan mesin penggiling lalu di goreng setelah itu
didiamkan lagi selama satu malam

5 Pengemasan Kripik moring yang sudah di tiriskan selama satu lalu di


kemas dengan plastik kemasan terus di pres
Kripik moring siap di pasarkan
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 24 dari 39
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 25 dari 39

Lampiran 8. Form Permohonan Perubahan


1. Contoh surat pengantar permohonan ijin bahan baku

[Kop surat perusahaan]


Kepada :
Yth. Kepala Bidang Pengkajian LPPOM MUI
di Tempat

Bersama ini disampaikan permohonan persetujuan LPPOM MUI sehubungan dengan rencana
penggunanaan bahan baru, yaitu :
Nama bahan :
Nama produsen :
Asal Negara produsen :

Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan dokumen pendukung dari bahan yang dimaksud (sertifikat
halal, spesifikasi bahan, diagram alir)*.

Demikian permohonan ini disampaikan. Atas perhatian dan bantuannya, disampaikan terima kasih.

Pimpinan perusahaan,

(............................................)

*) Coret yang tidak sesuai


[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 26 dari 39

2. Contoh surat permintaan persetujuan penambahan fasilitas baru

[Kop surat perusahaan]


Kepada :
Yth. Kepala Bidang Sistem Jaminan Halal LPPOM MUI
di Tempat

Bersama ini disampaikan permohonan persetujuan LPPOM MUI sehubungan dengan rencana penambahan
fasilitas baru untuk produk yang sudah disertifikasi, yaitu :

Nama pabrik/fasilitas produksi :


Alamat :
Status pabrik/fasilitas produksi : milik sendiri, milik orang lain*

Demikian permohonan ini disampaikan. Atas perhatian dan bantuannya, disampaikan terima kasih.

Pimpinan perusahaan,

(............................................)

*) Coret yang tidak sesuai


[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 27 dari 39

Contoh Form Penggunaan Bahan Baru

Form Penggunaan Bahan Baru

Nomor : __________________________________________________________________________
Tanggal terima sampel : __________________________________________________________________________
Nama Bahan : __________________________________________________________________________
Nama Produsen &Negara : __________________________________________________________________________
Nama Suplier /Pemasok : __________________________________________________________________________
Alamat Kantor : __________________________________________________________________________
Contact Person : __________________ HP : ___________________ Email : _____________________

Kelengkapan Dokumentasi :

Sertifikat Halal, Expired :

Dikeluarkan oleh : ; Diakui oleh MUI : Ya Tidak

Diagram alir proses (Flowchart)

Certificate of Analysis (COA)

Material Safety Data Sheet (MSDS)

Product Specification

Food Grade Statement

Lain-Lain :

Disiapkan Oleh, Diterima Oleh,

Staff NPD Manajer NPD

Kesimpulan :

Disetujui Tidak disetujui


Tanggal Approval LPPOM MUI : Alasan :
No. Memo :
Dibuat Oleh, Diketahui Oleh, Disetujui Oleh,

KAHI Manajemen Representatif General Manajer


Distribusi : 1) Bagian NPD 2) Bagian Purchasing 3) Bagian QC
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 28 dari 39

Contoh Dokumentasi Pemeriksaan Pembelian Bahan

No Nama Bahan Merk Bahan Produsen/Pabrik Tgl Pembelian


[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 29 dari 39

Lampiran9. Form Pemeriksaan Bahan Datang

Nama /Merk Tanggal Produksi di


No. Produsen & Negara Paraf KAHI
bahan kemasan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Lampiran 10.Form Catatan Produksi

Nama Produk :

No. Tanggal Produksi Waktu Petugas Total Produksi Paraf


Produksi Supervisor

1 25 April 2019 08.00 – 17.00 500 bungkus


2 26 April 2019 08.00 – 17.00 500 bungkus
3 27 April 2019 08.00 – 17.00 500 bungkus
4 28 April 2019 08.00 – 17.00 500 bungkus
5 29 April 2019 08.00 – 17.00 500 bungkus
6 30 April 2019 08.00 – 17.00 500 bungkus
7
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 30 dari 39

Lampiran 11.Form Pencucian Fasilitas

No. Tanggal Jenis Peralatan Waktu Petugas ParafSupervi


Pencucian Pencucian Pencucian sor
1.
2.
3.
4.
5.

Lampiran 12. Form Stock Bahan.


Nama Bahan :
Tanggal Jumlah Masuk Jumlah Keluar Total Stock

Lampiran 13. Form Penanganan Produk yang Tidak Memenuhi Kriteria


No. Analisis/Penjelasan Keterangan
1. Temua Ketidaksesuain Penemu/Penulis Laporan
Fakta Temuan
Waktu
Lokasi
2. Analisis Penyebab Penyebab
Pembuat Laporan
3. Tindakan Langsung Jenis Tindakan
Waktu eksekusi
Pelaksana oleh
Diketahui Oleh
4. Tindakan Koreksi Jenis Tindakan
Waktu Pencapaian
Waktu Eksekusi
Dibuat Oleh
5. Tindakan Pencegahan Jenis Tindakan
Dibuat Oleh
Diketahui Oleh
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 31 dari 39

Lampiran 14. Daftar Pertanyaan untuk Audit Internal Halal

NO PERTANYAAN HASIL AUDIT

YA TIDAK KETERANGAN
1. Apakah kebijakan halal telah dijelaskan pada
semua karyawan ? V

2. Apakah ada bukti sosialisasi kebijakan halal ?


(Contoh dengan memasang poster, briefing, atau V
pelatihan internal)

3. Apakah Tim Manajemen Halal telah ditetapkan? V

4. Apakah ada bukti penunjukan Tim Manajemen


Halal? Sebutkan bentuk penunjukannya pada V
kolom keterangan

5. Apakah ketua/anggota Tim Manajemen Halal telah


mengikuti pelatihan di LPPOM MUI setidaknya V
sekali dalam dua tahun ?

6. Apakah ada bukti pelatihan eksternal (sertifikat V


pelatihan) ?

7. Apakah pelatihan internal kepada semua


karyawan, termasuk karyawan baru telah V
dilaksanakan setidaknya setahun sekali ?

8. Apakah ada bukti pelatihan internal (daftar hadir V


pelatihan) ?

9. Apakah Daftar Bahan telah dibuat ? V

10. Apakah nama/merk bahan dan nama produsen


bahan yang dibeli sesuai dengan yang tercantum V
dalam Daftar Bahan Halal ?

11. Apakah bukti pembelian (nota/kuitansi) dan


contoh label kemasan (jika ada) selalu disimpan V
setidaknya selama 6 bulan ?

12. Apakah setiap ada bahan baru selalu dimintakan


persetujuan ke LPPOM MUI sebelum digunakan ? V
(kecuali bahan tidak kritis)

13. Apakah bukti persetujuan penggunaan bahan baru


dari LPPOM MUI selalu disimpan setidaknya V
selama dua tahun ?

14. Apakah dilakukan pemeriksaan label bahan pada


setiap pembelian atau penerimaan bahan ? (kecuali V
bahan tidak kritis)

15. Apakah hasil pemeriksaan menunjukkan informasi


nama bahan, nama produsen dan negara produsen V
yang tercantum di label sesuai dengan Daftar
Bahan Halal ?
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 32 dari 39

16. Apakah ada formula/resep produk baku (untuk


produk yang memiliki formula) ? V

17. Apakah bahan yang digunakan dalam produksi V


hanya bahan yang tercantum dalam Daftar Bahan ?

NO PERTANYAAN HASIL AUDIT

YA TIDAK KETERANGAN
18. Apakah formula produk yang digunakan pada
proses produksi mengacu pada formula baku ? V

19. Jika terlanjur ada penggunaan bahan yang tidak


tercantum dalam Daftar Bahan Halal, apakah
produk yang dihasilkan tidak akan dijual ke V
konsumen dan dimusnahkan ?

20. Apakah semua fasilitas produksi dan peralatan


selalu dalam keadaan bersih (bebas dari najis) V
sebelum dan sesudah digunakan ?

21. Apakah bahan dan produk selalu disimpan di


tempat yang bersih dan terhindar dari najis? V

22. Apakah kendaraan yang digunakan untuk


mengangkut produk halal dalam kondisi baik dan V
tidak digunakan untuk mengangkut produk lain
yang diragukan kehalalannya ?

23. Apakah setiap ada produk baru dengan merk yang


sama selalu disertifikasi halal sebelum dipasarkan? V

24. Apakah setiap ada penambahan fasilitas produksi


baru selalu didaftarkan untuk disertifikasi ? V

25. Apakah telah dilakukan audit internal setiap enam


bulan sekali dengan cara memeriksa pelaksanaan V
seluruh prosedur operasional ? *

26. Apakah audit internal dilakukan oleh ketua/


anggota Tim Manajemen Halal yang sudah V
mengikuti pelatihan ? *

27. Apakah ada bukti pelaksanaan audit internal ? * V

28. Apakah hasil audit internal telah dibahas dalam


rapat kaji ulang manajemen yang dihadiri oleh V
ketua dan anggota Tim Manajemen Halal ? *

29. Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan,


yaitu ada pertanyaan yang dijawab “tidak”, apakah
segera dilakukan perbaikan agar kelemahan V
tersebut tidak terulang ? *

30. Jika dalam audit internal ditemukan kelemahan,


apakah ada bukti pelaksanaan perbaikan ? * V

31. Apakah ada bukti pelaksanaan rapat kaji ulang


manajemen ? * V
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 33 dari 39

32. Apakah form hasil audit internal yang telah terisi


telah dikirimkan ke LPPOM MUI melalui email V
lppom_sjh@yahoo.com * atau melalui akun
cerol?

Tanggal Audit internal :


Tanda tangan
Nama Auditor : 1.

2.

Nama Auditee : 1.

2.
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 34 dari 39

Lampiran15. Format Laporan Berkala ke LPPOM MUI

Form Laporan Berkala


Nama Perusahaan :
Jenis Produk :
No.SH & Masa berlaku :
Status SJH & Masa berlaku :
Sertifikat SJH :
1. Ringkasan Hasil Audit Internal :
1a. Waktu Audit Internal
1b. Auditor
1c. Auditee
1d. Temuan
1e. Tindakan Koreksi
2. Ringkasan Perubahan dalam 6 bulan terakhir : Ya Tidak
2a. Perubahan Manajemen Halal yang berpengaruh terhadap
Kebijakan Halal
Penjelasan :
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………
2b. Perubahan komponen Manual SJH (SOP, dokumen, personal,
dll)
Penjelasan :
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………
2c. Perubahan Lokasi Pabrik atau penambahan fasilitas
Penjelasan :
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………
2d. Perubahan bahan (produsen/pemasok, tipe bahan, dll)
Penjelasan :
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………
2e. Perubahan formula dan Pengembangan Produk Baru
Penjelasan :
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
……………………………………………………

3. Lampiran :

3a. Berita Acara Tindakan Koreksi atas Temuan dalam Audit Internal
3b. Daftar Bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi terakhir dan
Dokumen pendukung
3c. Manual SJH terakhir (jika ada revisi)
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 35 dari 39

Lampiran 16.Kaji Ulang Manajemen

Nama Perusahaan/IKM

Hari Tanggal

Tempat

Nama Peserta dan Tanda Tangan 1.


2
3

Agenda

URAIAN PEMBAHASAN

Mengetahui,
Pimpinan

(Nama, Tanda Tangan)


[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 36 dari 39

Lampiran Daftar Fasilitas Produksi PT [____________________]

1. Daftar Pabrik 1
1.1 Nama Pabrik : PT. [Nama Perusahaan]
1.2 Alamat Pabrik : Bandung
1.3 No. Telp : + 62 22xxxxxx
1.4 No. Fax : + 62 21 3918920
1.5 Contact Person : Mr. X

2. Nama Pabrik 2
2.1 Nama Pabrik : PT [Nama Perusahaan 2] (Bogor Factory)
2.2 Alamat Pabrik : Bogor.
2.3 No. Telp : + 62 251 xxxxxxx
2.4 No. Fax : + 62 251 xxxxxxxx
2.5 Contact Person : Mr. Y

3. Nama Pabrik
3.1 Nama Pabrik : PT [Nama Pabrik 3] (Pabrik maklon)
3.2 Alamat Pabrik : Bekasi
3.3 No. Telp : + 62 21 xxxxxxxx
3.4 No. Fax : + 62 21 xxxxxxxx
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 37 dari 39
[Nama Perusahaan] Nomor Dokumen 01/ SJH /REJEKI/ II /2019

Revisi
[LOGO PERUSAHAAN] MANUAL SISTEM Tanggal Berlaku
JAMINAN HALAL Halaman 38 dari 39

Anda mungkin juga menyukai