KATA PENGANTAR
Program Pamsimas yang dilaksanakan sejak tahun 2008 telah mempunyai dampak yang
positif bagi masyarakat yang tersebar di desa/kelurahan, khususnya untuk mencukupi
kebutuhan air minum, sanitasi, dan perubahan perilaku kesehatan. Saat ini Pamsimas
merupakan salah satu program unggulan untuk pembangunan sistem pentediaan air minum
dan sanitasi di kawasan perdesaan dalam peningkatan jumlah warga masyarakat yang
dapat mengakses pelayanan air minum dan sanitasi, meningkatkan penerapan nilai dan
perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka pencapaian target 100% akses air minum dan
sanitasi pada tahun 2019.
Sebagai program yang menggunakan pendekatan berbasis masyarakat, Pamsimas
menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan sekaligus sebagai penanggungjawab
pelaksanaan kegiatan. Pelaksanaan program ini didukung oleh unit pengelola program di
tingkat pusat dan daerah, serta konsultan dan fasilitator. Untuk membantu penyelenggaraan
program agar dapat berjalan efektif dan dapat dipertanggungjawabkan, maka diperlukan
pedoman dan petunjuk teknis.
Buku Petunjuk Teknis ini merupakan penyempurnaan dari buku petunjuk teknis tahun
sebelumnya yang telah disesuaikan dengan pembelajaran pelaksanaan dan pendekatan
Program Pamsimas III tahun 2017. Diharapkan dengan adanya perbaikan dari Petunjuk
Teknis ini maka proses kegiatan khususnya di tingkat masyarakat akan terwujud hal-hal
sebagai berikut:
Seluruh proses kegiatan dapat dilaksanakan lebih cepat, tepat dan lebih baik ;
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran lebih berkualitas dan
memenuhi ketentuan yang berlaku;
Temuan-temuan dan penyimpangan dalam pelaksanaan kegiatan dapat menurun jumlah
kejadiannya..
Pada akhirnya diharapkan seluruh kegiatan program Pamsimas dapat berjalan dengan baik
sehingga masyarakat dapat menikmati air minum dan sanitasi yang layak secara
berkelanjutan.
i
DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................... ii
LAMPIRAN ............................................................................................................................... iv
DAFTAR SINGKATAN .............................................................................................................. v
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penyusunan Petunjuk Teknis ................................................................ 2
1.3 Pengguna Petunjuk Teknis ................................................................................ 2
1.4 Sistematika Petunjuk Teknis .............................................................................. 2
BAB 2. GAMBARAN UMUM BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PROGRAM
PAMSIMAS ................................................................................................................. 3
2.1 Dasar Hukum ..................................................................................................... 3
2.2 Tujuan Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat .......................................... 4
2.2.1 Tujuan Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat ................................. 4
2.2.2 Penggunaan Dana dalam Pembelanjaan................................................. 4
2.2.3 Jenis Kegiatan yang Dibiayai.................................................................... 5
2.3 Sumber Dana Bantuan Langsung Masyarakat ................................................. 5
2.4 Pemberi Bantuan Langsung Masyarakat .......................................................... 5
2.5 Penerima Bantuan Langsung Masyarakat ...................................................... 10
2.6 Syarat Penerima Bantuan Langsung Masyarakat ........................................... 11
2.7 Bentuk Bantuan Langsung Masyarakat........................................................... 11
BAB 3. TATA CARA PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT ............... 12
3.1. Mekanisme Penetapan Penerima Bantuan Langsung Masyarakat ................ 12
3.2. Rincian Jumlah Penerimaan Bantuan Langsung Masyarakat ........................ 12
3.3. Alokasi Anggaran dan Mekanisme Penganggaran ......................................... 13
BAB 4. TATA CARA PENCAIRAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN
LANGSUNG MASYARAKAT ................................................................................... 17
4.1 Ketentuan Umum Pencairan ............................................................................ 17
4.2 Langkah-langkah Pencairan ............................................................................ 19
4.2.1 BLM APBN .............................................................................................. 19
4.2.2 BLM APBD .............................................................................................. 20
4.2.3 APBDes ................................................................................................... 21
4.3 Administrasi dan Pembukuan Dana BLM ........................................................ 21
4.3.1 Ketentuan Umum .................................................................................... 21
4.3.2 Pembukuan dan Administrasi Kegiatan ................................................. 23
4.3.3 Pengelolaan Kearsipan/Dokumen .......................................................... 26
ii
4.4 Pertanggungjawaban ........................................................................................ 27
4.4.1 APBN ....................................................................................................... 27
4.4.2 APBD ....................................................................................................... 28
4.4.3 APBDes ................................................................................................... 29
4.5 Penggunaan Dana Penghematan, Bunga Bank, Diskon dan Cash Back ....... 30
4.5.1 Ketentuan Umum..................................................................................... 30
4.5.2 Prosedur Penggunaan Dana Penghematan, Bunga Bank, Diskon
dan Cash Back ........................................................................................ 30
4.6 Pemantauan dan Evaluasi................................................................................ 32
4.7 Sanksi ............................................................................................................... 33
4.8 Prosedur Pengembalian ke Kas Negara .......................................................... 34
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Hal
iv
DAFTAR SINGKATAN
v
NMC : National Management Consultant
PA : Pengguna Anggaran
Pakem : Panitia Kemitraan
PAMSIMAS : Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat
PHLN : Pinjaman / Hibah Luar Negeri
PIP : Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
PIU : Project Inplementation Unit
PMK : Peraturan Menteri Keuangan
PPK : Pejabat Pembuat Komitmen
PPN : Pajak Pertambahan Nilai
PPSPM : Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
RAB : Rencana Anggaran Biaya
RAPBN : Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Reksus : Rekening Khusus
RenjaKL : Rencana Kerja Kementerian Lembaga
RKA-KL : Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian / Lembaga
RKM : Rencana Kerja Masyarakat
RKP : Rencana Kerja Pemerintah
RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Satker : Satuan Kerja
Satlak : Satuan Pelaksana
SIM : Sistem Informasi Manajemen
SPM : Surat Perintah Membayar
SPP : Surat Permintaan Pembayaran
SPTJM : Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
vi
BAB 1. PENDAHULUAN
Akses air minum yang aman dan akses sanitasi yang layak merupakan kebutuhan
dasar masyarakat demi mencapai standar hidup dan penghidupan yang layak dan
produktif. Dalam upaya pencapaian “Akses Universal Air Minum dan Sanitasi tahun
2019. Pemerintah Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai target
tersebut dengan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan
sarana dan prasarana air minum dan penyehatan lingkungan.
Penyaluran dana program Pamsimas III melalui dana Bantuan Langsung Masyarakat
(BLM) baik yang bersumber dari APBN maupun dari pinjaman mengacu pada PMK No.
173/PMK.05/2016 tentang Perubahan PMK No. 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga.Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan bantuan
pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang
diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau lembaga
pemerintah /non pemerintah.
1
1.2 TUJUAN PENYUSUNAN PETUNJUK TEKNIS
Adanya Petunjuk Teknis ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pelaksana program
Pamsimas agar penyaluran bantuan pemerintah kepada masyarakat dapat berjalan
dengan baik dan akuntabel.
Pelaksana kegiatan Pamsimas (KKM) dibantu oleh Fasilitator (FAS), Konsultan (NMC,
ROMS) dan pengelola program (Project Management Unit dan Satker) di tingkat pusat
sampai dengan tingkat kabupaten. Para pelaksana dan pengelola program tersebut
diharapkan menggunakan petunjuk ini sebagai acuan pelaksanaan.
Buku Petunjuk Teknis ini berisikan pendahuluan, gambaran umum bantuan langsung
masyarakat program Pamsimas, tatacara penyaluran BLM, tatacara pencairan dan
pertanggungjawaban BLM.
2
BAB 2. GAMBARAN UMUM BANTUAN
LANGSUNG MASYARAKAT
PROGRAM PAMSIMAS
3
11. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat tentang
Pengangkatan Atasan/Atasan Langsung Kuasa Pengguna Anggaran/Barang dan
Pejabat Perbendaharaan Satuan Kerja di Lingkungan Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat yang dikeluarkan setiap tahun.
4
2.2.3 Jenis Kegiatan yang Dibiayai
Untuk sumber dana yang berasal dari APBN, pemberi Bantuan Langsung Masyarakat
(BLM) adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat selanjutnya
disebut Menteri PUPR cq. Direktorat Jenderal Cipta Karya sebagai Executing Agency
(EA) untuk Program Pamsimas. Adapun Pejabat yang berhubungan dengan
pelaksanaan pemberian Bantuan Langsung Masyarakat Program Pamsimas antara
lain yaitu:
5
b. Menetapkan Pejabat Perbendaharaan Negara lainnya, meliputi PPK dan
PPSPM
2. Satuan Kerja Pelaksana Pamsimas Provinsi
Satuan Kerja Pelaksana Pamsimas di tingkat provinsi berada di Dinas Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat (atau nama lain yang membidangi Cipta Karya)
dan Dinas Kesehatan Provinsi. Satker tingkat provinsi pelaksana pamsimas di
lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat adalah pejabat
pengelola anggaran Pamsimas di tingkat provinsi, sebagai Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA) yang ditunjuk dan diangkat oleh Menteri atas usulan Gubernur,
dan diberikan kewenangan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan
Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan dalam DIPA.
3. Satker Kabupaten
Satuan Kerja di tingkat kabupaten adalah Satker PIP yang berada di Dinas
Pekerjaan Umum (atau nama lain yang menangani bidang Cipta Karya).
Organisasi Satuan Kerja PIP Kabupaten terdiri dari: Kepala Satuan Kerja PIP,
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pamsimas, Penguji Pembebanan dan Pejabat
Penandatangan SPM (PPP/PSPM) Pamsimas, dan Bendahara.
a. Kepala Satuan Kerja PIP Kabupaten
Kepala Satuan Kerja PIP Kabupaten adalah pejabat pengelola anggaran,
sebagai kuasa pengguna anggaran (KPA) yang ditunjuk oleh Menteri PUPR
atas usulan Bupati, dan diberi kewenangan menyelenggarakan kegiatan-
kegiatan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan
dalam DIPA.
i. Bertanggung-jawab terhadap pengelolaan bantuan langsung masyarakat
(BLM yang bersumberkan APBN dan APBD) di tingkat
kabupaten, diantaranya adalah penyusunan rencana alokasi anggaran,
penyaluran bantuan langsung masyarakat, serta pemantauan terhadap
kemajuan penggunaan BLM;
ii. Bertanggung-jawab terhadap pengelolaan dana yang bersumberkan dari
APBD Kabupaten yang digunakan untuk mendukung kegiatan
Pamsimas, termasuk kegiatan operasional, penyediaan kegiatan
pengembangan kapasitas, lokakarya RAD-AMPL, perbaikan kinerja
SPAM dan keberlanjutan;
iii. Bersama Pakem dan PPK, melaksanakan evaluasi terhadap rencana
kerja masyarakat (RKM), termasuk kelayakan rancang teknis dan
biaya, kesesuaian jumlah target pemanfaat, dan pengelolaan
keberlanjutan;
iv. Memastikan akuntabilitas penggunaan dana BLM dan APBD Kabupaten
yang digunakan untuk mendukung Pamsimas;
v. Bersama DPMU, mengendalikan kinerja bantuan teknis tingkat kabupaten
(Tim Koordinator Kabupaten dan Tim Fasilitator Masyarakat), termasuk
6
diantaranya adalah memimpin strategi pendampingan tingkat kabupaten
dan desa, memberikan panduan dan arahan kepada tim korkab dan
TFM, memantau dan mengevaluasi kinerja tim korkab dan TFM,
memberikan usulan perbaikan kinerja tim korkab dan TFM kepada
Satker Pusat dan CPMU, dan lainnya;
vi. Melaporkan kemajuan kegiatan dan penyerapan anggaran dalam SIM
Pamsimas, E-mon (electronic monitoring) dan SP2D Online, serta
menyampaikannya kepada Kepala Daerah, Satker Provinsi dan DPMU
b. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam hal ini adalah PPK Pamsimas
pada Satker PIP Kabupaten
Satuan Kerja di tingkat kabupaten adalah Satker PIP yang berada di Dinas
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (atau nama lain yang
menangani bidang Cipta Karya). Organisasi Satuan Kerja PIP Kabupaten
terdiri dari: Kepala Satuan Kerja PIP, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Pamsimas, Penguji Pembebanan dan Pejabat Penandatangan SPM
(PPP/PSPM) Pamsimas, dan Bendahara.
i. PPK Pamsimas diberi kewenangan meliputi penandatanganan Perjanjian
Kerjasama (PKS) dengan penerima bantuan.
ii. PPK bertanggung jawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul
dari PKS tersebut dan bertanggungjawab kepada Kepala Satuan Kerja
PIP Kabupaten.
iii. PPK melaksanakan kewenangan KPA untuk melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja Negara,
iv. Dalam melaksanakan kewenangannya, PPK mempedomani
pelaksanaan tanggung jawab KPA kepada PA.
v. Dalam melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja Negara, PPK memiliki tugas dan wewenang sebagai
berikut:
(1) Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan rencana penarikan
dana berdasarkan DIPA;
(2) Dilakukan dengan menyusun jadwal waktu pelaksanaan kegiatan
termasuk rencana penarikan dananya;
(3) Menyusun perhitungan kebutuhan UP/TUP sebagai dasar
pembuatan SPP-UP/TUP; dan
(4) Mengusulkan revisi POK/DIPA kepada KPA.
vi. Menerbitkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
vii. Membuat, menandatangani dan melaksanakan perjanjian/kontrak
dengan penyedia Barang/Jasa;
viii. Melaksanakan kegiatan swakelola;
7
ix. Memberitahukan kepada Kuasa BUN atas perjanjian/kontrak yang
dilakukan;
x. Mengendalikan pelaksanaan perjanjian/kontrak;
xi. Menguji dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada
Negara;
(1) Menguji kebenaran materiil dan keabsahan surat-surat bukti
mengenai hak tagih kepada Negara; dan/atau
(2) Menguji kebenaran dan keabsahan dokumen/surat keputusan yang
menjadi persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai.
xii. Membuat dan menandatangani SPP;
(1) Kelengkapan dokumen tagihan;
(2) Kebenaran perhitungan tagihan;
(3) Kebenaran data pihak yang berhak menerima pembayaran atas
beban APBN;
(4) Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana
yang tercantum dalam perjanjian/kontrak dengan barang/jasa yang
diserahkan oleh penyedia barang/jasa;
(5) Kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa sebagaimana
yang tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa dengan
dokumen perjanjian/kontrak;
(6) Kebenaran, keabsahan serta akibat yang timbul dari penggunaan
surat bukti mengenai hak tagih kepada Negara; dan
(7) Ketepatan jangka waktu penyelesaian pekerjaan sebagaimana yang
tercantum pada dokumen serah terima barang/jasa dengan
dokumen perjanjian/kontrak.
xiii. Melaporkan pelaksanaan /penyelesaian kegiatan kepada KPA;
(1) Pelaksanaan kegiatan;
(2) Penyelesaian kegiatan; dan
(3) Penyelesaian tagihan kepada negara
xiv. Menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada KPA
dengan Berita Acara Penyerahan;
xv. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan
kegiatan; dan
xvi. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan
tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja Negara
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
8
4. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar (PPSPM)
a. PPSPM melaksanakan kewenangan KPA untuk melakukan pengujian atas
tagihan dan menerbitkan SPM.
b. Dalam melakukan pengujian tagihan dan menerbitkan SPM, PPSPM
memiliki tugas dan wewenang sebagai berikut:
i. Menguji kebenaran SPP beserta dokumen pendukung;
Meliputi:
(1) Kelengkapan dokumen pendukung SPP;
(2) Kesesuaian penandatangan SPP dengan specimen tanda tangan
PPK;
(3) Kebenaran pengisian format SPP;
(4) Kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja
Anggaran Satker, termasuk menguji kesesuaian antara pembebanan
kode mata anggaran pengeluaran (akun 6 digit) dengan uraiannya;
(5) Ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan
DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker;
(6) Kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi
persyaratan /kelengkapan pembayaran belanja pegawai;
(7) Kebenaran formal dokumen/surat bukti yang menjadi persyaratan
/kelengkapan sehubungan dengan pengadaan barang/jasa;
(8) Kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP
sehubungan dengan perjanjian/kontrak/surat keputusan;
(9) Kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang
perpajakan dari pihak yang mempunyai hak tagih;
(10) Kepastian telah terpenuhinya kewajiban pembayaran kepada
Negara oleh pihak yang mempunyai hak tagih kepada Negara; dan
(11) Kesesuaian prestasi pekerjaan dengan ketentuan pembayaan
dalam perjanjian/kontrak.
ii. Menolak dan mengembalikan SPP, apabila SPP tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan;
iii. Membebankan tagihan pada mata anggaran yang telah disediakan;
iv. Menerbitkan SPM;
(1) Mencatat pagu, realisasi belanja, sisa pagu, dana UP/TUP, dan sisa
dana UP/TUP pada kartu pengawasan DIPA;
(2) Menandatangani SPM; dan
(3) Memasukkan Personal Identification Number (PIN) PPSPM sebagai
tanda tangan elektronik pada ADK SPM.
9
v. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen hak tagih;
vi. Melaporkan pelaksanaan ujian dan perintah pembayaran kepada KPA,
paling sedikit memuat:
(1) Jumlah SPP yang diterima;
(2) Jumlah SPM yang diterbitkan; dan jumlah SPP yang tidak dapat
diterbitkan SPM.
vii. Melaksanakan tugas dan wewenang lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan pengujian dan perintah pembayaran.
c. Tata cara pelaksanaan tanda tangan elektronik dalam bentuk PIN PPSPM
pada ADK SPM diatur dengan peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan.
d. Dalam kaitannya dengan pengujian tagihan dan menerbitkan SPM, PPSPM
bertanggung jawab atas:
i. Kebenaran, kelengkapan dan keabsahan administrasi terhadap dokumen
hak tagih pembayaran yang menjadi dasar penerbitan SPM dan akibat
yang timbul dari pengujian yang dilakukannya; dan
ii. Ketepatan jangka waktu penerbitan dan penyampaian SPM kepada
KPPN.
Peran KKM dalam Program Pamsimas adalah sebagai pengelola, sedangkan untuk
pelaksanaannya KKM membentuk Satuan Pelaksana Program Pamsimas (Satlak
Pamsimas).
Proses pembentukan KKM dan Satlak Pamsimas secara lebih rinci dijelaskan dalam
Petunjuk Teknis Perencanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat.
10
2.6 SYARAT PENERIMA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT
Desa Penerima BLM APBN Program Pamsimas adalah desa yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya tentang Penetapan Desa
Sasaran Program Pamsimas Tahun Anggaran bersangkutan. Sedangkan desa
penerima BLM APBD adalah desa yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati
tentang Penetapan Desa Sasaran Program Pamsimas Tahun Anggaran
bersangkutan.
Bentuk Bantuan Pemerintah yang dimaksud dalam program Pamsimas adalah dana
Bantuan Langsung Mayarakat (BLM) dan diberikan dalam bentuk uang. BLM
digunakan untuk membiayai kegiatan swakelola yang tertuang dalam RKM dan
dilaksanakan oleh kelompok masyarakat.
11
BAB 3. TATA CARA PENYALURAN
BANTUAN LANGSUNG
MASYARAKAT
Berdasarkan surat penetapan desa program Pamsimas yang telah diterbitkan oleh
Dirjen Cipta Karya dan setelah DIPA berlaku efektif, selanjutnya PPK Pamsimas
menyusun Surat Keputusan Penerima BLM yang ditandatangani oleh PPK Pamsimas
dan disahkan oleh Satker PIP Kabupaten (format PT.6-01 Surat Keputusan Penerima
Bantuan). Surat Keputusan Penerima BLM tersebut menjadi dasar pemberian
Bantuan Pemerintah.
Dasar pemberian BLM yang bersumber dari APBN dan APBD adalah SK Bupati
tentang penetapan desa sasaran Program Pamsimas. Setelah SK Bupati diterbitkan
maka OPD pengelola Program Pamsimas dapat memproses Perjanjian Kerja Sama
(atau perjanjian sejenis) dengan KKM.
Jumlah dana BLM untuk Program Pamsimas di masing-masing desa berbeda, sesuai
dengan kegiatan yang direncanakan di dalam RKM. Adapun jumlah dana BLM
adalah sebesar 70% terhadap total nilai RKM yang kemudian akan dituangkan dalam
perikatan berupa Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pemberi Bantuan dengan
Penerima Bantuan. Untuk dana RKM dengan sumber dana dari APBDes sebesar
10% dari nilai RKM yang akan dituangkan dalam perikatan tersendiri antara KKM
dengan Pemerintah Desa. Rincian alokasi dana RKM per desa dari jumlah RKM
adalah sebagai berikut:
12
Alokasi Dana
No Desa
APBN APBD APBDesa Kontribusi Masyarakat
1 Desa Baru / Pasca 70%, 10% 20%:
bersumber APBN - 4% Incash
- 16% Inkind
2 Desa Baru / Pasca 70% 10% 20%:
bersumber APBD - 4% Incash
- 16% Inkind
A. APBN
BLM Pamsimas merupakan bantuan yang diberikan kepada kelompok masyarakat di
desa yang terpilih melalui seleksi yang ditetapkan oleh PA. Pemilihan desa diatur di
dalam Juknis Pemilihan Kabupaten dan Desa. Oleh karena itu BLM Pamsimas yang
bersumber dari APBN lebih tepat dialokasikan pada akun Belanja Barang Lainya
untuk diserahkan kepada masyarakat (526311).
13
B. APBD
14
Untuk penganggaran APBD, BLM dapat dialokasikan ke dalam jenis belanja sebagai
berikut:
Bantuan Keuangan, atau Bantuan Hibah, atau Bantuan Sosial (kelompok Belanja
Tidak Langsung)
Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
Pamsimas merupakan program penyediaan air minum yang menjadi tanggung jawab
pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Untuk kemudahan penyelenggaraan
program, akun belanja dan kelompok belanja untuk alokasi dana serta perangkat
daerahnya disesuaikan dengan instansi teknis terkait. Meskipun demikian, tidak
tertutup kemungkinan untuk mengikuti peraturan yang berlaku di daerah masing-
masing sepanjang dapat memperlancar penyelenggaraan program. Apabila akibat
pengalokasian tersebut terjadi pengurangan, maka alokasi dana ditambah sebesar
pengurangannya, sehingga dana yang disalurkan ke masyarakat sesuai dengan
ketentuan program. Mekanisme penganggaran APBD berdasarkan peraturan Menteri
Dalam Negeri, serta peraturan daerah lainnya.
C. APBDes
Alokasi belanja desa menurut pasal 8 Peraturan Menteri Dalam Negeri no 113 tahun
2014 mengenai pengelolaan Keuangan Desa, diklasifikasikan menurut kelompok,
organisasi, dan jenis. Belanja BLM dalam rangka sharing Program Pamsimas dari
APBDes sebesar minimal 10% dan atau untuk mendukung akses 100% dan
keberlanjutan Program ditetapkan melalui musyawarah desa. Belanja tersebut dapat
dalam klasifikasi pada kelompok pemberdayaan masyarakat, belanja barang.
Kegiatan Pamsimas 10% dari APBDes dapat dikerjakan sendiri oleh Pemerintah
Desa dengan supervisi pendamping Pamsimas. Hal ini agar kegiatan sesuai dengan
ketentuan didalam Pamsimas.
15
Dan untuk pengelolaan keuangan Pemerintah Desa mengikuti peraturan Menteri
Dalam Negeri, saat ini yang berlaku adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor
113 tahun 2014 mengenai Pengelolaan Keuangan Desa.
16
BAB 4. TATA CARA PENCAIRAN DAN
PERTANGGUNGJAWABAN
BANTUAN LANGSUNG
MASYARAKAT
Dana BLM APBN Pamsimas di masing-masing kabupaten disalurkan dari DIPA Satker
PAMBM DJCK Kementerian PUPR ke dalam DIPA Satker PIP di Dinas PU Kabupaten.
Selanjutnya dana tersebut disalurkan kepada kelompok masyarakat penerima dengan
mekanisme SPM/SP2D LS. Sedangkan untuk dana BLM APBD untuk masing-masing
kabupaten disalurkan melalui DPA kabupaten.
17
ii. KKM didalam melaksanakan kegiatannya berhak didampingi Fasilitator.
iii. Satker PIP Kabupaten dalam hal ini PPK Pamsimas bertugas
menyalurkan dana sesuai peraturan.
iv. Satker PIP Kabupaten dalam hal ini PPK Pamsimas berhak meminta
laporan pertanggungjawaban.
b. Jumlah bantuan yang diberikan kepada KKM sesuai RKM;
c. Tata cara dan syarat penyaluran;
d. Pernyataan kesanggupan penerima dana BLM untuk menggunakan dana
bantuan sesuai rencana yang telah disepakati;
e. Pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk menyetorkan
sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara dalam PKS APBN;
f. Sanksi, dapat berupa:
i. Pemberian teguran dan peringatan secara tertulis;
ii. Penangguhan pembayaran;
iii. Pemberian perintah perbaikan/penggantian;
iv. Pemutusan Perjanjian Kerja Sama;
g. Penyampaian laporan penggunaan dana sesuai tahapan pencairan dana
kepada PPK;
h. Menyampaikan laporan kemajuan kegiatan berdasarkan data SIM didalam
web Pamsimas;
i. Penyampaian laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah seluruh
pekerjaan selesai. Laporan dilengkapi dengan foto 100% kegiatan.
3. Setelah 5 (lima) hari penandatanganan PKS APBN, maka Pejabat
Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM) mendaftarkan PKS ke
KPPN untuk dicatatkan ke dalam data supplier (data base SPAN). Waktu
penyampaian data supplier ini dilakukan sesuai ketentuan agar tidak terjadi
keterlambatan didalam pencairan. Data supplier yang didaftarkan minimal berisi:
a. Nama penerima Bantuan sesuai yang tertera didalam PKS;
Nama harus jelas dan diperhatikan format penulisan (huruf kapital/kecil,
memakai KKM atau langsung nama KKM, spasi, dan sebagainya);
b. Nilai pembayaran;
c. Jadwal pembayaran.
4. KKM menerima dana BLM (bersumber APBN atau APBD) melalui mekanisme
transfer bank, untuk itu KKM harus membuka rekening atas nama KKM dengan 3
spesimen yaitu: Koordinator KKM, Bendahara dan Ketua Satlak.
5. KKM menyusun Rencana Penggunaan Dana (RPD) yang disetujui oleh PPK dan
Laporan Penggunaan Dana (LPD) serta dokumen lain yang diperlukan didalam
proses tahapan pencairan.
18
6. Pencairan dana BLM APBN untuk Program Pamsimas tidak dikenakan pajak
baik Pajak Pertambahan Nilai (PPN) maupun Pajak Penghasilan (PPh).
Sedangkan pengenaan pajak untuk BLM APBD merujuk pada aturan yang
berlaku di kabupaten masing-masing.
7. Pencairan dan pertanggungjawaban BLM bersumber dana APBN harus
dilakukan pada tahun anggaran yang sama.
Penjelasan terkait dokumen Perjanjian Kerja Sama (PKS, format PT.3 – PKS
APBN, PT.3-PKS APBD, PT.3-PKS APBDes, PT.3-PKS HKP APBN) antara
KKM dengan PPK, dijelaskan di dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan
19
3. Berita Acara Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan (BAKPK, format PT.6-06) minimal
sebesar 70%, Lembar Kerja Pengisian Kemajuan Pelaksanaan Kegiatan dan
Biaya (format PT.6-07).
4. Bukti pelunasan dana incash masyarakat dengan melampirkan copy Buku Bank
5. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM, format PT.6-17)
6. Kwitansi Tahap III bukti penerimaan uang yang ditandatangani oleh Koordinator
KKM dan disahkan oleh PPK.
20
4.2.3 APBDes
1. KKM wajib melakukan pembukuan sejak diterimanya kontribusi dana tunai dari
masyarakat.
21
2. Kegiatan administrasi dan pembukuan program Pamsimas dilakukan Sekretaris
Satlak Pamsimas.
Dalam menyusun RKM Tim Fasilitator Masyarakat (TFM) harus lebih cermat dan
keinginan masyarakat perlu didengar dan dilaksanakan
3. Kegiatan administrasi dan pembukuan dilakukan dalam rangka transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan program yang membutuhkan pencatatan yang jelas
dan cermat yang dilengkapi dengan bukti-bukti nyata.
4. KKM harus menyusun laporan keuangan setiap bulan dan diumumkan melalui
papan informasi (Lampiran PT.6-09).
5. KKM mempertanggungjawabkan penggunaan dana kepada masyarakat melalui
Laporan Penggunaan Dana (LPD) secara terbuka (transparan) dan dapat
dipertanggungjawabkan, sebelum melakukan pengajuan pencairan dana BLM
tahap berikutnya.
6. Pemeriksaan pembukuan KKM dilakukan oleh TFM setiap bulan dengan
menggunakan Form Pengukuran Indikator Kinerja Pengelolaan Keuangan KKM.
Prosedur selengkapnya lihat POB Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan
KKM. Pengukuran kinerja keuangan wajib dilakukan di desa baru baik desa
sumber dana APBN maupun APBD, Hibah, dan desa lainnya. Laporan
pengukuran kinerja dilaporkan secara rutin setiap bulan secara berjenjang.
Tujuan dilakukannya Pengukuran Kinerja pengelolaan keuangan di KKM adalah:
a. Memastikan bahwa seluruh kebijakan keuangan di tingkat KKM (bendahara)
telah ditetapkan sesuai dengan pedoman Pamsimas dan petunjuk teknis
Penyaluran BLM Program Pamsimas
b. Memastikan seluruh transaksi keuangan telah dilakukan sesuai dengan
prinsip dasar manajemen keuangan
c. Memastikan seluruh transaksi keuangan dicatat dan dilaporkan tepat waktu
dan layak
d. Memastikan akuntabilitas pengelolaan keuangan sehingga dapat ditunjukkan
kepada pihak pemberi dana dan penerima manfaat bahwa keuangan proyek
telah digunakan sebagaimana mestinya.
Indikator Keberhasilan Pengelolaan Keuangan;
a. Tidak terdapat penyimpangan dalam penggunaan dana.
b. Tidak terdapat dana yang dikeluarkan untuk konsultan, fasilitator, aparat
pemerintah dan unsur yang terkait baik langsung maupun tidak langsung
dengan kegiatan Pamsimas.
c. Laporan keuangan dan kemajuan kegiatan tersedia pada saat dibutuhkan
dan ditempelkan di papan pengumuman.
d. Setiap transaksi paling lambat dibukukan 1 hari setelah transaksi terjadi oleh
bendahara KKM.
22
e. Tanda bukti lengkap dan disusun rapi sesuai dengan urutannya. Bukti bukti
asli harus dilampirkan.
f. Pencatatan rapi dan tersedia apabila dilakukan pemeriksaan setiap saat.
g. Jumlah saldo tunai buku kas sama dengan uang tunai yang terdapat dalam
kas KKM.
h. Saldo Kas ditangan Bendahara tidak diperbolehkan melebihi Rp 2.000.000
paling lama 5 hari.
i. Setiap tanggal 25 laporan keuangan ditutup, dijumlahkan dan dibuat saldo
akhirnya.
j. Laporan keuangan KKM harus ditandatangani oleh koordinator KKM dan
bendahara, dan diverifikasi oleh fasilitator.
k. Laporan Keuangan Bulanan ditempelkan dipapan informasi atau di tempat
yang strategis sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat
l. Prosedur Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan KKM selengkapnya
diatur pada POB Pengukuran Kinerja Pengelolaan Keuangan Tingkat
Masyarakat (KKM).
7. Fasilitator wajib meningkatkan kapasitas dan melakukan pendampingan kepada
KKM, Petugas Sekretariat KKM, Satlak Pamsimas (Ketua, Sekretaris dan
Bendahara Satlak) dalam hal pengelolaan dan pembukuan keuangan.
8. KKM melalui Petugas Sekretariat KKM diwajibkan menyimpan seluruh dokumen
setiap tahapan proses baik yang bersifat keuangan ataupun non-keuangan
selama 10 (sepuluh) tahun sejak pasca program di sekretariat KKM.
Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan
Rencana 1. RPD dibuat sesuai dengan kebutuhan dan target 1. RPD merupakan KKM
Penggunaan pelaksanaan kegiatan. dokumen yang
Dana – RPD dan 2. RPD memuat rencana kebutuhan bahan & jasa dan memuat rincian
Rencana nilai yang akan dibelanjakan pada rencana penggunaan dana
Penarikan Dana pekerjaan. Sebelum diajukan RPD harus disetujui setiap tahap
Bank (Lampiran oleh Koordinator KKM, diverifikasi oleh Fasilitator pencairan dengan
PT.6-03) Masyarakat dan Fasilitator Senior. (Lampiran PT.6- uraian jumlah total
03) sesuai Rencana
3. RPD bukan merupakan dasar untuk menentukan Anggaran Biaya
proses pengadaan bahan, yang harus melalui (RAB)
proses swadaya/survei harga/pemilihan 2. RPDB merupakan
langsung/penunjukan. Proses pengadaan bahan dokumen untuk
lebih lanjut ditentukan berdasarkan Rencana penarikan dana
Anggaran Biaya (RAB) pada Bank yang
4. RPDB disusun sesuai dengan kebutuhan biaya pada memuat rincian
pelaksanaan kegiatan dan dibuat bersamaan sesuai dengan
dengan penyusunan RPD pada setiap tahap. yang ada pada
RPD setiap tahap
23
Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan
5. Untuk dapat melakukan penarikan dana pada bank, pencairan jumlah
Ketua Satlak Pamsimas harus terlebih dahulu total sesuai RPDB
menyusun RPDB dan disetujui oleh Koordinator
KKM, diverifikasi oleh Fasilitator Masyarakat dan
Fasilitator Senior serta mengetahui DC dan PPK
Kab. Penarikan dana bank untuk RPD I dan RPD II
dilakukan minimal 3 (tiga) kali dan untuk RPD III
minimal 2 (dua) kali (Lampiran PT.6-16).
Catatan untuk daerah Remote RPDP boleh
ditentukan satu kali tetapi harus mendapat
persetujuan PPK
6. Dalam hal akan melakukan pengadaan, tidak
dibenarkan menguraikan atau memecah jumlah
pembiayaan untuk pengadaan barang/jasa tanpa
alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Proses
pengadaan barang dan jasa selanjutnya diatur
dalam Juknis Pengadaan Barang dan Jasa Tingkat
Masyarkat
Buku Bank 1. Buku Bank digunakan Untuk mencatat penerimaan 1. Slip setor, SP2D KKM
(Lampiran dana incash, APBD/ APBN, bunga bank serta APBD, SP2D
PT.6-10) pengeluaran untuk kegiatan KKM, serta biaya pajak APBN
dan administrasi bank 2. Rekening Bank
2. Pencatatan buku bank dilakukan oleh Bendahara KKM dicetak
Satlak Pamsimas setiap ada transaksi. (print) setiap
3. Saldo di buku Bank harus sama dengan Rekening bulan
Bank KKM 3. Tanda bukti
4. Buku Bank ditutup setiap tanggal 25. Setelah ditutup harus diberi
kemudian diperiksa oleh FM CD dan disetujui nomor urut.
coordinator KKM, ditandatangani oleh ketua Satlak 4. Bukti transaksi
Program Pamsimas dan bendahara, diketahui oleh harus disimpan
Keplada Desa. sesuai tanggal
dan disimpan
sedemikian rupa
sehingga tidak
bercecer
Buku 1. Keluar-masuknya dana Pamsimas, baik tunai 1. Bukti pembelian KKM
Penerimaan dan (incash) maupun natura (inkind) dicatat dalam buku dicatat setiap
Pengeluaran penerimaan dan pengeluran. Pencatatan dilakukan transaksi
(Lampiran oleh Satlak Program Pamsimas. dilakukan.
PT.6-11) 2. Buku penerimaan dan pengeluran ditutup tiap akhir 2. Nota asli dari
bulan pada tanggal yang sama yaitu tanggal 25 tiap toko harus
bulannya agar setelah tutup buku masih ada waktu mencantumkan
untuk membuat Lembar Kerja Pengisian Kemajuan informasi: nama
Pelaksanaan Kegiatan dan Biaya (Lampiran toko, alamat,
PT.6-11). harga, dan
3. Buku Penerimaan dan Pengeluaran setelah ditutup cap/stempel dari
kemudian diperiksa dan ditandatangani oleh toko.
Bendahara, Ketua Satlak Program dan Koordinator 3. Tanda bukti
KKM, diketahui oleh Kepala Desa. harus diberikan
nomor urut
sesuai tanggal
transaksi.
24
Jenis
Uraian Kelengkapan Pelaku
Pembukuan
Buku Inkind 1. Penerimaan kontribusi dari masyarakat berupa Bukti HOK harus
(Lampiran material dan tenaga kerja dicatat didalam buku dirinci setiap orang
PT.6-12) inkind. dan ditandatangani
2. Form Tanda terima Insentif/Kontribusi Inkind oleh orang yang
(Lampiran PT.6-13). Jumlah nilai rupiah di kolom bersangkutan, tidak
“Jumlah/nilai Rp. Kerja” harus sama dengan kolom 9 boleh diwakilkan
(total Rp). Buku in-kind (PT.6-12) tersebut ditutup
setiap tanggal 25 setiap bulan.
Buku Material / 1. Buku Material/bahan digunakan untuk mencatat Nomor Bukti yang KKM
Bahan (Lampiran material/bahan yang telah diterima dan dicatat dalam buku
PT.6-14) bahan/material yang telah dibayar. material adalah
2. Buku material berguna untuk penyiapan RPD, nomor bukti
menyiapkan pembayaran, mengendalikan penerimaan barang
pengadaan agar sesuai target, dan mengevaluasi
pengadaan bahan.
3. Buku material dibuat oleh Unit Kerja Satlak
Pamsimas (Teknik dan Kesehatan) ditutup setiap
bulan mengikuti buku penerimaan dan pengeluaran.
Setiap penutupan harus diperiksa oleh Ketua Satlak
Program Pamsimas dan Tim Fasilitator Masyarakat
dan di arsipkan oleh Sekretaris Satlak Pamsimas;
Laporan 1. LPD dibuat oleh Ketua Satlak Pamsimas dan 1. LPD merupakan KKM
Penggunaan disetujui oleh Koordinator KKM, diketahui oleh dokumen
Dana (LPD) Kepala Desa dan diperiksa oleh Fasilitator Senior pertanggungjawa
(Lampiran mengetahui PPK/Satker PIP/OPD. ban Satlak
PT.6-05) 2. LPD dibuat sebelum pencairan tahap II dan III Pamsimas atas
APBD/APBN dan setelah kegiatan selesai 100%. penggunaan
LPD dibuat jika penggunaan dana telah mencapai dana baik dari
lebih dari 90% dan merupakan salah satu APBD maupun
persyaratan untuk mencairkan dana selanjutnya dari APBN
KPPN (APBN)/Kas Daerah (APBD) LPD yang
diajukan harus dilampiri dengan bukti-bukti transaksi 2. LPD APBN
pembayaran yang didokumentasikan secara khusus digunakan
sesuai prinsip pengarsipan yang rapi dan lengkap. sebagai dokumen
pencairan
tahapan BLM dan
kegiatan telah
selesai 100%
25
4.3.3 Pengelolaan Kearsipan/Dokumen
26
Jenis Dokumen Uraian Kelengkapan Pelaku
4. rencana anggaran biaya, jadwal
pelaksanaan pekerjaan,
5. revisi pelaksanaan kegiatan
Foto-foto kegiatan Foto kegiatan pembangunan mulai dari : 0%, KKM
dan dokumentasi 25%, 50%, 75 % dan 100% serta foto sarana
kegiatan yang telah dimanfaatkan masyarakat
(dilengkapi dengan pemanfaat/pengguna
sarana tersebut) untuk sarana pengambilan
(misal HU, KU dan SR)
4.4 PERTANGGUNGJAWABAN
4.4.1 APBN
27
ii. Berita Acara Uji Fungsi (format dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Kegiatan Tingkat Masyarakat PT.3-09);
iii. Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K, format
dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat
PT.3-09A);
iv. Laporan Perhitungan Dana BLM (format PT.6-08);
b. Berita Acara Serah Terima Pertanggungjawaban BLM yang ditanda tangan
Koordinator KKM (BAST, format PT.3);
c. Foto/film kegiatan yang dihasilkan;
d. Laporan Penggunaan Dana (LPD) Tahap I, Tahap II dan Tahap III;
e. Surat Bukti Setoran Sisa Dana ke rekening Kas Negara, disampaikan oleh
KKM kepada PPK apabila terdapat sisa dana.
2. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban, PPK melakukan verfikasi atas
laporan pertanggungjawaban; kemudian PPK mengesahkan Berita Acara Serah
Terima (BAST- format PT.3) hasil verifikasi telah sesuai dengan perjanjian
kerjasama.
3. KKM menyelesaikan proses pelaksanaan kegiatan lebih awal untuk mencegah
terjadinya penumpukan pekerjaan administrasi menjelang akhir tahun anggaran.
4. Berdasarkan Berita Acara Serah Terima (BAST) pertanggungjawaban yang
disahkan oleh PPK, Kepala Satker PIP Kabupaten mengesahkan Berita Acara
Serah Terima dari Kepala Satker PIP Kabupaten kepada KKM (format PT.3).
4.4.2 APBD
Laporan pertanggungjawaban untuk hibah desa yang dibiayai oleh APBD dapat
mengikuti mekanisme dan pedoman yang sama dengan hibah APBN, disesuaikan
dengan Permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang Sistem Akuntansi Pemerintahan
Daerah dengan langkah-langkah sebagai berikut:
28
b. Berita Acara Serah Terima Pertanggungjawaban BLM yang ditanda tangan
Koordinator KKM (BAST, format PT.3-07);
c. Foto/film kegiatan yang dihasilkan;
d. Laporan Penggunaan Dana (LPD)
2. Berdasarkan laporan pertanggungjawaban, PPK melakukan verfikasi atas
laporan pertanggungjawaban; kemudian PPK mengesahkan Berita Acara Serah
Terima (BAST- format PT.3-07) hasil verifikasi telah sesuai dengan perjanjian
kerjasama.
3. KKM menyelesaikan proses pelaksanaan kegiatan lebih awal untuk mencegah
terjadinya penumpukan pekerjaan administrasi menjelang akhir tahun anggaran.
4. Berdasarkan Berita Acara Serah Terima (BAST) pertanggungjawaban yang
disahkan oleh PPK, Kepala Satker PIP Kabupaten mengesahkan Berita Acara
Serah Terima dari Kepala Satker PIP Kabupaten kepada KKM (format PT.3-07).
4.4.3 APBDes
Laporan pertanggungjawaban untuk hibah desa yang dibiayai oleh APBDes dapat
mengikuti mekanisme dan pedoman yang sama dengan hibah APBN, disesuaikan
dengan Permendagri nomor 113 tahun 2014 dan peraturan Bupati terkait, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. KKM wajib menyusun administrasi, melaksanakan pencatatan dan pembukuan
serta menyimpan semua pencatatan dan dokumen secara rapi dan aman dan
mempertanggungjawabkan kepada PPK setelah pekerjaan selesai dengan
melampirkan:
a. Surat Pengantar DPMU (PT.3-09B), didukung dengan
i. Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K, format PT.3-09A);
ii. Berita Acara Uji Fungsi (format dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan
Kegiatan Tingkat Masyarakat PT.3-08);
iii. Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K, format
dalam Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Tingkat Masyarakat
PT.3-09);
b. Foto/film kegiatan yang dihasilkan;
c. Laporan Penggunaan Dana APBDes
2. KKM menyelesaikan proses pelaksanaan kegiatan lebih awal untuk mencegah
terjadinya penumpukan pekerjaan administrasi menjelang akhir tahun anggaran.
29
4.5 PENGGUNAAN DANA PENGHEMATAN, BUNGA BANK, DISKON DAN
CASH BACK
4.5.2 Prosedur Penggunaan Dana Penghematan, Bunga Bank, Diskon dan Cash
Back
Prosedur pemanfaatan dana penghematan, bunga bank, diskon dan cash back
diuraikan sebagai berikut:
30
Langkah-
No Tujuan Hasil Uraian Pelaku
Langkah
1. Membuat Membuat 1. Laporan Realisasi Laporan Realisasi Fisik dan KKM dan
Laporan Laporan Fisik dan Biaya Biaya dibuat berdasarkan Satlak
Realisasi Fisik Realisasi Fisik 2. Berita Acara Revisi target yang tertuang di PAMSIMAS
dan Biaya dan Biaya demi RKM amandment dalam RKM dan Berita dibantu oleh
kejelasan apa (Juknis Pelaksanaan, Acara Revisi RKM, harga- TFM
yang telah Lampiran harga aktual, jumlah orang
dilaksanakan/ PT.3-05 dan maupun peralatan yang
dibangun serta PT.3-06) telah digunakan. Jumlah
penggunaan rekapitulasi harganya
dananya. adalah dana yang akhirnya
dikeluarkan oleh KKM.
2. Memfasilitasi Masyarakat Berita Acara Dari kegiatan uji fungsi KKM dan
masyarakat dapat Penggunaan dana (langkah-langkah no 2) Satlak
untuk menyepakati Penghematan, bunga Bila telah dinyatakan, PAMSIMAS,
pertemuan kegiatan untuk bank, diskon dan cas berfungsi baik dan tidak TFM,
pleno penggunaan back (Juknis perlu ada penyempurnaan Fasilitator
merencanakan dana Pelaksanaan, Lampiram maka dana penghematan Senior
Penggunaan penghematan, PT.3-11) BLM, bunga bank,
dana bunga bank, 3.
penghematan diskon dan cas diskon dan cash back
BLM, bunga back dapat direncanakan untuk
bank, diskon dimanfaatkan
dan cas back pengembangan
Bila hasil uji fungsi perlu
penyempunaan maka
dilakukan perbaikan
dengan menggunakan
dana penghematan BLM,
bunga bank, diskon dan
cas back (penggunaan
dana harus efektif)
Bila setelah perbaikan
untuk penyempurnaan
sarana masih ada sisa
dana, dapat digunakan
pengembangan untuk
menambah pemanfaat
sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang
mendukung kegiatan air
minum dan sanitasi di
desa sasaran dengan
melalui musyawarah
3. Memfasilitasi Perubahan Amandment Perjanjian Setelah penggunaan dana KKM, TFM,
penyusunan kegiatan dan Kerja Sama (PKS)-BLM penghematan dana BLM, Fasilitator
amandment atau biaya harus APBN, atau APBD yang bunga bank, diskon dan cas Senior
PKS tertuang didalam ditandatangani oleh back dibuatkan revisi RKM,
PKS KKM, PPK Pamsimas maka KKM dibantu oleh
dan disahkan oleh TFM menyusun amendment
Satker PIP PKS (PT.3-01) – APBN,
(PT.3-02) APBD
31
Langkah-
No Tujuan Hasil Uraian Pelaku
Langkah
4. Finalisasi Penggunaan Berita Acara Revisi RKM Setelah pertemuan pleno, KKM, TFM,
Penggunaan dana yang memuat rencana KKM dibantu oleh TFM Fasilitator
dana penghematan penggunaan dana memfinalkan penggunaan Senior
penghematan dana BLM, penghematan, bunga dana penghematan, bunga
BLM, bunga bunga bank, bank, diskon dan cas bank, diskon dan cas back
bank, diskon diskon dan cas back dalam BA Revisi RKM &
dan cas back back secara (Juknis Pelaksanaan, Lampiran BA Revisi RKM
efektif dan tepat Lampiran PT.3-05) dan
sasaran Lampiran BA Revisi
RKM
(Juknis Pelaksanaan,
Lampiran PT.3-06) siap
ditandatangani DPMU
5. Melakukan Uji Memastikan Berita Acara Uji Fungsi Uji Fungsi dilakukan DPMU/Pake
Fungsi Fisik keberfungsian (Juknis Pelaksanaan, terhadap semua sarana air m dan
100% RKM dari sarana air Lampiran minum yang telah selesai Koordinator
minum, sanitasi PT.3-09) dibangun. Kabupaten
di sekolah yang
sudah selesai
dibangun
Terkait dengan penyaluran BLM, Satker PIP Kabupaten dan DPMU bertanggungjawab
atas:
1. Pencapaian target kinerja pelaksanaan dan penyaluran dana BLM di wilayah
kabupaten;
2. Transparansi pelaksanaan dan penyaluran dana BLM di wilayah kabupaten;
3. Akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran dana BLM di wilayah kabupaten.
32
Internal : Satker PIP, DPMU, Satker PSPAM, PPMU, Satker PAMBM, CPMU
dan Inspektorat Jenderal KemenPUPR.
Eksternal : Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK), World Bank.
4.7 SANKSI
Yang termasuk penyimpangan atau penyalahgunaan BLM dalam hal ini, antara lain:
33
keberlanjutan atas pelaksanaan kegiatan PAMSIMAS di wilayah tersebut
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
e. Penghentian sementara dapat dicabut, bila BLM yang disimpangkan atau
disalahgunakan telah dikembalikan dengan tetap diberikan sanksi bagi
pelaku sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Sanksi Penghentian BLM dan Tindakan Hukum dikenakan:
a. Apabila berdasarkan hasil audit internal atau audit khusus tersebut
menunjukkan secara nyata adanya penyimpangan atau penyalahgunaan dan
BLM belum dikembalikan oleh pelaku sampai batas waktu yang ditetapkan,
maka Satker dapat mengusulkan kepada Direktur Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk menghentikan
BLM secara tetap;
b. Satker berhak untuk melakukan tindakan hukum sesuai dengan ketentuan
hukum yang berlaku;
c. Penghentian tetap dapat dicabut, bila BLM yang disimpangkan atau
disalahgunakan telah dikembalikan dengan tetap diberikan sanksi bagi
pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku;
d. Apabila BLM yang disimpangkan atau disalahgunakan telah dikembalikan
oleh pelaku tetapi melewati Tahun Anggaran, akan dikembalikan atau
disetorkan ke kas negara, sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
34
TATA CARA PENYETORAN KAS NEGARA VIA SIMPONI:
1. Registrasi Pengguna
Akses website Simponi di alamat : www.simponi.kemeneu.go.id
Registrasi (cukup 1x)
Pilih Tipe Pengguna: “User Billing K/L”
Isikan alamat email dengan benar (notifikasi pembayaran akan dilakukan
melalui email tersebut)
Aktivasi Regisrasi via email
2. Pembuatan Kode Billing (Pembuatan Tagihan)
Login di website Simponi di alamat : www.simponi.kemenkeu.go.id
Klik Menu Pembuatan Billing (KL)
Pada Kelompok PNBP: pilih “umum”
3. Setoran ke Bank/Pos Persepsi
Dilakukan pada Bank/Pos Persepsi: Teller, ATM, E-Banking, EDC
4. Pengiriman Bukti Setor (Bukti Penerimaan Negara)
Otomatis via email
Dapat diunduh melalui web Simponi pada menu “Hustory Billing”
35
LAMPIRAN
PT.6-01
Tentang
Menimbang
Berdasarkan Surat Direktur Jendral Cipta Karya Kementrian PUPR nomor …………….
Tanggal ………… tentang ………………………
Memutuskan
Menetapkan
Penerimaan dana Bantuan Langsung Masyarakat tahun anggaran ……. adalah sebagai
berikut:
______________________, tanggal____________
Surat Keputusan 37
PT.6-01
PT.6-02
Nomor : ..........................................
Pada hari ini .................. tanggal .................. bulan ...................... tahun dua ribu ..................,
yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama :
Jabatan : Satuan Kerja Pembangunan Infrastruktur Permukiman (Satker
PIP)/PPTK OPD pengelola Pamsimas * ) kabupaten .......................
propinsi .................................
Alamat :
II. Nama :
Jabatan : Koordinator KKM desa......................... kabupaten ..........................
propinsi ...........................
Alamat :
Berdasarkan :
1) DIPA : nomor ............................. tanggal ...............
APBN/DPA
APBN *)
2) PKS : nomor ............................. tanggal ...............
3) Nilai PKS : Rp. .................... (....................................................... rupiah)
4) Pekerjaan : pembangunan sarana air minum/sarana sanitasi
promosi/penyuluhan/pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat
penyiapan dan pelatihan unit kerja teknis dan kesehatan sebagai
badan pengelola sarana dan kegiatan
Pembayaran .............................................................................................................................
Koordinator KKM
Pejabat Pembuat Komitmen Pamsimas/SKPD……. . Desa...............................
Kabupaten ............................
( .......................................... )
( ........................................ )
( ........................................ )
Desa/Kecamatan/Kabupaten: …………………………………….
RPD ke :
Volume
Real. s/d Unit/ Harga
No. Uraian Pengajuan Jumlah Jumlah
Kebutuhan Tahap Satuan Satuan
Sekarang Kumulatif
Lalu
1 2 3 4 5 6=4+5 7 8 9=5*8
Jumlah Pengajuan Rp
(………………………………………………………………………………………….)
….……………….,………………
Disetujui : Dibuat :
Koordinator KKM Ketua Satlak PAMSIMAS
(..............................) (…………………….)
Diperiksa :
Fasilitator Senior Fasilitator Masyarakat
(................................) (………………………….)
Mengetahui,
PPK/Satker PIP…………
(……………………….)
Keterangan
1. Nomor urut
2. Uraian mengenai kegiatan 6. Jumlah volume keseluruhan
3. Volume kebutuhan kegiatan 7. Satuan (unit)
4. Volume kegiatan yg sudah direalisasikan 8. Harga satuan
5. Kebutuhan volume kegiatan saat ini 9. Jumlah biaya
Nomor :
Kode Satker :
MAK :
Tahun Anggaran :
PT.6-04 KWITANSI
Dengan huruf :
Yang menerima,
Koordinator KKM desa................................
(..........................................)
Setuju dibayar/disahkan :
Pejabat Pembuat Komitmen Satker PIP / OPD Pengelola Pamsimas*
kabupaten ..............................
(..........................................)
* ) Coret yang tidak diperlukan
Kwitansi 41
PT.6-04
PT.6-05
Desa : Kabupaten :
Kecamatan : Propinsi :
………………………,…………………20..…
Dibuat oleh :
Ketua Satlak Disetujui oleh:
PAMSIMAS Koordinator KKM
(………………………) (…………………….)
Diketahui : Diperiksa :
Kepala Desa Fasilitator Senior
(………………………………) (……………………..)
Mengetahui,
PPK/Satker PIP/OPD………………
(…………………………..)
Keterangan :
1 Nomor urut
2 Jenis kegiatan yang dilakukan
3 Jumlah biaya yang dilaporkan (LPD) saat ini
4. Jumlah biaya secara keseluruhan yaitu saldo kolom 4 baris sebelumnya ditambah dengan jumlah
kolom 3 pada baris yang sama.
Nomor : ...........................................................
Pada hari ini ..................... tanggal ..................... bulan ..................... tahun dua ribu ……
telah dilakukan pemeriksaan dan penelitian secara seksama terhadap kegiatan program
Pamsimas di desa ...................... kecamatan ...................... kabupaten .......................
provinsi ....................., dengan hasil sebagai berikut:
1) Kemajuan pelaksanaan kegiatan:
kegiatan peningkatan kapasitas dan kelembagaan masyarakat saat ini telah
mencapai ........%, telah dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan
yang direncanakan. Sisa kegiatan .......% berupa : pelatihan ...............
pekerjaan fisik sarana dan sanitasi saat ini telah mencapai ........%, telah
dilaksanakan sesuai dengan gambar desain dan spesifikasi / persyaratan teknis
yang direncanakan. Sisa kegiatan .......% berupa : pekerjaan ...............
kegiatan peningkatan derajat kesehatan saat ini telah mencapai ........% telah
dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan yang direncanakan. Sisa
kegiatan .......% berupa : pelatihan/penyuluhan ...............
2) Jumlah pengeluaran proyek yang sudah dipertanggungjawabkan Rp. ........................
LPD tahap 1 sebesar Rp. ......................
LPD tahap 2 sebesar Rp. ......................
Demikian berita acara ini dibuat dengan sebenarnya, untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
Mengetahui:
(………………………………….) (………………………………….)
Kecamatan : Desa:
PERHITUNGAN KEMAJUAN
KEGIATAN
Target Realisasi
Kegiatan Biaya Bobot Volume Biaya Kegiatan Kegiatan
(Rp) (%) (satuan) (Rp) (%) Tertimbang
Jumlah Tertimbang
Tertimbang adalah % bobot x % kegiatan dibagi 100
KEUANGAN
Kumulatif s/d Kumuatif s/d
Uraian Bulan Ini Saldo
Bulan Lalu Bulan Ini
Kontribusi inCash
Kontribusi inKind
Kantor Kas Daerah
KPPN
Total Cash
Total Cash+Kind
Pencairan dari Bank
Pengeluaran Kas
ANGKATAN KERJA
Target HOK Tanggal mulai pelaksanaan kegiatan : ____________
Jenis Pekerja Bulan Bulan
Lalu Ini Perkiraan selesai kegiatan : ____________________
Laki-laki
Perempuan Target kegiatan dan HOK berdasarkan SPK
Kurang mampu dan ………… Berita Acara Revisi
Jumlah Angkatan Kerja
(=Laki + Perempuan)
*) dari Tim Fasilitator Masyarakat yang bertugas di KKM ditunjuk salah satu sebagai koordinator TFM.
KKM…………
Desa………………
Kab………………, Provinsi…………….
(……………………………………) (……………………………………)
Verifikasi oleh
Fasilitator
(………………………………….)
B Penerimaan di Bank
1 tanggal Rp …………………………
2 tanggal Rp …………………………
3 dan seterusnya Rp …………………………
Jumlah Penerimaan Rp ………………………
C. Digunakan untuk Jumlah Kas dan Bank (A+B) Rp ………………………
D. Digunakan untuk
1. Kegiatan ……………………………
Belanja:
1. ………….. Rp …………………………
2. ………….. Rp …………………………
3. ………….. Rp …………………………
Jumlah Rp …………………………… .
2. Kegiatan…………………………………… .
Belanja:
1. ………….. Rp …………………………
2. ………….. Rp …………………………
3. ………….. Rp …………………………
Jumlah Rp …………………………… .
dst
Jumlah Belanja Kegiatan (1+2) Rp ………………………
G Selisih (E-F) # Rp 0
# apabila tidak sama dengan 0 (Nol) harus ditelusuri dan diberi penjelasan
Laporan Keuangan Bulanan ini harus ditempel di papan informasi
Diperiksa:
TFM
(……………………………………… ..)
……………….., tanggal….bulan…tahun……
Dibuat oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui oleh : Diketahui Oleh :
Satlak Pamsimas, FM CD Koordinator KKM Kepala Desa
Bendahara Ketua
48 Buku Bank
PT.6-10
1 diisi no urut transaksi
2. diisi tanggal transaksi
3. diisi uraian transaksi
4. Diisi No Bukti transaksi secara berurutan sesuai dengan jenis transaksi
5. Diisi transasi dana yang diterima
6. diisi transasi dana yang dikeluarkan
7. diisi dengan transaksi penerimaan sebelumnya ditambah dengan transaksi penerimaan pada baris yang sama dikurangi dengan pengeluaran
kolom 5, kolom 6 dijumlahkan ke bawah
Buku Bank 49
PT.6-10
PT.6-11
KKM……………………………….
dan seterusnya……
Jumlah 11,000,000 38,500,000 1,000,000 30,000,000 Jumlah 500,000 1,000,000 26,000,000 2,000,000 29,500,000
(19) total pengeluaran (kas dan
(17) Total penerimaan dalam bentuk kas (4+5) 49,500,000 29,500,000
non-kas)
(20) total pengeluaran non kas /
(18) Total penerimaan dalam bentuk kas dan inkind (4+5+6) 50,500,000 1,000,000
in-kind
(21) Total Pengeluaran Kas 28,500,000
………………., …………../………./…………..
( ) ( ) ( ) ( ) ( )
1. Nomor urut 9. Pengeluaran untuk Biaya Operasional 16. Total penerimaan dan bentuk kas (4+5+6)
2. Tanggal Transaksi 10. Pengeluaran untuk Biaya Pelatihan dan Promosi 17. Total penerimaan dalam bentuk kas dan in-kind: (4+5+6+7 atau =
Kesehatan jumlah penerimaan)
3. Uraian kegiatan yg dilakukan 11. Pengeluaran untuk infrastruktur SAM 18. Total pengeluaran: jumlah pengeluaran pada periode pembukuan atau
kolom 14
4. Sumber Penerimaan dari In Cash 12. Pengeluaran untuk Infrastruktur SS 19. Total pengeluaran non kas = jumlah pengeluaran in kind
5. Sumber Penerimaan APBN/APBD (tahap 13. Jumlah Pengeluaran: jumlah pengeluaran pada 20. Saldo kas: jumlah penerimaan kas dikurangi jumlah pengeluaran kas
1,2 atau tahap 3) dan APBDes periode pembukuan
6. Sumber Penerimaan dari In Kind 14. Kumulatif Pengeluaran (jumlah pengeluaran tanggal 21. Saldo non kas: penerimaan in kind dikurangi pengeluaran in kind
sebelumnya ditambah jumlah pengeluaran
7. Jumlah Penerimaan secara keseluruhan 22. Total saldo kas dan non kas: (20+21)
sekarang.
8. Nomor Bukti (Nota,Kwitansi sll) dengan no. 15. Saldo: ditambah pengambilan dari bank dikurangi
Urut, sumber dana (IC/BLM), dan Kode dengan jumlah pengeluaran.
Kategori (Biaya oerasional, Bahan, Alat,
Upah, Kontrak)
Periode………………..
Desa :
Kecamatan, Kabupaten :
Kegiatan :
Jumlah
………….., tanggal…bulan….20…..
Dibuat Oleh Disetujui
Satuan Pelaksana Koordinator KKM
(………………………………………) (………………………..……………….)
Desa/Kecamatan/Kabupaten : …………………………………….
Target Volume :
Jenis Material :
Lembar ke : ……….... dari …….
Material yang diterima Material yang dibayar
No.
No. Tanggal Nama Pemasok Volume Jumlah Sisa Tanggal No. Bukti Volume Kumulatif
Bukti
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Buku Material/Bahan 55
PT.6-14
1. Nomor urut 7. Sisa yang belum terealisasi dari RKM
2. Tanggal Transaksi 8. Tanggal Material dibayar
3. Nama Pemasok/Supplier 9. Nomor bukti
4. Nomor bukti (nota) Volume material yg diterima 10. Volume material yang dibayar
5. Jumlah pembelian material 11. Jumlah material secara keseluruhan
T.3-17PT.3-17PT.3-17
56 Buku Material/Bahan
PT.6-14
PT.6-15
PT.6-15 BILLING
Billing 57
PT.6-15
BUKTI PENERIMAAN NEGARA
58 Billing
PT.6-15
NOTIFIKASI PENERIMAAN NEGARA VIA EMAIL
Billing 59
PT.6-15
PT.6-16
Volume
Unit Harga
No. Uraian Real. Sd Pengajuan Jumlah Jumlah
Kebutuhan Satuan Satuan
Tahap Lalu Sekarang Kumulatif
1 2 3 4 5 6=4+5 7 8 9-5*8
Jumlah Pengajuan Rp
(………………………………………………………………………………………………………………………..)
………………,………………………………
Disetujui : Dibuat :
Koordinator KKM Ketua Satlak PAMSIMAS
(………………………………..) (…………………………………)
Diperiksa :
Fasilitator Senior Fasilitator Masyarakat
(………………………………..) (…………………………………)
Mengetahui :
Distric Coordinator (DC) PPK Kab.
(………………………………..) (…………………………………)
1. Nomor Urut
2. Uraian mengenai kegiatan 6. Jumlah volume keseluruhan
3. Volume kebutuhan kegiatan 7. Satuan (unit)
4. Volume kegiatan yang sudah direalisasikan 8. Harga satuan
5. Kebutuhan volume kegiatan saat ini 9. Jumlah biaya
Nama : ______________________
Kab/Kota :
Provinsi :
Demikian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ini dibuat dengan sebenarnya.
(.........................................)
No. URAIAN
(1) Diisi Nomor Surat
(2) Diisi Uraian Kegiatan
(3) Diisi Uraian Kegiatan
(4) Diisi temat, tanggal, bulan, dan tahun penandataganan surat
(5) Diisi nama jabatan Kepala Desa yang menandatangani surat
(6) Diisi nama kabupaten