Anda di halaman 1dari 11

Makalah Kewirausahaan

PROFIL PENGUSAHA SUKSES AKSA MAHMUD

Oleh:

Kelompok IIA : 1. Sri Mustakimah (H311 16 508)

2. Darwini (H311 16 004)

3. Nia Kurnia (H311 16 316)

4. A. Mena Mulya Raja (H311 16 026)

5. Sri Wahyuni Nasir (H311 16 014)

DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kehadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Profil Pengusaha

Sukses” pada mata kuliah Kewirausahaan dengan lancar. Adapun tujuan dari

pembuatan makalah ini adalah untuk menambah wawasan, memaparkan berbagai hal

yang berkaitan dengan hasil survei di lapangan mengenai profil pengusaha sukses

sehingga dapat membantu para mahasiswa dalam mengetahui tentang bagaimana

menjadi pengusaha sukses, serta memenuhi tugas yang telah diberikan oleh Dosen

Pembimbing mata kuliah Kewirausahaan.

Dengan ini, saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa

terimakasih dan semoga Allah Swt, memberkahi makalah ini sehingga dapat

memberikan manfaat bagi pembaca. Saya ucapkan Terima Kasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Makassar, 6 Oktober 2018

Kelompok 3
BAB I

1. Latar Belakang

Di dalam berwirausaha ada beberapa aspek yang menentukan berhasil

tidaknya suatu usaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun

pemasaran. Modal bisa didapat dari berbagai cara misalnya dengan modal yang kita

punya sendiri ataupun dengan pinjaman. Oleh karena itu sangat dibutuhkan suatu

kemitraan atau hubungan sosial yang baik dalam berwirausaha. Karena terkadang

dalam berwirausaha kita tidak dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang,

sumber daya, maupun kreatifitas. Oleh karena itu kemitraan sangat dibutuhkan dan

merupakan salah satu aspek yang penting dalam berwirausaha. Sedangkan mengenai

pengelolaan atau manajemen dan pemasaran akan lebih baik bila kita menguasainya

lebih jauh sebagai seorang wirausahawan, karena aspek pengelolaan dan pemasaran

merupakan aspek yang memegang peranan penting. Karena itulah penulis menguraikan

pembahasan ini dalam bentuk makalah mengenai bagaimana mengelola sendiri usaha

yang dijalani atau mendatangi konsumen sendiri.

Menjadi seorang wirausahawan tidaklah mudah. Dibutuhkan banyak skill ,

modal, dan mamajemen yang baik. Tentunya kiat-kiat keberhasilan wirausaha dari para

pakarnya akan sangat membantu bagi mereka yang ingin memulai suatu usaha.

Dimulai dengan pengenalan siapakah wirausahawan itu, apa karakteristik-karakteristik

seorang wirausahawan yang sukses, dan juga apa rahasia dibalik kesuksesan

wirausahawan. Dalam makalah ini di di bahas proses sukses Aksa Mahmud.

2. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:

1. Mengetahui profil Aksa Mahmud

2. Mengetahui riwayat pendidikan Aksa Mahmud

3. Mengetahui perjalanan sukses Aksa Mahmud.


BAB II

ISI

Ada yang kenal dengan pengusaha sukses Aksa Mahmud? Itu lho pengusaha sukses

yang belum lama ini masuk daftar 150 Orang Terkaya di Indonesia versi majalah

Global Asia edisi 2018.Dilaporkan, harta yang dimiliki mantan Wakil Ketua MPR ini

mencapai US$ 1,8 miliar atau Rp 26,09 triliun. Dengan kekayaan yang segitu besarnya,

Global Asia menempatkan Aksa Mahmud di urutan 18 dari 150 orang terkaya di

Indonesia. Kekayaan sebanyak itu diperolehnya dari kesuksesannya dalam

mengembangkan usahanya. Aksa Mahmud sendiri diketahui adalah bos dari Bosowa

Corporation, grup bisnis yang membawahi banyak bidang usaha. Bank Bukopin dan

QNB Indonesia, dua usaha yang berada di bawah naungan Bosowa Corporation pasti

kamu tahu deh. Di luar bisnis, Aksa Mahmud juga aktif dalam dunia politik. Ia tercatat

sebagai kader Partai Golkar. Usut punya usut, pengusaha asal Makassar ini juga punya

kedekatan dengan Jusuf Kalla. Wajar aja dekat soalnya ia adalah adik ipar Wakil

Presiden Jusuf Kalla.

Aksa Mahmud lahir pada 16 Juli 1945 di Desa Lapasu, Kabupaten Barru,

Sulawesi Selatan. Ia adalah anak dari pasangan H. Muhammad Mahmud dan H.

Kambira. Orang tuanya sendiri bekerja sebagai petani.Meski punya latar belakang dari

keluarga petani, Aksa lebih tertarik berdagang. Semua dimulai ketika ayahnya

membawa hasil panennya ke kota buat dijual. Dari situ Aksa mulai coba-coba jalankan

usaha. Mulai dari jualan permen di sekolah hingga jual kurma dan es saat bulan puasa.
Matahari sore masih bersinar terik. Waktu berbuka puasa di desa Lapasu, Kabupaten

Barru, 120 Km utara kota Makassar, Sulawesi Selatan, sudah hampir tiba. Di dekat

masjid desa, seorang bocah lelaki terlihat berdiri. Di tangannya tergengam sebuah

kantung plastik besar. Di dalamnya puluhan kantung es terbungkus rapi. Siang tadi ia

membeli balok es besar, mencacahnya, dan membaginya menjadi bagian lebih kecil.

Beberapa orang di desa itu memilih berjalan-jalan menjelang buka. Saat mereka

mendekati masjid, bocah itu pun sigap menawarkan dagangannya. “ Es…es,” ujarnya.

Karena matahari masih bersinar terik, tak sedikit mereka yang berpuasa behenti

sebentar dan membeli es jualannya.Bulan puasa di pertengahan tahun 1950-an itu,

memang membawa berkah bagi bocah itu. Tak hanya es yang dijual bocah itu pada

bulan puasa. Anak itu juga menjual kurma. Kurma yang dia beli dibungkus dalam

paket-paket kecil dan dijual secara eceran. Dari situ ia mendapat keuntungan yang tidak

sedikit. Naluri bisnisnya memang sudah terasah sejak kecil.

Aksa Mahmud pernah bersekolah di Sekolah Teknik Negeri Parepare tahun

1962. Ia kemudian pindah ke STM Makassar dan lulus pada tahun 1965. Saat itu, ia

pun masih aktif dalam menjalankan usahanya.Begitu lulus, ia kuliah di Fakultas Teknik

Elektro di Universitas Hassanuddin Makassar pada tahun 1965. Di sinilah ia menjadi

aktivis dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Makassar tahun 1966. Di organisasi

itulah, Aksa berkenalan dengan Jusuf Kalla yang menjadi aktivis senior saat itu. Aksa

juga terlibat sebagai aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI). Begitu duduk di

bangku perguruan tinggi tahun 1965, politik Indonesia bergolak. Aksa langsung aktif

di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Makassar. Ini membuat Aksa terlibat
aktif dalam penumpasan gerakan komunis, dan terjun sebagai aktivis Kesatuan Aksi

Mahasiswa Indonesia (KAMI) tahun 1966. Di bangku kuliah ini pula sebagai aktivis,

Aksa berkesempatan mendirikan radio amatir, termasuk menjadi penerbit Koran

Mahasiswa. Ia adalah aktivis Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI). Di sini juga ia

mengenal aktivis seniornya, Jusuf Kalla, anak dari salah satu saudagar Bugis terkaya,

Haji Kalla, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Sebagai

aktivis pers kampus, suatu ketika dengan penuh idealisme Aksa pernah menurunkan

hasil tulisan sendiri soal Operasi Samsudari yang dilaksanakan Kodam Hasanuddin di

bawah kepemimpinan Panglima Saidiman.Aksa mengkritisi operasi itu berdasarkan

fakta yang sesungguhnya terjadi di masyarakat. Ia melihat operasi itu melanggar HAM

dan penuh kekerasan. Tetapi tulisan berdasarkan fakta ini berakibat fatal. Ia

diinterogasi dan ditahan di ruang tahanan Kodam selama 10 hari tanpa pemeriksaan.

Panglima sendiri mengakui apa yang Aksa tulis benar adanya. Tetapi kata Panglima, “

Memang begitu, tetapi engkau jangan begitu.” Kata-kata ini membuat Aksa tak tertarik

meneruskan karir di dunia jurnalistik. Gara-gara kegiatan aktivismenya, ia pernah

dipenjara. Sejak saat itu, Aksa gak mau lagi bersentuhan dengan kegiatan aktivisme.

Rincian pendidikan Aksa Mahmud:

 Fakultas Teknik Elektro Universitas Hasanuddin, Makassar (1965).

 Sekolah Teknik Menengah Makassar (1965).

 Sekolah Teknik Negeri Parepare (1962).

 Sekolah Rakyat Barru (1959).


Lepas dari penjara, Aksa Mahmud balik lagi ke dunia bisnis. Ajakan Jusuf

Kalla buat bekerja di NV Hadji Kalla diterima Aksa. NV Hadji Kalla adalah perusahaan

yang dirintis ayah Jusuf Kalla, Haji Kalla.Gak cuma dapat pekerjaan, Aksa Mahmud

pun mendapat jodohnya di sini. Ia dijodohkan dengan adik Jusuf Kalla yang bernama

Siti Ramlah. Gak perlu berlama-lama, Aksa pun menikahi Siti Ramlah.

Minat Aksa Mahmud buat berbisnis sepertinya gak pernah pupus. Bagi Aksa

yang merupakan orang Bugis, alangkah baiknya ia punya “Pinisinya” sendiri dengan

ia menjadi nahkodanya.Tiga tahu lamanya bekerja, ia pun memutuskan resign dari NV

Hadji Kalla yang nantinya bakal dipimpin Jusuf Kalla. Ia juga menyampaikan

keinginan ini kepada istrinya.Aksa kemudian mendirikan show room mobil Datsun di

Makassar tahun 1973. Perusahaan agen penjualannya ini diberi nama CV Moneter.

Nasib baik sepertinya berpihak pada Aksa. Pada 1980, Aksa diberi tawaran

menjadi

agen Mitsubishi buat wilayah Indonesia Timur. Awalnya nama perusahaannya Krama

Yudha Tiga Berlian (KTB). Nama tersebut lalu diubahnya menjadi Bosowa.Nama

Bosowa terinspirasi nama tiga kerajaan di Sulawesi Selatan, yaitu Bone, Sopeng, dan

Wajo. Usaha agen penjualan mobilnya pun berkembang. Bosowa pun menjelma

menjadi perusahaan raksasa bernama PT Bosowa Motor. Selain mobil Jepang, usaha

Aksa ini juga menjual mobil dari Jerman, yaitu Mercedes-Benz.

Seiring besarnya Bosowa, Aksa Mahmud merambah ke usaha lainnya. Pada

1995, ia
membangun pabrik semen dengan nama PT Semen Bosowa Maros. Dalam

perkembangannya, PT Semen Bosowa menguasai pasar semen di Indonesia Timur.Di

bidang jasa keuangan, Aksa membeli saham PT Bank Bukopin Tbk. dan PT Bank QNB

Kesawan Tbk. Di bawah naungan Bosowa Corporation, ia menjadi pemilik saham

mayoritas. Gak cukup sampai di situ, ia pun menambah enam perusahaan jasa

keuangan lainnya.Kini Bosowa Corporation terhitung udah menggarap 10 sektor

bisnis, mulai dari otomotif, semen, logistik, transportasi, pertambangan, properti, jasa

keuangan, infrastruktur, energi, hingga media.Di usia senjanya, Aksa Mahmud

menyerahkan kerajaan bisnisnya ke tangan anaknya Erwin Aksa pada tahun 2006. Ia

pun membatasi dirinya untuk hanya ikut campur dalam urusan strategis. Adapun karir

Aksa Mahmud dapat dirincikan sebagai berikut:

 Wakil Ketua MPR RI (2004-2009).

 Anggota DPD dari Provinsi Sulawesi Selatan (2004-2009.

 Penasihat Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Bidang Perekonomian Daerah

(2002).

 Anggota MPR RI Fraksi Utusan Daerah (1999-2004).

 Pendiri dan Pemimpin Group BOSOWA (1968-sekarang).

 Anggota Badan Pertimbangan KADIN Indonesia (2004).

 Ketua Dewan Bisnis Sulawesi (2003).

 Anggota Dewan Wali Amanat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta (2001).

 Ketua Dewan Pembina Daerah dan Pemasyarakatan Bulutangkis Seluruh

Indonesia (PBSI) (2001).


 Ketua Yayasan Universitas Islam Indonesia Makassar.

 Penyantun Politeknik Negeri Makassar, Ketua Dewan Penyantun Politani

Negeri Pangkep (2000).

 Ketua Umum KADIN Sulawesi Selatan (1999).

 Ketua Dewan Penasihat GAPENSI Pusat (1994).

 Ketua GAPENSI Sulawesi Selatan (1987-1994).

 Ketua Bidang Pembinaan Anggota Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI)

(1980-1983).

 Sekretaris Umum AKI (Assosiasi Kontraktor Indonesia) Sulawesi Selatan

(1982-1985).

 Aktivis KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia) (1966).

 Akitivis Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) Cabang Makassar

(1965).

 Alumni Pelajar Islam Indonesia (1962).

 Wakil Ketua Umum Bidang Dana Persatuan Anggar Seluruh Indonesia.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.biografiku.com/biografi-dan-profil-aksa-mahmud-dari-penjual-es

hingga-menjadi-pendiri-bosowa-grup/

https://www.dream.co.id/news/aksa-mahmud-memulai-dari-es-balok-dan-kurma-

141215k.html

http://www.dompetpeduliummat.or.id/artikel-69-.html

Anda mungkin juga menyukai