4025 8435 1 SM PDF
4025 8435 1 SM PDF
ABSTRACT
Background: On preliminary studies conducted in local General Hospital of Tugurejo there are
primigravida petient are in the stage of labor when on the 1 active phase. Mother states can not stand the
pain that is felt especially in the abdomen, waist, back, and spread to the backbone, so the mother
continues to feel pain during the 1 stage of labor. The purpose of this study was to determine the effect of
massage effleurage to reduction on the level of labor pain of stage I active phase in primigravida at
Bougenville room of local General Hospital of Tugurejo Semarang. Methode: This research is a quasy
experimental approach to one group pre test – post test design without control group. The study
population was all primigravida mothers birth normally in local General Hospital of Tugurejo. The
sampling technique by using Accidental Sampling. Samples are used 23 respondents. Instrument used is
NRS observation sheet. Analysisstatistic used Wilcoxon test.Result : Pain level result obtained before
doing Massage Effleurage the mean value of 3,78, after doing Massage Effleurage the mean value of 2,96
with p-value (0,000) ≤ α (0,05) and the value of z count : -4,359.Conclusion: There are any effect of
massage effleurage to reduction on the level of labor pain of stage I active phase in primigravida at
Bougenville room of local General Hospital of Tugurejo Semarang.
Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Pengurangan Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 Fase 59
Aktif pada PrimiGravida di Ruang Bougenville RSUD Tugurejo Semarang
Priharyanti Wulandari, Prasita Dwi Nurhiba
PENDAHULUAN 5.019 jiwa angka ini lebih tinggi dari
Kematian dan kesakitan pada ibu tahun 2012 yaitu 4.985 jiwa, hal ini
hamil dan bersalin serta bayi baru lahir disebabkan pemberian gizi seimbang
sejak lama telah menjadi masalah, untuk ibu dan bayi masih kurang serta
khususnya dinegara-negara pengetahuan ibu atas bahaya persalinan
berkembangsekitar 25-50 %, kematian masih minim (Sindonews, 2014).
perempuan usia subur disebabkan oleh Angka kematian bayi (AKB) di
hal yang berkaitan dengan kehamilan. Indonesia dalam waktu 20 tahun ke
Kematian saat melahirkan menjadi belakang mengalami penurunan,
penyebab utama mortalitas perempuan menurut laporan Save The Children
pada masa puncak produktivitasnya mengenai kematian bayi pada tahun
(Prawirohardjo2008). 2013 kematian saat kelahiran di
World Health Organization Indonesia menurun dari 390 per
(WHO) memperkirakan 800 perempuan 100.000 anak dan pada tahun 1994
meninggal setiap harinya akibat menjadi 228 kematian. Penurunan itu
komplikasi kehamilan dan proses sekitar 48%, salah satu sebab
kelahiran, sekitar 99% dari seluruh menurunnya angka kematian bayi di
kematian ibu terjadi di negara Indonesia adalah dengan adanya tenaga
berkembang, sekitar 80% kematian kesehatan yang sudah mencapai hampir
maternal merupakan akibat 73% di Indonesia, selain itu dengan
meningkatnya komplikasi selama menempatkan bidan di kawasan
kehamilan, persalinan dan setelah perdesaan yang diikuti dengan berbagai
persalinan (WHO, 2014). pelatihan untuk bidan sehingga dapat
Millenium Development Goals mendorong penurunan kematian bayi
(MDGs) 2015 yaitu adanya perbaikan (Kompasiana, 2015).
derajat kesehatan ibu dan bayi, Angka kematian ibu (AKI)
Kemenkes RI menargetkan mengurangi Provinsi Jawa Tengah saat ini
angka kematian balita (AKB) mencapai mengalami peningkatan sejak tahun
32 per 100 ribu kelahiran hidup pada 2010, dimana tahun 2014 sebesar
tahun 2015 dan target selanjutnya yakni 126,55 per 100.000 kelahiran hidup,
menurunkan angka kematian ibu (AKI) dengan kasus tertinggi terdapat pada
mencapai 359 per 100 ribu kelahiran Kabupaten Brebes, Tegal, Grobogan,
hidup pada tahun 2015. (Kemenkes RI, Pemalang, dan Pekalongan. Angka
2011). Kematian Bayi (AKB) mengalami
Angka Kematian Ibu (AKI) di penurunan sejak tahun 2012 sebesar
dunia menurut laporan WHO tahun 10,75 sedangkan tahun 2014 sebesar
2014 yaitu 289.000 jiwa. Amerika 10,08 per 1000 kelahiran hidup dengan
Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara kasus tertinggi terdapat pada Kabupaten
179.000 jiwa, dan Asia Tenggara Grobogan, Brebes, Cilacap, Tegal, dan
16.000 jiwa. Angka kematian ibu di Banyumas (Dinkes Jateng, 2015).
negara-negara Asia Tenggaraper Kematian ibu melahirkan (AKI)
100.000 kelahiran hidup yaitu Indonesia di Jawa tengah masih tinggi faktor
214 jiwa, Filipina 170 jiwa, Vietnam utamanya yaitu belum merata dokter
160 jiwa, Thailand 44 jiwa, Brunei 60 kandungan yang bertugas di Jawa
jiwa, dan Malaysia 39 jiwa (WHO, Tengah. Angka kematian bayi (AKB)
2014). masih tinggi faktor utamanya
Angka kematian ibu (AKI) di keterlambatan penanganan persalinan
Indonesia pada tahun 2013 mencapai bayi yaitu keterlambatan mengambil
Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Pengurangan Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 Fase 61
Aktif pada PrimiGravida di Ruang Bougenville RSUD Tugurejo Semarang
Priharyanti Wulandari, Prasita Dwi Nurhiba
dikelompokkan menjadi dua yaitu High karena tersitanya waktu, pada ibu-ibu
risk yaitu pada usia < 20 tahun - > 35 yang bekerja diluar rumah sudah
tahun, dan Low risk pada usia 20 tahun membuat persiapan menghadapi
– 35 tahun. Pada usia < 20 - > 35 tahun persalinan meski persiapan yang
merupakan usia yang beresiko tinggi dimiliki terkadang belum sesuai.
tarhadap komplikasi persalinan dan
ketidak nyamanan akibat nyeri yang Tingkat Pendidikan
timbul, sedangkan usia 20 tahun – 35 Tabel.3 Distribusi Frekuensi Responden
tahun dianggap aman menjalani Berdasarkan Tingkat Pendidikan
persalinan karena usia tersebut dalam
rentang kondisi prima. Rahim sudah Tingkat
Frekuensi %
mampu memberi perlindungan, mental Pendidikan
pun siap untuk menghadapi persalinan SD 0 0
SMP 1 4,3
Status Pekerjaan SMA 22 95,7
Tabel.2Distribusi Frekuensi Responden PT 0 0
Berdasarkan Status Pekerjaan Total 23 100
Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Pengurangan Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 Fase 63
Aktif pada PrimiGravida di Ruang Bougenville RSUD Tugurejo Semarang
Priharyanti Wulandari, Prasita Dwi Nurhiba
Tingkat Nyeri Persalinan sesudah gerbang dalam otak dan terjadi
dilakukan massage effleurage pembatasan intensitas nyeri di otak.
Tabel.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Massage merupakan distraksi yang
Sesudah dilakukan massage effleurage dapat meningkatkan pembentukan
endorphin dalam sistem kontrol
Tingkat Nyeri Frekuensi % desenden sehingga dapat membuat
0 pasien lebih nyaman karena relaksasi
Tidak Nyeri 0 otot
17,4
Nyeri Ringan 4
69,6
Nyeri Sedang 16 Analisa Bivariat
13,0
Nyeri Berat 3 Pengaruh massage effleurage
Total 23 100 terhadap pengurangan tingkat nyeri
Persalinan kala I fase aktif pada
Berdasarkan hasil penelitian primigravida
diketahui bahwa sebagian besar
responden mengalami nyeri sedang Berdasarkan hasil penelitian
yaitu 16 orang (69,6%) sehingga ada tingkat nyeri persalinan Sebelum dan
penurunan nyeri sesudah diberikan Sesudah dilakukan massage effleurage
massage effleurage. Hal ini sesuai di gambarkan pada tabel berikut:
dengan teori yang dikemukakan Potter
& Perry (2005) yaitu salah satu hal yang Tabel. 6 Pengaruh massage effleurage
dapat menurunkan nyeri adalah karena terhadap pengurangantingkat nyeri
pemberian massage effleurage pada Persalinan kala I fase aktif pada
abdomen menstimulasi serabut taktil primigravida
dikulit sehingga sinyal nyeri dapat Rata-rata tingkat
dihambat. Stimulasi kulit dengan P-
Nyeri F nyeri n
effleurage ini menghasilkan pesan yang value
Sebelum Sesudah
dikirim lewat serabut A-δ, serabut yang Turun 19
menghantarkan nyeri cepat, yang 3,78 2,96 0,000 23
Tetap 4
mengakibatkan gerbang tertutup
sehingga korteks serebri tidak menerima Hasil uji Wilcoxon dapat diketahui
sinyal nyeri dan intensitas nyeri responden yang mengalami penurunan
berubah/berkurang hal ini sesuai dengan nyeri yaitu 19 dan yang nyerinya tetap
yang dikemukakan. 4. Rata-rata tingkat nyeri pesalinan
Respon responden penelitian sebelum massage effleurage yaitu 3,78
terlihat dapat mengendalikan diri, lebih (nyeri berat) dan rata-rata nyeri
tenang, dan terlihat lebih nyaman saat pesalinan sesudah massage
dilakukan massage effleurage. Hal ini effleurageyaitu 2,96 (nyeri sedang).
didukung oleh Gate Control Teori Nilai p-value= 0,000 yang berarti lebih
dalam Padila (2014),yaitu nyeri akan kecil dari α=0,05 ( 0,000≤ 0,05).
berkurang setelah dilakukan massage Hasil tersebut menunjukkan
itu karena serabut nyeri membawa bahwa dengan dilakukannya massage
stimulasi nyeri ke otak lebih kecil dan effleuragepada ibu primigravida kala I
perjalanan sensasinya lebih lambat dari fase aktif memberikan pengaruh
pada serabut yang luas dan sensasinya terhadap pengurangan tingkat nyeri
berjalan lebih cepat. Sentuhan dan nyeri persalinan yang terlihat dari hasil post
dirangsang bersama sensasi sentuhan test tingkat nyeri persalinan mengalami
berjalan ke otak dan menutup pintu pengurangan dibandingkan dengan hasil
Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Pengurangan Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 Fase 65
Aktif pada PrimiGravida di Ruang Bougenville RSUD Tugurejo Semarang
Priharyanti Wulandari, Prasita Dwi Nurhiba
pengendalian dan penanganan non Ibu Primipara di Bandar
farmakologi yaitu menggunaka Lampung. Tesis
terapi komplementer dan intervensi Berita Jateng. 2015. Dinkes Jateng Tekan
secara mandiri dalam menangani Jumlah Angka Kematian Ibu dan
nyeri persalinan kala I fase aktif. Bayi. Diakses
2. Bagi tempat penelitian (RSUD http://beritajateng.net/berita-jateng-
Tugurejo Semarang): terbaru-hari-ini/dinkes-jateng-tekan-
Hasil penelitian ini dapat jumlah-angka-kematian-ibu-dan-
diterapkan dalam bayi/11962
pelayanan/intervensi non Bobak. 2005. Keperawatan Maternitas.
farmakologis, pada ibu yang Alih Bahasa: Wijayarini. A. M.
mengalami nyeri dalam Jakarta: EGC.
menghadapi persalinan di RSUD Depkes RI. 2008. Panduan Pelatihan
Tugurejo Semarang. Komunikasi Perubahan Perilaku
3. Bagi masyarakat (ibu Bagi Fasilitator, Narasumber,
primigravida): Peserta, Dan Penyelengaranya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan Untuk Mempromosikan
informasi dan edukasi dalam upaya Kesehatan Ibu, Bayi Baru Lahir
preventif non farmakologis untuk Dan Anak (KIBBLA). Usaid,
meredakan nyeri persalinan kala I Jakarta
fase aktif khususnya pada ibu Desmawati. 2011. Intervensi
primigravida. Keperawatan Maternitas. Jakarta
4. Bagi Peneliti Selanjutnya: : Trans Info Media
Diharapkan mengembangkan Dinas Kesehatan Jawa Tengah. 2013.
penelitian dengan desain true Profil Kesehatan Jawa Tengah.
experiment dengan pendekatan one Semarang
grup pre post test design sehingga Dinas Kesehatan Kota Semarang.
dapat membandingkan tingkat 2015.Optimalisasi Tim Gawat
keberhasilannya dengan kelompok Darurat RS Dalam Penurunan
kontrolataupun memodifikasi terapi Kematian Ibu Maternal.
tersebut dengan berbagai macam Semarang
terapi non farmakologi lain, yang Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2015.
dapat digunakan untuk mengurangi Rapat Kerja Kesehatan Daerah
nyeri persalinan kala I fase aktif Prov. Jateng Th.2015. Semarang
khususnya pada ibu primigravida. Gandyas, G. 2009. Persepsi Ibu tentang
Metode Massage. [accessed 28
Daftar Pustaka Mei 2015]
Aryanti. 2014. Pengaruh massage Handayani. 2011. Pengaruh Massage
effleurage Terhahadap Nyeri Effluerage Terhadap Nyeri
Persalinan Pada Ibu Inpartu Kala Persalinan
I Fase Aktif di RSIA Sinta Bandar Primipara Kala I Persalinan Fisiologis.
Lampung. Skripsi Universitas Skripsi Universitas Jendral
Malahayati Bandar Soedirman.
Lampung.[accessed 4 September [accessed 25 April 2015]
2015] Harsono. 2009. Kapita Selekta
Astuti, T.2008.Efektifitas Paket Neurologi Edisi kedua.
“Materna” Terhadap Rasa Nyeri Yogjakarta: Gadjah Mada
dan Lamanya Kala I Persalinan University Press
Pengaruh Massage Effleurage Terhadap Pengurangan Tingkat Nyeri Persalinan Kala 1 Fase 67
Aktif pada PrimiGravida di Ruang Bougenville RSUD Tugurejo Semarang
Priharyanti Wulandari, Prasita Dwi Nurhiba