Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“FISHBONE”

Di susun oleh :

31. Maulana Darwis (20180803042) Sistem Informasi

Dosen : Alivia Yulfitri S.Si, M.T

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS ESA UNGGUL


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmatnya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini, guna memenuhi tugas mata kuliah
Pemodelan Proses Bisnis.

Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan atau informasi
yang bermanfaat untuk kita semua.

Sebelumnya saya ingin mengucapkan mohon maaf jika dalam makalah yang saya
buat masih ada kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena
itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik pembaca demi kesempurnaan rangkuman ini.

Jakarta, 19 Juni 2019


Penulis

( Maulana Darwis )
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Di zaman yang modern ini, banyak perusahaan atau organisasi yang ingin menyelesaikan
masalah sampai tuntas ke akarnya, serta ingin mengetahui sebab dan akibat dari suatu
permasalahan tersebut. Diagram fishbone merupakan suatu solusi untuk kebutuhan
perusahaan atau organisasi dalam memecahkan suatu permasalahan, karena diagram fishbone
merupakan alat visual untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan secara grafik
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan.

Diagram fishbone ini umumnya digunakan pada tahap mengidentifikasi permasalahan dan
menentukan penyebab dari munculnya permasalahan tersebut. Selain digunakan untuk
mengidentifikasi masalah dan menentukan penyebabnya, diagram fishbone ini juga dapat
digunakan pada proses perubahan.

Diagram Fishbone dari Ishikawa menjadi satu tool yang sangat populer dan dipakai di
seluruh penjuru dunia dalam mengidentifikasi faktor penyebab problem/masalah. Alasannya
sederhana. Fishbone diagram tergolong praktis, dan memandu setiap tim untuk terus berpikir
menemukan penyebab utama suatu permasalahan.

Diagram Fishbone yang ditemukan oleh Ishikawa dan dipakai oleh orang diberbagai
tempat untuk membantu dan memampukan setiap orang atau organisasi dalam
mengidentifikasi faktor penyebab masalah dan menyelesaikan masalah dengan tuntas sampai
ke akarnya. Penggunaan diagram ini, membantu kita dalam melihat akar permasalahan
sebenarnya sehingga dapat dilakukan tindakan dan langkah perbaikan dalam rangka
memperbaiki kinerja dan mutu.
B. MANFAAT PENULISAN

Berikut ini adalah beberapa manfaat yang telah penulis rangkum dari penulisan makalah
tentang diagram fishbone :

1) Mengetahui pengertian diagram fishbone


2) Mengetahui manfaat diagram fishbone
3) Mengetahui tujuan diagram fishbone
4) Mengetahui kelebihan dan kekurangan fishbone
5) Mengetahui langkah-langkah membuat diagram fishbone

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data mengenai makalah tentang
“Diagram Fishbone” adalah dengan cara mencari melalui web-web yang sudah penulis
cantumkan pada bagian akhir makalah ini.
BAB II

ISI

A. PENGERTIAN DIAGRAM FISHBONE

Diagram sebab akibat atau fishbone pertama kali diperkenalkan oleh seorang Profesor,
yaitu Prof. Kaoru Ishikawa dari Universitas Tokyo pada sekitar tahun 1960-an, oleh karena
itu diagram sebab akibat disebut juga dengan diagram ishikawa atau diagram tulang ikan (fish
bone). Pembuatan diagram sebab akibat ini bertujuan agar dapat memperlihatkan faktor-
faktor penyebab (root cause) dan karakteristik kualitas yang (effect) disebabkan oleh faktor-
faktor penyebab itu.

Watson (2004) mendefinisikan diagram fishbone sebagai alat yang menggambarkan


sebuah cara yang sistematis dalam memandang akibat dan penyebab yang berkontribusi
dalam berbagai dampak tersebut. Struktur dari diagram membantu pengguna untuk berpikir
secara sistematis. Beberapa keuntungan dari konstruksi diagram fishbone antara lain
membantu untuk mempertimbangkan akar berbagai penyebab dari permasalahan dengan
pendekatan struktur, mendorong adanya partisipasi kelompok dan meningkatkan pengetahuan
anggota kelompok terhadap proses analisis penyebab masalah, dan mengidentifikasi wilayah
dimana data seharusnya dikumpulkan untuk penelitian lebih lanjut (Illie Dan Ciocoiu, 2010).

Menurut Scarvada (2004), konsep dasar dari diagram fishbone adalah permasalahan
mendasar diletakkan pada bagian kanan dari diagram atau pada bagian kepala dari kerangka
tulang ikannya.

Menurut Purba (2008), diagram fishbone dapat mengidentifikasi berbagai sebab potensial
dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut melalui sesi brainstorming.
Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia,
material, mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori mempunyai sebab-
sebab yang perlu diuraikan melalui sesi brainstorming.

Mengapa diagram ini dinamai diagram fishbone karena diagram ini bentuknya
menyerupai kerangka tulang ikan yang bagian-bagiannya meliputi kepala, sirip, dan duri.
Seperti pada gambar di bawah ini :
Gambar diagram fishbone
https://sutrisnoadityo.files.wordpress.com/2013/10/ishikawa_fishbone_diagram.png

Terdapat 3 komponen utama pada diagram sebab dan akibat, yaitu sebagai berikut :
1) Head (Kepala), merupakan faktor masalah yang sedang diamati, dideskripsikan dalam
kotak dibagian kepala pada diagram. Head terletak pada bagian kanan diagram.
2) Spine (Tulang Belakang) ditunjukan dengan arah panah yang menunjukan penyebab dari
masalah yang terjadi pada bagian head.
3) Bones (Tulang atau Duri), menunjukan kategori utama yang menyebabkan permasalahan
terjadi. Jika terdapat bones yang lebih kecil, memperlihatkan kedalaman penyebab dari
permasalahan tersebut. Bones yang saling terkoneksi memperlihatkan bahwa penyebab
permasalahan tersebut saling berhubungan.

Diagram fishbone ini dapat digunakan ketika kita perlu:

 Mengenali akar penyebab masalah atau sebab mendasar dari akibat, masalah, atau
kondisi tertentu
 Memilah dan menguraikan pengaruh timbal balik antara berbagai faktor yang
mempengaruhi akibat atau proses tertentu
 Menganalisa masalah yang ada sehingga tindakan yang tepat dapat diambil manfaat
menggunakan diagram fishbone ini:
 Membantu menentukan akar penyebab masalah dengan pendekatan yang terstruktur
 Mendorong kelompok untuk berpartisipasi dan memanfaatkan pengetahuan kelompok
tentang proses yang dianalisis
 Menunjukkan penyebab yang mungkin dari variasi atau perbedaan yang terjadi dalam
suatu proses
 Meningkatkan pengetahuan tentang proses yang dianalisis dengan membantu setiap
orang untuk mempelajari lebih lanjut berbagai faktor kerja dan bagaimana faktor‐faktor
tersebut saling berhubungan
 Mengenali area dimana data seharusnya dikumpulkan untuk pengkajian lebih lanjut.

Ketika Anda menggunakan diagram ini, sebenarnya anda sedang menyusun sebuah
tampilan bergambar yang terstruktur dari daftar penyebab yang terorganisir untuk
menunjukkan hubungannya terhadap sebuah akibat tertentu.

B. MANFAAT DIAGRAM FISHBONE

Diagram fishbone dapat digunakan untuk menganalisis permasalahan baik pada level
individu, tim, maupun organisasi. Terdapat banyak kegunaan atau manfaat dari pemakaian
diagram fishbone ini dalam analisis masalah. Manfaat penggunaan diagram fishbone tersebut
antara lain:

1) Memfokuskan individu, tim, atau organisasi pada permasalahan utama. Penggunaan


diagram dalam tim/organisasi untuk menganalisis permasalahan akan membantu anggota
tim dalam menfokuskan permasalahan pada masalah prioritas.
2) Memudahkan dalam mengilustrasikan gambaran singkat permasalahan tim/organisasi.
diagram fishbone dapat mengilustrasikan permasalahan utama secara ringkas sehingga
tim akan mudah menangkap permasalahan utama.
3) Menentukan kesepakatan mengenai penyebab suatu masalah. Dengan menggunakan
teknik brainstorming para anggota tim akan memberikan sumbang saran mengenai
penyebab munculnya masalah. Berbagai sumbang saran ini akan didiskusikan untuk
menentukan mana dari penyebab tersebut yang berhubungan dengan masalah utama
termasuk menentukan penyebab yang dominan.
4) Membangun dukungan anggota tim untuk menghasilkan solusi. Setelah ditentukan
penyebab dari masalah, langkah untuk menghasilkan solusi akan lebih mudah mendapat
dukungan dari anggota tim.
5) Memfokuskan tim pada penyebab masalah. Diagram fishbone akan memudahkan
anggota tim pada penyebab masalah. Juga dapat dikembangkan lebih lanjut dari setiap
penyebab yang telah ditentukan.
6) Memudahkan visualisasi hubungan antara penyebab dengan masalah. Hubungan ini akan
terlihat dengan mudah pada diagram fishbone yang telah dibuat.
7) Memudahkan tim beserta anggota tim untuk melakukan diskusi dan menjadikan diskusi
lebih terarah pada masalah dan penyebabnya.

Fungsi dasar diagram fishbone (tulang ikan) adalah untuk mengidentifikasi dan
mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan
kemudian memisahkan akar penyebabnya. Sering dijumpai orang mengatakan “penyebab
yang mungkin” dan dalam kebanyakan kasus harus menguji apakah penyebab untuk hipotesa
adalah nyata, dan apakah memperbesar atau menguranginya akan memberikan hasil yang
diinginkan (Tague, 2005).

Menurut Gaspersz dan Fontana (2011) diagram fishbone memberi banyak keuntungan
bagi dunia bisnis. Selain memecahkan masalah kualitas yang menjadi perhatian penting
perusahaan, masalah – masalah klasik lainnya juga terselesaikan.

Namun, pada dasarnya diagram fishbone dapat dipergunakan untuk kebutuhan-


kebutuhan berikut:

1) Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah


2) Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah
3) Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut
4) Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang diinginkan
5) Membahas issue secara lengkap dan rapi
6) Menghasilkan pemikiran baru.

Jadi ditemukannya diagram fishbone memberikan kemudahan dan menjadi bagian


penting bagi penyelesaian masalah yang mucul bagi perusahaan. Penerapan
diagram fishbone dapat memberikan kemudahan untuk dapat menemukan akar “penyebab”
terjadinya masalah. Apabila “masalah” dan “penyebab” sudah diketahui secara pasti, maka
tindakan dan langkah perbaikan akan lebih mudah dilakukan. Dengan diagram ini, semuanya
menjadi lebih jelas dan memungkinkan kita untuk dapat melihat semua kemungkinan
“penyebab” dan mencari “akar” permasalahan sebenarnya (Gaspersz dan Fontana, 2011).
Apabila ingin menggunakan diagram fishbone, kita terlebih dahulu harus melihat di
departemen, divisi dan jenis usaha apa diagram ini digunakan. Perbedaan departemen, divisi
dan jenis usaha juga akan mempengaruhi sebab – sebab yang berpengaruh signifikan
terhadap masalah yang mempengaruhi kualitas yang nantinya akan digunakan (Robbins dan
Mary, 2012).

C. TUJUAN DIAGRAM FISHBONE

Diagram fishbone adalah desain sebab-akibat yang dapat digunakan untuk


mengidentifikasi potensi masalah kinerja. Diagram tersebut menyediakan struktur untuk
diskusi kelompok sekitar potensi penyebab masalah. Tujuan utama dari diagram tulang ikan
adalah untuk menggambarkan secara grafik cara hubungan antara penyampaian akibat dan
semua faktor yang berpengaruh pada akibat ini. Dengan kata lain, diagram ini merupakan alat
untuk analisis dengan cara sistematis untuk melihat efek dan penyebab atau fungsi
diagram fishbone sebagai diagram sebab-akibat (Watson, 2004) dengan dasar untuk
mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang mungkin timbul dari suatu
efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DIAGRAM FISHBONE

Kelebihan fishbone diagram adalah dapat menjabarkan setiap masalah yang terjadi dan
setiap orang yang terlibat di dalamnya dapat menyumbangkan saran yang mungkin menjadi
penyebab masalah tersebut. Sedang Kekurangan fishbone diagram adalah opinion based on
tool dan di design membatasi kemampuan tim / pengguna secara visual dalam menjabarkan
masalah yang mengunakan metode “level why” yang dalam, kecuali bila kertas yang
digunakan benar–benar besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Serta biasanya
voting digunakan untuk memilih penyebab yang paling mungkin yang terdaftar pada diagram
tersebut.

E. LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT DIAGRAM FISHBONE

Diagram fishbone merupakan pendekatan terstruktur yang memungkinkan dilakukan


suatu analisis lebih terperinci dalam menemukan penyebab-penyebab suatu masalah, ketidak
sesuaian, dan kesenjangan yang ada (Gasversz, 1997). Dalam hal melakukan Analisis
fishbone, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan, yakni :

1) Menyiapkan sesi analisa tulang ikan


2) Mengidentifikasi akibat atau masalah.
3) Mengidentifikasi berbagai kategori sebab utama.
4) Menemukan sebab-sebab potensial dengan cara sumbang saran.
5) Mengkaji kembali setiap kategori sebab utama.
6) Mencapai kesepakatan atas sebab-sebab yang paling mungkin

Cara yang lain dalam menyusun Diagram fishbone dalam rangka mengidentifikasi
penyebab suatu keadaan yang tidak diharap adalah sebagai berikut:

 Mulai dengan pernyataan masalah-masalah utama penting dan mendesak untuk


diselesaikan.
 Tuliskan pernyataan masalah itu pada kepala ikan, yang merupakan akibat (effect).
Tulislah pada sisi sebelah kanan dari kertas (kepala ikan), kemudian gambarkan tulang
belakang dari kiri ke kanan dan tempatkan pernyataan masalah itu dalam kotak.
 Tuliskan faktor-faktor penyebab utama (sebab-sebab) yang mempengaruhi masalah
kualitas sebagai tulang besar, juga ditempatkan dalam kotak. Faktor-faktor penyebab
atau kategori-kategori utama dapat dikembangkan melalui Stratifikasi ke dalam
pengelompokan dari faktor-faktor: manusia, mesin, peralatan, material, metode kerja,
lingkungan kerja, pengukuran, dll. Atau stratifikasi melalui langkah-langkah aktual
dalam proses. Faktor –faktor penyebab atau kategori-kategori dapat dikembangkan
melalui brainstorming. Berikut beberapa pendekatan yang bisa dijadikan panduan untuk
merumuskan faktor-faktor utama dalam mengawali pembuatan Diagram Cause and
Effect :

a) Pendekatan The 4 M’s (digunakan untuk perusahaan manufaktur).


Faktor-faktor utama yang bisa dijadikan acuan menurut pendekatan ini
adalah 1) Machine (Equipment), 2) Method (Process/Inspection), 3)
Material (Raw, Consumables dll.), 4) Man power.

b) Pendekatan The 8 P’s (digunakan pada industri jasa). Menurut


pendekatan ini, ada setidaknya 8 hal yang bisa dijadikan acuan sebagai
faktor utama antara lain 1) People, 2) Process, 3) Policies, 4) Procedures,
5) Price, 6) Promotion, 7) Place/Plant, 8) Product
c) PendekatanThe 4 S’s (digunakan pada industri jasa). Pendekatan ini
memberikan acuan 4 faktor utama antara lain 1) Surroundings, 2) Suppliers,
3) Systems, 4) Skills

d) Pendekatan 4 P (pendekatan manajemen pemasaran). Pendekatan yang


menggunakan perspektif manajemen pemasaran untuk memberikan faktor
utama yang bisa dijadikan acuan yakni 1) Price, 2) Product 3) Place, 4)
Promotion

 Tuliskan penyebab-penyebab sekunder yang mempengaruhi penyebab-penyebab utama


(tulang-tulang besar), serta penyebab-penyebab sekunder itu dinyatakan sebagai tulang-
tulang berukuran sedang.
 Tuliskan penyebab-penyebab tersier yang mempengaruhi penyebab-penyebab sekunder
(tulang-tulang berukuran sedang), serta penyebab-penyebab tersier itu dinyatakan
sebagai tulang-tulang berukuran kecil.
 Tentukan item-item yang penting dari setiap faktor dan tandailah faktor-faktor penting
tertentu yang kelihatannya memiliki pengaruh nyata terhadap karakteristik kualitas.
Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab dari suatu masalah yang sedang dikaji kita
dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan berikut :Apakah penyebab itu? Mengapa
kondisi atau penyebab itu terjadi? Bertanya “Mengapa” beberapa kali (konsep five whys)
sampai ditemukan penyebab yang cukup spesifik untuk diambil tindakan peningkatan.
Penyebab-penyebab spesifik itu yang dimasukkan atau dicatat ke dalam diagram sebab-
akibat.
BAB III

PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai