Anda di halaman 1dari 5

pengertian diagram ishikawa

I.Pengertian Diagram ishikawa (fishbone)


Diagram Fishbone sering juga disebut dengan istilah Diagram Ishikawa. Penyebutan
diagram ini sebagai Diagram Ishikawa karena yang mengembangkan model diagram ini
adalah Dr. Kaoru Ishikawa pada sekitar Tahun 1960-an. Mengapa diagram ini dinamai
diagram fishbone? Penyebutan diagram ini sebagai diagram fishbone karena diagram ini
bentuknya menyerupai kerangka tulang ikan yang bagian-bagiannya meliputi kepala, sirip,
dan duri.
Diagram Ishikawa merupakan suatu alat visual untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
secara grafik menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu
permasalahan.
Diagram ini memang berbentuk mirip dengan tulang ikan yang moncong kepalanya
menghadap ke kanan. Diagram ini akan menunjukkan sebuah dampak atau akibat dari sebuah
permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong
kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan
permasalahannya.
II.Struktur dan fungsi diagram Ishikawa :
1) Bagian Kepala Ikan
Kepala ikan biasanya selalu terletak di sebelah kanan. Di bagian ini, ditulis even yang
dipengaruhi oleh penyebab-penyebab yang nantinya di tulis di bagian tulang ikan. Even ini
sering berupa masalah atau topik yang akan di cari tahu penyebabnya.

2) Bagian Tulang Ikan


Pada bagian tulang ikan, ditulis kategori-kategori yang bisa berpengaruh terhadap even
tersebut.Kategori yang paling umum digunakan:
2.1 Orang

: Semua orang yang terlibat dari sebuah proses.

2.2 Metode
: Bagaimana proses itu dilakukan, kebutuhan yang
dari poses itu, seperti prosedur, peraturan dll.

spesifik

2.3 Material
: Semua material yang diperlukan untuk menjalankan proses seperti
bahan dasar, pena, kertas dll.
2.4 Mesin
: Semua mesin, peralatan, komputer dll yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan.
2.5 Pengukuran
: Cara pengambilan data dari proses yang dipakai untuk menentukan
kualitas proses.

2.6 Lingkungan
: Kondisi di sekitar tempat kerja, seperti suhu udara, tingkat
kebisingan, kelembaban udara, dll.

III.fungsi diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)/
ishikawa dapat dipergunakan untuk kebutuhan-kebutuhan berikut :
a) Membantu mengidentifikasi akar penyebab dari suatu masalah
b) Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu masalah
c) Membantu dalam penyelidikan atau pencarian fakta lebih lanjut
d) Mengidentifikasi tindakan (bagaimana) untuk menciptakan hasil yang diinginkan
e) Membahas issue secara lengkap dan rapi
f) Menghasilkan pemikiran baru

IV. Langkah-langkah dalam Penyusunan Diagram Fishbone


Langkah-langkah dalam penyusunan Diagram Fishbone dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Membuat kerangka Diagram Fishbone. Kerangka Diagram Fishbone meliputi kepala
ikan yang diletakkan pada bagian kanan diagram. Kepala ikan ini digunakan untuk
menyatakan masalah utama.
Bagian kedua merupakan sirip, yang digunakan untuk menuliskan kelompok penyebab
permasalahan.
Bagian ketiga merupakan duri yang akan digunakan untuk menyatakan penyebab masalah.
Bentuk kerangka Diagram Fishbone tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

2. Merumuskan masalah utama. Masalah utama ini akan ditempatkan pada bagian kanan dari
Diagram Fishbone atau ditempatkan pada kepala ikan. Berikut contoh rumusan masalah
utama.
a. Masalah pada lembaga diklat
Rendahnya kualitas lulusan diklat.
Rendahnya kualitas pelayanan kepada peserta diklat, dan lain-lain.

3.Langkah berikutnya adalah mencari faktor-faktor utama yang berpengaruh atau berakibat
pada permasalahan.

Menurut Scarvada (2004), penyebab permasalahan dapat dikelompokkan dalam enam


kelompok yaitu :
a)

materials (bahan baku)

b) machines and equipment (mesin dan peralatan)


c)

manpower (sumber daya manusia)

d) methods (metode)
e)

Mother Nature/environment (lingkungan)

f)

measurement (pengukuran).

Gaspersz dan Fontana (2011) mengelompokkan penyebab masalah menjadi tujuh yaitu:
a)

manpower (SDM)

b) machines (mesin dan peralatan)


c)

methods (metode)

d) materials (bahan baku)


e)

Media

f)

motivation (motivasi)

g) money (keuangan)
Kelompok penyebab masalah ini kita tempatkan di Diagram Fishbone pada sirip ikan.
4. Menemukan penyebab untuk masing-masing kelompok penyebab masalah. Penyebab ini
ditempatkan pada duri ikan. Berikut disajikan contoh penyebab masalah rendahnya kualitas
lulusan diklat.

Kelompok SDM.
Misalnya masalah SDM terkait dengan tenaga pengajar. Penyebab dari unsur tenaga
pengajar ini adalah rendahnya kompetensi tenaga pengajar. Terdapat beberapa
pengajar yang tidak sesuai dengan bidangnya.

Kelompok Material.
Terkait dengan diklat, penyebab bahan baku yang kurang baik adalah pertama kualitas
kurikulum yang kurang baik. Kedua, bahan ajar banyak yang kurang update dengan
perkembangan organisasi. Ketiga, tidak ada rencana pembelajaran dalam bentuk
program pengajaran dan Satuan Acara Pembelajaran.

Kelompok mesin dan peralatan.


Penyebab masalah dari sisi mesin dan peralatan ada tiga yaitu kurang nyamannya
ruangan kelas, tidak adanya ruangan untuk praktik, dan banyak komputer dan
proyektor yang rusak.

Kelompok method.
Penyebab masalah dari sisi metode adalah kurangnya inovasi dalam model
pembelajaran.
Penyebab masalah ini dapat dirinci lebih lanjut dengan mencari penyebab dari
penyebab masalah tersebut. Pendalaman lebih lanjut dari penyebab masalah ini dapat
dilakukan sampai dengan lima level. Dapat digunakan metode Five Whys untuk
pendalaman penyebab masalah ini.

5. Langkah selanjutnya setelah masalah dan penyebab masalah diketahui, kita dapat
menggambarkannya dalam Diagram Fishbone. Contoh Diagram Fishbone berikut terkait
dengan permasalahan rendahnya kualitas lulusan diklat seperti yang telah dijelaskan di atas.

I.Pengertian Diagram Pareto


Diagram Pareto adalah serangkaian seri diagram batang yang menggambarkan frekuensi atau
pengaruh dari proses/keadaan/masalah. Diagram diatur mulai dari yang paling tinggi sampai
paling rendah dari kiri ke kanan. Diagram batang bagian kiri relatif lebih penting daripada
sebelah kanannya. Nama diagram Pareto diambil dari prinsip Pareto, yang mengatakan
bahwa 80% gangguan berasal dari 20% masalah yang ada.
II. fungsi diagram pareto

Diagram Pareto sudah lama digunakan dalam quality management tools.berikut adalah
beberapa fungsi dari diagram pareto adalah :
1)

sebagai alat untuk menginvestigasi data-data masalah yang ada

2)

dapat mengetahui frekuensi untuk setiap kejadian/proses

3) dapat mengantarkan sejumlah data ke dalam bentuk yang lebih baik dan terbaca lebih
mudah
Agar lebih mudah memahami fungsi dan cara penggunaan diagram pareto kita ambil contoh
sebagai berikut contoh ini kita ambil dari kehidupan sehari hari .
Misal, seorang mahasiswa bernama andri .ia merasa hampir tiap bulan transferan uang dari
orang tuanya tidak pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya sehingga hampir
setiap akhir bulan ia kasbon/mengutang di warteg . maka andri memberanikan diri untuk
membuat data pengeluaran setiap bulannya dan di berikan kepada orang tuanya siapa tau
uang jajannya di tambah J
Kegiatan

Biaya

Makan

750.000

Sewa Kos

450.000

Transport

150.000

pulsa

150.000

Lain-lain

100.000

Anda mungkin juga menyukai